INVESTASI JANGKA PENDEK docx (1)
INVESTASI
JANGKA PENDEK
Definisi
• Investasi yang dapat segera
dicairkan dan dimaksudkan untuk
dimiliki selama 12 (dua belas)
bulan atau kurang
Instrumen
Investasi Jangka Pendek
• Investasi dalam bentuk Deposito Berjangka
• Investasi dalam Joint Venture
• Investasi dalam Surat-surat Berharga
Investasi dalam Surat-surat Berharga
• Pencatatan Surat-Surat Berharga
Surat Berharga
dicatat sebesar
Harga Perolehan
• Unsur-unsur Harga Perolehan :
Harga kurs ditambah dengan komisi (provisi)
broker
Bea Materai
Biaya-biaya lainnya
Investasi Jangka Pendek
Dalam Saham
• Saham merupakan merupakan surat bukti ikut
menanamkan modal dalam suatu perusahaan yang
berbentuk perseroan terbatas
• Atas investasi yang dibeli didebit dalam rekening
surat-surat berharga dengan jumlah
sebesar harga perolehannya
Contoh
• Tanggal 3 Maret 2008 dibeli 200 lembar saham PT.
Alam Raya Tbk @nominal Rp10.000,00 dengan
kurs 102%, biaya pembelian saham tersebut adalah
sebesar Rp 25.000,00
• Tanggal 25 April 2008 dibeli 100 lembar saham PT.
Alam Raya Tbk @nominal Rp 10.000,00 dengan
kurs 98%, biaya pembelian saham-saham tersebut
sebesar Rp 12.000,00
• Tanggal 10 Mei 2008 dijual kembali 240 lembar
saham-saham PT. Alam Raya Tbk @nominal
Rp10.000,00 dengan kurs 104%, biaya penualan
saham-saham tersebut adalah Rp 25.000,00
• Tanggal 3 Maret 2008
(D) Surat-surat berharga saham PT. Alam Raya Rp 2.065.000
(K) Kas
Rp 2.065.000
• Perhitungan
Harga kurs 102% × 200 × Rp10.000
Biaya pembelian
Harga perolehan
= Rp 2.040.000
= Rp 25.000 +
= Rp 2.065.000
• Tanggal 25 April 2008
(D) Surat-surat Berharga Saham Pt. Alam Raya Rp 992.000
(K) Kas
Rp 992.000
• Perhitungan
Harga kurs 98% × 100 × Rp.10.000
Biaya pembelian
Harga perolehan
= Rp 980.000
= Rp 12.000 +
= Rp 992.000
Metode MPKP
• Tanggal 10 Mei 2008
(D) Kas
Rp 2.471.000
(K) Surat-surat Berharga saham PT. Alam Raya Rp 2.461.800
(K) Laba penjualan surat-surat berharga
Rp
9.200
• Perhitungan
Harga kurs 104% × 240 × Rp.10.000
Biaya penjualan
Hasil penjualan kembali
= Rp 2.496.000
= Rp
25.000
= Rp 2.471.000
• Harga perolehan saham-saham yang dijual :
200 lembar saham dari pembelian tanggal 3/3/2008
40 lembar saham dari pembelian tanggal 25/4/2008
(40/100) × Rp.992.000
Jumlah harga perolehan saham yang dijual kembali
Hasil penjualan saham
Laba penjualan surat-surat berharga
= Rp 2.065.000
= Rp 396.800 +
= Rp 2.461.800
= Rp 2.471.000 _
= Rp
9.200
MeToDe MTKP
• Tanggal 10 Mei 2008
(D) Kas
(K) Surat-surat Berharga saham PT. Alam Raya
(K) Laba penjualan surat-surat berharga
Rp 2.471.000
Rp 2.437.500
Rp
33.500
• Perhitungan
Harga kurs 104% × 240 × Rp.10.000
Biaya penjualan
Hasil penjualan kembali
= Rp 2.496.000
= Rp
25.000
= Rp 2.471.000
• Harga perolehan saham-saham yang dijual
100 lembar saham dari pembelian tanggal 25/4/2008
140 lembar saham dari pembelian tanggal 3/3/2008
(140/200) × Rp.2.065.000
Jumlah harga perolehan saham yang dijual kembali
Hasil penjualan saham
Laba penjualan surat - surat berharga
= Rp 992.000
= Rp 1.445.500 +
= Rp 2.437.500
= Rp 2.471.000 _
= Rp
33.500
Metode Rata-rata
•
•
•
Tanggal 10 Mei 2008
(D) Kas
(K) Surat-surat Berharga saham PT. Alam Raya
(K) Laba penjualan surat-surat berharga
Rp 2.471.000
Rp 2.445.600
Rp
25.400
Perhitungan
Harga kurs 104% × 240 × Rp.10.000
= Rp
2.496.000
Biaya penjualan
Hasil penjualan kembali
= Rp
= Rp
25.000
2.471.000
Harga perolehan saham-saham yang dijual
(240/300) × Rp.3.057.000
= Rp 2.445.600 +
Hasil penjualan saham
Laba penjualan surat - surat berharga
= Rp 2.471.000 _
= Rp
25.400
Investasi Jangka Pendek
Dalam Obligasi
• Obligasi (Bonds) merupakan salah satu
jenis surat berharga atau sertifikat
yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman (investor) dan yang diberi
pinjaman (emiten).
