Analisis Urban Desain Kawasan Perkotaan
ABSTRAK
Studi ini dilakukan untuk mengetahui keistimewaan perkotaan Yogyakarta sesuai dengan topografi dan natural settingnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik DI.Yogyakarta, penduduk asli dan penduduk wisatawan tiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan perkembangan kota juga kian meningkat. Namun jika tidak dapat dikendalikan maka akan terjadi suatu bentuk kota yang alami tanpa terkendali. Metode yang digunakan adalah studi literator serta survey melalui internet. Cara analisis dengan cara mempetakan hasil survey, lalu di analisis dengan teori dan referensi yang telah dipilih. Sehingga diketahui bahwasanya perkotaan Yogyakarta belum cukup istimewa karena adanya beberapa aspek wisata yang belum dimanfaatkan. Hal ini diketahui dari potensi dan
ANALISA URBAN permasalahan yang dianalisis secara kualitatif dan deskriptif
kuantitatif. Kata Kunci: analisa urban, analisa topografi, natural setting,
DESAIN
perkotaan Yogyakarta,
Angga Ramadhan 1
Ir. Suparwoko., MURP., Ph.D. 2
PERKOTAAN Perencanaan, Universitas Islam Indonesia
1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan
email : Anggarch317@gmail.com 2 Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan
YOGYAKARTA
Perencanaan, Universitas Islam Indonesia
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.1.1. Latar Belakang Proyek
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesaia yang sedang mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tersebut bisa disebabkan karena pertumbuhan penduduk asli dan pertambahan pendatang.
Tabel 1. Jumlah Penduduk di D.I. Yogyakarta (berdasarkan Sensus Penduduk 1971-2010)
Kabupaten/Kota
JumlahPenduduk(jiwa)
Sumber : Data Sensus Penduduk, BPS DIY Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwasannya setiap periode sensus
penduduk dalam kurun 10 tahun selalu memiliki peningkatan, dan pada tahun 2010, DI Yogyakarta memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.457.491 jiwa.
Tabel 2. Jumlah Penduduk menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta (Estimasi Penduduk berdasarkan SP 2010)
Tahun/
Uraian
Kabupaten/Kota / Regency/City
Jumlah/Total
Berdasarkan tabel nomor 2 didapatkan kesimpulan bahwa jumlah penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta disetiap kabupaten/kota memiliki peningkatan dalam pertahunnya sebesar 0,009% (31,000 jiwa) dalam kurun waktu tahun 2007-2011, dan diperkirakan berjumlah penduduk 3.514.762 jiwa pada tahun 2012.
Tabel 3. Perkembangan Wisatawan ke DIY tahun 2010-2014 berdasarkan akomodasi yang digunakan
Sumber :http://visitingjogja.com/bank_data/kategori/MQ== Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap tahun Daerah
Istimewa Yogyakarta memiliki peningkatan jumlah pengunjung/wisatawan yang menginap/menetap sementara waktu di hotel tiap tahunnya dalam kurun waktu tahun 2010-2014, dan pada tahun 2014 berjumlah sebanyak 3.346.180 jiwa.
Sehingga, dari ketiga tabel diatas dapat disimpulkan setiap tahunnya Daerah Istimewa memiliki peningkatan penduduk baik penduduk asli yang menetap disana maupun peningkatan jumlah pendatang yaitu wisatawan yang tinggal sementara pada tiap tahunnya.
1.1.2. Latar Belakang Permasalahan
Kota merupakan suatu kesatuan pemukiman yang terbentuk dari beberapa sub- sub sistem dengan elemen-elemen penting yang di dalamnya membentuk suatu kota. Suatu kota pada hakekatnya akan senantiasa tumbuh dan berkembang, baik melalui rencana maupun tanpa rencana kota. Yang membedakan adalah bahwa
1.3. RUMUSAN MASALAH
1.3.1. Permasalahan Umum
1. Apakah Perkotaan Yogyakarta sudah Istimewa ?
1.3.2. Permasalahan Khusus
1. Apakah bukit yang ada di site sudah dimanfaatkan sebagai view kedalam perkotaan Yogyakarta ?
2. Apakah riverfront yang ada di perkotaan Yogyakarta sudah memenuhi syarat waterfront yang memfasilitasi pengguna ?
3. Apakah Selokan Mataram yang merupakan kanal di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta sudah memenuhi fungsinya sesuai dari kriterianya ?
4. Dari Natural Setting dan Topografi di Perkotaan Yogyakarta, apakah sudah memenuhi syarat untuk dijadikan tempat wisata ?
1.4. LOKASI
Penelitian ini dilakukan di sekitar perkotaan Yogyakarta hingga batas provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi penelitian lebih diutamakan di kawasan perkotaan Yogyakarta yang mencakup daerah didalam lingkaran jalan ringroad (area berwarna biru). Jalan ringroad terdiri atas jalan ringroad utara, jalan janti, jalan ringroad selatan, dan jalan ringroad barat.
1.5. SASARAN
Sasaran dari penelitian ini adalah natural setting dan topografi yang merupakan site/tapak dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini mencakup bukit dan hubungan antara pemandangannya, waterfront, dan kanal. (Holmes. 2003. p.2)
1.6. METODOLOGI
A. Survey
1) Sekunder
Data diperoleh dari mengakses berbegai informasi, berita, dan jurnal serta survey secara online menggunakan website google.com. Selain itu menggunakan kajian literatur untuk mendapatkan beberapa teori untuk digunakan analisa.
2) Sampel
Penelitian ini menggunakan sampel pada lokasi penelitiannya. Sampel yang digunakan yaitu beberapa bukit yang memiliki view kedalam perkotaan kota, sungai besar yang membentang melewati kawasan perkotaan Yogyakarta, dan sepanjang aliran selokan Mataram.
Likert merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Dalam pendekatan ini tidak diperlukan adanya kelompok panel penilai (Judging Group) dikarenakan nilai skala setiap pernyataan tidak akan ditentukan oleh derajat favorabelnya masing-masing, akan tetapi ditentukan oleh distribusi respons setuju atau tidak
setuju dari sekolompok responden yang bertindak sebagai kelompok uji coba 1 . Nilai yang digunakan dalam rentang 0-5 poin. Setiap nilai memiliki kriteria
sendiri yaitu 5=sangat baik, 4=cukup baik, 3 = cukup, 2=kurang baik, 1=kurang, 0= sangat kurang. Dari penilaian tersebut didapatkan kekurangan dan kelebihan sehingga didapatkan permasalahan yang dapat diselesaikan. Setiap angka yang ada dideskripsikan kedalam bentuk tulisan yang dapat menjelaskan setiap angka yang ada.
2) Diskriptif dan Grafis
Analisis secara grafis menggunakan software CorelDraw versi 17 untuk membuat peta lokasi dan membuat plottingan-plottingan. Hal ini digunakan untuk mempermudahkan pembaca mendapatkan gambaran peta yang sesuai dengan teori yang digunakan.
1.7. TUJUAN
Agar mengetahui Jogjakarta yang Istimewa sesuai dengan natural setting dan tapak.
