Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi (40)

JURNAL SOCIOSCIENTIA KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER
PADA PERBANKAN DI KALIMANTAN SELATAN
Riswan Yudhi Fahrianta
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIE Indonesia) Banjarmasin
Jln. H. Hasan Basry no. 9-11 Banjarmasin 70123
Abstracts: This study aims to examine empirically that independent variable which
consists of user involvement in information system development, education and
training of users, top management support, the formalization of information systems
development, and personal technical capabilities of accounting information systems
that affect the dependent variable of user satisfaction based accounting information
system computers at banks in South Kalimantan, either simultaneously or together
and partially. Analysis was conducted on 46 respondents answers to a questionnare
that has been communicated to employees who use computers for data processing
accounting. Simultaneous regression results show that user involvement in
information system development, education and training of users, top management
support, the formalization of information systems development, and personal
technical capabilities of accounting information systems simultaneously
significantly affect user satisfaction of computer-based accounting information

system. For the results of partial regression, indicated that only the user
involvement in information system development, education and user training, and
support of top management, who have significant and positive influence on user
satisfaction of
computer-based accounting information system. While the
formalization of information system development has shown no significant effect
on user satisfaction of computer-based accounting information system, but the
effect remains positive. Personal and technical capability of accounting information
systems also does not have a significant impact on user satisfaction of computerbased accounting information system, with the effect remains negative.
Keywords: kepuasan pengguna, sistem informasi akuntansi berbasis komputer

PENDAHULUAN
Sistem informasi akuntansi (SIA)
merupakan suatu rerangka pengkoordinasian
sumber daya (data, materials, equipment,
suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi masukan berupa data ekonomik
menjadi keluaran berupa informasi keuangan
yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan
suatu entitas dan menyediakan informasi
330


akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Wilkinson, 1992). Transaksi memungkinkan entitas atau perusahaan melakukan operasi, menyelenggarakan arsip dan
catatan yang up to date, dan mencerminkan
aktivitas organisasi, serta transaksi akuntansi
merupakan transaksi pertukaran yang mempunyai nilai ekonomis.
Tujuan SIA adalah untuk menyediakan informasi yang diperlukan dalam pe-

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERBANKAN DI KALIMANTAN SELATAN

Riswan Yudhi Fahrianta

JUNI 2010, VOLUME 2 NOMOR 2

ngambilan keputusan yang dilaksanakan oleh
aktivitas yang disebut pemrosesan informasi.
Sebagian dari keluaran yang diperlukan oleh
pemroses informasi disediakan oleh sistem
pemrosesan transaksi, seperti laporan keuangan dari sistem pemrosesan transaksi.
Namun sebagian besar diperoleh dari sumber

lain, baik dari dalam maupun dari luar
perusahaan. Pengguna utama pemrosesan
transaksi adalah manajer perusahaan. Mereka
mempunyai tanggung jawab pokok untuk
mengambil keputusan yang berkenaan
dengan perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan. Pengguna keluaran lainnya
adalah pihak manajemen dan pihak luar
seperti investor dan kreditor.
Sistem informasi yang dibangun
dengan dasar teknologi komputer akan memiliki sejumlah keunggulan antara lain; dapat
menekan biaya, meningkatkan kualitas dan
efisiensi serta kecepatan pengolahan data sehingga kemampuan dalam menghasilkan
informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan manajemen perusahaan lebih diandalkan pada kondisi persaingan bisnis yang
semakin ketat dewasa ini (Proceeding
Synopsis Artikel, 2003).
Kebutuhan manajemen terhadap kinerja SIA, secara teoritis didukung dengan
penelitian empiris, dimana faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja SIA, sebagai pengukurannya didasarkan pada kepuasan pengguna (user satisfaction). Bahwa kepuasan
pengguna sebagai pengukuran kesuksesan
dalam penelitian empiris sistem informasi,

bahwa kepuasan pengguna akan tercapai
ketika pemakai sistem informasi yang terlibat. Masalah kuncinya adalah kepuasan
siapa yang seharusnya diukur. Kepuasan
pengguna direkomendasikan sebagai pengukuran kesuksesan sesuai dengan penelitian
informasi eksperimental dan penelitian
terhadap efektivitas kelompok sistem pendukung keputusan (decision support system).

Banyaknya hasil penelitian yang tidak
konsisten antara hasil penelitian yang satu
dengan yang lainnya, menyebabkan keterkaitan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna dalam pengembangan sistem informasi masih merupakan yang cukup
menarik untuk diteliti.
Penelitian tentang masalah tersebut
pernah dilakukan oleh Soegiharto (2001),
yaitu dengan mengirimkan kuesioner kepada
351 perusahaan yang tersebar di Australia.
Kuesioner tersebut disebarkan pada seluruh
level hirarki formal perusahaan, termasuk
departemen-departemen seperti akuntansi
umum, keuangan, pajak dan akuntansi biaya.
Dalam penelitiannya mengindikasikan bahwa

semakin banyak pengguna SIA terlibat dalam
desain, pengembangan dan implementasi sistem, semakin sering mereka menggunakan
sistem. Kapabilitas personel SIA mempunyai
pengaruh tidak langsung pada kinerja SIA
dan formalisasi pengembangan sistem informasi lebih tinggi pada organisasi yang memiliki pelatihan pengguna dan program pendidikan, steering committee, dan lokasi departemen SIA yang independen. Rekomendasi
yang dikemukakan untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian longitudinal untuk meneliti rangkaian organisasi
yang selalu bergerak sepanjang waktu,
teknologi, kebutuhan pendidikan pengguna,
dan perubahan-perubahan lainnya, dimana
ciri-ciri organisasi tersebut dapat ditemukan
pada perusahaan perbankan.
Penelitian serupa direplikasi kembali
oleh Susiana (2004) pada karyawan PDAM
Banjarmasin, dimana dari hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa secara simultan
keterlibatan pengguna dalam pengembangan
sistem informasi, pendidikan dan pelatihan
pengguna, dukungan manajemen puncak, dan
formalisasi pengembangan sistem informasi
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

SIA berbasis komputer. Secara parsial hanya
variabel pendidikan dan pelatihan pengguna

331

JURNAL SOCIOSCIENTIA KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem komputerisasi. Sedangkan keterbatasan penelitian terdahulu hanya menggunakan karyawan PDAM sebagai responden
sehingga tidak dapat digeneralisasi dan
rekomendasi yang dikemukakan adalah penggunaan responden yang lebih representatif
untuk penelitian berikutnya.
Penelitian ini merupakan replikasi dari
penelitian Soegiharto (2001) yang sebelumnya telah direplikasi oleh Susiana (2004).
Perbedaan dengan penelitian Susiana (2004)
adalah dengan menambahkan variabel
penelitian yaitu kapabilitas teknis personal
SIA. Alasannya adalah menurut penelitian
Mc. Farlan dan Mc. Kenney (1983) bahwa
kapabilitas teknis dari personal sistem
informasi memiliki pengaruh utama pada persyaratan analisis informasi dan desain.

