Tak Boleh Ada Dosen S-1 Lagi Tahun 2014.

Pil[iran Rakyat

.

o Selasa
456
20

21

o Mar

OApr

o Kamis 0 JUnlat o Sabtu 0 Minggu

Rah'u

7
22
OMei


8

9

23

10

~

2~

OJun

11

OJul

12

26

0 Ags

~3

14

27

28

o Sep

OOkt

15
29

16

30

31

0 No" 0 Des

.

Tak Boleh Ada Dosen 8-1
Lagi Tahun __2014
ou;.;.
_ _~

-

~

~. ~

: -


-

~"

JAKARTA, (PR).-

.~

Jen?eralPendidikanTing-

gI (Dikti) Depdiknas Fasli Jalal menegaskan, tidak boleh ada lagi dosen
yang berkualifikasi S-1 pada 2014
mendatang. Untuk itu, saat ini, terdapat lebih dari 60.000 dosen yang
harns dinaikkan hingga minimal 8-2.
"Tahun 2010 ditargetkan 13.000
dosen yang akan masuk kualifikasi S2," ujarnya di sela-sela "Rembuk Nasional Pendidikan (RNP) 2009" pada
hari kedua.di Pusdiklat Pegawai Depdiknas Sawangan Depok, Selasa

.(24/2).


Turut mendampingi Dirjen Dikti,
antara lain Rektor Universitas Gadjah
Mada (UGM) Sujarwadi, Rektor Universitas N~geri Jakarta (UNJ) Bedjo
-Su~to, dan Rekt~~~itas
Hasanuddin (UOOas)Makassar Idrus A
Paturusi.
Fasli Jalal menjelaskan, saat ini
jumlah total dosen sekitar 155.000
orang. Sebanyak 75.000 dosen di antaranya adalah pegawai negeri sipil
(PNS). Dari jumlah itu; 65.000 dosen
bekerja di perguruan tinggi negeri
(PTN) dan sisanya sekitar sepulub
ribu dosen bekerja di PT swasta.
Mengenai dosen yang berkualifikasi
S-3 (doktor), Fasli mengungkapkan,
jumlahnya mencapai 12.000 orang.
Ditargetkan, dari empat dosen, minimum ada seorang di antaranya yang
berkualifikasi doktor.
Dikatakan, pendidikan tinggi memberikan dukungan dan sumbangan


KTlGORO.ORG

- ---

FASUJalal.*

menyelesaikan sisa pekerjaan lama,
sekaligus akan memformulasikan apa
yang akan dilakukan lima tahun
mendatang.
RNP menootaskan target Rencana
Strategis Departemen Pendidikan Nasional (Renstra Depdiknas) 20052009 dan menyongsong Renstra Depdiknas 2010-2014.
"Renstra barn nanti begitu disahkan akan menjadi pola dari alokasi
sumber daya pendidikan secara nasional. Renstra provinsi, kabupaten/kota mestinya barns menyesuaikan
dengan renstra nasional ini agar alokasi sumber daya APBN dan APBD
yang~-terhadap
d~r-;h~idikan tinggi barns memberikan basil sejalan dengan renstra nasional,"
yang kontekstual terbadap daerahnya. ujarnya.
Dalam paparannya, Mendiknas

Oleb karenaitu, pembelajaran di perguruan tinggi yang kontekstual sangat
penting," ujarnya.
Fasli mengingatkan pentingnya
meningkatkan daya saing perguruan
tinggi di Indonesia, seperti menuju
world class. Namun, ia juga mengingatkan, mengejar standar intemasional bukan berarti perguruan tinggi
yang bersangkutan barns tercerabut
dari lingkungan dan akarnya.
Sebelumnya, Mendiknas Bronbang
Sudibyo ketika memberikan pengaraban dan pemaparan pada pembukaan
RNP 2009 mengatakan, tabun 2009
merupakan tahun transisi untuk

--

-

---Klipil\g Humos
-


-

-

- -

-

Unpod

menyatakan, Renstra 2005-2009 menekankan tiga pilar, yaitu perluasan
dim pemerataan akses pendidikan,
peningkatan mutu relevansi dan daya
saing pendidikan, serta penguat~n
tata kelola akuntabilitas dan citra publik. Untuk memenuhi tiga pilar itu,
Depdiknas menetapkan 36 indikator
kunci kinerja.
Sekretaris Jenderal Depdiknas Dodi Nandika selaku Ketua Penyelenggara RNP 2009 mengemukakan,
tema RNP 2009 diselaraskan dengan
pandangan bahwa penyelenggaraan

rembuk nasional taboo ini mempu~yai arti khusus, mengingat tahun iI1i
merupakan tabun terakhir pelaksanaan Renstra 2005-2009. (A94)***

1009--'-

-