Manajemen Strategi Analisis SWOT Starbuc

ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI DAN SWOT DALAM MENINGKATKAN
PENJUALAN
(Studi Kasus Pada Perusahaan Starbucks Coffe & The Coffe Bean)
Oleh : Devia Fatmawati
201210170311140
Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

ABSTRAK

Brand adalah suatu symbol, nama atau gambar yang mengidentifikasikan penjualan suatu
barang atau jasa dan juga sebagai pembeda dari para kompetitor. Di dalam istilah marketing,
brand berfungsi sebagai tanda pengenal suatu perusahaan. Seiring dengan berkembangnya
teknologi informasi maka muncul cara baru dalam mempromosikan brand tersebut, salah
satunya adalah dengan online branding. Branding online sendiri adalah pemanfaatan
teknologi informasi dalam mempromosikan suatu produk atau servis. Branding online sendiri
dapat berupa bermacam hal seperti website, media sosial dan lain – lain. Salah satu
perusahaan yang sangat sukses dalam penerapan online branding adalah Starbucks & The
Coffe Bean. Di paper ini akan dijelaskan hal hal yang berkaitan dengan brand dan teorinya,
serta analisis strategi & SWOT branding di Starbucks dan The Coffe Bean.
Kata Kunci : Manajemen Strategi, Analisis SWOT.
ABSTRACT

Brand is a symbol, name or image that identifies sell a product or service as well as a
differentiator from competitors. In terms of marketing, brand serves as identification of a
company. Along with the development of information technology, the emerging new ways to
promote the brand, one of them is with online branding. Branding yourself online is to use
information technology to promote a product or service. Branding yourself online can be a
variety of things such as websites, social media and others. One company that is very
successful in the implementation of online branding is Starbucks and The Coffee Bean. This
paper will be explained in terms of matters relating to the brand and theory, as well as a
SWOT analysis of the strategy and branding at Starbucks and The Coffee Bean.
Keywords: Management Strategy, SWOT Analysis.

LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN
Pada zaman yang semakin canggih
ini, sistem informasi sudah menjadi suatu
kewajiban bagi perusahaan yang sudah
berkembang ataupun yang baru memulai
usahanya. Ini dapat dilihat dari banyaknya
teknologi yang dapat membatu para
pebisnis khususnya perusahaan dalam

melakukan bisnisnya. Teknologi tersebut
tidak hanya membantu menjual tetapi
dapat membantu dalam menarik pelanggan
baru ataupun sebagai sarana untuk
mempromosikan produknya. Salah satu
teknologi yang banyak digunakan oleh
perusahaan adalah online branding.
Branding sendiri adalah suatu
kegiatan yang bertujuan untuk membuat
suatu image tertentu terhadap suatu produk
atau jasa kepada para konsumen atau
pelanggan. Salah satu bentuk branding
yang
sederhana
adalah
dengan
melakukan advertising. Tujuan branding
tersebut adalah untuk meningkatkan
kepercayaan pelanggan terhadap brand
tersebut sehingga dapat meningkatkan

penjualan dari brand tersebut.
Salah satu bentuk dari branding itu sendiri
adalah online branding, dimana tipe
branding ini adalah yang paling mudah dan
tidak memakan terlalu banyak biaya.
Online branding dpat dilakukan melalui
berbagai macam cara seperti dengan
website, media social dan lain – lain.
Starbucks dimulai pada tahun 1971 di kota
Seattle, Amerika pada saat itu starbucks
masih
menjajakan
kopi
dengan
menggunakan
mini
van.
Nama starbucks diberikan oleh Herman
Meville Moby Dick seorang pengarang
novel klasik. Pada tahun 1982 Howard

Schultz bergabung dengan starbucks ,
dalam perjalanan bisnisnya ke Italia dia
mengunjungi sebuah cafe terkenal di
Milan. Dia terkesan dengan rasa kopi Italia

yang mencampurkan latte dan mocha.
Howard kemudian mencoba untuk
memperkenalkan rasa kopi yang baru ini
ke warga kota Seattle. Dan warga Seattle
menyukai rasa kopi ini dan menjadi
penggila kopi. Pada tahun 1990 an ,
starbucks berusaha untuk memperluas
pasar dengan membuka banyak gerai
starbucks. Dimulai dari seluruh Amerika
hingga akhirnya keseluruh dunia. Hingga
akhirnya starbucks menjadi gerai kopi no 1
di dunia. Gerai starbucks di Indonesia
sendiri dibuka tahun 2002 di bawah
manajemen PT Sari Coffe Indonesia.


Starbucks menjual minuman panas dan
dingin, biji kopi, salad, sandwich panas
dan dingin, kue kering manis, camilan, dan
barang-barang seperti gelas dan tumbler.
Melalui divisi Starbucks Entertainment
dan merek Hear Music, perusahaan ini
juga memasarkan buku, musik, dan film.
Banyak di antara produk perusahaan yang
bersifat musiman atau spesifik terhadap
daerah tempat kedai berdiri. Es krim dan
kopi Starbucks juga dijual di toko grosir.
The Coffee Bean & Tea Leaf didirikan
pada tahun 1963 oleh Herbert B. Hyman.
Herbert memulai bisnis The Coffee Bean
& Tea Leaf untuk melayani kopi dan teh
terbaik di dunia. The Coffee Bean & Tea
Leaf dikelola oleh International Coffee &
Tea, LLC yang bermarkas di Los Angeles,
Amerika Serikat dengan menawarkan lebih
dari 22 varietas kopi dan 20 jenis teh.

