Materi Dr. Erma Triawati Ch., S.T., M.T. “Pengawasan Lingkungan Kerja”
PENGAWASAN
LINGKUNGAN KERJA
Seminar K3L Program Studi Farmasi
Universitas Gunadarma
Pengertian Pengawasan Lingkungan Kerja
Pengawasan Lingkungan Kerja adalah serangkaian kegiatan pengawasan dari semua tindakan yang dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan atas pemenuhan pelaksanaan peraturan perundang-undangan atas objek pengawasan Lingkungan Kerja. Lingkungan kerja adalah istilah generik yang mencakup identifikasi dan evaluasi faktor-faktor lingkungan yang memberikan dampak pada kesehatan tenaga kerja (ILO)
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN RESIKO KECELAKAAN KERJA RESIKO KECELAKAAN KERJA TENAGA KERJA
PAK Kec. Kerja
PAK Kec. Kerja
KESEHATAN KESELAMATAN
ALAT POLUSI POLUSI
Objek pengawasan Lingkungan Kerja meliputi :
Faktor-faktor bahaya Lingkungan Kerja
Hygiene Perusahaan
Pengendalian bahaya besar
Pestisida
Bahan kimia berbahaya
Sanitasi lingkungan Alat pelindung diri (APD) Ruang Lingkup Pengawasan Lingkungan Kerja
1. Penanganan Bahan Kimia Berbahaya.
2. Pemeriksaan Lingkungan Kerja 3. Pemeriksaan Penggunaan Pestisida 4. Pemeriksaan Limbah Industri di tempat kerja 5. Pemeriksaan Hygiene Industri 6. Pemeriksaan Alat Pelindung Diri
Dasar Hukum Pengawasan
Lingkungan Kerja.1. UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
pasal 2, pasal 3 ayat 1, f, g, i, j, k, l, m pasal 5, pasal 8, pasal 9 dan pasal 14.
2. UU No. 3 tahun 1969 tentang persetujuan Konvensi ILO No.120 mengenai Hygiene dalam
Perniagaan dan Kantor-kantor pasal 7
3. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964 tentang syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja.
4. Permenaker No. 3/Men/1985 tentang keselamatan dan kesehatan kerja Pemakaian
5. Permenaker No. 03/Men/1986 tentang syarat keselamatan dan kesehatan di tempat kerja yang mengelola Pestisida
6. Permenaker No. 13/Men/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja
7. Kepmenaker No. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Syarat-syarat keselamatan kerja berisi lebih 50% berkaitan dengan syarat- syarat kesehatan kerja
Melindungi pekerja, orang lain dan bahan serta alat produksi
Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan PAK
Menciptakan lingkungan kerja aman
Pemantauan dan evaluasi lingkungan kerja
Undang-undang No. 1 tahun 1970 Undang-undang No. 1 tahun 1970
Syarat-syarat Keselamatan Kerja dikaitkan dengan Pengawasan Lingkungan Kerja (Psl. 3 ayat 1) :
Mencegah & mengurangi kecelakaan
Mencegah & mengurangi bahaya peledakan
Memberikan alat2 perlindungan diri pada para pekerja
Mencegah & mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, gas, hembusan
Mencegah & mengendalikan timbulnya PAK baik physik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan
Memperoleh penerangan yg cukup & sesuai
Menyelenggarakan suhu & lembab udara yg baik
Menyelenggarakan penyegaran udara yg cukup
Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
2. UU No. 3 tahun 1969
tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120
Mengenai Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor Ventilasi
Penerangan
Suhu
Susunan tempat duduk
Penyediaan air
Sanitair
Tempat duduk yang cukup dan sesuai
Confine space
APD dan sarana perlindungan
Pengendalian lingkungan kerja (bising, getaran)
Penyediaan apotik dan pelaksanaan P3K
Asas-asas Umum UU No. 3 tahun 1969 Asas-asas Umum UU No. 3 tahun 1969
Semua bangunan yg digunakan oleh pekerja
& perlengkapannya harus :
Dipelihara baik & dijaga kebersihannya
Memp. ventilasi yg cukup & sesuai (alami atau buatan atau ke-dua2nya)
Memp. penerangan yg cukup & sesuai
Mempertahankan suhu yg nyaman
Semua tempat kerja disusun serta semua tempat duduk hrs diatur sedemikian shg tdk ada pengaruh yg berbahaya bagi kesehatan kerja
Memp. persediaan air minum yg cukup & sehat
Asas-asas Umum UU No. 3 tahun 1969 Asas-asas Umum UU No. 3 tahun 1969 Semua bangunan yg digunakan oleh pekerja & perlengkapannya harus :
Tersedia fasilitas yg sesuai utk mengganti, menyimpan dan mengeringkan pakaian yg tdk dipakai pd waktu bekerja
Memenuhi standar hygiene yg baik terutama bagi bangunan dibawah tanah atau tdk berjendela
Dikurangi sebanyak mungkin pengaruh2 yg berbahaya akibat kegaduhan dan getaran2 yg mungkin terjadi
Tersedia apotik atau pos PPPK sendiri
Tersedia lemari, kotak atau perlengkapan PPPK
3. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7
Pencegahan kebakaran
Pencegahan keracunan, penularan penyakit dan PAK
Housekeeping
Penerangan
Suhu
Kadar udara
Bangunan
Sampah
Ruang udara dan ruang kerja
Kakus
Dapur
Air,
Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja.