Perhitungan bunga obligasi
• Umur bulan ditetapkan 30 hari bila obligasi
ditransaksikan pada tanggal 31 suatu bulan maka
dianggap ditransaksikan pada tanggal 1 bulan
berikutnya 1 tahun ditetapkan 360 hari
• Banyaknya hari bunga berjalan dihitung mulai
tanggal kupon bunga terakhir dibayarkan sampai
dengan tangal transaksi jual beli obligasi.
• Besarnya bunga obligasi dihitung berdasarkan
persen tertentu (seperti yang tecantum pada lembar
obligasi) dari nilai nominalnya
Contoh
• Tanggal 3 Juni 2008 dibeli 300 lembar obligasi 12%/tahun PT
Alam Raya Tbk @ nominal Rp 10.000,00 dengan kurs 102%,
biaya-biaya pembelian Rp 25.000,00. Kupon bunga dibayarkan
tiap-tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
• Tanggal
25
September
2008
dibeli
100
lembar
obligasi12%/tahun PT. Alam Raya Tbk @ nominal
Rp
10.000,00 dengan kurs 98%, biaya-biaya pembelian
Rp
12.000,00. Kupon bunga dibayarkan tiap-tiap tangal 1 April dan
1 Oktober.
• Tanggal 1 Oktober 2008 diterima bunga obligasi PT.Alam Raya.
• Tanggal 10 Desember 2008 dijual 340 lembar obligasi
12%/tahun PT. Alam Raya Tbk @ nominal Rp 10.000,00
dengan kurs 104%, biaya-biaya penjualan Rp 25.000,00.
Kupon bunga dibayarkan tiap-tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
•
TANGGAL 3 JUNI 2008
(D) Surat-surat berharga obligasi PT. Alam Raya Rp 3.085.000
(D) Pendapatan bunga obligasi
62.000
(K) Kas
Rp 3.147.000
• Perhitungan
Harga kurs 102% × 300 × Rp 10.000
Biaya pembelian
Harga perolehan obligsi
Bunga berjalan 1/4 - 3/6 ’2008 = 62 hari
62/360 × 12% × (300 × Rp 10.000)
Per kas
= Rp 3.060.000
= Rp 25.000 +
= Rp 3.085.000
= Rp 62.000 +
= Rp 3.147.000
• 25 SEPTEMBER 2008
(D) Surat-surat berharga obligasi PT. Alam Raya
Rp 992.000
(D) Pendapatan bunga obligasi
58.000
(K) Kas
Rp 1.050.000
PERHITUNGAN
Harga kurs 98% × 100 × Rp 10.000
= Rp 980.000
Biaya pembelian
= Rp 12.000 +
Harga perolehan obligsi
= Rp 992.000
Bunga berjalan 1/4 - 25/9 ’2008 = 174 hari
174/360 × 12% × (100 × Rp 10.000)
=
58.000 +
Per kas
= Rp 1.050.000
• TANGGAL 1 OKTOBER 2008
(D) Kas
Rp 180.000
(K) Pendapatan bunga obligasi
Rp 180.000
6/12 × 12% × Rp 3.000.000 = Rp 180.000
menggunakan metode MPKP
• TANGGAL 10 DESEMBER 2008
(D) Kas
(K) Surat-surat Berharga obligasi PT. Alam Raya
(K) Pendapatan bunga obligasi
(K) Laba penjualan surat-surat berharga
• Perhitungan
Harga kurs 104% × 340 × Rp 10.000
Biaya penjualan
Hasil penjualan kembali
Bunga berjalan 1/10 – 10/12 = 69 hari
= 69/360 × 12% × (340 ×Rp 10.000)
Per kas
