Permenkes no 75 tahun 2015_Pemberian Tunjangan Kinerja
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 10 Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja
Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2797);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3093);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258);
6. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang
Hari Kerja di Lingkungan Lembaga Pemerintah;
7. Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2015 tentang Tunjangan
di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 230);
Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);
Menteri
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Sistem Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 96 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 73);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN
KESEHATAN TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN.
MENTERI
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Tunjangan Kinerja adalah penghasilan yang diberikan berdasarkan kehadiran dan Prestasi Kerja dalam bentuk uang selain gaji pokok, tunjangan jabatan, dan tunjangan lainnya yang berlaku nasional yang ditetapkan pemerintah.
2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
3. Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan yang selanjutnya disebut Pegawai adalah PNS, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan.
4. Pegawai lainnya adalah pegawai yang diangkat pada jabatan yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
5. Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap Pegawai pada satuan organisasi sesuai Sasaran Kerja Pegawai dan perilaku kerja.
6. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang Pegawai yang diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Buku Kendali adalah buku yang digunakan untuk mencatat dan/atau merekap kehadiran Pegawai.
8. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
BAB II PENERIMA TUNJANGAN KINERJA
Pasal 2
(1) Tunjangan Kinerja diberikan kepada Pegawai setiap bulan berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
(2) Tunjangan kinerja bagi Pegawai yang diangkat sebagai pejabat fungsional dan mendapatkan tunjangan profesi, dibayarkan sebesar selisih antara tunjangan kinerja pada kelas jabatannya dengan tunjangan profesi pada jenjangnya.
(3) Apabila tunjangan profesi yang diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (2) lebih besar dari pada tunjangan kinerja pada kelas jabatannya, maka yang dibayarkan adalah tunjangan profesi pada jenjangnya.
Pasal 3 Tunjangan Kinerja tidak diberikan kepada:
a. Pegawai yang tidak mempunyai jabatan tertentu;
b. Pegawai yang diberhentikan untuk sementara atau
dinonaktifkan;
c. Pegawai yang diberhentikan dari jabatan organiknya
dengan diberikan uang
tunggu dan belum
diberhentikan sebagai pegawai;
d. Pegawai yang diperbantukan/dipekerjakan pada badan/instansi lain di luar lingkungan Kementerian Kesehatan;
e. Pegawai yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun; dan
f. Pegawai pada Badan Layanan Umum yang telah mendapatkan remunerasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.
BAB III POLA PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA
Bagian Kesatu Komponen Perhitungan
Pasal 4
Tunjangan Kinerja dihitung berdasarkan:
a. Kehadiran; dan
b. Prestasi Kerja, sesuai kelas jabatan dan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
Bagian Kedua Kehadiran
Pasal 5
(1) Kehadiran dihitung berdasarkan:
a. hari dan jam kerja di dalam satuan organisasi;
dan/atau
b. hari penugasan di luar satuan organisasi. (2) Hari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a ditentukan selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu terhitung mulai hari Senin sampai dengan hari Jumat.
(3) Jam kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a ditentukan selama 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam di luar waktu istirahat dalam 1 (satu) minggu terhitung:
a. hari Senin sampai dengan hari Kamis:
Pukul 07.30 - 16.00 waktu istirahat: Pukul 12.00 - 13.00;
b. hari Jumat : Pukul 07.30 - 16.30
waktu istirahat :Pukul 11.30 - 13.00.
Pasal 6
Ketentuan hari dan jam kerja:
a. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3) tidak berlaku untuk hari libur nasional dan cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah;
b. untuk satuan organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan yang tugasnya bersifat khusus diatur dengan Peraturan Menteri;
c. bagi Pegawai yang menjalani:
1. pendidikan dan pelatihan; dan
2. tugas belajar; disesuaikan dengan hari dan jam pelaksanaan kegiatan tersebut serta dibuktikan dengan surat keterangan dari institusi tempat kegiatan tersebut diselenggarakan.
Pasal 7
Setiap Pegawai wajib hadir dan melaksanakan tugas di tempat kerja dalam satuan organisasi masing-masing sesuai ketentuan hari dan jam kerja.
Pasal 8
(1) Setiap Pegawai wajib melakukan rekam kehadiran secara elektronik pada setiap kehadiran di tempat kerja dalam satuan organisasi masing-masing.
(2) Rekam kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada waktu masuk kerja dan pada waktu pulang kerja.
(3) Rekam kehadiran secara manual dapat dilakukan jika:
a. perangkat dan sistem rekam kehadiran secara elektronik mengalami kerusakan/tidak berfungsi;
b. Pegawai belum terdaftar dalam sistem rekam
kehadiran secara elektronik;
c. terjadi keadaan kahar (force majeure) berupa bencana alam dan/atau kerusuhan yang mengakibatkan sistem rekam kehadiran secara elektronik tidak dimungkinkan untuk dilakukan; dan/atau
d. lokasi kerja tidak memungkinkan untuk disediakan sistem rekam kehadiran secara elektronik.
Pasal 9
(1) Setiap Pegawai yang mendapatkan penugasan di luar satuan organisasi masing-masing wajib hadir dan melaksanakan tugas pada tempat sesuai penugasan.
(2) Kehadiran pada tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibuktikan dengan surat tugas yang ditandatangani oleh atasan langsung atau pimpinan satuan organisasi yang bersangkutan.
(3) Surat tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mencantumkan keterangan wajib atau tidaknya Pegawai yang bersangkutan untuk melakukan rekam kehadiran pada satuan organisasi asal Pegawai yang bersangkutan sebelum dan sesudah pelaksanaan tugas.
Pasal 10
(1) Kehadiran Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, dan Pasal 9 harus dicatat dan/atau direkap dalam Buku Kendali.
(2) Buku Kendali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola dan disimpan pada setiap satuan organisasi.