Perbankan merupakan perusahaan
pelayanan jasa keuangan kepada masyarakat,
maka dituntut untuk menghasilkan kinerja
yang baik dan menghasilkan pelayanan yang
maksimal. Dalam posisinya untuk dapat meningkatkan kemampuan pelayanannya, maka
pihak perbankan menempuh beberapa strategi bisnis, misalnya meningkatkan bunga
pinjaman, mencari sebanyak mungkin nasabah baru, dan menghemat biaya operasional.
Konsekuensinya perbankan harus mampu
meningkatkan pelayanan dengan cara membangun suatu sistem informasi yang lebih
baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keterlibatan pengguna
dalam pengembangan sistem informasi, pendidikan dan pelatihan pengguna, dukungan
manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dan kapabilitas
teknis
personal SIA terhadap kepuasan
pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan.

332

TINJAUAN PUSTAKA

SIA Berbasis Komputer
Sistem adalah suatu jaringan kerja
dari
prosedur-prosedur
yang
saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
(FitzGerald dkk. dalam Jogiyanto, 2000).
Sedangkan sistem informasi adalah kerangka
kerja yang mengkoordinasikan sumber daya
(manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi),
guna mencapai sasaran-sasaran organisasi
(Kadir, 2003). Sistem informasi memberikan
nilai tambah terhadap proses produksi,
kualitas, manajemen, pengambilan keputusan,
dan pemecahan masalah serta keunggulan
kompetitif yang tentu saja sangat berguna
bagi kegiatan bisnis.

Penelitian pada kinerja sistem
informasi (SI) telah dilakukan sebelumnya
untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kesuksesan suatu sistem.
Hasil tersebut menekankan pada hubungan
langsung dari faktor-faktor seperti dukungan
manajemen puncak (top management
support), keterlibatan pengguna pada pengembangan sistem (user involvement in
system development), pelatihan dan pendidikan bagi pengguna (user training and
education), komite SI (IS committee), lokasi
departemen SI (location of IS departement),
formalisasi pengembangan sistem (formalization of system development) dan ukuran
organisasi (organisazional size) terhadap kesuksesan implementasi dan kinerja SIA.
Oleh Bodnar dan Hopwood (2000)
dikemukakan bahwa, SIA adalah kumpulan
sumber daya, seperti manusia dan peralatan
yang diatur untuk mengubah data menjadi
informasi. Informasi ini dikomunikasikan
kepada beragam pengambilan keputusan. SIA
mewujudkan perubahan ini apakah secara

manual atau terkomputerisasi. Pengolahan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERBANKAN DI KALIMANTAN SELATAN

Riswan Yudhi Fahrianta

JUNI 2010, VOLUME 2 NOMOR 2

data elektronik (electronic data processing/EDP) adalah pemanfaatan teknologi
komputer untuk melakukan pengolahan data
transaksi-transaksi dalam suatu organisasi.
EDP adalah aplikasi sistem informasi akuntansi paling dasar dalam setiap organisasi.
Faktor–Faktor
yang
Mempengaruhi
Kepuasan
Pengguna
SIA
Berbasis

Komputer
Faktor keterlibatan pengguna dalam
pengembangan sistem informasi, menunjukkan bahwa kinerja akibat adanya implementasi teknologi informasi berkaitan dengan
variabel kecocokan dan manfaat teknologi
tersebut berhasil mengukur hubungan antara
teknologi tersebut. Penelitian tersebut berhasil mengukur hubungan antara teknologi
informasi dan kinerja individu dengan satu
model TPC (Technology of Performance
Chain). Banyak peneliti telah meneliti keterlibatan pengguna. Mereka percaya bahwa hal
ini mempengaruhi kriteria kunci seperti
kualitas sistem, kepuasan pengguna, dan
penggunaan sistem (Ives dan Olson, 1984),
Bruwer (1984) dan Hirschheim (1985) dalam
Soegiharto (2001), seperti yang dikutip oleh
Komara (2005), bahwa keterlibatan pengguna
pada proses pengembangan sistem memiliki
pengaruh positif pada kepuasan atas CBIS.
Dalam Komara (2005) juga dikemukakan,
bahwa McKeen dan Guimaraes (1994),
Restuningdiah dan Indriantoro (2000),
menyatakan hubungan partisipasi pengguna
memiliki hubungan langsung dengan
kepuasan pengguna.
Faktor pendidikan dan pelatihan pengguna. Dinyatakan oleh Brady (1997) bahwa
kurangnya pendidikan merupakan masalah
utama dari kurangnya penggunaan sistem
informasi. Penelitian pada sistem informasi
timbul sekitar tahun 1980-an yang merangking pendidikan pengguna sebagai
masalah yang paling penting nomor enam.
Secara implisit menyatakan pada pene-