Rp 3.589.200
Rp 3.481.800
Rp
78.200
Rp
29.200
= Rp 3.536.000
= Rp
25.000 _
= Rp 3.511.000
= Rp
78.200 +
= Rp 3.589.200
• Harga perolehan obligasi yang dijual :
300 lembar obligasi dari pembelian tanggal 03/06/2008 = Rp 3.085.000
40 lembar obligasi dari pembelian tanggal 25/9/2008
(40/100) × Rp 992.000
= Rp 396.800 +
Jumlah harga perolehan obliagasi yang dijual kembali = Rp 3.481.800
Hasil penjualan obligasi
= Rp 3.511.000 _
Laba penjualan surat-surat berharga
= Rp
29.200
Menggunakan metode MTKP
•
•
TANGGAL 10 DESEMBER 2008
(D) Kas
(K) Surat-surat Berharga obligasi PT. Alam Raya
(K) Pendapatan bunga obligasi
(K)Laba penjualan surat-surat berharga
Perhitungan
Harga kurs 104% × 340 × Rp 10.000
Biaya penjualan
Hasil penjualan kembali
Bunga berjalan 1/10 – 10/12 = 69 hari
= 69/360 × 12% × (340 ×Rp 10.000)
Per kas
Rp 3.589.200
Rp 3.460.000
Rp
78.200
Rp
51.000
= Rp 3.536.000
= Rp
25.000 _
= Rp 3.511.000
= Rp
78.200 +
= Rp 3.589.200
•
Menggunakan metode rata-rata
• TANGGAL 10 DESEMBER 2008
(D) Kas
(K) Surat-surat Berharga obligasi PT. Alam Raya
(K) Pendapatan bunga obligasi
(K) Laba penjualan surat-surat berharga
• Perhitungan
Harga kurs 104% × 340 × Rp 10.000
Biaya penjualan
Hasil penjualan kembali
Bunga berjalan 1/10 – 10/12 = 69 hari
= 69/360 × 12% × (340 ×Rp 10.000)
Per kas
Rp 3.589.200
Rp 3.465.450
Rp
78.200
Rp
45.550
= Rp 3.536.000
= Rp
25.000 _
= Rp 3.511.000
= Rp
78.200 +
= Rp 3.589.200
• Harga perolehan obligasi yang dijual :
(340/400) × Rp 4.077.000
Hasil penjualan obligasi
Laba penjualan surat-surat berharga
= Rp 3.465.450
= Rp 3.511.000 _
= Rp 45.550
Penilaian surat-surat berharga
• Karena
prinsip
konservatif
dalam
akuntansi, maka investasi lancar dalam
saham harus dilaporkan pada nilai
terendah antara biaya (harga perolehan)
dengan nilai pasar. Metode pelaporan ini
disingkat dengan nama LCM (lower of
cost or market).
CONTOH
• Misalkan PT. Jaya Sakti melakukan investasi lancarnya pada
saham dari tiga perusahaan dengan harga perolehan dan
nilai pasar sebagai berikut:
Portfolio Investasi Lancar
PT. Jaya Sakti
Saham Harga
Perolehan
18,000,000
Nilai Pasar
Rp
18,250,000
1,202,800 Rp
1,200,000
PT Dumerican Agung
Rp
PT. Indospring
Rp
PT. Bank BNI
Rp
13,000,000
Rp
12,000,000
Rp
32,202,800
Rp
31,450,000
• Karena total nilai pasar dari portfolio investasi
(Rp 31.450.000) lebih rendah dibandingkan
dengan biaya perolehannya (Rp 32.202.800),
maka neraca investasi akan melaporkan
investasi lancar pada harga pasarnya, yaitu
Rp 31.450.000.