Pasal 11
(1) Dalam hal keadaan mendesak dan penting, atasan langsung dapat menugaskan Pegawai secara lisan atau tertulis untuk melaksanakan tugas yang dapat melebihi ketentuan hari dan jam kerja.
(2) Dalam hal penugasan diberikan secara lisan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), atasan langsung Pegawai yang ditugaskan harus segera menerbitkan surat tugas.
Bagian Ketiga Prestasi Kerja
Pasal 12
(1) Prestasi
secara proporsional berdasarkan nilai capaian SKP dan perilaku kerja. (2) Penghitungan secara proporsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan capaian nilai sebagai berikut:
Kerja
dihitung
a. Nilai 91 ke atas merupakan prestasi kerja sangat
baik;
b. Nilai 76-90 merupakan prestasi kerja baik;
c. Nilai 61-75 merupakan prestasi kerja cukup;
d. Nilai 51-60 merupakan prestasi kerja kurang; dan
e. Nilai 50 ke bawah merupakan prestasi kerja
buruk.
Bagian Keempat Pengurangan Tunjangan Kinerja
Pasal 13
(1) Pengurangan Tunjangan Kinerja dikenai bagi Pegawai
yang:
a. tanpa alasan yang sah:
1. tidak masuk kerja, sebesar 3% (tiga persen)
untuk setiap 1 (satu) hari;
2. terlambat masuk kerja, sebesar persentase tertentu sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;
3. pulang
waktunya, sebesar persentase tertentu sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;
sebelum
4. tidak berada di tempat tugas yang diakumulasi sampai dengan 7,5 (tujuh koma lima) jam, sebesar 3% (tiga persen);
5. tidak melakukan rekam kehadiran pada saat masuk kerja, sebesar 1,5% (satu koma lima persen) untuk setiap 1 (satu) kali kejadian;
6. tidak melakukan rekam kehadiran pada saat pulang kerja, sebesar 1,5% (satu koma lima persen) untuk setiap 1 (satu) kali kejadian.
b. dikenai hukuman disiplin, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. dikenai pemberhentian untuk sementara atau dinonaktifkan, dengan ketentuan:
1. bagi Pegawai diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan karena terkena/terlibat kasus hukum dan/atau sedang menjalani masa penahanan oleh pihak yang berwajib, dikenai pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar 100% (seratus persen) terhitung sejak ditetapkan keputusan pemberhentian sementara;
2. jika berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c angka 1 dinyatakan tidak bersalah, Tunjangan Kinerja bagi Pegawai tersebut dibayarkan kembali pada bulan berikutnya.
(2) Pengurangan Tunjangan Kinerja dihitung secara kumulatif yang dalam 1 (satu) bulan paling banyak sebesar 100% (seratus persen).
(3) Pengurangan
Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a tidak diberlakukan jika memiliki alasan yang sah dan memenuhi ketentuan prosedural penyampaian alasan yang sah sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
Tunjangan
(4) Alasan yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
merupakan:
a. alasan karena cuti yang dibuktikan dengan surat keterangan cuti sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. alasan
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 11; atau
yang
sesuai
c. alasan lain yang dituliskan dalam surat permohonan izin/pemberitahuan yang disetujui oleh atasan langsung yang diakumulasi sampai dengan paling lama 2 (dua) hari dalam satu tahun.
(5) Surat keterangan cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a harus disampaikan kepada pejabat atau ketua tim yang menangani rekam kehadiran paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak hari pertama mulai cuti.
(6) Surat atau dokumen lainnya yang menyatakan pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 11 harus disampaikan kepada pejabat atau ketua tim yang menangani rekam kehadiran paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak hari pertama masuk kerja setelah kejadian/pelaksanaan tugas.
(7) Surat permohonan izin/pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c harus disampaikan kepada pejabat atau ketua tim yang menangani rekam kehadiran paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal
dilakukannya
perbuatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a. (8) Contoh format surat keterangan tidak berada di tempat tugas tanpa alasan yang sah/tanpa izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 4 tercantum dalam Formulir 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(9) Contoh format surat permohonan izin/pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c tercantum dalam Formulir 2 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 14
(1) Pegawai yang terlambat hadir di tempat kerja sebagimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a angka 2 dalam batas waktu 1 (satu) menit sampai dengan 30 (tiga puluh) menit dapat mengganti sebanyak jumlah menit waktu keterlambatan pada hari yang sama dan kepada yang bersangkutan tidak dikenakan pengurangan tunjangan kinerja.
(2) Terhadap Pegawai yang mengganti jumlah menit waktu keterlambatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dikenakan hukuman disiplin.
Pasal 15
Cuti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (4) huruf
a terdiri atas:
a. cuti sakit;
b. cuti tahunan;
c. cuti bersalin;
d. cuti alasan penting; dan
e. cuti besar
Pasal 16
(1) Bagi Pegawai yang melaksanakan cuti sakit, pengurangan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. sakit selama 1 (satu) hari sampai dengan 2 (dua) hari dipotong sebesar 0% (nol perseratus);
b. sakit selama 3 (tiga) hari sampai dengan 6 (enam) bulan dipotong sebesar 2,5% (dua koma lima perseratus) perhari; dan
c. sakit lebih dari 6 (enam) bulan sampai dengan 18 (delapan belas) bulan dipotong sebesar 90% (Sembilan puluh perseratus) perbulan.
(2) Pelaksanaan cuti sakit sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) harus melampirkan:
a. surat keterangan sakit yang dikeluarkan oleh dokter yang memiliki Surat Izin Praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, bagi Pegawai
melaksanakan cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a; dan
yang
b. surat keterangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, bagi Pegawai yang melaksanakan cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c.
Pasal 17
Bagi Pegawai yang melaksanakan cuti tahunan selama 1 (satu) hari sampai dengan 12 (dua belas) hari, pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar 0% (nol perseratus).