litiannya adalah bahwa pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan SI mempengaruhi penerimaan dan penggunaan teknologi SI pada organisasi. Secara empiris
menguji model konseptual dari bagaimana
pelatihan dapat mempengaruhi penerimaan
sistem informasi pada suatu organisasi. Hasil
tersebut mengindikasikan bahwa hubungan
positif dapat terjadi antara pelatihan yang berhubungan dengan komputer dan penerimaan
individu dan kemampuan komputernya pada
end user dan penerimaannya terhadap hasil
dan teknologi sistem informasi.
Tingkat pendidikan, apalagi diiringi
dengan pengalaman kerja dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan inovasi dan memiliki respon yang tinggi terhadap inovasi yang terjadi dalam TI. Itulah
sebabnya, lama masa kerja kurang mempengaruhi seseorang dalam memahami inovasi TI terapan bila tidak diiring tingkat pendidikan yang memadai. Untuk meningkatkan
pemahaman dan keterlibatan dalam suatu
sistem, perusahaan-perusahaan dapat melakukannya dengan menyediakan program
edukasi dan pelatihan bagi karyawannya.
Program pelatihan atau pendidikan tersebut
secara langsung akan mempengaruhi kepercayaan individu pada kemampuannya sehingga mereka akan meningkatkan spesialisasinya terhadap kinerja SIA.
Dengan pelatihan dan pendidikan bagi
pengguna dapat memperoleh kemampuan
untuk mengidentifikasi persyaratan informasi
dan keuntungan dan keterbatasan SI, dan kemampuan ini dapat mendorong meningkatnya
kinerja. Bronsema dan Keen (1983) mendiskusikan implementasi pendidikan sebagai
alat untuk perubahan dan menyatakan bahwa
kesuksesan implementasi SI akan meningkat
secara substansial jika terdapat komitmen
yang kuat untuk pendidikan. Cronnan dan
Douglas (1990) meneliti efektivitas dari program pelatihan komputer dan menemukan
bahwa pelatihan tersebut meningkatkan pro-

333

JURNAL SOCIOSCIENTIA KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

duktivitas dan menghasilkan tingkat kepuasan
yang tinggi terhadap program tersebut.
Peneliti yang lain telah menyatakan bahwa
hubungan positif antara pelatihan pengguna,
perilaku pengguna dan kesuksesan SI.
Kesimpulan tersebut mendukung pernyataan bahwa perusahaan seharusnya menyelenggarakan pelatihan kepada karyawannya terutama ketika perusahaan tersebut
menggunakan perangkat baru atau mengembangkan sistem baru yang berbeda
dengan sistem yang lama. Penerimaan karyawan dan kepuasannya ketika melakukan
operasional dengan menggunakan instrumen
baru atau sistem baru tersebut tentu saja akan
berdampak positif pada peningkatan kinerja
dan produktivitas karyawan.
Faktor dukungan manajemen puncak
perusahaan, mempunyai kekuatan untuk
membentuk suatu sistem kinerja yang berpengaruh pada pencapaian tujuan yang ditetapkan di awal. Dukungan manajemen terhadap pemakaian komputer dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni dukungan manajemen puncak dan dukungan departemen
informasi. Keduanya sangat berpengaruh
untuk meningkatkan penggunaan komputer.
Manajemen dapat melakukan tekanan-tekanan terhadap karyawannya dengan meminta
kepada mereka untuk menggunakan suatu
sistem tertentu. Sementara departemen informasi selain mengelola sistem yang telah eksis
dapat melakukan upaya-upaya untuk mengembangkan pemilihan sistem-sistem baru
yang bermanfaat untuk mengoptimalkan
penyelesaian tugas-tugas karyawan, mengembangkan pelatihan-pelatihan dan juga
mengusulkan penerapan teknologi baru yang
dapat digunakan untuk business solution
dengan lebih baik.
Dukungan manajemen puncak adalah
merupakan variabel penting atas perencanaan
dan pengembangan suatu sistem informasi
jika sistem informasi merupakan alat
strategik yang penting, maka penting bagi

334

manajemen puncak untuk mengenali dan
mengapresiasi sistem informasi dan mengendalikannya sebagai sumber daya strategis.
Oleh Komara (2005) dikemukakan, bahwa
DeLone (1988), dan Choe (1996) menyatakan
bahwa secara empiris dukungan manajemen
puncak mempunyai pengaruh positif terhadap
kinerja SIA melalui berbagai macam kegiatan. Manajemen puncak bertanggung
jawab atas penyediaan pedoman umum bagi
kegiatan sistem informasi. Tingkat dukungan
yang diberikan oleh manajemen puncak bagi
sistem informasi organisasi khusus SIA dapat
menjadi suatu faktor yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi (Raghunathan dan Raghunathan, 1998).
Faktor kapabilitas teknis personal
SIA. Oleh Anderson (1985), dinyatakan
bahwa kontribusi potensial pengguna semakin tinggi selama fase definisi dan implementasi pengembangan sistem. Semakin
pengguna memahami teknologi, tugas dan keputusan yang tercakup dan lingkungan sosialpolitik dimana sistem digunakan, semakin
besar kecenderungan mereka dapat memberikan kontribusi pada pengembangan
sistem. Rata-rata pendidikan atau pengalaman
dari anggota kelompok sistem informasi
dapat digunakan untuk mengukur kapabilitas
personal SI (Ives et.al, 1983). Kapabilitas
teknis dari personel SI memiliki pengaruh
utama pada persyaratan analisis informasi
dan desain SI. Misalnya analis sistem yang
cakap/tangkas memiliki pengaruh atau hubungan positif dengan pengukuran persyaratan
informasi (Mc Farlan dan Mc Kenney, 1983).
Choe (1996) menemukan hubungan positif
antara kapabilitas personel SIA dan penggunaan sistem dimana dalam penelitian ditemukan bahwa tingkat ketidakmampuan end
user dalam pengoperasian komputer mempengaruhi
kepuasan
end
user
dan
apresiasinya terhadap CBIS.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERBANKAN DI KALIMANTAN SELATAN