BAB II KAJIAN TEORI
2.1. PRINSIP URBAN DESAIN
“Recognise the role of the site within the urban structure. Integrate major new proposals into the city structure and ensure that new developments emphasise, retain or enhance the City’s identity (Holmes. 2003. p.1).” Dari teori yang digunakan, yang dilakukan adalah mengidentifikasi tapak kawasan dengan struktur perkotaan. Integrasi rencana pembangunan bangunan utama baik bangunan negeri (pemerintah) ataupun bangunan swasta di dalam struktur kota. Memberikan jaminan rencana pembangunan yang diusulkan dapat menekankan, menghambat atau meningkatkan dari identitas kota.
2.2. ISTIMEWA
Istimewa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kata sifat yang berarti khas (untuk tujuan yang tertentu) dan berarti khusus. Selain itu juga dapat diartikan sebagai lain daripada yang lain atau sering disebut juga luar biasa. Istimewa juga dapt diartikan
sebagai yang diutamakan (terutama) atau memiliki sesuatu hal yang lebih. 2
Gambar 3 . Peta Berfikir “Istimewa”
2.4. NATURAL SETTING
Keadaan alam meliputi benda hidup dan tak hidup yang berada dan menempati alam di bumi atau sebagian daerah disana. Keadaan Alam meliputi interksi dari seluruh kehidupan species yaitu iklim, cuacu, dan sumber kehidupan alam yang mengakibatkan manusia bertahan dan aktivitas ekonomi. (Johnson, dkk. 1997). Keadaan suatu tempat dan kondisi adalah sesuatu yang terjadi atau yang ada. Hal ini akan menjadi suatu keadaan dengan kecantikan/kesempurnaan/idaman untuk sebuah wisata selain itu juga menjadikan kesempatan untuk melihat hewan-hewab di alam liarnya.
1. Bukit dan Hubungan Pemandangannya
a. Definisi Bukit Bukit atau perbukitan adalah wilayah di permukaan bumi yang berketinggian
antara 200-500 m di atas permukaan laut dan disertai beberapa bagian yang merupakan lembah. 5 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
bukit merupakan kata benda yang berati tumpukan tanah yang lebih tinggi daripada tempat sekelilingnya, namun lebih rendah daripada gunung. 6 Sedangkan gunung menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bukit
yang sangat besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m). 7
b. Referensi Adelaide Hills tujuan : mengembangkan ekonomi, sosial dan nilai lingkungan dari
wilayah Fasilitas pendukung seperti hunian, restaurant, tempat parkir Atraksi balapan pacu kuda, dan penangkaran koala
Gambar 5. Aktivitas di Adelaide Hills Sumber :http://www.adelaidehills.org.au/
2. Waterfront
a. Definisi Waterfront Pengertian waterfront dalam Bahasa Indonesia secara harafiah adalah daerah
tepi laut, bagian kota yang berbatasan dengan air, daerah pelabuhan (Echols, 2003) . Urban waterfront memiliki arti suatu lingkungan perkotaan yang berada di tepi atau dekat wilayah perairan, misalnya lokasi di area pelabuhan besar di kota metropolitan (Wrenn, 1983). waterfront adalah suatu daerah atau area yang terletak di dekat / berbatasan dengan kawasan perairan di mana terdapat satu atau beberapa kegiatan dan Aktivitas pada area pertemuan tersebut.
b. Jenis-jenis Waterfront Berdasarkan tipe proyeknya, waterfront dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu:
Konservasi (Conservation) : Waterfront jenis ini dilakukan dengan jalan penataan waterfront kuno atau lama yang masih ada sampai saat ini dan menjaganya agar tetap dinikmati masyarakat.
Pembangunan Kembali (Redevelopment) : Waterfront jenis ini dilakukan dengan jalan menghidupkan kembali fungsi-fungsi waterfront lama yang sampai saat ini masih digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan mengubah atau membangun kembali fasilitas-fasilitas yang ada.
Working Waterfront : Waterfront jenis ini adalah tempat-tempat penangkapan ikan komersial, reparasi kapal pesiar, industri berat, dan fungsi-fungsi pelabuhan.
c. Kriteria Waterfront Kriteria umum dari penataan dan pendesainan waterfront (Prabudiantoro,
1997) adalah sebagai berikut:
1) Berlokasi dan berada di tepi suatu wilayah perairan yang besar (laut,
danau, sungai, dan sebagainya);
2) biasanya merupakan area pelabuhan, perdagangan, permukiman atau
pariwisata;
3) memiliki fungsi-fungsi utama sebagai tempat rekreasi,permukiman,
industri, atau pelabuhan;
4) dominan dengan pemandangan dan orientasi ke arah perairan; dan
5) pembangunannya dilakukan ke arah vertikal-horizontal.
d. Aspek Perencanaan Waterfront Perencanaan waterfront mengandung tiga aspek yang dominan, yaitu: aspek
arsitektural, aspek keteknikan, dan aspek sosial budaya. Aspek arsitektural berkaitan dengan pembentukan citra (image) dari kawasan waterfront dan bagaimana menciptakan kawasan waterfront yang memenuhi nilai-nilai estetika. Aspek keteknikan berkaitan terutama dalam perencanaan struktur dan teknologi konstruksi yang dapatmengatasi kendala-kendala dalam mewujudkan rancangan waterfront, seperti: stabilisasi perairan, banjir, korosi, erosi, kondisi alam setempat, dan sebagainya. Aspek sosial budaya bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan waterfront tersebut.
Gambar 7. Aktivitas di Waterfornt Edinburgh
Sumber :http://www.premierinn.com/gb/en/hotels/scotland/lothian/edinburgh/edinburgh-leith-waterfront.html
3. Kanal Kanal atau umumnya disebut dengan terusan (terusan kapal) merupakan jalur air
buatan manusia. Kanal terdiri dari dua macam, yaitu kanal yang hanya digunakan untuk mengarahkan dan mengalirkan air saja dan satunya adalah kanal yang merupakan jalur transportasi yang dapat di navigasi, digunakan untuk angkutan barang dan orang, seringkali terhubung dengan sungai, laut dan danau.
a) Kanal dibagi menjadi dua berdasarkan fungsi:
1. Waterways Kanal transportasi navigasi yang digunakan untuk membawa kapal dan barang
kapal pengiriman dan menyampaikan orang, kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis:
a. Yang terhubung ke danau yang ada, sungai, atau laut. Termasuk kanal antar-basin, seperti Terusan Suez, Erie Canal, dan Terusan Panama.
Gambar 9. Grande Canal
Sumber :http://images.mapsofworld.com/allwonders/canal-grande-grand-canal-
venice.jpg
2. Saluran air Kanal pasokan air yang digunakan untuk pengangkutan dan pengiriman air
minum untuk konsumsi manusia, menggunakan kota, dan irigasi pertanian. Anak sungai dan acequias adalah versi kecilnya.
Gambar 10. Kanal Banjir Timur
Sumber :https://ugm.ac.id/id/image/3925-ugm-dorong-modernisasi-irigasi-di-indonesia.jpg
b) Jenis - Jenis Kanal Buatan Kanal yang dibuat dalam salah satu dari tiga cara, atau kombinasi dari ketiganya,
Gambar 11. Canal du Midi Sumber :http://www.toulouse-
visit.com/var/ezwebin_site/storage/images/media/images/canal-du-midi/67321-1-fre-
FR/Canal-du-Midi.jpg
2) Sebuah sungai yang dibuat kanal. Sungai dapat di kanalisasi untuk membuat jalur navigasi yang yang lebih dapat diprediksi dan lebih mudah melakukan manuver. Kanalisasi memodifikasi aliran untuk lebih aman membawa lalu lintas dengan mengendalikan aliran sungai dengan pengerukan, pembendungan, dan memodifikasi jalan. Contohnya Basse Saône, Canal de Mines de Fer de la Moselle, dan Sungai Aisne . Zona restorasi mungkin diperlukan.
