PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA melalui aplikasi e-learningMoodle

  PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA melalui aplikasi e-learningMoodle Heru Harnadi SMP Muhammadiyah 2 Depok E-mail: heruharnadi@gmail.com

  

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasidan prestasi belajar peserta didik

dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran e-learningMoodle.

  

Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan dengan menggunakan penelitian tindakan

kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2

kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII-A SMP

Muhammadiyah 2 Depok tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 22 peserta didik. Teknik

pengumpulan data menggunakan angket, dokumentasi, tes dan observasi. Data yang

diperoleh dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.

Hasil observasi guru mata pelajaran IPA pada awal semester I diperoleh keterangan bahwa

pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, banyak peserta didik kelas VII yang tidak

memperhatikan penjelasan guru, berbicara dengan peserta didik lain ketika guru sedang

menjelaskan materi pelajaran, malas mencatat materi pelajaran dan tidak mengerjakan

tugas yang diberikan guru. Peserta didik juga tampak kurang antusias dalam menerima

materi pelajaran. Hal ini diperkirakan penyebabnya ada beberapa faktor yaitu faktor

peserta didik dan faktor guru. Faktor peserta didik berupa kurangnya motivasi dari dalam

diri peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar, sedangkan faktor guru diantaranya

berupa media pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru kurang memotivasi

peserta didik untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu alternatif

untuk mengatasi permasalahan ini adalah penggunaan media pembelajaran aplikasie-

learningMoodle dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penggunaan media pembelajaran aplikasie-learningMoodle pada proses pembelajaran

dapat meningkatkan motivasidan prestasi belajar IPA dalam kualifikasi baik.

  Kata kunci: motivasi belajar, prestasi belajar,e-learning,Moodle.

  T a j d i d u k a s i , Volume VII, No. 2 Juli 2017 PENDAHULUAN

  P a d a e r a g l o b a l , t e k n o l o g i semakin lama semakin canggih. Komputer merupakan salah satu media teknologi informasi yang mengalami kemajuan yang sangat cepat. Salah satu kemajuan komputer berdampak pada bidang pendidikan. Teknologi membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah dan praktis. Seseorang bisa berkomunikasi dengan cepat dan mudah meskipun dipisahkan ruang dan waktu. Dunia pendidikan membutuhkan hal yang sama yaitu efisiensi waktu dan kepraktisan sehingga memudahkan peserta didik dalam proses belajar.

  Saat ini peserta didik dapat belajar dalam waktu yang cepat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Peserta didik kini dapat belajar tanpa guru yang ada disam- pingnya dengan memanfaatkan aplikasi

  e-learning. E-learning merupakan al-

  ternatif solusi dalam dunia pendidikan dalam penyediaan media pembelajaran untuk mempermudah proses pembela- jaran. Saat ini guru dapat memanfaatkan aplikasi e-learning,untuk mengubah kegiatan pembelajaran secara kon- vensional yang dilakukan di dalam kelas.E-learning merupakan singkatan dari Electronic Learning,suatu cara baru dalam proses pembelajaran yang meng- gunakan media elektronik, khususnya jaringan internet atau intranet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini.

  Proses pembelajaran IPA di SMP Muhammadiyah 2 Depok selama ini masih kurang maksimal. Guru masih sering menggunakan media pembelajaran konvensional yang kurang menarik, sehingga motivasi menyebabkan prestasi belajar peserta didik juga rendah.

  Pada tahun 2013 SMP Muhammad- iyah 2 Depok memperoleh bantuan komputer yang didalamnya terdapat media pembelajaran. Media pembela- jaran ini berbasis web yang memanfaat- kan aplikasie-learningMoodlesebagai wadahnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dicoba untuk memberi- kan pembelajaran IPA melalui aplikasie-

  learningMoodle untuk meningkatkan

  motivasi dan prestasi belajar IPA, peser- ta didik kelas VII-A SMP Muhammadi- yah 2 Depok semester I Tahun pelajaran 2016/2017.

  Moodle adalah sebuah nama program aplikasie-learning yang dapat mengubah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan peserta didik untuk masuk dalam ruang kelas digital u n t u k m e n g a k s e s m a t e r i - m a t e r i pembelajaran. Aplikasi Moodle dapat dimanfaatkan untuk membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik, dan lain-lain. Berdasarkan keunggulan aplikasi Moodle, diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA peserta didik kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Depok.