Riswan Yudhi Fahrianta

JUNI 2010, VOLUME 2 NOMOR 2

Faktor formalisasi pengembangan
sistem informasi, yang oleh penelitian Lee
dan Kim (1992) dan Thayer dkk (1981)
dalam Choe (1996), seperti yang dikutip oleh
Komara (2005), telah ditunjukkan bahwa
formalisasi pengembangan sistem mempengaruhi kesuksesan implementasi sistem
informasi. Suatu organisasi cenderung menyusun pengembangan sistem informasi
karena hal ini diperlukan untuk meningkatkan
komunikasi dan koordinasi antara pengembang sistem dan pengguna. Penelitian yang
dilakukan oleh Neal dan Rander (1973)
dalam Soegiharto (2001) secara empiris
menunjukkan hubungan positif antara riset
operasional atau keberhasilan kelompok
manajemen sains dan formalisasi dan proseduralisasi riset operasi atau manajemen sains.
Penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan penelitian ini adalah yang dilakukan oleh Soegiharto (2001), dimana
menginvestigasi hubungan langsung antara
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
SIA. Penelitian difokuskan pada keterlibatan
pengguna, kapabilitas pengguna, dukungan
manajemen, ukuran organisasi, dan pembentukan/formalisasi pengembangan SI sebagai faktor-faktor pengaruh dan pada kepuasan
SIA dan penggunaan sistem oleh pengguna
sebagai wakil kinerja SIA. Penemuan utama
pada penelitian ini mengindikasikan bahwa
semakin banyak pengguna SIA terlibat dalam
desain, pengembangan dan implementasi
sistem, semakin sering mereka menggunakan
sistem. Penemuan menarik lainnya adalah
kapabilitas personel SIA mempunyai pengaruh tidak langsung pada kinerja SIA dan
formalisasi (pembentukan) pengembangan
sistem informasi lebih tinggi pada organisasi
yang memiliki pelatihan pengguna dan program pendidikan, steering committee, dan
lokasi departemen SIA yang independen.
Susiana (2004), yang meneliti kepuasan pengguna sistem komputerisasi pada
PDAM Bandarmasih Banjarmasin. Dimana

variabel yang digunakan dalam penelitan
adalah keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi, pendidikan dan pelatihan pengguna, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan sistem
informasi sebagai variabel dependen dan kepuasan pengguna sistem komputerisasi sebagai variabel independen. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel keterlibatan
pengguna dalam pengembangan sistem informasi, pendidikan dan pelatihan pengguna,
dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan
pengguna sistem komputerisasi. Sedangkan
secara parsial bahwa hanya variabel pendidikan dan pelatihan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem komputerisasi, sedangkan variabel yang lain seperti
keterlibatan pengguna dalam pengembangan
sistem informasi, dukungan manajemen
puncak, dan formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem komputerisasi pada
PDAM Bandarmasih Banjarmasin.
Selanjutnya Komara (2005), yang
meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja SIA yang terdiri dari kepuasan pengguna dan penggunaan SIA sebagai variabel
dependen. Sedangkan variabel independen
yang digunakan adalah keterlibatan pengguna, kapabilitas personal, ukuran organisasi,
dukungan manajemen puncak, dan formalisasi. Dengan obyek penelitian adalah perusahaan manufaktur skala menengah dan besar
yang ada di wilayah Kabupaten dan Kota
Cirebon. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa keterlibatan pengguna, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, dan
formalisasi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna.
Sedangkan variabel kapabilitas personal ditunjukkan tidak mempunyai pengaruh positif
signifikan terhadap kepuasan pengguna.

335

JURNAL SOCIOSCIENTIA KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

Berdasarkan uraian tersebut, maka
hipotesa yang diuji dalam penelitian ini adalah, bahwa faktor keterlibatan pengguna
dalam pengembangan sistem informasi, pendidikan dan pelatihan pengguna, dukungan
manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, dan kapabilitas teknis personal
SIA secara simultan dan parsial mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi
akuntansi berbasis komputer pada perbankan
di Kalimantan Selatan.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Obyek penelitian ini adalah karyawan
perbankan pada perbankan yang beroperasi di
Kalimantan Selatan, yaitu karyawan yang
menggunakan komputer untuk pengolahan
data akuntansi. Alasan pemilihan obyek karyawan perbankan karena perusahaan tersebut
merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan dan sarat dengan penggunaan teknologi informasi. Pengambilan sampel atas
dasar metode purposive dengan teknik
jugdment sampling, yaitu dengan menyebarkan 5-10 kuesioner kepada karyawan
bagian akuntansi yang menggunakan komputer dalam pengolahan data akuntansi pada
perbankan yang beroperasi di Kalimantan
Selatan. Penentuan jumlah kuesioner ini
digunakan karena peneliti tidak mengetahui
secara pasti jumlah karyawan akuntansi dari
seluruh perbankan di Kalimantan Selatan.
Variabel dan Pengukurannya
Variabel dependen (Y) penelitian ini
adalah, kepuasan pengguna sistem informasi,
yaitu pengukuran kesuksesan dalam penggunaan SIA berbasis komputerisasi. Instrumen yang digunakan dalam mengukur
variabel kepuasan pengguna sistem informasi dengan menggunakan 11 pertanyaan.
Sedangkan variabel independen yang
digunakan ada 5 variabel: pertama, variabel
336

keterlibatan pengguna (X1) dalam pengembangan sistem informasi, yaitu pemberian pengukuran yang lengkap dan akurat dari persyaratan pengguna informasi untuk meningkatkan pemahaman pengguna mengenai sistem komputerisasi. Instrumen yang digunakan dalam mengukur variabel keterlibatan pengguna sistem informasi dengan
menggunakan 2 pertanyaan. Kedua, variabel
program pelatihan dan pendidikan bagi pengguna (X2), adalah pengembangan skill atau
kemampuan bagi pengguna komputerisasi.
Instrumen yang digunakan dalam mengukur
variabel pelatihan dan pendidikan bagi pengguna dengan menggunakan 2 pertanyaan.
Ketiga, variabel dukungan manajemen
puncak (X3) adalah dukungan yang diberikan
oleh atasan terhadap penggunaan sistem
informasi akuntansi berbasis komputerisasi.
Instrumen yang digunakan dalam mengukur
variabel
dukungan manajemen puncak
dengan menggunakan 5 pertanyaan. Keempat,
variabel kapabilitas teknis personil SIA (X4)
adalah kecakapan untuk memahami teknologi, tugas dan keputusan SIA. Variabel ini
diukur dengan menggunakan keseluruhan
pengalaman personil SI dalam pengoperasian
SIA baik yang sekarang maupun yang sebelumnya, dan kelima, variabel formalisasi
pengembangan sistem informasi (X5) adalah
penyusunan pengembangan untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara
pengembangan sistem informasi dan pengguna. Instrumen yang digunakan memuat 5
pertanyaan.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis regresi linier berganda
dengan bantuan program komputer aplikasi
statistik. Untuk pengujian pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan, tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95%
dengan derajat kebebasan 5%, dimana jika F-

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERBANKAN DI KALIMANTAN SELATAN

