Dasar Penetapan Pengenaan Pajak Reklame Di Kabupaten Serdang Bedagai

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

DASAR PENETAPAN PENGENAAN PAJAK REKLAME DIKABUPATEN SERDANG BEDAGAI

O L E H

NAMA : DONIKA SANJAYA NIM : 102600118

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Menyelesaikan Studi Pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2013


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Tugas Akhir ini adalah guna memenuhi salah satu syarat untuk menamatkan studi pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul yang diambil dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah :

“DASAR PENETAPAN PENGENAAN PAJAK REKLAME DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih terdapat banyak kekukarangan baik dari struktur bahasa maupun tehnik penyajian, oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberi bantuan baik berupa dorongan semangat maupun sumbangan pikiran, diantaranya :

1. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah banyak membantu baik materi maupun doa selama penulis menimba ilmu di Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan


(3)

3. Bapak Drs. Alwi Hashim Batubara, Msi, selaku Ketua Jurusan Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dan juga Dosen Pembimbing Penulis

4. Ibu Arlina, SH, M.Hum, selaku sekretaris Jurusan Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

5. Bapak Fatar Hutabarat yang banyak memberikan motivasi kepada penulis selama mengikuti perkuliahan

6. Kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmunya selama penulis mengikuti perkuliahan

7. Abangda Afrizal Pasaribu S.Sos dan Abangda Indra Effendi Rangkuti S.Sos yang telah banyak membantu saat masa perkuliahan dan sampai terselesainya Tugas Akhir ini

8. Kepada Seluruh Pegawai FISIP USU penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuannya kepada Penulis

9. Kepada seluruh Mahasiswa Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara khususnya TAX C 2010.

10.Kepada Saudari Migupudwi Ismanto yang mana telah banyak membantu Penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini


(4)

Penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih atas segala doa, saran, dan dukungan serta semua yang telah diberikan hingga Penulis dapat menyelesaikan Studi di Administrasi Perpajakan FISIP USU.

Akhirnya Penulis mengharapkan semoga apa yang terutang dalam tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Okober 2013

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGAN TAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri... 1

B. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan Mandiri... 2

C. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri... 9

D. Metode Pengumpulan Data ... 10

E. Sistematika Penulisa Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ... 11

BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kabupaten Serdang Bedagai... 13

B. Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolahan Keuangan dan Aset 14

C. Sumber Daya Manusia ... 15

D. Uraian Tugas dan Fungsi ... 17

BAB III GAMBARAN DATA PAJAK REKLAME A. Ketentuan Umum ... 36

B. Objek Dan Subjek Pajak Reklame ... 37

1. Objek Pajak Reklame... 37

2. Subjek Pajak Reklame ... 37


(6)

C. Cara Perhitungan ... 38

D. Tata Cara Perolehan Izin Reklame ... 38

1. Permohonan Izin Reklame ... 41

2. Pembongkaran Reklame... 41

3. Pemegang Izin Wajib ... 42

E. Sanksi – Sanksi ... 44

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI ANALISA DAN EVALUASI... 45

A. Dasar Penetapan Pengenaan Pajak Reklame ... 45

B. Tarif Pajak Reklame ... 48

C. Kontribusi Pajak Reklame ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 51


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri

Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, upaya dalam mewjudkan tujuan tersebut diperlakukan dana yang cukup besar, salah satunya dari sektor pajak. Yang mana pada masa sekarang ini kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak sedangkan dapat kita ketahui bersama pajak itu adalah sumber pendapat Negara yang utama.

Wilayah Indonesia yang cukup luas mengakibatkan pembagian dana setiap daerah di Indonesia tidak merata, maka dengan itu meningkatkan pembangunan disetiap daerah Indonesia tidak merata, maka dengan itu untuk meningkatkan pembangunan disetiap daerah tersebut pemerintah memberikan kewenangan kepada setiap daerah untuk mengelola atau mengurus daerahnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan No. 32 Tahun 2004 mengenai otonomi daerah.

Dana yang diperlakukan untuk melaksanakan pembangunan di daerah tersebut diambil pemerintah melalui sektor pajak yang dianggap cukup memadai untuk pembangunan daerah, yang bersumber dari pajak dan retribusi daerah, seperti :

1. Pajak Reklame 2. Pajak Hiburan 3. Pajak Hotel


(8)

4. Pajak Restoran

5. Pajak Penerangan Jalan

Salah satu sumber pendapatan daerah yang utama pada masa sekarang ini adalah Pajak Reklame. Menurut Pertaturan Pemerintah No. 69 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah, mengatakan pengertian pajak reklame adalah penggunaan daerah atas penyelenggaraan reklame. Reklame yaitu benda, alat, media yang menurut bentuk susunan dan corak raganya untuk tujuan komersial dipergunakan untuk memperkenalkan, mengajukan, atau memuji suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau didengar dari suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan Pemerintah.

Di Kabupaten Serdang Bedagai Pajak Reklame memberikan Kontribusi yang kecil terhadap Pendapatan Asli Daerah, padahal Kabupaten Serdang Bedagai adalah daerah yang sedang berkembang, oleh karena itu saya tertarik untuk mengetahui apa yang menjadi Dasar Penetapan Pengenaan Pajak Reklame di Kabupaten Serdang Bedagai.

B. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan Mandiri.

Praktek kerja lapangan mandiri merupakan salah satu persyaratan yang wajib dilaksanakan oleh Mahasiswa Perpajakan dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Administrasi Perpajakan Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.


(9)

3

Didalam suatu kegiatan yang dilakukan selalu memiliki tujuan yang sesuai dengan yang diharapkan. Demikian halnya dengan Prkatek Kerja Lapangan Mandiri yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Administrasi Perpajakan memiliki tujuan tersendiri. Adapun tujuannya adalah :

1.1 Untuk mengetahui yang menjadi dasar penetapan pengenaan pajak reklame.

1.2 Untuk mengetahui besarnya tarif pajak reklame di Kabupaten Serdang Bedagai.

1.3 Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak reklame dalam meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah

2. Manfaat Praktek Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) :

2.1 Bagi Mahasiswa

a. Mengaplikasikan teori-teori yang didapat selama perkuliahan kedalam dunia kerja.

b. Meningkatkan komunikasi dan pendekatan pada Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai.

c. Mengetahui situasi dunia kerja yang sebenarnya

d. Menambah wawasan dan pengetahuan dibidang perpajakan khususnya tentang pajak reklame.


(10)

Sarana untuk mempererat hubungan positif antara Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai dengan program Studi Diploma III Admiinistrasi Perpajakan FISIP USU.

2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

a. Guna meningkatkan atau memperluas wawasan serta memantapkan

pengetahuan dan keterampilan Mahasiswa dalam menerapkan ilmunya khususnya dibidang perpajakan

b. Memberikan uji yang nyata atas disiplin ilmu dan kurikulum yang telah ditetapkan.

c. Membuka interaksi antara Dosen dengan Instansi yang bersangkutan khususnya Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai

d. Mempromosikan Sumber Daya Manusia yang ahli dibidangnya. e. Memperbaiki pandangan masyarakat terhadap sumber daya manusia

yang dihasilkan dari Program Studi Diploma III khususnya USU, dan meningkatkan dukungan masa depan alumni.

3. Uraian Teoritis 1. Definisi Pajak

Beberapa definisi pajak menurut beberapa ahli yaitu :

1.1 Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH

Dalam bukunya Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak pendapatan, mendefinisikan “pajak sebagai iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksankan) dengan tidak mendapat jasa-jasa


(11)

5

timbale yang langsung dapat dirasakan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum” (Mardiasmo,2003 : 7).

