Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis NRF24L01

  Vol. 1, No. 3, Maret 2017, hlm. 157-165 http://j-ptiik.ub.ac.id

  

Rancang Bangun Low Power Sensor Node Menggunakan MSP430 Berbasis

1 NRF24L01 2 3 Rizky Putra Pratama , Sabriansyah Rizqika Akbar , Adhitya Bhawiyuga

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 E-mail: rizkyputra048@gmail.com, sabrian@ub.ac.id, bhawiyuga@ub.ac.id

  

Abstrak

Teknologi komunikasi saat ini sudah sangat berkembang terlebih lagi dengan adanya teknologi wireless.

  Teknologi ini sangat populer dikarenakan kemampuanya dalam mengirimkan data atau informasi secara nirkabel. Salah satu pemanfaatan teknologi wireless adalah pada Wireless Sensor Network. Pada

  

Wireless Sensor Network , pengiriman data antar sensor node sangat bergantung dengan sumber daya

  listrik berupa baterai yang mempunyai kapasitas daya terbatas, hal ini dapat menyebabkan masalah karena sensor node diharuskan dapat bertahan selama mungkin. Untuk menanggulangi masalah penghematan sumber daya, dilakukan penelitian tentang low power mode pada teknologi Wireless

  

Sensor Network yaitu dengan cara menerapkan mekanisme sleep mode pada sensor node agar sumber

  daya baterai dapat bertahan lebih lama. Sesuai dengan masalah diatas, penulis membuat rancang bangun sensor node menggunakan MSP430 sebagai mikrokontroler yang akan mengatur segala proses pada

  

node termasuk mengatur penggunaan sleep mode sebagai cara penghematan catu daya. Untuk

  pengiriman data, sistem ini menggunakan NRF24L01 sebagai modul komunikasi. Data yang dikirim berupa perhitungan suhu dari sensor suhu LM35. Hasil dari penelitian dalam hal penggunaan sleep mode dapat menghemat daya yang digunakan oleh node. Hal ini ditunjukan oleh penghematan daya yang digunakan oleh node tanpa menggunakan sleep mode dengan node yang menggunakan sleep mode mencapai 33,31 %. Akurasi pengiriman data pada penelitian ini dibagi menjadi 2, pada pengiriman data tanpa penghalang rata-rata akurasi pengiriman data mencapai 100%. Sementara pada pengiriman data dengan penghalang rata-rata akurasi pengiriman data hanya mencapai 87,7%.

  Kata kunci: Wireless Sensor Network, MSP430, LM35, Low Power

Abstract

  

Communication technology is now very grown even more with their wireless technology. This

technology is very popular due to their ability to transmit data or information wirelessly. One of the

utilization of wireless technology is the Wireless Sensor Network. In the Wireless Sensor Network, the

data transmission between sensor nodes is highly dependent on the power source in the form of batteries

which have a limited capacity, this can cause problems because the sensor nodes are required to be

able to survive as long as possible. To overcome the problem of resource savings, research on low-

power mode in Wireless Sensor Network technology that is by applying the mechanism of sleep mode at

the sensor node that resources can the battery last longer. In accordance with the above problems, the

author makes the design of sensor nodes using MSP430 microcontroller which will regulate all the

processes on the node, including regulating the use sleep mode as a way of saving power supply. For

data transmission, the system uses NRF24L01 as communication modules. The data is sent in the form

of calculation of the temperature of the LM35 temperature sensor. The results of the study in terms of

the use of power-saving sleep mode can be used by the nodes. This is evidenced by the saving power

used by the nodes without using sleep mode with nodes that use sleep mode reaches 33.31%. The

accuracy of data transmission in this study was divided into two, the data transmission without

hindrance average accuracy of data transmission up to 100%. While the data transmission with the

hindrance an average accuracy of the data transmission only reached 87.7%.

  Keywords: Wireless Sensor Network, MSP430, LM35, Low Power Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

157

1. PENDAHULUAN

  Perkembangan teknologi saat ini sudah sangatlah maju baik itu di negara maju maupun negara berkembang, terlebih lagi pada bidang komunikasi. Salah satu contoh dari teknologi komunikasi adalah wireless. Teknologi wireless merupakan salah satu teknologi dalam bidang komunikasi yang sangat populer saat ini. Hampir semua kegiatan sehari-hari yang kita lakukan berhubungan dengan teknologi wireless . Teknologi wireless populer karena kemampuanya dalam mengirimkan data atau informasi secara nirkabel. Salah satu pemanfaatan teknologi wireless yang sedang berkembang saat ini adalah Wireless Sensor Network atau yang biasa disingkat WSN.

