Critical Review of Journal Analisis Kecu
Critical Review of Journal
“Analisis Kecukupan dan Komperensi Bukti Audit atas Siklus Akseptasi
(Underwriting Cycyle)
(Studi Kasus Audit atas Laporan Keuangan Peusahaan Asuransi Kerugian PT.A Tbk)”
Bangun Admaja & Ludovicus Sensi W
Universitas Indonesia
Oleh
Putri Ramadhayanti (15919056)
e-mail : putri_r93@yahoo.co.id
Universitas Islam Indonesia
Introduction
Jurnal yang berjudul “Analisis Kecukupan dan Komperensi Bukti Audit atas Siklus Akseptasi
(Underwriting Cycyle) (Studi Kasus Audit atas Laporan Keuangan Peusahaan Asuransi Kerugian
PT.A Tbk)” ditulis oleh Bangun Admaja dan Ludovicus Sensi W dari Universitas Islam Indonesia.
Jurnal ini membahas bagaimana auditor mengevaluasi kecukupan dan kompetensi bukti audit yang
mendasari auditor dalam menyusun opininya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penilitian Studi Kasus dengan menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi,
wawancara dan observasi di PT. A Tbk yang berkantor di Jakarta Pusat yang merupakan
perusahaan asuransi umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Summary
Industri Asuransi saat ini telah berkembang pesat sejalan dengan perkembangan perekonomian
nasional. Hal ini menunjukkan semakin tumbuhnya minat perusahaan dan masyarakat dalam
menggunakan jasa asuransi. Oleh karena itu diperlukan adanya transparansi dan akuntabilitas
dalam menjalankan roda bisnis karena besarnya dana masyarakat dan DPK yang dikelola
perusahaan asuransi.
Kehadiran auditor untuk memberikan assurance atas kredibilitas dan keandalan atas laporan
keuangan mutlak ditemukan. Alasan tersebut mendorong auditor eksternal bekerja untuk
memberikan pelayanan yang memadai tentang kewajaran dan keakuratan laporan keuangan
perusahaan asuransi.
Banyaknya peraturan dan pertimbangan teknis yang harus ditaati dan disesuaikan dengan
akuntansi perusahaan inilah menyebabkan adanya celah misstatement dalam pengungkapan
laporan keuangan perusahaan asuransi. Disamping itu juga perusahaan asuransi berkaitan erat
dengan sumber ketidakpastian seperti estimasi klaim, cadangan premi, penetuan resiko atas premi,
nilai wajar instrument investasi dan penilaian kecukupan likuiditas. Tanpa pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang operasi perusahaan asuransi, auditor akan mengalami kesulitan
untuk memberikan jasa assurance atas laporan keuangan klien. Maka diperlukan pengujian atas
bukti audit
Secara umum, konstruksi teori dari audit mengikuti perkembangan dari teori akuntansi, walaupun
terdapat semacam lag diantara keduanya (Godfey, 2010). Perkembangan teori audit kemudian
muncul di era normative dimana teori tersebut emnjelaskan tenyang bagaimana shearusnya audit
yang baik.
Hasil Penelitian
Dari hasil uji efektivitas operasi proses kebijakan penerimaan underwriting PT.A , auditor
memeriksa sample dari beberapa contoh sample dari sepanjang tahun untuk menentukan apakah
persyaratan dokumen yang memadai telah terpenuhi.
Auditor menemukan control otomatis dalam tes ini karena kinerja yang konsistenm dari klien. PT.
A Tbk telah memiliki control level otorisasi maupun control kelengkapan dokumen yang
dibenamkan dalam system IT.
Hasil menunjukkan mayoritas sample yang dipilih telah dilengkapi dengan otorisasi dan dokumen
pendukung yang telah diharuskan. Namun beberapa sample transksi tidak tersediaan dokumen
pendukung. Hal ini dikarenakan masalah teknis dimana salah satu kantor cabang yang diperiksa
baru saja memindahkan operasionalnya di kantor baru.
Lalu pada data awal, terdapat perbedaan antara laporan produksi underwriting yang dibuat oleh
bagian underwriting dan catatan dalam akuntansi yang disebabkan karena ketidaktaatan divisi
underwriting dalam menjalankan SOP pembuatan laporan underwriting.