1.2 Mr. Dr. N.J Fieldman

Dalam bukunya yang berjudul De Overheidsmiddlen Van Indonesia, (Mardiasmo,2003 : 20) memberikan batasan bahwa pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak dan terutang kepada pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum), tanpa adanya kontra prestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran pengeluaran umum”.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan umum dan Tata Cara Perpajakan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2009, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang. Dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang. Dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Fungsi Pajak

Sebagaimana telah diketahui ciri-ciri yang melekat pada Pengertian Pajak dari berbagai definisi, terlihat adanya dua fungsi pajak (Waluyo,2010:6) yaitu sebagai berikut :


(12)

Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalakan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintahan ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.

b. Fungsi Mengatur

Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintahan menetapkan bea masuk yang tinggi produk luar negeri. 3. Jenis-Jenis Pajak

Pajak dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok (Waluyo,2010 : 12 ), adalah sebagai berikut :


(13)

7

a. Pajak langsung, adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung wajib pajak yang bersangkutan. Contoh : Pajak Penghasilan (PPh)

b. Pajak Tidak Langsung, adalah pajak yang pembebannanya dapat dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

3.2 Menurut Sifat

a. Pajak subjektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan dari wajib pajak. Contoh : PPh.

b. Pajak objektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh : PPN.

3.3 Menurut pemungut dan pengelolanya, adalah sebagai berikut : a. Pajak pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat

dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

b. Pajak daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.


(14)

Adapun jenis-jenis dari pajak daerah tersebut menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yaitu :

4.1 Pajak Provinsi terdiri dari : a. Pajak Kendaraan Bermotor;

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; d. Pajak Air Permukaan; dan

e. Pajak Rokok

4.2 Pajak Kabupaten /Kota terdiri dari : a. Pajak Hotel;

b. Pajak Restoran; c. Pajak Hiburan; d. Pajak Reklame;

e. Pajak Penerangan Jalan;

f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; g. Pajak Parkir;

h. Pajak Air Tanah;

i. Pajak Sarang Burung Walet;

j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan k. Bea Perolehan Hak atas Tanah Bangunan.


(15)

9

Salah satu pajak daerah yang dapat memberikan pendapatan kepada daerahnya adalah Pajak Reklame. Yang dimaksud dengan Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Dan yang dimaksud dengan Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang menurut bentuk

dan corak ragamnya untuk tujuan komersil, dipergunakan untuk

memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa, atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada satu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca, dan/atau didengar dari suatu tempat oleh umu, kecuali yang dilakukan pemerintah.

4. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Dalam hal ini penulisan melakukan PKLM di Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai. Melalui PKLM ini penulis ingin mendapatkan data-data dan informasi mengenai :

1. Dasar pengenaan dan penetapan Pajak Reklame

2. Ketentuan Tarif Pajak Reklame di Kabupaten Serdang Bedagai

C. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Adapun sumber-sumber data uang diperlukan penulis untuk mendukung pembuatan laporan ini adalah :


(16)

Dalam tahap ini penulis melakukan berbagai persiapan dimulai dari penentuan tempat PKLM, mencari bahan untuk pembuatan proposal hingga konsultasi dengan pihak dosen.

2. Studi Literatur

Penulis mencari berbagai sumber bacaan seperti buku-buku, majalah maupun peraturan perundang-undangan daerah.

3. Observasi Lapangan

Penulis melakukan observasi lapangan di Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai. Dalam observasi penulis memberikan surat pengantar untuk melakukan PKLM dan melakukan pengamatan terhadap data yang diperlakukan.

4. Pengumpulan Data

Dalam hal ini penulis mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan pembahasan

5. Analisis dan Evaluasi Data

Setelah data yang diperlukan sudah terkumpul, maka penulis melakukan analisis dan evaluasi terhadap data-data atau keterangan yang diperoleh dari Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan menggunakan beberapa reknik, yaitu antara lain :


(17)

11

Yaitu dengan mengajukan pernyataan-pernyataan langsung kepada pegawai Dispenda yang dianggap mampu memberikan masukan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan.

2. Observasi

Yaitu Studi yang dilakukan dengan mengamati langsung atas kegiatan yang dilakukan dalam pencatatan terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian yaitu dasar penetapan pengenaan pajak reklame. 3. Dokumentasi

Dalam metode ini penulis meminta dokumen-dokumen resmi atau arsip-arsip yang dianggap sah mengenai pajak reklame sebagai bukti yang otentik.

E. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab ini penulisan menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan laporan, tujuan dan manafaat PKLM, ruang lingkup, metode PKLM, Metode pengumpulan data, serta sistematika penulisan.


(18)

BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM

Dalam Bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai, Sytruktur Organisasi, Uraian tugas pokok dan fungsi serta gambaran pegawai.

BAB III : GAMBARAN DATA PKLM

Dalam Bab ini penulis pembahasan mengani segala hal yang berkaitan dengan pajak reklame, mulai dari ketentuan umum, objek dan subjek pajak reklame, cara perhitungan dan proses perolehan izin reklame.

BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI DATA

Pada Bab ini penulis menjelaskan tentang data-data yang dikumpulkan melalui proses analisa dan evaluasi selama masa penelitian khususnya yang menjadi dasar penetapan pengenaan pajak reklame.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam Bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan dan saran mengnai objek PKLM.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(19)

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PPK

A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Dalam rangka Penyelengaraan Pemerintahan, Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai hak dan kewajiban mengurus sendiri urusan pemerintahan nya untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan peleyanan kepada masyarakat.

Untuk menyelenggarakan Pemerintahan tersebut, daerah berhak

mengenakan pemungutan kepada masyarakat. Berdasarkan undang-undang

Republik Indonesia Tahun 1945 yang menempatkan Perpajakan sebagai salah satu perwujudan kenegaraan. Ditegaskan bahwa penempatan beban kepada rakyat, seperti pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa diatur dengan peraturan daerah. Dengan demikian pemungutan pajak daerah harus didasarkan pada Peraturan Daerah.

Dengan adanya perluasan basis pajak sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, telah mengatur banyak hal mengenai perluasan cakupan dalam Pajak Daerah, seperti pajak hotel diperluas sehingga mencakup seluruh persewaan di hotel, pajak restoran diperluas hingga mencakup pelayanan katering. Ada 4 jenis Pajak baru untuk Kabupaten atau Kota, yaitu Pajak Bumi dan Perdesaan dan Perkotaan, Bea


(20)

perolehan hak atas tanahdan bangunan, Pajak sarang burungwalet dan Pajak air

tanah yang semula merupakan pajak Provinsi.

Dengan perluasan basis Pajak yang disertai dengan pemberian kewenangan dalam penetapan tarif tersebut, Pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai dalam peraturan daerah ini telah menetapkan tarif masing-masing jenis pajak yang sesuai dengan kondisi Riil masyarakat agar tidakmemberatkan dan tidak mengganggu kestabilan iklim investasi, agar masing-masing sektor saling bersinergi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Serdang Bedagai.

