Method Time Measurement (MTM-1)

  

Method Time

Measurement (MTM-1)

Nurjannah

  

Definisi

  • Basic Methods Time Measurement (MTM-1) adalah suatu sistem penetapan awal waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan - gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam film (Wignjosoebroto, 1992).
  • Sistem ini diartikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisis setiap operasi atau metode kerja ke dalam gerakan
    • – gerakan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian diterapkan standar waktu dari masing
    • – masing gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi – kondisi kerja masing – masing yang ada (Sutalaksana, 2006).

  • Keunggulan metode MTM-1 yaitu pre determinded. Pre determinded artinya metode ini dapat mendeteksi waktu penyelesaian suatu pekerjaan dalam suatu metode yang diusulkan sebagai alternatif, sebelum metode kerja tersebut diterapkan atau dijalankan.

Tipe Pengontrolan/Pengendalian MTM-1

  • Pengendalian Otot Besarnya tergantung kebutuhan.
  • Pengendalian Mata Yaitu terdiri dari fokus, perpindahan dan sudut pandang.
  • Pengendalian Mental Motivasi dari gerakan.

  Rendah (Low)

  • Pergerakan otomatis
  • Hanya membutuhkan sedikit pengendalian tenaga

  Tingkat kesulitan

  • Tanpa ragu-ragu

  pengontrolan Sedang (Medium) dan pengendalian

  • Memerlukan beberapa ketepatan

  gerakan dan ketelitian

  • Memerlukan beberapa koordinasi otot

  Tinggi (High)

  • Membutuhkan konsentrasi yang tinggi
  • Otot bekerja secara ekstra
  • Butuh training yang cukup lama
Reach (R) Move (M) Turn (T) Crank (C)

  

Position (P)

Disengage (D) Grasp (G)

  Elemen

  • – Elemen Gerakan Metode Dasar

  Body, Leg & Foot Motion Eye Time Apply Pressure (AP) Release (Rl)

  

Gerakan Menjangkau (Reach)

  • Ialah gerakan dasar yang digunakan bila maksud utama gerakan adalah untuk memindahkan tangan atau jari tangan ke suatu tempat tujuan atau lokasi baru.
  • Pada pergerakan ini tangan dalam keadaan kosong atau tidak membawa objek apapun.
  • Kasus dalam gerakan reach (R),

  a. Kasus A, menjangkau dengan tingkat pengendalian rendah suatu objek pada lokasi yang sudah pasti.

  b. Kasus B, menjangkau dengan tingkat pengendalian sedang suatu objek pada lokasi dengan jarak “kira – kira” tapi tertentu dan diketahui.

  

Kasus C, menjangkau dengan tingkat pengendalian tinggi, objek teracak dengan yang lain.

  c.

  d. Kasus D, menjangkau dengan tingkat pengendalian tinggi, dengan objek sangat spesifik.

  Cara penulisan gerakan reach ini dipetakan dalam simbol

  • – simbol yang berurut yaitu,
    • --------------simbol--------------

  1

  2

  3

  4

  5 m R jarak/f kasus m

  • R15B
  •  Menjangkau objek dengan

    jarak 15 inchi termasuk pada kasus B.

   R8Am

 Menjangkau objek dengan

jarak 8 inchi termasuk pada kasus A, dimana setelah menjangkau tangan dalam posisi bergerak.

Memegang (Grasp)

  Memegang adalah elemen gerakan dasar untuk menguasai benda baik dengan jari atau dengan tangan.

  

11 Kategori pembagian gerakan Grasp (1)

G1, pick-up grasp, yang terdiri dari tiga kasus yaitu kasus A, B, dan C.

  1. G1A , dipakai untuk semua objek yang secara mudah dipegang, dikerjakan dengan cara 2.

  menutup jari/menghimpitkan kedua jari.

  

3. G1B , dipakai bila objek yang dipegang sangat kecil atau objek yang sangat pipih yang

terletak sejajar/sebidang dengan permukaan meja.