  Prestasi belajar merupakan salah satu permasalahan yang sangat penting dalam dunia pendidikan, khususnya dalam lembaga pendidikan formal. Prestasi belajar peserta didik diperoleh melalui suatu proses, yaitu proses pembelajaran.

  Heru Harnadi - Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Melalui Aplikasi E-Learningmoodle

  Pengertian kata prestasi dalam kamus besar Bahasa Indonesia (Luk- man Ali, dkk. 1995:787), mempunyai dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).

  Maka prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik setelah proses pem- belajaran. Pengertian prestasi belajar yang lain, menurut Sumadi Suryab- rata (1984:25) prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh suatu latihan, pengalaman yang harus didukung oleh kesadaran seorang peserta didik untuk belajar.

  Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapatdisimpulkanbahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan yang didukungoleh kesadaran untuk belajar dan merupakan hasil pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil tersebut pada umumnya berbentuk angka atau nilai, yang diperoleh setelah menempuh tes maupun non tes.

  M e n u r u t O e m a r H a m a l i k (1983:74), salah satu faktor yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan belajar adalah kurangnya motivasi terhadap pelajaran. Motivasi menentukan sukses atau gagalnya kegiatan seseorang. Demikian pula dalam mengikuti pelajaran di sekolah, s e t i a p p e s e r t a d i d i k h e n d a k n y a mempunyai motivasi terhadap pelajaran yang sedang diikutinya. Kurangnya motivasi menyebabkan kurangnya perhatian dan usaha belajar, sehingga akan menghambat belajar.

  Menurut Slameto (1995:57), mo- tivasi adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau ak- tivitas, tanpa ada yang menyuruh. Mo- tivasi pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri besar atau kuat hubungan tersebut, semakin besar motivasinya.

  Lebih lanjut Slameto menerangkan b a h w a s u a t u m o t i v a s i d a p a t diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa peserta didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Motivasi dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Peserta didik yang memiliki motivasi terhadap suatu objek tertentu, cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek tersebut. Hal ini didukung oleh Bimo Walgito (1983) yang mengartikan motivasi sebagai sesuatukeadaandimana seseorang m e m p u n y a i p e r h a t i a n t e r h a d a p sesuatu keinginan untuk mengetahui, mempelajari dan membuktikan lebih lanjut.

  Sehubungan dengan hal ini, Sumadi Suryabrata (1983) menjelaskan bahwa seseorang yang tidak termotivasi untuk belajar jangan diharapkan hasil belajarnya akan lebih baik. Hal tersebut didukung oleh Kurt Singer (1987) yang menerangkan bahwa motivasi merupakan suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar. Apabila seorang peserta didik mempunyai rasa ingin belajar, ia akan cepat mengerti dan memahaminya. Dengan demikian keberhasilan belajar ditentukan oleh motivasi belajarnya.

  Motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi pembawaan dan motivasi yang muncul karena adanya

  T a j d i d u k a s i , Volume VII, No. 2 Juli 2017

  pengaruh dari luar (Mahfudh Salahudin, pengawasan (observing), (4) refleksi 1990:65). Motivasi pembawaan yaitu (reflecting) yang terdiri dari 2 siklus. motivasi yang munculnya tidak Hubungan antara tahapan-tahapan baik kebutuhan maupun lingkungan, Gambar 1.1. biasanya muncul berdasarkan bakat yang ada dan belum tentu dimiliki oleh setiap peserta didik. Motivasi yang muncul karena adanya pengaruh dari luar dapat berubah-ubah dan apabila motivasi ini hilang dari diri peserta didik, guru dapat menumbuhkannya. Dengan demikian diharapkan peserta didik menjadi tertarik, merasa senang dalam proses belajar.

  Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat diekspresikan dalam b e n t u k p e r n y a t a a n s u k a , l e b i h Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan suka dan lainnya. Motivasi dapat Kelas pada Setiap Siklus dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu kegiatan. Peserta didik Teknik yang digunakan untuk yang memiliki motivasi terhadap mengumpulkan data dalam penelitian objek tertentu cenderung memberikan tindakan kelas ini adalah sebagai perhatian yang lebih besar terhadap berikut: objek tersebut. Motivasi berpengaruh

  1. Angket terhadap pencapaian prestasi belajar. Angket yang digunakan dalam Penelitian ini dilaksanakan di kelas penelitian ini bersifat online, diakses