Gambar 12. Basse Saône
Sumber :http://www.southfrance.com/boatrentalsfrance/photos/port-sur-saone.jpg
3) Kanal lateral Kanal lateral yaitu ketika sungai terlalu sulit untuk dimodifikasi dengan kanalisasi, aliran kedua dapat dibuat di samping sungai yang ada. Aliran yang
4) Kanal transportasi Kanal transportasi yang lebih kecil dapat membawa tongkang atau narrowboats , sementara kanal kapal memungkinkan kapal yg berlayar di lautan untuk melakukan perjalanan ke pelabuhan pedalaman (misalnya, Manchester Ship Canal), atau dari satu laut atau samudra ke samudera yang lain (misalnya, Caledonian Canal, Terusan Panama/Panama Canal).
Gambar 14. Terusan Panama
Sumber :http://www.panamacanaltrips.com/wp-content/uploads/2013/01/4.jpg
5) Kanal Banjir Kanal yang digunakan sebagai jalur air / saluran air agar tidak memasuki pemukiman. Kanal ini berfungsi untuk pengendalian banjir contohnya Kanal Banjir Timur dan Kanal Banjir Barat yang ada di Jakarta.
Gambar 15. Kanal Banjir Timur
Sumber :http://beritadaerah.co.id/wp-content/uploads/2015/05/antarafoto-kanal-banjir-
timur-jakarta-110515-aw-1.jpg
Gambar 16. Peta Union Canal Sumber : https://www.scottishcanals.co.uk/canals/union-canal/
Gambar 17. Aktivitas di Kanal Union
Sumber : https://www.scottishcanals.co.uk/canals/union-canal/
2.5. DAYA TARIK WISATA
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari obyek wisata namun sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009, kata obyek wisata sudah tidak relevan lagi
2.5. TABEL KAJIAN TEORI
No Landasan Teori
Variabel Terpilih Bukit
Indikator
Bukit atau perbukitan adalah wilayah
( http://www.tem di permukaan bumi yang ukanpengertian. berketinggian antara 200-500 m di
Wilayah di permukaan bumi yang berketinggian antara 200-500 m di
com/2014/04/pe atas permukaan laut dan disertai
atas permukaan laut ngertian-
beberapa bagian yang merupakan
bukit.html)
lembah.
Bukit merupakan tumpukan tanah yang lebih tinggi daripada tempat
Bukit
Bukit merupakan tumpukan tanah
yang lebih tinggi daripada tempat (http://kbbi.web.i daripada gunung (bukit yang sangat
sekelilingnya, namun lebih rendah
d/bukit) sekelilingnya, berketinggian kurang
besar dan tinggi biasanya tingginya
dari 600m dpal.
lebih dari 600 m dpal) Berlokasi dan berada di tepi suatu
wilayah perairan yang besar (laut,
Berada di tepi Perairan
danau, sungai, dan sebagainya); merupakan area pelabuhan,
Area Permukiman
perdagangan, permukiman atau
Area Pariwisata 2 (Prabudiantoro,
Waterfront
pariwisata;
memiliki fungsi-fungsi utama sebagai Berfungsi tempat rekreasi 1997)
tempat rekreasi,permukiman, industri, atau pelabuhan;
Berfungsi permukiman
dominan dengan pemandangan dan
Orientasi Bangunan ke arah sungai
orientasi ke arah perairan Pembangunan ke arah Vertikal-
Pembangunan ke arah Vertikal
Horizontal
Pembangunan Ke arah Horizontal
Kanal atau umumnya disebut dengan
Kanal adalah jalur air buatan
terusan (terusan kapal) merupakan manusia jalur air buatan manusia.
Kanal
(http://tukangbat kanal yang hanya digunakan untuk a.blogspot.co.id/2 mengarahkan dan mengalirkan air
Digunakan untuk mengalirkan air 3 013/02/definisi-
saja
kanal-atau-
BAB III DATA
Gambar 18. Peta Data Natural Setting Sumber : Penulis, 2016
BAB IV ANALISA POTENSI DAN PERMASALAHAN
4.1. Analisa Bukit di Yogyakarta
Potensi dan Permasalahan N Landasan
Bukit Perkotaan Yogyakarta
Variabel
Indikator
o Teori
Bukit atau
Ratu Boko terletak di ketinggian +197 meter dpal.
Ketinggian kurang ke dalam perbukitan adalah
wilayah di kriteria bukit.
Bukit
( http://www permukaan bumi
Wilayah di
Candi Ijo berada di ketinggian
permukaan bumi
+ 389 meter dpal.
.temukanpe yang berketinggian yang
Bukit Bintang (Bukit Pathuk)
ngertian.co antara 200-500 m
berketinggian
4 5 5 3 4 berada di ketinggian + 262
m/2014/04/ di atas permukaan
antara 200-500 m
meter dpal.
pengertian- laut dan disertai
Ketinggian cukup jauh untuk bukit.html) beberapa bagian
di atas permukaan
Candi Abang berada di
masuk kriteria disebut bukit. yang merupakan lembah.
laut
ketinggian + 146 meter dpal.
Bukit Berbah berada di
Ketinggian kurang ke dalam
ketinggian + 189 meter dpal.
kriteria bukit.
Ratu Boko terletak 83 meter
Cukup untuk mendapat view 1 Bukit merupakan
kedalam perkotaan tumpukan tanah
lebih tinggi dari tanah sekitar dan perkotaan yogyakarta
Yogyakarta yang lebih tinggi
Candi Ijo berada 275 meter
daripada tempat
Bukit merupakan
tumpukan tanah -
lebih tinggi dari tanah sekitar
sekelilingnya,
dan perkotaan Yogyakarta
yang lebih tinggi
Cukup tinggi untuk mendapat (http://kbbi.
Bukit namun lebih rendah daripada tempat
Bukit Bintang (Bukit Pathuk)
daripada gunung
5 5 5 4 5 berada 148 meter lebih tinggi
view kedalam perkotaan
sekelilingnya,
web.id/bukit) (bukit yang sangat
dari tanah sekitar dan
Yogyakarta, namun tertutup
bangunan. besar dan tinggi
berketinggian
perkotaan Yogyakarta
kurang dari 600m
biasanya tingginya
dpal. Cukup rendah untuk
Candi Abang berada 32 meter
mendapat view kedalam lebih dari 600 m
lebih tinggi dari tanah sekitar
perkotaan Yogyakarta dpal)
dan perkotaan Yogyakarta
Bukit Berbah berada 75 meter Cukup untuk mendapat view lebih tinggi dari tanah sekitar
kedalam perkotaan
dan perkotaan Yogyakarta
Yogyakarta
Ratu Boko memiliki atraksi seperti pertujukan tarian
Jadwal pertunjukan yang
dengan jadwal tertentu.
kurang menentu.