G1C , gerakan ini dipakai untuk objek pemegangan yang berbentuk silindris, dan dibagi 4

  menjadi tiga kategori diameter, yaitu:

  G1C1, dipakai bila objek yang akan dipegang berbentuk silindris, yang berdiameter lebih 5.

  besar dari ½ inch.

G1C2, dipakai bila objek yang akan dipegang berbentuk silindris, yang berdiameter 6

  antara ¼ inch sampai dengan ½ inch.

G1C3, dipakai bila objek yang akan dipegang berbentuk silindris, yang berdiameter 7

  lebih kecil dari ¼ inch.

  8. G2, dipakai bila terjadi pengubahan pemegangan tanpa melepaskan pengendalian.

  

G3, dipakai bila objek yang akan dipegang diambil dari tangan lain dengan mudah.

  9. G4, dipakai bila pemegangan dilakukan setelah pemilihan.

  10. G5, yang dimaksud ialah menguasai objek dengan cara disentuh. Dan gerakan ini 11.

  biasanya sudah termasuk dalam gerakan reach, sehingga besar TMU-nya adalah nol.

  Memindahkan (Move)

  • Ialah gerakan dasar yang dikerjakan bila maksud utamanya adalah untuk membawa suatu objek ke suatu sasaran.
  • Kasus dalam gerakan move (M),

  Kasus A, mengangkut objek dengan tingkat pengendalian rendah atau sedang a. ke tangan lain atau berhenti karena suatu penahan.

  Kasus C, mengangkut objek dengan tingkat pengendalian tinggi ke suatu c. sasaran yang sudah pasti. Cara penulisan simbol memindahkan

  • simbol--------------------

  1

  2

  3

  4

  5

  6 m M jarak/f kasus m berat

  

 Simbol pertama dan ke lima menginformasikan adanya gerakan lain yang bergabung dan

tak terpisahkan dengan gerakan move ini.

   Simbol kedua menginformasikan gerakan Move (M).

 Simbol ke tiga diisi dengan jarak perpindahan tangan, dituliskan apabila jarak perpindahan

lebih dari ¾ inchi jika tidak maka dituliskan f.

   Simbol ke empat menginformasikan kasus dalam gerakan move (A, B, atau C).

 Simbol ke enam menginformasikan berat beban yang dibawa diperhitunngkan apabila

melebihi 2 lbs.

   M7A  Membawa komponen dengan jarak 7 inchi pada kasus A.

   TMU 8,9  M7Am7

 Membawa komponen dengan jarak 7

inchi pada kasus A setelah memindahkan posisi tangan bergerak dengan berat 7 lbs.

   TMU = x (1 + 0,011 ENW) Dimana:

X = TMU tanpa beban yang didapatkan dari tabel ENW = Effective Net Weight TMU = 8,9 (1 + 0,011 . 7) = 9,5853. Memutar (Turn)

  • Ialah memutar atau gerakan tangan spanjang sumbu tangan lengan bawah.
  • Gerakan Turn (T) dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan atas berat objek yang diputar atau beban putarannya, a.

  Kecil/Small (S) b. Sedang/Medium (M), lebih besar dari 57% dari small.

  c.

  Besar/Large (L), lebih besar 200% dari small. Cara penulisan simbol Turn,

  • simbol-----------------------

  1

  2

  3 T derajat putaran S/M/L  Simbol pertama meninformasikan gerakan yang dilakukan yaitu memutar atau turn (T).

   Simbol kedua menginformasikan derajat putaran yang dilakukan.  Simbol ketiga menginformasikan kategori berat objek yang diputar (S/M/L).

  • T90 M • Memutar objek sebesar 90 dengan berat objek sedang
  • TMU : 8,5

   Simbol pertama menginformasikan jumlah putaran, min ½ putaran. Jika kurang dari ½ putaran termasuk move.  Simbol kedua menginformasikan gerakan crank.  Simbol ketiga menginformasikan diameter putaran.  Simbol keempat menginformasikan beban putaran.