Auditor berpendapat ketiadaan relevansi antara pergerakan pos asset reasuransi yang mengalami
penurunan signifikan bila ditelisik kepada pas klaim reasuransi.
Auditor menemukan beberapa missing document ketika melakukan inspeksi sampel dari dokumen
akseptasi kepada Kantor Cabang.
Lalu dalam hal tataran praktek, perusahaan sebenarnya belum siap untuk menerapkan PSAK 62,
auditor menerima laporan aktuaris berguna untuk melihat tes kecukupan likuiditas dan nilai
cadangan premi.
Critical Review
Auditor telah cukup melakukan prosedur audit pada tahap perencanaan, semua bukti audit
kompeten mengenai profil, materialitas, operasi, system dan resiko yang berguna untuk melakukan
langkah mulai dari memahami bisnis klien sampai pengenalan resiko telah dilakukan dengan baik
Pada tahap pelaksanaan audit, auditor telah mendapatkan bukti-bukti yang kompeten mulai dari
test of control smapai dengan pemeriksaan atas saldo. Namun mengenai kecukupan bukti, auditor
kurang maksimal dalam mendapatkan skala bukti yang lebih banyak sehingga mendpaata
judgement keyakinannya. Sayangnya auditor hanya melakukan inspeksi terhadap 2 kantor cabang
yang hanya 15% cakupan, tidak 100% cakupan.
Terkait prosedur test of detailed balance pos piutang premi, auditor tidak melanjutkan pendasaran
pada surat konfirmasi karena waktu pengiriman yang terbatas. Sehingga kecukupan dan
kompetensi masih kurang dimana prosedur konfirmasi atas utang dikategorikan bukti audit yang
reliable tidak berjalan.
Berdasarkan analisis kecukupan bukti audit siklus underwriting pada bab pembahasan, bukti audit
yang didapat dalam proses pemeriksaan di PT. A menunjukkan hasil yang kurang maksimal.
Sehingga hasilnya hamper semua konfirmasi belum kembali sampai auditor pull-out dan memaksa
auditor hanya mengandalkan pemeriksaan penerimaan piutang subsequent setelah tanggal tutup
buku.
“Analisis Kecukupan dan Komperensi Bukti Audit atas Siklus Akseptasi
(Underwriting Cycyle)
(Studi Kasus Audit atas Laporan Keuangan Peusahaan Asuransi Kerugian PT.A Tbk)”
Bangun Admaja & Ludovicus Sensi W
Universitas Indonesia
Oleh
Putri Ramadhayanti (15919056)
e-mail : putri_r93@yahoo.co.id
Universitas Islam Indonesia
Introduction
Jurnal yang berjudul “Analisis Kecukupan dan Komperensi Bukti Audit atas Siklus Akseptasi
(Underwriting Cycyle) (Studi Kasus Audit atas Laporan Keuangan Peusahaan Asuransi Kerugian
PT.A Tbk)” ditulis oleh Bangun Admaja dan Ludovicus Sensi W dari Universitas Islam Indonesia.
Jurnal ini membahas bagaimana auditor mengevaluasi kecukupan dan kompetensi bukti audit yang
mendasari auditor dalam menyusun opininya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penilitian Studi Kasus dengan menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi,
wawancara dan observasi di PT. A Tbk yang berkantor di Jakarta Pusat yang merupakan
perusahaan asuransi umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Summary
Industri Asuransi saat ini telah berkembang pesat sejalan dengan perkembangan perekonomian
nasional. Hal ini menunjukkan semakin tumbuhnya minat perusahaan dan masyarakat dalam
menggunakan jasa asuransi. Oleh karena itu diperlukan adanya transparansi dan akuntabilitas
dalam menjalankan roda bisnis karena besarnya dana masyarakat dan DPK yang dikelola
perusahaan asuransi.
Kehadiran auditor untuk memberikan assurance atas kredibilitas dan keandalan atas laporan
keuangan mutlak ditemukan. Alasan tersebut mendorong auditor eksternal bekerja untuk
memberikan pelayanan yang memadai tentang kewajaran dan keakuratan laporan keuangan
perusahaan asuransi.