Riswan Yudhi Fahrianta

JUNI 2010, VOLUME 2 NOMOR 2

hitung lebih besar dari F-tabel atau p < 0,05
maka hipotesis secara simultan diterima.
Sedangkan untuk menguji pengaruh secara
parsial dengan tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah
95% dengan derajat kebebasan 5%, dimana
jika t-hitung lebih besar dari t-tabel atau p <
0,05, maka hipotesis secara parsial diterima.
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, data hasil penelitian terlebih dahulu diuji kualitas data yang terdiri dari uji reliabilitas dan validitas data, dan uji asumsi
klasik, yang terdiri dari uji multikolinearitas,
uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan
uji normalitas data, untuk menghasilkan Best
Linear Unbiased Estimator (BLUE), seperti
yang disarankan oleh Ghozali (2001).
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Dari 46 kuesioner yang kembali,
responden pria sebanyak 27 orang dan wanita
sebanyak 19 orang. Umur responden yang
berkisar kurang dari 20 tahun sebanyak 19
orang, antara 21 tahun sampai dengan 30 tahun sebanyak 14 orang dan antara 41 tahun
sampai dengan 50 tahun sebanyak 9 orang.
Rata-rata umur responden adalah 33 tahun.
Dari semua jenjang pendidikan yang ada diketahui paling banyak responden berpendidikan S1 sebanyak 31 orang. Untuk pengalaman kerja terdapat 8 orang yang mempunyai pengalaman kurang dari 2 tahun, 11
orang antara 3 sampai dengan 6 tahun, 2
orang antara 7 sampai dengan 10 tahun, 6
orang antara 11 tahun sampai dengan 14
tahun dan lebih dari 15 tahun sebanyak 9
orang. Sedangkan untuk pengalaman menggunakan komputer terdapat 8 orang yang
memiliki kurang dari 2 tahun, 11 orang antara
3 sampai dengan 6 tahun, 2 orang 7 sampai
dengan 10 tahun, 6 orang antara 11 tahun
sampai dengan 14 tahun dan lebih dari 15
tahun sebanyak 19 orang. Sedangkan untuk

pengalaman menggunakan SIA sekarang
terdapat 5 orang yang memiliki pengalaman
kurang dari 1 tahun, 5 orang antara 1 sampai
dengan 3 tahun, 8 orang antara 3 sampai
dengan 5 tahun, 18 orang antara 5 sampai
dengan 7 tahun dan lebih dari 7 tahun
sebanyak 10 orang. Dengan rata-rata
pengalaman menggunakan SIA sekarang
selama 4 tahun. Untuk program sistem lain
sebanyak 10 orang memiliki pengalaman
kurang dari 1 tahun, 5 orang antara 1 sampai
dengan 3 tahun, 11 orang antara 3 sampai
dengan 5 tahun, 13 orang antara 5 sampai
dengan 7 tahun dan lebih dari 7 tahun
sebanyak 7 orang dengan rata-rata pengalaman menggunakan sistem lain selama 3
tahun.
Deskripsi variabel-variabel penelitian
disajikan pada tabel 1. Diperlihatkan bahwa
pada variabel X1 (keterlibatan pengguna
dalam pengembangan sistem), kisaran jawaban responden mendekati nilai maksimum
kisaran teoritisnya dengan nilai rata-rata 9,26
dan standar deviasi 2,96. Ini berarti bahwa
jawaban responden cenderung memiliki keterlibatan pengguna dalam pengembangan
sistem yang tinggi, yang ditunjukkan nilai
rata-rata yang mendekati nilai maksimum
kisaran sesungguhnya.
Untuk variabel X2 (pelatihan dan
pendidikan bagi pengguna), kisaran jawaban
responden mendekati nilai maksimum kisaran
teoritisnya dengan nilai rata-rata 5,28 dan
standar deviasi 1,24. Ini berarti bahwa jawaban responden cenderung mendapatkan manfaat pelatihan dan pendidikan bagi pengguna
yang tinggi, yang ditunjukkan nilai rata-rata
yang mendekati nilai maksimum kisaran sesungguhnya.
Sedangkan variabel X3 (dukungan
manajemen puncak) pada Tabel 1 menunjukkan bahwa kisaran jawaban responden
mendekati nilai maksimum kisaran teoritisnya dengan nilai rata-rata 26,80 dan standar deviasi 4,40. Ini berarti bahwa jawaban

337

JURNAL SOCIOSCIENTIA KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

responden cenderung dukungan manajemen
puncak yang diberikan tinggi dalam penggunaan SIA berbasis komputer, yang ditunjukkan nilai rata-rata yang mendekati nilai
maksimum kisaran sesungguhnya.
Untuk variabel X4 (formalisasi pengembangan sistem informasi), kisaran jawaban responden mendekati nilai maksimum
kisaran teoritisnya dengan nilai rata-rata
25,67 dan standar deviasi 4,48. Jawaban
responden cenderung formalisasi pengembangan sistem informasi untuk meningkatkan
komunikasi dan koordinasi yang tinggi, yang
ditunjukkan nilai rata-rata yang mendekati
nilai maksimum kisaran sesungguhnya.
Selanjutnya pada Tabel 1 diperlihatkan bahwa pada variabel X5 (kapabilitas
teknis personal SIA), kisaran jawaban responden mendekati nilai minimum kisaran teoritisnya dengan nilai rata-rata 2,11 dan standar
deviasi 0,85. Ini berarti bahwa pengalaman
keseluruhan responden dalam pengoperasian
SIA cenderung rendah (kurang lebih 5 tahun
dalam rentang nilai minimal 2 tahun dan nilai
maksimal 25 tahun), yang ditunjukkan nilai
rata-rata yang mendekati nilai minimum kisaran sesungguhnya.
Sedangkan untuk variabel Y (kepuasan pengguna SIA) menunjukan bahwa
kisaran jawaban responden mendekati nilai
maksimum kisaran teoritisnya dengan nilai
rata-rata 57,70 dan standar deviasi 10,40. Ini
berarti bahwa jawaban responden cenderung
kepuasan yang didapatkan oleh pengguna
SIA adalah tinggi dalam penggunaan SIA
yang berbasis komputer, yang ditunjukkan
nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum kisaran sesungguhnya.
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, data penelitian terlebih dahulu diuji
kualitas data yang terdiri dari uji reliabilitas
dan validitas data, dan uji asumsi klasik, yang
terdiri dari uji multikoliniearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji
normalitas data.

