Statistik Parametrik Teknik Analisis Kom

P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

1

Pendahuluan
Komparasi berasal dari kata comparison
(Eng) yang mempunyai arti perbandingan
atau pembandingan.
Teknik analisis komparasi yaitu salah satu
teknik analisis kuantitatif yang digunakan
untuk menguji hipotesis mengenai ada atau
tidaknya perbedaan antar variabel atau
sampel yang diteliti. Jika ada perbedaan,
apakah perbedaan itu signifikan ataukah
perbedaan itu hanya kebetulan saja (by
chance)

P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

2


Pendahuluan
Dalam penelitian komparasional yang melakukan
pembandingan antar dua variabel, yaitu apakah
memang secara signifikan dua variabel yang
diperbandingkan atau dicari perbedaannya itu memang
berbeda, ataukah perbedaan itu terjadi karena
kebetulan saja (by change) dapat menggunakan Uji-T
atau T-Test dan Chi Kuadrat (Chi Square).
Uji-T atau T-Test adalah salah satu test statistik
yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nol/nihil (Ho) yang menyatakan
bahwa di antara dua buah mean sampel yang diambil
secara random dari populasi yang sama tidak terdapat
perbedaan yang signifikan.
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

3

Perbandingan Satu Variabel Bebas
Analisis perbandingan satu variabel bebas dikenal dengan Uji-T

atau T-Test dan uji-Z. Tujuan Uji-T atau Uji-Z adalah untuk mengetahui
perbedaan variabel yang dihipotesiskan . Rumus Uji-T dan Uji-Z, yaitu :
a). Apabila standar deviasi diketahui dan n > 30 menggunakan rumus
Zhitung sebagai berikut :
x

Z hitung 



o

N
Di mana :
Zhitung : harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standar deviasi
pada distribusi normal (tabel Z).
x
: rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data.
µo
: rata-rata nilai yang dihipotesiskan

σ
: standar deviasi populasi yang telah diketahui
N
: jumlah populasi penelitian
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

4

Perbandingan Satu Variabel Bebas
b). Apabila standar deviasi sampel tidak diketahui dan n ≤ 30
menggunakan rumus thitung sebagai berikut :

thitung

x  o

SD
n

Di mana :

thitung : harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standar
deviasi pada distribusi t (tabel t).
x
: rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan
data.
µo
: rata-rata nilai yang dihipotesiskan
SD : standar deviasi sampel yang telah diketahui
n
: jumlah sampel penelitian
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

5

Perbandingan Satu Variabel Bebas
Langkah-langkah Uji-T :

1). Menentukan hipotesis penelitian
2). Menentukan hipotesis statistik
3). Mencari thitung

4). Menentukan kriteria pengujian dan tentukan juga
posisi pengujian pihak kiri , pihak kanan atau uji dua
pihak .
5). Mencari ttabel dengan cara tentukan α (0,01 atau
0,05) dan dk = n – 1.
6). Membandingkan thitung dengan ttabel
7). Menarik kesimpulan
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

6

Contoh :
Hasil rapat koordinasi pimpinan perguruan tinggi swasta
di lingkungan kopertis wilayah x menduga bahwa :
a). Kualitas mengajar dosen tahun 2009 paling tinggi
70% dari rata-rata nilai ideal.
b). Kualitas mengajar dosen tahun 2009 paling rendah
70% dari rata-rata nilai ideal.
c). Kualitas mengajar dosen tahun 2009 tidak sama
dengan 70% dari rata-rata nilai ideal.