Pasal 18
Bagi Pegawai yang melaksanakan cuti bersalin, pengurangan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pegawai yang melaksanakan cuti bersalin untuk persalinan anak pertama sampai dengan kedua, pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar 0% (nol perseratus); dan
b. Pegawai yang melaksanakan cuti bersalin untuk persalinan anak ketiga dan seterusnya, pengurangan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut:
1. bulan pertama sebesar 40% (empat puluh
perseratus);
2. bulan kedua sebesar 70% (tujuh puluh
perseratus); dan
3. bulan ketiga sebesar 80% (delapan puluh
perseratus).
Pasal 19
Bagi Pegawai yang melaksanakan cuti alasan penting, pengurangan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. selama 1 (satu) hari sampai dengan 2 (dua) hari, pengurangan sebesar 0% (nol perseratus); dan
b. selama lebih dari 2 (dua) hari dipotong sebesar 2,5%
(dua koma lima perseratus) perhari.
Pasal 20
(1) Bagi Pegawai yang melaksanakan cuti besar, pengurangan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. bulan pertama sebesar 50% (lima puluh
perseratus);
b. bulan kedua sebesar 75% (tujuh puluh lima
perseratus); dan
c. bulan ketiga sebesar 90% (sembilan puluh
perseratus).
(2) Penghitungan hari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhitung sejak tanggal cuti tersebut dilaksanakan.
Pasal 21
Pegawai yang mendapatkan prestasi kerja cukup, kurang, dan buruk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf c, huruf d dan huruf e dikenakan pengurangan tunjangan kinerja pada tahun berikutnya sebagai berikut:
a. Prestasi kerja cukup, dikenakan pengurangan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua puluh lima perseratus);
b. Prestasi kerja kurang, dikenakan pengurangan tunjangan kinerja sebesar 50% (lima puluh perseratus); dan
c. Prestasi kerja buruk, dikenakan pengurangan tunjangan kinerja sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus).
Bagian Kelima
Penambahan Tunjangan Kinerja
Pasal 22
(1) Jika Pegawai mendapatkan prestasi kerja sangat baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf
a, diberikan penambahan Tunjangan Kinerja paling banyak 50% (lima puluh perseratus) pada tahun berikutnya.
(2) Penambahan
Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dari selisih Tunjangan Kinerja antara kelas jabatan 1 (satu) tingkat diatas kelas jabatan yang diterimanya.
Tunjangan
BAB IV PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA
Pasal 23
(1) Tunjangan Kinerja setiap Pegawai dibayarkan
berdasarkan:
a. kelas jabatan sesuai hasil evaluasi jabatan;
b. penetapan daftar penerima tunjangan kinerja;
dan
c. pola perhitungan Tunjangan Kinerja sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
(2) Besaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu yang merangkap jabatan struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan,
Tunjangan Kinerjanya dibayarkan berdasarkan jabatan struktural. (4) Pembayaran Tunjangan Kinerja dilaksanakan pada tanggal 20 (dua puluh) setiap bulan.
Pasal 24
(1) Dalam hal terjadi perubahan kelas jabatan bagi pejabat struktural, penyesuaian Tunjangan Kinerjanya dibayarkan pada bulan berikutnya terhitung sejak tanggal serah terima jabatan.
(2) Dalam hal terjadi perubahan kelas jabatan bagi pejabat fungsional umum dan fungsional tertentu dalam tahun anggaran berjalan, penyesuaian Tunjangan Kinerjanya dibayarkan pada bulan berikutnya terhitung sejak tanggal pengangkatan.
Pasal 25
Bagi Pegawai yang pindah tugas pada satuan organisasi lain, selama tunjangan kinerjanya belum dibayarkan oleh satuan organisasi tersebut, maka pembayaran Tunjangan Kinerja dibayarkan oleh satuan organisasi asal.
Pasal 26
Tunjangan Kinerja bagi:
a. Calon Pegawai Negeri Sipil dibayarkan sebesar 80% (delapan puluh perseratus) dari jumlah Tunjangan Kinerja sesuai jabatan yang akan diduduki dengan ketentuan:
1. Kelas 9 untuk formasi jabatan fungsional dokter pendidik klinis;
2. Kelas 8 untuk formasi jabatan fungsional dokter;
3. Kelas 7 untuk formasi jabatan fungsional tingkat
ahli lainnya;
4. Kelas 6 untuk formasi jabatan fungsional
pelaksana; dan
5. Kelas 5 untuk formasi jabatan fungsional
pelaksana pemula.
b. Pegawai yang:
1. melaksanakan tugas dinas sesuai penugasan dibayarkan sebesar 100% (seratus perseratus) dari jumlah Tunjangan Kinerja sesuai kelas jabatan yang diduduki;
2. berasal dari instansi di luar Kementerian Kesehatan yang diperbantukan atau dipekerjakan di Kementerian Kesehatan dibayarkan sebesar 100% (seratus perseratus) dari jumlah Tunjangan Kinerja sesuai kelas jabatan yang diduduki;
3. melaksanakan pendidikan dan pelatihan lebih dari 6 (enam) bulan atau tugas belajar dibayarkan sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah Tunjangan Kinerja sesuai kelas jabatan terakhir yang diduduki.
Pasal 27
(1) Pembayaran Tunjangan Kinerja dilakukan oleh satuan organisasi atau sekretariat masing-masing unit utama. (2) Pembayaran Tunjangan Kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal dilakukan oleh Biro Umum.
BAB V PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pasal 28
(1) Pencatatan kehadiran, ketaatan pada kode etik dan disiplin Pegawai, serta pelaksanaan cuti Pegawai dilakukan secara berkala setiap bulan.
(2) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pejabat atau tim yang menangani rekam kehadiran.
(3) Pejabat atau tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
kepala satuan
organisasi. (4) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) paling rendah pejabat struktural Eselon V atau Pegawai Negeri Sipil yang pangkatnya paling rendah setingkat pejabat struktural Eselon V.
