PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN UTANG SEBAGAI PEMODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2012 Dewi Maya Sari1 , Muhammad Arfan2 , Said Musnadi

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL

  

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN UTANG SEBAGAI

PEMODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

PERIODE 2008-2012

Dewi Maya Sari 1

, Muhammad Arfan

2 , Said Musnadi 3 Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

  Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Ace h

  Abstract: This research is aimed to test the effect of managerial ownership, institutional ownership on firm value with a debt policy as moderate variable in manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2008 to 2012. Technique of sampling is applied with purposive sampling with 50 observations. The research is analyzed by using regression analysis or Moderate Regression Analysis (MRA). The results show that managerial ownership, institutional ownership, and debt policy has effect on firm value. The interaction test results indicate that debt policy weaken the effect of relationship between managerial ownership and firm value and debt policy strengthen the effect of relationship between institutional ownership and firm value.

  Keywords : Managerial ownership, Institutional Ownership, Debt Policy, Firm Value Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan utang sebagai variabel moderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2012. Teknik pengambilan sampel dilakakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 50 pengamatan. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi interaksi atau Moderate Regression Analysis (MRA). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kebijakan utang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil uji interaksi menunjukkan bahwa kebijakan utang memperlemah pengaruh terhadap hubungan antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan dan kebijakan utang memperkuat pengaruh terhadap hubungan antara kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan.

  

Kata kunci : Kepemilikan manajerial, Kepemilikan institusional, Kebijakan Utang, Nilai Perusahaan

PENDAHULUAN

  Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan. Dengan baiknya nilai perusahaan, maka perusahaan akan dipandang baik oleh pihak-pihak yang berkepentingan terutama investor dan calon investor. Nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik.

  Dengan kepemilikan saham oleh manajerial, diharapkan manajer akan bertindak sesuai dengan keinginan para principal karena manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan nantinya dapat meningkatkan nilai perusahaan (Siallagan dan Machoefdz, 2006).

  Semakin tinggi kepemilikan institusional maka akan mengurangi perilaku

  opportunistic manajer yang dapat mengurangi agency cost yang diharapkan akan

  meningkatkan nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006).

  Penggunaan utang dapat meningkatkan nilai perusahaan, hal ini dikarenakan dengan adanya utang maka akan menimbulkan adanya bunga utang, sehingga dapat mengurangi pembayaran pajak perusahaan (Miller dan Modigliani, 1961). Selain itu menurut Jensen (1986) penggunaan utang juga dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash

  flow secara berlebihan oleh manajemen,

  sehingga akan menghindari investasi yang sia- sia. Jika tidak secara hati mengelola penggunaan utang, selain dapat meningkatkan nilai perusahaan penggunaan utang juga dapat meningkatkan risiko kebangkrutan.

  Kebijakan utang dapat memoderasi hubungan antara kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan. Dengan adanya kebijakan utang dapat menjadikan fungsi monitoring oleh kreditor semakin ketat sehingga mengakibatkan manajer sekaligus sebagai pemegang saham berusaha untuk semakin mempertahankan kinerja perusahaan yang bertujuan meningkatkan nilai perusahaan

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan utang sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008- 2012.

  KAJIAN KEPUSTAKAAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan

  Manajer yang sekaligus pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan karena dengan meningkatkan nilai perusahaan, maka nilai kekayaannya sebagai pemegang saham akan meningkat juga.

  Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan

  Kepemilikan institusional, dimana umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan. Semakin besar kepemilikan institusional maka semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan diharapkan juga dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen (Faisal, 2004).

  Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan

  Teori yang mendasari keputusan pendanaan adalah static trade off theory dan

  pecking order theory . Static trade off theory

  menggambarkan bahwa struktur modal yang optimal ditentukan dengan menyeimbangkan manfaat dari penggunaan utang. Sedangkan

  pecking order theory menggunakan sebuah

  hierarki dalam pencarian dana perusahaan dimana perusahaan lebih memilih menggunakan internal equity untuk membayar dividen dan mengimplementasikannya sebagai peluang pertumbuhan (Haruman, 2007). Dalam signaling theory, perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi dapat menunjukkan sinyal kepada pihak luar bahwa perusahaan yakin dengan prospeknya kedepan. Alasan ini diharapkan agar investor dapat menangkap sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik.