  Wireless Sensor Network (WSN) merupakan

  teknologi pemantauan yang terdiri atas dua atau lebih node sensor yang tersebar dan di koordinasikan oleh sebuah sistem menggunakan jaringan nirkabel. Dalam Setiap node memiliki kemampuan untuk pengolahan data (Mikrokontroler, CPU, dll), memiliki memori (program, data, memori flash), transceiver, sistem catu daya, dan melibatkan satu atau lebih sensor serta aktuator. Wireless Sensor Network dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang yang membutuhkan pemantauan secara teratur dan terus-menerus seperti bidang transportasi, industri, keamanan dll. Salah satu contoh dari pemanfaatan teknologi WSN adalah dapat diaplikasikan untuk mengetahui suhu dan di dalam ruangan.

  Dengan semakin meningkatnya kebutuhan terdapat beberapa permasalahan. Salah satu permasalahan yang terjadi adalah dengan sumber daya yang terbatas, sistem diharapkan mampu menjalankan berbagai proses. Begitu pula jika sistem digunakan untuk pemantauan secara teratur dan terus-menerus, maka konsumsi energi atau energi yang diperlukan akan bertambah semakin besar. Untuk itulah diperlukan management sumber daya yang baik agar sistem dapat berjalan dalam waktu yang cukup lama dengan sumber daya yang sedikit. Selain dari sisi management sumber daya baterai, penekanan konsumsi energi dapat dilakukan juga dari segi komponen atau hardware yang digunakan pada Mikrokontroler.

  Dengan berlatar belakang tersebut penulis melakukan penelitian untuk membuat sebuah desain sensor node yang hemat daya menggunakan MSP430. Sensor suhu yang digunakan adalah LM35 dimana sensor akan mendeteksi suhu pada ruangan yang kemudian akan diproses oleh Mikrokontroler dan dikirim menggunakan NRF24L01. Penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk mengetahui seberapa besar penekanan pemakaian daya pada sebuah sensor node agar didapatkan sebuah sensor node dengan pemakaian daya yang sedikit serta memberikan referensi untuk pengembangan WSN kedepannya.

  2. DASAR TEORI

  2.1 Wireless Sensor Network

  Dalam Wireless Sensor Node, setiap node umumnya memiliki beberapa unit seperti sensing unit, power unit, processing unit, dan transceiver unit. Keempat unit tersebut merupakan bagian inti dari sebuah node pada Wireless Sensor Node (Sohraby, et al., 2007). Salah satu unit yang paling penting pada Wireless Sensor Node adalah processing unit karena unit ini merupakan inti dari sebuah node (dapat mempengaruhi performa

  Wireless Sensor Node). Pada Gambar 1 dibawah

  ini merupakan struktur dasar sebuah Wireless Sensor Node.

  Gambar 1. Struktur dasar wireless sensor node

  2.2 MSP430

  MSP430 adalah sebuah keluarga mikrokontroler keluaran Texas Instrument. Mikrokontroler ini berbasis 16-bit RISC yang memiliki beragam seri. Berbagai macam fitur (embedded modul) tersedia secara khas untuk masing-masing seri. Mikrokontroler ini menawarkan keunggulan tersendiri yaitu konsumsi daya yang sangat rendah dengan didukung beberapa alternatif sumber clock dan

  sleep mode . Pada penelitian kali ini, yang

  digunakan merupakan Mikrokontroler MSP430 dengan seri G2553 yang mempunyai spesifikasi antara lain 16kB Flash, 512B RAM, 16 GPIO, dan 16 bit timers. Gambar 2 merupakan bentuk fisik dari MSP340. Gambar 2. MSP430

2.3 NRF24L01

  NRF24L01 merupakan modul komunikasi serial nirkabel yang didesain untuk aplikasi ultra

  low power wireless dengan pita frekuensi ISM

  2,4 GHz. NRF24L01 dikonfigurasi dan dioperasikan melalui antarmuka perangkat serial. Register map tersedia melalui antarmuka ini. Register map sendiri berisikan semua konfigurasi register pada NRF24L01 dan dapat diakses pada semua mode operasi dari chip (Nordic Semiconductor, 2007). Pada Tabel 1 ditunjukkan desain pin pada NRF24L01.