  

Memutar (Crank)

  • Crank ialah gerakan memutar dari jari tangan, tangan, pergelangan tangan dan lengan.
  • Berbeda dengan turn, gerakan crank terdapat diameter dari putaran, sebagai contoh memutar stir mobil.
  • Tata cara penulisan simbol gerakan Crank,

  (ENW = Effective Net Weight = beban putaran, lbs) Diperhitungkan apabila lebih dari 2 ½ lbs. Nilai TMU Beban Putaran

  Perputaran yang terus-menerus

  Perputaran yang tidak terus-menerus

  Beban putaran dikategorikan kecil, tidak

  Beban putaran dikategorikan kecil, tidak

  berarti berarti.

  Rumus: ( T + 5.2 ) N

  • Rumus: ( N x T ) + 5.2

  Beban putaran dikategorikan ada, berarti Beban putaran dikategorikan ada, berarti.

  Rumus: [ ( T + 5.2 ) F + C ] N Keterangan: N = Jumlah putaran T = TMU putaran F = Faktor kelonggaran berat komponen dinamis

  • Rumus : [ ( N x T ) + 5.2 ] F + C

Tabel & Contoh Crank

  5C8-15 Berarti Putaran terus menerus Jumlah putaran = 5 Diameter putaran = 8 inch Berat beban 15 lbs C8 = 13,6 TMU Maka TMU, Mengarahkan (Position)

  • Gerakan position adalah gerakan dasar dari jari atau tangan yang dipergunakan untuk meluruskan, mengorientasikan atau mengarahkan sebuah objek dengan objek lainnya, dengan tujuan memperoleh hubungan yang spesifik.
  • Position terjadi setelah obyek ditransportasikan atau dipindahkan.
  • Penulisan simbol untuk gerakan position, yaitu  Simbol pertama merupakan simbol gerakan position.

   Simbol kedua menginformasikan kategori gerakan position (1: tidak ada tekanan, 2: sedikit tekanan, 3: diperlukan tekanan yang besar)  Simbol ketiga meninformasikan bentuk benda yang diarahkan  Simbol ke empat meninformasikan tingkat kemudahan.

  Position

  Contoh :

   P1SE

 Mengarahkan obyek

  tanpa adanya tekanan dengan bentuk obyek simetri dan mudah dikendalikan.

  

Melepaskan (Release)

Gerakan melepaskan dibagi dalam 2 kategori, yaitu

  • R11, yang dimaksud ialah melepaskan penguasaan objek dengan membuka jari untuk melepaskan.

  ialah’ menghindar’, lawan dari G5, Sehingga biasanya bila gerakan

  • R12, yang dimaksud

  grasp -nya masuk dalam kategori G1, G2, G3 atau G4, maka gerakan release-nya adalah

  RL1. Sedangkan bila gerakan grasp-nya masuk dalam kategori G5, maka gerakan release-nya adalah RL2.

  

Melepas Rakit (Disengange)

  • Gerakan melepas rakit (disengage) ialah gerakan dasar untuk memisahkan suatu obyek dari obyek lain.
  • Pembagian pada gerakan disengage ini dibagi dalam tiga kategori, yaitu

D1, Loose, sangat sedikit usahanya, dan bercampur dengan gerakan selanjutnya. Dan 1

  jarak pemisahannya sampai 1 inch.

  2. D2, Close, usahanya normal, dan jarak pemisahannya antara 1 inch sampai dengan 5 inch.

  3. D3 , Tight, usaha yang besar, dan jarak pemisahannya lebih besar dari 5 inch dan lebih kecil dari 12 inch.

Body, Leg, and Foot Motion

  Horizontal Motion Leg & Foot Motion

  Vertical Motion

  

Horizontal Motion (1)

  • Berjalan atau Walk (W), yang dimaksud dengan Walk adalah pergerakan ke depan atau ke belakang dari tubuh yang timbul dari langkah perpindahan.
  • Penulisan simbol dari gerakan walk  Simbol pertama menginformasikan gerakan berjalan.

   Simbol kedua menginformasikan jarak yang ditempuh.  Simbol ketiga menginformasikan jarak. ( P berarti jarak ditentukan dari jumlah langkah, FT berarti jarak ditempuh dalam satuan feet).