Dengan pernyataan tersebut, ditindaklanjuti atau
dibuktikan oleh Balitbang Dikti dengan suatu penelitian
di berbagai kota di wilayah kopertis x. Kemudian
disebar kepada 61 dosen untuk mengisi angket yang
isinya mengenai kualitas mengajar pada tahun 2009.
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

7

Contoh :
Jumlah pertanyaan angket penelitian 15 item dengan
instrumen diberik skala nilai : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2
= cukup baik dan 1 = kurang baik. Adapun taraf
signifkansi α = 0,05. Data diperoleh sebagai berikut :
59
59
60
60
58


60
58
60
60
60

58
50
50
60
58

59
59
59
50
50

P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd


60
60
60
60
58

58
59
60
60
60

60
60
60
60
60
8

59

59
59
59
58

50
50
60
60
60

60
60
60
60
60

59
60
60

60
60

50 60
60
60
60
60

Penyelesaian :
Sebelum dilakukan perumusan hipotesis dihitung
terlebih dahulu rata-rata nilai yang dihipotesiskan (µ o).
Nilai ideal = 15 x 4 x 61
= 3660
Rata-rata nilai ideal
= 3660 : 61 = 60
70% dari rata-rata nilai ideal = 70% x 60 = 42 (µ o) = 42

Menentukan standar deviasi dan rata-rata hitung
dengan rumus :

P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

9

Penyelesaian :
(X ) 2
X 
n
SD 
n 1
2

X
x
n

(3565) 2
208939 
61  3,14
SD 
61  1

3565
x
 58,443
61

Diperoleh : SD = 3,14 dan rata-rata hitung = 58,443
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

10

Penyelesaian :
Penyelesaian point (a) uji pihak kiri :

1). Menentukan hipotesis penelitian
Ho : Kualitas mengajar dosen tahun 2009 sama
dengan 70% dari rata-rata nilai ideal.
Ha : Kualitas mengajar dosen tahun 2009 paling
tinggi 70% dari rata-rata nilai ideal.
2). Menentukan hipotesis statistik
Ho : µ o = 42
Ha : µo < 42

P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

11

Penyelesaian :
3). Mencari thitung
x  o
thitung 

SD
n

thitung

58,443  42 16,443


 41,1075  41
3,14
0,4
61

4). Menentukan kriteria pengujian
Taraf signifikansi ( α ) = 0,05
Derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 61 – 1 = 60
Kriteria pengujian pihak kiri :
Jika – ttabel ≤ thitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

12

Penyelesaian :
5). Mencari ttabel dengan cara tentukan α dan dk = n – 1.
Dengan ( α ) = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n – 1
= 61 – 1 = 60 sehingga diperoleh ttabel = 1,671

Daerah penolakan Ho
Daerah
Peneriman Ho

α = 0,05
- 1,671

0

Uji Pihak Kiri
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

13

41

Penyelesaian :
6). Membandingkan thitung dengan ttabel
Ternyata – ttabel < thitung atau – 1,671 < 41 maka Ho
diterima dan Ha ditolak
7). Menarik kesimpulan
Ho : Kualitas mengajar dosen tahun 2009 sama
dengan 70% dari rata-rata nilai ideal diterima,
sedangkan
Ha : Kualitas mengajar dosen tahun 2009 paling
tinggi 70% dari rata-rata nilai ideal ditolak.
Jadi kualitas mengajar dosen tahun 2009 sama
dengan 70% dari rata-rata nilai ideal.
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

14

Penyelesaian :
Penyelesaian point (b) uji pihak kanan :

1). Menentukan hipotesis penelitian
Ho : Kualitas mengajar dosen tahun 2009 sama
dengan 70% dari rata-rata nilai ideal.
Ha : Kualitas mengajar dosen tahun 2009 paling
rendah 70% dari rata-rata nilai ideal.
2). Menentukan hipotesis statistik
Ho : µ o = 42
Ha : µo > 42

P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

15

Penyelesaian :
3). Mencari thitung
x  o
thitung 

SD
n

thitung

58,443  42 16,443


 41,1075  41
3,14
0,4
61

4). Menentukan kriteria pengujian
Taraf signifikansi ( α ) = 0,05
Derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 61 – 1 = 60
Kriteria pengujian pihak kanan :
Jika + ttabel ≥ thitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