• Jurnal berikut ini akan dibuat untuk mencatat
penurunan nilai surat berharga pada tanggal
pelaporan keuangan:
Tanggal
31 Des
Keterangan
Kerugian karena penurunan nilai
Ref
Debit
Kredit
Rp 752.800
Surat Berharga
Penyisihan untuk penurunan nilai
Surat Berharga
Rp 752.800
neraca
• Aset Lancar
Kas
Surat Berharga- pada harga perolehan
Dikurangi : penyisihan untuk mengurangi
investasi lancar agar sesuai
dengan nilai pasar
Investasi lancar pada harga pasar
Piutang dagang, netto
Rp XXX
Rp 32.202.800
Rp
752.800 _
Rp 31.450.000
Rp XXX
JANGKA PENDEK
Definisi
• Investasi yang dapat segera
dicairkan dan dimaksudkan untuk
dimiliki selama 12 (dua belas)
bulan atau kurang
Instrumen
Investasi Jangka Pendek
• Investasi dalam bentuk Deposito Berjangka
• Investasi dalam Joint Venture
• Investasi dalam Surat-surat Berharga
Investasi dalam Surat-surat Berharga
• Pencatatan Surat-Surat Berharga
Surat Berharga
dicatat sebesar
Harga Perolehan
• Unsur-unsur Harga Perolehan :
Harga kurs ditambah dengan komisi (provisi)
broker
Bea Materai
Biaya-biaya lainnya
Investasi Jangka Pendek
Dalam Saham
• Saham merupakan merupakan surat bukti ikut
menanamkan modal dalam suatu perusahaan yang
berbentuk perseroan terbatas
• Atas investasi yang dibeli didebit dalam rekening
surat-surat berharga dengan jumlah
sebesar harga perolehannya
Contoh
• Tanggal 3 Maret 2008 dibeli 200 lembar saham PT.
Alam Raya Tbk @nominal Rp10.000,00 dengan
kurs 102%, biaya pembelian saham tersebut adalah
sebesar Rp 25.000,00
• Tanggal 25 April 2008 dibeli 100 lembar saham PT.
Alam Raya Tbk @nominal Rp 10.000,00 dengan
kurs 98%, biaya pembelian saham-saham tersebut
sebesar Rp 12.000,00
• Tanggal 10 Mei 2008 dijual kembali 240 lembar
saham-saham PT. Alam Raya Tbk @nominal
Rp10.000,00 dengan kurs 104%, biaya penualan
saham-saham tersebut adalah Rp 25.000,00
• Tanggal 3 Maret 2008
(D) Surat-surat berharga saham PT. Alam Raya Rp 2.065.000
(K) Kas
Rp 2.065.000
• Perhitungan
Harga kurs 102% × 200 × Rp10.000
Biaya pembelian
Harga perolehan
= Rp 2.040.000
= Rp 25.000 +
= Rp 2.065.000
• Tanggal 25 April 2008
(D) Surat-surat Berharga Saham Pt. Alam Raya Rp 992.000
(K) Kas
Rp 992.000
• Perhitungan
Harga kurs 98% × 100 × Rp.10.000
Biaya pembelian
Harga perolehan
= Rp 980.000
= Rp 12.000 +
= Rp 992.000
Metode MPKP
• Tanggal 10 Mei 2008
(D) Kas
Rp 2.471.000
(K) Surat-surat Berharga saham PT. Alam Raya Rp 2.461.800
(K) Laba penjualan surat-surat berharga
Rp
9.200
• Perhitungan
Harga kurs 104% × 240 × Rp.10.000
Biaya penjualan
Hasil penjualan kembali
= Rp 2.496.000
= Rp
25.000
= Rp 2.471.000
• Harga perolehan saham-saham yang dijual :
200 lembar saham dari pembelian tanggal 3/3/2008
40 lembar saham dari pembelian tanggal 25/4/2008
(40/100) × Rp.992.000
Jumlah harga perolehan saham yang dijual kembali
Hasil penjualan saham
Laba penjualan surat-surat berharga
= Rp 2.065.000
= Rp 396.800 +
= Rp 2.461.800
= Rp 2.471.000 _
= Rp
9.200
MeToDe MTKP
• Tanggal 10 Mei 2008
(D) Kas
(K) Surat-surat Berharga saham PT. Alam Raya
(K) Laba penjualan surat-surat berharga
Rp 2.471.000
Rp 2.437.500
Rp
33.500
• Perhitungan
Harga kurs 104% × 240 × Rp.10.000
Biaya penjualan
Hasil penjualan kembali
= Rp 2.496.000
= Rp
25.000
= Rp 2.471.000
• Harga perolehan saham-saham yang dijual
100 lembar saham dari pembelian tanggal 25/4/2008
140 lembar saham dari pembelian tanggal 3/3/2008
(140/200) × Rp.2.065.000
Jumlah harga perolehan saham yang dijual kembali
Hasil penjualan saham
Laba penjualan surat - surat berharga
= Rp 992.000
= Rp 1.445.500 +
= Rp 2.437.500
= Rp 2.471.000 _
= Rp
33.500
Metode Rata-rata
•
•
•
Tanggal 10 Mei 2008
(D) Kas
(K) Surat-surat Berharga saham PT. Alam Raya
(K) Laba penjualan surat-surat berharga
Rp 2.471.000
Rp 2.445.600
Rp
25.400
Perhitungan
Harga kurs 104% × 240 × Rp.10.000
= Rp
2.496.000
Biaya penjualan
Hasil penjualan kembali
= Rp
= Rp
25.000
2.471.000
Harga perolehan saham-saham yang dijual
(240/300) × Rp.3.057.000
= Rp 2.445.600 +
Hasil penjualan saham
Laba penjualan surat - surat berharga
= Rp 2.471.000 _
= Rp
25.400
Investasi Jangka Pendek
Dalam Obligasi
• Obligasi (Bonds) merupakan salah satu
jenis surat berharga atau sertifikat
yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman (investor) dan yang diberi
pinjaman (emiten).
