Studi Optimasi Pipa Penyalur Di Bawah Laut Pada Lapangan Produksi Pertamina Esso Natuna South China Sea - ITS Repository
TUGASAKHIR
(KL 1702)
STUDI OPTIMASI PIPA PENYALUR DI BAWAH LAUT.
PADA LAPANGAN PRODUKSI PERTAMINA ESSO
NATUNA SOUTH CHINA SEA
r
ro
L-
SG tes
0>
.u 3
~
~
u
Q)
a.
(/) 2
•
•
$
•
-
....
1
0.783 0.753 0.693 0.633 0.603 0.512
Tebal pipa (inchi)
Gambar 4.6. SG pipa terhadap kemungkinan melesak
~(;).........
~
Oo
Bab IV-9
Ketebalan
pipa
memberikan
kontribusi
yang
cukup
besar dalam
kestabilan pipa. Ketebalan pipa merupakan salah satu faktor dari berat
pipa. Adanya perubahan ketebalan pada pipa menyebabkan berat pipa
juga berubah. Apabila berat pipa sama atau melebihi berat yang telah
disyaratkan dalam kestabilan maka ketebalan pipa tersebut merupakan
ketebalan minimum yang memenuhi syarat kestabilan sehingga semakin
tebal pipa yang digunakan maka semakin besar pula berat yang
disyaratkan. Penambahan ketebalan pipa memberikan kontribusi yang
lebih besar pada penambahan berat total pipa daripada penambahan
berat yang disyaratkan sehingga pada suatu ketebalan pipa tertentu berat
total pipa akan melampaui berat yang disyaratkan.
Penambahan ketebalan pipa menyebabkan penambahan SG pipa. Dapat
dilihat pada grafik bahwa pada kondisi operasi, dengan densitas 160 dan
ketebalan pipa 0.512 inchi dan ketebalan concrete coating 1 inchi SG
pipa sudah memiliki harda di atas SG floatnya sehingga dengan
ketebalan pipa yang paling kecilpun pipa tersebut sudah dapat berada di
dasar laut dengan aman .
Penambahan ketebalan pipa tidak mempengaruhi nilai SG sinknya . Hal
ini lebih banyak dipengaruhi oleh diameter luar pipanya . Dengan harga
diameter luar dan ketebalan concrete coating yang tetap maka harga SG
sink adalah tetap.
•
BAB V
PENUTUP
Bab V-1
BABV
PENUTUP
V.1. KESIMPULAN
Dari hasil studi optimasi ketebalan pipa bawah laut yang telah dilakukan
dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Dari perhitungan optimasi yang telah dilakukan didapat bahwa standar
grade pipa minimal yang harus dipakai adalah X-52 (API spec SL)
dengan tebal 0. 783 in chi dan ketebalan minimal pipa yang dapat
dipakai adalah 0.512 inchi dengan pipa grade X-80.
2. Seluruh pipa yang termasuk dalam nilai optimal tersebut memiliki
tingkat kestabilan yang memenuhi syarat yaitu kestabilan agar tidak
melayang, terbenam, dan mampu menahan beban hidrodinamis baik
dalam saat instalasi, hidrostatik tes, dan operasi.
3. Dengan memperhatikan kondisi di atas serta melihat dari grafik yang
ada maka pipa yang paling baik digunakan adalah X-80 (API spec SL),
tebal pipa 0.512 inchi, diameter pipa 26 inchi.
V.2. SARAN
Berdasarkan atas analisa yang telah dilakukan maka saran yang dapat
diberikan oleh penulis adalah :
1. Perhitungan opimasi ini hanya menggunakan analisa yielding dan
analisa buckling lokal sebagai batasan permasalahannya sehingga
Bab V-2
untuk mendapat hasil yang lebih baik diperlukan batasan-batasan
tambahan lainnya.
2. Analisa ini hanya menggunakan data lingkungan dan data pipa yang
terbatas. Oleh karena itu untuk memperoleh hasil yang lebih baik
dibutuhkan data-data lingkungan dan pipa yang lebih banyak lagi.
3. Analisa perhitungan ini hanya sampai pada kedalaman 483 feet.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
ANSI/ASME, 1992, "Gas Transmission And Distribution Piping System·:
ANSI/ASME 8.31.8, USA.
American Petroleum Institute, 1993, ''Design, Construction, Operation, and
Maintenance of Offshore Hidrocarbon Pipelines': API recommended
practice 1111, 2nd edition, USA.
American Petroleum Institute, 1995, "Specification for Line Pipe", API
Specification 5L, 41st edition, USA.
Det Norske Veritas, 1996, "Rules For Submarine Pipeline Systems", DnV,
Hovik, Norway.
Halliwell, A.R., 1986, An Introduction to Offshore Pipelines, University
College, Cork.