  Tabel 1 Desain pin NRF24L01 Pin Name Pin Function Description

  1 VCC Power Power Supply (1,9V

  Celcius (Instrumen, 2016). Gambar 4 merupakan tampilan fisik dari sensor suhu LM35.

  LM35 merupakan sensor pendeteksi suhu yang akurat dimana tegangan Outputnya berbanding lurus dengan suhu. Sensor ini mempunyai kelebihan dibanding sensor suhu lain yang dikalibrasikan pada suhu Kelvin. LM35 tidak membutuhkan kalibrasi external untuk menghasilkan ketelitian 0.25 Celsius pada suhu di dalam ruangan dan mempunyai skala perhitungan suhu dari -55 Celcius hingga 150

  2.4 LM35

  Gambar 3. NRF24L01

  Area yang dapat dijangkau oleh NRF24L01 mencapai radius 1000m pada lapangan terbuka. Gambar 3 merupakan tampilan fisik dari NRF24L01.

  transfer data dapat semakin jauh dan lebih stabil.

  • – 3,6V)

  7 MOSI Digital Input SPI Slave Data

  3 CE Digital Input Chip Enable

  tidak dipengaruhi oleh perubahan Tegangan Input (Masukan), Beban pada Output dan juga Suhu. Tegangan Stabil yang bebas dari segala gangguan seperti noise ataupun fluktuasi (naik turun) sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan elektronika terutama pada peralatan elektronika yang sifatnya digital seperti Mikrokontroler ataupun Mikroprosesor.

  Voltage Regulator

  IC Voltage Regulator atau yang biasa disebut Pengatur Tegangan adalah salah satu rangkaian yang sering dipakai dalam peralatan Elektronika. Fungsi Voltage Regulator adalah untuk mempertahankan atau memastikan Tegangan pada level tertentu secara otomatis. Artinya, Tegangan Output (Keluaran) DC pada

  2.5 IC Voltage Regulator

  Gambar 4. Sensor suhu LM35

  2 GND Power Ground

  Activates RX or TX Mode

  Input

  4 CSN Digital Input SPI Chip Select

  5 SCK Digital Input SPI Clock

  6 IRQ Digital Output Maskable

  Terdapat total 126 radio channel yang dapat digunakan pada NRF24L01. Untuk dapat saling terhubung, node harus berada pada channel yang sama. NRF24L01 memiliki 2 mode yaitu TX mode dan RX mode dimana TX mode merupakan mode saat NRF24L01 berfungsi sebagai pengirim paket data, sedangkan RX mode merupakan mode saat NRF24L01 berfungsi sebagai penerima paket data. Modul ini juga terdapat tipe dengan PA (Power Amplifier) dan LNA (Low Noise Amplifier) sehingga jarak

  Output

  Interrupt

  8 MISO Digital Output SPI Slave Data

  Tabel 3. Hubungan MSP430G2553 dengan LM35

ERANCANGAN DAN MPLEMENTASI 3.

  I P Pin Pin LM35 Warna

3.1 Perancangan Perangkat Keras MSP430G2553 Kabel

  Transmitter

  Perancangan perangkat keras pada node

  VCC

  VCC tranceiver terdiri dari rangkaian Mikrokontroler, GND GND sensor, modul wireless, dan rangkaian penurun tegangan. Node transmitter menggunakan IC

  P1.0 Vout MSP430g2553 sebagai Mikrokontroler. Dikarenakan yang digunakan hanyalah IC nya saja, maka perlu ditambahkan rangkaian

  Tabel 4. Hubungan MSP430G2553 dengan LED

  penurun tegangan agar sistem berjalan dengan

  Pin Pin Pin Warna

  normal dan

  IC tidak terbakar. Node

  MSP430G2553 LED1 LED2 Kabel

  menggunakan baterai berkapasitas 9V sebagai catu daya dimana daya tersebut nantinya akan GND Pin (-) Pin (-) diturunkan menjadi 3,3V agar sistem dapat berjalan dengan baik karena IC MSP430g2553

  P2.2 Pin (+) dan NRF24L01 akan rusak atau terbakar jika P2.3 Pin (+) daya yang masuk melebihi 3,6V. Rangkaian sensor menggunakan sensor suhu LM35 untuk mengukur suhu yang berada disekitar node.