Dengan berlakunya peraturan daerah ini, Kabupaten Serdang Bedagai diharapkan akan semakin mampu membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam melaksanakan kegiatan pembangunan daerah, disisi lain akan dapat memberikan kepastian bagi masyarakat dan dunia usaha yang selanjutnya diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

B. Susunan Organisasi Dinas Pendapatan,Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Serdang Bedagai :

1.Kepala Dinas

2.Sekretariat terdiri dari :

2.1 Subbag Umum dan Kepegawaian 2.2 Subbag Keuangan

2.3 Subbag Perencanaan Program dan Akuntabilitas 3. Bidang Pendapatan,terdiri dari :


(21)

15

3.2 Seksi Penetapan dan Penagihan pendapatan Asli Daerah 4. Bidang anggaran, terdiri dari :

4.1 Seksi Perencanaan Anggaran 4.2 Seksi Pengendalian Anggaran

5. Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah, terdiri dari : 5.1 Seksi Perbendaharaan

5.2 Seksi Seksi Kas Daerah 6. Bidang Akuntansi, terdiri dari :

6.1 Seksi Pelaporan 6.2 Seksi Pembukuan 7. Bidang Aset

7.1 Seksi Penatausahaan Aset

7.2 Seksi Pengendalian dan Pengawasan Aset

8. Bidang Bagi hasil Pajak dan Penerimaan lain-lain, terdiri dari : 8.1 Seksi Bagi Hasil Pajak Pusat dan Penerimaan lain-lain 8.2 Seksi Bagi Hasil Pajak Provinsi dan Penerimaan lain-lain 9. Kelompok Jabatan Fungsional

10. UPT.

C. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan Aset yang sangat beharga bagi setiap organisasi dalam rangka pelaksanaan tugas ddan tanggung jawab yang


(22)

dibebankan. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia yang terdiri dari :

1.1 Pegawai Negeri Sipil (64 orang ) Berdasarkan Golongan :

Golongan IV : 4 Orang Golongan III : 39 Orang Golongan II : 21 Orang Berdasarkan Pendidikan :

S2 : 8 Orang S1 : 29 Orang D3 : 5 Orang SLTA : 21 Orang SLTP : 1 Orang Berdasarkan Diklat Penjenjangan : PIM TK II : 1 Orang PIM TK III : 3 Orang PIM TK IV : 4 Orang

1.2 Tenaga Kontrak (40 Orang) : S2 : - Orang S1 : 10 Orang D3 : 2 Orang


(23)

17

SLTA : 24 Orang SLTP : 1 Orang

D. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Pendapatan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Pendapatan dan Pariwisata. 2. Pemberian Perizinan dan Pelaksanaan Pelayanan Umum dibidang

Pendapatan dan Pariwisata.

3. Pembinan terhadap unit pelaksanaan teknis Dinas dan cabang Dinas dibidang Pendapatan Pariwisata.

4. Koordinator dibidang Pendapatan Daerah

5. Penyusunan Standart Pelayanan minimal dibidang Pendapatan dan Bidang Pariwisata.

6. Pengelolahan Urusan Ketatausahaan Dinas

7. Mengkoordinasikan tugas-tugas lainnya dengan instansiterkait.

Dinas Pendapatan Daerah Mengemban Tugas membantu Bupati Kabupaten

Serdang Bedagai dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah dibidang

Pendapatan dan Pariwisata serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya Yaitu :

1. Tugas Pokok Kepala Dinas

Melaksanakan Kewenangan Otonomi Daerah dibidang Pendapatan dan dibidang Pariwisata serta berada dibawah dan bertanggung jawab Kepada Bupati Melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.


(24)

1.1Fungsi :

a. Perumusan Kebijakan teknis dibidang pendapatan, bidang Pariwisata dalam Kabupaten Serdang Bedagai.

b. Pemberian Perjanjian dan Pelaksanaan pelayanan umum dibidang pPendapatan dan Pariwisata.

c. Pembinaan terhadap unit pelaksanaan teknis dinas dan cabang dinas dibidang Pendapatan dan Pariwisata.

d. Koordinator dibidang Pendapatan daerah.

e. Penyusunan Standart pelayanan minimal dibidang Pendapatan dan Bidang Pariwisata.

f. Pengelolahan Urusan ketatausahaan dinas.

g. Mengkoordinasikan tugas-tugas lainnya dengan instansi terkait.

2. Tugas pokok Kepala Bagian Tata Usaha

Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan dan umum serta

pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkugan Dinas Pendapatan termasuk pemberian perizinan dilingkungan dinas.

2.1 Fungsi :

a. Menyelenggarakan dan melakukan pelayanan tata usaha dan rumah tangga

b. Menyelenggarakan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas c. Menyelenggarakan Pengurusan keuangan


(25)

19

d. Mempersiapkan naskah rancangan peraturan dan keputusan kepala dinas, dalam pelaksanaan yang berhubungan dengan tugas pokok dinas pendapatan.

e. Mengelola pelaksanaan pengurusan kepegawaian, perlengkapan, surat menyurat, rumah tangga,kehumasan dan pengelolahan data statistik.

f. Penyusunan laporan Sub Bagian

g. Melaksanakan tugas akhir yang diperintah atasan 3. Tugas pokok Kepala Sub Bagian Umum

Melaksanakan urusan Tata Usaha Dinas,Rumah Tangga dan Perlengkapan. 3.1 Uraian Tugas :

a. Menyusun Rencana dan Program kerja pada urusan umum dan perlengkapan.

b. Menyelenggarakan pembinaan urusan tata usaha dinas. c. Melaksanakan Pengelolahan urusan tata naskah dinas.

d. Mempersiapkan Naskah rancangan dan keputusan kepala dinas. e. Menjaga dan Memelihara Buku-Buku Perpustakaan.

f. Menyelenggarakan Urusan Rumah Tangga Dinas.

g. Mengurus Ketertiban, keamanan, kebersihan dan keindahan kanor. h. Mengurus penerimaan tamu dan keprotokoleran.

i. Mengurus dan mengatur penyediaan dan fasilitas rapat dinas dan upacara kantor.


(26)

j. Menyusun rencana pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan, perawatan, inventarisasi dan usul penghapusan barang perlengkapan Dinas.

k. Melakukan pencatatan dan penyimpanan dan inventarisasi barang perlengkapan yang meliputi gedung, perabot, peralatan teknis, alat kantor dan kendaraan Dinas.

l. Menyusun laporan Sub Bagian.

m.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Tugas pokok Kepala Sub Bagian Keuangan

Melaksanakan penyimpanan bahan penyusunan rencana anggaran,

Verifikasi, perbendaharaan dan administrasi Keuangan lainnya. 4.1 Uraian Tugas :

a. Mempersiapkan bahan dan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas.

b. Melaksanakan penyusunan rencana anggaran dinas dan program kerja dibidang keuangan.

c. Menyelenggarakan urusan otorisasi pertanggung jawaban

keuangan

d. Mengadakan pemeriksaan dan penilaian terhadap pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja dinas.


(27)

21

e. Melakukan pengelolaan keuangan yang meliputi penerimaan,

penyimpangan, pengeluaran, pembukuan, penghitungan

anggaran dan pendapatan belanja dinas

f. Meneliti dan menguji kebenaran setiap kebenaran dokumen / bukti pengeluaran uang.

g. Menyusun laporan keuangan dinas.

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Tugas Pokok Kepala Sub Bagian Kepegawaian

Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai, mutasi pegawai dan tata usaha kepegawaian dilingkungan Dinas Pendapatan.

5.1 Uraian Tugas :

a. Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian dan rencana program kerja dibidang kepegawaian.

b. Mempersiapkan bahan-bahan untuk pengangkatan, penetapan, pemindahan dan mutasi jabatan lainnya.

c. Mempersiapkan usul mutasi antara lain kenaikan pangkat, kenaikan gaji, cuti, pemindahan, pemberhentian, pensiunan, mutasi jabatan, formasi pegawai, pendidikan dan latihan, ujian dinas, pembinaan karir pegawai, serta penyelenggaraan tata usaha kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(28)

d. Melaksanakan registrasi dan kearsipan pegawai e. Menyusun laporan dibidang kepegawaian.

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

6. Tugas Pokok Kepala Sub Dinas Program,Pendataan dan Penetapan

Mengkoordinasikan penyusunan rencana program pendapatan baik yang bersumber dari pajak, retribusi, belanja dinas, pelaksanaan kegiatan pendataan dan pendaftaran Wajib Pajak (WP) dan Wajib Retribusi (WR) Daerah, Objek dan Subjek Pajak bumi dan bangunan yang dilaksanakan Direktorat Jendral Pajak serta mengelola dibidang pariwisata, monitoring, evaluasi dan program.