Sekarang, lebih dari 50 tahun kemudian,
The Coffee Bean & Tea Leaf telah tumbuh
menjadi salah satu kedai kopi dan teh.
terbesar di dunia dan menjadi sebuah
model perusahaan kopi dan teh yang
sukses.
The Coffee Bean & Tea Leaf masuk ke
Indonesia sejak tahun 2001. Dikelola

langsung oleh Trans Corp melalui PT.
TRANS Coffee. Perusahaan Transcorp
adalah konglomerat Indonesia terbesar
yang sukses dalam berbagai sektor
konsumen seperti media, hiburan, fashion,
retail, makanan dan minuman di bawah
kepemimpinan Chairul Tanjung. Salah
satu tujuan dari unit bisnis PT. TRANS
Coffee adalah untuk menjadi pemimpin
dalam industri makanan dan minuman di
Indonesia.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui manajemen strategi dan
analisis SWOT yang akan dilakukan oleh
perusahaan untuk bersaing dengan
perusahaan minuman kopi lainnya

Pengertian Manajemen Strategi.

Menurut Fred R. David (2004)
manajemen strategis adalah seni dan
pengetahuan
untuk
merumuskan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi
keputusan lintas fungsional yang membuat
organisasi mampu mencapai objektifnya.
Sedangkan Hariadi Bambang (2003 : 3)
berpendapat bahwa manajemen strategis
adalah suatu proses yang dirancang secara

sistematis
oleh
manajemen
untuk
merumuskan strategi, menjalankan strategi
dan mengevaluasi strategi dalam rangka
menyediakan nilai–nilai yang terbaik bagi
seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi
organisasi. Menurut Pearch dan Robinson
(1997) dikatakan bahwa manajemen
stratejik adalah kumpulan dan tindakan
yang menghasilkan perumusan (formulasi)
dan pelaksanaan (implementasi) rencanarencana yang dirancang untuk mencapai
sasaran-sasaran organisasi.
Manajemen
strategis merupakan
proses
atau
rangkaian
kegiatan


pengambilan keputusan yang bersifat
mendasar dan menyeluruh, disertai
penetapan cara melaksanakannya, yang
dibuat
oleh
pimpinan
dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran di
dalam suatu organisasi, untuk mencapai
tujuan. Dari pengertian manajemen strategi
di atas yang cukup luas tersebut
menunjukkan bahwa manajemen stratejik
merupakan suatu sistem yang sebagai satu
kesatuan memiliki berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi, dan bergerak secara
serentak (bersama-sama) kearah yang
sama pula. Dari pengertian manajemen
strategi di atas yang cukup luas tersebut

menunjukkan bahwa manajemen stratejik
merupakan suatu sistem yang sebagai satu
kesatuan memiliki berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi, dan bergerak secara
serentak (bersama-sama) kearah yang
sama pula.

Komponen pertama adalah perencanaan
strategi dengan unsur-unsurnya yang
terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi
utama organisasi. Sedangkan komponen
kedua adalah perencanaan operasional
dengan unsure-unsurnya sasaran dan
tujuan operasional, pelaksanaan fungsifungsi
manajemen
berupa
fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan
fungsi

penganggaran,
kebijaksanaan
situsional, jaringan kerja internal dan
eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta
umpan balik.

Manajemen
strategi diwujudkan
dalam bentuk perencanaan berskala besar
dalam arti mencakup seluruh komponen
dilingkungan sebuah organisasi yang
dituangkan dalam bentuk rencana strategis
(Renstra) yang dijabarkan menjadi
perencanaan operasional, yang kemudian

dijabarkan pula dalam bentuk program
kerja
dan
proyek
tahunan.Renstra
dijabarkan menjadi rencana operasional
yang antara lain berisi program-program
operasional termasuk proyek-proyek,
dengan sasaran jangka sedang masingmasing juga sebagai keputusan manajemen
puncak. Penetapan renstra dan rencana
operasi harus melibatkan manajemen
puncak
karena
sifatnya
sangat
mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan
seluruh
misi
organisasi,
untuk
mewujudkan,
mempertahankan
dan
mengembangkan eksistensi jangka sedang
termasuk
panjangnya.
Pengimplementasian
strategi
dalam
program-program termasuk proyek-proyek
untuk mencapai sasarannya masingmasing dilakukan melalui fungsi-fungsi
manajemen lainnya yang mencakup
pengorganisasian,
pelaksanaan,
penganggaran dan kontrol.

Tugas Manajemen Strategik

Menurut Tunggal Amin Widjaja
(2004), manajemen strategis terdiri dari
sembilan tugas kritikal berikut ini :

 Memformulasi misi (mission)
perusahaan termasuk pernyataan
yang luas mengenai maksud
(purpose), falsafah (philosophy)
dan sasaran (goal).
 Mengembangkan suatu profil
perusahaan yang merefleksi pada
kondisi internal dan
kemampuannya.
 Menilai lingkungan eksternal
perusahaan, termasuk baik faktor
kompetitif maupun faktor yang
berhubungan dengan konteks
umum.

 Menganalisis opsi perusahaan
dengan menandingi sumber daya
perusahaan dengan lingkungan
eksternalnya.
 Mengidentifikasi opsi yang paling
diiinginkan dengan menilai setiap
opsi dipandang dari sudut misi
perusahaan.
 Memilih sekumpulan tujuan jangka
panjang dan strategi total (grand
strategies) yang akan mencapai
opsi yang paling diinginkan.
 Mengembangkan tujuan tahunan
dan strategi jangka pendek yang
sesuai dengan kumpulan tujuan
jangka panjang yang dipilih dari
strategi secara keseluruhan (grand
strategies).
 Mengimplementasikan pilihan
strategi dengan alat alokasi sumber
daya yang dianggarkan yaitu
memadani tugas–tugas, manusia,
struktur, teknologi dan
menekankan sistem ganjaran.
 Menilai keberhasilan proses
strategik sebagai masukan untuk
pengambilan keputusan di masa
yang akan datang.