16

Penyelesaian :
5). Mencari ttabel dengan cara tentukan α dan dk = n – 1.
Dengan ( α ) = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n – 1
= 61 – 1 = 60 sehingga diperoleh ttabel = 1,671

Daerah penolakan Ho

Daerah
Peneriman Ho

0

α = 0,05

1,671

Uji Pihak Kanan
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

17

41

Penyelesaian :
6). Membandingkan thitung dengan ttabel
Ternyata + ttabel < thitung atau +1,671 < 41 maka Ho ditolak
dan Ha diterima
7). Menarik kesimpulan
Ho : Kualitas mengajar dosen tahun 2009 sama dengan
70% dari rata-rata nilai ideal ditolak, sedangkan
Ha : Kualitas mengajar dosen tahun 2009 paling rendah
70% dari rata-rata nilai ideal diterima.
Jadi kualitas mengajar dosen tahun 2009 paling rendah
70% dari rata-rata nilai ideal itu benar bahkan lebih dari
70% yang selama ini mereka duga. Dengan demikian
kualitas mengajar dosen pada tahun 2009 lebih
berkualitas dari tahun sebelumnya.

P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

18

Penyelesaian :
Penyelesaian point (c) uji dua pihak :

1). Menentukan hipotesis penelitian
Ho : Kualitas mengajar dosen tahun 2009 sama
dengan 70% dari rata-rata nilai ideal.
Ha : Kualitas mengajar dosen tahun 2009 tidak sama
dengan 70% dari rata-rata nilai ideal.
2). Menentukan hipotesis statistik
Ho : µ o = 42
Ha : µo ≠ 42

P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

19

Penyelesaian :
3). Mencari thitung
x  o
thitung 

SD
n

thitung

58,443  42 16,443


 41,1075  41
3,14
0,4
61

4). Menentukan kriteria pengujian
Taraf signifikansi ( α ) = 0,05
Derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 61 – 1 = 60
Kriteria pengujian pihak kanan :
Jika – ttabel ≤ thitung ≤ + ttabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

20

Penyelesaian :
5). Mencari ttabel dengan cara tentukan α dan dk = n – 1.
Dengan ( α ) = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n – 1
= 61 – 1 = 60 sehingga diperoleh ttabel = 2,000

Daerah penolakan Ho

Daerah penolakan Ho
Daerah
Peneriman
Ho

α = 0,05

-2

0

α = 0,05

2

Uji Dua Pihak
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

21

41

Penyelesaian :
6). Membandingkan thitung dengan ttabel
Ternyata – ttabel < thitung > + ttabel atau – 2 < 41 > 2
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
7). Menarik kesimpulan
Ho : Kualitas mengajar dosen tahun 2009 sama
dengan 70% dari rata-rata nilai ideal ditolak,
sedangkan
Ha : Kualitas mengajar dosen tahun 2009 tidak sama
dengan 70% dari rata-rata nilai ideal diterima.
Jadi kualitas mengajar dosen tahun 2009 tidak sama
dengan 70% dari rata-rata nilai ideal itu benar bahkan
lebih.

P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

22

P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

23

Komparasi Dua Sampel
Tujuan Uji-T dua variabel bebas
adalah untuk membandingkan
(membedakan) apakah kedua variabel
tersebut sama atau berbeda. Gunanya
untuk menguji kemampuan generalisasi
(signifikansi hasil penelitian yang berupa
perbandingan dua rata-rata sampel).

P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

24

Komparasi Dua Sampel
Komparasi dua sampel dibagi :
1. Sampel berkorelasi
Sampel yang bekorelasi biasanya
terdapat dalam desain penelitian
eksperimen, sebagai contoh :
membuat perbandingan nilai pretest dan post-test, membandingkan
kelompok eksperimen dan kontrol,
dll.
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

25

Komparasi Dua Sampel
2. Sampel tidak berkorelasi
(independen).
Sampel independen adalah sampel
yang tidak berkaitan satu sama lain.
Contoh : membandingkan hasil tes
SPMB ditinjau dari lulusan SMA dan
SMK, membandingkan penghasilan
petani dan nelayan, dll.
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