PMP 7 tahun 1964 : Syarat Kesehatan PMP 7 tahun 1964 : Syarat Kesehatan
Setiap bangunan perusahaan memenuhi syarat untuk : (psl 2)
Menghindarkan kemungkinan bahaya kebakaran dan kecelakaan
Menghindarkan kemungkinan bahaya keracunan, penularan peny. atau timbulnya peny. jabatan
Memajukan kebersihan & ketertiban
Mendpt penerangan yg cukup & memenuhi syarat utk melakukan pekerjaan
Mendpt suhu yg layak & peredaran udara yg cukup PMP 7 tahun 1964 : Syarat Kebersihan
PMP 7 tahun 1964 : Syarat Kebersihan
Halaman hrs bersih, teratur & tdk becek
Jalan di halaman tdk blh berdebu
Hrs cukup saluran yg kuat & bersih utk keperluan aliran air (riolering)
Saluran air yg melintasi halaman hrs tertutup
Sampah2 & buangan lainnya hrs terkumpul pd suatu tempat yg rapi & tertutup
Sampah hrs dibuang pd waktunya atau dibakar
Tempat pengumpulan sampah tdk blh menjadi sarang lalat atau binatang/serangga yg lain
Lantai, dinding, loteng & atap hrs selalu berada dlm keadaan terpelihara & bersih serta tdk basah & lembab
Tersedia tempat mandi, tempat cuci muka & tangan, tempat ludah, tempat pakaian menurut kepentingan masing2 bagi tempat kerja yg dianggap perlu
PMP 7 tahun 1964 : Syarat Kebersihan PMP 7 tahun 1964 : Syarat Kebersihan
Lantai tempat kerja hrs terbuat dr bhn yg keras, tahan air & bhn kimia yg merusak, datar & tdk licin
Alat & bhn hrs selalu disusun atau disimpan secara rapi & tertib
Susunan tsb hrs sedemikian rupa shg tdk menimbulkan bahaya tertimpa atau mungkin menyebabkan buruh terjatuh
Buruh/tenaga kerja dlm perusahaan2 tertentu dpt diwajibkan memakai pakaian kerja menurut syarat2 yg ditetapkan & disediakan oleh majikan
Dapur, kmr makan & alat keperluan makan hrs selalu bersih & rapi
Dapur & kmr makan serta kakus tdk blh berhubungan langsung dgn tempat kerja & letaknya hrs dinyatakan jelas
Alat2 makan atau masak sesudah dipakai hrs dibersihkan dgn sabun & air panas & dikeringkan. Alat2 tsb hrs dibuat dr bahan2 yg mudah dibersihkan
Kakus-kakus hrs selalu bersih terutama lantai & dinding serta
PMP 7 tahun 1964 : Syarat Khusus PMP 7 tahun 1964 : Syarat Khusus
Gedung hrs kuat buatannya & tdk blh ada bagian yg mungkin rubuh
Tangga hrs kuat buatannya, aman & tdk blh licin & hrs cukup kuat
Setiap tempat kerja hrs dibuat & diatur sedemikian rupa, sehingga tiap org yg bekerja dlm ruangan mendpt ruang udara (cubic space) yg sedikit-dikitnya 10m – 15m
Tinggi tempat kerja paling sedikit 3 m
Luas tempat kerja hrs sedemikian rupa shg tiap pekerja paling sedikit mendpt 2m utk bergerak secara bebas
Atap tempat kerja hrs dibuat sedemikian rupa shg dpt memberikan perlindungan yg baik kepada pekerja dr
PMP 7 tahun 1964 : Syarat Khusus PMP 7 tahun 1964 : Syarat Khusus
Makanan yg disediakan utk buruh hrs menurut menu yg memenuhi syarat2 kesehatan
Air yg digunakan utk makan dan minum hrs memenuhi syarat2 sbb :
Air tdk blh berbau & hrs segar
Air tdk blh berwarna & berasa
Air tdk blh mengandung binatang atau bakteri yg berbahaya
Semua pegawai yg mengerjakan & melayani makanan & minuman hrs bebas dr salah satu penyakit menular & selalu hrs menjaga kebersihan badannya
Kakus-kakus hrs disediakan utk buruh & terbuat dr bhn yg kuat
Kakus-kakus hrs terpisah utk laki-laki & perempuan sehingga
PMP 7 tahun 1964 : PMP 7 tahun 1964 : Syarat Khusus
Syarat Khusus
Jumlah kakus adalah sebagai berikut :
Untuk 1 – 15 orang buruh = 1 kakus
Untuk 16 – 30 orang buruh = 2 kakus
Untuk 31 – 45 orang buruh = 3 kakus
Untuk 46 – 60 orang buruh = 4 kakus
Untuk 61 – 80 orang buruh = 5 kakus
Untuk 81 – 100 orang buruh = 5 kakus Dan selanjutnya untuk tiap 100 orang = 6 kakus