Proses Manajemen Strategis.

Menurut Wheelen dan Hunger (1996 : 9)
proses manajemen strategis meliputi 4
elemen dasar, yaitu :





pengamatan lingkungan.
perumusan strategi.
implementasi strategi.
evaluasi dan pengendalian.

1. Faktor Internal

 Struktur
adalah
cara
bagaimana
perusahaan
diorganisasikan.

 Budaya
adalah
pola
keyakinan,
pengharapan
dan
nilai-nilai
yang
diberikan oleh anggota
organisasi.
 Sumber daya adalah aset
yang merupakan bahan
baku bagi produksi barang
dan jasa organisasi.

Analisis internal adalah
proses dimana perencana strategi
mengkaji pemasaran dan distribusi
perusahaan,
penelitian
dan
pengembangan
produksi
dan
operasi, sumberdaya dan karyawan
perusahaan serta faktor keuangan
dan akuntansi untuk menentukan di
mana letak kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness) perusahaan.
David Hunger. J & Thomas L.
Wheelen (1996) dalam bukunya
membagi beberapa faktor kekuatan
atau kelemahan internal kunci yang
nantinya mempengaruhi dasar
analisis internal :
 Visi, misi, strategi dan
kebijakan perusahaan.
 Budaya
Perusahaan
(harapan,
nilai-nilai
organisasi).
 Orientasi perusahaan saat
ini.
 Struktur
organisasi
(komunikasi,
wewenang
dan arus kerja).
 Pengalaman.
 SDM manajemen puncak
dan karyawan.
 Hubungan karyawan.
 Penelitian
dan
pengembangan
(aplikasi
dan
pemanfaatan
teknologi).
 Posisi finansial (modal,
pembiayaan dan hutang).

 Fasilitas pemanufakturan.
 Saluran distribusi.

2. Faktor Eksternal

Jauch dan Glack (dalam Iwan
Setiawana, 2002) mendefinisikan
analisis eksternal sebagai suatu proses
yang dilakukan oleh perencana
strategi untuk memantau sektor
lingkungan
dalam
menentukan
peluang (opportunity) dan ancaman
(threat) bagi perusahaan.
 Lingkungan mikro atau
lingkungan luar dekat atau
tugas.
 Lingkungan makro atau
lingkungan luar jauh.
Menurut Wheelen dan Hunger
(1996 : 17), dalam tahap
implementasi strategi, manajemen
mewujudkan strategi dan kebijakan
dalam
tindakan
melalui
pengembangan program, anggaran,
dan prosedur.

Tahapan Manajemen Strategik.

Pada prinsipnya, manajemen strategik
terdiri atas tiga tahapan, yaitu:
1. Tahap Formulasi

Meliputi pembuatan misi,
pengidentifikasian peluang dan
tantangan eksternal organisasi,
penentuan kekuatan dan kelemahan
internal, pembuatan sasaran jangka
panjang, pembuatan pilihan-pilihan
strategi,
serta
pengambilan
keputusan strategi yang dipilih
untuk diterapkan. Dalam hal
penyusunan strategi, Fred R. David
membagi proses ke dalam tiga
tahapan aktivitas, yaitu: input
stage, matching stage, dan decision
stage. Termasuk di dalam formulasi
strategi adalah pembahasan tentang
bisnis baru yang akan dimasuki,
bisnis yang dihentikan, alokasi
sumber-sumber yang dimiliki,
apakah akan melakukan ekspansi
atau diversifikasi usaha, apakah
akan memasuki pasar internasional,
apakah akan melakukan merjer
atau membentuk joint-venture,
serta bagaimana untuk menghindari
pangambilalihan secara paksa
(hostile takeover).

2. Tahap Implementasi

Meliputi penentuan sasaran
tahunan, pengelolaan kebijakan,
pemotivasian
pegawai,
pengalokasian sumber-sumber agar
strategi yang diformulasikan dapat
dilaksanakan. Termasuk di dalamnya
adalah pengembangan kultur yang
mendukung strategi, penciptaan
struktur organisasi yang efektif,
pengarahan usaha-usaha pemasaran,
penyiapan anggaran, pengembangan
dan pemanfaatan sistem informasi,
serta
mengkaitkan
kompensasi
pegawai dengan kinerja organisasi.
[bandingkan dengan Senge, 1994].
Pada
tahap
ini,
ketrampilan
interpersonal sangatlah berperan.
Sebagaimana Carl von Clausewitz
(1780-1831) dalam bukunya yang

diterbitkan kembali On War, strategi
bukanlah sekedar aktivitas problemsolving, tetapi lebih dari itu strategi
bersifat terbuka (open-ended) dan
kreatif untuk mempertajam masa
depan dalam model chain of
command di mana suatu strategi
harus dijalankan setepat mungkin
(menghindari bias-bias yang tidak
perlu dalam setiap bagian struktur
organisasi).