6.1 Fungsi nya :

a. Mengkoordinasi penyusunan program belanja pembangunan dan rutin di lingkungan dinas.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendataan Wajib Pajak / Wajib Retribusi daerah, serta menghimpun dan mengelola data objek dan subjek WP / WR daerah melalui formulir surat pemberitahuan (SPT) serta pemeriksaan lokasi / lapangan.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan penetapan pajak dan retribusi daerah

d. Menerbitkan, mendistribusikan serta melakukan penyimpanan arsip surat perpajakan dan retribusi daerah yangberkaitan dengan penetapan.


(29)

23

e. Mengkoordinasikan pendataan atau inventarisasi objek- objek wisata di Kabupaten Serdang Bedagai.

f. Melaksanakan koordinasiatas penghimpunan data atau

inventarisasi mengenai potensipenerimaan pendapatan Asli daerah yang dikelola dinas / instansi terkait.

7. Tugas Pokok Seksi Perencanaan dan Penyusunan Program

Melakukan Analisa dan penyajian data statistic, penyiapan bahan perumusan rencana program, rencana strategis berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh atasan.

7.1 Uraian Tugas :

a. Merumuskan kebijaksanaan pembangunan dibidang pendapatan dan bidang pariwisata.

b. Menyusun rencana program proyek pendapatan belanja

pembangunan dan rutin dinas serta merumuskan sasaran penyesuaian rencana program.

c. Menyelenggarakan kegiatan pengumpulan, pengelolahan,

penilaian dan penyajian data dibidang pendapatan.

d. Menyelenggarakan tata laksana dan merumuskan sasaran

penyesuaian rencana program proyek dibidang pendapatan. e. Melakukan koordinasi untuk memperoleh bahan perencanaan

dari lingkup dinas pendapatan serta instansi terkait.

f. Mempelajari dan merumuskan komponen dan sasaran kerja, biaya dan tenaga teknis.


(30)

g. Melaksanankan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tgasnya.

8. Tugas Pokok Seksi Pendataan dan Pendaftaran

Melaksanakan pengelolahan atas data yang telah diisi WP / WR daerah ataupun yang belum diterima kembali serta melakukan pembuatan daftar formulir SPT.

8.1 Uraian Tugas :

a. Melakukan pendaftaran dan pendataan terhadap objek dan subjek pajak atau retribusi yang akan ditetapkan besar jumlah pajaknya sesuai dengan data yang ada.

b. Membuat laporan tentang formulir pendaftaran WP / WR daerah yang belum diterima kembali ataupun yang telah diisi oleh WP / WR daerah.

c. Membuat statistic pendapatan.

d. Mendata atau menginventarisasi objek-objek wisata di Kabupaten Serdang Bedagai.

e. Menyelenggarakan standar pelayanan minimal dalam bidang pariwisata yang wajib dilaksanakan oleh Kabupaten.

f. Melaksanakan tugas lain yang diperintah atasan. 9. Tugas Pokok Seksi Pengelolahan Data dan informasi

Melaksanakan pengelolahan data dan memberikan informasi kepada WP / WR daerah tentang perpajakan dan retribusi daerah.


(31)

25

9.1 Uraian Tugas :

a. Melaksanakan pembuatan dan pemeliharaan daftar induk WP / WR daerah.

b. Memberikan kartu tanda pengenal Nomor pokok wajib pajak daerah

c. Menyiapkan dan menyimpan arsip suratperpajakan dan retribusi daerah yang berkaitan dengan pendaftaran dan pendataan. d. Membuat system informasi perpajakan

e. Membuat standar minimal pelayanan

f. Memberikan pelayanan informasi yang seluas-luasnya kepada para WP / WR daerah yang berkepentingan terhadap administrasi tentang perpajakan dan retribusi daerah.

g. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan. 10. Tugas Pokok Seksi Penetapan

Melaksanakan penerbitan surat ketetapan yang berkaitan dengan perpajakan atau retribusi daerah.

10.1 Uraian Tugas :

a. Menghitung data WP / WR yang terdata dan terdaftar

b. Menghitung dan menetapkan besarnya pajak atau retribusi WP / WR yang terdata atau terdaftar

c. Menerbitkan SKPD, SKRD dan surat ketetapan lainnya serta mendistribusikan dan menyimpan arsip surat perpajakan dan retribusi daerah.


(32)

d. Membantu Direktorat Jendral Pajak dalam melakukan penyampaian dan penyimpanan arsi SPPT PBB dan dokumen PBB lainnya.

e. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan. 11. Tugas Pokok Seksi Evaluasi, Pelaporan dan Pemeriksaan

Melaksanakan Evaluasi, pelaporan rencana dan kegiatan, pemeriksaan atas kebenaran Data WP / WR daerah sebelum dilakukan penetapan SKP / SKR.

11.1Uraian Tugas :

a. Melakukan monitoring, evaluasi terhadap pelaksanaan rencana dan program baik pembangunan maupun rutin dari setiap unit kerja pada dinas.

b. Membuat laporan Akuntabilitas kinerja dinas.

c. Membuat laporan kegiatan dinas baik bulanan maupun tahunan.

d. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan

pembangunan.

e. Mengevaluasi kinerja birokrasi dilingkungan dinas.

f. Melaksanakan pemeriksaan terhadap data WP yang terdata g. Melakukan pemeriksaan atas kebenaran perhitungan pajak yang

terhutang

h. Menyiapkan hasil perhitungan jumlah pajak terhutang untuk ditetapkan.


(33)

27

12. Tugas Pokok Kepala Sub Dinas Penagihan

Melaksanakan Urusan dalam bidang pembukuan, verifikasi., penagihan, pelaporan dan perhitungan restitusi dan pemindahbukuan serta pertimbangan dan keberatan.

12.1 Uraian Tugas :

a. Mengkoordinasikan persiapan pembukuan, verifikasi dan

pelaporan mengenai realisasi penerimaan dan tunggakan Pajak Daerah dan PBB.

b. Mengadakan administrasi penagihan dan perhitungan pajak daerah yang telah melampaui batas jatuh tempo.

c. Memberikan pelayanan peng administrasian dan

pemindahbukuan mengenai restitusi pajak daerah.

d. Memberikan pelayanan keberatan dan permohonan banding. 13. Tugas Pokok Seksi Pembukuan dan Verifikasi

Mengkoordinasikan pelaksanaan pencatatan semua surat ketetapan pajak dan retribusi, surat-surat ketetapan pajak lainnya, SPPT PBB yang belum dan telah dibayar lunas serta menyiapkan laporan secara priodik mengenai realisasi penerimaan dan tunggakan pajak daerah dan PBB.

13.1 Uraian Tugas :

a. Melaksanakan pencatatan semua surat ketetapan pajak daerah, surat ketetapan pajak lainnya serta SPPT PBB.

b. Menerima dan mencatat semua SKP serta surat-surat ketetapan pajak lainnya yang telah lunas.


(34)

c. Menyiapkan laporan realisasi penerimaan dan tunggakan pemungutan pajak dan PBB secara bulanan.

d. Menyiapkan laporan secara priodik mengenai realisasi

penerimaan dan tunggakan pajak retribusi daerah dan PBB, pajak / retribusi daerah.

e. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan. 14. Tugas Pokok Seksi Penagihan dan Perhitungan

Melaksanakan penagihan dan perhitungan restitusi pajak / retribusi daerah yang telah melampaui batas jatuh tempo.