  3.2 Perancangan Perangkat Keras

  Untuk modul wireless, sistem ini menggunakan

  Receiver

  NRF24L01. Sistem ini juga menggunakan IC regulator AMS1113 untuk menurunkan Perancangan perangkat keras pada node tegangan menjadi 3,3 V. Gambar 5 adalah

  receiver terdiri dari rangkaian Mikrokontroler rangkaian dari node sensor transmitter.

  dan juga modul wireless. Sama seperti node

  transmitter , node receiver juga menggunakan

  MSP430g2553 sebagai Mikrokontroler. Yang membedakan adalah MSP430g2553 digunakan bersama Launchpadnya. Modul wireless yang digunakan juga sama yaitu NRF24L01. Error!

  Reference source not found. di bawah ini merupakan rancangan dari node receiver.

  Gambar 5. Rancangan node transmitter Tabel 2. Hubungan MSP430G2553 dengan

NRF24L01

  Pin Pin Warna MSP430G2553 NRF24L01 Kabel Gambar 5. Rancangan node receiver

  VCC

  VCC GND GND Tabel 5. Hubungan MSP430 dengan NRF24L01

  Pin MSP430 Pin NRF24L01 Warna

  P1.5 SCK

  Kabel

  P1.6 MISO

  VCC

  VCC P1.7 MOSI GND GND P2.0 CE P1.5 SCK P2.1 CSN P1.6 MISO itu melakukan inisialisasi pada pin yang akan P1.7 MOSI digunakan oleh NRF24L01. Channel juga harus P2.0 CE diatur agar sama dengan yang digunakan node

  receiver yaitu 90 agar data dapat dikirimkan.

  P2.1 CSN Sedangkan untuk address yang digunakan pada

  node transmitter adalah 1. Proses selanjutnya

  adalah pembacaan data sensor dimana data

3.3 Perancangan Perangkat Lunak

  tersebut berupa ukuran suhu disekitar node yang

  Transmitter

  didapatkan dari sensor suhu LM35. Sebelum Perancangan perangkat lunak pada node melakukan pengiriman data, node terlebih

  transmitter menggunakan bahasa pemrograman

  dahulu akan memperoleh keterangan apakah C yang diprogram melalui Energia IDE dan juga jaringan yang akan digunakan telah tersedia memanfaatkan library RF24 sebagai metode melalui fungsi network.update(). Jika jaringan pengiriman data. telah tersedia maka akan terjadi proses pengiriman data kepada node receiver. Yang membedakan adalah setelah proses pengiriman data, node akan berada pada keadaan sleep. Hal ini dilakukan agar dapat mengurangi pemakaian sumber daya, fungsi ini lah yang digunakan untuk menerapkan low power pada node .

  transmitter

  3.4 Perancangan Perangkat Lunak Receiver

  Perancangan perangkat lunak pada node

  receiver sama dengan perancangan pada node transmitter . Program akan dibuat melalui

  Energia IDE.Perancangan program pada node

  receiver dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini.

  Gambar 6. Perancangan perangkat lunak transmitter

  Gambar diatas merupakan diagram alir dari program pada node transmitter untuk mengirimkan data dengan menggunakan low

  power . Sama seperti node transmitter tanpa

  menggunakan low power yaitu sebelum node dapat mengirimkan data, terlebih dahulu dilakukan import semua library untuk hardware maupun algoritma yang akan digunakan. Setelah

  Gambar 7. Perancangan perangkat lunak receiver

  Perangkat keras node transmitter terdiri dari

  wireless . Seluruh perangkat digabungkan

  Perangkat keras node receiver terdiri dari MSP430G2553 dan Launchpadnya sebagai mikrokontroler, dan NRF24L01 sebagai modul

  Gambar 9. Implementasi node receiver

  Implementasi node receiver dilakukan sesuai dengan perancangan perangkat keras yang telah terlebih dahulu dijelaskan. Implementasi perangkat keras receiver dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

  3.6 Implementasi Perangkat Keras Receiver

  IC MSP430G2553 sebagai mikrokontroler, NRF24L01 sebagai modul wireless, LM35 sebagai sensor pendeteksi suhu, dan rangkaian penurun tegangan. Seluruh perangkat digabungkan menjadi satu agar dapat membentuk sebuah sistem pada node transmitter .

