EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG
EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KOTA TANGERANG
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
DISUSUN OLEH :
EUIS JUHAERIAH
6661081081
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
ABSTRAK
Euis Juhaeriah. NIM. 6661081081. Skripsi. Evaluasi Penerapan Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Tangerang. Program Studi Ilmu Administrasi Negara.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Dosen Pembimbing 1: Drs. Oman Supriadi, M.Si. Dosen Pembimbing 2:
Listyaningsih, S.Sos, M.SiKata Kunci : Evaluasi, Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik pada bidang administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa besar penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan teori Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean yang terdiri dari 6 indikator : kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, intensi penggunaan, kepuasan pemakai dan manfaat bersih. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah pegawai yang menggunakan SIAK dalam kegiatan pekerjaannya yaitu 23 orang dengan teknik pengambilan sampel jenuh. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan menyebar angket/kuisioner. Penganalisisan data menggunakan uji hipotesis t-test satu sampel dengan uji pihak kanan. Hasil perhitungan diperoleh thitung > t tabel (2,2 > 1,717) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan SIAK di Kota Tangerang mencapai angka 74,26% pada skala interval didapat nilai baik. Indikator terendah (71,3%) yaitu kualitas pelayanan dan indikator tertinggi (76,55%) yaitu kualitas sistem. Saran dari peneliti adalah membuat standar operasional prosedur yang akurat; melakukan pengecekkan data secara langsung guna meningkatkan kualitas informasi; memberikan fasilitasi sarana dan prasarana yang baik.
ABSTRACT
Euis Juhaeriah. NIM. 6661081081. Essay. Evaluation of Implementation
Population Administration Information System in Population and Civil
Registration Agency Tangerang Municipal. Programme Study of Public
Administration Science. Faculty of Social and Political Science. Sultan Ageng
Tirtayasa University. Advisor 1: Drs. Oman Supriadi, M.Si. Advisor 2:
Listyaningsih, S.Sos, M.Si Keywords : Evaluation, Population Administration Information SystemThe use of Population Administration Information System aims to improve public
quality service in the field of population administration at the Population and
Civil Registration Agency Tangerang Municipal. The purpose of this research is
to know how much the application of SIAK at Population and Civil Registration
Agency. This Research is using the the delone and mclean model of information
systems success which consist of 6 indicator (system quality, information quality,
service quality, application intention, user satisfaction, and clean benefit). The
method that will be used is descriptive method with quantitative approach. The
research population are the employees using SIAK in their daily activity which
consist of 23 people with saturated sampling technique. The technique used for
gathering data is by spreading questionnaire. Analysis data using hypothesis t-
test one sample with right side test. The calculation result obtained from thitung >
2,2 t tabel (2,2 > 1,717) then Ho is rejected and Ha is accepted. Result of this
research show that the used of SIAK reach 74,26% score on interval scale get
good score. Lowest indicator (71,3 %) that is service quality and highest indicator
(76,55%) that is system quality. Researcher advised that making accurate
operational standard; Doing data checking directly to increase the quality of
information; giving good infrastructure and facilitationKATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kenikmatan dalam hidup yang tak terhingga. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan kita pada umumnya. Syukur Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT pembuatan skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul “ EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Administrasi Negara.
Skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak pihak yang selalu mendukung peneliti secara moril dan materil. Maka dengan ketulusan hati, peneliti ingin mengucapkan rasa terimakasih yang terhingga kepada pihak-pihak sebagai berikut:
1. Prof. Dr.H. Sholeh Hidayat. M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
3. Kandung Sapto Nugroho S.Sos.,M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
4. Mia Dwianna W., M.I.Kom selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial
5. Gandung Ismanto S.Sos., MM selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
6. Rahmawati, S.IP, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
7. Ipah Ema Jumiati, S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
8. Drs. H. Oman Supriadi, M.Si selaku Pembimbing I dalam penyusunan skripsi yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam pembuatan skripsi. Terima kasih atas arahan dan pembelajaran selama proses penyusunan skripsi
9. Listyaningsih S.Sos., M.Si selaku Pembimbing II dalam penyusunan skripsi yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam pembuatan skripsi. Terima kasih atas arahan dan pembelajaran selama proses penyusunan skripsi
10. Semua Dosen dan Staf Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan
11. Untuk kedua orangtuaku tercinta yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil dan tak pernah lelah untuk memberikan do’anya yang sangat berharga
12. Kedua saudaraku yang juga selalu membantu, mendo’akan, serta mendukung dalam penyusunan skripsi ini
13. Semua sahabatku dikampus tercinta Fitri Wahyuni, Esyin Quraesin,
14. Teman-teman seperjuangan kelas B Jurusan Administrasi Negara 2008 Peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dalam kesempatan ini penulis hendak mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahpahaman yang kurang berkenan selama penelitian. Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan kepada yang membaca. Demikian yang disampaikan. Peneliti mengucapkan terima kasih.