Jujur, I Nyoman, 1995, Laporan Teknis : Analisa Kemampuan Nasional
dan Peluang
Dalam Mengantisipasi Enjiniring, Procurement,
Konstruksi, lnstalasi, dan lnspeksi Sistim Perpipaan dan Pipa
Salur Proyek Gas Natuna, BPP Teknologi, Jakarta.
Mouselli, A. H., 1981, Offshore Pipeline Design, Analysis, and Methods,
PennWell Publishing Company, Tulsa, Oklahoma.
Palmer, A.C ., 1981, "Offshore Oil and gas Pipelines Technology", A Report
the
Proceeding
of
Two
Conferences
International, Oyez Publishing Ltd.
xiv
Organized
by
Oyez
Pertamina Mobil Oil, 1990, Natuna Preeleminary Report, Pertamina Mobil
Oil, Jakarta.
Rao, S.S., 1984, Optimization Theory and Applications, Wiley Eastern
Limited , 2nd Edition, New Delhi , India.
Rosyid, D.M. , 1999, Optimasi : Teknik Pengambilan Keputusan Secara
Kuantitatif, Diktat Kuliah Optimasi , Program Pendidikan Tinggi
Teknik, T. Kelautan, ITS, Surabaya.
Strating, J., ,1981 , "Survey of Pipelines in the North Sea - Incidents During
Installation,
Testing ,
and
Operation",
Offshore
Technology
Conference 4069 .
Tim Yantek Baruna Jaya, 1997, Laporan Survei Penelitian Gelombang,
Arus, dan Angin di Perairan Pulau Natuna, BPP Teknologi, Jakarta.
XV
LAMPIRAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK KELAUTAN
Kampus ITS- Sukolilo, Surabaya 60111 Telp. 5947254, 597274 psw. 144 Telex 34224 Fax
TUGAS AKHIR ( OE. 1701 ) ·
NO. : 0781PT.12.FJ1(4.H81Q/98
MATA KULIAH
. NOMOR MATA KULIAH
NAMA MAHASWA
NOMOR POKOK
TGL.DIBERIKAN TUGAS
TGL.SELESAINYA TUGAS
DOSEN PEMBIMBING
TUGASAKHIR
OE.170l
f.Jy Hersesary P.
4393100009
3 Pebruari 1998
3 Agustus 1998
1. Dr.lr. D.M.Rosyid
2. lr. Hasan lkhwani, M.Sc
THEMA l URAIAN I DATA-DATA YANG DIBERIKAN I JUDUL TUGAS AKHIR :
STUDI OPTlMASI PIPA PENYALUR Dl BAWAH LAUT ( SUBSEA PIPELINE ) PADA LAPANGAN PRODUKSI
PERTAMINA - ESSO - NATUNA SOUTH CHINA SEA
.Mahasiswa ybs.
2.Dekan FJl(-llS
3.Dosen Pembimbing
4.Arsip Jurusan .
5947254
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
FAKULTASTEKNOLOGIKELAUTAN
JURUSAN TEKNIK KELAUTAN
Kampus ITS- Sukolilo, Surabaya 60111 Telp. 5947254, 597274 psw.144 Telex 34224 Fax5947254
LEMBAR PRESENSI KONSUL TASI TUGAS AKHIR
NAMA MAHASISWA
NOMOR POKOK
NAMA DOSEN PEMBIMBING I
TUGAS DIMULAI
TUGAS DISELESAIKAN
JUDUL TUGAS AKHIR
NO
1
2
3
4
5
6
TANGGAL
,
..... \ ·. _ '
~
\
\::
'\""")
'
(·~
.
~
\
_i,\
·--.,
'
~ ~)
·" v~'
l.:
..
- r
., .)· ... ·v(' ,-_
7 :-. ,_ ( ..
\ ,\
.. .
("I
\. '"
_., .,_
'
7
t"\.1 a.~
- ~ -;;t DC> 0
· l ...(7~ ....lo............
...
..... ..... ........
: Studi Optimasi Pipa Penyalur di Bawah
Laut (Subsea Pipeline) Pada Lapangan
Produksi Pertamina-Esso-Natuna-South
China Sea
TANDA TANGAN
DOS EN
PEMBIMBING
KONSUL TASI MENGENAI
~
Pendahuluan
\.~
•· J
'.-) !\;_;., ..· \
: Ary Hersesari Putra
: 43.93.100.009
: lr. Daniel M. Rosyid, Phd.
: 3 Pebruari 1998
~
BAB II
Dasar Teori
~
BAB Ill
Metodologi Penelitian
~
~
BAB IV
Hasil Perhitungan dan Analisa
~
BABV
Penutup
BAB I, BAB II, BAB Ill, BAB IV,
BABV
Presentasi Tranparansi
~(
~
~0
(KL 1702)
STUDI OPTIMASI PIPA PENYALUR DI BAWAH LAUT.