  Pengaruh Kebijakan Utang terhada Hubungan antara Kepemilikan Manajerial dengan Nilai Perusahaan

  Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berhasil menjadi mekanisme untuk mengurangi masalah keagenan dari manajer dengan menyelaraskan kepentingan manajer dengan pemegang saham. Kepentingan manajer dengan pemegang saham eksternal dapat disatukan jika kepemilikan saham oleh manajer diperbesar sehingga manajer tidak akan memanipulasi laba untuk kepentingannya sendiri. Kalau kepemilikan saham rendah, maka ada kemungkinan perilaku oportunistik manajer akan meningkat. Berdasarkan uraian tersebut terlihat bahwa kebijakan utang dapat mempengaruhi hubungan antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan.

  Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Hubungan antara Kepemilikan Institusional dengan Nilai Perusahaan

  Meningkatkan kepemilikan institusional menjadikan fungsi pengawasan akan berjalan secara efektif dan menjadikan manajemen semakin berhati-hati dalam memperoleh dan mengelola pinjaman (utang), karena jumlah utang yang semakin meningkat akan menimbulkan financial distress . Terjadinya financial distress maka akan mengakibatkan penurunan nilai perusahaan.

  Hipotesis Penelitian

  Hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

  1. Kepemilikan manajerial, kepemilikan instirusional dan kebijakan utang secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

  2. Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

  3. Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

  4. Kebijakan utang berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

  5. Kebijakan utang berpengaruh terhadap hubungan antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

  6. Kebijakan utang berpengaruh terhadap hubungan antara kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

METODE PENELITIAN

  Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Sesuai dengan kriteria tersebut didapati sampel sebanyak 50 diproksikan dengan price to book value pengamatan. (Ahmed dan Nanda, 2000). Skala pengukuran yang digunakan yaitu skala rasio. Formulanya

  Operasionalisasi Variabel sebagai berikut (Houston: 2006): Variabel Independen

1. Kepemilikan Manajerial (X

  1 ) Variabel Pemoderasi

  Menurut Brigham dan Houston (2001) Dalam penelitian ini, variabel kepemilikan manajerial merupakan persentase pemoderasi adalah kebijakan utang (X 3 ). kepemilikan yang berkaitan dengan saham dan

  Menurut Mamduh (2004) kebijakan utang opsi yang dimiliki manajer dan direksi termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang perusahaan. Skala pengukuran yang digunakan bersumber dari eksternal. Variabel ini diukur yaitu skala rasio. Formulanya sebagai berikut dengan didasarkan pada nilai Debt Ratio yaitu

  (Wahidawati, 2002) : rasio total utang terhadap total asset (Jensen, Solberg dan Zorn, 1992) dalam Ismiyanti dan Hanafi (2003). Skala pengukuran yang digunakan yaitu skala rasio. Formulanya sebagai berikut: 2. 2 ) Kepemilikan Institusional (X

  Menurut Shien et al. (2006) dalam Isnanta (2008), kepemilikan institusional merupakan

  Rancangan Pengujian Hipotesis

  kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi Data penelitian dianalisis dengan keuangan, institusi berbadan hukum, institusi menggunakan metode analisis regresi interaksi luar negeri, dana perwalian serta institusi lainnya atau Moderate Regression Analysis (MRA). pada akhir tahun. Skala pengukuran yang

  Analisis regresi interaksi bertujuan untuk digunakan yaitu skala rasio. Formulanya sebagai mengetahui apakah variabel moderating akan berikut (Wening:2009): memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Data diolah dengan menggunakan

  Variabel Dependen

  program SPSS Versi 21. Adapun persamaan Pada penelitian ini variabel dependen regresi iteraksinya sebagai berikut :

  (Y) adalah nilai perusahaan. Menurut Sujoko 1 KM + 2 KI + 3 KU + dan Soebiantoro (2007) nilai perusahaan PBV = α + β β β 4 KM*KU + 5 KI*KU +

  β β ε

  merupakan persepsi investor terhadap tingkat Keterangan: keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan

  PBV = Nilai Perusahaan dengan harga saham. Nilai perusahaan sering

  α = konstanta β 1,2,3,4 = Koefisien regresi KM =Kepemilikan Manajerial KI = Kepemilikan Institusional KU = Kebijakan Utang ε = error term

  Pengujian asumsi klasik juga dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi tersebut merupakan model regresi yang baik atau tidak (Ghozali, 2006). Uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, dan uji autokorelasi.