26

Bentuk Komparasi Dua Sampel
Uji Statistik Komparasi dua sampel :
Tingkat Data

Interval
Rasio
Ordinal

Bentuk Komparasi
Korelasi

Independen

Uji-T dua sampel
parametrik

Uji-T dua sampel
parametrik

Uji-Tanda
Wilcoxson

Uji-Median
Uji-U
Kolmogorov Smirnov
Wald-Wolfowitz
Fisher Exact

Nominal

Mc. nemar
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

Chi Kuadrat 2
Sampel
27

Perbandingan Dua Variabel bebas
Rumus I :

t hitung 

x1 - x 2
 SD1
- 2r.

 n
n1 n 2
1


1

Di mana :
x1 : rata-rata sampel ke-1
x 2 : rata-rata sampel ke-2
SD1 : standar deviasi sampel ke-1
SD2 : standar deviasi sampel ke-2

σ1
σ2
r
n

2

  SD2

  n
2
 






Riduwan & Sunarto (2007 : 126)

: varians sampel ke-1
: varians sampel ke-2
: korelasi X1 dengan X2
: jumlah sampel
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

28

Perbandingan Dua Variabel bebas
Rumus II :
x1 - x 2

t hitung 

 (n1  1) 1  (n 2  1) 2   1
1 

. 

n1  n 2 - 2
  n1 n 2 


Di mana :
x1 : rata-rata sampel ke-1
x 2 : rata-rata sampel ke-2

σ1
σ2
n

Sugiono (2008 : 197)

: varians sampel ke-1
: varians sampel ke-2
: jumlah sampel
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

29

Perbandingan Dua Variabel bebas
Rumus III :

t hitung 

x1 - x 2

1
n1

Di mana :

x1
x2

σ1
σ2
n1
n2



2
n2

Subana, dkk (2005 : 174)

: rata-rata data kelompok ke-1
: rata-rata data kelompok ke-2
: varians data kelompok ke-1
: varians data kelompok ke-2
: jumlah sampel kelompok ke-1
: jumlah sampel kelompok ke-2
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

30

Ketentuan Penggunaan Rumus Uji-T
Sugiono (2008:196) :
1. Bila n1 = n2 dan varians homogen gunakan
rumus II atau rumus III, dk = n1+n2-2
2. Bila n1 ≠ n2 dan varians homogen gunakan
rumus II, dk = n1+n2-2
3. Bila n1 = n2 dan varians tidak homogen
gunakan rumus II atau rumus III, dengan
dk = (n1- 1) atau dk = (n2-1)
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

31

Ketentuan Penggunaan Rumus Uji-T
4. Bila n1 ≠ n2 dan varians tidak homogen gunakan
rumus III, dengan harga t sebagai pengganti ttabel
dihitung dari selisih dari harga ttabel dengan dk (n11) dan (n2-1) dibagi dua, lalu ditambahkan dengan
harga t yang terkecil.
5. Gunakan rumus I bila sampel
berkorelasi/berpasangan dengan n1 = n2 untuk
membandingkan, misal :
a. Sebelum dan sesudah treatment/perlakuan
b. Kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen.
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

32

CONTOH (1)

P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

33

Judul : Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Metode A
dengan Metode B Siswa Kelas X SMA Abu-Abu Tahun Pelajaran
2011/2012.
34

Pada penelitian tersebut kelas
eksperimen (X1) menggunakan
metode A dan kelas kontrol (X2)
menggunakan metode B, jumlah
siswa masing-masing kelas
adalah 30 orang. Data seperti
pada tabel di samping .
Ujilah apakah ada perbedaan
yang signifikan hasil belajar
matematika menggunakan
metode A dengan metode B pada
siswa kelas X SMA Abu-Abu
tahun pelajaran 2011/2012
tersebut !
P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

Resp.

