BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri - Dasar Penetapan Pengenaan Pajak Reklame Di Kabupaten Serdang Bedagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap Negara mempunyai tujuan untuk

  mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, upaya dalam mewjudkan tujuan tersebut diperlakukan dana yang cukup besar, salah satunya dari sektor pajak. Yang mana pada masa sekarang ini kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak sedangkan dapat kita ketahui bersama pajak itu adalah sumber pendapat Negara yang utama.

  Wilayah Indonesia yang cukup luas mengakibatkan pembagian dana setiap daerah di Indonesia tidak merata, maka dengan itu meningkatkan pembangunan disetiap daerah Indonesia tidak merata, maka dengan itu untuk meningkatkan pembangunan disetiap daerah tersebut pemerintah memberikan kewenangan kepada setiap daerah untuk mengelola atau mengurus daerahnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan No. 32 Tahun 2004 mengenai otonomi daerah.

  Dana yang diperlakukan untuk melaksanakan pembangunan di daerah tersebut diambil pemerintah melalui sektor pajak yang dianggap cukup memadai untuk pembangunan daerah, yang bersumber dari pajak dan retribusi daerah, seperti :

1. Pajak Reklame 2.

  Pajak Hiburan

3. Pajak Hotel 4.

  Pajak Restoran 5. Pajak Penerangan Jalan

  Salah satu sumber pendapatan daerah yang utama pada masa sekarang ini adalah Pajak Reklame. Menurut Pertaturan Pemerintah No. 69 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah, mengatakan pengertian pajak reklame adalah penggunaan daerah atas penyelenggaraan reklame. Reklame yaitu benda, alat, media yang menurut bentuk susunan dan corak raganya untuk tujuan komersial dipergunakan untuk memperkenalkan, mengajukan, atau memuji suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau didengar dari suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan Pemerintah.

  Di Kabupaten Serdang Bedagai Pajak Reklame memberikan Kontribusi yang kecil terhadap Pendapatan Asli Daerah, padahal Kabupaten Serdang Bedagai adalah daerah yang sedang berkembang, oleh karena itu saya tertarik untuk mengetahui apa yang menjadi Dasar Penetapan Pengenaan Pajak Reklame di Kabupaten Serdang Bedagai.

B. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan Mandiri.

  Praktek kerja lapangan mandiri merupakan salah satu persyaratan yang wajib dilaksanakan oleh Mahasiswa Perpajakan dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Administrasi Perpajakan Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

  1. Tujuan Praktek Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

  Didalam suatu kegiatan yang dilakukan selalu memiliki tujuan yang sesuai dengan yang diharapkan. Demikian halnya dengan Prkatek Kerja Lapangan Mandiri yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Administrasi Perpajakan memiliki tujuan tersendiri. Adapun tujuannya adalah :

  1.1 Untuk mengetahui yang menjadi dasar penetapan pengenaan pajak reklame.

  1.2 Untuk mengetahui besarnya tarif pajak reklame di Kabupaten Serdang Bedagai.

  1.3 Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak reklame dalam meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah

  2. Manfaat Praktek Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) :

  2.1 Bagi Mahasiswa

  a. Mengaplikasikan teori-teori yang didapat selama perkuliahan kedalam dunia kerja.

  b. Meningkatkan komunikasi dan pendekatan pada Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai.

  c. Mengetahui situasi dunia kerja yang sebenarnya

  d. Menambah wawasan dan pengetahuan dibidang perpajakan khususnya tentang pajak reklame.

  2.2 Bagi Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai Sarana untuk mempererat hubungan positif antara Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai dengan program Studi Diploma III Admiinistrasi Perpajakan FISIP USU.

  2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

  a. Guna meningkatkan atau memperluas wawasan serta memantapkan pengetahuan dan keterampilan Mahasiswa dalam menerapkan ilmunya khususnya dibidang perpajakan

  b. Memberikan uji yang nyata atas disiplin ilmu dan kurikulum yang telah ditetapkan.

  c. Membuka interaksi antara Dosen dengan Instansi yang bersangkutan khususnya Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai d. Mempromosikan Sumber Daya Manusia yang ahli dibidangnya.

  e. Memperbaiki pandangan masyarakat terhadap sumber daya manusia yang dihasilkan dari Program Studi Diploma III khususnya USU, dan meningkatkan dukungan masa depan alumni.

  3. Uraian Teoritis

  1. Definisi Pajak

  Beberapa definisi pajak menurut beberapa ahli yaitu :

  1.1 Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH Dalam bukunya Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak pendapatan, mendefinisikan “pajak sebagai iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksankan) dengan tidak mendapat jasa-jasa timbale yang langsung dapat dirasakan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum” (Mardiasmo,2003 : 7).

  1.2 Mr. Dr. N.J Fieldman Dalam bukunya yang berjudul De Overheidsmiddlen Van

  Indonesia, (Mardiasmo,2003 : 20) memberikan batasan bahwa pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak dan terutang kepada pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum), tanpa adanya kontra prestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran pengeluaran umum”.

  Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan umum dan Tata Cara Perpajakan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2009, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang. Dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang- undang. Dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Fungsi Pajak

  Sebagaimana telah diketahui ciri-ciri yang melekat pada Pengertian Pajak dari berbagai definisi, terlihat adanya dua fungsi pajak (Waluyo,2010:6) yaitu sebagai berikut : a.

  Fungsi Penerimaan Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalakan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintahan ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.

  b.

  Fungsi Mengatur Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintahan menetapkan bea masuk yang tinggi produk luar negeri.