Bukit Candi Ijo memiliki candi, lokasi dan view yang
Dibuka pada jam tertentu.
menarik. Bukit Pathuk hanya memiliki
Menjamurnya pembangunan
view pemandangan perkotaan
fasilitas yang menutupi view
Atraksi
Hal yang Menarik
Wisatawan ke arah perkotaan
5 4 3 2 1 Jogjakarta yang menarik.
Bukit Candi Abang hanya
Kurangnya atraksi yang
memiliki candi sebagai hal
menarik, sehingga perlu ditambah karena lahan yang
yang menarik
cukup luas.
Bukit Berbah hanya memiliki
bukit belum terjamah oleh
view yang cukup menarik karena ketinggian yang tidak
bangunan-bangunan, pohon
cukup tinggi.
hijau masih cukup banyak
Daya Tarik Ratu Boko memiliki fasilitas
pendukung seperti parkir
Wisata
untuk area parkir, bus yang 2
besar masih cukup terbatas. (2002))
yang luas (bus, mobil, motor),
(Spillane
masjid, restaurant, KM,
Penginapan. Bukit Candi Ijo memiliki
Fasilitas seperti warung masih
fasilitas seperti parkir (Mobil
belum diatur dengan baik. dan motor), KM, dan warung- Area parkir masih di kelola warung.
oleh masyarakat setempat.
Fasilitas-fasilits
Bukit Pathuk memiliki
Fasilitas parkir yang terbatas
fasilitas seperti parkir
karena kesalahan perencanaan
Fasilitas
pendukung dan
5 3 4 1 1 (bus,mobil, motor),
pembangunan, sehingga area
yang diperlukan
restaurant, masjid, KM, dan
tersebut sering terjadi
Penginapan
kemacetan karena adanya keluar masuk bus besar.
Fasilitas-fasilitas terletak
Bukit Candi Abang memiliki
sangat jauh dari puncak bukit,
parkir (mobil, motor) masjid,
dan diaera puncak bukit yang
dan KM)
merupakan candi tidak ada fasilitas pendukung tersebut.
Bukit Berbah memiliki tower
Bukit Berbah belum memiliki
listrik di puncak bukitnya.
fasilitas yang lengkap. hanya ada tempat parkir.
Ratu Boko sudah dilengkapi dengan infrastruktur
Ratu Boko hanya kurang
pendukung wisata
dalam maintanence. Bukit Candi Ijo Kurang
Bukit Candi Ijo Sudah
banyak atau jumlahnya
dilengkapi
terbatas. Terutama pada tempat parkir.
Bukit Pathuk Sudah
Bukit Pathuk Jumlahnya
Infrastruktur
terbatas terutama pada Pendukung Objek penginapan dan tempat parkir 5 4 4 2 0
dilengkapi
wisata
Bukit Candi Abang Cukup
Bukit Candi Abang jumlah dan jaranknya yang cukup
dilengkapi
jauh Bukit Berbah perlunya peningkatan yang kucup besar
Bukit Berbah Belum baik
sehinggabukit ini bisa
dalam infrastrutur pendukung
dijadikan area wisata terutama
wisata
untuk penginapan karena daerah yang didominasi
Infrastruktur
residensial.
Ratu Boko memliki jalur
Ratu Boko memiliki jalur transportasi dengan
transportasi yang baik beraspal dan rata
kemiringan yang cukup curam.
Bukit Candi Ijo memiliki jalur Bukit Candi Ijo jalur memiliki beraspal
kemirigan yang curam
Bukit Pathuk memiliki jalur
Bukit Pathuk memiliki jalur
yang lebar, beraspal dan rata,
transportasi yang sering
Jalur Transportasi
4 3 5 2 1 karena merupakan jalur antar
terjadi kemacetan di area
kabupaten/kota
bukit bintang.
Bukit Candi Abang memiliki
Bukit Candi Abang memiliki
jalur transportasi beraspal dan
lebar jalan yang sempit.
rata
(cukup 1 mobil+1 motor berlawanan arah) Bukit Berbah memiliki jalur
Bukit Berbah memiliki jaln
yang kurang baik dengan
yang belum beraspal
jalan yang sempit (1 arah mobil) dan berlum beraspal.
Jasa-jasa
Ratu Boko memiliki jasa
Ratu Boko belum ada jalur
Transportasi
4 3 5 1 0 transportasi yang sepaket
kendaraan umum yang tepat
transportasi
berhenti ke gerbang.
dengan wisata candi prambanan
Bukit Candi Ijo memiliki jasa
Bukit Candi Ijo Belum ada transportasi satu paket dengan jalur kendaaran umu yang wisata candi prambanan
tepat masuk ke area bukit.
Bukit Pathukmemiliki jalur
Bukit Pathuk memiliki transportasi yang sering
jasa transportasi dari bus pariwisata, antar kota dan
menaikan dan menurunkan
antar provinsi
penumpang dengan sembarangan.
Bukit Candi Abang hanya ada Bukit Candi Abang belum memiliki fasilitas yang tepat jasa transportasi melalui ojek atau kendaraan pribadi.
untuk jasa trasportasi yang tepat pula
Bukit Berbah belum memiliki
fasilitas jasa transportasi yang lengkap untuk menjangkau area tersebut.
Ratu Boko sudah memiliki kesediaan menerima tamu, masyarakat cukup ikut ambil
Ratu Boko, peletakan dan
dalam pengelolaan aktivitas
pengaturan masyarakat masih ekonomi dan pengaturan yang terlalu jauh dari objek wisata baik.
Bukit Candi Ijo, pengelolaan memiliki kesediaan menerima oleh masyarakat yang belum tamu
Bukit Candi Ijo cukup
diatur dengan baik
Bukit Pathuk sudah baik
Bukit Pathuk, pengelolaan Keramah-tamahan
Kesediaan
dalam pengelolaan menerima
4 3 4 2 1 tamu, masyarakat cukup ikut
letak atau area tapak yang
menerima tamu
ambil dalam pengelolaan
belum baik.
aktivitas ekonomi. Bukit Candi Abang,
Bukit Candi Abang, cukup
masyarakat sudah bergotong
kurang dalam kesediaan
royong membuka jalur dan
menerima tamu, namun
memfasilitasi wisatawan.
belum lengkap adanya fasilitas residensial. Bukit Berbah kurang dalam kesediaan menerima tamu,
etrutamam untuk area residensial.
Ratu Boko memiliki nilai tertinggi dengan permasalahan yang paling sedikit yaitu didominasi
pada fasilitas jalan yang kurang mendukung Candi Ijo mendapat nilai rata-rata cukup keatas karena memiliki permasalahan dominan berupa fasilitas jalan
dan fasilitas wisata yang kurang maksimal. Bukit pathuk mendapat nilai rata-rata cukup baik,
permasalahan
yang paling dominan adalah infrastruktur wisata yang kurang diperhatikan dengan baik seperti tempat parkir, letak gubahan massa bangunan, serta sustainability pada tapak.
Candi abang mendapat nilai rata-rata kurang baik karena permasalahan yang ada sesuai fungsinya sebagai tempat wisata sangat dominan seperti tempat
parkir yang jauh dan terbatas, jalan yang sempit, serta kurangnya tambhan fasilitas seperti toilet, residential dan restaurant.
Bukit Berbah mendapat nilai rata-rata paling kecil
dengan kriteria sangat kurang karena belum dimanfaatkan sebagai area wisata, sehingga fasilitas dan infrastrukturnya juga belum dibangun dengan prospek daya wisata.