338

Untuk uji kualitas data yang terdiri
dari uji validitas dan reliabilitas, dihasilkan
perhitungan yang menunjukkan bahwa kualitas data penelitian adalah valid dan reliable,
dimana untuk uji validitas ditunjukkan adalah
valid dengan r-hasil yang dibandingkan rtabel (0,251), dengan nilai df = 40 dengan
tingkat signifikansi 5%, dimana r-hasil tiap
butir instrumen adalah positif dan r-hasil tersebut nilainya lebih besar dari r-tabel. Sedangkan untuk uji reliabilitas atau uji konsistensi
instrumen ditunjukkan juga semua r-hasil
positif dan r-Alpha lebih besar dari r-tabel,
dengan nilai antara 0,8726 sampai dengan
0,9604.
Sedangkan pada hasil uji asumsi
klasik, yang terdiri dari uji multikoliniearitas,
uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan
uji normalitas data. Ditunjukkan hasil tidak
terdapat gejala multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi yang
digunakan, dimana variabel independen memiliki nilai VIF di bawah 10. Begitu pula
dengan hasil uji heteroskedastisitas pada
model regresi, tidak menunjukkan adanya
heteroskedastisitas, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi kepuasan
pengguna SIA, dengan melihat scatter plot
yang menunjukkan pola menyebar secara merata. Begitu pula dengan uji autokorelasi, ditunjukkan hasil tidak terdapat autokorelasi
dalam model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini. Dan untuk uji normalitas data
memperlihatkan distribusi yang mendekati
normal, sehingga model regresi layak dipakai
karena memenuhi asumsi normalitas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
menguji secara empiris bahwa variabel independen yang terdiri dari, keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi,
pendidikan dan pelatihan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi
pengembangan sistem informasi, dan kapabilitas teknis personal SIA mempengaruhi
variabel dependen kepuasan pengguna SIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERBANKAN DI KALIMANTAN SELATAN

Riswan Yudhi Fahrianta

JUNI 2010, VOLUME 2 NOMOR 2

berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan, baik secara simultan atau
bersama-sama dan secara parsial.
Berdasarkan pada alat analisis yang
digunakan pada penelitian ini, yaitu menggunakan analisis regresi linear berganda.
Untuk pengujian hipotesis, yaitu pengaruh
secara simultan variabel indenpenden akan
diuji menggunakan uji F dan hipotesis pengaruh secara parsial akan diuji menggunakan
koefisien korelasi parsial (uji t). Pengolahan
data tersebut dengan bantuan program
komputer untuk aplikasi statistik, menghasilkan rangkuman yang diperlihatkan pada
tabel 2.
Berdasarkan hasil analisis pada tabel
2, diperlihatkan pada koefisien regresi
parsial, hanya satu variabel bebas (X5) yang
menunjukkan nilai negatif, berarti terdapat
hubungan yang berlawanan antara variabel
kapabilitas teknis personal SIA dengan
kepuasan pengguna SIA. Maksudnya apabila
variabel kapabilitas teknis personal SIA naik
maka kepuasan pengguna SIA akan turun dan
sebaliknya. Sedangkan empat variabel bebas
(X1, X2, X3, X4) menunjukkan koefisien
regresi yang positif, berarti terdapat hubugan
positif atau searah antara variabel bebas (X1,
X2, X3, X4) dengan variabel tidak bebas (Y).
Dengan demikian apabila keterlibatan pengguna, pendidikan dan pelatihan, dukungan
manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan sistem meningkat maka kepuasan
pengguna SIA akan meningkat, begitu pula
sebaliknya.

Hasil uji simultan digunakan untuk
membuktikan hipotesis pengaruh bersamasama variabel independen terhadap variabel
dependen. Variabel-variabel: keterlibatan
pengguna dalam pengembangan sistem informasi, pendidikan dan pelatihan, dukungan
manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dan kapabilitas
teknis personal SIA secara simultan signifikan mempengaruhi kepuasan pengguna SIA
berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan pada tingkat signifikansi 5%.
Ditunjukkan dengan nilai F hitung (9,983)
lebih besar dari F tabel (2,449) atau sig.F =
0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Hasil ini
sejalan dengan peneliti terdahulu seperti
Soegiharto (2001), Susiana (2004), dan
Komara (2005) yang hasilnya juga menunjukkan bukti adanya hubungan positif dan
signifikan antara keterlibatan pengguna
dalam pengembangan sistem informasi, pendidikan dan pelatihan, dukungan manajemen
puncak, formalisasi pengembangan sistem
informasi, dan kapabilitas teknis personal
SIA dengan kepuasan pengguna SIA berbasis komputer.
Kelima variabel independen tersebut
mampu menjelaskan perubahan terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis komputer
pada perbankan di Kalimantan Selatan sebesar 55,5 % (R Square = 0,555) sedangkan
sisanya sebesar 44,5 % dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini.

Tabel 1. Statistik Deskriptif
Variabel

Kisaran
Teoritis

Kisaran
Sesungguhnya

Rata-rata

Standar
Deviasi

X1
X2
X3
X4
X5
Y

2-14
1-7
5-35
5-35
1-7
11-77

2-14
3-7
16-35
16-35
1-7
36-77

9,26
5,28
26,80
25,67
2,11
57,70

2,96
1,24
4,40
4,48
0,85
10,40

Sumber: data primer diolah.
339

JURNAL SOCIOSCIENTIA KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Regresi
Simbol

Variabel

X1
X2

Keterlibatan Pengguna
Pendidikan dan
Pelatihan
X3
Dukungan Manajemen
Puncak
X4
Formalisasi
Pengembangan Sistem
X5
Kapabilitas Teknis
Personal SIA
Konstanta = -0,727
R = 0,745
F tabel = 2,449
Prob = 0,000

Koefisien
Regresi
0,293
0,419

2,269
2,329

t-Tabel
Aplha 5%
1,684
1,684

0,029
0,025

0,293

2,152

1,684

0,037

0,189

1,355

1,684

0,183

-0,360

-1,619

1,684

0,113

t-Hitung

R Squared = 0,555

Prob.

F Ratio = 9,983

Sumber: data primer diolah.