Serang, April 2015 Euis Juhaeriah
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii DAFTAR DIAGRAM .......................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah............................................................... 11
1.3 Perumusan Masalah ................................................................................... 12
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 12
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................ 14
BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR
2.1 Deskripsi Teori ........................................................................................... 18
2.1.1 Pengertian Evaluasi ........................................................................... 19
2.1.2 Evaluasi Sistem Informasi ................................................................ 21
2.1.2.1 Human-Organization-Technology (HOT) Fit Model ................................................................... 21
2.1.3 Pengertian Sistem dan Informasi ...................................................... 31
2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Manajemen ......................................... 32
2.1.5 Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ................................ 37
2.1.6 SIAK Online dan SIAK Offline ........................................................ 40
2.1.7 Tujuan SIAK ..................................................................................... 41
2.2 Kerangka Berfikir....................................................................................... 43
2.3 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian....................................................................................... 47
3.2 Instrumen Penelitian................................................................................... 48
3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................................... 50
3.3.1 Uji Validitas ................................................................................... 50
3.3.2 Uji Reliabilitas ............................................................................... 51
3.4 Populasi dan Sampel .................................................................................. 51
3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 52
3.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ............................................... 53
3.6.1 Uji t-test .......................................................................................... 54
3.6.2 Uji Pihak Kanan ............................................................................. 55
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 56
3.7.1 Tempat Penelitian ........................................................................... 56
3.7.2 Waktu Penelitian ............................................................................ 56
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 58
4.1.2 Gambaran Umum Dinas Kepedudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang ....................................................................................... 59
4.1.2.1 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang ................................. 62
4.1.2.2 Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang .................................................................. 63
4.1.2.3 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang .......................................................... 65
4.1.2.4 Kelembagaan dan Pengaturan Hak Akses SIAK ................ 67
4.2 Pengujian Instrumen Penelitian .................................................................. 72
4.2.1. Uji Validitas Instrumen .................................................................. 72
4.2.2. Uji Reliabilitas Instrumen............................................................... 74
4.3 Deskripsi Data
4.3.1. Identitas Responden........................................................................ 75
4.3.2. Analisis Data .................................................................................. 78
4.4 Pengujian Hipotesis .................................................................................. 112
4.5 Interpretasi Hail Penelitian ....................................................................... 116
4.6 Pembahasan .............................................................................................. 117
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 123
5.2 Saran ......................................................................................................... 124
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 127