  Pengujian hipotesis pertama bertujuan untuk mengetahui apakah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kebijakan utang secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pengujian hipotesis kedua bertujuan untuk mengetahui apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pengujian hipotesis ketiga bertujuan untuk mengetahui apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pengujian hipotesis keempat bertujuan untuk mengetahui apakah kebijakan utang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pengujian hipotesis kelima bertujuan untuk mengetahui apakah kebijakan utang mempengaruhi hubungan antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan. Pengujian hipotesis keenam bertujuan untuk mengetahui apakah kebijakan utang mempengaruhi hubungan antara kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan.

  Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : H 01 : β 1 = β 2 = β 3 = 0 ; Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

  H a : Minimal satu β i (i = 1,2,3) ≠ 0 ; Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

  HASIL PEMBAHASAN Hasil Pengujian Asumsi Klasik Hasil Uji Multikolonieritas

  Berdasarkan hasil uji multikolonieritas diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF lebih besar dari 10. Hal ini berarti bahwa ketiga variabel independen tersebut tidak terjadi multikolinieritas.

  Hasil Uji Heteroskedastisitas

  Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homoksedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitisitas.

  Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas diketahui bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

  Hasil Uji Normalitas

  Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

  • 1,845. Nilai ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kebijakan utang tidak sama dengan nol ( 0; = 1,2,3). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis pertama yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kebijakan utang berpengaruh terhadap nilai perusahaan dapat diterima.

3. Hasil Regresi Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Utang sebagai Pemoderasi

  AT2 5,617

  Untuk menguji pengaruh secara simultan dapat juga dilakukan dengan menggunakan uji koefisien determinasi . Apabila  0 maka kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kebijakan utang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan Tabel 3, nilai menunjukkan 0,187 atau 18,7%., maka hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kebijakan utang secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Nilai ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kebijakan utang sebesar 18,7%, sementara 81,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

  Nilai koefisien regresi masing-masing variabel independen adalah 12,919, -1,479, dan

  Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Kebijakan Utang terhadap Nilai perusahaan

  1,845KU – 47,514KMKU

  • 5,617KI KU + ε

  Hipotesis pertama terjawab dalam hasil pengujian hipotesis secara bersama-sama, sedangkan hipotesis kedua, ketiga, keempat, kelima, dan keenam terjawab dalam hasil pengujian secara parsial. Hasil regresi interaksi atau Moderate Regression Analysis (MRA) sebagai berikut: PBV = 2,193 + 12,919KM – 1,479KI –

  Koefisien Korelasi (R) = 0,432 R Square = 0,187 Adjusted R Square = 0,092 Std. Error of the Estimate = 1,272147

  Unstandardiz ed Coeficients B

  PBV Konstanta 2,193 KM 12,919 KI -1,479 KU -1,845 MODER AT1

  Variabel Independent

  Variabel Dependent

  Hasil Pengujian Hipotesis Tabel

  Berdasarkan hasil uji autokorelasi diketahui nilai DW 1,848 lebih besar dari batas atas (dU) 1,767 dan kurang dari 4 – 1,767 (4 – dU). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari autokorelasi.

  Hasil Uji Autokorelasi

  distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

  • 47,514 MODER

  Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan

  Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisien regresi sebesar 12,919. Hasil ini mendukung teori agency theory yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial merupakan mekanisme yang efektif untuk mengatasi konflik keagenan yang terjadi akibat kepentingan antara manajer dan pemilik.

  Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan

  Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisien regresi sebesar -1,479. Kepemilikan institusional akan menurunkan nilai perusahaan dikarenakan investor institusional bukan merupakan pemilik mayoritas sehingga tidak mampu memonitor kinerja manajer secara baik. Keberadaan institusional justru akan menurunkan kepercayaan publik terhadap perusahaan. Akibatnya pasar saham bereaksi negatif yang berupa turunnya volume perdagangan saham dan harga saham, sehingga menurunkan nilai perusahaan.

  Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan

  Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kebijakan utang berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisien regresi sebesar -1,845. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah utang akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi akan menurunkan nilai perusahaan. Kesimpulan ini juga sesuai dengan pecking order theory (Kaaro, 2001) yang menyatakan bahwa perusahaan akan menggunakan sumber pendanaan internal terlebih dahulu dibandingkan memilih utang.

  Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Hubungan antara Kepemilikan Manajerial dengan Nilai Perusahaan

  Setelah masuknya variabel kebijakan utang sebagai variabel pemoderasi maka hubungan antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan berubah menjadi negatif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kebijakan utang memperlemah pengaruh terhadap hubungan antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan. Artinya, jika kebijakan utang meningkat maka dengan meningkatnya kepemilikan manajerial akan menurunkan nilai perusahaan.

  Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Hubungan antara Kepemilikan Institusional dengan Nilai Perusahaan

  Setelah masuknya variabel kebijakan utang sebagai variabel pemoderasi maka hubungan antara kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan berubah menjadi positif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kebijakan utang memperkuat pengaruh terhadap hubungan antara kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan. Artinya, jika kebijakan utang meningkat maka dengan perusahaan manufaktur yang terdaftar di dengan meningkatnya kepemilikan institusional Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. akan menaikkan nilai perusahaan.

  6. Kebijakan utang memperkuat pengaruh terhadap hubungan antara kepemilikan

  

KESIMPULAN DAN SARAN institusional dengan nilai perusahaan pada

Kesimpulan perusahaan manufaktur yang terdaftar di

  Berdasarkan hasil pengujian dan Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. analisis yang telah dilakukan mengenai pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan

  Saran

  institusional, dan kebijakan utang terhadap nilai Berdasarkan hasil penelitian, saran perusahaan pada perusahaan manufaktur yang akademis dan saran praktis yang dapat terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008- diberikan adalah sebagai berikut : 2012 dapat diambil kesimpulan bahwa:

  Saran Akademis

  1. manajerial, kepemilikan Kepemilikan 1.

  Penelitian selanjutnya diharapkan dapat institusional, dan kebijakan utang secara memperluas subjek penelitian, tidak hanya bersama-sama berpengaruh terhadap nilai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia karena yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memungkinkan ditemukannya hasil dan periode 2008-2012. kesimpulan yang berbeda jika dilakukan

  2. manajerial berpengaruh Kepemilikan pada subjek penelitian yang yang berbeda. terhadap nilai pada perusahaan manufaktur 2.

  Diharapkan pada penelitian selanjutnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat mengembangkan faktor-faktor lain periode 2008-2012. yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan 3. Kepemilikan institusional berpengaruh berhubung variabel yang diteliti dalam terhadap nilai pada perusahaan manufaktur penelitian ini hanya mampu menjelaskan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

  18,7% nilai perusahaan, sedangkan sisanya periode 2008-2012. 81,3% dijelaskan oleh variabel lain yang 4. Kebijakan utang berpengaruh terhadap nilai tidak dimasukkan dalam model penelitian perusahaan pada perusahaan manufaktur ini, seperti: kebijakan dividen, ukuran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia perusahaan, dan kinerja keuangan. periode 2008-2012.

5. Kebijakan utang memperlemah pengaruh

  Saran Praktis

  terhadap hubungan antara kepemilikan 1.

  Bagi pihak perusahaan, kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan pada manajerial dapat menjadi mekanisme untuk mengurangi konflik kepentingan antara agen dan pemilik. Kebijakan utang bisa menjadi sinyal baik dan buruk.

  Bagi pihak investor yang ingin menanamkan modalnya, sebaiknya memilih perusahaan yang nilai perusahaannya relatif stabil setiap tahunnya .

  2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan.

  Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Leverage, Faktor Intern, Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empirik Pada Perusahaan Manufaktur Dan Non Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan. Vol. 9.

  Suharli, Michell. 2006. Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat. Jurnal Akuntansi dan Keuangan . Vol.9, No.1:9-17.

