HIP HOP DANCE CENTER DI JAKARTA DENGAN PENDEKATAN MODERN INDUSTRIAL

TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR HIP HOP DANCE CENTER DI JAKARTA DENGAN PENDEKATAN MODERN INDUSTRIAL

Disusun Untuk Memenuh Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Unversitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh : YULIANINGSIH C0807005 JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

HALAMAN PERSETUJUAN DESAIN INTERIOR HIP HOP DANCE CENTER DI JAKARTA

Dengan Pendekatan Konsep Modern Industrial

Disetujui untuk diajukan, guna melengkapi syarat kelulusan Tugas Akhir Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta 2012

Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Djoko Panuwun, M.Sn Andi Setiawan, S.Sn, M.Ds NIP. 19540425 198601 1 001

NIP. 19511128 198303 1 001

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada Sidang Tugas Akhir Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta 2012

Pada hari Jumat, 13 Juli 2012 Penguji :

1. Ketua Sidang Drs. IF. Bambang Sulistyono, Sk, MT.arch NIP. 19621125 199303 1 001

2. Sekretaris Sidang Lu’lu’ Purwaningrum, S.Sn, M.T NIP. 19511128 198303 2001

3. Penguji I Drs. Djoko Panuwun, M.Sn NIP. 19540425 198601 1 001

4. Penguji II Andi Setiawan, S.Sn, M.Ds NIP. 19511128 198303 1 001

Mengetahui,

Nama : Yulianingsih NIM : C0807005

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir berjudul “Desain Interior Hip Hop Dance Center” di Surakarta Dengan Pendekatan Modern Industrial ” adalah benar-benar karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akrir dan gelar yang diperoleh.

Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan,

Karya ini kupersembahkan kepada :

1. Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia kepada hamba-Nya.

2. Mamah, Babeh, Kakak dan Adik tercinta untuk doa, kasih sayang dan dukungan yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Ardhika Setya Utama Herlambang, untuk doa, waktu, kesetiaannya dan support yang telah diberikan.

4. Wonderwomanku, Bella Sekar sayekti, Rizkia Putri Andriani, Fransiska Amelia Jovita, Cita Ayu Prismari Giadoma untuk semua kebodoran dan supportnya.

5. My beloved friends Dintan Isnadila, Ratna Herlinda Sekarfitri, Yuninggar Renaningtyas untuk waktu, bantuan dan semangatnya.

6. Tim Horeku, Kristianti Mandasari, Widya Budi Lalita, Widya Citra Anggraeni.

MOTTO

Diawali dengan Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (QS.Al-Insyirah 94: 6-7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan karunia dan berkah yang melimpah, sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Anung B Studyanto,S.Sn, MT, selaku Ketua Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

3. Drs. Djoko Panuwun, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing I Mata Kuliah Tugas Akhir.

4. Andi Setiawan, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Pembimbing II Keluarga Mata Kuliah Tugas Akhir.

5. dan semua orang dekat penulis teman-teman angkatan 2007 dan 2008 atas doa, bantuan, dorongan serta perhatiannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat kesalahan dan kekeliruan sehingga dengan sangat terbuka penulis mengharapkan masukan dan kritikan demi kesempurnaannya. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Surakarta, Juli 2012

Penulis

5. Pembentuk Ruang ................................................................ 108

6. Pengisi Ruang ...................................................................... 114

7. Sistem Interior ...................................................................... 114

8. Sistem Keamanan ................................................................. 117

BAB V. KESIMPULAN .................................................................... 120 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 122

Halaman TABEL II.1. Analisa Ukuran Ubin Semen ..................................

47 TABEL IV.1.

Analisa Kebutuhan Ruang Pengunjung ..................

82 TABEL IV.2.

Analisa Kebutuhan Ruang Pengelola ......................

83 TABEL IV.3.

Analisa Kegiatan dan Besaran Ruang......................

83 TABEL IV.4.

Alterntif Pengorganisasian Ruang ...........................

98 TABEL IV.5.

Analisa penggunaan Material Lantai ....................... 108 TABEL IV.6.

Analisa Penggunaan Material Dinding .................... 110 TABEL IV.7.

Analisa Penggunaan Material Langit-langit/Ceiling 112 TABEL IV.8.

Analisa Pencahayaan Ruang ................................... 114 TABEL IV.9.

Analisa Penghawaan Ruang .................................... 116

halaman GAMBAR II.1. DJ (Disk Jokey) ......................................................

13 GAMBAR II.2. Rapper ....................................................................

13 GAMBAR II.3. Grafitti ...................................................................

14 GAMBAR II.4. Hip Hop Dance .......................................................

14 GAMBAR II.5. Bendra Negara Korea dan Perancis .........................

15 GAMBAR II.6. Breakdancing ..........................................................

18 GAMBAR II.7. Popping ..................................................................

19 GAMBAR II.8. Krumping ...............................................................

19 GAMBAR II.9. Locking .................................................................

20 GAMBAR II.10. Pos Penerima Tamu (Human Dimention) ...............

21 GAMBAR II.11. Dance Studio .........................................................

22 GAMBAR II.12. Besaran Ruang (Human Dimention) ......................

24 GAMBAR II.13. Standar Konter Makan ............................................

27 GAMBAR II.14. Standar Jarak Bersih Antar Kursi ............................

28 GAMBAR II.15. Jarak Bersih Untuk Pramusaji ................................

28 GAMBAR II.16. Organisasi Ruang Terpusat ....................................

34 GAMBAR II.17. Organisasi Ruang Linier ........................................

34 GAMBAR II.18. Organisasi Ruang Radial.........................................

35 GAMBAR II.19. Organisasi Ruang Clutser .......................................

35 GAMBAR II.20. Organisasi Ruang Grid............................................

35 GAMBAR II.21. Sirkulasi Linier ......................................................

36 GAMBAR II.22. Sirkulasi Radial ......................................................

36 GAMBAR II.23. Sirkulasi Spiral ......................................................

37 GAMBAR II.24. Sirkulasi Grid ........................................................

37 GAMBAR II.25. Sirkulasi Network ...................................................

37 GAMBAR II.26. Jenis-Jenis Lampu ..................................................

53 GAMBAR II.27. Dance Studio dan Penempatan Panel Akustik .........

59 GAMBAR II.28. Fire estinguisher dan Hidrant kebakaran .................

62 GAMBAR III.1. Bangunan Luar United Dance Works .....................

68 GAMBAR III.2. Interior United Dance Works ..................................

GAMBAR III.4. Dance studio United Dance Works .........................