3. Tahap Evaluasi

Meliputi
kegiatan
mencermati apakah strategi berjalan
dengan baik atau tidak. Hal ini
dibutuhkan untuk memenuhi prinsip
bahwa strategi perusahaan haruslah
secara terus-menerus disesuaikan
dengan perubahan-perubahan yang
selalu terjadi di lingkungan eksternal
maupun internal. Tiga kegiatan
utama pada tahap ini adalah:

 Menganalisa
faktor-faktor
eksternal dan internal sebagai
basis strategi yang sedang
berjalan.
 Pengukuran kinerja.
 Pengambilan
tindakan
perbaikan.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan jenis dan sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Data sekunder yaitu Annual Report
Perusahaan Stracbucks & Coffe Bean dan
beberapa artikel yang berkaitan dengan
kedua perusahan serta data pendukung
lainnya yang digunakan dalam penelitian ini,
berupa data penjualan, data harga dan
spesifikasi produk, serta informasi internl
perusahaan. Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis
menggunakan matriks analisis SWOT.
Dan kemudian hasil analisis ini dijadikan
sebagai dasar untuk mengambil suatu
kesimpulan dan memberikan saran-saran.

adalah kompetisi khusus yang memberikan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan di
pasar

Pengertian SWOT

Kelemahan adalah keterbatasan
atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan, dan kapabilitas yang secara
efektif menghambat kinerja perusahaan.
Keterbatasan tersebut daoat berupa
fasilitas,
sumber
daya
keuangan,kemampuan manajemen dan
keterampilan pemasaran dapat meruoakan
sumber dari kelemahan perusahaan.

SWOT adalah akronim untuk
kekuatan
(Strenghts),
kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunities), dan
ancaman (Threats) dari lingkungan
eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto
(2005:46), SWOT digunakan untuk
menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan
kelemahan dari sumber-sumber daya yang
dimiliki perusahaan dan kesempatankesempatan eksternal dan tantangantantangan yang dihadapi.
Menurut David (Fred R. David,
2008,8), Semua organisasi memiliki
kekuatan dan kelemahan dalam area
fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan
yang sama kuatnya atau lemahnya dalam
semua area bisnis. Kekuatan- kelemahan
internal,
digabungkan
dengan
peluang/ancaman dari eksternal dan
pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar
untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan
dan strategi ditetapkan dengan maksud
memanfaatkan kekuatan internal dan
mengatasi kelemahan tersebut.

Berikut ini merupakan penjelasan dari
SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :

2. Kelemahan (Weakness)

3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang
mengguntungkan
dalam
lingkungan
perusahaan.
Kecendrungan

kecendrungan penting merupakan salah
satu sumber peluang, seperti perubahaan
teknologi dan meningkatnya hubungan
antara perusahaan dengan pembeli atau
pemasokk merupakan gambaran peluang
bagi
perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting
yang
tidak
menguntungan
dalam
lingkungan
perusahaan.
Ancaman
merupakan pengganggu utama bagi posisi
sekarang atau yang diinginkan perusahaan.
Adanya peraturan-peraturan pemerintah
yang baru atau yang direvisi dapat
merupakan ancaman bagi perusahaan.

1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya,
keterampilan, atau keungulan-keungulan
lain yang berhubungan dengan para
pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar
yang dapat dilayani oleh perusahaan yang
diharapkan dapat dilayani. Kekuatan

Fungsi SWOT
Menurut Ferrel dan Harline (2005),
fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk
mendapatkan informasi dari analisis situasi
dan memisahkannya dalam pokok

persoalan
internal
(kekuatan
dan
kelemahan) dan pokok persoalan eksternal
(peluang
dan
ancaman).
Analisis SWOT tersebut akan
menjelaskan apakah informasi tersebut
berindikasi sesuatu yang akan membantu
perusahaan mencapai tujuannya atau
memberikan indikasi bahwa terdapat
rintangan yang harus dihadapi atau
diminimalkan untuk memenuhi pemasukan
yang diinginkan sendiri.
Analisis SWOT dapat digunakan
dengan berbagai cara untuk meningkatkan
analisis dalam usaha penetapan strategi.
Umumnya yang sering digunakan adalah
sebagai kerangka panduan sistematis
dalam diskusi untuk membahas kondisi
altenatif dasar yang mungkin menjadi
pertimbangan perusahaan itu sendiri.

menggunakan kekuatan
yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman.
 Strategi WO (Weakness
and Oppurtunity). Strategi
ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara
meminimalkan kelemahan
yang ada.
 Strategi WT (Weakness
and Threats). Strategi ini
berdasarkan kegiatan yang
bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.

Matriks SWOT
Menurut Rangkuti (2006), Matriks
SWOT dapatmenggambarkan secara jelas
bagaimana
peluang
dan
ancaman
eksternalyang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan
dengan
kekuatan
dankelemahan yang dimilikinya. Matriks
ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan altenatif strategis.

HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

Berikut ini adalah keterangan dari matriks
SWOT diatas :

Sejarah Starbucks Coffe

 Strategi SO (Strength and
Oppurtunity). Strategi ini
dibuat berdasarkan jalan
pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar – besarnya.
 Strategi ST (Strength and
Threats). Strategi dalam

Dari hasil Analisis manajemen strategi dan
SWOT yang dilakukan pada perusahaan
Starbucks & Coffe Bean SWOT di peroleh
untuk setiap faktor Kekuatan, Kelemahan,
Peluang, dan Ancaman dari perusahaan
Starbucks Coffe & The Coffe Bean :

Starbucks Corporation adalah
sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika
Serikat yang bermarkas di Seattle,
Washington. Starbucks adalah perusahaan
kedai kopi terbesar di dunia, dengan
15.012 kedai di 44 negara. Logo Starbucks
berasal dari Syren, ikan duyung berekor
kembar dan bermahkota dari mitologi
Yunani. Logo ini sendiri dipilih karena
nama Starbucks berasal dari cerita Kapten
Ahab, yang berpetualang di lautan lepas
sehingga pemilihan syren ini dirasa tepat