Perhitungan bunga obligasi
• Umur bulan ditetapkan 30 hari bila obligasi
ditransaksikan pada tanggal 31 suatu bulan maka
dianggap ditransaksikan pada tanggal 1 bulan
berikutnya 1 tahun ditetapkan 360 hari
• Banyaknya hari bunga berjalan dihitung mulai
tanggal kupon bunga terakhir dibayarkan sampai
dengan tangal transaksi jual beli obligasi.
• Besarnya bunga obligasi dihitung berdasarkan
persen tertentu (seperti yang tecantum pada lembar
obligasi) dari nilai nominalnya
Contoh
• Tanggal 3 Juni 2008 dibeli 300 lembar obligasi 12%/tahun PT
Alam Raya Tbk @ nominal Rp 10.000,00 dengan kurs 102%,
biaya-biaya pembelian Rp 25.000,00. Kupon bunga dibayarkan
tiap-tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
• Tanggal
25
September
2008
dibeli
100
lembar
obligasi12%/tahun PT. Alam Raya Tbk @ nominal
Rp
10.000,00 dengan kurs 98%, biaya-biaya pembelian
Rp
12.000,00. Kupon bunga dibayarkan tiap-tiap tangal 1 April dan
1 Oktober.
• Tanggal 1 Oktober 2008 diterima bunga obligasi PT.Alam Raya.
• Tanggal 10 Desember 2008 dijual 340 lembar obligasi
12%/tahun PT. Alam Raya Tbk @ nominal Rp 10.000,00
dengan kurs 104%, biaya-biaya penjualan Rp 25.000,00.
Kupon bunga dibayarkan tiap-tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
•
TANGGAL 3 JUNI 2008
(D) Surat-surat berharga obligasi PT. Alam Raya Rp 3.085.000
(D) Pendapatan bunga obligasi
62.000
(K) Kas
Rp 3.147.000
• Perhitungan
Harga kurs 102% × 300 × Rp 10.000
Biaya pembelian
Harga perolehan obligsi
Bunga berjalan 1/4 - 3/6 ’2008 = 62 hari
62/360 × 12% × (300 × Rp 10.000)
Per kas
= Rp 3.060.000
= Rp 25.000 +
= Rp 3.085.000
= Rp 62.000 +
= Rp 3.147.000
• 25 SEPTEMBER 2008
(D) Surat-surat berharga obligasi PT. Alam Raya
Rp 992.000
(D) Pendapatan bunga obligasi
58.000
(K) Kas
Rp 1.050.000
PERHITUNGAN
Harga kurs 98% × 100 × Rp 10.000
= Rp 980.000
Biaya pembelian
= Rp 12.000 +
Harga perolehan obligsi
= Rp 992.000
Bunga berjalan 1/4 - 25/9 ’2008 = 174 hari
174/360 × 12% × (100 × Rp 10.000)
=
58.000 +
Per kas
= Rp 1.050.000
• TANGGAL 1 OKTOBER 2008
(D) Kas
Rp 180.000
(K) Pendapatan bunga obligasi
Rp 180.000
6/12 × 12% × Rp 3.000.000 = Rp 180.000
menggunakan metode MPKP
• TANGGAL 10 DESEMBER 2008
(D) Kas
(K) Surat-surat Berharga obligasi PT. Alam Raya
(K) Pendapatan bunga obligasi
(K) Laba penjualan surat-surat berharga
• Perhitungan
Harga kurs 104% × 340 × Rp 10.000
Biaya penjualan
Hasil penjualan kembali
Bunga berjalan 1/10 – 10/12 = 69 hari
= 69/360 × 12% × (340 ×Rp 10.000)
Per kas
Rp 3.589.200
Rp 3.481.800
Rp
78.200
Rp
29.200
= Rp 3.536.000
= Rp
25.000 _
= Rp 3.511.000
= Rp
78.200 +
= Rp 3.589.200
• Harga perolehan obligasi yang dijual :
300 lembar obligasi dari pembelian tanggal 03/06/2008 = Rp 3.085.000
40 lembar obligasi dari pembelian tanggal 25/9/2008