14.1Uraian Tugas :

a. Melakukan pendistribusian surat menyurat dan dokumentasi yang berhubungan dengan penagihan.

b. Melakukan perhitungan kepada WP, WR daerah yang melampaui batas jatuh tempo.

c. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan. 15. Tugas Pokok Seksi Restitusi dan Pemindahbukuan

Melaksanakan pelayanan pengadministrasian dan pemindahbukuan

terhadap restitusi daerah. 15.1Uraian Tugas :

a. Melaksanakan pelayanan pengadministrasian surat-surat yang berkaitan dengan restitusi pajak daerah.

b. Melaksanakan pemindahbukuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan restitusi daerah.


(35)

29

c. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atsan. 16. Tugas Pokok Pertimbangan dan Keberatan

Melaksanakan pelayanan dan permohonan banding sesuai dengan batas kewenangannya.

16.1Uraian Tugas :

a. Menerima dan melayani surat permihonan keberatan dan surat permohonan banding atas materi penetapan pajak daerah.

b. Menyiapkan keputusan menerima atau menolak keberatan dan meneruskan penyelesaian permohonan banding ke Majelis Pertimbangan Pajak.

17. Tugas Pokok Kepala Sub Retribusi dan Pendapatan lain-lain

Mengkoordinasikan kegiatan ketatausahaan dalam bidang pencatatan atas ketetapan maupun realisasi retribusi daerah, penerimaan BUMD dan pendapatan lain-lain serta legalisasi dan pembukuan surat-surat berharga.

17.1 Fungsi :

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan urusan dalam bidang

penatausahaan retribusi dan pendapatan lain-lain.

b. Melaksanakan pengelolahan data dari sumber pendapatan asli daerah lainnya diluar pajak dan retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pencatatan mengenai BUMD. d. Mengkoordinasika pelaksanaan penerimaan dan pencatatan serta


(36)

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diserahkan Kepala dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 18. Tugas Pokok Seksi Penatausahaan dan Pendapatan lain-lain

Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dalam bidang pencatatan atas ketetapan maupun realisasi retribusi dan pendapatan lain-lain.

18.1Uraian Tugas :

a. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan yang berkaitan dengan retribusi dan pendapatan lain-lain.

b. Melakukan kegiatan administrasi dalam bidang pencatatn ketetapan maupun realisasi retribusi dan pendapatan lain-lain c. Melaksanakan evaluasi atas penerimaan reyribusi dan pendapatan

lain-lain dengan dinaas / instansi maupun unit kerja pengelola. 19. Tugas Pokok Penerimaan Lain-Lain

Mengkoordinasikan kelengkapan administrasi surat menyurat tentang penerimaan lain-lain diluar pajak daerah.

19.1 Uraian Tugas :

a. Menyiapkan administrasi surat menyurat tentang penerimaan lain-lain diluar pajak daerah.

b. Melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dalam bidang penerimaan lain-lain.

c. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap sumber

penerimaan lain-lain diluar pajak dan retribusi daerah. d. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan.


(37)

31

20. Tugas Pokok Seksi Penerimaan BUMD

Mengkoordinasikan pelaksanaan tas penerimaan BUMD dan pendapatan lain-lain.

20.1 Uraian Tugas :

a. Melaksanakan semua kegiatan administrasi atas penerimaan BUMD.

b. Melaksanakan pemantauan penerimaan BUMD.

c. Melaksanakan evaluasi dan memonitor semua penerimaan

BUMD.

d. Melaksanakan Tugas Lain yang diperintahkan atasan.

21. Tugas Pokok Seksi Legalisasi dan Pembukuan Surat –Surat Berharga Mengkoordinasikan pelaksanaan atas penerimaan BUMD dan pendapatan lain-lain

21.1Uraian Tugas :

a. Melakukan pencatatan administrasi mengenai penerimaan dan pengeluaran surat-surat berharga.

b. Menyiapkan, mengadakan dan mendistribusikan surat-surat berharga yang diperlukan.

c. Mengevaluasi tas pendistribusian surat-surat berharga ke dinas / instansi maupun ke unit kerja pengelola sesuai dengan peraturan yang berlaku.


(38)

22. Tugas Pokok Kepala Sub Dinas Bagi Hasil Pendapatan

Mengkoordinasikan pelaksanaan semua urusan bagi hasil pendapatan pajak dan bukan pajak serta peraturan perundang-undangan dan pengkajian pendapatan daerah.

22.1 Fungsi :

a. Mengkoordinasikan kegiatan ketatausahaan dalam bidang

pencatatan atas ketetapan maupun realisasi pajak daerah dan bagi hasil pendapatan.

b. Menatausahakan jumlah ketetapan PBB yang penyerahannya dilimpahkan kepada daerah berdasarkan surat pemberitahuan pajak terhutang dan daftar himpunan ketetapan pajak.

c. Mengkoordinasikan pengurusan terhadap peraturan perundang-undangan, peraturan daerah surat keputusan bupati dan peraturan pelaksanaan tentang pajak daerah.

d. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diperintahkan Kepala Dinas sesuia dengan bidang tugasnya.

23. Tugas Pokok Seksi Penatausahaan Pajak dan Bukan Pajak

Mengkoordinasikan semua urusan dalam bidang penatausahaan bagi hasil pendapatan pajak dan bukan pajak.

23.1 Uraian Tugas :

a. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dalam pencatatan atas ketetapan maupun realisasi pajak daerah dan bagi hasil pendapatan.


(39)

33

b. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan terhadap ketetapan maupun realisasi penerimaan bagi hasil pendata pajak dan bukan pajak.

c. Mengevaluasi realisasi penerimaan pendapatan pajak dan bukan pajak.

d. Melaksanakan koordinasi dengan Dinas / Instansi unit kerja pengelola.

24. Tugas Seksi Bagi Hasil Pajak

Mengkoordinasi semua urusan yang berkaitan dengan bidang bagi hasil pajak.

24.1 Uraian Tugas :

a. Menyiapkan data yang berhubungan dengan bagi hasil pajak. b. Melaksanakan pengelolahan data atas bagi hasil pajak.

c. Mengevaluasi realisasi penerimaan pajak bagi hasil pajak dan mengkoordinasikan nya dengan Dinas / Instansi unit kerja pengelola.

d. Melaksanakan tugas lainnya yang diperintahkan atasan.

25. Tugas Pokok Bagi Hasil Bukan Pajak

Mengkoordinasikan semua urusan yang berkaitan dengan bidang bagi hasil bukan pajak.


(40)

25.1 Uraian Tugas

a. Menyiapkan data yang berhubungan dengan bagi hasil bukan pajak.

b. Melaksanakan pengelolahan data atas bagi hasil bukan pajak. c. Mengevaluasi realisasi penerimaan pajak bagi hasil bukan pajak

dan mengkoordinasikan nya dengan Dinas / instansi unit kerja pengelola.

d. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan.

26. Tugas Pokok Seksi Peraturan Perundang-undangan dan Pengkajian Pendapatan

Mengkoordinasikan pelaksanaan semua urusan dalam bidang peraturan perundang-undangandan pengkajian pendapatan.

26.1Uraian Tugas :

a.Menyiapkan bahan yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan, peraturan daerah, keputusan Bupati serta peraturan pelaksanaanperaturan derah.

b.Melaksanakan kegiatan perumusan atas peraturan perundang-undangan, peraturan daerah, Keputusan Bupati serta peraturan pelaksanaan peraturan Daerah.

c.Mengkaji peningkatan pendapatan daerah serta melakukan kerja sama dengan instansi vertical dan dinas daerah lainnya.


(41)

35

d.Mengevaluasi atas rumusan peraturan perundang-undangan,

peraturan daerah, yang ada sesuai dengan situasi kondisi yang berkembang.

e.Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi yang menyangkut peraturan perundang-undangan mengenai pendapatan Daerah.


(42)

A. Ketentuan Umum

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah, Pengertian Pajak Daerah yang selanjutnya disebut dengan Pajak, yang dimaksud Pajak disini adalah Iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang

digunakan untuk membiayai Penyelengaraan Pemerintahan Daerah dan

Pembangunan Daerah.