dan ada keterkaitan. Logo starbucks yang
memperlihatkan sebuah brand hijau
dengan
dua
bintang
dan
dan
memperlihatkan duyung syren yang yang
memakai tiara /mahkota. Hal ini agak
kontroversial namun menarik dan mudah
diingat untuk dikenal di seluruh dunia.
Strabucks menjual kopi, minuman panas
berbasis espresso, minuman dingin dan
panas lainnya, makanan ringan, serta
cangkir dan bijih kopi.
Melalui
divisi
Starbucks
Entertainment dengan merek Hear Music,
perusahaan ini juga memasarkan buku,
musik, dan film. Sejak pertama kali dibuka
di Seattle, Starbucks tumbuh dengan
sangat cepat. Pada tahun 1990-an,
Starbucks banyak membuka kedai baru.
Pertumbuhan ini terus berlanjut sampai
tahun 2000-an. Pada akhir maret 2008,
Starbucks telah memiliki 16.226 kedai, 11434 diantara berada di Amerika Serikat.
Namun pada 1 juli 2008, Starbuck
mengumumkan bahwa mereka akan
menutup 600 kedai dan memotong rencana
pertumbuhannya di Amerika Serikat,
dikarenakan
melemahnya
kondisi
ekonomi. Pada 29 juli 2008, Starbucks
juga memberhentikan 1.000 pegawainya.
Penutupan dan pemberhentian kerja ini
merupakan akhir dari pertumbuhan pesat
Starbucks yang dimulai pada tahun 1990an.
Visi,
Misi,
dan
Strategi
Starbucks Visi : Menjadikan starbucks
sebagai brand yang terkenal dan dihargai
di seluruh dunia. Untuk mencapai visi
tersebut ditetapkan 4 komponen dasar
yaitu :
Membangun nilai dasar perusahaan
sebagai perusahaan yang hanya
menggunakan bahan
dan
menghasilkan produk yang terbaik.
Menciptakan
image
yang
cemerlang yang melekat di dalam
pikiran pelanggan.
Membentuk Starbucks sebagai
suatu
brand
yang
terkenal,

walaupun orang tidak mengetahui
secara jelas bidang usaha yang
dijalankan,
tetapi
masyarakat
merasa familiar dengan merek
starbucks.
Menjadikan starbucks sebagai
merek terkenal dan dihargai.
Menjadi nomor satu atau diatas
brand lainnya dalam jangka waktu
tak terbatas.
Dalam seluruh kegiatan perusahaan
kualitas tinggi menjadi dasar yang utama,
mulai dari pembelian bahan baku, proses
produksi sampai menjual produk dalam
kondisi terbaik yang dilakukan oleh setiap
bagian dari perusahaan. Pencapaian hasil
ini juga ditunjang oleh cepatnya perluasan
Outlet, sebagai bentuk pengembangan
saluran distribusi.
Misi : Misi dari Starbucks adalah untuk
mendirikan Starbucks sebagai pemasok
utama kopi terbaik di dunia dengan tetap
menjaga
prinsip-prinsip
tak
kenal
kompromi kita sementara kita tumbuh
Starbucks berkomitmen untuk peran
kepemimpinan lingkungan di semua aspek
bisnis kami. Strategi :
Memahami
tentang
masalah
lingkungan hidup dan berbagi
informasi dengan mitra usaha.
Menciptakan solusi yang inovatif
dan fleksible dalam menghadapi
perubahan.
Bekerja keras untuk membeli,
menjual dan menggunakan produk
yang ramah lingkungan.
Memahami tanggung jawab itu
sebagai hal yang penting untuk
lingkungan hidup.
Menanamkan tanggung jawab
lingkungan hidup sebagai nilai dasar
perusahaan.
Mengukur
dan
memonitor
kemajuan setiap proyek terhadap
dampak kepada lingkungan hidup.
Mendorong seluruh mitra untuk
ikut serta dalam memperjuangkan
misinya.

Profil Perusahaan
Starbucks Coffee pertama kali
dibuka pada tahun 1971 di Seattle oleh
Jerry Baldwin, Zev Siegel, dan Gordon
Bowker. Howard Schultz bergabung
dengan perusahaan ini pada tahun 1982
dan terinspirasikan oleh bar espresso di
Italia, membuka jaringan Il Giornale pada
tahun 1985. Beberapa saat setelah pemilik
aslinya membeli Peet’s Coffee and Tea,
Starbucks dijual pada Howard yang
kemudian mengganti nama Il Giornale
dengan nama Starbucks pada tahun 1987.
Starbucks pertama di luar Seattle adalah di
Vancouver dan Chicago pada 1987
sedangkan cabang pertama di luar
Amerika Utara terletak di Tokyo, Jepang
yang dibuka pada 1996. PT Mitra Adhi
Perkasa mendapatkan lisensi untuk
mengoperasikan Starbucks di Indonesia.
Selanjutnya PT Mitra Adhi Perkasa
menunjuk Anthony Cottan, seorang yang
berpengalaman dalam Customers Service,
untuk meluncurkan dan mengelola merk
tersebut. Anthony dengan anggota 8 orang
dari Jakarta ingin belajar untuk 3 bulan di
Seattle, sebelum membuka toko pertama
pada bulan Mei 2002.
Branding Starbucks
Starbucks
merupakan
suatu
perusahaan franchise yang menjual kopi.
Starbucks sendiri telah menjadi salah satu
toko kopi paling terkenal di dunia, dan
membuatnya menjadi perusahaan tersukses
di dunia. Maka dari itu untuk tetap dapat
bersaing dengan para kompetitornya,
Starbucks melakukan banyak branding
salah satunya adalah online branding,
dimana Starbucks menjadi salah satu
perusahaan
paling
sukses
yang
menerapkan online branding di perusahaan
mereka.
Brand Starbucks sendiri telah
menjadi image tersendiri bagi sebuah toko
kopi, ini terbukti dengan banyaknya toko

