Makalah Sumbang Saran Pemikiran untuk Ke (1)

Makalah Sumbang Saran Pemikiran untuk Kemajuan UNY
Menuju Pendidikan Teknik Elektro yang Lebih Bermutu

Disusun Oleh :
Siti Marfu’ah
15721251002

Pendidikan Teknik Elektro
Program Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta

Menuju Pendidikan Teknik Elektro yang Lebih Bermutu
Siti Marfu’ah
[email protected]
Pendidikan Teknik Elektro, Program Pascasarjana, UNY

Abstrak
Perolehan akreditasi B bagi program studi Pendidikan Teknik
Elektro merupakan motivasi bagi pengelola untuk terus memperbaiki dan
meningkatkan


layanan

bagi

mahasiswa

dan

masyarakat.

Animo

masyarakat untuk belajar di program studi ini dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Hal membuktikan bahwa program studi ini mulai dipercaya
untuk

menghasilkan

tenaga


pendidik

yang

profesional

dalam

pembelajaran vokasional teknik elektro. Makalah ini menyajikan beberapa
hal yang dianggap dapat meningkatkan mutu program studi Pendidikan
Teknik Elekto. Peningkatan mutu PTE dapat dilakukan antara lain melalui
optimalisasi
lapangan,

pemanfaatan
optimalisasi

fasilitas

praktik,


penggunaan

kemampuan berbahasa inggris.
Kata Kunci : elektro, bermutu.

penyelenggaraan

besmart,

dan

studi

peningkatan

PENDAHULUAN

Universitas


Negeri

Yogyakarta

(UNY)

sedang

berupaya

mewujudkan visi yakni menjadi universitas kependidikan kelas dunia
berlandaskan ketakwaan, kemandirian dan kecendekiaan pada tahun
2025.

Untuk

mewujudkan

visi


tersebut,

UNY

sebagai

lembaga

penyelenggara pendidikan perlu dilakukan penilaian secara komprehensif
terhadap kelayakan satuan atau program pendidikan. Sehingga hasilnya
dapat diwujudkan dalam bentuk pengakuan dan peringkat kelayakan yang
dikeluarkan oleh lembaga yang mandiri dan profesional.
Program Studi Magister Pendidikan Teknik Elektro (PTE) UNY telah
meraih akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT) pada 26 Agustus 2016. Capaian ini merupakan gambaran mutu
dan kelayakan

program layanan penyelenggaraan pendidikan yang

dilaksanakan. Hal ini tentu saja merupakan sebuah prestasi yang cukup

membanggakan. Apalagi program studi ini baru dibuka secara resmi pada
tanggal 1 September 2014 dan mulai membuka penerimaan mahasiswa
baru pada tahun akademik 2015/2016.
Namun, prestasi tersebut seharusnya menjadi motivasi bagi
pengelola untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan
pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa. Terlebih animo masyarakat
untuk mengikuti seleksi pada program studi ini setiap tahun semakin
meningkat. Masyarakat tentu saja memiliki harapan yang tinggi bahwa
selama menempuh pendidikan akan memperoleh kompetensi. Lulusan
PTE

diharapkan

memiliki

kompetensi

untuk

mengembangkan


pengetahuan dan teknologi bidang teknik elektro dan pembelajaran
vokasional melalui riset, sehingga menghasilkan karya ilmiah yang inovatif
dan teruji. Selain itu lulusan program studi magister PTE diharapkan
memiliki kompetensi sebagai pengembang, peneliti, dan pendidik yang

berorientasi tinggi dalam merancang, melaksanakan, mengelola, serta
mengevaluasi program keilmuan Teknik Elektro.
Harapan-harapan tersebut tentu saja bukan merupakan hal yang
mudah untuk diwujudkan. Diperlukan kerja keras dari semua pihak untuk
bekerja sama mewujudkan hal tersebut. Usia program studi yang masih
sangat muda diharapkan menjadi peluang bagi pengelola untuk
melakukan peningkatan-peningkatan di beberapa aspek yang dianggap
kurang. Dalam makalah ini akan disampaikan beberapa hal yang
dianggap perlu mendapat perhatian yaitu antara lain optimalisasi
pemanfaatan

fasilitas

praktik,


penyelenggaraan

studi

lapangan,

optimalisasi penggunaan besmart, dan kemampuan berbahasa inggris.

ISI

Berikut ini disampaikan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
mewujudkan program pendidikan teknik elektro yang lebih bermutu.
1. Optimalisasi Pemanfaatan Fasilitas Praktik
Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang profesional untuk dapat
melaksanakan tugas keprofesionalan. Untuk mewujudkan kompetensi
tersebut dibutuhkan fasilitas yang memadai. Fasilitas yang selama ini
dianggap kurang optimal dapat dimanfaatkan oleh dosen dalam
mengelola pembelajaran yaitu laboratorium dan bengkel. Padahal kedua

fasilitas tersebut memiliki peranan dalam pengembangan kompetensi
mahasiswa. Sebagai contoh misalnya pada mata kuliah Desain EInstruksional mata kuliah tersebut akan lebih optimal jika diselenggarakan
di laboratorium pengembangan media pembelajaran.
Selain itu jika selama ini dalam proses perkuliahan sebagian besar
waktu dialokasikan meningkatkan untuk aspek pengetahuan, diharapkan
dalam kesempatan mendatang keterampilan mahasiswa dalam bidang
teknik elektro lebih mendapat perhatian. Hal tersebut antara lain dapat
dilakukan dengan cara penambahan alokasi waktu untuk praktik di
laboratorium ataupun bengkel.