Keterangan : 5=sangat baik, 4=cukup baik, 3 = cukup, 2=kurang baik, 1=kurang, 0= sangat kurang
Tabel 5. Analisa Bukit di Yogyakarta Sumber : Penulis, 2016
Bukit berfungsi sebagai tempat mendapatkan pemandangan, namun di perkotaan Yogyakarta terdapat beberapa bukit yang telah dimanfaatkan sesuai fungsinya dan terdapat juga yang belum dimanfaatkan seperti bukit Berbah.
4.2. Analisa Waterfront (Riverfront) di Perkotaan Yogyakarta
Potensi dan Permasalahan Landasan Teori
Waterfront Perkotaan Yogyakarta
Ketiga area tersebut memiliki wilayah perairan yang besar (laut,
Ketiga sungai memiliki area
5 5 5 riverfront yang sangat dominan masalah yang sama, yaitu dan letaknya yang sangat dekat kelegalan kepemilikan di area danau, sungai, dan sebagainya);
Berlokasi dan berada di tepi suatu
Berada di tepi Perairan
dengan sungai.
tersebut.
Ketiga sungai memiliki area
Ketiga sungai memiliki
Area
5 5 5 pemukiman yang didominasi
permasalahan permukiman
Permukiman
oleh bangunan semi dan
yang sama seperti kelegalan
permanen.
dan ketidak aturan.
Sungai Winongo mirip dengan
Sungai Winongo belum
sungai Code, sehingga dapat
terdapat titik area tempat
dimanfaatkan seperti Sungai
wisata yang dapat
dimanfaatkan. merupakan area pelabuhan,
Code
Sungai Code memiliki
perdagangan, permukiman atau
beberapa titik-titik area
pariwisata;
titik-titik rekreasi tersebut (Prabudiantoro,
rekreasi, terutama pada jam
Sungai code yang memiliki
Waterfront
Area
malam yang difungsikan
1 3 5 masih minim fasilitas 1997)
Pariwisata
sebagai tempat makan, tempat nongkrong, dan tempat
pariwisatanya.
berkumpul. Sungai Gajah Wong
merupakan sungai yang
Belum dimanfaat sebagai point
mengalir melintasi area
dalam kebun binatang Gembira
rekreasi Kebun Binatang
Loka
Gembira Loka. Sungai Winongo hampir mirip
Sungai Winongo belum
memiliki area tempat rekreasi memiliki fungsi-fungsi utama
dengan sungai Code
Sungai Code yang difungsikan industri, atau pelabuhan;
sebagai tempat rekreasi,permukiman, Berfungsi tempat rekreasi
1 4 4 Sungai Code memiliki fungsi
tempat rekreasi, seperti yang
sebagai fungsi utama rekreasi,
telah diketahui kalayak umum,
maka perluadanya tambahan
karena unikan kehidupan
fasilitas seperti KM yang baik,
disana.
Sanitasi yang baik, dll
Sungai Gajah Wong, cukup dimanfaatkan sebagai tempat
Sungai Gajah Wong dapat
rekreasi seperti di Kebun
dimanfaatkan sebagai
Binatang Gembira Loka
tambahan tempat rekreasi.
Sungai Winongo, bibir sungai
Di sungai winongo, perlu adanya penataan pemukiman
berfungsi sebagai Pemukiman
daerah bibir sungai.
Sungai Code, bibir sungai
Sungai Code, memiliki
Berfungsi permukiman
berfungsi sebagai Pemukiman
pemukiman yang cukup tertata
5 5 4 dengan karakter yang unik
karena memiliki nilai historis desain.
Sungai Gajah wong memiliki bibir sungai dengan tebing
Pemukiman sungai gajah wong, perlu adanya penataan
tanah dan bebatuan, dan beberapa dipenuhi oleh
pemukiman yang tegas. Keran
pemukiman.
belum sesuai dengan alam. Sungai winongo belum
memanfaatkan pemandangan dan orientasi pada sungai.
Sungai Code kurang dalam dominan dengan pemandangan dan
Orientasi Bangunan ke
Area Sungai Code, bangunan
memanfaatkan pemandangan orientasi ke arah perairan
1 3 1 paling dekat sungai yang
arah sungai
berorientasi ke sungai
dan orientasi pada arah sungai. Sungai Gajah Wong sangat
kurang dalam memanfaatkan
pamandangan dan orientasi pada sungai.
Sungai Winongo, memiliki area Sungai Winongo sangat kurang yang cukup datar karena
memanfaatkan area dengan
dominasi bangunan rendah.
pembangunan secara vertikal.
Sungai Code merupakan area sungai yang sangat terlihat
Di Sungai Code perlu adanya
Pembangunan
Pembangunan ke arah Vertikal-
penggalakan pembangunan Horizontal
terhadap pembangunan
ke arah
1 4 2 vertikalnya, sehingga RTH
vertikal
Vertikal
masih cukup ada. Sungai Gajah wong terdapat beberapa pembangunan vertikal Sungai Gajah Wong perlu
dengan beberapa lantai yang
adanya penambahan pembangunan vertikal yang
berfungsi sebagai hotel dan gedung.
berorientasi pada sungai.
Sungai Winongo didominasi
Sungai Winongo manjadi
dengan cukup besar dengan
semakin kurang terhadap RTH,
pembangunan horizontal
karena pembangunan yang lebih ke arah horizontal.
Sungai Code memiliki pemukiman dengan
di area Sungai Code sangat
Pembangunan
pembangunan horizontal dan
kurang dengan tumbuhan-
Ke arah
5 3 4 berundak. Sehingga memiliki
tumbuhan hijau.
Horizontal
karakter yang telah didesain.
Sungai Gajah Wong, masih
Sungai Gajah Wong, memiliki
cukup banyak RTH, namun
pemukiman dengan
perluadanya pemabtasan
pembangunan horizontal yang
pembangunan secara
cukup cepat.
horizontal, sehingga masih terjaga area tanah asli yang subur.
Sungai Winongo memiliki nilai cukup (3), namun tergolong paling rendah dibanding sungai lainya. Hal ini disebabkan penataan dan pembangunan desain
sebagai area wisata, sehingga fasilitas dan infrastruktur yang ada belum sesuai dengan kriteria pariwisata.
Sungai Code memiliki nilai rata-rata cukup baik (4),
namun perlu ditingkatkan agar mendapat nilai sangat baik seperti desain pembangunan sesuai orientasi sungai dan pembangunan yang mengarah ke vertikal- horizontal.
Sungai Gaja Wong, memiliki nilai rata-rata hampir cukup baik (3,75), karena memiliki permasalhan pada
yang kuraang sesuai dengan orientasi sungai.
Keterangan : 5=sangat baik, 4=cukup baik, 3 = cukup, 2=kurang baik, 1=kurang, 0= sangat kurang
Tabel 6. Analisa Riverfront di Perkotaan Yogyakarta Sumber : Penulis, 2016
Perkotaan Yogyakarta memiliki tiga waterfront dengan jenis riverfront yang memiliki karakteristik yang hampir mirip, yaitu dimanfaatkan sebagai area pemukiman, orientasi bangunan yang belum mengarah ke sungai, dan arah pembangunan yang cukup besar disominasi dengan pembangunan horizontal.