(5) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) paling rendah dipimpin oleh pejabat struktural eselon
V atau pegawai negeri sipil yang pangkatnya paling rendah setingkat pejabat struktural Eselon V.
Pasal 29
(1) Pencatatan nilai capaian SKP dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun yang dilakukan setiap akhir Desember pada tahun yang bersangkutan atau paling lama akhir Januari tahun berikutnya.
(2) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 30
Pejabat atau ketua tim sebagaimana dimaksud dalam Pasal
28 harus menyampaikan laporan:
a. informasi akumulasi penghitungan hari dan jam kerja yang dilanggar setiap Pegawai berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini kepada atasan langsung Pegawai yang bersangkutan untuk diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin pegawai negeri;
b. rincian perhitungan pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai secara bulanan berdasarkan pencatatan kehadiran, ketaatan pada kode etik dan disiplin Pegawai, pelaksanaan cuti Pegawai, dan nilai capaian SKP kepada unit kerja yang menangani pembayaran Tunjangan Kinerja.
Pasal 31
(1) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 disampaikan paling lambat tanggal 6 (enam) pada bulan berikutnya.
(2) Jika tanggal 6 (enam) jatuh pada hari libur, laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 disampaikan pada hari kerja berikutnya.
BAB VI KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Besaran Tunjangan kinerja sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini dibayarkan terhitung mulai Bulan Mei 2015.
Pasal 33
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2013 tentang Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1518);
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun 2014 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2013 tentang Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1025);
-19-
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 Tahun 2014 tentang perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2013 tentang Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1153);
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 34
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia
Peraturan
Menteri
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 November 2015
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
NILA FARID MOELOEK
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 16 November 2015
DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 1717
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PENGURANGAN TUNJANGAN KINERJA AKIBAT TERLAMBAT MASUK KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN TINGKAT PERSENTASE LAMA KETERLAMBATAN
KETERLAMBATAN (TL) PENGURANGAN (%) 0,5 (bila tidak
TL 1
1 menit s.d < 30 menit
mengganti waktu keterlambatan) TL 2
1 TL 3
31 menit s.d < 60 menit
61 menit s.d < 90 menit
≥ 91 menit dan/atau
TL 4
tidak mengisi daftar hadir
masuk kerja
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
NILA FARID MOELOEK
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PENGURANGAN TUNJANGAN KINERJA AKIBAT PULANG KERJA SEBELUM WAKTUNYA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
TINGKAT PULANG
LAMA MENINGGALKAN
PERSENTASE SEBELUM WAKTUNYA
PEKERJAAN SEBELUM
PENGURANGAN (%) (PSW)
1 menit s.d < 30 menit
1 PSW 3
31 menit s.d < 60 menit
61 menit s.d < 90 menit
≥ 91 menit dan/atau
PSW 4
tidak mengisi daftar
hadir pulang kerja
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
NILA FARID MOELOEK
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN BESARAN TUNJANGAN KINERJA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
A. SEKRETARIAT JENDERAL
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
1 Sekretaris Jenderal
17 26.324.000 SAM Bidang Peningakatan Kapasitas
16 20.695.000 Kelembagaan Dan Desentralisasi
SAM Bidang Teknologi Kesehatan Dan
16 20.695.000 Globalisasi
SAM Bidang
Pembiayaan
Dan
16 20.695.000 Pemberdayaan Masyarakat
SAM Bidang Perlindungan Faktor
16 20.695.000 Risiko Kesehatan
6 SAM Bidang Medikolegal
Biro Perencanaan dan Anggaran
Kepala Biro
Kepala Bagian Perencanaan Strategis
12 7.271.000 Kebijakan Dan Program
Kepala Sub Bagian Perencanaan
9 3.781.000 Strategi dan Kebijakan
Kepala Sub
Bagian
Program
9 3.781.000 Pembangunan Kesehatan
5 Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro
6 Kepala Bagian APBN I
12 7.271.000 Kepala Sub Bagian Perencanaan,
9 3.781.000 Bagian APBN I
8 Kepala Sub Bagian Anggaran APBN I
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Sub Bagian Evaluasi dan
9 3.781.000 Pelaporan APBN I
10 Kepala Bagian APBN II
12 7.271.000 Kepala Sub Bagian Perencanaan APBN
12 Kepala Sub Bagian Anggaran APBN II
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian Evaluasi dan
9 3.781.000 Pelaporan APBN II
14 Kepala Bagian APBN III
12 7.271.000 Kepala Sub Bagian Perencanaan APBN
9 3.781.000 III
16 Kepala Sub Bagian Anggaran APBN III
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian Evaluasi dan
9 3.781.000 Pelaporan APBN III
Biro Kepegawaian
1 Kepala Biro Kepegawaian
12 7.271.000 Kepala Sub Bagian Penyusunan
2 Kepala Bagian Pengadaan Pegawai
9 3.781.000 Formasi dan Kebutuhan Pegawai
4 Kepala Sub Bagian Pengangkatan PNS
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian Pengangkatan PTT
9 3.781.000 dan Penugasan Khusus
6 Kepala Bagian Mutasi Pegawai
7 Kepala Sub Bagian Kenaikan Pangkat