  VII-A SMP Muhammadiyah 2 Depok. menggunakan komputer. Angket Subyek penelitian yaitu peserta didik digunakan untuk memperoleh data kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 motivasi belajar IPA. Jenis angket Depok, berjumlah 22 peserta didik yang digunakan adalah angket yang terdiri dari 13 laki-laki dan 9 tertutup dengan menggunakan perempuan. skala Likert. Angket ini terdiri dari

  Penelitian ini merupakan Penelitian 10 pertanyaan dengan 5 pilihan Pengembangan Inovasi Pembelajaran di jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, Sekolah (PIPS) dengan metode action ragu-ragu, tidak setuju dan sangat research atau penelitian tindakan tidak setuju. kelas. Penelitian ini terdiri dari empat Menurut Sugiyono (2010) dengan tahapan dasar yang saling berkait dan m e n g g u n a k a n s k a l a L i k e r t bersinambung yaitu: (1) perencanaan maka variabel yang akan diukur

  

(planing), (2) pelaksanaan (acting), (3) dijabarkan menjadi indikator

  Heru Harnadi - Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Melalui Aplikasi E-Learningmoodle

  variabel. Kemudian indikator angket yang menggunakan skala tersebut dijadikan sebagai titik Likert dapat diberi skor. tolak untuk menyusun item-item pernyataan atau pertanyaan. menggunakan skala Likert

  2. Dokumentasi Jawaban Skor Dokumentasi digunakan untuk

  Sangat Tidak Setuju (STS)

  1

  mengumpulkan data berupa nilai

  Tidak Setuju (TS)

  2

  ulangan harian peserta didik kelas

  Ragu-Ragu (RR)

  3 V I I - A S M P M u h a m m a d i y a h Setuju (S)

  4

  2 Depok. Data ini digunakan

  Sangat Setuju (SS)

  5

  sebagai salah satu alat ukur untuk menentukan sejauh mana Sehingga dalam pembuatan angket keberhasilan penelitian yang secara online perlu diseting skor dilakukan. masing- masing item berdasarkan

  3. Tes aturan di atas.

  Tes dilakukan dengan memberikan (b) Deskriptif Kualitatif instrumen tes kepada peserta didik

  Data hasil angket motivasi belajar secara onlineyaitu berupa evaluasi

  IPA peserta didik dapat dianalisis disetiap akhir siklus. Dalam langsung dengan menggunakan penelitian ini soal yang digunakan Results-Statistics yang tersedia berbentuk isian singkat sebanyak 10 pada menu Navigationpada aplikasi soal. e-learning Moodle.

  4. Observasi Untuk memberikan predikat pada

  Menggunakan laporan aktivitas motivasi belajar IPA peserta didik peserta didik yang sudah tersedia dapat dilihat dari tabel berikut. d a l a m e - l e a r n i n g , o b s e r v a s i dapat dilakukan selama proses

  Tabel 2. Predikat motivasi belajar pembelajaran maupun diluar jam peserta didik belajar. Selain itu observasi selama

  No. Skor yang diper- Predikat

  proses pembelajaran juga dilakukan

  oleh oleh pengamat. 1. 41 – 50 Sangat baik 2. 31 – 40 Baik

  Teknik Analisis Data

  3. 21 - 30 Cukup

  Te k n i k a n a l i s i s d a t a y a n g

  4. 11 - 20 Kurang

  digunakan dalam penelitian ini adalah

  5. 0 - 10 Sangat kurang sebagaiberikut.

  1. Analisis angket motivasi belajar IPA (a) Deskriptif Kuantitatif

  Menurut Sugiyono (2010) untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban setiap item instrumen

  T a j d i d u k a s i , Volume VII, No. 2 Juli 2017

  Tabel 3. Interpretasi predikat hasil HASIL DAN PEMBAHASAN belajar peserta didik Penelitian ini terdiri dari 2 siklus

  No. Nilai Predikat

  yang pada setiap siklusnya terbagi

  

1. Istimewa atas 4 tahap yaitu rencana tindakan,

≥ 95,0

  pelaksanaan tindakan, observasi, dan

  2. 80,0 - 94,9 Amat baik

  refleksi. Adapun pelaksanaan dari tiap

  3. 65,0 - 79,9 Baik siklus diuraikan sebagai berikut. 4. 55,0 - 64,9 Cukup

  1. Deskripsi Siklus I 5. 40,1 - 54,9 Kurang

  Siklus I dilaksanakan sebanyak 2

  6. Amat kurang ≤ 40,0

  kali pertemuan yaitu tanggal 10 dan 12

  Sumber: Suharsimi, 2010

  Oktober 2016 dengan alokasi waktu tiap pertemuan selama 2x40 menit dan

  2. Analisis hasil belajar IPA 3x40 menit. Materi pelajaran disajikan

  (a) Deskriptif Kuantitatif menggunakanaplikasi e-learning Nilai rata-rata hasil belajar peserta