Jumlah kakus disesuaikan juga dengan jumlah buruh laki2 atau perempuan
Kakus yg bersih ialah yg memenuhi syarat sbb :
Tidak blh berbau & ada kotoran yg terlhat
Tidak blh ada lalat, nyamuk atau serangga yg lain
Hrs selalu tersedia air bersih yg cukup
Syarat Khusus Penetapan WC Sesuai OSHA
Syarat Khusus Penetapan WC Sesuai OSHA
- – 29 CFR
- – 29 CFR
Sanitasi – 1910.141(c)(1)(i) Sanitasi – 1910.141(c)(1)(i)
Jumlah kakus / WC adalah sebagai berikut :
Untuk 1 – 15 orang buruh = 1 kakus
Untuk 16 – 35 orang buruh = 2 kakus
Untuk 36 – 55 orang buruh = 3 kakus
Untuk 56 – 80 orang buruh = 4 kakus
Untuk 81 – 110 orang buruh = 5 kakus
Untuk 111 – 150 orang buruh = 6 kakus Dan selanjutnya jika buruh lebih dari 150 orang maka pada setiap kelipatan 40 orang ditambah 1 kakus
PMP 7 tahun 1964 : Syarat Khusus PMP 7 tahun 1964 : Syarat Khusus
Hrs disediakan tempat duduk bagi buruh yg bekerja sambil duduk
Bagi buruh yg bekerja sambil berdiri, berjalan merangkak, jongkok, atau berbaring hrs disediakan tempat duduk pd waktu ia membutuhkan
Tempat duduk tsb hrs memenuhi syarat2 sbb :
Hrs memenuhi ukuran yg sesuai dgn tubuh orang Indonesia umumnya dan cocok utk buruh yg memakainya
Hrs memberi kesenangan duduk & menghindari ketegangan otot2
Hrs memudahkan gerak-gerik utk bekerja
Hrs ada sandaran utk punggung
Jika mempergunakan banyak tenaga kerja wanita hrs diadakan beberapa tempat istirahat & berhias yg cukup
PMP 7 tahun 1964 PMP 7 tahun 1964 : Syarat Penerangan dlm tempat kerja
: Syarat Penerangan dlm tempat kerja
Setiap tempat kerja hrs mendapat penerangan yg cukup utk melakukan pekerjaan
Jarak antara gedung2 atau bangunan2 lainnya hrs sedemikian rupa shg tdk mengganggu masuknya cahaya siang ketempat kerja
Jendela2, lobang2 atau dinding gelas yg dimaksudkan utk memasukkan cahaya hrs selalu bersih & luas seluruhnya hrs 1/6 dr pd luas lantai kerja & minimum 1/10 luas lantai kerja serta dibuat sedemikian rupa shg memberikan penyebaran cahaya yg merata
Bila ada penyinaran matahari langsung menimpa para pekerja hrs diadakan tindakan2 utk menghalangi
Apabila jendela sbg jalan cahaya matahari, mk jarak antara jendela & lantai tdk blh melebihi 1,2 meter
PMP 7 tahun 1964 PMP 7 tahun 1964 : Syarat Penerangan dlm tempat kerja
: Syarat Penerangan dlm tempat kerja
Jika cahaya matahari tdk mencukupi atau tdk dpt dipergunakan mk hrs diadakan penerangan dgn jln lain sbg pengganti cahaya matahari
Jika pekerjaan dilakukan pd malam hari, mk hrs diadakan buatan yg aman & cukup intensitasnya, tdk menyebabkan panas yg berlebihan atau merusak susunan udara serta tdk melebihi 32 C
Sumber cahaya yg dipergunakan hrs menghasilkan kadar penerangan yg tetap & menyebar serata mungkin, tdk blh berkedap-kedip, tdk menyilaukan atau menimbulkan bayangan contrast yg mengganggu buruh
Dapur & kmr makan serta kakus-kakus hrs mendpt penerangan yg baik dan peredaran udara yg cukup
Tiap tempat kerja yg dipakai pd malam hari hrs menyediakan alat2 penerangan darurat yg mempunai sumber tenaga yg bebas dr instalasi umum, ditempatkan pd tempat2 yg tdk
PMP 7 tahun 1964 PMP 7 tahun 1964
: Syarat Penerangan dlm tempat kerja : Syarat Penerangan dlm tempat kerja
Kadar penerangan diukur dgn alat2 pengukur cahaya yg baik setinggi tempat kerja atau setinggi perut utk penerangan umum (+ 1 meter)
Kekuatan penerangan ditentukan untuk :
Darurat min. 5 lux (0,5 foot candles)
Halaman2 & jalan2 dlm lingkungan perusahaan min. 20 lux (2 foot candles)
Pekerjaan2 yg hanya membedakan barang kasar min. 50 lux (5 foot candles)
Pekerjaan2 yg membedakan barang2 kecil sepintas lalu min. 100 lux (10 foot candles)
Pekerjaan2 yg membedakan barang2 kecil agak teliti min.