70 GAMBAR III.5. Dance studio United Dance Works .........................

70 GAMBAR III.6. Bagian depan United Dance Works.........................

71 GAMBAR III.7. Dance studio United Dance Works .........................

71 GAMBAR III.8. Bagian Luar dan Dalam Urban Step Dance Studio ..

74 GAMBAR III.9. Bagian Luar dan Dalam Urban Step Dance Studio ..

75 GAMBAR III.10. Bagian Luar dan Dalam Urban Step Dance Studio ..

75 GAMBAR III.11. Bagian Dalam Urban Step Dance Studio .................

76 GAMBAR III.12. Bagian Dalam Urban Step Dance Studio .................

76 GAMBAR III.13. Bagian Dalam Urban Step Dance Studio .................

77 GAMBAR III.14. Bagian Dalam Urban Step Dance Studio .................

77 GAMBAR IV.1. Peta Kota Jakarta ...................................................

78

GAMBAR IV.2. Skema Hubungan Antar Ruang .............................. 102 GAMBAR IV.3. Zoning ................................................................... 104 GAMBAR IV.4. Grouping ................................................................ 105

Bagan I.1. Skema Pola Pikir Perancangan ...........................................

Bagan III. 1. Struktur Organisasi .............................................................

67

Bagan IV.1. Struktur Organisasi ............................................................

79

Bagan IV.2. Pola Sirkulasi Pengunjung (Alternatif 1) ............................

81

Bagan IV.3. Pola Sirkulasi Pengunjung (Alternatif 2) ............................

81

Bagan IV.4. Pola Sirkulasi Pengelola .....................................................

82

HIP HOP DANCE CENTER DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN INDUSTRIAL

Yulianingsih 1 , Drs. Djoko Panuwun, M.Sn 2 , Andi Setiawan, S.Sn, M.Ds 3

ABSTRAK

Yulianingsih. C0807005 2012. Desain Interior Hip Hop Dance Center. Pengantar Tugas Akhir: Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Desain Interior Hip Hop Dance Center merupakan judul dari proyek perencanaan dan perancangan interior ini. Suatu wadah perkembangan komunitas pecinta tari hip hop dan koreografer tari hip hop di Jakarta yang mempunyai konsep entertaiment, informasi, pendidikan sekaligus memperkenalkan tari hip hop ke masyarakat sebagai kebutuhan tempat untuk menari. Lokasi perencanaan ini berada di kota Jakarta.

Desain Interior Hip Hop Dance Center ini dibatasi pada area latihan (dance studio), penjualan (shop), area pementasan (dance floor), cafe dan bar. Perencanaan ini mempertimbangkan tuntutan pelaku aktifitas yang dapat diwadahi sebagai daya tarik pengunjung.

Rumusan masalah yang ditampilkan adalah bagaimana merancang interior Hip Hop Dance Center yang dapat menciptakan konsep modern industrial sesuai aktifitas kegiatan pengunjung, dan merancang desain interior yang dapat menghadirkan suasana atmosfer interior yang dapat menumbuhkan minat dan kecintaan masyarakat terhadap tari hip hop.

Tujuan dari karya ini adalah merencanakan suatu comersial space yang berada di Kota Jakarta dimana ditujukan bagi para pecinta tari hip hop yang sampai saat ini belum memiliki tempat khusus untuk mampu menggali ,mengupas, merumuskan dan memecahkan masalah dari perancangan interior Hip Hop Dance Center untuk mengakomodir kebutuhan dari penggemar tari hip hop.

Sasaran desain dari perancangan ini adalah untuk pecinta tari hip hop, para koreografer tari hip hop, masyarakat Jakarta pada khususnya, dan wisatawan

dalam maupun luar negeri pada umumnya. Desain Interior Hip Hop Dance Center ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat untuk dapat memberikan wawasan, hiburan sekaligus dan juga pendidikan tari hip hop itu sendiri.

1 Mahasiswa, Jurusan Desain Interior dengan NIM C0807005

2 Dosen Pembimbing 1

3 Dosen Pembimbing 2

HIP HOP DANCE CENTER WITH MODERN INDUSTRIAL CONCEPT APPROACH

Yulianingsih 1 , Drs. Djoko Panuwun, M.Sn 2 , Andi Setiawan, S.Sn, M.Ds 3

ABSTRACT

Yulianingsih. C0807005 2012. Interior Design Hip Hop Dance Center. An Introduction of the Final Assignment: Interior Design Major, Faculty of Letters and Fine Arts, Sebelas Maret University, Surakarta.

Interior Design Hip Hop Dance Center is a title of the interior planning and design project. An organization of the expansion of hip hop dance lovers and hip hop dance coreographer community in Jakarta, which has entertainment, informative, education, and also introducing hip hop dance to the people as dancing place needs. This design is conducted in Jakarta.

The planning and design interior Hip Hop Dance Center is limited in the range of dance studio, shop, dance floor, café and bar. This planning and design also considers the subjects’ demand by presenting the activities that can attract the visitor.

The problem formulation presented is how to design the interior of Hip Hop Dance that can create modern industrial concept according to the visitors’ activities, and designing the interior design that can provide interior atmosphere which can build people interest in hip hop dance.

The aim of this creation is to plan a commercial space located in Jakarta, where is addressed to hip hop dance lovers who have not had particular place to find, formulate, and solve the problem in interior design Hip Hop Dance Centerto accommodate the needs of hip hop dancelovers.

The targets of this design are hip hop dance lovers, hip hop coreographer, especially Jakarta citizen, and tourist either local or foreign in

general. Interior design Hip Hop Dance Center is expected to bring benefits in a

matter of giving conception and entertainment for the people, and also giving education for hip hop dance itself.

1 Student, Interior Design Department with NIM C0807005

2 First Consultant

3 Second Consultant

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan budaya di Indonesia cukup pesat diakibatkan banyaknya kebiasaan atau tingkah laku serta perilaku dari kebudayaan luar yang mempengaruhi kebudayaan Indonesia. Namun, masuknya budaya asing ke Indonesia tidak semata membawa dampak buruk saja. Jika kita melihat dari sudut pandang yang lebih positif maka banyak sekali manfaat – manfaat yang dapat diambil dan diterapkan dalam kebudayaan Indonesia tanpa mengurangi nilai – nilai budaya itu sendiri.