Banyaknya peraturan dan pertimbangan teknis yang harus ditaati dan disesuaikan dengan
akuntansi perusahaan inilah menyebabkan adanya celah misstatement dalam pengungkapan
laporan keuangan perusahaan asuransi. Disamping itu juga perusahaan asuransi berkaitan erat
dengan sumber ketidakpastian seperti estimasi klaim, cadangan premi, penetuan resiko atas premi,
nilai wajar instrument investasi dan penilaian kecukupan likuiditas. Tanpa pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang operasi perusahaan asuransi, auditor akan mengalami kesulitan
untuk memberikan jasa assurance atas laporan keuangan klien. Maka diperlukan pengujian atas
bukti audit
Secara umum, konstruksi teori dari audit mengikuti perkembangan dari teori akuntansi, walaupun
terdapat semacam lag diantara keduanya (Godfey, 2010). Perkembangan teori audit kemudian
muncul di era normative dimana teori tersebut emnjelaskan tenyang bagaimana shearusnya audit
yang baik.
Hasil Penelitian
Dari hasil uji efektivitas operasi proses kebijakan penerimaan underwriting PT.A , auditor
memeriksa sample dari beberapa contoh sample dari sepanjang tahun untuk menentukan apakah
persyaratan dokumen yang memadai telah terpenuhi.
Auditor menemukan control otomatis dalam tes ini karena kinerja yang konsistenm dari klien. PT.
A Tbk telah memiliki control level otorisasi maupun control kelengkapan dokumen yang
dibenamkan dalam system IT.
Hasil menunjukkan mayoritas sample yang dipilih telah dilengkapi dengan otorisasi dan dokumen
pendukung yang telah diharuskan. Namun beberapa sample transksi tidak tersediaan dokumen
pendukung. Hal ini dikarenakan masalah teknis dimana salah satu kantor cabang yang diperiksa
baru saja memindahkan operasionalnya di kantor baru.
Lalu pada data awal, terdapat perbedaan antara laporan produksi underwriting yang dibuat oleh
bagian underwriting dan catatan dalam akuntansi yang disebabkan karena ketidaktaatan divisi
underwriting dalam menjalankan SOP pembuatan laporan underwriting.
Auditor berpendapat ketiadaan relevansi antara pergerakan pos asset reasuransi yang mengalami
penurunan signifikan bila ditelisik kepada pas klaim reasuransi.
Auditor menemukan beberapa missing document ketika melakukan inspeksi sampel dari dokumen
akseptasi kepada Kantor Cabang.
Lalu dalam hal tataran praktek, perusahaan sebenarnya belum siap untuk menerapkan PSAK 62,
auditor menerima laporan aktuaris berguna untuk melihat tes kecukupan likuiditas dan nilai
cadangan premi.
Critical Review
Auditor telah cukup melakukan prosedur audit pada tahap perencanaan, semua bukti audit
kompeten mengenai profil, materialitas, operasi, system dan resiko yang berguna untuk melakukan
langkah mulai dari memahami bisnis klien sampai pengenalan resiko telah dilakukan dengan baik
Pada tahap pelaksanaan audit, auditor telah mendapatkan bukti-bukti yang kompeten mulai dari
test of control smapai dengan pemeriksaan atas saldo. Namun mengenai kecukupan bukti, auditor
kurang maksimal dalam mendapatkan skala bukti yang lebih banyak sehingga mendpaata
judgement keyakinannya. Sayangnya auditor hanya melakukan inspeksi terhadap 2 kantor cabang
yang hanya 15% cakupan, tidak 100% cakupan.
Terkait prosedur test of detailed balance pos piutang premi, auditor tidak melanjutkan pendasaran
pada surat konfirmasi karena waktu pengiriman yang terbatas. Sehingga kecukupan dan
kompetensi masih kurang dimana prosedur konfirmasi atas utang dikategorikan bukti audit yang
reliable tidak berjalan.
Berdasarkan analisis kecukupan bukti audit siklus underwriting pada bab pembahasan, bukti audit
yang didapat dalam proses pemeriksaan di PT. A menunjukkan hasil yang kurang maksimal.
Sehingga hasilnya hamper semua konfirmasi belum kembali sampai auditor pull-out dan memaksa
auditor hanya mengandalkan pemeriksaan penerimaan piutang subsequent setelah tanggal tutup
buku.