200 lux (20 foot candles) Pekerjaan2 pembedaan yg teliti drpd barang2 kecil min.
300 lux (30 foot candles)
Pekerjaan membeda2kan barang2 halus dgn contras yg
PMP 7 tahun 1964 PMP 7 tahun 1964
Gudang2 utk menyimpan barang2 besar & kasar
Pengupasan/pengambilan & penyisihan bahan kapas
Penggilingan padi
Pemasangan yg kasar
Mengerjakan barang2 besi & baja yg ½ selesai
Jenis pekerjaan2 yg membedakan barang2 kecil sepintas lalu spt :
Gang2, tangga didlm gedung yg selalu dipakai
: : Syarat Penerangan dlm tempat kerja
Mengerjakan bahan tanah atau batu
Menyisihkan barang2 yg besar
Mengerjakan arang atau abu
Mengerjakan bahan2 yg kasar
Jenis pekerjaan2 yg hanya membedakan barang kasar spt :
Syarat Penerangan dlm tempat kerja
Mengerjakan bahan2 pertanian lain
PMP 7 tahun 1964 PMP 7 tahun 1964
Pembungkusan daging
Pemeriksaan yg teliti
Pekerjaan mesin yg teliti
Jenis pekerjaan2 pembedaan yg teliti drpd barang2 kecil spt :
Melapis perabot
Mengerjakan kayu
Pemasukan & pengawetan bahan2 makanan dlm kaleng
: : Syarat Penerangan dlm tempat kerja
Menjahit tekstil atau kulit yg berwarna muda
Pemeriksaan atau percobaan kasar terhadap barang2
Pekerjaan mesin & bubut yg kasar
Pemasangan alat2 yg sedang (tdk besar)
Jenis pekerjaan2 yg membedakan barang2 kecil agak teliti spt :
Syarat Penerangan dlm tempat kerja
Percobaan2 yg teliti & halus
PMP 7 tahun 1964 PMP 7 tahun 1964
Menjahit bahan2 wol yg berwarna tua
Percobaan alat2 yg ekstra halus
Pemeriksaan yg ekstra halus (ampul obat)
Pemasangan yg ekstra halus (arloji dll)
Jenis pekerjaan2 membeda2kan barang yg sangat halus dgn contrast yg sangat kurang utk waktu yg lama spt :
Akuntan, pemegang buku, pekerjaan steno, mengetik atau pekerjaan kantor yg lama & teliti
Pekerjaan kayu yg halus (ukir-ukiran)
: : Syarat Penerangan dlm tempat kerja
Penyemiran yg halus & pemotongan gelas kaca
Pemeriksaan yg halus
Pekerjaan2 mesin yg halus
Pemasangan yg halus
Jenis pekerjaan2 membeda2kan barang2 halus dgn contras yg sedang & dlm waktu yg lama spt :
Syarat Penerangan dlm tempat kerja
Syarat Penerangan dlm tempat kerja Syarat Penerangan dlm tempat kerja
Sesuai OSHA – 29 CFR Sesuai OSHA – 29 CFR
- * Illumination. - 1926.56
- * Illumination. - 1926.56
Untuk pekerjaan2 konstruksi maka ditentukan tersendiri kekuatan penerangan yaitu :
General construction area lighting min. 50 lux (5 foot candles)
General construction areas, concrete placement, excavation and waste areas, access ways, active storage areas, loading platforms, refueling, and field maintenance areas. min. 30 lux (3 foot candles)
Indoors: warehouses, corridors, hallways, and exitways min. 50 lux (5 foot candles)
Tunnels, shafts, and general underground work areas: (Exception: minimum of 10 foot-candles is required at tunnel and shaft heading during drilling, mucking, and scaling. Bureau of Mines approved cap lights shall be acceptable for use in the tunnel heading) min. 50 lux (5 foot candles)
General construction plant and shops (e.g., batch plants, screening plants, mechanical and electrical equipment rooms, carpenter shops, rigging lofts and active store rooms, mess halls, and indoor
4.Permenaker No. 3/Men/1985 tentang keselamatan
dan kesehatan kerja Pemakaian asbes.