  Gambar 8. Implementasi node transmitter

  Gambar 7 merupakan diagram alir dari program pada node receiver dalam menerima data. Sama halnya dengan node transmitter yaitu mengimport semua library untuk hardware maupun algoritma yang akan digunakan. Setelah itu melakukan inisialisasi pada pin yang akan digunakan oleh NRF24L01. Address yang digunakan pada node receiver adalah 0, sementara channel yang digunakan sama seperti

  Implementasi node transmitter dilakukan sesuai dengan perancangan perangkat keras yang telah terlebih dahulu dijelaskan. Implementasi perangkat keras transmitter dapat dilihat pada gambar dibawah ini

  3.5 Implementasi Perangkat Keras Transmitter

  akan menampilkan tulisan “No data” pada laptop melalui serial monitor.

  node

  yang digunakan harus sama agar node dapat menerima data yang telah dikirim. Node akan terlebih dahulu memperoleh keterangan apakah jaringan yang akan digunakan telah tersedia melalui fungsi network.update(). Jika jaringan telah tersedia maka akan terjadi proses penerimaan data dari node transmitter. Ada 2 kemungkinan yang akan terjadi setelah proses penerimaan data. Yang pertama ialah apabila data yang diterima sesuai dengan yang diinginkan maka node akan menampilkan data tersebut berupa data perhitungan suhu melalui serial monitor pada laptop. Yang kedua ialah apabila tidak ada data yang diterima oleh node ataupun data yang diterima tidak sesuai maka

  channel pada node transmitter yaitu 90. Channel

  menjadi satu agar dapat membentuk sebuah sistem pada node receiver.

  Percobaan

  22

  20 20 100%

ENGUJIAN AN SIL

4. D HA P

  11 Percobaan

  24

  20 20 100%

  4.1 Pengujian Pengiriman Data Antar Node

  12 Percobaan

  26

  20 20 100%

  Pengujian kali ini dilakukan untuk

  13

  mengetahui akurasi dari pengiriman data dari

  Percobaan

  28

  20 20 100%

  14 node transmitter kepada node receiver. Terdapat

  Percobaan

  30

  20 20 100%

  100 data yang akan dikirimkan dimana akan

  15

  dibagi menjadi 5 percobaan, sehingga didapatkan 20 data setiap satu kali percobaan.

  Tabel 7. Hasil Pengujian Pengiriman Data Dengan Penghalang

  4.2 Pengujian Node Transmitter Tanpa Low Percobaan Jarak Data Data Prosentase

  Power Pengiriman (Meter Dikirim Diterima Keberhasilan Data )

  Pengujian kali ini dilakukan untuk

  Percobaan 1

  2

  20 20 100%

  mengetahui besaran arus yang dibutuhkan oleh

  Percobaan 2

  4

  20 20 100% node transmitter untuk mengirimkan data tanpa

  Percobaan 3

  6

  20 20 100%

  menggunakan low power . Sebelum

  IC

  Percobaan 4

  8

  20 20 100%

  MSP430G2553 dapat digunakan, terlebih Percobaan 5

  10

  20 20 100% Percobaan 6

  12

  20 20 100%

  dahulu dilakukan proses upload program yang

  Percobaan 7

  14

  20 20 100%

  telah dibuat kepada IC tersebut melalui bantuan

  Percobaan 8

  16

  Launchpad Percobaan 9

  20 20 100% milik MSP430.