  Moodle pada pertemuan pertama. Materi didik dan penilaian hasil belajar pelajaran yang disajikan pada pertemuan peserta didik secara individu dapat pertama yaitu pengelompokan zat dilihat secara langsung pada menu asam, basa dan garam.Pada pertemuan

  Navigation-Result-Gradespada ini peserta didik diberi materi secara aplikasi e-learning Moodle.. onlinedan diberikan kebebasan untuk

  Persentase hasil belajar peserta bertanya dan berkomentar mengenai didik dihitung dengan menggunakan materi yang ada dengan menggunakan rumus dari Sudijono (2008) adalah media yang telah disediakan yaitu pada sebagai berikut : menu comments, sebelum pelajaran f berakhir peserta didik diberikan tugas P = —— x 100 % secara online.Pada pertemuan kedua, N peserta didik ditunjukkannilai yang

  Keterangan: diperoleh dengan menggunakan LCD P = angka persentase

  Projektor. Peserta didik antusias untuk f = frekuensi yang sedang dicari mengetahui peringkat mereka. Setelah persentasenya itu, peserta didik dipersilakan untuk

  N = jumlah frekuensi/banyaknya membuka materi yang ada, kemudian individu mereka diberikan kebebasan untuk bertanya dan berpendapat tentang

  Hasil belajar peserta didik setiap materi tersebut. Pada pertemuan akhir siklus yang dinyatakan dalam kedua juga diadakan evaluasi siklus b e n t u k p e r s e n t a s e m e n y a t a k a n

  I secara onlinedimana peserta didik ketuntasan belajar secara klasikal. secara langsung diperlihatkan nilai dan peringkat yang mereka peroleh.

  Siklus I terdiri dari 4 tahapan tindakan dan tahapan-tahapannya

  Heru Harnadi - Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Melalui Aplikasi E-Learningmoodle

  d) menyiapkan instrumen penelitian yaitu angket motivasi belajar IPA secara online, lembar observasi peserta didik dan lembar observasi aktivitas guru.

  dan dapat diperlihatkan di depan kelas. 6) M e n y a m p a i k a n a p e r s e p s i sebagai penunjang materi yang akan dipelajari dengan menggunakan metode tanya jawab. (b) Kegiatan Inti

  learningMoodleakan terekam

  tahap perencanaan yang telah dibuat. Kegiatan pada tahap ini merupakan kegiatan pembelajaran dengan prosedur sebagai berikut. (a) Kegiatan pendahuluan 1) Memeriksa kehadiran peserta didik dan menyuruh peserta didik untuk menyalakan laptop. 2) Meminta peserta didik untuk membuka aplikasie-learning masing-masing peserta didik selembar kertas kecil yang b e r i s i k a n u s e r n a m e d a n password,kemudian meminta peserta didik untuk login deng- an username dan passwordma- sing-masing. 3) M e n y a m p a i k a n t u j u a n pembelajaran kepada peserta didik. 4) Memberikan motivasi kepada peserta didik agar aktif dalam kegiatan pembelajaran, baik saat jam berlangsung atau di luar jem pembelajaran. 5) M e m b e r i t a h u k a n k e p a d a semua peserta didik bahwa apapun tindakan yang mereka l a k u k a n p a d a a p l i k a s i e -

  e-learningMoodle sesuai dengan

  a. Pertemuan Pertama P a d a p e r t e m u a n p e r t a m a dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan aplikasi

  e) mengadakan pembagian tugas dengan pengamat. 2) Pelaksanaan Tindakan

  online, tugasonline dan alat evaluasi siklus I secara online.

  adalah sebagai berikut : 1) Rencana Tindakan

  c) menyiapkan perangkat pembelajaran s e p e r t i r e n c a n a p e l a k s a n a a n pembelajaran (RPP), materi secara

  didik bisa membuat akunsendiri, tetapi untuk mempercepat waktu sengaja dibuatkan.

  password. Pada dasarnya peserta

  b) membuat akun untuk masing-masing peserta didik dengan username dan

  a) melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik pada proses pembelajaran.