kopi yang menduplikasi logo dari
Starbucks. Untuk lebih memahami tentang
brand Starbucks itu sendiri, berikut ini
adalah analisis SWOT dari Starbucks
seperti yang dikutip dar jurnal milik Nithin
Geereddy (2013)
Strategi Bisnis Unit :
Strategi
yang
digunakan
menggunakan strategi umum yaitu Product
Developtment
dan
Marketing
Segmentation, yang akan dijelaskan
sebagai berikut :
Product Developtment :
Starbucks
membuat
berbagai
macam macam produk mulai dari
minuman kopi maupun non kopi untuk
menarik minat para non peminum kopi dan
mereka juga mengembangkan cake dan
pastry sebagai temanminum kopi dan teh.
Starbucks mengembangkan produk baru
untuk non-peminum kopi ditengah pasar
yang kompetitif. Starbucks menarik
konsumen baru dengan tidak hanya dengan
produk-produk berkualitas, tetapi juga
dengan rasa yang disukai konsumen.
Selain itu Starbucks menambahkan
Product minuman juice,smoothie, dan teh.
Dan ada product untuk makan siang seperti
Fiesta Chicken Salad, dan Buah dan Platter
Keju.
Marketing Segmentation :
Starbucks membidik segmen di
Hotels,
Grocery
Stores,
Schools,
Businesses, Industries Cafeteria and
Airlines.
Strengths
Global brand: Starbucks telah
menjadi brand global khususnya
kopi ini terbukti dengan telah

memiliki toko di lebih dari 50
negara di dunia.
Produk yang berkualitas: produk
yang disajikan oleh Starbucks
telah diakui banyak kalangan
memiliki kualitas yang baik.
Loyalitas konsumennya: Starbucks
sangat baik dalam melakukan
hubungan
denggan
para
konsumernya, terbukti dengan
melakukan
berbagai
loyalty
program seperti Starbucks Card.
Starbucks dikenali ramai bagi
kakitangan yang berpengetahuan
tinggi. Mereka adalah aset utama
Syarikat dan mereka dibekalkan
dengan faedah-faedah yang besar
seperti pilihan saham, akaun
persaraan dan budaya yang sihat.
Pengurusan modal insan ini
berkesan diterjemahkan ke dalam
perkhidmatan pelanggan yang
hebat. Ia adalah nilai ke-91 dalam
100 tempat terbaik untuk bekerja
oleh majalah Fortune
Kedai Starbucks khas rumahrumah kopi Italia, canggih dengan
nuansa music, interior desain dan
karya seni Outlet diposisikan di
lokasi jalan tinggi, mall, dalam
area bisnis lain seperti bangunan
kantor Wi-Fi layanan internet
diseluruh starbucks ritel

kedai-kedai,
Starbucks
menghasilkan peratusan besar
daripada hasil mereka dari Amerika
Syarikat dan ini menjadikan ia
sensitif kepada prospek ekonomi
dan pertumbuhan AS.
Karena
kesempurnaan
atas
pelayanan karyawan, beberapa
keluhan
karyawan
tentang
manajemen
yang
mendorong
mereka untuk selalu menjadi
sempurna. Itulah sebabnya mereka
membuat
Starbucks
Serikat
Pekerja.
Starbucks dianggap ‘Amerika
Global’ yang mengeluarkan biaya
sentimental bagi pelanggan di
beberapa Negara

Opportunities

Harga yang mahal: harga menjadi
salah satu faktor yang menjadi
kelemahan Starbucks, dimana
produk yang dijual masih terlalu
mahal bagi beberapa kalangan.
Khususnya kalangan menangah
kebawah.

Membuat
produk
baru:
kesempatan untuk membuat produk
baru, sehingga dapat tetap menarik
para konsumennya.
Membuka pasar di negara baru:
dengan membuka toko baru di
negara
baru
memungkinkan
Starbucks
untuk
menambah
keuntungan dan membuat brad
Starbucks sendiri lebih dikenal
lagi.

Terlalu bergantung kepada pasaran
di Amerika Syarikat(AS). Selaras
dengan pengurangan jualan kendiri
daripada pasaran AS dengan 8078

Para karyawan potensial adalah
orang-orang berpendidikan yang
membuatny lebih mudah untuk
melatih mereka

Weakness

Produk mereka yang beragam dan
tidak hanya di kopi
Beberapa biji starbucks dipanen di
pulau Sumatera dan Sulawesi.
Starbucks
membeli
kacang
berkualitas tinggi dipulau ini
karena untuk membantu para petani
menghidupi
keluarganya
dan
berinvestasi secara berkelanjutan.
Tingginya tingkat pertumbuhan
ekonomi dan pasar, terutama
perkotaan memudahkan starbucks
memperluas bisnis mereka.

Threats
Perubahan pada gaya hidup
pelanggan: gaya hidup yang lebih
sehat memungkinkan terjadinya
ancaman terhadap produk – produk
yang ditawarkan oleh Starbucks.
Kondisi krisis keuangan global
yang
membuat
masyarakat
cenderung
untuk
tidak
menghabiskan terlalu banyak uang
Ancaman
produk
pengganti
termasuk barang-barang minuman
lain seperti cola, teh atau jus yang
dijual diritel
Isu menyatakan bahwa starbucks
mengeksploitasi pekerja mereka
dengan membayar upah yang
sangat minimum dengan standar
yang sangat tinggi
Pendapatan rendah di suatu negara
membuat sulit bagi Starbucks
untuk menembus pasar yang lebih
segmentasi

Sejarah Coffee Bean & Tea Leaf.