4.3. Analisa Kanal di Perkotaan Yogyakarta
Kanal Perkotaan
Potensi dan Permasalahan N
o Landasan Teori
Indikator
Variabel Terpilih
Yogyakarta
Selokan Mataram
Positif
Negatif
Kanal atau umumnya disebut
memiliki lebar yang berbeda-bed pada
dengan terusan (terusan kapal)
Kanal adalah jalur air
4 Selokan Mataram merupakan jalur buatan Manusia
merupakan jalur air buatan
buatan manusia
daerah-daerah tertentu sepanjang
manusia.
selokan.
kanal yang hanya digunakan
hanya berfungsi sebagai irigasi dan
mengurangi debit air hujan pada saat (http://tukangbata.blogs mengalirkan air saja
Kanal
untuk mengarahkan dan
Digunakan untuk
4 Selokan Mataram digunakan
curah hujan yang tinggi. (belum di 1 pot.co.id/2013/02/defini
mengalirkan air
untuk mengalirkan air
manfaatkan sebagai tempat wisata) si-kanal-atau-terusan-
kanal yang merupakan jalur
dan-jenisnya.html)
transportasi yang dapat di
terdpat jalur transportasi darat di
Selokan Mataram belum
navigasi, digunakan untuk
Jalur transportasi
1 samping (pinggir) selokan
dimanfaatkan sebagai Jalur
angkutan barang dan orang,
sepanjang aliran.
transportasi air
seringkali terhubung dengan
terhubung dengan
Selokan Mataram terhubung
tidak terhubung langsung dengan
sungai, laut dan danau.
sungai
5 dengan sungai-sungai besar yang
perairan lain seperti laut, danau,
ada di Yogyakarta
waduk, dll.
Hal yang Menarik
masyarakat sering
Atraksi
3 berkunjung/berekreasi pada hilir
Kurang ada hal yang meraik di
Wisatawan
selokan mataram (Ancol Jogja)
Selokan Mataram
Fasilitas-fasilitas
Fasilitas pendukung wisata masih
Fasilitas
pendukung dan yang
1 Fasilitas pendukung wisata hanya
terbatas jumlahnya dan hanya ada di
diperlukan
ada di area "Ancol",
daerah Dam. Fasilitas itu seperti tempat parkir dan tempat makan.
2 Daya Tarik Wisata
Selokan mataram kurang dalam (Spillane (2002))
infrastruktur pendukung wisata,
Infrastruktur Pendukung
2 Baru ada jalan untuk mengakses
seperti pencahayaan lampu jalan,
Objek wisata
area selokan mataram ini.
tempat parkir yang terbatas, hingga
Infrastruktur
fasilitas seperti KM, tempat makan, dan tempat berjualan souvenir.
Terdapat Jalur transportasi untuk
Jalur Transportasi
4 mencapai ke Selokan Mataram
Lebar jalur transportasi masih cukup
dan Sepanjang aliran.
terbatas pada daerah-daerah tertentu.
Belum Ada Jasa transportasi yang
Mobil dan Motor dapat
mempublikasi dan menjadikan area ini
Transportasi
Jasa-jasa transportasi
1 mengakses area sepanjang
sebagai tujuan wisata, karena memang
selokan mataram.
belum dicanangkan sebagai area wisata.
Fasilitas yang dibuat oleh sumberdaya masyarakat masih sangat kurang.
Kesediaan menerima
Masyarakat sudah mencoba 2 membuat tenda-tenda sebagai
Keramah-tamahan
Perlunya desainer tentang tatakelola
tamu
tempat berjualan di area Dam
pariwisata. Perlu adanya penambahan fasilits yang didukung oleh pemerintah juga.
Selokan Mataram mendapat nilai rata-rata hampir cukup (2,70), hal ini disebabkan kurangnya pemanfaatan selokan mataram sebagai area wisata kanal. Hal ini juga yang menyebabkan kurangnya
RATA-RATA
fasilitas dan infrastruktur pendukung wisata, seperti halnya terbatasnya aktivitas di area selokan mataram, tempat parkir yang tidak teratur, serta jasa transportasi, dan kesediaan masyarakat yang kurang ramah menerima tamu.
Keterangan : 5=sangat baik, 4=cukup baik, 3 = cukup, 2=kurang baik, 1=kurang, 0= sangat kurang
Tabel 7. Analisa Selokan Mataram di Perkotaan Yogyakarta Sumber : Penulis, 2016
Selokan Mataram adalah kanal yang ada diperkotaan Yogyakarta yang merupakan saluran buatan manusia dengan nilai historis yang ada, namun belum dimanfaatkan untuk area pariwisata meski memiliki kesempatan untuk dikembangkan untuk hal tersebut
BAB V ANALISIS DESAIN Hubungan teori/referensi dengan kondisi dilapangan
Analisa pada tahap ini menggunakan pilihan sampel nilai rata-rata dibawah atau samadengan 3,00 berdasarkan tahapan analisis potensi dan permasalahan di tahap sebelumnya. Pada tahap ini, analisa menggunakan teori dan menghubungkan sesuai referensi desain urban yang sesuai sehingga didapatkan rekonsiliasi dan strategi yang tepat sehingga dapat mencapai nilai lebih tinggi (4,00-5,00) yang berarti sudah dimanfaatkan sesuai potensi yang ada..
5.1. Analisa Desain Bukit Berbah
N Landasan
Bukit Berbah o
Indikator
Variabel Terpilih
Referensi Adelaide Hills
Teori
Bukit atau perbukitan
Bukit
adalah wilayah di
Wilayah di
(http://www.tem
permukaan bumi yang
ukanpengertian.
berketinggian antara
permukaan bumi yang berketinggian
com/2014/04/pe
200-500 m di atas
ngertian-
permukaan laut dan
antara 200-500 m di atas permukaan laut
bukit.html)
disertai beberapa bagian yang merupakan lembah.
Berada di ketinggian 472 meter diatas
Berada di ketinggian + 189 meter dpal.
permukaan air laut (1548.56 ft)
Bukit merupakan tumpukan tanah yang
Bukit merupakan
tumpukan tanah
lebih tinggi daripada
yang lebih tinggi
Bukit
tempat sekelilingnya,
daripada tempat
(http://kbbi.web
namun lebih rendah
.id/bukit)
daripada gunung (bukit
sekelilingnya, berketinggian
yang sangat besar dan tinggi biasanya tingginya kurang dari 600m
dpal.
Bukit Berbah berada 75 meter lebih tinggi dari tanah
lebih dari 600 m dpal)
Memiliki perbedaan 100m dari tanah
sekitar dan perkotaan Yogyakarta.
sekitar
View Ke dalam Perkotaan Yogyakarta masih terbatas.
http://krjogja.com/photos/2eab5b27b4ea2314ab255 5f8e380705b.jpg
Hal yang Menarik Atraksi Wisatawan
Daya Tarik
2 Wisata
(Spillane https://wartasembada.wordpress.com/2010/04/29/se (2002))
ndratari-lingkungan-digelar-di-berbah/ Sentral Minapolitan (Usaha perikanan dan pemasaran) tidak jauh dari bukit. Dapat
Atraksi balapan pacu kuda, dan
dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata.
penangkaran koala.