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tahapan Tolok Ukur Model DeLone dan McLean ........................ 24Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 48Tabel 3.2 Skor dalam Penelitian .................................................................... 49Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ............................................................................ 57Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen/Pertanyaan ...................................... 72Table 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ..................................................... 74Tabel 4.3 Hasil Penelitian Dan Perhitungan Evaluasi Penerapan SistemInformasi Administrasi Kependudukan Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Berdasarkan Teori Evaluasi Sistem Informasi Model DeLone dan McLean Tiap Indikator .... 118
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Human-Organization-Technology (HOT) Model .......................... 22Gambar 2.2 Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean .......... 23Gambar 2.3 Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean yang diperbaharui.................................................................................... 25Gambar 2.4 Kerangka Berfikir........................................................................... 45Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipilKota Tangerang .............................................................................. 67
Gambar 4.2 Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis ............................... 115Gambar 4.3 Instrumen Komponen SIAK ........................................................ 116DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 76 Diagram 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia .......................................... 77 Diagram 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................. 78 Diagram 4.4 Tanggapan Responden Tentang Kebutuhan Pelatihan Khusus
Dalam Menggunakan Sistem Informasi Adminitrasi Kependudukan................................................................................ 80
Diagram 4.5 Tanggapan Responden Tentang Kecepatan Akses Ketika Melakukan Penelusuran Data Penduduk ........................................ 81
Diagram 4.6 Tanggapan Responden Tentang Pengaksesan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Selama 24 Jam ................................. 82
Diagram 4.7 Tanggapan Responden Tentang Pengembangan Sistem oleh Pegawai .......................................................................................... 83
Diagram 4.8 Tanggapan Responden Tentang Hak Akses Yang Hanya Dimiliki Oleh Pegawai ................................................................................. 85
Diagram 4.9 Tanggapan Responden Tentang Data Penduduk yang Tersimpan dalam Database Terjaga dan Tidak Mudah Hilang Ketika Terjadi Kerusakan Sistem ........................................................................... 86
Diagram 4.10 Tanggapan Responden Tentang Keamana Sistem Informasi Administrasi Kependudukan .......................................................... 87
Diagram 4.11 Tanggapan Responden Tentang Kelengkapan Data pada Database Kependudukan................................................................................ 89
Halaman
Diagram 4.12 Tanggapan Responden Tentang Kelengkapan Pengisian Data Penduduk Oleh Pegawai ................................................................ 90
Diagram 4.13 Tanggapan Responden Tentang Pertanggungjawaban Kebenaran Informasi yang Dihasilkan Dari Pengelolaan Data Kependudukan ........................................................................................................ 91
Diagram 4.14 Tanggapan Responden Tentang Kesesuaian Data dengan Hasil Pendaftaran Penduduk .................................................................... 92
Diagram 4.15 Tanggapan Responden Tentang Standarisasi Perangkat Komputer yang Digunakan ............................................................................. 94 Diagram 4.16 Tanggapan Responden Tentang Software (Perangkat Lunak) Sesuai dengan Standar Kesisteman ........................................................... 95 Diagram 4.17 Tanggapan Responden Tentang Jaminan Penggantian Alat .......... 96 Diagram 4.18 Tanggapan tentang Peningkatan Kecepatan Pelayanan
Administrasi Kependudukan .......................................................... 98 Diagram 4.19 Tanggapan Responden Tentang Standar Operasional Prosedur
(SOP) Administrasi Kependudukan ............................................... 99 Diagram 4.20 Tanggapan Responden Tentang Pemanfaatan SIAK pada Hampir
Keseluruhan Proses Administrasi Kependudukan ....................... 101 Diagram 4.21 Tanggapan Responden Tentang Kenyamanan Pegawai dalam
Menggunakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan .. 102 Diagram 4.22 Tanggapan Responden Tentang Terjadinya Penghematan
Anggaran setelah Memanfaatkan SIAK....................................... 104 Diagram 4.23 Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Pegawai Terhadap Hasil