   Simbol keempat menginformasikan rintangan atau halangan, apabila tidak ada halangan atau rintangan maka simbol O tidak dituliskan.

  

Horizontal Motion (2)

  • Slide-Step , yang dimaksud dengan Side –Step adalah pergerakan atau

  perpindahan tubuh ke samping dengan satu atau dua langkah ke samping, tanpa perputaran badan.

  • Terdapat tiga jenis pembagian pada gerakan Side –Step, yaitu: 1.

  C1 untuk satu langkah ke samping. Jika perpindahan lebih kecil dari 12 inch, maka gerakan Side

  • –Step ini tidak dipakai, dan bila perpindahannya sebesar 12 inch, ditetapkan sebesar 17 TMU. Sedangkan jika lebih besar dari pada 12 inch, maka penambahan 0,6 TMU tiap inch.

  

Horizontal Motion (3)

  C2 untuk dua langkah ke samping. Jika perpindahan sebesar 12 inch, 2. ditetapkan sebesar 34,1 TMU, sedangkan jika perpindahan lebih besar daripada 12 inch, maka penambahan 1,1 TMU tiap inch.

  dikerjakan dengan satu atau dua langkah. Pembagian gerakan Turn Body ini dibagi dalam dua kategori. C1 dipakai jika perputaran dengan satu langkah.

  Sedangkan C2 dipakai bila perputaran dilakukan dengan dua langkah.

  

Leg and Motion

  mengangkat telapak kaki melalui tumit. Sebagai contoh kita ambil pada saat kaki menginjak pedal gas mobil. Syarat dari pada Foot Motion ini adalah pergerakan tidak lebih dari 4 inch. Jika lebih besar dari 4 inch, maka gerakan Foot Motion ini tidak dipakai.

  Foot Motion with Heavy Pressure (FMP), identik dengan Foot Motion, perbedaannya ialah 2.

  bahwa untuk gerakan bagian ini dikategorikan dengan adanya kesukaran atau beban tekanan kaki.

  Leg Motion (LM), yang dimaksud dengan Leg Motion adalah keadaan menggerakkan kaki 3.

  baik melalui lutut bila keadaan duduk, maupun pinggang bila keadaan berdiri. Bila pergerakan lebih kecil atau sama dengan 6 inch, maka ditetapkan sebesar 7,1 TMU.

  

Vertical Motion

1. Sit (SIT), yaitu gerakan badan untuk duduk, dari keadaan berdiri.

  Stand (STD), yaitu gerakan badan untuk berdiri, dari keadaan duduk.

  2.

  Stoop (S), yaitu gerakan membungkuk di tempat dari posisi berdiri, sehingga tangan 4.

  sampai ke lantai. Atau dengan kata lain membungkuk sambil berlutut, lututnya bertelut.

  Kneel on One Knee (KOK), yaitu gerakan merendahkan badan dari keadaan berdiri 5.

  dengan memindahkan datu kaki ke depan atau ke belakang dan menurunkansatu lutut

  

Vertical Motion (2)

6. Arise from Bend (AB), yaitu gerakan berdiri tegak kembali dari posisi bungkuk (Bend).

  

Arise from Stoop (AS), yaitu gerakan berdiri tegak kembali dari posisi bungkuk (Stoop).

  7. Arise from Kneel on One Knee (AKOK), yaitu gerakan berdiri tegak dari posisi 8.

  “ Kneel on One Knee “.

  

9. Kneel on Both Knees (KBK), yaitu gerakan merendahkan tubuh dari posisi berdiri dengan

  memindahkan satu kaki ke depan atau ke belakang, dan merendahkan atau menurunkan satu lutut ke lantai, serta menempatkan lutut kedua berdekatan dengan lutut pertama.

  Arise from Kneel on Both Knees (AKBK), yaitu berdiri tegak kembali setelah melakukan 10. “Arise from Kneel on Both Knees“ (KBK).