ASBES ADALAH SERAT YANG BELUM TERIKAT
OLEH SEMEN ATAU BAHAN LAIN
NILAI AMBANG BATAS ASBES ADALAH ANGKA
YANG MENUNJUKKAN KONSENTRASI SERAT ASBES DI UDARA TEMPAT KERJA, DIMANA
DENGAN KONSENTRASI DIBAWAH ANGKA INI ORANG YANG TERPAPAR DALAM WAKTU 8 JAM
SEHARI DAN 40 JAM SEMINGGU TIDAK AKAN PENGGUNAAN ASBES PENGGUNAAN ASBES
ASBES ATAU BAHAN YANG MENGANDUNG ASBES TIDAK BOLEH DIGUNAKAN DENGAN CARA MENYEMPROT
DILARANG MENGGUNAKAN ATAU
MEMAKAI ASBES BIRU ( CROSIDOLIT) PADA SETIAP
KANTONG FILTER ALAT VENTILASI DITARUH DI TEMPAT TERTUTUP
FILTER HARUS DIBERSIHKAN DAN DIGANTI
TEMPAT KERJA DAN PERALATAN HARUS SELALU BERSIH DAN TERBEBAS DARI DEBU ASBES
PEMBERSIHAN DEBU ASBES HARUS DENGAN CARA BASAH ATAU DIHISAP
PEMBUNGKUS/KANTONG ASBES HARUS TIDAK DAPAT DITEMBUS DEBU ASBES
SAMPAH ASBES YANG TELAH TERIKAT TIDAK
BOLEH DISIMPAN, DIKIRIM, ATAUDIDISTRIBUSIKAN TANPA WADAH TERTUTUP
SEMPURNA
SEMUA WADAH YANG MENGANDUNG ASBES
HARUS DIBERI TULISAN : “ BAHAN ASBES TIDAK BOLEH DIHIRUP ” PEMBUNGKUS /KANTONG HARUS DIBUANG SEHINGGA TDK DIPAKAI LAGI
SAMPAH ASBES DIBUANG DENGAN
KEBERSIHAN LINGKUNGAN KERJA ASBES
SETIAP RUANG KERJA WAJIB DIPASANG ALAT VENTILASI
ALAT VENTILASI WAJIB DIHIDUPKAN PADA WAKTU PROSES PRODUKSI
ALAT VENTILASI HARUS DIPERIKSA MINIMAL 3 BULAN SEKALI DAN DICATAT
DILAKUKAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN
PESTISIDA : SEMUA ZAT KIMIA DAN BAHAN LAIN
5. Permenaker No. 03/Men/1986 tentang syarat
SERTA JASAD RENIK DAN VIRUS YANG
keselamatan dan kesehatan di tempat kerja yang DIGUNAKAN UNTUK : mengelola Pestisida
MEMBERANTAS/MENCEGAH HAMA DAN PENYAKIT YANG MERUSAK TANAMAN DAN
HASIL PERTANIAN
MEMBERANTAS RERUMPUTAN
MEMATIKAN/MENCEGAH PERTUMBUHAN YANG TDK DIINGINKAN
MENGATUR / MERANGSANG PERTUMBUHAN
TANAMAN MEMBERANTAS / MENCEGAH HAMA PADA HEWAN DAN TERNAK
MEMBERANTAS / MENCEGAH HAMA AIR
MEMBERANTAS / MENCEGAH BINATANG DAN
JASAD RENIK MEMBERANTAS / MENCEGAH BINATANG YANG DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT PADA KETENTUAN² TENAGA KERJA YANG MENGELOLA PESTISIDA
PEMAPARAN TIDAK BOLEH LEBIH DARI 5 JAM SEHARI DAN 30 JAM SEMINGGU
MEMAKAI APD YANG SESUAI
MENJAGA KEBERSIHAN BADAN, APD,
DILARANG MEMAKAI PESTISIDA DALAM BENTUK DEBU
TIDAK BOLEH DLM KEADAAN MABUK
PEMASANGAN TANDA² PERINGATAN
BAHAYA PADA TEMPAT TERTENTU
TANDA YANG DIPASANG HARUS DIMENGERTI DAN MUDAH DIBACA
PEMASANGAN GAMBAR APD PADA TEMPAT KERJA YANG SESUAI
TEMPAT KERJA HARUS BERSIH DAN BEBAS DARI TUMPAHAN ATAU CECERAN PESTISIDA
6. PERMENAKER No. PER-13/Men/X/2011
6. PERMENAKER No. PER-13/Men/X/2011
- * NAB Faktor Fisika & Kimia di Tempat Kerja
- * NAB Faktor Fisika & Kimia di Tempat Kerja
NAB adl std faktor tempat kerja yg dpt diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dlm pekerjaan utk waktu tdk melebihi 8 jam sehari & 40 jam seminggu
Faktor fisika adl faktor didlm tempat kerja yg bersifat fisika terdiri dari iklim kerja, kebisingan, getaran, gelombang mikro & sinar ultra ungu
Iklim kerja adl hsl perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan udara & panas radiasi dgn tkt pengeluaran panas dr tubuh tenaga kerja sbg akibat pekerjaannya
