Identifikasi Diabetic Retinopathy Melalui Citra Retina Menggunakan Modified K-Nearest Neighbor

  IDENTIFIKASI DIABETIC RETINOPATHY MELALUI CITRA RETINA MENGGUNAKAN MODIFIED K-NEAREST NEIGHBOR

  SKRIPSI AMELIA FEBRIANI 101402009

  PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 IDENTIFIKASI DIABETIC RETINOPATHY MELALUI CITRA RETINA MENGGUNAKAN MODIFIED K-NEAREST NEIGHBOR

  SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah

  Sarjana Teknologi Informasi AMELIA FEBRIANI

  101402009 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

  2014

  

PERSETUJUAN

  Judul : IDENTIFIKASI DIABETIC RETINOPATHY MELALUI CITRA RETINA MENGGUNAKAN MODIFIED K-NEAREST NEIGHBOR

  Kategori : SKRIPSI Nama : AMELIA FEBRIANI Nomor Induk Mahasiswa : 101402009 Program Studi : S1 TEKNOLOGI INFORMASI Departemen : TEKNOLOGI INFORMASI Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

  UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Komisi Pembimbing : Pembimbing 2 Pembimbing 1 Dr. Erna Budhiarti Nababan, M.IT Romi Fadillah Rahmat, B.Comp.Sc., M.Sc.

  NIP. - NIP. 19860303 201012 1 004 Diketahui/disetujui oleh Program Studi S1 Teknologi Informasi Ketua, Muhammad Anggia Muchtar, ST., MM.IT NIP. 19800110 200801 1 010

  

PERNYATAAN

  IDENTIFIKASI DIABETIC RETINOPATHY MELALUI CITRA RETINA MENGGUNAKAN MODIFIED K-NEAREST NEIGHBOR

  SKRIPSI Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

  Medan, Desember 2014 Amelia Febriani 101402009

  Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta restu-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Informasi.

  Pertama, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Romi Fadillah Rahmat, B.Comp.Sc., M.Sc selaku pembimbing pertama dan Ibu Dr. Erna Budhiarti Nababan, M.IT selaku pembimbing kedua yang telah membimbing penulis dalam penelitian serta penulisan skripsi ini. Tanpa inspirasi serta motivasi yang diberikan dari kedua pembimbing, tentunya penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Fadly Syahputra, B.Sc., M.Sc.IT sebagai dosen pembanding pertama dan Bapak Dani Gunawan, ST., MT sebagai dosen pembanding kedua yang telah memberikan masukan serta kritik yang bermanfaat dalam penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga ditujuan kepada Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Informasi, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, dan semua dosen serta pegawai di lingkungan program studi Teknologi Informasi, yang telah membantu serta membimbing penulis selama proses perkuliahan.

  Penulis tentunya tidak lupa berterima kasih kepada kedua orang tua penulis, yaitu Bapak Jabrianul Hasibuan dan Ibu Sasmita Tanjung yang telah membesarkan penulis dengan sabar dan penuh cinta. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada kakak penulis Dila Anggraini Putri dan adik penulis Feliza Tania, yang selalu memberikan dukungan kepada penulis. Penulis juga berterima kasih kepada seluruh anggota keluarga penulis yang namanya tidak dapat disebutkan satu satu.

  Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan, khususnya Noviyanti Tri M, Halimatussadiah, Ilmi Fadhillah Rizki, Sheila Khairuna, serta seluruh teman-teman angkatan 2010 dan teman-teman mahasiswa Teknologi Informasi lainnya. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian.

  

ABSTRAK

Diabetic retinopathy merupakan komplikasi mikrovaskuler dari penyakit diabetes melitus

  yang menyerang pembuluh darah di retina. Karakteristik utama dari diabetic retinopathy adalah mikroaneurisma, pendarahan retina, eksudat, dan neovaskularisasi. Salah satu cara yang digunakan untuk mengidentifikasi diabetic retinopathy adalah pemeriksaan pada citra retina. Adapun pemeriksaan masih dilakukan secara manual oleh dokter mata. Pemeriksaan manual membutuhkan waktu yang lama dan kesalahan identifikasi mungkin terjadi karena beberapa karakteristik diabetic retinopathy sulit untuk dilihat secara langsung, sehingga dibutuhkan suatu metode yang dapat mempermudah dokter mata dalam mengidentifikasi

  

diabetic retinopathy . Metode yang diajukan pada penelitian ini adalah Modified k-Nearest

Neighbor untuk identifikasi diabetic retinopathy. Sebelum tahap identifikasi dilakukan,

  citra retina akan mengalami pre-processing, optic disc elimination, dan feature extraction menggunakan Gray Level Co-occurrence Matrix. Pada penelitian ini ditunjukkan bahwa metode yang diajukan mampu melakukan identifikasi diabetic retinopathy dengan akurasi 86,4%, sensitifitas 91,6%, dan spesifisitas 80%.