Sendratari lingkungan pernah dilaksanakan di Goa Sentorejo, Berbah, seharusnya diadakan
dengan jadwal yang tetap sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata.
Fasilitas-fasilits
Fasilitas
pendukung dan yang diperlukan
Rumah yang ada di sekitar site sudah memiliki desain yang baik. Namun belum
Fasilitas pendukung seperti hunian,
dimanfaatkan untuk fasilitas pendukung wisata seperti hunian residensial.
restaurant,
Fasilitas bisa berupa bangunan mixed use atau berbeda gubahan dengan penambahan fungsi tempat makan, dan lainnya.
Infrastruktur
Infrastruktur
Pendukung Objek wisata
Tempat pakir belum ada karena belum dijadikan sebagai area wisata. Jalan menuju
puncak masih di dominasi dengan jalan bersemen.
tempat parkir yang luas Terdapat area kosong yang cukup besar,
sehingga dapat dimanfaatkan tempat parkir yang cukup besar untuk bus pariwisata dengan sirkulasi yang baik ( satu arah masuk dan keluar.
Jalur Transportasi
Puncak bukit (lingkaran putih) masih di terbatas dalam jumlah jalur transportasinya. Jalur transportasi yang banyak dan dapat Dapat dibuka jalur transportasi baru, sebaiknya
diakses dari banyak arah
di tambahakan jalur transportasi baru, sehingga sirkulasi dapat didesain dengan baik, yaitu arah barat (tanda panah merah)
Jasa-jasa Transportasi transportasi
Baru bisa diakses oleh kendaran roda 2 seperti motor dan sepeda, namun beberapa jalan dapat
Mobil, bus, dan taxi dapat mengakses
keseluruhan area Adelaide Hills diakses dengn mobil.
Perlu adanya penambahan fasilitas seperti jalur transportasi public, baik bus atau pun sekelas taxi, krena jalan sudah ada, dan baik.
Masyarakat belum beralih ke komersial atau
Kesediaan
Keramah-tamahan
penyewaan rumah tradisional. Masyarakat
menerima tamu
masih berjualan dan bertani dalam mencari sumber ekonomi.
Masyarakat di Adelaide Hilss menyewakan rumahnya sebagai area
masyarakat dapat memnfaatkan rumahnya sebagai rumah sewa/ penginapan.
tempat tinggal bersama, selain sebagai
Desain bangunan sebaiknya menggunakan langgam tradisional Yogyakarta Homestay paling dekat berada di bukit pathuk
sumber ekonomi.
yang berjarak +10km.
Tabel 8. Analisa Desain Bukit Berbah di Perkotaan Yogyakarta Sumber : Penulis, 2016
Dari analisa diatas dapat disimpulkan bahwa bukit berbah masih sangat bisa dimanfaatkan sebagai area pariwisata dengan penambahan beberapa fasilitas seperti jalur transportasi, jasa-jasa transportasi, dan penambahan atraksi dan aktivitas yang ada. Selain itu perlunya pembangunan dibidang arsitektural seperti bangunan yang menggunakan langgam tradisional.
5.2. Analisa Desain Bukit Candi Abang
Bukit Berbah Teori
Indikator
Referensi Adelaide Hills
Terpilih
Bukit
Bukit atau perbukitan
Wilayah di
(http://ww adalah wilayah di
permukaan
w.temuka permukaan bumi yang
bumi yang
npengerti berketinggian antara 200- berketinggian an.com/20 500 m di atas permukaan antara 200-
14/04/pen laut dan disertai beberapa 500 m di atas gertian- bagian yang merupakan
permukaan
bukit.html
lembah.
laut
Berada di ketinggian 472 meter diatas
permukaan air laut (1548.56 ft) Berada di ketinggian + 189 meter dpal.
1 Bukit merupakan
Bukit merupakan tumpukan tanah yang
tumpukan tanah yang
lebih tinggi daripada
Bukit
tempat sekelilingnya,
lebih tinggi
(http://kbb
daripada
i.web.id/b namun lebih rendah
tempat
daripada gunung (bukit ukit)
sekelilingnya
yang sangat besar dan
tinggi biasanya tingginya berketinggian Candi Abang berada 32 meter lebih tinggi dari tanah sekitar lebih dari 600 m dpal)
dan perkotaan Yogyakarta kurang dari
Memiliki perbedaan 100m dari tanah sekitar
Ketinggian cukup rendah sehingga view terbatas. View Pemandangan kedalam perkotaan Yogyakarta cukup
600m dpal.
terbatas.
Daya Tarik
Hal yang
http://krjogja.com/photos/2eab5b27b4ea2314ab2555f8e3 80705b.jpg http://krjogja.com/photos/2eab5b27b4ea2314ab2555f8e3 80705b.jpg
Atraksi balapan pacu kuda, dan
pemasaran) tidak jauh dari bukit. Dapat
penangkaran koala.
dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata. Sehingga diperlukan penambahan daya tarik seperti
tarian.
Fasilitas-
Baru ada rumah warga
fasilits
Fasilitas
pendukung dan yang diperlukan
Perlu ditambah dengan adanya fasilitas pendukung
Fasilitas pendukung seperti hunian,
seperti hunian residensial seperti homestay, karena
restaurant,
homestay terdekat dekat dengan candi ratu book dan candi prambanan.
Rumah warga yang telah ada disekitaran site dapat dimanfaatkan sebagai rumah sewa mengikuti desain homestay yang menjamur disekitaran
Pendukung Objek wisata
Tempat Parkir kendaraan berada di bawah (lingkaran merah) dan pengunjung diharuskan tracking menuju puncak bukit candi abang, dan
masih terbtas jumlah kapasirtasnya..
tempat parkir yang luas Tempat pakir dipuncak belum ada, bahkan yang
tracking dengan sepeda masih belum teratur parkirnya.
Pembukaan lahan untuk pelebaran tempat parker di
titik yang saman
Jalur Transportasi
Parkir sudah dapat diakses melalui beberapa arah
Jalur transportasi yang banyak dan dapat
(panah kuning), namun puncak baru baru dapat
diakses dari banyk arah
diakses dari 2 arah. Panah Merah = jalur tracking sepeda dan jalan kaki.
Sudah bias diakses sepeda, motor, dan mobil, namun
dari arah entrance tertentu.
Mobil, bus, dan taxi dapat mengakses
Perlu adanya penambahan fasilitas seperti jalur transportasi public, baik bus pariwisata kecil atau pun sekelas taxi.
keseluruhan area Adelaide Hills
Kesediaan
Keramah-tamahan
menerima tamu
Masyarakat belum beralih ke komersial atau penyewaan rumah tradisional. Masyarakat masih berjualan dan bertani dalam mencari sumber ekonomi.
Masyarakat di Adelaide Hilss menyewakan
masyarakat dapat memnfaatkan rumahnya sebagai
rumahnya sebagai area tempat tinggal
rumah sewa/ penginapan.
bersama, selain sebagai sumber ekonomi.
Desain bangunan sebaiknya menggunakan langgam
tradisional Yogyakarta Homestay terdekat dekat dengan candi prambanan.
Tabel 9. Analisa Desain Bukit Candi Abang di Perkotaan Yogyakarta Sumber : Penulis, 2016
Dari analisa diatas dapat disimpulkan bahwa bukit candi abang masih sangat bisa dimanfaatkan sebagai area pariwisata dengan penambahan beberapa fasilitas seperti jalur transportasi, jasa-jasa transportasi, pembangunan dibidang arsitektural seperti bangunan yang menggunakan langgam tradisional.
