PENENTUAN BOBOT JENIS DAN PENENTUAN KADAR LEMAK PADA MINYAK KENANGA

  PENENTUAN BOBOT JENIS DAN PENENTUAN KADAR LEMAK PADA MINYAK KENANGA TUGAS AKHIR Oleh :

VIVI SUSANTI NST NIM 102410084

  LEMBAR PENGESAHAN PENENTUAN BOBOT JENIS DAN PENENTUANK KADAR LEMAK PADA MINYAK KENANGA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Diploma III Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Oleh :

  VIVI SUSANTI NST NIM 102410084 Medan, Mei 2013 Disetujui Oleh : Dosen Pembimbing, Prof. Dr. Urip Harahap, Apt. NIP 19530101983031004 Disahkan Oleh : Dekan, Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP 195311281983031002

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta Shalawat dan Salam kepada Rasulullah Muhammad SAW sehingga penulis dapat menempuh perjalanan dalam penyelesaiaan tugas akhir ini.

  Tugas Akhir ini berjudul “PENENTUAN BOBOT JENIS DAN

  PENENTUAN KADAR LEMAK PADA MINYAK KENANGA”. Tugas Akhir

  ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program Diploma III Analis Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan.

  Dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini, ternyata tidaklah semuda yang dibayangkan sebelumnya. Namun berkat dorongan, semangat dan dukungan dari berbagai pihak merupakan kekuatan yang sangat besar hingga terselesaikannya tugas akhir ini. Khususnya dorongan dari kedua orang tua penulis baik moril maupun materil serta do’a. Mereka adalah Ayahanda Gusti Nasution dan ibunda Masnida Siregar yang merupakan Inspirator dan pemacu semangat penulis agar tidak pernah berhenti untuk menempuh cita-cita yang diharapkan.

  Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

  2. Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., selaku kepala program Studi D III Analis Farmasi Universias Sumatera Utara.

  3. Ibu Ir. Novira Dwi S.A, selaku Kepala UPTD BPSMB Medan, yang telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

  4. Ibu Ir. Nazweli Hirawati selaku Penyelia Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan Penyegar UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Medan, yang telah memberi fasilitas kepada penulis untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

  5. Ibu Dra. Lisni selaku Penyedia Laboratorium Minyak Nabati dan Rempah-Rempah UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Medan, yang telah memberi fasilitas kepada penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

  6. Bapak Prof. Dr. Urip Harahap, Apt., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan laporan ini.

  7. Seluruh Staf Pegawai UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan, yang telah membantu kami dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

  8. Orang Tua kami yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.

  9. Seluruh temen-temen kuliah angakatan 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi arti keberadaan mereka.

  Sebagai seorang manusia dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang dikuasai, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih sangat jauh dari sempurna sehingga membutuhkan masukan dan kritikan yang bersifat membangun, oleh karena itu penulis sangat membukaluas bagi yang ingin menyumbangkan masukan dan kritik demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

  Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca.

  Medan, Mei 2013 Penulis,

  VIVI SUSANTI NST NIM 102410084

  WEIGHT DETERMINATION AND DETERMINATION OF LIPID LEVELS IN YLANG OIL ABSTRACT

  Essential oils originally known as essential oils. This oil has been known since 3000 BC by the Ancient Egyptians and kegamaan used for purposes of treatment, or as a balm to preserve the corpse. Ancient Chinese people move to, where the essential oil has been known since 2,000 BC and is used for a wide range of therapies, especially for massage, acupuncture, showers, and an inhaler. Since time immemorial, the use of oil is very limited and still traditional. Our ancestors introduced a wide range of aromatic plants such as roses, jasmine, ylang, and pandan leaves for various rituals, such as religious and traditional rituals. For example, in the fragrance of the ancient Javanese use certain flowers for body care. Various kinds of flowers are also used at weddings, seven monthly, and others. Ylang Oil (Cananga oil) is less volatile parts, contains many elements of terpenes and sesquiterpenes. This oil can also be obtained by distilling ylang flowers Midget (Cananga latifolia), but this species is not meghasilkan ylang- ylang. Results of oil samples Cananga quality inspection conducted at the Laboratory of Essential Oils in Testing and Quality Certification of Goods (BPSMB) Medan otherwise meet the requirements according to Indonesian National Standard. From the test results on oil Cananga with test parameters specific gravity of 20 º C/20 º C in duplicate results obtained D1: 0.910 and D2: 0.906 and parameter memlalui determination of fat content to get a negative result, in which the oil ylang insoluble in alcohol 90% and with the addition of KOH saponified not (negative).

  Keywords: Essential oil, Oil Kenanga, Weight types.