Hasil Belajar
Matematika
Metode Metode
A
B
(X1)
(X2)

1

77

40

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

99
77
77
55
88
120
87
87
50
87
87
87
90
81

48
54
34
48
68
67
67
75
56
60
47
60
70
61

Hasil Belajar
Matematika
Resp. Metode Metode
A
B
(X1)
(X2)
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

55
88
96
87
87
44
94
77
55
76
65
90
80
89
96

47
68
68
74
75
55
61
46
61
58
50
68
75
75
75

Penyelesaian :
Langkah-langkah menjawab :
Langkah 1 : Menentukan hipotesis penelitian ;

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
hasil belajar matematika menggunakan
metode A dengan metode B siswa Kelas X
SMA Abu-Abu tahun pelajaran 2011/2012.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar matematika menggunakan metode
A dengan metode B siswa Kelas X SMA
Abu-Abu tahun
pelajaran
P12_Statistik
Inferensial_M.2011/2012.
35
Jainuri, S.Pd

Langkah 2 : Menentukan hipotesis statistik

Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2

P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

36

Langkah 3 : Menentukan kriteria pengujian

Kriteria pengujian dua pihak :
Jika – ttabel ≤ thitung ≤ + ttabel maka Ho diterima
dan Ha ditolak.

P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

37

Langkah 4 : Mencari thitung
Mencari nilai-nilai :
Rata – rata : x1 = 79,27
Varians
: σ1 = 215,651
Standar deviasi :
sd1 = 14,685
Korelasi
: r = 0,419

x 2 = 60,37

σ2 = 132,861

sd2 = 11,527

Perhitungan : klik di sini !
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

38

Lanjutan...
t hitung 

t hitung 

x1 - x 2
 SD1   SD2 



- 2r.
 n   n 
n1 n 2
 1  2

1  2

79,27 - 60,37
215,651 132,861
 14,685   11,527 

- 2(0,419).


30
30
 30   30 
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

 5,580

39

Langkah 5 : Mencari ttabel
• Taraf signifikansi ( α = 0,05 )
• dk = n1 + n2 – 2 = 30 + 30 – 2 = 58
• Sehingga diperoleh ttabel = 2,002 dicari dengan
interpolasi menggunakan rumus sebagai
berikut :
( C1 - C0 )
C  C0 
.( B - B0 )
( B1 - B0 )

Contoh interpolasi: Click Here !
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

40

Langkah 6 : Membandingkan thitung dengan
ttabel

Ternyata :
– ttabel < thitung > + ttabel atau – 2,002 < 5,580 >
2,002 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

41

Langkah 7 : Menarik kesimpulan
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
matematika menggunakan metode A dengan
metode B siswa Kelas X SMA Abu-Abu tahun
pelajaran 2011/2012 di terima.
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar matematika menggunakan metode A
dengan metode B siswa Kelas X SMA Abu-Abu
tahun pelajaran 2011/2012 ditolak.
Jadi : ada perbedaan yang signifikan hasil belajar
matematika menggunakan metode A dengan
metode B siswa Kelas X SMA Abu-Abu tahun
pelajaran 2011/2012, dengan demikian hasil ini
dapat digeneralisasikan untuk populasi.
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

42

CONTOH (2)

P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

43

Judul penelitian : “Perbedaan antara Hasil Belajar Matematika Menggunakan
Model Pembelajaran Konvensional dengan CTL Siswa Kelas IX
SMAN 212 Wiro Sableng Tahun Pelajaran 2010/2011”
Data diambil secara acak sebagai berikut :

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Hasil Belajar
Kelas
Kelas
Eksperimen
Kontrol
(X1)
(X2)
60
40
75
48
78
54
65
34
80
48
67
68
68
67
70
67
75
75
85
56
82
60
75
47
60
60
80
70
80
61

No.
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Hasil Belajar
Kelas
Kelas
Eksperimen
Kontrol
(X1)
(X2)
60
47
60
68
65
68
60
74
80
75
85
55
75
61
60
46
65
61
75
58
78
50
83
68
85
75
75
60

Dengan menggunakan Uji T untuk perbandingan dua variabel bebas, telitilah
P12_Statistik Inferensial_M.
44
apakah ada perbedaan yang signifikan
hasil
belajar
matematika
siswa
kelas
IX
Jainuri, S.Pd
SMAN 212 Wiro sableng Tahun Pelajaran 2010/2011 !