  Kata kunci: Identifikasi diabetic retinopathy, optic disc elimination, Gray Level Co- , Modified k-Nearest Neighbor.

  occurrence Matrix

  

DIABETIC RETINOPATHY IDENTIFICATION THROUGH FUNDUS IMAGE

USING MODIFIED K-NEAREST NEIGHBOR

ABSTRACT

  Diabetic retinopathy is a microvascular complication of diabetes mellitus which affect the blood vessels in the retina. The main characteristics of diabetic retinopathy are microaneurysms, retinal hemorrhages, exudates, and neovascularization. One way used to identify diabetic retinopathy is the examination of the fundus image. The examination is still done manually by ophthalmologist. Manual examination requires a lot of time and errors may occur during the examination because some characteristics of diabetic retinopathy are hard to be seen directly, so it is needed a method which can help opthalmologist in identifying diabetic retinopathy. The method proposed in this research for identification of diabetic retinopathy is Modified k-Nearest Neighbor. Pre-processing, optic disc elimination, and feature extraction using Gray Level Co-occurrence Matrix will be done before the identification phase. This research shows that the proposed method is able to identify diabetic retinopathy with accuracy of 86,4%, sensitivity of 91,6%, and specificity of 80%. Keyword: diabetic retinopathy identification, optic disc elimination, Gray Level Co- occurrence Matrix, Modified k-Nearest Neighbor.

  

DAFTAR ISI

Hal.