  Rencana tindakan yang dilakukan

  Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut. 1) Meminta peserta didik untuk membuka materi yang sudah tersedia dan memahami isinya. 2) Menjelaskan isi materi yang ada secara singkat menggunakan bantuan LCD Projektor di depan kelas. 3) M e m b e r i k a n k e s e m p a t a n

  T a j d i d u k a s i , Volume VII, No. 2 Juli 2017

  kepada peserta didik untuk bertanya secara langsung maupun secara online melalui aplikasi Moodle.

  4) Memberi pertanyaan pembuka kepada peserta didik secara

  online dan memancing semua

  peserta didik untuk menanggapi pertanyaan itu secara online, sehingga tanpa disadari oleh peserta didik telah terjadi forum diskusi yang menyenangkan saat proses pembelajaran maupun di luar jam pelajaran. (c) KegiatanPenutup

  Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut. 1) Membimbing peserta didik dalam menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari dan menuliskannya dalam forum curah pendapat. 2) Menginformasikan bahwa akan ada tugas secara online yang bisa mereka kerjakan dengan batas waktu yang sudah ditentukan.

  b. Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua selain p e n y a m p a i a n m a t e r i j u g a dilaksanakan permainan, dimana setiap peserta didik bisa mencoba permainan ini dan saling berlomba untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Kegiatan pada tahap ini merupakan kegiatan pembelajaran dengan prosedur sebagai berikut. (a) Kegiatan pendahuluan

  Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.

  1) Memeriksa kehadiran peserta didik dan menyuruh peserta didik untuk menyalakan laptop. membuka e-learning, kemudian meminta peserta didik untuk

  login dengan username dan password masing-masing.

  3) M e n y a m p a i k a n t u j u a n pembelajaran kepada peserta didik. 4) Memberikan motivasi kepada peserta didik agar aktif dalam kegiatan pembelajaran. (b) Kegiatan Inti

  Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut. Peneliti meminta semua peserta didik untuk membuka dan memulai materi unsur, senyawa dan campuran. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut. 1) Mengajak peserta didik untuk membuka materi yang tersedia secara bersama-sama dan memahami isinya. 2) M e m b e r i k a n k e s e m p a t a n kepada semua peserta didik untuk menuliskan pertanyaan atau pendapatnya di tempat yang sudah tersedia. 3) Membentuk diskusi yang terjadi secara online. 4) Memberikan komentar langsung pada pendapat dan pertanyaan peserta didik secara online, sehingga memancing peserta didik lain untuk bertanya dan mengeluarkan idenya tentang materi yang dibahas. 5) Membimbing peserta didik

  Heru Harnadi - Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Melalui Aplikasi E-Learningmoodle

  Tabel 4. Distribusi frekuensi hasil angket motivasi belajar IPA pada siklus I

  22 100

  18 11 - 20 Kurang 0 - 10 Sangat kurang Jumlah

  4

  68 21 - 30 Cukup

  15

  14 31 - 40 Baik

  3

  (%) 41 - 50 Sangat baik

  Nilai Predikat Fre- kuensi Persentase

  Distribusi frekuensi hasil angket motivasi belajar peserta didik pada siklus I disajikan pada tabel berikut.

  dalam menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari dan menuliskannya dalam

  Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas peserta pengamat diperoleh data bahwa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, ada beberapa peserta didik yang kesulitan mengoperasikan komputer. Pada saat berdiskusi secara online masih banyak peserta didik yang belum terbiasa menuliskan ide dan pertanyaannya pada media yang ada. Tidak semua peserta didik aktif dalam diskusi online, hanya peserta didik yang tergolong pandai saja yang aktif dalam diskusi.

  Aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran juga diamati oleh seorang pengamat lainnya, namun t i d a k d i n i l a i . P e n g a m a t a n i n i bertujuanuntuk mengetahui apakah guru melaksanakan aspek yang diamati pada lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan aplikasi e-learningMoodle.

  selama proses pembelajaran maupun diluar jam belajar.

  e-learning. Observasi dapat dilakukan

  menggunakan laporan aktivitas peserta didik yang sudah tersedia dalam

  e - l e a r n i n g M o o d l e j u g a d e n g a n

  Selama kegiatan pembelajaran d i k e l a s b e r l a n g s u n g , d i a d a k a n pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas peserta didik. Pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas peserta didik selain dilakukan oleh pengamat dengan mengisi lembar obsevasi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran menggunakan aplikasi

  IPA secara online. 3) Observasi

  I . E v a l u a s i d i l a k s a n a k a n secara online bertujuan untuk mengetahui secara langsung hasil belajar peserta didik selama siklus I dilaksanakan. 8) Meminta peserta didik untuk mengisi angket motivasi belajar

  6) Menginformasikan bahwa akan ada materi dan informasi tambahan yang bisa dilihat di e-learning. 7) Melaksanakan evaluasi siklus

  Distribusi frekuensi hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil evaluasi siklus I disajikan pada tabel berikut.