Pada bidang seni khususnya seni tari, pada bidang ini salah satu kebudayaan barat yang sedang digandrungi oleh berbagai kalangan mulai remaja hingga anak sekalipun yaitu hip hop dance (tari hip hop). Banyak kreatifitas yang muncul dan berkembang dari tarian ini.Hip hop mengombinasikan tarian studio jazz dan street style. Gerakan - gerakan khas seperti popping (melenturkan bahu, leher atau pinggul), locking (memasang pose) dan breakdance (patah-patah) mengandalkan otot kaki dan lutut. Semakin banyak ketertarikan masyarakat akan hip hop, maka masyarakat membutuhkan wadah atau tempat yang memiliki sarana ataupun prasarana yang cukup lengkap guna mendukung mereka untuk menyalurkan minat dan bakat tari hip hop dimana mereka cenderung melakukannya di tempat - tempat umum yang awal mulanya bermula dari jalanan. Meninjau hal tersebut penyediaan sarana yang lengkap dengan fasilitas yang memadai dapat memudahkan masyarakat untuk lebih mengeksplorasi kreatifitas mereka baik pengunjung ataupun pengelolanya.

Ditinjau dari seluruh fungsi serta manfaat seni tari hip hop itu sendiri, maka dibuatlah sebuah tempat guna memenuhi dan mewadahi seluruh kegiatan ataupun kebutuhan, maka Hip Hop Dance Center dirasa perlu dimana tempat ini dapat menampung seluruh aktivitas para remaja di bidang seni tari, khususnya tari hip hop. Serta menyediakan fasilitas bagi para pengunjung yaitu café, dance floor, dan hip hop shop yaitu fasilitas penjualan aksesoris serta perlengkapan untuk menari hip hop.

Perancangan Hip Hop Dance Center ini memiliki fasilitas dance studio , dance stage, café & resto, hip hop shop, dan kantor pengelola. Batasan masalah pada perancangan kali ini adalah merancang sebuah fasilitas untuk publik dan comercial space, dengan keluasan interior area

1200m 2 - 1500m 2 (adalah ruang/bangunan yang berdiri sendiri tidak tergabung dalam mall/square). Perancangan Hip Hop Dance Center ini dibatasi pada perancangan :

1. Dance floor ( Area perform dance )

2. Dance studio

3. Hip Hop Shop ( Area penjualan )

4. Café

C. RUMUSAN MASALAH

 Bagaimana merancang suatu tempat untuk memfasilitasi kegiatan khususnya tari hip hop dengan segala kebutuhannya mulai dari informasi, edukasi, dan entertainment ?

 Bagaimana merancang interior hip hop dance center yang dapat menarik perhatian masyarakat sekitar untuk mengetahui informasi lebih banyak tentang tari hip hop dan fashion hip hop ?

D. TUJUAN

 Menciptakan sebuah wadah yang lengkap untuk menampung semua kegiatan hip hop dance dari bidang edukasi dan entertainment serta

kebutuhan fasilitas pendukung lainnya.  Menciptakan sebuah hip hop dance center yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk mengetahui informasi lebih banyak tentang tari hip hop dan fashion hip hop.

E. SASARAN

1. Sasaran pengunjung:

a. Anak-anak umur 8 tahun sampai orang dewasa 25 tahun.

2. Sasaran perancangan desain:

a. Perancangan interior yang representatif secara fungsi, bentuk dan estetis.

b. Perancangan interior hip hop dance center yang representatif untuk memberikan kenyamanan dalam melakukan kegiatan di dance center ini.

F. MANFAAT

1. Bermanfaat Bagi Desainer

Memberikan pemahaman terhadap pengolahan ruang dalam perancangan hip hop dance center sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan oleh masyarakat atau bagi pengguna. Setiap desainer mampu berkreasi tentang mengolah desain mereka sesuai dengan yang mereka inginkan dan sukai yang disesuaikan dengan interior system. Namun, banyak diantara mereka yang belum mampu untuk benar-benar merealisasikannya. Perancangan ini diharapkan dapat memberikan pandangan bahwa untuk merealisasikan desain terlebih dulu berasal dari sebuah mimpi atau sebuah konsep yang kemudian digabungkan dengan kebutuhan yang ada.

2. Bermanfaat Bagi Dunia Akademik

a. Mengetahui bentuk perkembangan interior sebuah “Hip Hop Dance Center ”.

b. Mengenalkan salah satu bentuk perkembangan interior baru dalam dunia akademik khususnya sebuah hip hop dance center.

3. Bermanfaat Bagi Masyarakat:

a. Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang “Hip Hop Dance Center ”.

b. Menjadi sebuah sarana hiburan baru yang mampu dijadikan sebagai wadah untuk berkumpul, menjalin hubungan sesama komunitas, berbagi informasi dan pengalaman di kalangan penggemar Hip Hop Dance.

G. METODE DESAIN

Metode desain dalam perencanaan dan perancangan ini meliputi jenis penelitian, lokasi, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik penyajian data.

1. Lokasi Survey

Demi mendapatkan suatu keakuratan data, perlu dilakukan penelitian yang dilaksanakan pada komunitas hip hop dance yang berada di Kota Jakarta.

2. Bentuk Perancangan

Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini lebih menekankan pada proses dan makna serta pengungkapan informasi yang kualitatif dan tidak menekankan pada bentuk data berupa angka maka digunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini akan mampu menangkap berbagai informasi dengan deskriptif yang penuh nuansa. Deskriptif mempersyaratkan suatu usaha dengan keterbukaan pikiran yang menentukan obyek yang sedang dipelajari.

3. Sumber Data

Sumber data yang diperlukan dalam perancangan ini sebagai acuan desain, sebagai berikut:

a. Informan Dalam permasalahan ini yang menjadi nara sumber adalah selaku pengurus dari organisasi yang dilakukan observasi tersebut.

b. Jadwal/ susunan kegiatan-kegiatan yang terjadi pada tempat

tersebut.

c. Tempat dan peristiwa yang ada pada lokasi penelitian tersebut.

4. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif, maka sumber

data diperoleh melalui teknik :

Mengadakan pengamatan secara langsung tentang berbagai hal yang ada kaitannya dengan obyek penelitian. Observasi dalam penelitian kualitatif sering disebut sebagai observasi berperan pasif (Spandley, 1980). Observasi ini dilakukan secara formal dan informal untuk mengamati berbagai kegiatan di lokasi penelitian yang sesuai dengan daftar masalah. Observasi ini juga menggunakan alat bantu observasi seperti alat pencatat, alat perekam (recorder), kamera serta alat pendukung lainnya.

b. Wawancara Wawancara ini bersifat open ended dan mendalam yang dilakukan secara informal, wawancara ini dilakukan pada waktu dan konteks yang tepat, Metode ini untuk memperoleh data atau hal yang sifatnya tidak terungkap secara fisik. Wawancara ini dilakukan dengan struktur yang lentur tetapi dengan pertanyaan yang semakin memfokus sehingga informasi yang dikumpulkan cukup mendalam.

c. Konteks Analisa (Analisa Dokumen) Teknik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen dan arsip yang terdapat pada lokasi penelitian.

Bagan I.1 Skema Pola Pikir Perancangan

(Aanalisa Penulis)

Data Infor masi Pr oyek

Desai n Terpilih

Evaluasi Desai n

DESAIN

Alter nati f Desain

Sketsa Desai n

Konsep Desain

Rumusan

Masalah

Studi Lapangan

Studi Literatur

Pr oyek Per ancangan

Human Fakt or Inter ior System

Aspek Tema

Nor ma Desain

Aspek Lingkungan

Aspek Budaya

Aspek Keamanan

Data Informasi Pr oyek

Sistematika penulisan dalam Desain Interior Hip Hop Dance Center adalah:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Batasan Masalah

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Perancangan

E. Manfaat Perancangan

F. Sasaran Desain

G. Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN LITERATUR

Uraian tentang kajian teori dan pendekatan desain yang dijadikan untuk mencapai tujuan perancangan. Kajian teori meliputi pengertian judul, tinjauan tentang hip hop, perkembangan Hip Hop, tinjauan Lobby,

tinjauan area penjualan, tinjauan area dance floor, tinjuan dance studio, tinjauan modern, dan tinjauan Industrial. Pendekatan desain meliputi hubungan antar ruang, organisasi ruang, pola sirkulasi, furniture, warna, elemen pembentuk ruang.

BAB III KAJIAN LAPANGAN

Merupakan tinjauan umum meliputi pembahasan tentang lokasi. serta tinjauan kusus berisi tentang data-data hasil survey lapangan yang berhubungan dengan proyek interior yang akan dikerjakan.

BAB IV PROGRAMMING DAN KONSEP DESAIN

Merupakan uraian tentang program kegiatan dan program ruang yang akan melatar belakangi terciptanya karya desain interior yang meliputi definisi proyek, asumsi lokasi, status kelembagaan, struktur organisasi, program kegiatan, alur kegiatan, program ruang, besaran ruang, Merupakan uraian tentang program kegiatan dan program ruang yang akan melatar belakangi terciptanya karya desain interior yang meliputi definisi proyek, asumsi lokasi, status kelembagaan, struktur organisasi, program kegiatan, alur kegiatan, program ruang, besaran ruang,

Konsep desain merupakan uraian tentang ide atau gagasan beserta tema, suasana ruang, pola penataan ruang, pembentuk ruang, pengisi ruang, sistem interior, dan sistem keamanan yang akan melatar belakangi terciptanya karya desain interior.

BAB V KESIMPULAN

Meliputi kesimpulan evaluasi konsep perancangan dan keputusan desain serta saran-saran penulis mengenai perancangan Interior Hip Hop Dance Center di Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

KAJIAN LITERATUR

A. KAJIAN TEORI 1.Pengertian Judul

Pengertian judul proyek “ Desain Interior Hip hop Dance Center di Jakarta” dengan pendekatan konsep Modern Industrial adalah sebagai berikut :

Desain : 1) Rancangan, rencana suatu bentuk dan

sebaginyan

(Kamus

Besar Bahasa

Indonesia, 1990 : 138).

2) Suatu sistem yang berlaku untuk segala macam jenis perancangan dimanan titik beratnya adalah melihat sesuatu persoalan tidak secara tepisah atau tersendiri melainkan sebagi suatu kesatuan dimana satu masalah dengan lainnya saling kait mengkait (Suptandar, 1999 : 12).

Interior : 1) Ruang dalam suatu bangunan, yang mengungkapkan tata kehidupan manusia melalui media ruang (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1991 : 197).

2) Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot (hiasan, dsb) di ruang dalam gedung

(Kamus

Besar Bahasa

Indonesia,1993 : 483).

Desain Interior : Adalah karya arsitek atau desainer yang khusus menyangkut bagian dalam dari suatu bangunan. (Suptandar, 1999 : 11).

1970an yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hip hop merupakan perpaduan yang sangat dinamis antara elemen- elemen yang terdiri dari MC (lebih dikenal rapping), DJ, Breakdance, dan Graffiti.

Dance (Tari) :Ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta.

Center : Pusat, titik, tempat yang menjadi pokok kegiatan untuk melakukan suatu hal dengan segala fasilitasi.

Jakarta : Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa/Kalapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia (1619-1942), dan Djakarta (1942-1972).

Modern : yang terbaru, tidak tradisional, kekinian (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1993 : 370).

Industrial : adalah permukaan yang kasar, tampilan yang belum selesai (unfinished) dan segala sesuatu yang berhubungan dengan industri, kain dan semacamnya.

tempat atau wadah edukasi yang mempunyai berbagai fasilitas rekreasi dan informasi tentang Hip hop Dance, sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ingin mencari informasi dan edukasiserta tema interior yang disesuaikan dengan mengikuti perkembangan.

2. Tinjauan Hip hop Dance

a. SejarahHip hop

Hip hop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970’an yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hip hop merupakan perpaduan yang sangat dinamis antara elemen-elemen yang terdiri dari MC (Master of Ceremony atau pembicara untuk acara tertentu yang lebih dikenal rapping),DJ (disc jockey atau seseorang yang memainkan music), Breakdance(Tari patah- patah), dan Graffiti(seni lukis dinding) (Johan Kugelberg, 2007).

Awalnya pertumbuhan hip hop dimulai dari The Bronx di kota New York dan terus berkembang dengan pesat hingga keseluruh dunia. hip hop pertama kali diperkenalkan oleh seorang Afro-Amerika, Grandmaster Flash dan The Furious Five. Awalnya musik hip hop hanya diisi dengan musik dari Disk Jockey dengan membuat fariasi dari putaran disk hingga menghasilkan bunyi-bunyi yang unik. "Rapping" kemudian hadir untuk mengisi vokal dari bunyi-bunyi tersebut. Sedangkan untuk koreografinya, musik tersebut kemudian diisi dengan tarian patah-patah yang dikenal dengan breakdance. Pada perkembangannya Hip hop juga dianggap sebagai bagian dari seni dan untuk mengekspresikan seni visual muncullah Graffiti sebagai bagaian dari budaya hip hop (Jorge Pabon, 2010).