Menurut Peraturan Daerah No.91 Tahun 2010 tentang Pajak Reklame, yang dimaksud dengan Pajak Reklame adalah Benda, alat perbuatan yang menurut susunan dan corak ragam nya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca dan atau didengar dari suatu tempat oleh umum, kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah.

Dasar Hukum yang Melandasi Pajak Reklame ini adalah antara lain : Perda No.1 Tahun 2011 tentang susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Serdang Bedagai dijelaskan bahwa Dispenda mempunyai fungsi untuk mengelola izin Reklame, mengatur letak, bentuk dan penempatan Reklame untuk sarana dan dekorasi kota ditinjau dari teknis keindahan.


(43)

37

B. Objek dan Subjek Pajak Reklame 1. Objek Pajak Reklame

Yang merupakan Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan Reklame baik diruangan terbuka maupun diruanagan tertutup. Disini yang dimaksud dengan Badan adalah suatu bentuk usaha yang meliputi Perseroan Komanditer serta Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, Persekutuan, Perkumpulan, firma, Kongsi, Koperasi dana pensiun, Bentuk Usaha tetap (BUT) serta bentuk usaha lainnya.

2. Subjek Pajak Reklame

Yang merupakan subjek dari Pajak Reklame adalah setiap benda, alat perbuatan yang menurut susunan dancorak ragam nya untuk tujuan komersil, yang dipergunakan untuk diperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang.

3. Ketentuan Tarif Pajak Reklame

Dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU Pajak Daerah), atas tarif pajak reklame ditetapkan paling tinggi 25% dari nilai dasar pengenaan pajak.

Lebih lanjut disebutkan bahwa yang menjadi dasar pengenaan pajak reklame adalah nilai sewa reklame. Besaran nilai sewa reklame dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti bahan yang digunakan, lokasi penempatan, waktu, jangka waktu


(44)

penyelenggaraan, jumlah dan ukuran media reklame. Penghitungan nilai sewa reklame ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

C. Cara Perhitungan

Adapun cara perhitungan besarnya Pajak Reklame adalah : Contoh :

Ukuran Reklame = 2m x 10m = 20 M2

Reklame kain dalam segala bentuk = Rp 30.000 Waktu Pemasangan : 1-2 minggu= 14 hari

Maka NJOP nya adalah :

NJOP = Ukuran Reklame x jenis Reklame x Waktu pemasangan Reklame = 20 M2 x Rp 30.000 x 14 hari

= Rp 8.400.000

Maka besarnya Pajak Reklame yang dikenakan adalah sebesar : NJOP x TARIF

=Rp 8.400.000 x 25% =Rp 2.100.000

Maka Pajak Reklame sebesar Rp 2.100.000 inilah yang akan disetorkan kepada Dinas Pendapatan Kabupaten Serdang Bedagai.

D. Tata Cara Perolehan Izin Reklame

1. Setiap Penyelenggaraan Reklame harus terlebih dahulu mengajukan permohonan izin secara tertulis dalam bentuk formulir kepada bupati Kabupaten Serdang Bedagai.


(45)

39

2. Formulir permohonan tersebut disediakan oleh kepala Dinas atas nama Kepala Daerah.

3. Pengajuan izin reklame harus maelampirkan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

3.1 Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai permohonan perorangan.

3.2 Foto copy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), bagi pemohon atas nama badan.

3.3 Gambar Konstruksi Bangunan Reklame 3.4 Gambar Lokasi

3.5 Surat pernyataan bertanggung jawab dari pemohon apabila terjadi sesuatu (patah atau tumbang) terhadap reklame yang berdiri diatas gedung.

4. Permohonan izin Reklame tersebut diajukan dengan mencantumkan data-data :

4.1Nama dan alamat WP 4.2Ukuran Reklame 4.3Jenis

4.4Lama Pemasangan 4.5Lokasi Pemasangan


(46)

5. Permohonan izin tersebut wajib diteliti oleh Kepala Dinas atas nama Kepala Daerah, meliputi aspek :

5.1Keamanan dan Ketertiban Umum 5.2Kesopanan

5.3Keagamaan 5.4Keindahan 5.5Kesehatan

6. Lingkungan Hidup

Permohonan yang diajukan tersebut kemudian diproses oleh Dinas Pendapatan dengan melakukan survey ke lokasi yang dimohon, untuk melihat secara langsung apakah lokasi yang dimohon layak untuk dipasang Reklame atau tidak.

Berdasarkan hasil survey, ternyata lokasi yang dimihon tidak memungkinkan untuk dipasang maka pihak Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai akan menerbitkan surat penolakan dan menyarankan kepada WP untuk mencari lokasi lain yang memungkinkan.

Apabila lokasi tersebut memungkinkan untuk dipasang Reklame, maka permohonan tersebut akan diproses lanjut untuk kemudian diterbitkan surat penetapan pajak nya. Setelah Surat Penetapan Pajak Reklame (SSPR) diterbitkan maka wajib pajak harus menyetor pajak nya ke kas Daerah Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai serta membawa kembali bukti setoran pajak tersebut ke Dispenda Kabupaten Serdang Bedagai untuk diproses


(47)

41

penerbitan izin. Setelah izin tersebut barulah Wajib Pajak (WP) dapat memasang Reklamenya.

1. Permohonan Izin Reklame Apabila :

1.1. Tidak memiliki ketentuan yang telah ditentukan

1.2. Tempat Penyelenggaraan Reklame yang dimohonkan tidak pada lokasi yang diperoleh dan atau yang ditetapkan untuk itu.

1.3. Rekomendasi Penolakan Dinas Teknis terkait, yaitu Dinas pekerjaan umum.

2. Pembongkaran Reklame :

2.1 Pembongkaran Reklame harus dilakukan oleh pemegang izin / penyelenggara Reklame dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung mulai dari tanggal berakhir dan atau dicabutnya izin.

2.2 Apabila dalam waktu yang telah ditentukan tersebut pembingkaran dan penyingkiran tidak dilakukan oleh penyelenggara Reklame, maka Kepala Dinas atas nama Kepala Daerah melaksanakan Pembingkaran /

penyingkiran, dan biaya yang ditimbulkan dibebankan kepada


(48)

Izin diterbitkan oleh kepala Dinas setelah pemohon izin melunasi Pajak Reklame ke Dinas Pendapatan Kabupaten Serdang Bedagai dengan menunjukan bukti pelunasan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD).

a. Masa berlakunya izin paling lama untuk jangka waktu 1(satu) Tahun. b. Izin dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan perpanjangan

izin kepada kepala Dinas atas nama Kepala Daerah.

2.3 Penyelengaraan Reklame Perorangan atau badan hukum yang

menyelengarakan reklame baik untuk dan atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya.

Yang bertanggung jawab atas pengurusan izin adalah :

a. Untuk Perorangan adalah orang yang bersangkutan atau kuasanya b. Untuk Badan adalah pengurus atau kuasanya.

3. Pemegang izin wajib :

1. Menyusun naskah Reklame dalam bahasa indonesia dengan

mempergunakan huruf cetak dan apabila dippandang perlu dapat menambah naskah dengan bahasa asing yang ditempatkan disamping atau dibawah naskah bahasa indonesia.

2. Memasang Reklame pada panggung atau lokasi dalam kawasan / zone yang telah ditentukan oleh kepala Dinas atas nama Kepala Daerah 3. Memelihara atau merawat supaya benda-benda, alat-alat yang


(49)

43

4. Menempatkan tanda berupa plat dan atau tanda-tanda lain yang ditetapkan oleh Kepala Dinas atas nama Kepala Daerah.

5. Menghapus atau menghilangkan dan meniadakan reklame secepatnya setelah jangka waktu berakhir atau setelah izinnya dicabut.