Kebisingan adl semua suara yg tdk dikehendaki yg bersumber dr alat2 proses produksi atau alat2 kerja yg pd tkt tertentu dpt menimbulkan
Getaran adl gerakan yg teratur dr benda atau media dgn arah bolak-balik dr kedudukan keseimbangannya
NAB iklim kerja menggunakan parameter
ISSB
ISBB (Indeks Suhu Basah & Bola) adl parameter utk menilai tkt iklim kerja yg merupakan hsl perhitungan antara suhu udara kering, suhu basah alami & suhu bola
Radiasi frekuensi radio & gelombang mikro (mikrowave) adl radiasi elektromagnetik dgn frek. 30 khz – 300 Ghz
Radiasi ultra ungu (ultraviolet) adl radiasi elektromagnetik dgn panjang gelombang 180 – 400 nm
Suhu kering (dry bulb temp) adl suhu yg ditunjukkan oleh termometer kering
Suhu basah alami (natural wet bulb temp) adl suhu yg ditunjukkan oleh termometer bola basah alami
NAB kebisingan = 85 dBA
NAB getaran alat kerja yg kontak langsung maupun tdk langsung pd lengan & tangan tk = 4
2
m/det
NAB radiasi frekuensi radio & gel mikro (lht lamp IV)
NAB radiasi sinar ultra ungu = 0,1 mikro watt
2
per centimeter persegi (uw/cm )
Pengukuran & penilaian faktor fisika di tempat kerja dilaksanakan oleh Pusat dan atau Balai Hyperkes atau pihak2 lain yg ditunjuk
Hasil pengukuran & penilaian disampaikan kepada pengusaha atau pengurus dan Kantor
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI
NOMOR : PER-13/MEN/X/2011, NAB IKLIM KERJA
Pengaturan Waktu Kerja Setiap Jam
ISBB (
C) Beban Kerja Ringan Sedang Berat 75 % - 100 % 31,0 28,0 - 50 % - 75 % 31,0 29,0 27,5 25 % - 50 % 32,0 30,0 29,0
NILAI AMBANG BATAS ( NAB )
NAB. UNTUK KEBISINGAN DI
INDUSTRI MENURUT PERMENAKERTRANS NO. 13 /MEN/X/2011 ADALAH 85 dB(A) SELAMA 8 JAM PER-HARI Dan 40
JAM PER MINGGU.
Waktu Pemaparan Per hari Intensitas Kebisingan dalam (dBA)
8 Jam
85
4
88
2
91
1
94
30 Menit
97
15 100 7,5 103 3,75 106 1,88 109 0,94 112 28,12 Derik 115 14,06 118 7,03 121 3,52 124 1,76 127
Permenakertrans No. 13/MEN/X/2011, NAB Getaran
Lengan Tangan
Jumlah Waktu Pemaparan Per Nilai Percepatan pada Frekuensi
hari kerja DominanMeter per detik Gravitasi 2 kuadrat (m/det ) 4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0,40 2 jam dan kurang dari 4 jam
6 0,61 1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0,81 Kurang dari 1 jam 2 12 1,22
Catatan : 1 Gravitasi = 9,81 m/det
Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja Terdapat lima faktor penyebab kecelakaan dan penyakit akibat kerja yaitu : 1. Faktor fisika 2. Faktor kimia 3. Faktor biologi 4. Faktor fisiologi (ergonomi) 5. Faktor psikologi
Lanjutan…
Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
1 . Faktor fisika
Kebisingan, iklim kerja/temperatur, pencahayaan, radiasi, getaran, dan tekanan
2. Faktor kimia
Padat, cair, gas, fume, mist dll
3. Faktor biologi Serangga, bakteri, virus, parasit dll.
4. Faktor fisiologi (ergonomi)
Cara kerja, alat
5. Faktor psikologi
Sumber bahaya lingkungan kerja di
Industri Temperatur : tanur, cold storage, perkantoran. Tekanan udara : keg. penyelaman, konstruksi. Penerangan : perkantoran, pekerjaan yang teliti. Kebisingan : konstruksi, mesin press, bubut dll. Radiasi : pengelasan, rumah sakit, telekomunikasi , kantor.