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian Pemindahan dan
9 3.781.000 Pemberhentian
Kepala Sub Bagian Informasi dan Tata
9 3.781.000 Naskah
10 Kepala Bagian Pengembangan Pegawai
12 7.271.000 Kepala Sub Bagian Penilaian dan
9 3.781.000 Pengembangan Karir
Kepala Sub Bagian Administrasi 3.781.000
Jabatan Fungsional
Kepala Sub Bagian Administrasi 3.781.000
Tenaga Strategis
11 5.183.000 Kesejahteraan Pegawai
15 Kepala Sub Bagian Peraturan Pegawai
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Sub Bagian Penghargaan dan
9 3.781.000 Kesejahteraan Pegawai
17 Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro
Biro Keuangan Dan Barang Milik Negara
Kepala Biro Keuangan Dan Barang
15 14.721.000 Milik Negara
Kepala Bagian Tata Laksana Keuangan
11 5.183.000 Dan Perbendaharaan
Kepala Sub Bagian Penatausahaan
9 3.781.000 Penerimaan Negara Bukan Pajak
4 Kepala Sub Bagian Perbendaharaan
5 Perbendarahaan dan Tuntutan Ganti
9 3.781.000 Rugi
Kepala Bagian Penyusunan Laporan
11 5.183.000 Keuangan
Kepala Sub Bagian Penyusunan 3.781.000
Laporan Keuangan I
Kepala Sub Bagian Penyusunan 3.781.000
Laporan Keuangan II
Kepala Sub Bagian Penyusunan 3.781.000
Laporan Keuangan III
11 5.183.000 Pengadaan Dan Penyimpanan
11 Kepala Sub Bagian Pengadaan
12 Kepala Sub Bagian Penyimpanan
13 Kepala Sub Bagian TU Biro
9 3.781.000 Kepala Bagian Pengelolaan Barang
11 5.183.000 Milik Negara
Kepala Sub Bagian Penatausahaan
9 3.781.000 Barang Milik Negara
Kepala Sub Bagian Pemanfaatan
9 3.781.000 Barang Milik Negara
Kepala Sub Bagian Penghapusan
9 3.781.000 Barang Milik Negara
Biro Hukum Dan Organisasi
1 Kepala Biro Hukum Dan Organisasi
15 14.721.000 Kepala Bagian Peraturan Perundang
12 7.271.000 Undangan
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Sub
Bagian
Peraturan
9 3.781.000 Perundang-Undangan I
Kepala Sub
Bagian
Peraturan
9 3.781.000 Perundang-Undangan II
Kepala Sub
Bagian
Peraturan
9 3.781.000 Perundang-Undangan III
6 Kepala Bagian Pelayanan Hukum
12 7.271.000 Kepala Sub Bagian Pertimbangan
9 3.781.000 Hukum
8 Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian Penyusunan
9 3.781.000 Perjanjian
10 Kepala Bagian Kelembagaan
12 Kepala Sub Bagian Analisis Jabatan
13 Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro
9 3.781.000 Kepala Bagian Ketatalaksanaan dan
11 5.183.000 Akuntabilitas Kinerja
15 Kepala Sub Bagian Tata Laksana
9 3.781.000 Kepala Subbag. Akuntabilitas Kinerja
9 3.781.000 Dan Pelayanan Publik
Kepala Sub Bagian Fasilitas Sistem
9 3.781.000 dan Prosedur Desentralisasi Kesehatan
Biro Umum
1 Kepala Biro Umum
2 Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan
3 Kepala Sub Bagian TU Menteri
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian TU Wakil Menteri
9 3.781.000 dan Staf Ahli
Kepala Sub Bagian TU Sekretaris
9 3.781.000 Jenderal
6 Kepala Sub Bagian Protokol
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
9 3.781.000 Perjalanan Dinas Pejabat
9 Kepala Sub Bagian. Kearsipan
10 Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro
11 Kepala Bagian Rumah Tangga
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
12 Kepala Sub Bagian Urusan Dalam
13 Kepala Sub Bagian Pemeliharaan
14 Kepala Sub Bagian. Pengamanan
9 3.781.000 Kepala Bagian Keuangan Dan Gaji
11 5.183.000 Sekretariat Jenderal
16 Kepala Sub Bagian Keuangan
17 Kepala Sub Bagian Gaji
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian Evaluasi dan
9 3.781.000 Pelaporan
Pusat Data Dan Informasi
1 Kepala Pusat Data Dan Informasi
2 Kepala Bidang Statistik Kesehatan
11 5.183.000 Kasubbid Statistik Derajat dan Upaya
9 3.781.000 Kesehatan
Kepala Sub
Kepala Bidang
Analisis
Dan
11 5.183.000 Diseminasi Informasi
Kepala Sub Bidang Analisis Data
9 3.781.000 Kesehatan
Kepala Sub
Kepala Bidang Pengembangan Sistem
12 7.271.000 Informasi Dan Bank Data
Kepala Sub Bidang. Pengembangan
9 3.781.000 Sistem Informasi
10 Kepala Sub Bidang. Bank Data
11 Kepala Bagian Tata Usaha
11 5.183.000 Kepala Sub Bagian Program dan
9 3.781.000 Evaluasi
13 Kepala Sub Bagian. Keuangan
14 Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan
9 3.781.000 Umum
Pusat Kerjasama Luar Negeri
1 Kepala Pusat Kerjasama Luar Negeri
15 14.721.000 Kepala Bidang Kerjasama Kesehatan
11 5.183.000 Bilateral Dan Multilateral
Kepala Sub
Bidang
Kerjasama
9 3.781.000 Kesehatan Bilateral
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Sub
Bidang
Kerjasama
9 3.781.000 Kesehatan Multilateral
Kepala Bidang Kerjasama Kesehatan
11 5.183.000 Regional
Kepala Sub
Bidang
Kerjasama
9 3.781.000 Kesehatan Regional I
Kepala Seksi Kerjasama Kesehatan
9 3.781.000 Regional II
8 Kepala Bagian Tata Usaha
11 5.183.000 Kepala Sub Bagian Administrasi
9 3.781.000 Hubungan Luar Negeri
Kepala Sub Bagian. Perencanaan Dan
9 3.781.000 Evaluasi
Kepala Sub
9 3.781.000 Kepegawaian dan Umum
Pusat Promosi Kesehatan
15 14.721.000 Kepala
1 Kepala Pusat Promosi Kesehatan
3 Kepala Sub Bidang Advokasi
4 Kepala Sub Bidang Kemitraan
9 3.781.000 Kepala Bidang Pemberdayaan Dan
11 5.183.000 Peran Serta Masyarakat
Kepala Sub Bidang Pemberdayaan
9 3.781.000 Masyarakat
Kepala Sub Bidang Peran Serta
9 3.781.000 Masyarakat
Kepala Bidang Metode Dan Teknologi
11 5.183.000 Promosi Kesehatan
Kepala Sub Bidang Pengembangan
9 3.781.000 Metode
Kepala Sub Bidang Pengembangan
9 3.781.000 Teknologi
11 Kepala Bagian Tata Usaha
11 5.183.000 Kepala Sub Bagian Program dan
9 3.781.000 Evaluasi
13 Kepala Sub Bagian Keuangan
14 Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan
9 3.781.000 Umum
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
TUNJANGAN Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan
JABATAN
Kepala Pusat Penanggulangan Krisis
15 14.721.000 Kesehatan
Kepala Bidang Pencegahan, Mitigasi
11 5.183.000 Dan Kesiapsiagaan
Kepala Sub Bidang Pencegahan dan
9 3.781.000 Mitigasi
4 Kepala Sub Bidang Kesiapsiagaan
9 3.781.000 Kepala Bidang Tanggap Darurat Dan
11 5.183.000 Pemulihan
6 Kepala Sub Bidang Tanggap Darurat
7 Kepala Sub Bidang Pemulihan
9 3.781.000 Kepala Bidang Pemantauan Dan
11 5.183.000 Infromasi
9 Kasubid Pemantauan
10 Kepala Sub Bidang Informasi
11 Kepala Bagian Tata Usaha
11 5.183.000 Kepala Sub Bagian Program dan
9 3.781.000 Evaluasi
13 Kepala Sub Bagian Keuangan
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan
9 3.781.000 Umum
Pusat Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan
Kepala Pusat
Pembiayaan
Dan
15 14.721.000 Jaminan Kesehatan
2 Kepala Bidang Pembiayaan Kesehatan
11 5.183.000 Kepala Sub Bidang Pengembangan
9 3.781.000 Perhitungan Biaya Kesehatan
Kepala Sub
Bidang
Analisis
9 3.781.000 Pemanfaatan Biaya Kesehatan
5 Kepala Bidang Jaminan Kesehatan
Kepala Sub
Bidang
Jaminan
9 3.781.000 Kesehatan Non Penerima Upah
Kepala Bidang Kendali Mutu Dan
11 5.183.000 Pengembangan Jaringan Pelayanan
9 Kepala Sub Bidang Kendali Mutu
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Sub Bidang Pengembangan
9 3.781.000 Jaringan
11 Kepala Bagian Tata Usaha
11 5.183.000 Kepala Sub Bagian Program dan
9 3.781.000 Anggaran
Kepala Sub Bagian Sistem Informasi,
9 3.781.000 Monitoring, dan Evaluasi
Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan
9 3.781.000 Umum
Pusat Komunikasi Publik
1 Kepala Pusat Komunikasi Publik
15 14.721.000 Kepala Bidang Media Massa Dan Opini
11 5.183.000 Publik
3 Kepala Sub Bidang Media Massa
4 Kepala Sub Bidang Opini Publik
9 3.781.000 Kepala Bidang Pelayanan Informasi
11 5.183.000 Publik
Kepala Sub Bidang Publikasi dan
9 3.781.000 Layanan Informasi
Kepala Sub Bidang Perpustakaan dan
9 3.781.000 Dokumentasi
Kepala Bidang Hubungan Antar
11 5.183.000 Lembaga
Kepala Sub
Bidang.
Hubungan
9 3.781.000 Kementerian dan Lembaga
Kepala Sub
9 3.781.000 Lembaga Non Pemerintah
11 Kepala Bagian Tata Usaha
11 5.183.000 Kepala Sub Bagian Program dan
9 3.781.000 Evaluasi
13 Kepala Sub Bagian Keuangan
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan
9 3.781.000 Umum
Pusat Inteligensia Kesehatan
1 Kepala Pusat Inteligensia Kesehatan
15 14.721.000 Kepala Bidang Pemeliharaan Dan
2 Peningkatan Kemampuan Inteligensia
11 5.183.000 Kesehatan
3 Kepala Sub Bidang Inteligensia Anak
9 3.781.000 Kepala Sub Bidang
Intelegensia
9 3.781.000 Remaja Dewasa dan Lanjut Usia
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Bidang
Penanggulangan
11 5.183.000 Masalah Inteligensia Kesehatan
Kepala Sub Bidang. Inteligensia Akibat
9 3.781.000 Gangguan Bawaan
Kepala Sub Bidang Inteligensia Akibat
7 Gangguan Degeneratif dan Sistem
9 3.781.000 Persyarafan
8 Kepala Bagian Tata Usaha
11 5.183.000 Kepala Sub Bagian Program dan
9 3.781.000 Anggaran
Kepala Sub Bagian. Keuangan dan
9 3.781.000 Umum
Pusat Kesehatan Haji
1 Kepala Pusat Kesehatan Haji
11 5.183.000 Kesehatan Haji
Sumber
Daya
Kepala Sub
Bidang
Pelayanan
9 3.781.000 Kesehatan Haji
Kepala Sub Bidang Pendayagunaan
4 dan Pengembangan Sumber Daya
9 3.781.000 Kesehatan Haji
Kepala Bidang Peningkatan Kesehatan
5 Dan Pengendalian Faktor Risiko
11 5.183.000 Kesehatan Haji
Kepala Sub Bidang Peningkatan
9 3.781.000 Kesehatan Haji
Kepala Sub Bidang Pengendalian
9 3.781.000 Faktor Risiko Kesehatan Haji
8 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Sektretariat Konsil Kedokteran Indonesia
11 5.183.000 Pendidikan Profesi
3 Kepala Sub Bagian Pendidikan Dokter
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian Pendidikan Dokter
9 3.781.000 Spesialis
Kepala Sub
6 Kepala Bagian Registrasi
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Sub
Bagian
Registrasi
9 3.781.000 Sementara KKI
Kepala Sub
Bagian
Registrasi
9 3.781.000 Bersayarat Sek. KKI
Kepala Sub Bagian Registrasi dan
9 3.781.000 Heregristasi Sekretariat KKI
10 Kepala Bagian Pelayanan Hukum
11 5.183.000 Kepala Sub Bagian Penyusunan
9 3.781.000 Peraturan
12 Kepala Sub Bagian Persidangan
13 Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum
9 3.781.000 Kepala Bagian Administrasi Umum
11 5.183.000 Dan Hubungan Masyarakat
Kepala Sub Bagian Tata Usaha &
9 3.781.000 Kedokteran Indonesia
17 Kepala Sub Bagian Humas
B. INSPEKTORAT JENDERAL
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
1 Inspektur Jenderal
Sekretariat Inspektorat Jenderal
1 Sekretaris Inspektorat Jenderal
2 Kepala Bagian Program Dan Informasi
3 Kepala Sub Bagian Program
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian Informasi dan
9 3.781.000 Dokumentasi
Kepala Bagian Analisis Dan Pelaporan
11 5.183.000 Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Kepala Sub Bagian Analisis dan
6 Pelaporan
9 3.781.000 Pengawasan I
Kepala Sub Bagian Analisis dan
9 3.781.000 Pengawasan II
Kepala Bagian
9 Kepala Sub Bagian Keuangan
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Sub Bagian Perlengkapan dan
9 3.781.000 Rumah Tangga
11 Kepala Bagian Umum
12 Kepala Sub Bagian Kepegawaian
13 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Inspektorat I
1 Inspektur I
2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Inspektorat II
1 Inspektur II