  18

  20 19 95% Percobaan 10

  20

  20 19 95%

  4.3 Pengujian Node Transmitter Dengan Low Percobaan 11

  22

  20 17 85% Power

  Percobaan 12

  24

  20 15 75% Percobaan 13

  26

  20 14 70%

  Pengujian kali ini dilakukan untuk

  Percobaan 14

  28

  20 11 55%

  mengetahui besaran arus yang dibutuhkan oleh

  Percobaan 15

  30

  20 8 40% node transmitter untuk mengirimkan data

  dengan menggunakan low power. Sebelum IC

  4.5 Hasil Pengujian Node Transmitter Tanpa

  MSP430G2553 dapat digunakan, terlebih

  Low Power

  dahulu dilakukan proses upload program yang telah dibuat kepada IC tersebut melalui bantuan Hasil dari pengujian besaran arus yang Launchpad milik MSP430. dibutuhkan oleh node transmitter tanpa low power dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

  4.4 Hasil Pengujian Pengiriman Data Antar Node

  Tabel 8. Hasil Pengujian Node Tanpa Low Power No Detik Penggunaan Rata-

  Hasil dari pengujian pengiriman data dari

  Arus (mA) rata Arus node transmitter menuju node receiver dapat

  (mA) dilihat pada Tabel dibawah ini.

  1 1 50,2 - 52,6 51,58

  • – 10

  2 11 52,4 - 52,6 52,52

  • – 20

  Tabel 6. Hasil Pengujian Pengiriman Data Tanpa Penghalang 3 21 52,4 - 52,5 52,48

  • – 30 Percobaan Jarak Data Data Prosentase

  4 31 52,4 - 52,5 52,44

  • – 40 Pengiriman (Met Dikiri Diterim Keberhasila Data er) m a n

  5 41 52,5 - 52,6 52,54

  • – 50 Percobaan 1

  2

  20 20 100%

  6 51 52,2 - 52,5 52,4

  • – 60 Percobaan 2

  4

  20 20 100% Percobaan 3

  6

  20 20 100%

  7 61 52,4 - 52,5 52,46

  • – 70 Percobaan 4

  8

  20 20 100%

  8 71 52,5 - 52,6 52,54

  • – 80 Percobaan 5

  10

  20 20 100% Percobaan 6

  12

  20 20 100%

  9 81 52,4 - 52,6 52,46

  • – 90 Percobaan 7

  14

  20 20 100%

  10 91 52,0 - 52,6 52,4 Percobaan 8

  16

  20

20 100% – 100

Percobaan 9

  18

  20 20 100% 11 101 - 52,4 - 52,6 52,48 Percobaan

  20

  20 20 100% 110

  10

  12 111 - 52,5 - 52,6

ESIMPULAN DAN ARAN

  5. S

52,58 K

120

  5.1 Kesimpulan

  Dari hasil pengujian diatas dapat dianalisa Berdasarkan hasil dari perancangan sitem, bahwa arus yang digunakan oleh node implementasi sistem, pengujian sistem, dan juga

  

transmitter dalam keadaan aktif berkisar dari analisis sistem ini, dapat diambil beberapa

  50,2 mA hingga 52,6 mA tetapi nilai perhitungan kesimpulan antara lain sebagai berikut : yang sering muncul adalah 52,5 mA.

  1. Terdapat 2 buah sensor node pada Perhitungan arus cukup stabil, tidak ada penelitian ini yaitu node transmitter dan perubahan yang banyak dikarenakan node terus

  node receiver . Setiap node berada dalam keadaan aktif.

  menggunakan MSP430 sebagai mikrokontroler dan juga NRF24L01

4.6 Hasil Pengujian Node Transmitter

  sebagai modul wireless untuk

  Dengan Low Power

  berkomunikasi antar node . Yang membedakan adalah pada node receiver, Hasil dari pengujian node transmitter dengan

  MSP430 digunakan bersama dengan menggunakan low power dapat dilihat pada launchpadnya. Sedangkan pada node Tabel dibawah ini.

  transmitter hanya menggunakan IC

  MSP430 saja dan juga ada beberapa

  Tabel 9. Hasil Pengujian Node Dengan Low

  komponen pendukung seperti LM35,

  Power

  ams1117, capasitor 22µf ,capasitor

  No Detik Penggunaan Rata- 10µf, diode 1n5401, dan juga LED.

  Arus (mA) rata Arus (mA)

  2. Untuk dapat menghubungkan kedua

  node menggunakan NRF24L01 1 1 - 10 52,4 - 52,5 52,46

  dibutuhkan library yang mendukung

  2 11 - 20 52,3 - 52,6 52,44

  NRF24L01 seperti library SPI.h dan RF24Network.h, kedua library ini

  3 21 - 30 17,3 - 17,5 17,44

  dibutuhkan untuk perangkat keras

  4 31 - 40 17,3 - 17,6 17,48

  NRF24L01. Kemudian ada juga library

  5 41 - 50 52,4 - 52,8 52,56

  RF24.h yang digunakan untuk format pengiriman data pada NRF24L01.