  Persetujuan ii

  Pernyataan iii

  Ucapan Terima Kasih iv

  Abstrak v

  Abstract vi

  Daftar Isi vii

  Daftar Tabel xi

  Daftar Gambar xii

  BAB 1 Pendahuluan

  1

  1.1. Latar Belakang

  1

  1.2. Rumusan Masalah

  2

  1.3. Tujuan Penelitian

  3

  1.4. Batasan Masalah

  3

  1.5. Manfaat Penelitian

  4

  1.6. Metodologi Penelitian

  4

  1.7. Sistematika Penulisan

  5 BAB 2 Landasan Teori

  6

  2.1. Diabetic Retinopathy

  6

  2.1.1. Karakteristik diabetic retinopathy

  6

  2.1.2. Faktor resiko diabetic retinopathy

  7

  2.1.3. Gejala diabetic retinopathy

  22

  2.3.6. Erosi

  17

  2.3.7. Inversi

  18

  2.3.8. Perkalian Citra

  18

  2.4. Gray Level Co-occurence Matrix (GLCM)

  19

  2.4.1. Contrast

  2.4.2. Homogenity

  2.3.5. Thresholding

  23

  2.4.3. Energy

  23

  2.4.4. Entropy

  23

  2.4.5. Variance

  24

  2.4.6. Correlation

  24

  2.5. Modified k-Nearest Neighbor

  17

  16

  8

  2.2.2. Citra keabuan (grayscale image)

  2.1.4. Pemeriksaan diabetic retinopathy

  8

  2.1.5. Pencegahan diabetic retinopathy

  10

  2.1.6. Pengobatan diabetic retinopathy

  11

  2.2. Citra

  12

  2.2.1. Citra biner (binary image)

  12

  13

  2.3.4. Perbaikan citra (Image Enhancement)

  2.2.3. Citra warna (color image)

  14

  2.3. Pengolahan Citra

  14

  2.3.1. Cropping

  14

  2.3.2. Scaling

  15

  2.3.3. Grayscaling

  15

  24

  2.6. Penelitian Terdahulu

  27 BAB 3 Analisis dan Perancangan

  30

  3.1. Arsitektur Umum

  30

  3.2. Dataset

  31

  3.3. Pre-processing

  32

  3.3.1. Pemotongan citra (Cropping)

  32

  3.3.2. Memperkecil ukuran citra (Scaling)

  33

  3.3.3. Pembentukan citra green channel

  33

  3.3.4. Peningkatan kualitas citra

  34

  3.4. Optic Disc Elimination

  34

  3.4.1. Pembentukan citra biner (Thresholding)

  35

  3.4.2. Penipisan piksel pada objek (Erosion)

  35

  3.4.3. Pembentukan citra negatif (Inversion)

  37

  3.4.4. Perkalian citra

  38

  3.5. Feature Extraction

  38

  3.6. Klasifikasi

  41

  3.7. Perancangan Sistem

  42

  3.7.1. Perancangan menu sistem

  42

  3.7.2. Perancangan antarmuka

  42 BAB 4 Implementasi dan Pengujian

  45

  4.1. Implementasi Sistem

  45

  4.1.1. Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan

  45

  4.1.2. Implementai perancangan antarmuka

  46

  4.1.3. Implementasi data

  47

  4.2. Prosedur Operasional

  48

  4.3. Pengujian Sistem

  52 BAB 5 Kesimpulan dan Saran

  57

  5.1. Kesimpulan

  57

  5.2. Saran

  57 Daftar Pustaka

  59

  

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 2.1. Penelitian terdahulu

  28 Tabel 3.1. Pembagian citra yang digunakan dalam penelitian

  31 Tabel 3.2. Pembagian training dataset

  31 Tabel 3.2. Pembagian testing dataset

  31 Tabel 3.4. Fitur Haralick

  40 Tabel 4.1. Rangkuman data citra retina

  47 Tabel 4.2. Ukuran kinerja hasil pengujian (Kadah, 2012)

  52 Tabel 4.3. Data hasil pengujian

  54 Tabel 4.4. Ukuran kinerja hasil pengujian berdasarkan Gold Standard

  56

  

DAFTAR GAMBAR

Hal.

  21 Gambar 2.11. Matriks kookurensi dengan jarak 1 dan arah 0

  36 Gambar 3.8. Citra hasil deteksi optic disc

  35 Gambar 3.7. Citra hasil erosion

  34 Gambar 3.6. Area optic disc pada citra biner

  34 Gambar 3.5. Optic disc pada retina

  33 Gambar 3.4. Citra hasil proses contrast stretching

  33 Gambar 3.3. Citra green channel

  30 Gambar 3.2. Citra retina asli, citra hasil pemotongan secara horizontal, dan citra hasil pemotongan secara vertikal

  22 Gambar 3.1. Arsitektur umum dari metode yang diajukan

  21 Gambar 2.12. Matriks kookurensi, matriks transpose, dan matriks simetris

  20 Gambar 2.10. Citra grayscale dalam bentuk matriks dan matriks framework

Gambar 2.1. Penglihatan orang normal dan penderita diabetic retinopathy

  19 Gambar 2.9. Jarak antar piksel

  14 Gambar 2.8. Arah ketetanggaan antara dua piksel

  13 Gambar 2.7. Citra warna

  13 Gambar 2.6. Citra keabuan

  10 Gambar 2.5. Citra biner

  10 Gambar 2.4. Citra Optical Coherence Tomography (OCT)

  9 Gambar 2.3. Citra fluorescein angiography

  7 Gambar 2.2. Fundus photography

  (NEI, 2012)

  37

Gambar 3.9. Citra negatif

  49 Gambar 4.5. Tampilan awal aplikasi pada proses identifikasi

  55

  53 Gambar 4.10. Grafik perbedaan desired output dan actual output

  51 Gambar 4.9. Grafik hasil akurasi pengujian

  51 Gambar 4.8. Tampilan zoom citra hasil eliminasi optic disc

  50 Gambar 4.7. Tampilan zoom citra hasil contrast stretching

  50 Gambar 4.6. Tampilan zoom citra green channel

  48 Gambar 4.4. Tampilan utama aplikasi setelah citra retina dipilih

  37 Gambar 3.10. Citra negatif, citra hasil proses contrast stretching, dan citra hasil eliminasi optic disc

  47 Gambar 4.3.

  46 Gambar 4.2. Tampilan utama sistem

  44 Gambar 4.1. Tampilan awal sistem

  43 Gambar 3.14. Rancangan tampilan utama aplikasi

  42 Gambar 3.13. Rancangan tampilan awal aplikasi

  39 Gambar 3.12. Struktur menu aplikasi

  38 Gambar 3.11. Citra masking