Bangkitkan Spiritualitas Anda and Nikmat
Bangkitkan Spiritualitas Anda & Nikmati Perjalanannya.
Sobat, kita diberikan 86.400 detik setiap hari. Waktu ini tidak dapat digantikan esok hari. Sekali
detik-detik tersebut hilang, mereka akan hilang selamanya. Maka manfaatkan setiap detik sebaikbaiknya. Ingatlah kata-kata tanpa tindakan tiada artinya; Lakukan sesuatu!
Salam Dahsyat dan Luar biasa ! ( Faqih Syarif, 2016 )
Sobat, saat mengisi penutupan Peningkatan Tupoksi dan Penguatan Manajemen Strategis 26 april
2016. Dinas Perhubungan dan DLLAJ Provinsi Jatim angkatan ke-3 Jalan A.Yani. Saya menyampakan
materi layaknya pola sepak bola 1-3-4-3 yaitu ; 1 bangun etos kerja dengan kekuatan Iman.
Pantaskan diri dengan kerja Profesional meliputi 3 hal expert, etos kerja yg tinggi dan amanah.
Bergerak dgn 4-ON. Vision, Action, Passion dan Collaboration. Terus tingkatkan kompetensi dg 3 hal;
knowledge,skill, dan character. Beberapa sudah saya bahas di SMART 88.9 FM Surabaya untuk
merefresh lagi.
Kali ini saya akan membahas aspek yang pertama yaitu bangun etos kerja dengan kekuatan Iman.
Iman itu bukan sekedar percaya tetapi yakin akan adanya Allah dan Pertolongan-Nya serta rela
ridho dan taat kepada-Nya. Bagaimana kita membangkitkan Spiritualitas kita :
1.
Lihatlah dengan “mata hati” kita. Setiap menghadapi persoalan hidup atau mau
melakukan sesuatu hendaknya kita menjadikan Aqidah menjad landasan berfikir ini benar
atau salah? Apakah ini sesuai dengan keridhoan Allah atau tidak?
2. Terbukalah dengan intuisi pengalaman indera keenam. Seringkali kita mendapat pelajaran
dan hikmah yang berharga dari Allah melalui suatu kejadian yang itu membuat
pengalaman spiritual yang membahagiakan yang tidak bisa diukur dengan materi.
3. Kita semua tertawa dan menangis dalam bahasa yang sama. Artinya nikmati dan jangan
terlalu gembira dan juga jangan terlalu bersedih itulah rona-rona kehidupan yang mesti kita
jalani.
4. Hapuslah “debu” dari “Cermin”. Sering-seringlah kita melakukan muhasabah diri. Kata
Umar bin Khaththab, “Hisab-hisablah dirimu, sebelum datangnya yaumul hisab.”
5. Ciptakan keseimbangan dengan memberi waktu untuk terus membangun spiritualitas /
kedekatan diri kepada Allah SWT dalam hari-hari kita. Kehidupan adalah misteri yang
harus dijalani, bukan untuk dipecahkan. Nikmatilah ketidaktahuan, di situlah Allah
senantiasa hadir.
6. Berikan nilai spiritual pada tugas-tugas atau pekerjaan kita. Sholat dan kontemplasi akan
mengembalikan kita pada alam sejati.
7. Pada akhirnya, kita semua akan mati dan menghadap Allah. Apa yang sudah kita
persiapkan ketika nanti menghadap ke haribaan-Nya. Layaknya aroma bunga, walau tidak
terlihat tetapi ada, begitu pula jiwa yang ada pada setiap orang. Jalani hidup kita sepert
yang kita harapkan saat kita sekarat.
Sobat, kita hidup di dunia ini ada di antara dua titik yakni titik kelahiran dan titik kematian
dan di situlah ladang amal shalih di mana Allah banyak mengundang kita untuk melakukan
kebajikan sebagai bekal hidup setelah mati.
Sobat, nikmati perjalanannya. Hari ini adalah takdir kita. Tak ada hari kemarin atau esok
lakukan yang terbaik hari ini. Waktu akan berkembang jika kita menjalani setiap saatnya.
Sobat, bukanlah apa yang kita miliki, melainkan jati diri kita. Lakukan satu hal pada satu waktu,
dan nikmatilah. Hidup itu singkat, bagaikan kedipan mata. Setiap saat merupakan berkah
yang tak terhingga nilainya.
Sobat, kubur kesedihan kita dalam pasir. Saatnya untuk berbahagia , sekarang. Mulailah
kembali hari-hari yang segar. Kita tidak bisa mentransfer 86.400 detik hari ini ke masa depan.
Kebahagiaan bukanlah tujuan, melainkan sebuah proses. Jangan menunggu hingga saat yang
tepat untuk bahagia.
Salam Dahsyat dan Luar Biasa !