  T a j d i d u k a s i , Volume VII, No. 2 Juli 2017

  22 100

  Berdasarkan hasil evaluasi siklus I terlihat bahwa hasil belajar peserta didik pada siklus Ibelum memenuhi indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal hanya sebanyak 63 % atau 14 orang peserta didik dari keseluruhan jumlah peserta didik, maka dapat dinyatakan bahwa pembelajaran siklus I belum berhasil secara optimal karena peserta didik yang memperoleh

  Berdasarkan hasil angket motivasi belajar IPA peserta didik pada siklus I terlihat bahwa tidak ada peserta didik yang motivasi belajarnya kurang dan sangat kurang, namun masih ada peserta didik yang motivasi belajarnya cukup yaitu sebanyak 18 % atau 4 orang peserta didik dari keseluruhan jumlah peserta didik.

  Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada siklus I diatasi dengan melakukan diskusi serta saling memberi masukan agar pada siklus berikutnya proses pembelajaran menggunakan aplikasi e-learningMoodle dapat berlangsung lebih baik.

  Hal ini disebabkan oleh kurangnya motivasi yang diberikan kepada peserta didik pada saat pembelajaran. Selain itu, perhatian yang diberikan peneliti kepada setiap peserta didik tampaknya belum begitu merata sehingga ada beberapa peserta didik merasa tidak diperhatikan dan akibatnya mereka membuka aplikasi lain yang ada di laptop mereka.

  Pada saat kegiatan diskusi online, peserta didik belum terbiasa berdiskusi dan ada beberapa peserta didik yang belum terbiasa mengoperasikan komputer. Tidak semua peserta didik aktif dalam diskusi online, hanya peserta didik yang tergolong pandai saja yang aktif menjalankan diskusi. Peserta didik masih belum terbiasa dengan pembelajaran online sehingga ada beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi online dan hanya beberapa peserta didik kelas online saat di luar jam pelajaran.

  e-learningMoodle pada siklus I belum sepenuhnya berjalan dengan baik.

  Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan siklus I, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dan diperbaiki untuk rencana tindakan pada siklus berikutnya. Kegiatan pembelajaran d e n g a n m e n g g u n a k a n a p l i k a s i

  Berdasarkan hasil evaluasi siklus I terlihat bahwa ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal sebanyak 63 % atau 14 orang peserta didik dari keseluruhan jumlah peserta didik dan termasuk dalam kualifikasi baik dengan nilai rata-rata peserta didik adalah 65,9

  5 < 40,0 Amat kurang Jumlah

  Tabel 5. Distribusi frekuensi hasil belajar peserta didik pada siklus I

  1

  32 40,1 - 54,9 Kurang

  7

  45 55,0 - 64,9 Cukup

  10

  18 65,0 - 79,9 Baik

  4

  Persentase (%) > 95,0 Istimewa 80,0 - 94,9 Amat baik

  Nilai Kua- lifikasi Fre- kuensi

4) Refleksi

  Heru Harnadi - Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Melalui Aplikasi E-Learningmoodle

  nilai minimal 65 belum mencapai 75 % dari jumlah peserta didik keseluruhan. Oleh sebab itu, tim peneliti sepakat

  II. Peneliti juga sepakat bahwa materi yang disampaikan pada siklus II adalah materi yang berbeda atau melanjutkan materi yang telah disampaikan pada siklus I.

2. Deskripsi Siklus II

  Siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu tanggal 17 dan 19 Oktober 2016 dengan alokasi waktu tiap pertemuan selama 2x40 menit dan 3x40 menit. Pada dasarnya proses pembelajaran siklus II sama seperti siklus I. Materi pelajaran yang disajikan pada pertemuan pertama yaitu unsur, senyawa dan campuran. Pada pertemuan kedua diadakan permainanonline terkait materi untuk memperdalam materi yang ada dan diadakan evaluasi siklus II.