PADA LAPANGAN PRODUKSI PERTAMINA ESSO
NATUNA SOUTH CHINA SEA
r
ro
L-
SG tes
0>
.u 3
~
~
u
Q)
a.
(/) 2
•
•
$
•
-
....
1
0.783 0.753 0.693 0.633 0.603 0.512
Tebal pipa (inchi)
Gambar 4.6. SG pipa terhadap kemungkinan melesak
~(;).........
~
Oo
Bab IV-9
Ketebalan
pipa
memberikan
kontribusi
yang
cukup
besar dalam
kestabilan pipa. Ketebalan pipa merupakan salah satu faktor dari berat
pipa. Adanya perubahan ketebalan pada pipa menyebabkan berat pipa
juga berubah. Apabila berat pipa sama atau melebihi berat yang telah
disyaratkan dalam kestabilan maka ketebalan pipa tersebut merupakan
ketebalan minimum yang memenuhi syarat kestabilan sehingga semakin
tebal pipa yang digunakan maka semakin besar pula berat yang
disyaratkan. Penambahan ketebalan pipa memberikan kontribusi yang
lebih besar pada penambahan berat total pipa daripada penambahan
berat yang disyaratkan sehingga pada suatu ketebalan pipa tertentu berat
total pipa akan melampaui berat yang disyaratkan.
Penambahan ketebalan pipa menyebabkan penambahan SG pipa. Dapat
dilihat pada grafik bahwa pada kondisi operasi, dengan densitas 160 dan
ketebalan pipa 0.512 inchi dan ketebalan concrete coating 1 inchi SG
pipa sudah memiliki harda di atas SG floatnya sehingga dengan
ketebalan pipa yang paling kecilpun pipa tersebut sudah dapat berada di
dasar laut dengan aman .
Penambahan ketebalan pipa tidak mempengaruhi nilai SG sinknya . Hal
ini lebih banyak dipengaruhi oleh diameter luar pipanya . Dengan harga
diameter luar dan ketebalan concrete coating yang tetap maka harga SG
sink adalah tetap.
•
BAB V
PENUTUP
Bab V-1
BABV
PENUTUP
V.1. KESIMPULAN
Dari hasil studi optimasi ketebalan pipa bawah laut yang telah dilakukan
dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Dari perhitungan optimasi yang telah dilakukan didapat bahwa standar
grade pipa minimal yang harus dipakai adalah X-52 (API spec SL)
dengan tebal 0. 783 in chi dan ketebalan minimal pipa yang dapat
dipakai adalah 0.512 inchi dengan pipa grade X-80.
2. Seluruh pipa yang termasuk dalam nilai optimal tersebut memiliki
tingkat kestabilan yang memenuhi syarat yaitu kestabilan agar tidak
melayang, terbenam, dan mampu menahan beban hidrodinamis baik
dalam saat instalasi, hidrostatik tes, dan operasi.
3. Dengan memperhatikan kondisi di atas serta melihat dari grafik yang
ada maka pipa yang paling baik digunakan adalah X-80 (API spec SL),
tebal pipa 0.512 inchi, diameter pipa 26 inchi.
V.2. SARAN
Berdasarkan atas analisa yang telah dilakukan maka saran yang dapat
diberikan oleh penulis adalah :
1. Perhitungan opimasi ini hanya menggunakan analisa yielding dan
analisa buckling lokal sebagai batasan permasalahannya sehingga
Bab V-2
untuk mendapat hasil yang lebih baik diperlukan batasan-batasan
tambahan lainnya.
2. Analisa ini hanya menggunakan data lingkungan dan data pipa yang
terbatas. Oleh karena itu untuk memperoleh hasil yang lebih baik
dibutuhkan data-data lingkungan dan pipa yang lebih banyak lagi.
3. Analisa perhitungan ini hanya sampai pada kedalaman 483 feet.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
ANSI/ASME, 1992, "Gas Transmission And Distribution Piping System·:
ANSI/ASME 8.31.8, USA.
American Petroleum Institute, 1993, ''Design, Construction, Operation, and
Maintenance of Offshore Hidrocarbon Pipelines': API recommended
practice 1111, 2nd edition, USA.
American Petroleum Institute, 1995, "Specification for Line Pipe", API
Specification 5L, 41st edition, USA.
Det Norske Veritas, 1996, "Rules For Submarine Pipeline Systems", DnV,
Hovik, Norway.
Halliwell, A.R., 1986, An Introduction to Offshore Pipelines, University
College, Cork.