Diagram 4.24 Tanggapan Responden Tentang SIAK sebagai Solusi bagi Permasalahan Pengelolaan Administrasi Kependudukan ............ 106
Diagram 4.25 Tanggapan Responden Tentang Peningkatan Produktivitas Kerja ...................................................................................................... 107
Diagram 4.26 Tanggapan Responden Tentang Kemudahan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil ...................... 108
Diagram 4.27 Tanggapan Responden Tentang Peningkatan Pendaftaran Peristiwa Kependudukan.............................................................................. 109
Diagram 4.28 Tanggapan Responden Tentang Pembangunan Sistem Jaringan Informasi Kependudukan Terpadu ............................................... 111
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Penelitian Lampiran 2 Kuisioner Lampiran 3 Tabel Jawaban Responden Sebelum Uji Validitas Lampiran 4 Tabel Jawaban Responden Setelah Uji Validitas Lampiran 5 Uji t Lampiran 6 Uji Validitas (Output SPSS 17.0) Lampiran 7 Uji Reliabilitas (Output SPSS 17.0) Lampiran 8 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment Lampiran 9 Tabel Nilai Distribusi t Lampiran 10 Absensi Bimbingan Skripsi Lampiran 11 SOP Pelayanan Kartu Keluarga WNI Lampiran 12 Peraturan Daerah Kota Tangerang Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang terjadi diberbagai belahan dunia semakin membantu kegiatan manusia diberbagai bidang kehidupan. Teknologi mempermudah pekerjaan manusia dibandingkan saat-saat sebelumnya. Dunia saat ini seakan-akan tanpa batas, dan jarak tidak lagi menjadi penghalang bagi setiap individu dalam memperoleh informasi. Informasi kini tersebar luas dalam internet dan dapat dengan mudah diakses oleh siapapun. Kemudahan dalam memperoleh informasi ini juga dibarengi dengan kemudahan dalam mengolah informasi. Bukan hanya bagi tiap-tiap individu tetapi juga kemudahan bagi organisasi baik bisnis maupun negara. Berbagai macam softwate diciptakan untuk mempermudah kerjasuatu organisasi dalam mengolah informasi. Software-software dibuat sesuai dengan kebutuhan bidang-bidang organisasi, misalnya sistem informasi pemasaran guna mendukung penyediaan informasi untuk pemasaran, sistem informasi SDM guna mendukung perencanaan, pengadaan, dan pengelolaan tenaga kerja.
Sistem informasi juga mendukung kegiatan pengolahan data dan informasi pemerintah sebagai organisasi publik. Pemerintah sebagai pelayan publik yang bertanggung jawab memenuhi kepentingan masyarakat dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Perubahan-perubahan dilakukan oleh adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologidalam aktivitas pekerjaannya. Indonesia sebagai negara yang juga ikut terpengaruh perkembangan teknologi dunia, melakukan perubahan dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam organisasi birokrasi. Istilah e-government masuk dalam ranah pemerintahan di Indonesia seiring dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik dalam upaya meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Satu diantaranya adalah dengan membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansi-instansi pemerintah bekerja secara terpadu serta menyederhanakan akses perolehan informasi dan layanan publik yang harus disediakan pemerintah.
Kebutuhan akan sistem informasi manajemen yang membantu produktivitas kerja pemerintah mendoronginstansi pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan transformasi melalui teknologi jaringan komunikasi dan informasi. Teknologi informasi memberikan peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan data dan informasi dalam jumlah yang besar secara cepat dan akurat.Melalui dukungan infrastuktur, tingkat konektivitas dan penggunaa IT, sumber daya manusia, dana dan anggaran, serta perangkat hukum, semakin melengkapi teknologi informasi menjadi satu kesatuan untuk diterapkan dalam pemerintahan. Ketika semua instrumen itu dimiliki oleh satu wilayah, maka transformasi dalam optimalisasi pelayanan organisasi birokrasiakan terwujud.
Salah satu penerapan teknologi informasi yang dilakukan oleh instansi pemerintah adalah sistem informasi dalampengelolaan data kependudukan. Perlu diketahui bahwa pengelolaan data kependudukan merupakan salah satu kegiatan dalam administrasi kependudukan. Administrasi kependudukan pada pemerintah daerah dilaksanakan dimulai dari tingkat desa/kelurahan hingga dinas. Kemudahan serta proses pelayanan yang tidak berbelit-belit menjadi kriteria pelayanan yang ideal bagi masyarakat. Guna mewujudkan pelayanan seperti yang diharapkan, maka instansi pemerintah berusaha untuk mereformasi pelayanan publik. Salah satu caranya dengan memasukkan teknologi informasi ke dalam ranah administrasi pemerintahan dengan tujuan adanya peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam layanan pemerintahan.