Ada pendapat yang mengatakan hip hop sebenarnya berasal dari kosakata Afro-Amerika, yakni hip yang secara harfiah dapat diartikan sebagai “memberitahu” atau “sekarang” dan akhiran hep. Ada juga pendapat lain yang mengatakan “hip hop” merupakan sebutan lain dari

Grandmaster Flash and the Furious Five, istilah “hip hop” terinspirasi saat sedang bercanda dengan temannya yang baru bergabung dengan Angkatan Bersenjata. Bunyi “hip hop” sendiri merupakan tiruan bunyian hentakan kaki tentara.Pada setiap pementasannya kemudian, Cowboy menjadikan kata tersebut sebagai improvisasi saat rapping. Hal ini kemudian di ikuti oleh musisi hip hop lain. Termasuk oleh Afrika Bambaataa yang kemudian mempopulerkannya sebagai nama dari genre musik yang dibawakannya itu.

Hip hop music tidak lengkap apabila tidak diiringi dengan tarian. hip hop dance berevolusi sebagai bagian dari budaya hip hop. Ini mencakup berbagai gaya terutama breakdance (tarian patah-patah), Locking (gerakan mengunci) yang muncul dan diciptakan pada tahun 1970-an dan dipopulerkan oleh crew (kelompok) tari di Amerika Serikat. Acara televisi Seol Train dan pada tahun 1980-an film Breakin', Shake The Street , dan Wild Style menampilkan gaya tari hip hop crew ini, sehingga memberikan Hip hop lebih dikenal oleh masyarakat. Industri tari menanggapi dengan versi studio berbasis Hip hop disebut new style.

Komersialisasi hip hop berlanjut sampai tahun 1990-an dan 2000- an dengan produksi beberapa acara televisi lain dan film seperti The Grind , Tari 360, Planet B-Boy, Rize, StreetDance 3D, Kru Best Dance Amerika , Step Up Film, dan LXD ini, serangkaian web. Meskipun tarian berkembang didunia hiburan, tetapi masih mempertahankan kehadiran yang kuat di lingkungan perkotaan dan telahmenciptakanstreet dance.

Hip hop memiliki pengaruh sangat kuat di Perancis dan Inggris. Perancis adalah rumah Juste Debout, sebuah kompetisi tari hip hop internasional, dan Battle Year, persaingan tim- tim besar seluruh dunia. Seperti Perancis, Inggris juga menjadi tuan rumah dua kompetisi internasional, Inggris B-Boy Championships dan World Street Dance Championships.

adalah tari hip hop sering menggunakan gaya freestyle (gaya bebas) dan penari hip hopsering terlibat dalam pertempuran-formal maupun informal. Freestyle dan pertempuran (battle) yang biasanya dilakukan di sebuah tempat atau bahkan dipinggiran jalan, sebuah ruang dansa melingkar yang terbentuk secara alami setelah lagu dimulai dan merekapun mulai menari (Chang, 2006).

Gambar II.1 DJ (Disk Jockey) (sumber : www.google.com)

Gambar II.2 Rapper (sumber : www.google.com)

Gambar II.3 Hip hop Grafitti (sumber : www.google.com)

Gambar II.4 Hip hop Dance (sumber : www.google.com)

b. Pengertian Hip hop Dance Centre

Kata Centre memiliki arti pusat, tempat bersatu suatu titik yang menjadi tujuan. Centre memiliki beberapa pengertian yaitu 1. tempat di mana kegiatan tertentu atau jasa, 2. Sebuah titik asal, sebagai pengaruh, ide, atau tindakan, 3.Seseorang atau hal yang merupakan objek utama perhatian, minat, aktivitas emosi, 4.Seseorang, objek, atau kelompok menempati posisi tengah, 5.objek di mana minat dan perhatian berfokus. Fungsi dari dance centre itu sendiri adalah sebuah tempat atau wadah terwujudnya kegiatan Hip hop dance yang dilakukan oleh sekelompok orang.

Dari berbagai penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa pengertian dari Hip Hop Dance Center adalah sebuah tempat atau wadah yang digunakan untuk memenuhi kreativitas para pengguna yang memiliki visi Dari berbagai penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa pengertian dari Hip Hop Dance Center adalah sebuah tempat atau wadah yang digunakan untuk memenuhi kreativitas para pengguna yang memiliki visi

Hip hop dance , jenis dance satu ini sedang di gandrungi remaja dan anak muda di Indonesia saat ini, gerakan tariannya yang bebas dan keren membuat pecinta hip hop semakin banyak, tidak hanya di kalangan anak muda, orang dewasa dan ibu-ibu pun rasanya mulai ingin mencoba. Hip hop dance telah berkembang dalam berbagai bidang, yaitu hiburan, sebagai kebugaran dan dalam hal pendidikan. Karakter tari hip hop itu sendiri yaitu semangat, bebas mengekspresikan apa yang ada dihati ataupun ide-idenya ke dalam gerakan tarian dan menciptakan koreografi. Gerakan akrobatik yang lentur namun kuat serta gerakan patah-patah yang berkesan dinamis (Chang, 2006).

3. Perkembangan Hip hop Di Berbagai Negara

a. Korea – Perancis

GambarII.5 Bendera Negara Korea dan Perancis (sumber : www.google.com)

Internasional, hip hop tari telah memiliki pengaruh yang sangat kuat di Perancis dan Korea Selatan. Sebuah tempat tari di Paris yang banyak menggunakan gaya dari popping dan breaking. Perancis juga Internasional, hip hop tari telah memiliki pengaruh yang sangat kuat di Perancis dan Korea Selatan. Sebuah tempat tari di Paris yang banyak menggunakan gaya dari popping dan breaking. Perancis juga

Untuk sebagian orang, tari Hip hopmungkin hanya suatu bentuk hiburan atau hobi. Bagi orang lain itu telah menjadi gaya hidup suatu cara untuk aktif dalam kebugaran fisik atau tari kompetitif dan cara untuk mencari nafkah dengan menari profesional.