  Siklus II terdiri dari 4 tahapan tindakan dan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut. 1) Rencana Tindakan

  Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I, maka pada siklus II ini direncanakan kembali tindakan perbaikan terhadap hal-hal yang dianggap masih kurang pada siklus I, yaitu:

  a) pemberian motivasi belajar kepada peserta didik perlu ditingkatkan agar peserta didik lebih bersemangat d a l a m m e n g i k u t i k e g i a t a n pembelajaran,

  b) pembimbingan harus menyeluruh pada semua peserta didik sehingga tidak ada lagi peserta didik yang merasa tidak diperhatikan dengan harapan semua peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, aktivitas peserta didik saat jam pelajaran di sekolah maupun di luar sekolah perlu ditingkatkan, pemberian motivasi berupa sapaan dengan media messages atau comments saat ada peserta didik yang menggunakan e-learning. Kemudian saat di kelas sebelum masuk inti kegiatan peneliti menyempatkan memperlihatkan dengan LCD Projektor catatan aktivitas beberapa peserta didik yang aktif selama di luar sekolah. 2) Pelaksanaan Tindakan

  Pada tahap ini peneliti kembali melakukan kegiatan pembelajaran d e n g a n m e n g g u n a k a n a p l i k a s i

  e-learningMoodle sesuai dengan

  rencana yang telah dibuat. Pada siklus

  II prosedur pelaksanaannya sama seperti siklus I. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi secara online, permainan, tugasonlinedan alat evaluasi siklus II secara online, menyiapkan instrumenpenelitian yaitu angket motivasi belajar IPA secara online, lembar observasi peserta didik dan lembar observasi aktivitas guru, mengadakan pembagian tugas dengan pengamat. 3) Observasi

  Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas peserta didik diperoleh data bahwa peserta didik sudah mampu berdiskusi secara online dan terbiasa menggunakan e-learning baik di saat jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran. Peserta didik tampak

  T a j d i d u k a s i , Volume VII, No. 2 Juli 2017

  Nilai Kualifikasi Fre- kuensi

  e-learningMoodle dalam pembelajaran

  B e r d a s a r k a n h a s i l o b s e r v a s i yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan siklus II, diketahui bahwa guru telah berhasil menerapkan pembelajaran menggunakan aplikasi

  Berdasarkan hasil evaluasi siklus II terlihat bahwa ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal sebanyak 82 % atau 18 peserta didik dari keseluruhan jumlah peserta didik dengan nilai rata- rata peserta didik adalah 69,3 dan termasuk dalam kualifikasi baik. 4) Refleksi

  Jumlah 22 100

  4 < 40,0 Amat kurang

  1

  14 40,1 - 54,9 Kurang

  3

  64 55,0 - 64,9 Cukup

  14

  18 65,0 - 79,9 Baik

  4

  Persentase (%) > 95,0 Istimewa 80,0 - 94,9 Amat baik

  Tabel 7. Distribusi frekuensi hasil belajar peserta didik pada siklus II

  bersemangat melaksanakan kegiatan permainan online. Peserta didik juga sudah memahami menu-menu yang sehingga kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik.

  Distribusi frekuensi hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil evaluasi siklus II disajikan pada tabel berikut.

  20 Kurang 0 – 10 Sangat kurang Jumlah 22 100

  30 Cukup 11 –

  77 21 –

  17

  40 Baik

  23 31 –

  5

  50 Sangat baik

  (%) 41 –

  Nilai Predikat Frekue- nsi Persentase

  Tabel 6. Distribusi frekuensi hasil angket motivasi belajar IPA pada siklus II

  Hasil angket motivasi belajar peserta didik pada siklus II dapat dilihat pada lampiran. Distribusi frekuensi hasil angket motivasi belajar peserta didik pada siklus II disajikan pada tabel berikut.

  Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas guru diperoleh d a t a b a h w a g u r u s u d a h m a m p u melaksanakan semua rencana tindakan yang telah dibuat dengan baik. Guru mampu mengelola kegiatan diskusi onlinedan permainandengan baik. Perhatian guru kepada semua peserta didik merata sehingga semua peserta didik bersemangat dalam kegiatan diskusi onlinemaupun permainan online.