Praktik yang pernah dilakukan oleh

mahasiswa PTE angkatan 2015 yakni praktik manajemen energi listrik di
gedung KPLT yang dilakukan pada tahun 2016.

Pada kesempatan

mendatang, diharapkan praktik-praktik serupa dapat dilakukan pada mata
kuliah yang lain. Sehingga mahasiswa memiliki keterampilan yang lebih
baik sebagai bekal bekerja.

2. Studi Lapangan
Studi lapangan merupakan salah satu kegiatan yang dapat
dilakukan oleh mahasiswa untuk mengobservasi, melakukan wawancara

dan melakukan dokumentasi secara langsung terhadap objek yang ingin
dipelajari. Kegiatan ini penting untuk dilakukan untuk memberikan nilai
tambah supaya pengetahuan tidak hanya didapatkan dari bahan bacaan.
Salah satu contoh kegiatan yang pernah dilakukan oleh mahasiswa PTE
angkatan 2015 yakni pada mata kuliah kepemimpinan vokasional. Studi
lapangan dilakukan dengan kunjungan di beberapa SMK di DIY. Dalam
kunjungan tersebut, mahasiswa melakukan wawancara dengan guru-guru
Teknik Ketenagalistrikan terkait dengan materi kuliah Teacher Leadership.
Pengalaman

tersebut

tentu

saja


memberikan

nilai

tambah

bagi

mahasiswa. Kegiatan serupa diharapkan dapat dilakukan pada mata
kuliah yang lain. Seperti misalnya kunjungan ke Badan Diklat atau BLPT
pada mata kuliah Manajemen Diklat dan Pelatihan Vokasional.
3. Optimalisasi Penggunaan Besmart
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat
pesat telah dimanfaatkan UNY untuk meningkatkan efektifitas dan
fleksibilitas pembelajaran. Namun demikian, fasilitas tersebut belum
dimanfaatkan secara optimal oleh dosen dan mahasiswa. Diharapkan
dosen dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk mengelola perkuliahan
dengan cara mengupload silabus dan materi perkuliahan, memberikan
dan menerima

tugas mahasiswa,

membuat tes atau

quiz, dan

memberikan nilai. Sehingga dosen lebih mudah memantau keaktifan
mahasiswa. Apalagi besmart telah dapat diakses di handphone sehingga
lebih mudah diakses oleh dosen dan mahasiswa tanpa harus membuka
komputer.
4. Kemampuan Berbahasa Inggris
Bahasa merupakan kebutuhan paling mendasar bagi setiap orang
untuk berkomunikasi. Di era globalisasi sekarang ini membuat bahasa
inggris sangat penting dalam aspek pendidikan, ekonomi, budaya dan
teknologi. Hal ini menjadikan bahasa inggris penting untuk dipelajari.
Program Pascasarjana yang menjadikan tes kemampuan bahasa inggris
sebagai sebagai salah satu syarat dalam proses seleksi masuk harus

tetap dipertahankan. Selain itu, kuliah bahasa inggris juga dianggap
penting untuk diselenggarakan di semester satu. Hal ini penting dilakukan
meskipun proses seleksi masuk yang telah menyertakan bahasa inggris
sebagai salah satu materi tesnya namun dalam selama proses
perkuliahan berlangsung mahasiswa masih kesulitan dalam memahami
teks bacaan berbahasa inggris.
Selain itu, nilai TOEFL sebagai syarat untuk mendaftar yudisium
perlu ditingkatkan dari standar ditetapkan sekarang (450). Hal ini penting
dilakukan untuk meningkatkan motivasi mahasiswa untuk mempelajari
bahasa inggris. Dengan penguasaan bahasa inggris yang baik secara
aktif maupun pasif, maka diharapkan lulusan akan memiliki nilai tambah
bagi kompetensi profesionalnya.

PENUTUP

Sebuah pepatah Tionghoa kuno jika diartikan berbunyi “Perjalanan
seribu mil selalu diawali dengan langkah pertama”. Mengawali bukanlah
sesuatu yang mudah, karena disana dibutuhkan suatu pertimbangan dan
pemikiran akan konsekuensi yang harus dihadapi. Program Pendidikan
Teknik Elektro telah berhasil melakukan langkah pertama. Namun
demikian masih tetap harus tetap maju dan pantang menyerah dalam
menghadapi

hambatan

sebelumnya,

penulis

dan

telah

tantangan

yang

menyampaikan

ada.

beberapa

Pada
saran

bagian
demi

mewujudkan Pendidikan Teknik Elektro yang lebih bermutu. Tentu saja
dalam hal ini masih banyak kekurangan. Namun demikian besar harapan
penulis supaya saran tersebut dapat menjadi pertimbangan.