Rock Steady Crew (RSC) adalah breaking yang paling terkenal di dunia dance breaking. Seiring dengan Afrika Bambaataa 's Mighty Zulu Raja-raja mereka juga salah satu tertua terus aktif. Situs ini didirikan pada tahun 1977 di Bronx . Untuk orang lain yang ingin masuk ke dalam kru mereka harus berjuang melawan salah satu Rock Steady B-boy crew. Kru berkembang setelah berada di bawah pimpinan Richard "Crazy Legs" Colón. Crazy Legs membuka Manhattan bab dari kru dan kemudian membuat teman-temannya dan b-boy b-Wayne "Frosty Freeze". Rock Steady muncul dalam film Gaya liar dan Beat Street - '80-an film-film tentang budaya Hip hop. Mereka juga tampil di Ritz, di Kennedy Center, dan muncul pada Jerry Lewis Telethon. Situs ini sekarang berkembang di seluruh dunia dengan anggota unit di Jepang, Inggris, dan Italia (World Dance Tour, 2012).

b. Newyork – California

Funk Styles dan California renaissance . Seperti breaking berkembang di Newyork, gaya-gaya tari lain sedang berkembang pada saat yang sama di California. Tidak seperti breaking, maka gaya funkyang berasal dari tahun 70-an, di California mereka tidak menari tarian hip hop tetapi mereka menari untuk musik funk daripada musik hip hop dan mereka tidak terkait dengan pilar budaya lainnya hip hop (DJ, grafiti, dan MC ).

dilakukan oleh Charles "Robot" Washington dan The Robot Brothers (crew) pada akhir 1960-an. 1520 Sedwick Avenue adalah sebuah kawasan di New York yang diklaim sebagai tempat awal lahirnya komunitas hip hop. “Disinilah kami berasal”, Clive Campbell, salah seorang yang merelakan lantai satu di rumahnya dijadikan sebuah markas untuk berkumpul. “Kebudayaan hip hop berawal dan lahir disini, yang nantinya akan tersebar di seluruh dunia, di sinilah kami barasal karena memang kami tidak memiliki tempat lain untuk bertemu, bukan di tempat lain” (Chang, 2006)

c. Indonesia

Musik hip hop mulai diproduksi di Indonesia pada awal tahun 1990-an, dan artis Indonesia pertama yang merilis full-lenght hip hop album adalahiwa.k, yang telah merilis lima album hingga saat ini (kuingin kembali, topeng, kramotak, mesin imajinasi, Vinividivunky). sebelum merilis album solo diapun sempat berkolaborasi dengan Meliyana manuhut u dalam album beatify yang dirilis di jepang. Selain Iwa.k rapper yang bisa dibilang eksis pada era itu adalah Boys got no brain dan NEO.

Rapper - rapper indonesia mencoba mengkombinasikan bahasa slank, serta simbol-simbol anak muda, serta bahasa pergaulan pada saat itu dan juga mengangkat bahasa regional atau daerah setempat (sunda, jawa, betawi).

Satu kunci yang mendasari perbedaan antara indonesian hip hop dengan american hip hop adalah dari segi bahasa, kebanyakan rapper indonesia menggunakan kata-kata yang sopan dan tidak terlalu vulgar, dan jarang sekali mengangkat tema-tema tentang kekerasan dan sex bebas. Jika american rapper pada waktu itu lebih banyak mengangkat tema tentang ketidakpuasaan rasial (african-american), rapper indonesia lebih banyak mengangkat tentang ketidakpuasan pemerintahan pada masa itu (orde baru).

Tema yang biasa diangkat untuklagu-lagu di Hiphop indonesia

(Blake “Bosan), dan tema-tema kesenjangan sosial seperti ( Sound da clan “anak gedongan”, Black skin “cewek matre) dan tentang degradasi moral dalam pemerintahan (NEO “KKN”). Pada perkembangannya hiphop mulai menunjukkan taringnya di Indonesia di pertengahan tahun 90an.

Pada tahun 2006 stasiun televisi swasta Global TV menampilkan acara lomba dance crew ‘Let’s Dance’ yang diikuti dari berbagai kota di Indonesia. Acara ini menampilkan tim-tim dance dari usia anak-anak hingga dewasa. Dalam setiap episode terdapat 4 peserta yang tampil sesuai dengan lagu dan gerakan dari masing-masing tim. Kemudian juri akan memilih 2 tim yang akan masuk final dank e-2 tim tersebut mengadu battle dari choreography tim dance masing-masing. Dan pada akhir acara akan diumumkan pemenangnya (Wordpress, 2011).

4. Jenis Jenis Tarian Hip hop

a. Breakdance

Gambar II.6 Breakdancing (sumber : www.google.com)

Breakdance yang paling murni tarian gaya hip hop, breakdance dimulai pada awal 1970-an tentang bagaimana James Brown menari-nari di TV. Orang-orang menirukan, bergerak dalam ruang keluarga mereka, di lorong-lorong, dan di pesta-pesta.Hal ini berkembang dan masuk ke dalam lingkungan masyarakat dengan bantuan seorang pemuda bernama Clive Campbell. Campbell, yang lebih dikenal sebagai DJ Kool Herc, adalah seorang Jamaika DJ Amerika yang sering tampil di lingkungan sekitar para remaja di Bronx (Chang, 2006).

Gambar II.7 Popping (sumber : www.google.com)

Popping diciptakan oleh Sam Salomo di Fresno, California dan dilakukan oleh krunya Boogaloos Electric. Hal ini didasarkan pada teknik cepat otot-otot berkontraksi dan relaksasi menyebabkan pergerakan dalam tubuh penari, disebut sebagai pop atau hit. Setiap pop atau hit harus disinkronisasikan dengan irama dan ketukan musik. Popping juga digunakan sebagai istilah umum untuk mengacu ke berbagai bentuk lain terkait erat dengan gaya tarian ilusi seperti nyala, cair, animasi, dan melambaikan tangan yang sering terintegrasi dengan komentar standar untuk menciptakan kinerja yang lebih bervariasi. Perbedaan antara masing-masing genre adalah bagaimana muncul yang disebabkan melebih- lebihkan.Dalam gerakan cairan tubuh seperti air (Chang, 2006).

c. Krumping

Gambar II.8 Krumping (sumber : www.google.com)

Amerika Serikat yang dicirikan oleh free, ekspresif, berlebihan, dan sangat energik bergerak yang melibatkan lengan, kepala, kaki, dada, dan kaki.