Faktor kimia : industri kimia, tekstil, baterai, sepatu, migas.
Faktor biologi : makanan, kehutanan, pertanian. Faktor ergonomi : perkantoran, konstruksi.
Faktor psikologi : mercusuar, pengawas gunung api,
1. Faktor Fisika - Faktor Kebisingan
Kebisingan adl bunyi yg didengar sbg suatu rangsangan pd telinga & manakala bunyi2 tsb tdk dikehendaki Kualitas bunyi dtentukan oleh frekuensi dan intensitasnya Intensitas bunyi adl besarnya tekanan yg dipindahkan oleh bunyi satuan desibel (dB)
Frekuensi adl jlh getaran per detik (hertz) yaitu jlh gel yg diterima oleh telinga setiap detiknya. Range yg bisa didengar adl 20 s/d 20.000
hz dan frekuensi manusia berkomunikasi adl 250 s/d 3000 hz
Kebisingan berdasarkan sifat bunyi : Kebisingan continue Kebisingan impulsif Kebisingan terputus-putus Kebisingan impaktif
Pengaruh kebisingan terhadap tenaga kerja & lingkungan :
Pengaruh terhadap alat pendengaran yaitu Tuli konduktif & Tuli perseptif Efek kebisingan kepada daya kerja
Alat pengukur intensitas kebisingan adl “Sound Level Meter”
Pengendalian kebisingan utk mengurangi tingkat intensitas kebisingan atau lamanya pemaparan selama kerja dgn cara :
Menurunkan pada sumbernya dgn menempatkan alat peredam pd sumber getaran Menempatkan penghalang pd jln transmissi dgn mengisolasi mesin atau tenaga kerja Menggunakan APD yi sumbat telinga (ear plug)
- - Iklim Kerja
Kombinasi dari suhu kerja, kelembaban udara, kecepatan gerakan udara & suhu radiasi pd suatu tempat kerja
o
Suhu udara sekitar 24 – 26 C dengan selisih
o
suhu diluar & didalam tdk lebih dari 5 C
Faktor-faktor yg menyebabkan pertukaran panas antara tubuh dgn sekitarnya :
Konduksi antara tubuh dgn benda atau lingkungan sekitarnya melalui kontak langsung Konveksi
gerakan molekul2 gas/cairan dgn suhu yg rendah Radiasi
energi gelombang dr kedua benda akan saling berpengaruh
Faktor yg mempengaruhi toleransi tubuh terhadap panas Aklimatimasi Ukuran badan Umur Jenis kelamin Kesegaran jasmani Suku bangsa
Suhu yg tinggi dpt menyebabkan penyakit a.l.
heat cramps, heat exchaustion, heat stroke dan miliana
Pencegahan panas dpt dilakukan dgn cara :
Memperbaiki aliran udara atau sistem ventilasi yg lbh sempurna Mereduksi tek. panas dilingkungan kerja yg ada sumber panasnya Menerapkan teknologi pengendalian & teknis perlindungan Memelihara kesegaran jasmani
- Pencahayaan
Pencahayaan/penerangan merupakan salah satu komponen yg dpt mempengaruhi lingkungan kerja
Faktor yg mempengaruhi intensitas penerangan :
Sumber cahaya lampu pijar, lampu neon atau lampu penerangan darurat (flourscent tube)
Daya pantul (reflektivitas) Permukaan kasar & hitam mk semua cahaya diserap Permukaan halus & mengkilap mk cahaya akan dipantulkan sejajar Permukaan tdk rata mk cahaya akan dipantulkan diffus
Ketajaman penglihatan dpengaruhi beberapa faktor yi :
Pencahayaan/penerangan ruangan yg baik memungkinkan pekerja melihat pekerjaan dgn teliti, cepat, jelas serta membantu menciptakan lingkungan kerja yg nikmat & menyenangkan
Sifat-sifat penerangan ditentukan oleh: Pembagian lumenisasi dlm lapangan penglihatan Pencegahan kesilauan Arah sinar
Warna & panas
Pedoman yg perlu diperhatikan : Permukaan dr semua bidang & obyek memp kecerahan yg merata Kontras & kecerahan permukaan dr bgn pusat & tengah bid visual tdk blh melampaui rasio 1 : 3 Kontras bgn pusat & pelatarannya atau didlm bgn luar dr bid visual tdk blh melampaui rasio 1 : 10 Permukaan yg cerah hrs berada di pusat bid visual & menggelap kearah pinggiran Kontras akan lbh mengganggu jika melampaui bgn
Hrs dihindari jendela yg terang sekali, papan hitam yg menempel pd dinding putih atau benda- benda yg memantulkan/mengkilap
Pengukuran intensitas penerangan dgn menggunakan lux meter
Pencegahan kesilauan dilakukan dgn :
Pemilihan lampu yg tepat Penempatan sumber2 cahaya terhdp meja atau mesin serta memperhitungkan letak jendela Penggunaan alat pelapis yg mengkilat atau tidak Penyaringan sinar matahari langsung
Pengaruh pencahayaan terhdp kesehatan :
Kelelahan mata berkurang daya & efisiensi kerja
Kelelahan mental Keluhan pegal didaerah mata & sakit kepala disekitar
- - Tekanan Udara Tinggi & Rendah - Getaran Mekanis
Mengurangi pemaparan
Isolasi pekerja atau operator
Isolasi sumber getaran
Pencegahan dgn :
Kerusakan pd persendian & tulang
Kelainan peredaran darah & syaraf
Getaran terhadap kesehatan
Getaran terhadap lengan (Tool hand vibration)
Getaran seluruh badan (Whole Body Vibration)
2. Faktor Kimia
- Bahan kimia berbahaya yg dipakai dlm industri : 1.