Analisis hasil uji parsial (uji t) digunakan untuk membuktikan hipotesis parsial
variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk pengaruh variabel keterlibatan
pengguna (X1), ditunjukkan bahwa nilai thitung adalah sebesar 2,269, hasil ini lebih
besar dari t-tabel pada Alpha 5% (0,05) yaitu
sebesar 1,684. Dengan demikian secara
parsial keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan
di Kalimantan Selatan dengan probabilitas
tingkat kesalahan sebesar 0,029 (lebih kecil
dari 0,05). Koefisien regresi parsial menunjukkan nilai positif 0,293, yang dapat
diartikan adanya hubungan positif atau searah
antara
keterlibatan
pengguna
dalam
pengembangan sistem informasi dengan kepuasan pengguna SIA berbasis komputer
pada perbankan di
Kalimantan Selatan,
artinya apabila keterlibatan pengguna dalam
pengembangan sistem informasi ditingkatkan,
maka kepuasan pengguna SIA berbasis
komputer pada perbankan di Kalimantan
Selatan juga akan meningkat, begitu pula
sebaliknya. Maka dapat disimpulkan, hipotesis yang menyatakan bahwa keterlibatan

340

pengguna dalam pengembangan sistem informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan
pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan yang beroperasi di Kalimantan Selatan dapat diterima. Hasil ini sejalan dengan
peneliti terdahulu seperti Soegiarto (2001),
Susiana (2004), dan Komara (2005) yang
hasilnya juga menunjukkan bukti adanya
hubungan positif dan signifikan antara keterlibatan pengguna dalam pengembangan
sistem informasi terhadap kepuasan pengguna
SIA berbasis komputer. Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa semakin
banyak pengguna SIA terlibat dalam desain,
pengembangan, dan implimentasi sistem,
semakin sering mereka menggunakan sistem.
Untuk variabel pendidikan dan pelatihan pengguna (X2) nilai t-hitung adalah
sebesar 2,329, hasil ini lebih besar dibandingkan dengan t-tabel pada Alpha 5%
(0,05) yaitu sebesar 1,684. Dengan demikian
secara parsial pendidikan dan pelatihan pengguna mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis
komputer pada perbankan di Kalimantan
Selatan dengan probabilitas tingkat kesalahan
sebesar 0,025 (lebih kecil dari 0,05).
Koefisien regresi parsial menunjukkan nilai

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERBANKAN DI KALIMANTAN SELATAN

Riswan Yudhi Fahrianta

JUNI 2010, VOLUME 2 NOMOR 2

positif 0,419, yang dapat diartikan adanya
hubungan positif atau searah antara pendidikan dan pelatihan pengguna dengan kepuasan pengguna SIA berbasis komputer
pada perbankan di Kalimantan Selatan, artinya apabila pendidikan dan pelatihan pengguna ditingkatkan, maka kepuasan pengguna
SIA berbasis komputer pada perbankan di
Kalimantan Selatan juga akan meningkat,
begitu pula sebaliknya. Maka dapat disimpulkan, hipotesis yang menyatakan bahwa
pendidikan dan pelatihan pengguna secara
parsial mempunyai pengaruh positif terhadap
kepuasan pengguna SIA berbasis komputer
pada perbankan yang beroperasi di Kalimantan Selatan dapat diterima. Hasil ini tidak
sejalan dengan peneliti terdahulu seperti
Susiana (2004) yang hasilnya tidak menunjukkan bukti adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan pengguna terhadap kepuasan pengguna SIA
berbasis komputer.
Sedangkan pada variabel dukungan
manajemen puncak (X3) t-hitung adalah
sebesar 2,152, hasil ini lebih besar
dibandingkan dengan t-tabel pada Alpha 5%
(0,05) yaitu sebesar 1,684. Dengan demikian
secara parsial dukungan manajemen puncak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis
komputer pada perbankan di Kalimantan
Selatan dengan probabilitas tingkat kesalahan
sebesar 0,037 (lebih kecil dari 0,05).
Koefisien regresi parsial menunjukkan nilai
positif 0,293, yang dapat diartikan adanya
hubungan positif atau searah antara dukungan
manajemen puncak dengan kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan
di Kalimantan Selatan, artinya apabila dukungan manajemen puncak ditingkatkan, maka
kepuasan pengguna SIA berbasis komputer
pada perbankan di Kalimantan Selatan juga
akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan, hipotesis yang menyatakan bahwa

dukungan manajemen puncak secara parsial
mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis komputer
pada perbankan yang beroperasi di
Kalimantan Selatan dapat diterima. Hasil ini
sejalan dengan peneliti terdahulu seperti
Susiana (2004) dan Komara (2005) yang
hasilnya juga menunjukkan bukti adanya
hubungan positif dan signifikan antara
dukungan manajemen puncak terhadap
kepuasan pengguna SIA berbasis komputer.
Selanjutnya pada variabel formalisasi
pengembangan sistem informasi (X4) adalah
sebesar 1,355, hasil ini lebih kecil dibandingkan dengan t-tabel pada Alpha 5%
(0,05) yaitu sebesar 1,684. Dengan demikian
secara parsial formalisasi pengembangan
sistem informasi tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan pengguna
SIA berbasis komputer pada perbankan di
Kalimantan Selatan dengan probabilitas sebesar 0,183 (lebih besar dari 0,05). Koefisien
regresi parsial menunjukkan nilai positif
0,189, yang dapat diartikan adanya hubungan
positif atau searah antara formalisasi pengembangan sistem informasi dengan kepuasan pengguna SIA berbasis komputer
pada perbankan di Kalimantan Selatan, artinya apabila formalisasi pengembangan sistem
informasi ditingkatkan, maka kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan
di Kalimantan Selatan juga akan meningkat,
begitu pula sebaliknya. Berdasarkan uraian di
atas maka dapat disimpulkan, hipotesis yang
menyatakan bahwa formalisasi pengembangan sistem informasi secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan
pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan yang beroperasi di Kalimantan Selatan tidak dapat diterima. Hasil ini tidak
sejalan dengan peneliti terdahulu, seperti
Susiana (2004) dan Komara (2005) yang
hasilnya menunjukkan bukti adanya hubungan yang signifikan antara formalisasi