The Coffee Bean & Tea Leaf
didirikan pada tahun 1963 oleh Herbert B.
Hyman. Herbert memulai bisnis The
Coffee Bean & Tea Leaf untuk melayani
kopi dan teh terbaik di dunia. The Coffee
Bean & Tea Leaf dikelola oleh
International Coffee & Tea, LLC yang
bermarkas di Los Angeles, Amerika
Serikat dengan menawarkan lebih dari 22
varietas kopi dan 20 jenis teh. Sekarang,
lebih dari 50 tahun kemudian, The Coffee
Bean & Tea Leaf telah tumbuh menjadi
salah satu kedai kopi dan teh terbesar di
dunia dan menjadi sebuah model
perusahaan kopi dan teh yang sukses.
The Coffee Bean & Tea Leaf
masuk ke Indonesia sejak tahun 2001.
Dikelola langsung oleh Trans Corp melalui
PT. TRANS Coffee. Perusahaan Transcorp
adalah konglomerat Indonesia terbesar
yang sukses dalam berbagai sektor
konsumen seperti media, hiburan, fashion,
retail, makanan dan minuman di bawah
kepemimpinan Chairul Tanjung. Salah
satu tujuan dari unit bisnis PT. TRANS
Coffee adalah untuk menjadi pemimpin
dalam industri makanan dan minuman di
Indonesia.
Awalnya The Coffee Bean & Tea
Leaf hanya membuka 9 outlet di Jakarta
dan Surabaya, sekarang PT. TRANS
Coffee mengembangkan bisnis dengan
membuka gerai baru. Hingga akhirnya
sampai Desember 2011 telah memiliki 56
outlet di Jakarta, Tangerang, Bandung,
Surabaya, Makassar dan Bali. Dengan
mengandalkan kopi dan teh terbaiknya
serta pelayanan yang ramah, The Coffee
Bean & Tea Leaf Indonesia membidik
pelanggan dari kalangan profesional.
Company’s Business Strategy
Konsep standarisasi franchise The
Coffe Bean & Tea Leaf mengikuti negara
asalnya di Amerika serikat, dengan sedikit
penyesuaian dengan budaya yang ada di
Indonesia, yaitu menu makanan yang
disajikan menyesuaikan cita rasa orang

Indonesia. Standardisasi dilakukan oleh
The Coffee Bean & Tea Leaf untuk
memastikan bahwa citra merek dan nilai
orisinal yang dimiliki dapat dirasakan
secara konsisten oleh target konsumen di
semua pasar. The Coffee Bean & Tea Leaf
dalam menjalankan bisnisnya melakukan
adaptasi terhadap lingkungan, komunitas
local, nuansa budaya setempat, customer
habits, dan permintaan yang ada di pasar
tempat bisnis tersebut dijalankan. The
Coffee Bean & Tea Leaf hanya
memproduksi dan melayani kopi terbaik
dan teh dari seluruh dunia. Setiap tahun
The Coffee Bean & Tea Leaf mencari hasil
panen kopi dan teh terbaik dari Sumatera.

The Coffee Bean and Tea Leaf mempunyai
visi

Target Market Characteristics
The Coffee Bean & Tea Leaf
menargetkan konsumen usia muda, yaitu
remaja usia belasan dan karyawan yang
bekerja di sekitaran kawasan bisnis
strategis. The Coffee Bean and Tea Leaf
menyelaraskan diri dengan merek besar
lainnya menyasar pasar anak muda. Hal ini
menyebabkan
pangsa
pasar
dan
keuntungan bagi The Coffee Bean & Tea
Leaf menjadi terbatas.

Sedangkan misinya yaitu

The Coffee Bean & Tea Leaf
menyadari bahwa usaha franchise dengan
negara asing sering mengalami masalah
berkaitan dengan perbedaan lingkungan
sosial, ekonomi dan budaya. Sehingga
diperlukan adaptasi sistem, modifikasi
produk asli, dan pendekatan pemasaran
yang berbeda. Tingginya biaya sewa
lokasi, menjadikan The Coffee Bean &
Tea Leaf harus menetapkan harga
produknya
sedikit
lebih
premium
dibandingkan
kompetitornya,
seperti
Starbucks. The Coffee Bean & Tea Leaf
membidik
konsumen
niche
yang
menganggap meminum kopi atau teh
merupakan sebuah gaya hidup masyarakat
modern.
Visi dan Misi Perusahaan

yaitu ”Simply the Best”
Di bidang spesialis kopi dan
teh. Dalam mewujudkan visi dan misi peru
sahaan, The Coffee Bean and Tea Leaf
menyediakan produk yang inovatif dan
mengikuti selera pelanggan. Berdasarkan
inovasi yang telah dilakukan tersebut dapat
dilakukan penilaian kinerja The Coffee
Bean and TeaLeaf tidak hanya dari
perspektif finansial saja akan tetapi juga
dapat
dilakukan
dari
perspektif
nonfinansial, sehingga perusahaan dapat
terus mempertahankan kinerjanya.

“Melayani pelanggan dengan profesional
dan ramah, menyediakan pelayanan dan
produk-produk terbaik, serta memberikan
pengalam
terbaik
dalam
kinerja
perusahaan dan para karyawannya untuk
dapat memberikan kualitas terbaik pada
produk, penyampaian pelayanan dan
menjaga kelestarian lingkunagn hidup
yang dapat memberikan semengat kerja
kepada perusahaan dan anggota tim”
Analisis SWOT
Strength
Program Rekrutmen, Training &
Pengenalan
Bisnis
untuk
Karyawan: The CoffeeBean &
TeaLeaf
mendirikan
kantor
regional di Singapura untuk
memberikan
pelatihan
bagi
karyawannya.
Pelatihan
khususdiberikankepada stafuntuk
menjadi lebih baik dalam
memberikan layanan kepada
konsumen. The CoffeeBean &
Tea Leaf menerapkan nilai-nilai
utama/core values yang berupa
FROTH:
Friendly
(Ramah),
Respect (Saling Menghargai),
Ownership (Rasa Memiliki),