Di Indonesia, administrasi kependudukan diatur melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006. Tujuan dari adanya penyelenggaraan administrasi kependudukan sebagaimana dijelaskan dalam undang-undang tersebutantara lain:
1. Memberikan keabsahan identitas dan kepastian hukum atas dokumen penduduk untuk setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh penduduk
2. Memberikan perlindungan status hak sipil penduduk
3. Menyediakan data dan informasi kependudukan secara nasional mengenai pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil pada berbagai tingkatan secara akurat, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses sehingga menjadi acuan bagi perumusan kebijakan dan pembangunan pada umumnya
4. Mewujudkan tertib administrasi kependudukan secara nasional dan terpadu
5. Menyediakan data penduduk yang menjadi rujukan dasar bagi sektor terkait dalam penyelenggaraan setiap kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan Sama halnya dengan penggunaan teknologi informasi pada manajemen perusahaan guna meningkatkan kinerja serta mendukung pimpinan dalam pengambilan keputusan, penggunaan teknologi pada pengelolaan data kependudukan pun ditujukan untuk membantu kerja pegawai dan menghasilkan informasi yang berguna bagi keputusan perencanaan di bidang lain. Dalam kaitannya dengan pembangunan, pengelolaan data kependudukan memang tidak secara langsung berpengaruh dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun ketika pengelolaan data kependudukan ini dilakukan dengan baik, informasi yang dihasilkannya pun akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan yang memanfaatkan data-data tersebut, misalnya pembangunan dalam bidang pendidikan dan kesehatan.Dengan cara manual,sepertimengumpulkan arsip-arsip kependudukan, maka akan sangat sulit untukmendapatkan informasi kependudukan secara akurat. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar. Dalam hal ini diperlukan sistem informasi kependudukan yang dapat mengolah data kependudukan secara efektif dan efisien baik di dalam pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.Sistem informasi administrasi kependudukan mampu membantu dalam mengkategorikan data kependudukan sesuai dengan kebutuhan, misalnya data penduduk berdasarkan usia sekolah yang dapat digunakan untuk pembangunan di bidang pendidikan.
Asas otonomi daerah telah memberikan wewenang kepada daerah untuk mengatur daerahnya masing-masing. Atas dasar itu kemudian penerapan SIAK disesuaikan dengan kondisi dan keadaan wilayah masing-masing daerah. Melalui pertimbangan letak geografis, kemampuan SDM, serta ketersediaan dana dan anggaran, penerapannya akan menjadi berbeda pada masing-masing daerah. Oleh sebab itu dengan berdasarkan pada asas otonomi, pemerintahan daerah dapat membuat suatu kebijakan dengan berlandaskan Undang-Undang No.23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan untuk mendukung pengelolaan administrasi kependudukan. Melalui kebijakan, pemerintah daerah diharapkan dapat mengimplementasikan SIAK sesuai dengan kemampuan daerahnya.
Sehingga tidak ada yang terlalu dipaksakan ketika sistem informasi diterapkan padahal pemerintah daerah tidak siap dari segi anggaran maupun SDM.
Penerapan teknologi informasi dalam administrasi kependudukan dimulai pada tahun 1996. Sistem yang digunakan pada saat itu adalah Sistem Informasi Manajemen Kependudukan atau yang dikenal dengan SIMDUK. Pada perkembangannya SIMDUK digantikan oleh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Inti dari penerapan kedua sistem informasi tersebut adalah sama, yaitu untuk menata administrasi kependudukan di Indonesia. SIAK dibuat dan dikembangkan oleh Ditjen Administrasi Kependudukan Kementrian Dalam Negeri dengan maksud memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi diharapkan mampu mengatasi segala permasalahan dalam pengelolaan data kependudukan serta membantu dinas terkait dalam melakukan pelayanan seperti pelayanan KTP, KK, Akta Kelahiran dan Kematian, Akta Perkawinan dan sebagainya.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten/kota merupakan pihak yang berperan penting dalam penerapan SIAK.Disdukcapil mengintegrasikan SIAK dengan kecamatan dan kelurahan setempat. Memanfaatkan teknologi jaringan (network), perangkat komputer, serta perangkat lunak (software), pengelolaan administrasi kependudukan yang berada di tingkat kecamatan akan langsung terhubung dengan dinas. Data yang tersimpan secara digital akan terupdate secara online ketika terjadi perubahan pada database kependudukan. Database kependudukan ini hanya dapat diakses oleh pegawai yang ditunjuk untuk mengelolanya. Sebab database ini dapat menjadi informasi yang penting dan mesti dijaga keamanannya.Pada masa transisi dimana KTP digantikan dengan KTP elektronik (e-KTP) saat ini, SIAK digunakan berintegrasi dengan aplikasi e-KTP. Sumber data yang digunakan dalam perekaman e-KTP berasal dari database SIAK. Entry data baru juga masih menggunakan aplikasi SIAK untuk kemudian dilakukan perekaman melalui aplikasi e-KTP pada perangkat komputer yang berbeda.