6. Apabila penyelenggaraan reklame menimbulkan kerugian pada pihak lain, penyelengaraan reklame bertanggung jawab atas segala akibat dari kerugian tersebut.

Apabila penyelengara reklame tidak menempatkan atau membuat tanda-tanda seperti yang ditetapkan oleh Kepala Dinas atas nama Kepala Daerah, maka Kepala Dinas atas nama Kepala Daerah berwenang menempatkan atau membuat tanda dimaksud yang biaya nya dibebankan kepada penyelenggara reklame.

Izin dapat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi serta tidak mempunyai kekuatan hukum lagi apabila :

1. Pemegang tidak memenuhi kewajiban – kewajibannya.

2. Reklame yang dipasang tidak sesuai dengan izin yang diberikan. 3. Naskah Reklame tidak dipenuhi sebagaimana mestinya.

4. Menurut pertimbangan Kepala Dinas atas nama Kepala Daerah, ternyata pada saat berlangsungnya penyelenggaraan reklame tidak sesuai ketentuan yang berlaku dan syarat-syarat tentang keindahan, kesehatan maupun lingkungan hidup.


(50)

E. Sanksi – Sanksi

1. Wajib Pajak yang karena kealfaannya tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat dipidana kurungan paling lama 1 (satu) kali dari jumlah pajak yang terutang. 2. Wajib pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah. Dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) Tahun dan denda paling banyak 4 (empat) kali dari jumlah pajak yang terutang.

Tindak pidana sebagaimana dimaksud diatas tidak dituntut setelah melampaui jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak.


(51)

BAB IV

ANALISA DAN EVALUASI

ANALISA DAN EVALUASI

Setelah melihat dari keterangan – keterangan sebelumnya maka dapat dianalisa atau diketahui apa saja yang menjadi dasar penetapan pengenaan pajak reklame.

Adapun hasil dari keterangan – keterangan sebelumnya antara lain sebagai berikut:

A. Dasar Penetapan Pengenaan Pajak Reklame

Dasar pengenaan Pajak Reklame berdasarkan peraturan Daerah No.21 Tahun 2011 adalah Nilai sewa Reklame (NSR), yaitu nilai yang ditetapkan sebagai dasar perhitungan penetapan besarnya Pajak Reklame. Nilai Sewa Reklame diperhitungkan dengan memperhatikan lokasi penempatan, jenis, jangka waktu penyelenggara, dan ukuran media reklame.

Nilai Sewa Reklame dihitung berdasarkan : 1. Besarnya biaya pemasangan Reklame 2. Besarnya biaya pemeliharaan Reklame 3. Lama Pemasangan Reklame

4. Nilai Strategis Lokasi Reklame

Yang dimaksud disini dengan nilai strategis lokasi reklame adalah ukuran nilai yang ditetapkan pada titik lokasi pemasangan reklame tersebut berdasarkan kriteria kepadatan pemanfaatan tata ruang kota untuk berbagai aspek kegiatan dibidang usaha.


(52)

5. Jenis Reklame :

5.1 Reklame Papan / billboard, yaitu Reklame yang terbuat dari papan, kayu, termasuk seng atau bahan lain yang sejenis, dipasang atau digantungkan atau dibuat pada bangunan, tembok, dinding, pagar, pohon, tiang, dan sebagainya baik bersinar maupun yang disinari.

Reklame Megatron / Videotron / Large electronic display (LED), yaitu reklame yang menggunakan layar monitor besar berupa program reklame atau iklan bersinar dengan gambar dan atau tulisan berwarna yang dapat berubah-ubah, terfrogram, dan difungsikan dengan tenaga listrik.

5.2 Reklame kain, yaitu reklame yang diselengarakan dengan menggunakan bahan kain, termasuk kertas, plastik, karet, karet, atau bahan lain yang sejenis dengan itu.

5.3 Reklame melekat (stiker), yaitu reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselengarakan dengan cara disebarkan, dipasang, digantungkan pada suatu benda dengan ketentuan luasnya tidak lebih dari 200 cm2 perlembar.

5.4 Reklame Selebaran, yaitu Reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselengarakan dengan cara disebarkan, diberikan, atau dapat diminta dengan ketentuan tidak untuk ditempelkan, diletakkan, dipasang, atau digantungkan pada suatu benda lain.

5.5 Reklame Berjalan, termasuk pada kendaraan, yaitu reklame yang ditempatkan atau ditempelkan pada kendaraan yang diselenggarakan dengan menggunakan kendaraan atau dengan cara dibawa oleh orang.


(53)

47

5.6 Reklame Udara, yaitu reklame yang diselenggarakan diudara dengan menggunakan gas, laser, pesawat atau alat lain yang sejenis.

5.7 Reklame Suara, yaitu reklame yang diselenggarakan dengan

menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh perantara alat.

5.8 Reklame Film / slide, yaitu Reklame yang diselengarakan dengan menggunakan klise berupa kaca atau film, ataupun bahan – bahan yang sejenis, sebagai alat untuk diproyeksikan dan atau dipancarkan pada layar atau benda lain yang ada di ruangan, dan

5.9 Reklame Peragaan, yaitu Reklame yang diselenggarakan dengan cara memperagakan suatu barang dengan atau tanpa disertai suara.

Cara perhitungan nilai sewa reklame ditetapkan dengan peraturan daerah . Umumnya peraturan daerah dengan persetujuan Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) II dan berpedoman pada keputusan menteri dalam negeri. Hasil perhitungan nilai sewa reklame ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah.

Tarif Pajak Reklame ditetapkan paling tinggi sebesar 25% (dua puluh lima persen) dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Hal ini dimaksud untuk memberikan keleluasaan kepada pemerintah kabupaten / kota untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan kondisi masing – masing daerah kabupaten / kota.

B. Tarif Pajak Reklame

Tarif Pajak reklame di Kabupaten Serdang Bedagai dalam empat tahun terakhir selalu mengalami peningkatan kontribusi dengan kontribusi paling besar


(54)

terhadap PAD yaitu pada tahun 2010 sebesar 1,07% dan terkecil pada tahun 2009 sebesar 0,80%.

C. Kontribusi Pajak Reklame

Pajak reklame memberikan kontribusi yang kecil terhadap pajak daerah Kabupaten Serdang Bedagai dengan rata – rata sebesar 3,27%. Pajak reklame memberikan kontribusi yang kecil terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Serdang Bedagai dengan rata – rata sebesar 0,93%.


(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Dasar pengenaan Pajak Reklame di Kabupaten Serdang Bedagai adalah Nilai Sewa Reklame (NSR), yaitu nilai yang ditetapkan sebagai dasar perhitungan penetapan besarnya Pajak Reklame.

2. Tarif Pajak Reklame ditetapkan paling tinggi sebesar 25% (dua puluh lima persen) dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Hal ini dimaksud untuk memberikan keleluasaan kepada Pemerintah Kabupaten / Kota untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan kondisi masing – masing daerah Kabupaten / Kota.

Pendapatan asli daerah merupakan pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang – undangan. Salah satu sumber pendapatan asli daerah yaitu pajak reklame. Pajak reklame di Kabupaten Serdang Bedagai dalam empat tahun terakhir selalu mengalami peningkatan kontribusi dengan kontribusi paling besar terhadap PAD yaitu pada tahun 2010 sebesar 1,07% dan terkecil pada tahun 2009 sebesar 0,80%.