3. Jenis-Jenis Pajak

  Pajak dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok (Waluyo,2010 : 12 ), adalah sebagai berikut :

  3.1. Menurut golongan, dibagi menjadi dua adalah sebagai berikut : a.

  Pajak langsung, adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung wajib pajak yang bersangkutan. Contoh : Pajak Penghasilan (PPh) b. Pajak Tidak Langsung, adalah pajak yang pembebannanya dapat dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh : Pajak Pertambahan

  Nilai (PPN).

  3.2 Menurut Sifat a.

  Pajak subjektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan dari wajib pajak. Contoh : PPh.

  b.

  Pajak objektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

  Contoh : PPN.

  3.3 Menurut pemungut dan pengelolanya, adalah sebagai berikut : a.

  Pajak pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

  b.

  Pajak daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

4. Jenis – Jenis Daerah

  Adapun jenis-jenis dari pajak daerah tersebut menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yaitu :

  4.1 Pajak Provinsi terdiri dari : a.

  Pajak Kendaraan Bermotor; b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; d. Pajak Air Permukaan; dan e. Pajak Rokok

  4.2 Pajak Kabupaten /Kota terdiri dari : a.

  Pajak Hotel; b. Pajak Restoran; c. Pajak Hiburan; d. Pajak Reklame; e. Pajak Penerangan Jalan; f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; g.

  Pajak Parkir; h. Pajak Air Tanah; i. Pajak Sarang Burung Walet; j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan k.

  Bea Perolehan Hak atas Tanah Bangunan.

  5. Pengertian Pajak Reklame

  Salah satu pajak daerah yang dapat memberikan pendapatan kepada daerahnya adalah Pajak Reklame. Yang dimaksud dengan Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Dan yang dimaksud dengan Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersil, dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa, atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada satu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca, dan/atau didengar dari suatu tempat oleh umu, kecuali yang dilakukan pemerintah.

  4. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri

  Dalam hal ini penulisan melakukan PKLM di Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai. Melalui PKLM ini penulis ingin mendapatkan data-data dan informasi mengenai :

1. Dasar pengenaan dan penetapan Pajak Reklame 2.

  Ketentuan Tarif Pajak Reklame di Kabupaten Serdang Bedagai

C. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

  Adapun sumber-sumber data uang diperlukan penulis untuk mendukung pembuatan laporan ini adalah :

1. Tahapan Persiapan

  Dalam tahap ini penulis melakukan berbagai persiapan dimulai dari penentuan tempat PKLM, mencari bahan untuk pembuatan proposal hingga konsultasi dengan pihak dosen.

  2. Studi Literatur Penulis mencari berbagai sumber bacaan seperti buku-buku, majalah maupun peraturan perundang-undangan daerah.

  3. Observasi Lapangan Penulis melakukan observasi lapangan di Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai. Dalam observasi penulis memberikan surat pengantar untuk melakukan PKLM dan melakukan pengamatan terhadap data yang diperlakukan.

  4. Pengumpulan Data Dalam hal ini penulis mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan pembahasan

  5. Analisis dan Evaluasi Data Setelah data yang diperlukan sudah terkumpul, maka penulis melakukan analisis dan evaluasi terhadap data-data atau keterangan yang diperoleh dari Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai.

D. Metode Pengumpulan Data

  Dalam hal ini penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan menggunakan beberapa reknik, yaitu antara lain :

1. Interview

  Yaitu dengan mengajukan pernyataan-pernyataan langsung kepada pegawai Dispenda yang dianggap mampu memberikan masukan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan.

  2. Observasi Yaitu Studi yang dilakukan dengan mengamati langsung atas kegiatan yang dilakukan dalam pencatatan terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian yaitu dasar penetapan pengenaan pajak reklame.

  3. Dokumentasi Dalam metode ini penulis meminta dokumen-dokumen resmi atau arsip-arsip yang dianggap sah mengenai pajak reklame sebagai bukti yang otentik.

E. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

  Adapun yang menjadi sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN Pada Bab ini penulisan menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi

  dasar pemikiran dalam penyusunan laporan, tujuan dan manafaat PKLM, ruang lingkup, metode PKLM, Metode pengumpulan data, serta sistematika penulisan.

  BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM Dalam Bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai, Sytruktur Organisasi, Uraian tugas pokok dan fungsi serta gambaran pegawai. BAB III : GAMBARAN DATA PKLM Dalam Bab ini penulis pembahasan mengani segala hal yang berkaitan dengan

  pajak reklame, mulai dari ketentuan umum, objek dan subjek pajak reklame, cara perhitungan dan proses perolehan izin reklame.

  BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI DATA Pada Bab ini penulis menjelaskan tentang data-data yang dikumpulkan

  melalui proses analisa dan evaluasi selama masa penelitian khususnya yang menjadi dasar penetapan pengenaan pajak reklame.

  BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam Bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan dan saran mengnai objek PKLM. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Dokumen yang terkait

Dasar Penetapan Pengenaan Pajak Reklame Di Kabupaten Serdang Bedagai

1 64 58

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Mekanisme Pengenaan dan Pemungutan Pajak Restoran Pada Dinas Pendapatan Kota Medan

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Kendala-Kendala dalam Pembayaran Pajak Reklame dan Cara Penanggulangannya pada Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) - Tata Cara Pemeriksaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak(Kpp)Pratama Medan Timur

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Optimalisasi Penerimaan Pajak Hotel Pada Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) - Metode Penetapan Pajak Hotel pada Dinas Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah Kota Sibolga

0 1 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri - Pelaksanaan Penagihan Tunggakan Pajak Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) - Klasifikasi dan Penetapan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) - Tata Cara Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 0 16

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PPK A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI - Dasar Penetapan Pengenaan Pajak Reklame Di Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 23