Dalam rangka mewujudkan tertib administrasi kependudukan di Kota Tangerang, pemerintah telah menerapkan SIAK untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja pegawai dalam melaksanakan pelayanan administrasi pada tahun 2007. Melalui sistem teknologi informasi yang diterapkan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipilKota Tangerang, diharapkan mampu mendukung proses administrasi kependudukan yang meliputi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. Sistem ini haruslah efisien dan fleksibel ketika digunakan untuk merekam data kependudukan yang jumlahnya cukup banyak.
Sebab sebagai salah satu kota penunjang ibukota Jakarta,Tangerang menjadi kota dengan penduduk yang cukup padat. Untuk itu kegiatan administrasi kependudukannya pun akan semakin sering dilakukan.
Hingga saat ini SIAK telah berjalan secara online ke seluruh 13 kecamatan yang ada di kota ini. Data penduduk yang dimasukan pada tiap kecamatan akan langsung terkirim dan masuk ke dalam database dinas kependudukan dan pencatatan sipil melalui jaringan komunikasi yang terdapat di masing-masing kecamatan. Pendaftaran penduduk dimulai pada tingkat kelurahan, kemudian diinput oleh kecamatan dengan menggunakan aplikasi SIAK yang langsungterhubung dengan dinas. Data penduduk yang telah diinput tadi kemudian masuk dan terinput ke dalam database SIAK yang ada di Disdukcapil.
Untuk proses penerbitan dokumen kependudukan seperti Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, Surat Pindah antar kecamatandilakukan oleh kecamatan sedangkan untuk Akte Kelahiran, Kematian, Perkawinan, Perceraian, Pindah Datang pendudukdilakukan oleh dinas.
Dalam pengimplementasian SIAK guna mewujudkan tertib administrasi kependudukan di Kota Tangerang, Disdukcapildihadapkan pada beberapa pemerintahan dapat diterapkan melalui dukungan beberapa faktor lain yang berasal dari internal maupun eksternal organisasi. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Disdukcapil Kota Tangerang dalam penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti, antara lain:
Pertama
, sumber daya manusia yang terdapat pada Disdukcapil Kota Tangerang kurang memiliki kemampuan pada bidang IT, sehingga pegawai sering melakukan kesalahan teknis sehingga menyebabkan kerugian beberapa pihak.
Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa pada perekaman e-KTP yang dilaksanakan mulai tahun 2011 lalu banyak data penduduk yang hilang.
Dibuktikan dengan banyaknya penduduk yang tidak mendapatkan undangan untuk perekaman e-ktp di kecamatan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan pihak Kecamatan yang menyebutkan bahwa mayoritasdata penduduk yang hilang adalah data yang diinput selama dan sebelum tahun 2008 (wawancara dengan pegawai
kecamatan Jatiuwung, 26 Agustus 2013
).Tentunya hal ini merugikan penduduk, dimana ia memiliki dokumen kependudukan yang sah seperti KTP dan KK tetapi dirinya tidak terdaftar dalam database kependudukan di Kota Tangerang.
Database
SIAK dikelola oleh Disdukcapil dan mengenai banyaknya data hilang harusnya menjadi tanggungjawab dinas, sebab hanya pegawai di dinas yang memiliki akses untuk masuk ke dalam database kependudukan. Hilangnya data penduduk dari database kependudukan dinas lebih disebabkan oleh human error.
Ketidaktahuan akan sistem informasi dan penguasaan dalam ilmu komputerisasi pegawai direkrut dengan latarbelakang berpendidikan IT atau setidaknya menguasai bidang IT guna meminimalisir kesalahan yang disebabkan oleh manusianya itu sendiri.