2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Inspektorat III
1 Inspektur III
2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Inspektorat IV
1 Inspektur IV
2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Inspektorat Investigasi
1 Inspektur Investigasi
2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
C. DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
Sekretariat Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Sekretaris Direktur Jenderal Bina
15 14.721.000 Upaya Kesehatan
2 Kepala Bagian Program Dan Informasi
3 Kepala Sub Bagian Program
4 Kepala Sub Bagian Data dan Informasi
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian Evaluasi dan
9 3.781.000 Pelaporan
Kepala Bagian Hukum, Organisasi,
11 5.183.000 Dan Hubungan Masyarakat
7 Kepala Sub Bagian Hukum
8 Kepala Sub Bagian Organisasi
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Sub
10 Kepala Bagian Keuangan
11 Kepala Sub Bagian Anggaran
12 Kepala Sub Bagian Perbendaharaan
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian Verifikasi dan
9 3.781.000 Akuntansi
Kepala Bagian Kepegawaian Dan
11 5.183.000 Umum
15 Kepala Sub Bagian Kepegawaian
9 3.781.000 Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan
9 3.781.000 Gaji
17 Kepala Sub Bagian Rumah Tangga
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar
1 Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar
15 14.721.000 Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
12 7.271.000 Kesehatan Dasar
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
3 Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan
9 3.781.000 Dasar
4 Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
9 3.781.000 Bina Pelayanan Kesehatan Dasar
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
12 7.271.000 Kesehatan Gigi Dan Mulut
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
6 Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan
9 3.781.000 Mulut dan Gigi
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
9 3.781.000 Kesehatan Mulut dan Gigi
7 Sub Direktorat
Bina
Pelayanan
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
12 7.271.000 Kedokteran Keluarga
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
9 Direktorat Bina Pelayanan Kedokteran
9 3.781.000 Keluarga
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
10 Sub Direktorat Pelayanan Kedokteran
9 3.781.000 Keluarga
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
12 7.271.000 Kesehatan Khusus
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
12 Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan
9 3.781.000 Khusus, Usia Lanjut, dan Pelayanan
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
13 Sub Direktorat
9 3.781.000 Kesehatan Khusus, Usia Lanjut, dan
Bina
Pelayanan
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
14 Kesehatan Di Daerah Tertinggal,
12 7.271.000 Perbatasan Dan Kepulauan
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
15 Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan
9 3.781.000 di Daerah Tertinggal, Perbatasan,
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
16 Sub Direktorat
9 3.781.000 Kesehatan di Daerah Tertinggal, Pe
Bina
Pelayanan
17 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan
Direktur Bina
Upaya Kesehatan
15 14.721.000 Rujukan
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
2 Kesehatan Rujukan Di Rs Umum
12 7.271.000 Publik
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
3 Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan
9 3.781.000 Rujukan di RSU Publik
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
4 Sub Direktorat
9 3.781.000 Kesehatan Rujukan di RSU Publik
Bina
Pelayanan
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
5 Kesehatan Rujukan Di Rs Umum
12 7.271.000 Privat
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
6 Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan
9 3.781.000 Rujukan di RSU Privat
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
7 Sub Direktorat
9 3.781.000 Kesehatan Rujukan di RSU Privat
Bina
Pelayanan
Kepala Sub Direktorat Bina Yankes
8 Rujukan Di Rs Khusus Dan Fasyankes
12 7.271.000 Lain
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
9 Direktorat Bina Yankes Rujukan Di Rs
9 3.781.000 Khusus Dan Fasyankes Lain
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
10 Sub Direktorat Bina Yankes Rujukan
9 3.781.000 Di Rs Khusus Dan Fasyankes La
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
12 7.271.000 Kesehatan Rujukan Di Rs Pendidikan
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
12 Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan
9 3.781.000 Rujukan di RS Pendidikan
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
9 3.781.000 Kesehatan Rujukan di RS Pendidikan
13 Sub Direktorat
Bina
Pelayanan
Kepala Sub Direktorat Bina Akreditasi
12 7.271.000 Rs Dan Fasyankes Lain
Kepala Seksi
Bimbingan
Sub
9 3.781.000 Fasyankes Lain
15 Direktorat Bina Akreditasi Rs Dan
Kepala Seksi Evaluasi Sub Direktorat
16 Bina Akreditasi Rs Dan Fasyankes
9 3.781.000 Lain
17 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dan Keteknisian Medik
Direktur Bina Pelayanan Keperawatan
15 14.721.000 Dan Keteknisian Medik
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
12 7.271.000 Keperawatan Dasar
Kepala Seksi
9 3.781.000 Keperawatan Dasar
Bina
Pelayanan
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
9 3.781.000 Keperawatan Dasar
4 Sub Direktorat
Bina
Pelayanan