Teamwork
dan
Honesty
(Kejujuran). Ketika pegawai The
Coffee Bean & Tea Leaf
membuka pintu toko, mereka
tidak sekedar membuka pintu
untuk para pelanggan, mereka
juga membukakan pintu kepada
para sesama karyawan The Coffee
Bean & Tea Leaf yang lainnya.
Semua tokoThe Coffee Bean and
TeaLeaf terletak dikawasan bisnis
yang strategis dengan suasana
kedai yang nyaman, produk yang
berkualitas, music yang tenang,
pelayanan
yang
ramah,
penerangan yang cukup serta
ketersediaan wifi, menjadikan
konsumen
betah
untuk
menghabiskan waktunya di kedai
The Coffee Bean & Tea Leaf.
Weakness
Konsumen yang dibidik oleh The
Coffee Bean & Tea Leaf sama
dengan target konsumen yang
dibidik
oleh
perusahaanperusahaanbesar dunia lainnya.
Tapitarget
pasarThe
CoffeeBean&TeaLeafadalah
anak muda yang tidak memiliki
daya beli yang kuat.

shop bahkan
dimanfaatkan
sebagai tempat berbisnis bagi
kaum eksekutif atau professional,
selain sebagai tempat untuk
melepas lelah setelah seharian
bekerja. Aktivitas masyarakat
perkotaan yang padat telah
membawa perubahan pada pola
kebiasaan
mengkonsumsi
makanan kea rah yang lebih
praktis.
Threat
Persaingan bisnis franchise yang
sangat kompetitif, seperti Mc
Donald, Seven Eleven, Indomaret,
Starbucks, Oh La La, Excelso,
DJournal Cafe dan berbagai jenis
tempat untuk bersantai sambil
menikmati minuan dan hidangan
yang telah disediakan, menjadikan
The Coffee Bean & Tea Leaf harus
memiliki satu keunggulan yang
membuatnya
berbeda
dengan
kompetitornya.

Opportunity
Pasar potensial The Coffee Bean
& Tea Leaf Indonesia masih
terbuka lebar, seperti pasar
Sumatera,
Kalimantan
dan
Sulawesi yang belum disentuh
oleh The Coffee Bean & Tea
Leaf.
Lifestyle/gaya hidup masyarakat
perkotaan yang mulai banyak
menghabiskan waktu bersantai
bersama keluarga dan teman
di coffee
shop. Keberadaan coffee

KESIMPULAN

Starbucks Coffee : memperbaiki
kinerjanya dengan memperhatikan dan

menjaga
kebersihan
coffee
shop,
memperbaiki penampilan sajian kopi agar
lebih menarik, serta memperbanyak variasi
menu baik makanan maupun minuman.
Coffee Bean :memperbaiki rasa
minuman kopi serta manfaatnya sebagai
penghilang kantuk, lebih higienis dalam
proses pembuatan minuman atau makanan,
barista harus bisa lebih cepat dalam
membuat minuman kopi, serta suasana
coffee shop harus dibuat lebih nyamanlagi.
Untuk Starbucks Coffee dan Coffee
Bean, terutama Coffee Bean yang
memiliki harga yang dinilai lebih mahal,
disarankan untuk meningkatkan kualitas
agar harga sesuai dengan manfaat yang
diberikan, selain itu juga memperbanyak
promosi untuk mengubah persepsi
konsumen yang cenderung menganggap
harga di kedua coffee shop ini “Mahal“.
Misalnya dengan memberikan promo
harga yang lebih rendah atau pada jam
tertentu, dan lain sebagainya sehingga
konsumen tertarik dan merasa harga yang
diberikan pantas bahkan cenderungmurah.
Dengan melihat hasil analisis
keunggulan bersaing, Coffee Bean
disarankan untuk memperbaiki kinerjanya
agar dapat menyaingi Starbucks Coffee.
Sedangkan untuk Starbucks Coffee
disarankan mempertahankan kinerjanya
dan juga memperbaiki kelemahan, karena
banyak bermunculan coffee shop baru
sehingga Starbucks Coffee dan Coffee
Bean juga harus selalu meningkatkan
performanya agar siap menghadapi para
pesaing baru dan tetap eksis di industri ini.

DAFTAR PUSTAKA
Curiculum Vitae

http://www.kajianpustaka.com/2013/03/
strenghts-weakness-opportunities.html
http://septianfadhlirr.blog.binusian.org/
2014/06/09/analisa-strategi-onlinebranding-di-starbucks/
http://mentari.mhs.narotama.ac.id/
2014/05/11/55/
http://www.coffeebean.co.id/index.html
https://asaro9.wordpress.com/2014/11/16/
marketing-strategic-management-coffeebean-and-tea-leaf-indonesia/
Annual Report Starbucks Coffe tahun
2014
Annual Report The Coffe Bean Tahun
2014

Nama

: Devia Fatmawati

NIM

: 201210170311140

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir

: Lampung, 10 Desember 1995

Status

: Belum Kawin

Kewarganegaraan

: WNI

Agama

: Islam

Identitas

: KTM dan KTP

Fakultas

: Ekonomi dan Bisnis

Program Studi

: Akuntansi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Alamat Perguruan Tinggi

: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jln Raya Tlogomas 264 Malang 65144

Alamat Di Malang

: Jln Tlogomas No 4 Depan Terminal Landungsari
Malang

Alamat Asal

: Jalan Pramuka No 17 Way Jepara Lampung Timur

Email

: devia_fatmawati@yahoo.com

Telepon / HP

: 085768037454

Pendidikan Formal

:

a. SD

: SDN 3 Way Jepara Lampung Timur

Tahun 2000-2006

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63