Kedua
, pada tahap implementasi suatu sistem informasi manajemen, perangkat keras seperti komputer, jaringan, dan infrastuktur menjadi faktor yang cukup penting. Jika dilihat dari besarnya APBD dan letak wilayahnya yang dekat dengan pusat kota, Kota Tangerang sangat memungkinkan dalam pengembangan infrastruktur telekomunikasi. Menggunakan teknologi terbaik dan canggihsehingga menunjang jaringan SIAK hingga dapat meminimalisir adanya gangguan dalam penerapan SIAK tentunya bukan hal yang sulit bagi Kota Tangerang. Namun kenyataannya jaringan SIAK yang menghubungkan antara kecamatan dengan dinas sering mengalami gangguan terutama ketika cuaca buruk. Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Kholil selaku Kepala Seksi Pengolahan Data dan Jaringan Disdukcapil Kota Tangerang yang menyatakan bahwa kendala dalam penerapan SIAK lebih kepada gangguan jaringan akibat faktor alam seperti terkena petir (wawancara tanggal 26 Juni 2013). Pada saat terjadi gangguan jaringan ini, kecamatan dan dinas tidak dapat melakukan pelayanan administrasi kependudukan, sehingga berdampak pada menurunnya produktivitas kerja pegawai karena menghambat prosespengecekan serta penginputan biodata penduduk.
Ketiga
, masih belum diterapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan administrasi kependudukan terutama dalam pembuatan dokumen mengenai uraian proses dan tata cara pembuatan dokumen kependudukan yang sesuai dengan aturan. Untuk pembuatan dokumen kependudukan seperti KTP dan KK proses lama atau tidaknya pelayanan ditentukan oleh masing-masing kecamatan. Pegawai bekerja sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan oleh di tiap- tiap kecamatan. Sebab sejak pengecekan kelengkapan berkas hingga dilakukan pencetakan, semua dilakukan di kecamatan. Sehingga tidak ada keseragaman dalam pelayanan di Kota Tangerang.
Keempat
, dari sisi eksternal yang menjadi kendala utama dalam mewujudkan tertib administrasi kependudukan di Kota Tangerang adalah rendahnya kesadaran masyarakat dalam melaporkan peristiwa kependudukan, perubahan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh penduduk dan keluarganya. Peristiwa kependudukan ini meliputi: kematian, perkawinan, perceraian serta mutasi (perpindahan) penduduk yang akan mengubah komposisi anggota keluarga dalam dokumen kependudukan seperti Kartu Keluarga. Selain itu pelaporan peristiwa kependudukan ini juga sangat berpengaruh pada database kependudukan yang ada di Kota Tangerang. Ketika banyak penduduk tidak melaporkan peristiwa kependudukanya, maka akan sangat sulit menghasilkan data penduduk yang valid terutama data penduduk yang meninggal dan pindah. Disdukcapil Kota Tangerang saat ini merasa jika laporan kematian dan mutasi penduduk yang diterima masih rendah, sedangkan jumlah data penduduk semakin bertambah besar.
Berdasarkan pada keadaan-keadaan tersebut penerapan sistem informasi dapat berhasil diterapkan di negara lain sedangkan di Indonesia tidak, karena selalu dihadapkan pada permasalahan-permasalahan lainnya. Dengan melihat penjabaran di atas, peneliti tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam mengenai “Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Tangerang”.1.2 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah sebelumnya, maka peneliti mengidentifikasikan masalah-masalah penelitian yang terjadi pada lokus penelitian, diantaranya:
1. Sumber daya manusia yang terdapat pada dinas kurang memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi.
2. Jaringan SIAK yang menjadi modal utama dalam perekaman data penduduk secara online sering mengalami gangguan terutama ketika cuaca buruk sehingga menghambat kerja pegawai untuk melakukan penginputan data kependudukan.
3. Tidak diterapkannya Standar Operasional Prosedur (SOP) mengenai pelayanan administrasi kependudukan.
4. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam melaporkan peristiwa kependudukan.
Dari uraian identifikasi masalah tersebut, peneliti mencoba untuk dimiliki oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).