  Eye Travel (ET) Sudut

  • Eye travel ialah gerakan mata yang dipergunakan

  Perpindahan TMU

  untuk mengubah pandangan dari suatu lokasi ke

  (derajat) lokasi lain.

  • Terdapat dua cara pengukuran yang dapat

  15

  4.3

  dilakukan sehubungan dengan penentuan eye travel

  30

  8.6

  ini, yaitu berdasarkan jarak perpindahan (T) dan jarak tegak lurus antara mata dan garis perpindahan

  45

  12.8

  (D). 15,2 x T/D TMU

  17.1 Contoh:

  • 60

  ET30/27,6 = 15,2 x (30/27,6) = 16,5 TMU

  >=75

  20

  

Eye Focus (EF)

  ialah konsentrasi mata atau penglihatan mata terhadap suatu obyek pada kurun waktu tertentu dengan maksud memperjelas penglihatan.

  • Eye focus
  • Besar TMU yang ditetapkan untuk gerakan ini adalah sebesar 7,3 TMU.
Pemakaian Tekanan (Apply Pressure)

  • • Ialah pemakaian tekanan pada waktu pergerakan. Contoh gerakan yaitu

    mengencangkan sekrup dengan obeng.
  • Apply Pressure (AP) dibagi menjadi 2 kasus yaitu APA dan APB.

  b. APB : APA + G2 Keterangan:

 AF: Apply Force, yaitu menambahkan atau mengendalikan tenaga otot ke objek yang

besarnya 3,4 TMU.

  

 DM: Dwell Minimum, yaitu waktu pendek selama tenaga pembalikan terjadi pada

tingkat tenaga yang relatif konstan, yang besar 4,2 TMU.

  

 RLF: Release Force, yaitu relaksasi atau pelemahan dari otot, membebaskan tenaga

dari objek, yang besarnya 3,0 TMU.

  

 G2: Regrasp, yaitu gerakan pemegangan kembali tanpa menghilangkan kendali

  Tabel AP

  

Bagan

Analisa

  

Contoh

Bagan Analisa Ringkasan

  1 TMU = 0,00001 jam

  1 TMU = 0,036 detik

Konversi

  1 lbs = 0,45 kg 1 inchi = 2,54 cm 1 feet = 0,3048

Dokumen yang terkait

PENGARUH LAMA PENGASAPAN DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP SOSIS FERMENTASI IKAN LELE (Clarias gariepinus) The Effect of Smoking Time and Fermentation on The Fermented Sausage Catfish (Clarias gariepinus) Quality

0 0 10

PENGARUH KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN LAMA PEMANASAN TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK SIRUP ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) Influence of The Concentration of Citric Acid and Time Heating to The Chemical and Organoleptical Characteristic of T

0 0 10

PEMBUATAN BUBUK CABAI RAWIT (KAJIAN KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT DAN LAMA WAKTU PEREBUSAN TERHADAP KUALITAS PRODUK) Manufacturing Cayenne Powder (Study Effect of Calcium Propionate Concentration and Boiling Time on Product Quality)

0 1 10

OPTIMASI PENURUNAN KADAR AIR MADU METODE ADSORPTION DRYING DENGAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY (RSM) Optimation of Honey Water Content Decrease Adsorption Drying Method with Response Surface Methodology (RSM)

0 1 10

Bed Utilization Efficiency With Graphic Of Barber-Johnson Method In Lancang Kuning Pekanbaru Hospital Year 2011

0 0 7

The Influence of Fermentation Time in the Physical and Chemical Composition of Fermented Soybean Husk by Using Aspergillus niger on the Quality of Raw Feed Materials

0 0 6

The Effect of Electroporation Method towards the Motility and Viability of Java Barb Fish (Puntius javanicus) Sperm

0 1 6

Green Pulsed Electric Field-Assisted Extraction Method of Total Carotenoid Carrot Pulp Using Olive Oil as Solvent

0 0 9

Tourist Perceptions on Supporting Infrastructure Facilities and Climate- Based Visiting Time of Ngebel Lake, Ponorogo

0 0 8

Structural Analysis— Stiffness Method

0 0 54