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
12 7.271.000 Keperawatan Di Rs Umum
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
9 3.781.000 Keperawatan di RS umum
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
7 Sub Direktorat
9 3.781.000 Keperawatan di RS umum
Bina
Pelayanan
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
8 Keperawatan Di Rs Khusus
9 3.781.000 Keperawatan di RS Khusus
Bina
Pelayanan
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
10 Sub Direktorat
9 3.781.000 Keperawatan di RS Khusus
Bina
Pelayanan
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
12 7.271.000 Kebidanan
Kepala Seksi
9 3.781.000 Direktorat Bina Pelayanan Kebidanan
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
13 Sub Direktorat
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
14 Keteknisan Medik Dan Keterapian
12 7.271.000 Fisik
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
15 Direktorat Bina Pelayanan Keteknisian
9 3.781.000 Medik dan Keterapian Fisik
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
9 3.781.000 Keteknisian Medik dan Keterapian F
16 Sub Direktorat
Bina
Pelayanan
17 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan
Direktur Bina Pelayanan Penunjang
15 14.721.000 Medik Dan Sarana Kesehatan
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
12 7.271.000 Mikrobiologi Dan Imunologi
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
3 Direktorat Bina Pelayanan Mikrobiologi
9 3.781.000 dan Imunologi
4 Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
Mikrobiologi dan Imunologi Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
12 7.271.000 Patologi Dan Toksikologi
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
6 Direktorat Bina Pelayanan Patologi dan
9 3.781.000 Toksiologi
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
9 3.781.000 Patologi dan Toksiologi
7 Sub Direktorat
Bina
Pelayanan
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
12 7.271.000 Radiologi
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
9 Sub Direktorat
9 3.781.000 Radiologi
Bina
Pelayanan
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
10 Direktorat Bina Sarana dan Prasana
9 3.781.000 Kesehatan
Kepala Sub Direktorat Bina Sarana
12 7.271.000 Dan Prasarana Kesehatan
Kepala Seksi
9 3.781.000 Direktorat Bina Pelayanan Radiologi
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
13 Sub Direktorat Bina Sarana dan
9 3.781.000 Prasana Kesehatan
Kepala Sub Direktorat Bina Peralatan
12 7.271.000 Medis Di Fasyankes
Kepala Seksi
Standarisasi
Sub
15 Direktorat Peralatan Medis di Fasilitas
9 3.781.000 Pelayanan Kesehatan
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
9 3.781.000 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
16 Sub Direktorat Peralatan Medis di
17 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Direktorat Bina Kesehatan Jiwa
1 Direktur Bina Kesehatan Jiwa
15 14.721.000 Kepala Sub Direktorat Bina Kesehatan
2 Jiwa Di Non Fasilitas Pelayanan
12 7.271.000 Kesehatan
Kepala Seksi
Standardisasi Sub
3 Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Di Non
9 3.781.000 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
4 Sub Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Di
9 3.781.000 Non Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kepala Sub Direktorat Kesehatan Jiwa
12 7.271.000 Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kepala Seksi
Standardisasi Sub
6 Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Di
9 3.781.000 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
7 Sub Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Di
9 3.781.000 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kepala Sub Direktorat Bina Etikolegal
12 7.271.000 Dan Asesmen Kesehatan Jiwa
Kepala Seksi
Standardisasi Sub
9 Direktorat
9 3.781.000 Asesmen Kesehatan Jiwa
Bina
Etikolegal
dan
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
9 3.781.000 Asesmen Kesehatan Jiwa
10 Sub Direktorat Bina Etikolegal dan
Kepala Sub
12 7.271.000 Masalah Napza, Rokok, Dan Alkohol
Dan
Penanggulangan
Kepala Seksi
Standardisasi Sub
Direktorat Bina Pencegahan dan
Rokok, dan Alkohol Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
Sub Direktorat Bina Pencegahan dan
Rokok, da Kepala Sub Direktorat Bina Kesehatan
12 7.271.000 Jiwa Kelompok Berisiko
Kepala Seksi
Standardisasi Sub
9 3.781.000 Kelompok Beresiko
15 Direktorat Bina Kesehatan Jiwa
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi
16 Sub Direktorat Bina Kesehatan Jiwa
9 3.781.000 Kelompok Beresiko
17 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Jakarta
Kepala Balai Pengamanan Fasilitas
13 8.562.000 Kesehatan Jakarta
2 Kepala Seksi Pelayanan Teknis
3 Kepala Seksi Tata Operasional
9 3.781.000 Bimbingan Teknis
5 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surabaya
Kepala Balai Pengamanan Fasilitas
13 8.562.000 Kesehatan Surabaya
2 Kepala Seksi Pelayanan Teknis
3 Kepala Seksi Tata Operasional
9 3.781.000 Bimbingan Teknis
5 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Medan
Kepala Balai Pengamanan Fasilitas
13 8.562.000 Kesehatan Medan
BESARAN NO
KELAS
NAMA JABATAN
JABATAN
TUNJANGAN
2 Kepala Seksi Pelayanan Teknis
3 Kepala Seksi Tata Operasional
4 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar
Kepala Balai Pengamanan Fasilitas
13 8.562.000 Kesehatan Makassar
2 Kepala Seksi Pelayanan Teknis
3 Kepala Seksi Tata Operasional
4 Kepala Sub Bagian Tata Usaha