  6 51 - 60 52,3 - 52,5 52,42 3.

  Dari pengujian pengiriman data,

  7 61 - 70 17,3 - 17,5 17,4

  didapatkan hasil yang sangat baik pada

  8 71 - 80 17,4 - 17,6 17,44

  percobaan pengiriman data tanpa

  9 81 - 90 52,4 - 52,6 52,48

  penghalang. Dengan jarak mencapai 30 meter semua data dapat diterima oleh

  10 91 - 52,4 - 52,5 52,46 node receiver . Sedangkan didapatkan

  100

  hasil yang kurang baik pada percobaan

  11 101 - 17,3 - 17,5 17,4

  pengiriman data dengan penghalang.

  110

  Karena pada jarak diatas 16 meter mulai

  12 111 - 17,4 - 17,5

  banyak data yang tidak dapat diterima

  17,46 120

  oleh node receiver. Untuk rata-rata prosentasenya, pada percobaan pengiriman data tanpa penghalang

  Dari hasil pengujian diatas dapat dianalisa mencapai 100%. Sedangkan pada bahwa arus yang digunakan oleh node percobaan pengiriman data dengan

  transmitter dalam keadaan aktif berkisar dari penghalang hanya mencapai 87,7%.

  52,3 mA hingga 52,8 mA. Sedangkan saat node dalam keadaan sleep arus yang digunakan turun

  4. Dari pengujian Low Power sensor node menjadi berkisar dari 17,3 mA hingga 17,6 mA. didapatkan hasil nilai rata-rata arus pada

  Dengan penggunaan arus yang turun cukup

  node tanpa menggunakan sleep mode

  banyak, maka penggunaan bateraipun dapat lebih sebesar 52,41 mA dan penggunaan daya hemat. nya sebesar 0,1729 watt. Sedangkan pada node yang menggunakan sleep didapatkan nilai rata-rata arus International Journal of Computer

  mode sebesar 34,95 mA dan penggunaan daya Applications .

  nya sebesar 0,1153 watt. Prosentase Sohraby, K., Minoli, D. & Znati, T., 2007. penurunan daya pada node tersebut Wireless Sensor Network. s.l.:s.n. mencapai 33,31 %. . Penggunaan

  Texas Instruments, 2016. LM35 Precision mekanisme sleep mode dapat Centigrade Temperature Sensors. Texas mempengaruhi arus yang digunakan Instruments. oleh node dan berakibat juga pada daya yang digunakan. Dengan daya yang lebih kecil maka secara tidak langsung akan berpengaruh pada daya tahan baterai dan akan membuat baterai bertahan lebih lama.

5.2 Saran

  Dari kesimpulan pada penelitian ini, didapatkan beberapa saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, antara lain: 1.

  Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan modul wireless lainya ataupun dapat melakukan penambahan antena pada NRF24L01 agar jangkauan pengiriman data antar node dapat lebih jauh.

  2. Pada penelitian selanjutnya untuk penghematan baterai dapat menggunakan metode lain atau juga dapat melakukan penghematan baterai dari sisi penggunaan hardware.

AFTAR USTAKA

6. P D Davies, J.

  H., 2008. MSP430 Microcontroller Basic. United States ofAmerica: Newnes.

  Instrumen, T., 2016. LM35 Precision Centigrade Temperature Sensors. Nordic Semiconductor, 2007. nRF24L01 Single Chip 2.4GHz Transceiver. Pawar, B. P. L. &. A. M., 2011. Design and

  Implementation of Sensor Node for Wireless Sensors Network to Monitor Humidity of High-Tech Polyhouse Environment. International Journal of Advances in Engineering & Technology, p. 11.

  Prasojo, G., Akbar, S. . R. & Suharsono, . A., 2016. Implementasi Manajemen Perubahan State Prosesor Pada Wireless Sensor Node. p. 5.

  S.B., R., 2010. An Ultra Low Powered Msp430 Microcontroller Based Control System for a Composting Process.