5.3. Analisa Desain Riverfront
No Landasan Teori
Indikator
Variabel Terpilih
Referensi Waterfornt Edinburgh
Sungai Winongo
Daya Tarik
Hal yang Menarik
1 Wisata (Spillane
Pemandangan air sungai dan laut menjadikan hal Adanya penambahan gajebo wisata winongo
utama, namun selain itu ada pemandangan
belum meningkatkan pemandangan yang menarik.
seperti kapal kecil dan jajaran bangunan
Sehingga dapat dimaksimalkan dengan mendesain "wajah" riverfront.
menjadikan hal yang lebih menarik.
Fasilitas-fasilits
Fasilitas
pendukung dan
Fasilitas pejalan kaki sudah ada dengan adanya desain buatan manusia seperti
yang diperlukan
pergola, dan taman. banyaknya pepohonan yang menghiasi samping Sehinggga perlu pohon yang berfungsi
Adanya fasilitas pejalan kaki yang jelas dengan
sungai.
arsitektural baik bagi riverfront, misalkan seperti pohon bunga yang besar atau tanaman pohon ber daun tidak hijau.
Infrastruktur Pendukung Objek
wisata
Fasilitas wisata winongo baru dilengkapi dengan pergola dan taman sepanjang jalan
Adanya area duduk dan berjalan serta fasilitas
setapak yang tidak lebar.
lain sangat lengkap, hingga tempat parker,
Perlu fasilitas seperti tempat duduk (santai), pagar pembatas sungai yang baik, serta jalur
Infrastruktur
restaurant, dan tempat tinggal
pejalan yang jelas.
Jalur Transportasi
Dapat diakses oleh banyak kendaraan seperti,
Jalan sepajang winongo maksimal dapat
mobil, motor, bus, taxi, dlll
diakses oleh motor dan sepeda.
Jasa-jasa
Transportasi
Belum bisa diakses oleh kendaaaran massal/public hingga bibir sungai. Kebanyakan didominasi oleh pejalan kaki. Jasa transportasi public dapat berupa kapal, bus, Transportasi public hanya dapat mengakses
transportasi
taxi, dll
di beberapa titik jembatan sungai winongo. Bisa penambahan jasa transportasi massal yang dapat mengakses seluruh kawasan seperti ojek motor atau sepeda.
Kesediaan
Keramah-tamahan
menerima tamu
Sudah ada upaya menarik dan menerima tamu, namun belum banyak dilengkapi
fasilitas-fasilitasnya.
Banyaknya fasilitas lain yang muncul sebagai upaya menerima tamu dari masyarakat sekitar. Lebih mencanangkan lagi publikasi area
wisata winongo. Perlu ditambahkan lagi area-area mana saja yang dijadikan wisata.
Tabel 10. Analisa Desain Sungai Winongo di Perkotaan Yogyakarta Sumber : Penulis, 2016
Kesimpulan dari analisa diatas adalah kurangnya publikasi wisata winongo yang kurang serta fasilitas dan infrastruktur yang kurang menjadikan sungai Winongo kurang berhasil dalam upaya mengkomersilkan daerah tersebut. Selain itu juga dikarenakan terbatasnya fasilitas pendukung wisata dan hanya bagian-bagian tertentu saja yang dijadikan pariwisata.
5.4. Analisa Desain Selokan Mataram
Variabel
No Landasan Teori
Indikator
Referensi Union Canal
Selokan Mataram
Terpilih
Kanal atau umumnya disebut dengan terusan
Kanal adalah jalur air buatan
(terusan kapal) merupakan jalur air buatan manusia.
manusia
Merupakan jalur buatan manusia yang pada zamannya
Merupakan jalur buatan manusia yang
difungsikan sebagai jalur pertahanan dan jalur irigasi
pada zaman pembangunan difungsikan
persawahan
sebagai jalur untuk distribusi mineral bisa dimanfaatkan sebagai jalur distribusi sesuatu hal,
batubara, dll
atau jalur transportasi namun pada rentan tertentu (bebas jembatan) yaitu sisi barat selokan .
Kanal
(http://tukangbata.blog 1 spot.co.id/2013/02/defi nisi-kanal-atau- terusan-dan-
kanal yang hanya
Digunakan
jenisnya.html)
digunakan untuk
untuk
mengarahkan dan
mengalirkan
mengalirkan air saja
air
Digunakan mengalirkan air dari sungai progo ke
sungai opak
Selain itu juga berfungsi sebagai irigasi persawahan warga, dan berfungsi sebagai pengatur banjir karena beberapa saluran air hujan dibuang ke selokan
Digunakan untuk mengalirkan air
mataram kanal yang merupakan
jalur transportasi yang dapat di navigasi,
Jalur
digunakan untuk angkutan
transportasi
barang dan orang,
Jalur transportasi didominasi oleh jalur darat. Selokan Mataram hanya dimanfaatakan jalur
Jalur transportasi lebih didominasi
transportasi pada sisi samping kanan dan kiri bibir
dengan jalur air
kanalnya. Belum ada pemanfaatan wisata berbasis air, sepertu susur sungai dengan cano atau sejenisnya
seringkali terhubung
dengan sungai, laut dan
terhubung
Terhubung dengan sungai-sungai besar di Yogyakarta
dengan sungai
danau.
seperti winongo, Code, dan Gajah wong
Air selokan mataram yang cenderung keruh menyebabkan kurangnya ketertarikan masyarakatnya.
Terhubung dengan beberapa sungai
kecil disekitarnya
Terhubungnya dengan sungai-sungai besar sehigga dapat membantu mengontrol jumlah volume air
sungai.
2 Daya Tarik Wisata Atraksi Menarik (Spillane (1985))
Hal yang
Wisatawan
Hanya terdapat pemanfaatan sebagai area bermain
Banyaknya aktivitas fisik yang dapat
anak di area tertentu.
dilakukan di union canal seperti
Perlunya penambahan aktivitas seperti area bermain
memancing, bersepeda, naik cano,
kano, bersepeda, berlari, memancing, dan area makan.
naik kapal, dll
Sehingga Selokan Mataram dapat menarik wisatawan untuk berkunjung di sepanjang kanal.
Fasilitas-
Belum ada
fasilits
Fasilitas
pendukung dan yang
diperlukan
Belum banyak dilengkapi oleh fasilitas seperti rumah singgah yang difungsikan sebagai wisata.
Adanya fasilitas untuk menikmati
kanal seperti kapal dan area rumah
Karena Selokan mataram juga belum dilengkapi fasilitas pariwisata yang cukup mendukung.
singgah
Belum ada
Infrastruktur Pendukung Objek wisata
Belum ada fasilitas pendukung objek wisata Adanya fasiltas seperti tempat singgah fasilitas pendukung pariwisata sangat perlu adanya
dan lain-lain
seperti residensial, transportasi unik, dan tempat
Infrastruktur
parkir yang cukup untuk jumlah tertentu.
Jalur Transportasi
Jalur transportasi dapat diakses dengan jalur darat, dari beberapa arah seperti dari Yogyakarta, Sleman,
Jalur transportasi dapat diakses dan Kulon progo.
dengan darat dan air.