Krumping berasal dari Los Angeles pada tahun 1990-an. Ada empat langkah utama: bergoyang, ayunan lengan, dada muncul, dan stomps. Berbeda dengan tarian Hip hop Krumping jarang koreografer, melainkan hampir seluruhnya freestyle (improvisasi) dan menari-nari paling sering dalam pertempuran atau sesi bukan di panggung. Krumping Gaya berbeda dari Hip hop lain gaya dansa seperti b-boy dan turfing. Krumping sangat agresif dan menari tegak untuk bersemangat dan cepat musik, di mana sebagai b-boy lebih akrobatik dan menari-nari di lantai untuk istirahat ketukan.

The Oakland gaya tari turfing adalah perpaduan dari Popping dan mimeing (pantomim) yang menggabungkan bercerita dan ilusi. Krumping tidak menggunakan teknik mime.Hal ini juga kurang tepat dari turfing dan lebih freestyle. Tematis, semua gaya dansa berbagi kesamaan asal usul termasuk jalan mereka, mereka freestyle alam, dan penggunaan melawan. Kesamaan ini membawa mereka bersama di bawah payung tarian Hip hop (Taisha Pagget, 2004).

d. Locking

Gambar II.9 Locking (sumber : www.google.com) Gambar II.9 Locking (sumber : www.google.com)

Locking lebih berorientasi pada penampilan, sering berinteraksi dengan penonton dengan tersenyum atau memberikan mereka tos (yaitu salam antara sesama dengan mengangkat tangan 5 jari), dan beberapa gerakan yang cukup lucu secara alami. Seorang penari yang melakukan locking disebut locker. Locker biasanya menggunakan gaya pakaian yang khas, seperti pakaian berwarna-warni dengan garis-garis dan bretel (Chang, 2006)

5. Fasilitas Besaran Ruang

Ruangan-ruangan yang akan dipakai pada perencanaan ini adalah :

a. Lobby /Reception area

Reception adalah ruang untuk menerima tamu sebelum dipersilahkan duduk di ruang tunggu (Delbert J. Duncan dan Stanley D. Hollander). Reception berada di ruangan yang paling depan, setelah pintu masuk. Besaran meja untuk reception mempunyai standar yaitu :

(Sumber : Human Dimention hal 189)

1. Fungsi lobby Fungsi lobby dapat dibedakan atas fungsi umum dan khusus :

a. Fungsi umum

sebagai suatu tempat atau wadah seluruh karyawan pada kantor dalam melaksanakan tugas mengurus serta mengelola segala macam yang berhubungan dengan management di perusahaan tersebut.

b. Fungsi khusus sebagai suatu wadah dari pihak perusahaan untuk penerimaan awal pengunjung. Tempat memperoleh informasi dan melayani segala macam keperluan dari pengunjung, tempat untuk bertemu janji.

2. Fasilitas lobby

Di dalam area lobby terdapat fasilitas sebagai berikut :

a. area tempat duduk, yang berfungsi sebagai ruang duduk dan ruang tunggu.

b. area komunikasi.

c. area resepsionis Lokasi dari resepsionis harus dapat segera dilihat oleh tamu yang masuk dan staf resepsionis harus dapat melihat dan mengontrol arah masuk pengunjung.

b. Dance Studio

Gambar II.11 Dance Studio (Sumber :www.google.com) Gambar II.11 Dance Studio (Sumber :www.google.com)

Fitur-fitur umum lain dari sebuah studio tari termasuk barre (tiang pegangan untuk tari ballet), yang tetap ke dinding pada ketinggian sekitar pinggang dan digunakan sebagai sarana pendukung. Seperti musik adalah bagian integral dari tari, hampir semua studio tari memiliki sistem suara untuk memutar CD yang masih umum digunakan untuk mengiringi tari Hip hop, terutama di studio profesional. Dalam tujuan-dibangun studio tari, adalah satu dinding yang akan di bangun, lantai ke langit-langit cermin, yang digunakan oleh penari untuk melihat keselarasan dan posisi tubuh mereka (Wordpress, 2012).

c. Shop

Shop adalah suatu tempat jual beli suatu barang dimana menjual barang-barang kusus untuk mendukung suatu bangunan dengan luas area yang tidak terlalu besar (Delbert J. Duncan dan Stanley D. Hollander, 1977). Oleh karena itu dengan keterbatasan lahan biasanya retail shop memilki desain interior yang ergonomis supaya para pengunjung lebih nyaman dan dapat melakukan aktifitas belanja dengan mudah.

Gambar II.12 Besaran ruang sesuai ergonomi retail shop

(Sumber : Human dimention hal 205)

1. Sistem Pelayanan

a. Self Service

Adalah sistem pelayanan dimana pengunjung bebas memilih dan mengambil produk yang mereka inginkan, kemudian membawanya ke kasir untuk pembayaran.

b. Self Selection (Swa Seleksi)

Adalah jenis sitem pelayanan dimana pengunjung juga dapat memilih dan mengambil produk yang mereka inginkan, kemudian dengan dibantu oleh pramuniaga, produk dibawa ke bagian kasir untuk pemabayaran.

c. Personal

Adalah jenis sitem pelayanan tertutup dimana segala bentuk pembelian dilayani oleh pramuniaga, baik dalam pemilihan maupun pengambilan produk. Dalam sistem ini, dari proses pemilihan, pengambilan sampai dengan pembayaran semua dilayani pramuniaga sepenuhnya.

2. Sistem Display

a. Serambi Pamer Untuk menarik perhatian, pada Area Penjualan biasanya dilengkapi dengan serambi pamer. Pemilihan barang yang dipajang dengan mempertimbangkan musim atau gaya. Suatu serambi pamer dapat memberikan kesan yang a. Serambi Pamer Untuk menarik perhatian, pada Area Penjualan biasanya dilengkapi dengan serambi pamer. Pemilihan barang yang dipajang dengan mempertimbangkan musim atau gaya. Suatu serambi pamer dapat memberikan kesan yang

b. Display Interior

Delbert J. Duncan dan Stanley D. Hollander

mengelompokkan display interior menjadi :

1. Merchandise Display , meliputi :

i) Open Display Merupakan bentuk display yang memberikan kemungkinan pada pembeli untuk mengamati barang dagangan tanpa bantuan pelayan took.

ii) Closed Display Berisi barang dagangan yang diperlihatkan dalam almari dinding (wall case).Keuntungan utamnya adalah terjaganya barang dagangan dari pencurian dan menjaga kondidi siap jual.

iii) Architectural Display Display ini memerlukan ketepatan penyusunan guna menunjukkan bermacam-macam barang dagangan sesuai dengan bangunan, seperti model bangunan perumahan, dapur, kamar mandi secara menyeluruh. Keuntungan utamanya adalah dapat memberikan gambaran yang utuh dan nyata lewat peragaan dalam display ini.