Bhn kimia yg mdh terbakar benzene, aseton, eter & 2. hexan Bhn kimia yg mdh meledak ammonium nitrat, 3. nitrogliserin Bhn kimia beracun 4. asam klorida Bhn kimia korosif 5. asam klorida Bhn kimia yg bersifat oksidator 6.
peroksida organik Bhn kimia yg peka/reaktif terhdp air natrium hibrida, 7. karbit 8. Bhn kimia yg bersifat asam kuat Bhn kimia yg disimpan dlm tek tinggi spt gas nitrogen 9. diokside, hydrogen klorida didlm sylinder penyimpan Bhn kimia yg bersifat radioaktif
- Bentuk fisik bahan kimia
Padat spt debu atau partikel
Cair spt liquid
- Sifat fisik bahan kimia : 1.
Bhn bersifat partikel (awan, asap, kawat & fume) spt :
Perangsang (kapas, sabun)
Toksik (partikel Pb, As,Mn)
Penyebab fibrosisi (deu asbes, quarst)
Penyebab demam (fume)
Inert (Al, kapur dll) 2.
Bhn non partikel (gas & uap) spt : Aspisian (N2, CO2) Perangsang (HCl, H2S) Racun organik & anorganik (Nikel, carbonyl) Bhn kimia yg mdh menguap Merusak alat2 tubuh Berefek anaestesia
PENGUSAHA ATAU PENGURUS :
WAJIB MENGENDALIKAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
DI TEMPAT KERJA UNTUK --> MENCEGAH TERJADINYA
KECELAKAAN KERJA & PENYAKIT AKIBAT KERJA
7. Kepmenaker No. 187/Men/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat
Kerja.- Interaksi dengan lingkungan :
” Inherent” Inherent”
- ”
Beracun
Korosif
Mudah terbakar
Eksplosif
- Interaksi antara bahan
● Oksidator dan reduktor
● Logam dan asam
● Uap air : hidrolisa eksoterm ● Oksigen : kebakaran (piroforik)
● Panas : terbakar ● Tumbukan : gesekan mekanik
●
SIFAT BAHAYA SIFAT BAHAYA
KLASIFIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Umum: 1.
Bahan Kimia Beracun (Toxic Agents) 2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive Chemicals) 3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable Substances) 4. Bahan Mudah Meledak (Explosives) 5. Bahan Oksidator (Oxidation Agents) 6. Bahan Reaktif terhadap Air (Water Sensitive Substances) 7.
Bahan Reaktif terhadap Asam (Acid Sensitive Substances) 8. Gas Bertekanan (Compressed Gases) 9. Bahan Radioaktif ( Radio Actives)
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) dan Label
Penunjukan Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia
Lembar Data Keselamatan Bahan
berisikan keterangan : Identitas Bahan dan Perusahaan
Komposisi Bahan
Identifikasi Bahaya
Tindakan P3K
Tindakan Penanggulangan Kebakaran
Tindakan Mengatasi Kebocoran & Tumpahan
Penyimpanan & Penanganan Bahan
Pengendalian Pemajanan & APD
Sifat Fisika dan Kimia
Stabilitas dan Reaktifitas Bahan
Informasi Toksikologi
Informasi Ekologi
Pembuangan Limbah
Pengangkutan Bahan
Informasi Perat.Peruu yang berlaku
Informasi Lain yang Diperlukan.
LABEL berisikan tentang :
Nama produk
Identifikasi Bahaya
Tanda Bahaya dan Artinya
Uraian Risiko dan Penanggulangannya
Tindakan Pencegahan
Instruksi apabila Terkena atau Terpapar
Instruksi Kebakaran