(40/100) × Rp 992.000
= Rp 396.800 +
Jumlah harga perolehan obliagasi yang dijual kembali = Rp 3.481.800
Hasil penjualan obligasi
= Rp 3.511.000 _
Laba penjualan surat-surat berharga
= Rp
29.200
Menggunakan metode MTKP
•
•
TANGGAL 10 DESEMBER 2008
(D) Kas
(K) Surat-surat Berharga obligasi PT. Alam Raya
(K) Pendapatan bunga obligasi
(K)Laba penjualan surat-surat berharga
Perhitungan
Harga kurs 104% × 340 × Rp 10.000
Biaya penjualan
Hasil penjualan kembali
Bunga berjalan 1/10 – 10/12 = 69 hari
= 69/360 × 12% × (340 ×Rp 10.000)
Per kas
Rp 3.589.200
Rp 3.460.000
Rp
78.200
Rp
51.000
= Rp 3.536.000
= Rp
25.000 _
= Rp 3.511.000
= Rp
78.200 +
= Rp 3.589.200
•
Menggunakan metode rata-rata
• TANGGAL 10 DESEMBER 2008
(D) Kas
(K) Surat-surat Berharga obligasi PT. Alam Raya
(K) Pendapatan bunga obligasi
(K) Laba penjualan surat-surat berharga
• Perhitungan
Harga kurs 104% × 340 × Rp 10.000
Biaya penjualan
Hasil penjualan kembali
Bunga berjalan 1/10 – 10/12 = 69 hari
= 69/360 × 12% × (340 ×Rp 10.000)
Per kas
Rp 3.589.200
Rp 3.465.450
Rp
78.200
Rp
45.550
= Rp 3.536.000
= Rp
25.000 _
= Rp 3.511.000
= Rp
78.200 +
= Rp 3.589.200
• Harga perolehan obligasi yang dijual :
(340/400) × Rp 4.077.000
Hasil penjualan obligasi
Laba penjualan surat-surat berharga
= Rp 3.465.450
= Rp 3.511.000 _
= Rp 45.550
Penilaian surat-surat berharga
• Karena
prinsip
konservatif
dalam
akuntansi, maka investasi lancar dalam
saham harus dilaporkan pada nilai
terendah antara biaya (harga perolehan)
dengan nilai pasar. Metode pelaporan ini
disingkat dengan nama LCM (lower of
cost or market).
CONTOH
• Misalkan PT. Jaya Sakti melakukan investasi lancarnya pada
saham dari tiga perusahaan dengan harga perolehan dan
nilai pasar sebagai berikut:
Portfolio Investasi Lancar
PT. Jaya Sakti
Saham Harga
Perolehan
18,000,000
Nilai Pasar
Rp
18,250,000
1,202,800 Rp
1,200,000
PT Dumerican Agung
Rp
PT. Indospring
Rp
PT. Bank BNI
Rp
13,000,000
Rp
12,000,000
Rp
32,202,800
Rp
31,450,000
• Karena total nilai pasar dari portfolio investasi
(Rp 31.450.000) lebih rendah dibandingkan
dengan biaya perolehannya (Rp 32.202.800),
maka neraca investasi akan melaporkan
investasi lancar pada harga pasarnya, yaitu
Rp 31.450.000.
• Jurnal berikut ini akan dibuat untuk mencatat
penurunan nilai surat berharga pada tanggal
pelaporan keuangan:
Tanggal
31 Des
Keterangan
Kerugian karena penurunan nilai
Ref
Debit
Kredit
Rp 752.800
Surat Berharga
Penyisihan untuk penurunan nilai
Surat Berharga
Rp 752.800
neraca
• Aset Lancar
Kas
Surat Berharga- pada harga perolehan
Dikurangi : penyisihan untuk mengurangi
investasi lancar agar sesuai
dengan nilai pasar
Investasi lancar pada harga pasar
Piutang dagang, netto
Rp XXX
Rp 32.202.800
Rp
752.800 _
Rp 31.450.000
Rp XXX