3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Serdang Bedagai, upaya – upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Serdang Bedagai untuk meningkatkan penerimaan dari pajak


(56)

reklame serta hambatan yang dihadapi dalam pemungutan pajak reklame. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pemerintah daerah Kabupaten Serdang Bedagai khususnya Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode studi lapangan (wawancara dan dokumentasi) dan studi kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis efektifitas dan analisis kontribusi. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa pajak reklame di Kabupaten Serdang Bedagai sangat potensial dibanding dengan pajak daerah yang lain. Hal ini bisa dilihat dari tahun ke tahun target dan realisasi selalu mengalami peningkatan. Pajak reklame memberikan kontribusi yang kecil terhadap pajak daerah Kabupaten Serdang Bedagai dengan rata – rata sebesar 3,27%. Pajak reklame memberikan kontribusi yang kecil terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Serdang Bedagai dengan rata – rata sebesar 0,93%. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui DPPKAD sudah berjalan dengan baik yaitu dengan melakukan penugasan untuk melakukan panjaringan pajak reklame di kecamatan, mengadakan penertiban dengan pihak terkait, dan mengadakan koordinasi dengan pihak KPPT dan Satpol PP untuk menjaring pengusaha untuk mengajukan ijin tetapi belum membayar pajak.


(57)

51

B. Saran

1. Agar pelaksanaan pemungutan terhadap pajak reklame dapat dilaksanakan dengan baik sangat diperlukan adanya peningkatan pengawasan terhadap hal – hal yang berkaitan dengan pajak reklame yaitu :

1.1Membudayakan pola kerja yang terpadu melaksanakan pemerataan beban tugas .

1.2Melakukan penataan ulang terhadap lokasi – lokasi pemasangan reklame / merk usaha.

1.3 Memberikan kemudahan – kemudahan pelayana kepada Wajib Pajak dalam pengurusan izin Reklame / merk usaha.

1.4 Menyediakan sarana dan prasarana agar dapat membantu kelancaran tugas dalam memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak.

2. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memahami Dasar pengenaan PajakReklame dan besar Tarif Pajak Reklame perlu kiranya diadakan peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Pajak Daerah melalui :

2.1 Mengadakan Penyuluhan baik langsung maupun tidak langsung, ataupun bertanya langsung ke Dispenda maupun langsung kebagian yang menangani Pajak Reklame.

2.2 Mengadakan pendekatan – pendekatan berupa seminar – seminar mengenai Pajak Reklame.

2.3 Memberikan pengetahuan yang mendasar tentang apa yang menjadi dasar Pengenaan Pajak Reklame.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo.2003.Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset. Peraturan Undang –Undang:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sebagaimana telah diubah Nomer 28 Tahun 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomer 16 Tahun 2009.


(1)

5.6 Reklame Udara, yaitu reklame yang diselenggarakan diudara dengan menggunakan gas, laser, pesawat atau alat lain yang sejenis.

5.7 Reklame Suara, yaitu reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh perantara alat.

5.8 Reklame Film / slide, yaitu Reklame yang diselengarakan dengan menggunakan klise berupa kaca atau film, ataupun bahan – bahan yang sejenis, sebagai alat untuk diproyeksikan dan atau dipancarkan pada layar atau benda lain yang ada di ruangan, dan

5.9 Reklame Peragaan, yaitu Reklame yang diselenggarakan dengan cara memperagakan suatu barang dengan atau tanpa disertai suara.

Cara perhitungan nilai sewa reklame ditetapkan dengan peraturan daerah . Umumnya peraturan daerah dengan persetujuan Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) II dan berpedoman pada keputusan menteri dalam negeri. Hasil perhitungan nilai sewa reklame ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah.

Tarif Pajak Reklame ditetapkan paling tinggi sebesar 25% (dua puluh lima persen) dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Hal ini dimaksud untuk memberikan keleluasaan kepada pemerintah kabupaten / kota untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan kondisi masing – masing daerah kabupaten / kota.

B. Tarif Pajak Reklame


(2)

terhadap PAD yaitu pada tahun 2010 sebesar 1,07% dan terkecil pada tahun 2009 sebesar 0,80%.

C. Kontribusi Pajak Reklame

Pajak reklame memberikan kontribusi yang kecil terhadap pajak daerah Kabupaten Serdang Bedagai dengan rata – rata sebesar 3,27%. Pajak reklame memberikan kontribusi yang kecil terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Serdang Bedagai dengan rata – rata sebesar 0,93%.


(3)

A.Kesimpulan

1. Dasar pengenaan Pajak Reklame di Kabupaten Serdang Bedagai adalah Nilai Sewa Reklame (NSR), yaitu nilai yang ditetapkan sebagai dasar perhitungan penetapan besarnya Pajak Reklame.

2. Tarif Pajak Reklame ditetapkan paling tinggi sebesar 25% (dua puluh lima persen) dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Hal ini dimaksud untuk memberikan keleluasaan kepada Pemerintah Kabupaten / Kota untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan kondisi masing – masing daerah Kabupaten / Kota.

Pendapatan asli daerah merupakan pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang – undangan. Salah satu sumber pendapatan asli daerah yaitu pajak reklame. Pajak reklame di Kabupaten Serdang Bedagai dalam empat tahun terakhir selalu mengalami peningkatan kontribusi dengan kontribusi paling besar terhadap PAD yaitu pada tahun 2010 sebesar 1,07% dan terkecil pada tahun 2009 sebesar 0,80%.

3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Serdang Bedagai, upaya – upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Serdang Bedagai untuk meningkatkan penerimaan dari pajak


(4)

reklame serta hambatan yang dihadapi dalam pemungutan pajak reklame. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pemerintah daerah Kabupaten Serdang Bedagai khususnya Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode studi lapangan (wawancara dan dokumentasi) dan studi kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis efektifitas dan analisis kontribusi. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa pajak reklame di Kabupaten Serdang Bedagai sangat potensial dibanding dengan pajak daerah yang lain. Hal ini bisa dilihat dari tahun ke tahun target dan realisasi selalu mengalami peningkatan. Pajak reklame memberikan kontribusi yang kecil terhadap pajak daerah Kabupaten Serdang Bedagai dengan rata – rata sebesar 3,27%. Pajak reklame memberikan kontribusi yang kecil terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Serdang Bedagai dengan rata – rata sebesar 0,93%. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui DPPKAD sudah berjalan dengan baik yaitu dengan melakukan penugasan untuk melakukan panjaringan pajak reklame di kecamatan, mengadakan penertiban dengan pihak terkait, dan mengadakan koordinasi dengan pihak KPPT dan Satpol PP untuk menjaring pengusaha untuk mengajukan ijin tetapi belum membayar pajak.


(5)

B. Saran

1. Agar pelaksanaan pemungutan terhadap pajak reklame dapat dilaksanakan dengan baik sangat diperlukan adanya peningkatan pengawasan terhadap hal – hal yang berkaitan dengan pajak reklame yaitu :

1.1Membudayakan pola kerja yang terpadu melaksanakan pemerataan beban tugas .

1.2Melakukan penataan ulang terhadap lokasi – lokasi pemasangan reklame / merk usaha.

1.3 Memberikan kemudahan – kemudahan pelayana kepada Wajib Pajak dalam pengurusan izin Reklame / merk usaha.

1.4 Menyediakan sarana dan prasarana agar dapat membantu kelancaran tugas dalam memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak.

2. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memahami Dasar pengenaan PajakReklame dan besar Tarif Pajak Reklame perlu kiranya diadakan peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Pajak Daerah melalui :

2.1 Mengadakan Penyuluhan baik langsung maupun tidak langsung, ataupun bertanya langsung ke Dispenda maupun langsung kebagian yang menangani Pajak Reklame.

2.2 Mengadakan pendekatan – pendekatan berupa seminar – seminar mengenai Pajak Reklame.

2.3 Memberikan pengetahuan yang mendasar tentang apa yang menjadi dasar Pengenaan Pajak Reklame.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo.2003.Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset. Peraturan Undang –Undang:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sebagaimana telah diubah Nomer 28 Tahun 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomer 16 Tahun 2009.