( Spiritual Motivator – DR. N.Faqih Syarif H, M.Si. Penulis Buku The Power of Spirituality- Meraih
Sukses Tanpa Batas. www.faqihsyarif.com )
Sobat, kita diberikan 86.400 detik setiap hari. Waktu ini tidak dapat digantikan esok hari. Sekali
detik-detik tersebut hilang, mereka akan hilang selamanya. Maka manfaatkan setiap detik sebaikbaiknya. Ingatlah kata-kata tanpa tindakan tiada artinya; Lakukan sesuatu!
Salam Dahsyat dan Luar biasa ! ( Faqih Syarif, 2016 )
Sobat, saat mengisi penutupan Peningkatan Tupoksi dan Penguatan Manajemen Strategis 26 april
2016. Dinas Perhubungan dan DLLAJ Provinsi Jatim angkatan ke-3 Jalan A.Yani. Saya menyampakan
materi layaknya pola sepak bola 1-3-4-3 yaitu ; 1 bangun etos kerja dengan kekuatan Iman.
Pantaskan diri dengan kerja Profesional meliputi 3 hal expert, etos kerja yg tinggi dan amanah.
Bergerak dgn 4-ON. Vision, Action, Passion dan Collaboration. Terus tingkatkan kompetensi dg 3 hal;
knowledge,skill, dan character. Beberapa sudah saya bahas di SMART 88.9 FM Surabaya untuk
merefresh lagi.
Kali ini saya akan membahas aspek yang pertama yaitu bangun etos kerja dengan kekuatan Iman.
Iman itu bukan sekedar percaya tetapi yakin akan adanya Allah dan Pertolongan-Nya serta rela
ridho dan taat kepada-Nya. Bagaimana kita membangkitkan Spiritualitas kita :
1.
Lihatlah dengan “mata hati” kita. Setiap menghadapi persoalan hidup atau mau
melakukan sesuatu hendaknya kita menjadikan Aqidah menjad landasan berfikir ini benar
atau salah? Apakah ini sesuai dengan keridhoan Allah atau tidak?
2. Terbukalah dengan intuisi pengalaman indera keenam. Seringkali kita mendapat pelajaran
dan hikmah yang berharga dari Allah melalui suatu kejadian yang itu membuat
pengalaman spiritual yang membahagiakan yang tidak bisa diukur dengan materi.
3. Kita semua tertawa dan menangis dalam bahasa yang sama. Artinya nikmati dan jangan
terlalu gembira dan juga jangan terlalu bersedih itulah rona-rona kehidupan yang mesti kita
jalani.
4. Hapuslah “debu” dari “Cermin”. Sering-seringlah kita melakukan muhasabah diri. Kata
Umar bin Khaththab, “Hisab-hisablah dirimu, sebelum datangnya yaumul hisab.”
5. Ciptakan keseimbangan dengan memberi waktu untuk terus membangun spiritualitas /
kedekatan diri kepada Allah SWT dalam hari-hari kita. Kehidupan adalah misteri yang
harus dijalani, bukan untuk dipecahkan. Nikmatilah ketidaktahuan, di situlah Allah
senantiasa hadir.
6. Berikan nilai spiritual pada tugas-tugas atau pekerjaan kita. Sholat dan kontemplasi akan
mengembalikan kita pada alam sejati.
7. Pada akhirnya, kita semua akan mati dan menghadap Allah. Apa yang sudah kita
persiapkan ketika nanti menghadap ke haribaan-Nya. Layaknya aroma bunga, walau tidak
terlihat tetapi ada, begitu pula jiwa yang ada pada setiap orang. Jalani hidup kita sepert
yang kita harapkan saat kita sekarat.
Sobat, kita hidup di dunia ini ada di antara dua titik yakni titik kelahiran dan titik kematian
dan di situlah ladang amal shalih di mana Allah banyak mengundang kita untuk melakukan
kebajikan sebagai bekal hidup setelah mati.
Sobat, nikmati perjalanannya. Hari ini adalah takdir kita. Tak ada hari kemarin atau esok
lakukan yang terbaik hari ini. Waktu akan berkembang jika kita menjalani setiap saatnya.
Sobat, bukanlah apa yang kita miliki, melainkan jati diri kita. Lakukan satu hal pada satu waktu,
dan nikmatilah. Hidup itu singkat, bagaikan kedipan mata. Setiap saat merupakan berkah
yang tak terhingga nilainya.
Sobat, kubur kesedihan kita dalam pasir. Saatnya untuk berbahagia , sekarang. Mulailah
kembali hari-hari yang segar. Kita tidak bisa mentransfer 86.400 detik hari ini ke masa depan.
Kebahagiaan bukanlah tujuan, melainkan sebuah proses. Jangan menunggu hingga saat yang
tepat untuk bahagia.
Salam Dahsyat dan Luar Biasa !
( Spiritual Motivator – DR. N.Faqih Syarif H, M.Si. Penulis Buku The Power of Spirituality- Meraih
Sukses Tanpa Batas. www.faqihsyarif.com )