Jujur, I Nyoman, 1995, Laporan Teknis : Analisa Kemampuan Nasional
dan Peluang
Dalam Mengantisipasi Enjiniring, Procurement,
Konstruksi, lnstalasi, dan lnspeksi Sistim Perpipaan dan Pipa
Salur Proyek Gas Natuna, BPP Teknologi, Jakarta.
Mouselli, A. H., 1981, Offshore Pipeline Design, Analysis, and Methods,
PennWell Publishing Company, Tulsa, Oklahoma.
Palmer, A.C ., 1981, "Offshore Oil and gas Pipelines Technology", A Report
the
Proceeding
of
Two
Conferences
International, Oyez Publishing Ltd.
xiv
Organized
by
Oyez
Pertamina Mobil Oil, 1990, Natuna Preeleminary Report, Pertamina Mobil
Oil, Jakarta.
Rao, S.S., 1984, Optimization Theory and Applications, Wiley Eastern
Limited , 2nd Edition, New Delhi , India.
Rosyid, D.M. , 1999, Optimasi : Teknik Pengambilan Keputusan Secara
Kuantitatif, Diktat Kuliah Optimasi , Program Pendidikan Tinggi
Teknik, T. Kelautan, ITS, Surabaya.
Strating, J., ,1981 , "Survey of Pipelines in the North Sea - Incidents During
Installation,
Testing ,
and
Operation",
Offshore
Technology
Conference 4069 .
Tim Yantek Baruna Jaya, 1997, Laporan Survei Penelitian Gelombang,
Arus, dan Angin di Perairan Pulau Natuna, BPP Teknologi, Jakarta.
XV
LAMPIRAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK KELAUTAN
Kampus ITS- Sukolilo, Surabaya 60111 Telp. 5947254, 597274 psw. 144 Telex 34224 Fax
TUGAS AKHIR ( OE. 1701 ) ·
NO. : 0781PT.12.FJ1(4.H81Q/98
MATA KULIAH
. NOMOR MATA KULIAH
NAMA MAHASWA
NOMOR POKOK
TGL.DIBERIKAN TUGAS
TGL.SELESAINYA TUGAS
DOSEN PEMBIMBING
TUGASAKHIR
OE.170l
f.Jy Hersesary P.
4393100009
3 Pebruari 1998
3 Agustus 1998
1. Dr.lr. D.M.Rosyid
2. lr. Hasan lkhwani, M.Sc
THEMA l URAIAN I DATA-DATA YANG DIBERIKAN I JUDUL TUGAS AKHIR :
STUDI OPTlMASI PIPA PENYALUR Dl BAWAH LAUT ( SUBSEA PIPELINE ) PADA LAPANGAN PRODUKSI
PERTAMINA - ESSO - NATUNA SOUTH CHINA SEA
.Mahasiswa ybs.
2.Dekan FJl(-llS
3.Dosen Pembimbing
4.Arsip Jurusan .
5947254
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
FAKULTASTEKNOLOGIKELAUTAN
JURUSAN TEKNIK KELAUTAN
Kampus ITS- Sukolilo, Surabaya 60111 Telp. 5947254, 597274 psw.144 Telex 34224 Fax5947254
LEMBAR PRESENSI KONSUL TASI TUGAS AKHIR
NAMA MAHASISWA
NOMOR POKOK
NAMA DOSEN PEMBIMBING I
TUGAS DIMULAI
TUGAS DISELESAIKAN
JUDUL TUGAS AKHIR
NO
1
2
3
4
5
6
TANGGAL
,
..... \ ·. _ '
~
\
\::
'\""")
'
(·~
.
~
\
_i,\
·--.,
'
~ ~)
·" v~'
l.:
..
- r
., .)· ... ·v(' ,-_
7 :-. ,_ ( ..
\ ,\
.. .
("I
\. '"
_., .,_
'
7
t"\.1 a.~
- ~ -;;t DC> 0
· l ...(7~ ....lo............
...
..... ..... ........
: Studi Optimasi Pipa Penyalur di Bawah
Laut (Subsea Pipeline) Pada Lapangan
Produksi Pertamina-Esso-Natuna-South
China Sea
TANDA TANGAN
DOS EN
PEMBIMBING
KONSUL TASI MENGENAI
~
Pendahuluan
\.~
•· J
'.-) !\;_;., ..· \
: Ary Hersesari Putra
: 43.93.100.009
: lr. Daniel M. Rosyid, Phd.
: 3 Pebruari 1998
~
BAB II
Dasar Teori
~
BAB Ill
Metodologi Penelitian
~
~
BAB IV
Hasil Perhitungan dan Analisa
~
BABV
Penutup
BAB I, BAB II, BAB Ill, BAB IV,
BABV
Presentasi Tranparansi
~(
~
~0