  Simposium Nasional Akuntansi IX . Padang, 23-26 Agustus.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

  Risiko, Kebijakan Hutang, Dan Kebijakan Dividen: Analisis Persamaan Simultan.

  Haruman, Tendi. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi . Vol. 10: 6-13. Ismiyanti, F. dan M. M. Hanafi. 2003. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,

  Wening, Kartikawati. 2009. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Diakses Tanggal 30 Maret 2013 .

  IX . Padang.

  2005. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi

  Wahyudi, Untung dan Hartini Prasetyaning Pawestri.

  Simposium Nasional Akuntansi IV . Padang.

  No. 1. Maret: 41-48. Wahidawati. 2002. Pengaruh kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah perspektif Agency Theory.

  Pennsylvania State University At Harrisburg: 1-27. Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2001.

  Manajemen Keuangan , Edisi 8. Jakarta: Erlangga.

  Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Cetakan IV, Semarang: Universitas Diponegoro.

  Siallagan, Hamonangan dan Mas’ud Machfoedz.

  Simposium Jurnal Akuntansi . Vol. 6, No. 7: 260-277.

  Journal of Business . Vol. 34: 411-433.

  Miller, M.H., dan F. Modigliani. 1961. Dividend policy, growth, and the valuation of shares.

  Ahmed, Parvez dan Sudhir Nanda. 2000. Style Investing: Incorporating Growth Characteristics In Value Stocks .

  Kaaro, Hermeidinto. 2001. Analisis Leverage Dan Dividen Dalam Lingkungan Ketidakpastian: Pendekatan Pecking Order Theory Dan Balancing Theory. Simposium Nasional Akuntansi IV. Padang.

  Economic Review . 76: 323-329.

  : Vol. 3, No. 4: 305-360. Jensen, M. (1986). Agency cost of free cash flow, corporate finance, and takeovers. American

  Theory of The Firm: Managerial Behaviour, Agency, And Ownership Structure, Journal Of Financial Economics

  Jensen, Michael C, and William H. Meckling. 1976.

  Isnanta, Rudi. 2008. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajeman Laba dan Kinerja Keuangan . Jakarta: Universitas Islam Indonesia.

  Mamduh, M. Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan Edisi 1 . Yogyakarta: BPFE.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara)

1 2 8

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN (Studi Kasus pada Inspektorat Provinsi Lampung.) Herry Goenawan Soedarsa, Friskha Friscillya Riswan Abstract - Pengaruh Pengalaman Kerja Dan Kompetensi Auditor Terhadap K

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FINANCIAL LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

0 0 13

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS (Studi Kasus pada PT. Senjaya Rezeki Mas di Bandar Lampung) Hassan Basrie Fahri Fuady Chairul Anwar Abstrak - Analisis Sistem Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penerimaan Kas Studi

0 3 14

PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH DAN DANA BAGI HASIL (DBH) TERHADAP BELANJA MODAL DI KABUPATENKOTA DI PROVINSI ACEH

0 0 6

ANALISIS SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi kasus Pada KPP Pratama Natar) Hengky Achmad Subing Asih Pratiwi Haninun Abstract - Analisis Self Assessment System Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Studi kasus Pada KPP Pr

0 0 10

PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH, DAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP KINERJA SKPD PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN ACEH TENGGARA

0 0 13

PENGARUH KEMAMPUAN INDIVIDUAL MENILAI INFORMASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN INTERNET SEBAGAI SUMBER PUSTAKA (Studi Kasus pada Universitas Bandar Lampung) Achmad Subing Andrian K Goenawan Abstract - Pengaruh Kemampuan Individual Me

0 0 16

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI UMUM DAN EFISIENSI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA SUPERVISOR (Studi Kasus pada PT. Lautan Teduh Interniaga Bandar Lampung) Chairul Anwar, Universitas Bandar Lampung Yunita Sari, Universitas Bandar Lampung Tina

0 7 14

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DIKAITKAN DENGAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung) Hassan Basrie, Universitas Bandar Lampung Yashinta Arly, Universitas Bandar Lampung Riswan, Universitas Bandar Lampung Abstract -

0 0 16