  

PENENTUAN BOBOT JENIS DAN PENENTUAN KADAR LEMAK

PADA MINYAK KENANGA

ABSTRAK

  Minyak atsiri awalnya dikenal sebagai minyak esensial. Minyak ini sudah dikenal sejak tahun 3.000 SM oleh penduduk Mesir Kuno dan digunakan untuk tujuan kegamaan pengobatan, atau sebagai balsam untuk mengawetkan jenazah. Pindah ke bangsa Cina Kuno, di sana minyak atsiri sudah dikenal sejak tahun 2.000 SM dan biasa digunakan untuk berbagai macam terapi, khususnya untuk pijat, akupuntur, mandi, dan obat hirup. Sejak zaman dahulu, penggunaan minyak sangat terbatas dan masih bersifat tradisional. Nenek moyang kita memperkenalkan berbagai macam tanaman aromatik seperti bunga mawar, melati, kenanga, dan daun pandan untuk berbagai ritual, seperti keagamaan maupun ritual adat. Misalnya di Jawa Kuno menggunakan wewangian dari bunga-bunga tertentu untuk perawatan tubuh. Berbagai macam bunga tersebut juga digunakan pada acara pernikahan, tujuh bulanan, dan lain-lain. Minyak kenanga (Cananga oil) ialah bagian yang kurang mudah menguap, mengandung banyak unsur terpene dan sesquiterpene. Minyak ini dapat pula diperoleh dengan menyuling bunga kenanga cebol (Cananga latifolia), tetapi jenis ini tidak dapat meghasilkan ylang- ylang. Hasil pemeriksaan mutu sampel minyak Kenanga yang dilaksanakan di Laboratorium Minyak Atsiri di Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Medan dinyatakan memenuhi persyaratan sesuai Standar Nasional Indonesia. Dari hasil pengujian pada Minyak Kenanga dengan parameter uji bobot jenis 20ºC/20ºC secara duplo didapat hasil D1: 0.910 dan D2 : 0,906 dan dengan parameter memlalui penentuan kadar lemak mendapatkan hasil negatif, di mana Minyak kenanga tidak larut dalam alkohol 90% dan dengan penambahan KOH tidak tersabunkan (negatif).

  Kata kunci: Minyak atsiri, Minyak Kenanga, Bobot jenis.

  DAFTAR ISI

  Halaman JUDUL ......................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii ABSTRAK .................................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................ vii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

  1 1.1 Latar Belakang ...........................................................................

  1 1.2 Tujuan dan Manfaat ...................................................................

  2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................

  3 2.1 Kenanga .....................................................................................

  3 2.2 Klasifikasi Kenanga dan Morfologi Kenanga ...........................

  4 2.3 Jenis-jenis Tanama Kenanga .......................................................

  6 2.4 Khasiat Bunga Kenanga .............................................................

  7 2.5 Minyak Atsiri .............................................................................

  8 2.5.1 Keberadaan Minyak Atsiri pada Tanaman .......................

  8 2.5.2 Golongan Minyak Atsiri .................................................

  11 2.5.3 Parameter Minyak Atisri ...................................................

  14 2.5.3.1 Bobot Jenis ............................................................

  14 2.5.3.2 Indeks Bias .............................................................

  14 2.5.3.3 Putaran Optik ..........................................................

  15 2.5.3.4 Bilangan Asam .......................................................

  15

  2.5.3.5 Kelarutan dalam Alkohol ........................................

  16 2.6 Metode Penyulingan Minyak Atsiri ...........................................

  17 2.6.1 Penyulingan Dengan Air ...........................................

  17 2.6.2 Penyulingan Dengan Uap ..........................................

  17 2.6.3 Penyulingan Dengan Air dan Uap .............................

  17 2.6 Minyak Kenanga ........................................................................

  18 2.6.1 Kandungan Mutu Minyak Kenanga .........................

  18 2.7 Khasiat Minyak Kenanga ...........................................................

  20 2.8 Parameter Mutu Minyak Kenanga .............................................

  21 2.8.1 Bobot Jenis ................................................................

  21 2.8.2 Penetapan Kadar Lemak ............................................

  21 BAB III METODELOGI .............................................................................

  22 3.1 Penentuan Bobot Jenis Minyak Kenanga ...................................

  22 3.1.1 Alat ....................................................................................

  22 3.1.2 Bahan ................................................................................

  22 3.1.3 Cara kerja ..........................................................................

  22 3.1.4 Perhitungan .......................................................................

  23 3.2 Penentuan Kadar Lemak ............................................................

  24 3.2.1 Alat ....................................................................................

  24 3.2.2 Bahan ................................................................................

  25 3.2.3 Cara kerja ...........................................................................

  25 3.2.4 Hasil ..................................................................................

  25 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................

  26 4.1 Hasil ..........................................................................................

  26

  4.2 Pembahasan ...............................................................................

  26 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

  29 5.1 Kesimpulan ................................................................................

  29 5.2 Saran ...........................................................................................

  29 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

  30 LAMPIRAN .................................................................................................

  31