341

JURNAL SOCIOSCIENTIA KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

pengembangan sistem informasi terhadap
kepuasan pengguna SIA berbasis komputer.
Untuk variabel kapabilitas teknis
personal SIA (X5) adalah sebesar 1,619, hasil
ini lebih kecil dibandingkan dengan t-tabel
pada Alpha 5% (0,05) yaitu sebesar 1,684.
Dengan demikian secara parsial kapabilitas
teknis personal SIA tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan dengan probabilitas sebesar 1,619 (lebih besar dari 0,05).
Koefisien regresi parsial menunjukkan nilai
negatif sebesar 0,360, yang dapat diartikan
adanya hubungan negatif atau berlawanan
antara kapabilitas teknis personal SIA dengan
kepuasan pengguna SIA berbasis komputer
pada perbankan di Kalimantan Selatan, artinya apabila kapabilitas teknis personal SIA
ditingkatkan, maka kepuasan pengguna SIA
berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan akan menurun, begitu pula
sebaliknya.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat
disimpulkan, hipotesis yang menyatakan
bahwa kapabilitas teknis personal SIA secara
parsial tmempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan yang beroperasi di Kalimantan Selatan tidak diterima.
Hasil ini tidak sejalan dengan hasil penelitian
Komara (2005) yang menunjukkan bahwa
arah hubungan antara kapabilitas personal
terhadap kepuasan pengguna adalah positif.
SIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
secara empiris bahwa variabel independen
yang terdiri dari: keterlibatan pengguna
dalam pengembangan sistem informasi, pendidikan dan pelatihan pengguna, dukungan
manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dan kapabilitas teknis personal SIA mempengaruhi variabel

342

dependen kepuasan pengguna SIA berbasis
komputer pada perbankan di Kalimantan
Selatan, baik secara simultan atau bersamasama dan secara parsial.
Analisis dilakukan terhadap jawaban
46 responden terhadap kuesioner yang telah
disampaikan kepada karyawan perbankan
pada perbankan yang beroperasi di Kalimantan Selatan.
Hasil penelitian pada uji simultan ditunjukkan bahwa variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi,
pendidikan dan pelatihan, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan
sistem informasi, dan kapabilitas teknis personal SIA secara simultan signifikan mempengaruhi kepuasan pengguna SIA berbasis
komputer pada perbankan di Kalimantan
Selatan pada tingkat signifikansi 5%. Hasil
ini sejalan dengan peneliti terdahulu seperti
Soegiharto (2001), Susiana (2004), dan
Komara (2005) yang hasilnya juga
menunjukkan bukti adanya hubungan positif
dan signifikan antara keterlibatan pengguna
dalam pengembangan sistem informasi,
pendidikan
dan
pelatihan,
dukungan
manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dan kapabilitas
teknis personal SIA dengan kepuasan pengguna SIA berbasis komputer.
Hasil uji regresi secara parsial
menunjukan bahwa variabel keterlibatan
pengguna dalam pengembangan sistem
informasi, variabel pendidikan dan pelatihan
pengguna, dan variabel dukungan manajemen
puncak mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap kepuasan pengguna
SIA berbasis komputer pada perbankan di
Kalimantan Selatan. Sedangkan variabel
formalisasi pengembangan sistem informasi
ditunjukkan tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kepuasan pengguna SIA
berbasis komputer pada perbankan di
Kalimantan Selatan tetapi arah pengaruh
tetap positif. Selanjutnya untuk variabel

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERBANKAN DI KALIMANTAN SELATAN

Riswan Yudhi Fahrianta

JUNI 2010, VOLUME 2 NOMOR 2

kapabilitas teknis personal SIA ditunjukkan
mempunyai arah pengaruh yang negatif
terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis
komputer pada perbankan di Kalimantan
Selatan, tetapi tidak signifikan.
Dengan hasil penelitian ini kiranya
dapat dipertimbangkan oleh praktisi sebagai
masukan yang penting bagi manajemen perbankan yang beroperasi di Kalimantan Selatan untuk memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pengguna SIA berbasis komputer yang pada akhirnya adalah
untuk meningkatkan kinerja SIA yang digunakan dalam kegiatan perusahaan perbankan.
Penelitian ini mempunyai sejumlah
keterbatasan yang memungkinkan dapat menimbulkan bias terhadap hasil penelitian ini,
seperti pemilihan sampel untuk penelitian ini
hanya menggunakan karyawan akuntansi dari
satu jenis usaha yaitu perusahaan perbankan
yang beroperasi di Kalimantan Selatan saja.
Hal ini mungkin dapat mengurangi kemampuan generalisasi temuan yang dihasilkan oleh penelitian ini. Data penelitian dihasilkan dari instrumen yang mendasarkan pada
persepsi jawaban responden. Dimana penelitian ini hanya menerapkan metode survei
melalui kuesioner, peneliti tidak melakukan
wawancara dan terlibat secara langsung dalam aktivitas perusahaan, sehingga kesimpulan yang dikemukakan hanya berdasarkan
pada data yang terkumpul melalui penggunaan instrumen secara tertulis. Pada penelitian mendatang perlu dipertimbangkan
variabel-variabel bebas lain yang dapat digunakan seperti variabel-variabel konteks organisasi dan kemungkinan penggunaan
variabel-variabel moderating seperti ketidakpastian tugas, dan kompleksitas teknologi.

DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H dan William S. Hopwood.
2000. Sistem Informasi Akuntansi. Di
Indonesiakan oleh Amir A. Yusuf dan
Rudi M. Tambunan. Salemba Empat.
Jakarta.
Jogiyanto. 2000. Sistem Informasi Berbasis
Komputer. BPFE Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem
Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Komara, Acep. 2005. Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi. Makalah Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.
Mc.Farlan and Mc. Kenney. 1983. Corporate
Information System Management:
The Issue Facing Senior Executive.
Dow Jones. New York.
Proceeding
Synopsis
Articel.
2003.
Semarang.
Restuningdiah, Nurika dan Nur Indriantoro.
2000. Pengaruh Partisipasi Terhadap
Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan
Kompleksitas Tugas, Kompleksitas
Sistem, dan Pengaruh Pemakai sebagai Moderating Variable. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia. Juli Vol.3 No.2.
Soegiharto. 2001. Influence Factors Affecting
The Performance of Accounting
Information Systems. Gadjah Mada
International Journal of Business.
May. Vol.3 No.2.
Susiana, Heni. 2004. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kepuasan Pengguna
Sistem Informasi Berbasis Komputer
pada PDAM Bandarmasih Banjarmasin. Skripsi. STIE Indonesia
Banjarmasin.
Wilkinson,
J.W.
1992.
Accounting
Information System. 3th Ed. John
Willey and Sons. New York.

343

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22