2. Vendor Display

Terkenal sebagai bentuk display untuk pengiklanan tempat penjualan.Terdiri dari tulisan, spanduk dan rak pajang.

3. Store Sign and Decorations

Istilah Store Sign meliputi tanda pembayaran, kartu hadiah/harga, hiasan tergantung, poster, bendera, spanduk dan alat serupa.

Dalam area penjualan sebagian besar pendisplayannya berupa etalase dan showroom. Macam-macam Etalase :

a. Etalase Sistem Terbuka.

Etalase tanpa pembatas antara ruang display dengan ruang pemasaran sehingga dari luar akan terlihat keseluruhan interior ruang dalamnya. Penataan display tidak ada penghalang kasat mata dan arah pandangan kurang terfokus.

b. Etalase Sistem tertutup

Etalase mempunyai pembatas antara ruang display dengan ruang pemasaran.Interior area penjualan tidak terlihat, dan mempunyai pandangan visual lebih terfokus.

c. Etalase Khusus

1. Etalase Sudut

Etalase yang dimiliki bangunan yang terletak di persimpangan jalan dan posisinya tepat di sudut.

2. Etalase Atas

Etalase yang terletak diatas lantai dasar dari bangunan bertingkat.Etalase ini berfungsi sebagai papan reklame.

3. Benam

Merupakan Etalase yang memiliki lantai lebih rendah daripada lantai disekitarnya.

4. Etalase bertingkat

Etalase penggabungan antara etalase atas dan etalase benam dan lebih lagi dengan sistem etalase terbuka.Sudut pandang kurang sesuai dengan sudut pandang pengamat.

5. Etalase Arcade 5. Etalase Arcade

d. Café

Kata “café” secara etimologi berasal dari kata “khave” dalam bahasa Turki, yang sama halnya “coffe” dalam bahasa Inggris atau “kopi” dalam bahasa Indonesia. Café dalam Kamus Besar Indonesia diartikan sebagai tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan sajian musik dan juga diartikan sebagai tempat makan dan minum.

Sedangkan menurut Marsum. W. A dalam bukunya Restoran dan Pemahamannya, Café yaitu suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cakes (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi, dan teh. Pilihan makan yang terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol.

Café adalah usaha di bidang makanan yang dikelola secara komersial yang menawarkan makanan/makanan kecil serta minuman kepada para tamu dengan pelayanan dalam suasana yang tidak formal, tanpa diikuti aturan service yang berlaku (Sugiarto, 1996: 93).

Dimensi Ruang Gerak

Gambar II.13 Standar konter makan (Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 222)

Gambar II.14 Standar jarak bersih antar kursi (stool) Tempat makan (Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 223)

Gambar II.15 Jarak bersih untuk pelayanan pramusaji dan sirkulasi pada

tempat makan

(Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 228)

a. Sistem Pelayanan

1. Table Service

Konsumen langsung memesan makanan pada waiters, setelah waiters menghidangkan dan konsumen tersebut menikmati hidangan tersebut, konsumen langsung membayar sendiri pada cashier atau melalui waiters.

2. Counter Service

Pelaksana counter service pada counter bar, dimana konsumen menikmati hidangan langsung dihadapan counter.

3. Tray Service

Penyajian makanan dan minuman dengan menggunakan nampan/baki, dimana konsumen memesan langsung kepada pelayan di counter, dan pelayan menyajikan langsung pesanannya.

1. Ala Carter Menu

Daftar hidangan terdiridari berbagai pilihan makanan dengan harga masing-masing.Makanan yang dipilih disajikan ke meja sesuai dengan urutan penyajian.

2. Table D’hote menu/Set Menu

Dokumen yang terkait

MODEL MULTI SITUS DI CABANG MUHAMMADIYAH KARTASURA UNTUK EFISIENSI PENGELOLAAN WEB BERBAGAI AMAL USAHA Husni Thamrin dan Albert Septiawan Program Studi Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: husni.thamrin

0 0 9

Kata kunci : Model Pelatihan, Manajemen Mutu, Kerjasama Sekolah PENDAHULUAN - MANAJEMEN MUTU KERJASAMA KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PENINGKATAN KUALITAS DAN AKREDITASI SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN-KOTA MAGELANG

0 0 8

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENGHADAPI MEA MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN DI KOTA MAGELANG

0 1 7

IMPLEMENTASI MODEL PETA (PEMBELAJARAN KOMPETENSI SPASIAL) DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI BAGI GURU SMA DI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

0 0 10

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PENELITIAN DAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU MATEMATIKA SMASMK MUHAMMADIYAH DI KLATEN DAN SUKOHARJO Masduki dan Muhammad Noor Kholid Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta E

0 0 8

Kata Kunci: perangkat desa, teknologi komputer, Windows PENDAHULUAN - PAKOM PELATIHAN PENGOPERASIAN KOMPUTER BAGI PERANGKAT DESA DI KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR

0 0 9

PEMITRA BAGI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MATEMATIKA GURU DAN SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS DI BOYOLALI Sutama, Sabar Narimo, dan Suyatmini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Email : sutamaums.ac.id Abstra

0 0 7

PAKOM DAUR ULANG SAMPAH ANORGANIK DI DESA NGADIREJO, KARTASURA, SUKOHARJO Ambarwati dan Sri Darnoto Prodi Kesehatan Masyarakat FIK UMS Jl. A. Yani Tromol Pos I, Pabelan, Surakarta E mail: ambarwatiums.ac.id ABSTRAK - PAKOM PELATIHAN PENDAURULANGAN SAMPAH

1 2 11

PERANCANGAN ANIMASI TIGA DIMENSI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BLENDER DI CABANG MUHAMMADIYAH KARTASURA Sukirman Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: sukirmanums.ac.id ABSTRAK - PERANC

0 0 7

PELATIHAN PELAYANAN PRIMA TENTANG PERILAKU PEMBERI LAYANAN DI KELURAHAN SIDOMULYO BARAT KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU

0 0 6