  IPA. Pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas peserta didik yang dilakukan oleh pengamat diperoleh data bahwa peserta didik sudah mampu berdiskusi dan belajar maupun melakukan evaluasi secara online. Peserta didik tampak bersemangat melaksanakan kegiatan pembelajaran terutama saat menjawab permainanonline. Peserta didik juga sudah memahami menu-menu yang

  Heru Harnadi - Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Melalui Aplikasi E-Learningmoodle

  tersedia di dalam e-learningMoodle sehingga kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik. didik sudah mampu melaksanakan p e m b e l a j a r a n m e l a l u i a p l i k a s i

  e-learningMoodle dalam kegiatan

  p e m b e l a j a r a n I PA . P e n g e l o l a a n pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara keseluruhan telah berlangsung dengan baik dan lancar. Guru bisa Gambar 2. Grafik motivasi belajar IPA dikatakan sudah mampu melaksanakan pada siklus I dan siklus II. semua rencana tindakan yang telah dibuat. Hasil belajar peserta didik pada

  Berdasarkan hasil angket motivasi siklus II sudah memenuhi indikator belajar IPA peserta didik pada siklus I ada keberhasilan dari penelitian yang telah peserta didik yang motivasi belajarnya ditetapkan. Ketuntasan belajar peserta cukup yaitu sebanyak 18 % atau 4 orang didik secara klasikal adalah sebesar 82 peserta didik dari keseluruhan jumlah % atau 18 peserta didik dari jumlah peserta didik, sedangkan pada siklus peserta didik dengan nilai rata-rata hasil

  II tidak ada lagi peserta didik yang belajar peserta didik adalah 69,3 dan motivasi belajarnya cukup. termasuk dalam kualifikasi baik.

  Motivasi belajar IPA peserta didik Hasil belajar peserta didik pada pada siklus II mengalami peningkatan siklus II mengalami peningkatan d i b a n d i n g k a n d e n g a n s i k l u s I . d i b a n d i n g k a n d e n g a n s i k l u s I . Peningkatan motivasi belajar IPA Peningkatan ketuntasan belajar secara peserta didik dapat dilihat pada tabel klasikal sebesar 19 % dan 3,8 untuk nilai rata-rata hasil belajar peserta didik dan grafik berikut.

  Berikut ini adalah tabel rekapitulasi Tabel 8 Frekuensi dan Persentase nilai evaluasi I dan II yang menunjukkan

  Motivasi Belajar IPA Siklus I dan peningkatan hasil belajar dari siklus I ke Siklus II siklus II.

  T a j d i d u k a s i , Volume VII, No. 2 Juli 2017

  Tabel 9. Rekapitulasi nilai evaluasi siklus I dan siklus II

  Jumlah Peserta didik Persen- tase (%)

  Jumlah Peserta didik Persen- tase (%)

DAFTAR PUSTAKA

  14

  Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

  Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

  Offset Walgito, Bimo. 1983. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah.

  Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Penerbit Andi

  Suryabrata, Sumadi. 1984. Proses

  P e n d i d i k a n P e n d e k a t a n Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

  Jakarta:Rineka Cipta. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian

  Remaja Karya Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya.

  Belajar di Sekolah. Bandung:

  PT Bina Ilmu Singer, Kurt. 1987. Membina Hasrat

  Psikologi Pendidikan. Surabaya:

  Bandung: Tarsito Salahudin, Mahfudh. 1999. Pengantar

  Hamalik, Oemar. 1983. Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.

  Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Jakarta: Aditya Media.

  Ali, Lukman dkk. 1995. Kamus Besar

  63

  I Tahun pelajaran 2016/2017 menggunakan aplikasi Moodle dalam e-learning meningkat dan termasuk dalam kualifikasi baik.

  (2) Hasil belajar IPA peserta didik peserta didik kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Depok semester

  >65

  Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut. (1) Aplikasi Moodle dalam e-learning dapat meningkatkan motivasi belajar IPA peserta didik kelas

  PENUTUP

  IPA peserta didik kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Depok semester I Tahun pelajaran 2016/2017.

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut maka hipotesis tindakan yang dirumuskan dalam penelitian ini dapat diterima yaitu Aplikasi Moodledalam e-learning dapat meningkatkan motivasi belajar

  Karena terjadinya peningkatan motivasi belajar IPA siswa dari siklus I ke siklus II dan ketuntasan belajar peserta didik sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian, maka tidak melanjutkan ke siklus berikutnya.

  18 Jumlah 22 100 22 100

  4

  37

  8

  82 < 65

  18

  VII-A SMP Muhammadiyah 2 Depok semester I Tahun pelajaran 2016/2017.