Penyelesaian :
Langkah-langkah menjawab :
Langkah 1 : Menentukan hipotesis penelitian ;
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar matematika menggunakan model
pembelajaran konvensional dengan CTL siswa
kelas IX SMAN 212 Wiro Sableng tahun pelajaran
2010/2011.
Ha : Terdapat perbedaan perbedaan yang signifikan
hasil belajar matematika menggunakan model
pembelajaran konvensional dengan CTL siswa
kelas IX SMAN 212 Wiro Sableng tahun pelajaran
2010/2011
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

45

Langkah 2 : Menentukan hipotesis statistik

Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2

P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

46

Langkah 3 :
Mencari :
• Rata – rata ( x )

x1= 72,2 dan x 2 = 59,32

• Standart deviasi (SD) SD1= 73,97 dan
SD2 = 61,44
• Varians (σ)

σ1

= 5471,56 dan σ2 = 3744,87

• n1 = 30 dan n2 = 28
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

47

Langkah 4 : Mencari thitung dengan rumus:
t hitung 

x1 - x 2

1
n1

t hitung 

t hitung



2
n2

72,2 - 59,32
5471,56 3774,87

30
28

12,88

182,39  134,82

t hitung 

12,88
12,88

 0,723
317,21 17,81
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

48

Langkah 5 : Menghitung nilai ttabel dan
menentukan kaidah pengujian
1. Taraf signifikansi ( α = 0,05 ), uji dua pihak
2. Menghitung ttabel untuk kelompok ke-1, ke-2
dan tgabungan (nKt) dengan rumus :
t1 = t(1- α)(n1-1)
t2 = t(1- α)(n2-1)
t1 = t(1- 0,05)(30-1)
t2 = t(1- 0,05)(28-1)
t1 = t(0,95)(29)
t2 = t(0,95)(27)
t1 = 2,045
t2 = 2,052
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

49

Langkah 5 : Menghitung nilai ttabel dan
menentukan kaidah pengujian
3. Mencari tgabungan (nKt) dengan rumus :
σ
σ1
.t1  2 .t 2
n2
n1
nK t  
σ1 σ 2

n1 n 2

5471,56
3744,87
(2,045) 
(2,052)
28
nK t   30
5471,56 3744,87

30
28

nK t  

182,36(2,045)  133,75(2,052)
182,36  133,75

nK t  

506,68
 1,603
316,11

nK t  

P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

372,93  274,46
182,36  133,75

50

Langkah 5 : lanjutan....
Kriteria pengujian dua pihak :
Jika thitung ≥ nKt maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
Langkah 6 : Membandingkan thitung dengan ttabel

Ternyata : thitung < nKt atau 0,723 < 1,603
maka Ho diterima dan Ha ditolak
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

51

Langkah 7 : Menarik kesimpulan
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
matematika menggunakan model pembelajaran
konvensional dengan CTL siswa kelas IX SMAN 212
Wiro Sableng tahun pelajaran 2010/2011 diterima dan
Ha : Terdapat perbedaan perbedaan yang signifikan hasil
belajar matematika menggunakan model pembelajaran
konvensional dengan CTL siswa kelas IX SMAN 212
Wiro Sableng tahun pelajaran 2010/2011 ditolak.
Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
matematika menggunakan model pembelajaran
konvensional dengan CTL siswa kelas IX SMAN 212
Wiro Sableng tahun pelajaran 2010/2011
P12_Statistik Inferensial_M.
Jainuri, S.Pd

52

P12_Statistik Inferensial_M. Jainuri, S.Pd

53

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63