Sedangkan untuk lokus penelitiannya yaitu di Kota Tangerang.
1.3 Perumusan Masalah
Dengan menetapkan batasan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Berapa besar penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari seluruh rangkaian aktifitas dan hasil penelitian ini antara lain:
1. Manfaat secara teoritis, yaitu: Dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian dapat memperluas wawasan pembaca terutama mengenai Sistem Informasi Administrasi Kependudukan serta dapat dijadikan bahan pemahaman
2. Manfaat secara Praktis Hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan dan pertimbangan untuk mengatasi permasalahan mengenai tertib administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Menggambarkan permasalahan yang menjadi awal mula dilakukannya penelitian, berisi data awal atau gejala yang berhubungan dengan fokus. Bentuk uraiannya dibuat secara deduktif, dari lingkup yang paling umum hingga mengerucut ke masalah yang lebih spesifik.
1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah Membuat poin-poin masalah yang telah digambarkan dalam latar belakang yang dikaitkan dengan topik yang akan diteliti. Sedangkan pembatasan masalah menetapkan fokus penelitian yang akan diajukan dalam rumusan masalah penelitian
1.3 Perumusan Masalah Berisi tentang pertanyaan yang memandu peneliti untuk menentukan landasan teori, asumsi dasar, instrumen dan teknik analisis data dengan maksud untuk memahami gejala yang kompleks dalam kaitannya dengan aspek-aspek lain.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berisi pernyataan tentang output apa yang diharapkan peneliti terhadap masalah yang telah dirumuskan setelah penelitian ini selesai dilaksanakan.
1.5 Manfaat Penelitian Berisi pernyataan tentang manfaat yang bisa diambil dari temuan manfaat yang dapat diberikan kepada dunia teori dan manfaat praktis yaitu manfaat yang segera dilaksanakan untuk keperluan praktis.
BAB II KAJIAN TEORI DAN ASUMSI DASAR
1. Deskripsi Teori Berisi berbagai teori dan konsep-konsep yang relevan dengan permasalahan dan variabel penelitian yang disusun secara teratur sehingga dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis penelitian.
2. Kerangka Berfikir Berisi gambaran alur pikiran peneliti yang memberikan penjelasan mengenai alasan peneliti melakukan penelitian tersebut. Peneliti memaparkan masalah-masalah yang menjadi fokus penelitian dan mengkaitkanya dengan teori, kemudian melengkapinya dengan sebuah bagan.
3. Hipotesis Penelitian Peneliti membuat kesimpulan yang besifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis ini dibuat berdasakan teori yang relevan dalam penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian Menggambarkan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini.
2. Instrumen Penelitian Menjelaskan tentang alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Berkaitan dengan ketepatan alat ukur guna mencapai sasaran serta stabil dan konsisten ketika digunakan dalam mengukur suatu penelitian.
4. Populasi dan Sampel Merupakan responden yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Setelah melakukan pengumpulan data dengan berbagai macam metode , data dianalisis melalui teknik analisis data yang dipaparkan oleh Irawan
6. Lokasi dan Jadwal Penelitian Menjelaskan lokasi dan waktu penelitian sejak awal penelitian hingga penelitian berakhir untuk kemudian dipertanggung jawabkan di hadapan penguji.
Biasanya disajikan dalam bentuk tabel.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Objek Penelitian Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara jelas, struktur organisasi dari informan penelitiian yang telah ditentukan serta hal lain yang berhubungan dengan objek penelitian.
2. Deskripsi Data Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan menggunakan teknik analisis data yang relevan.
3. Pembahasan Pembahasan lebih lanjut terhadap hasil penelitian
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan Melakukan penyimpulan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas dan mudah dipahami. Kesimpulan penelitian kualitatif berbentuk deskriptif kualitatif, yang merupakan kristalisasi dan konseptualisasi dari temuan di lapangan.
2. Saran-saran Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun praktis. Saran praktis lebih operasional serta spesifik kepada siapa dan dalam bentuk apa saran diajukan. Sedangkan saran teoritis lebih mengarah pada pengembangan konsep atau teori.
BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR
2.1 Deskripsi Teori