Pengaruh Tinggi Pengomposan Feses Sapi Potong Dan Sampah Organik Terhadap Jumlah Bakteri Dan Koliform Pada Kompos.
Volume 12, Nomor 3.Hal.4-7
Agustus 2010
ISSN 0852-8344
PENGARUH TINGGI PENGOMPOSAN F'ESES SAPI POTONG
DAN SAMPAH ORGANIK TERIIAI}AP JUMLAH BAKTERI DAIY
KOLIFORM PADA KOMPOS
Tb.Benitol.
I
A.Krr@
Eulis Tanti Marlinar
Fokulto, Peternakan (Jniversitas Padiadiaran Bandung
*Alamat Kontak: Tb. Benito, Fakultos Peternakan Universitas Padjadjaran Bandung
e-m a il : yul i _tj ipto@y ahoo. con
Abstract
This study aims to determine the effect of high-composting beef cattle manure and organic waste in
the composting of total bacteria and coliform in compost The method used in this study is the
experimental method in the laboratory using a completely randomized design with three treatments
t.
3
3
and six replicates , ie Pl = 50 cm high-composting, Y2 = 6O cm and P3 = 70 cm To determine
the effect of treatment, the data obtained were analyzed by variance and Duncan test The results
showed that the height of composting beef cattle manure and organic waste significantly affect the
number of coliform bacteria and high in compost and composted beef cattle manure and organic
waste$ cm 3 (pl) yields the lowest number oi hacteria and coliform (bacteria number 6.77 x tLe
and 8.67 x 10
3)
I
!
Keywords: beef cafrle manure, orgonie waste, compasting, bacteda and eo$otm
PENDAETJLUAN
Aktivitas atau kegiatan manusia
selalu
menghasilkan limbah, apakah kegiatan dalam
di pasar tradisionil
atau kegiatan bertani, beternak dan berkebun
semuanya menghasilkan limbah. Limbah yang
dihasilkan salah satunya berupa limbah
organik, yang merupakan media pertumbuhan
mikroorganisme baik yang pathogen maupun
rumah tngga, kegiatan
yang tidak pathogen. Limbah
tersebut
selayaknya ditangani dan diolah agar tidak
menjadi sumber pencemaran lingkungan.
Salah satu metode pengolahan limbah adalah
dengan proses pengomposan.
Proses
Pengomposan merupakan proses penguraian
limbah/ sampah organik yang mudah terurai
menjadi kompos yang dilakukan oleh
mikroorganisme. Beberapa faktor yang
mempengaruhi proses pengomposan adalah :
25-35, mikroorganisme, kadar
nisbah CA.{
ab 5A-55%, temperatur 30-55oC , pH 5,5-8,
aerasi (udara) (Markel, I 98 I ).
Selama proses pengomposan terjadi
perubahan populasi milaoba, pada tahap awal
=
jamur dan bakteri meshofilik
proses dekomposisi bahan
dalam
berperan
pengomposan,
4
I
a
organik dan mengakibatkan kenaikan suhu.
K&tika suhu mencapai >40oC, mikroba
tersebut digantikan oleh balcteri, jamur dan
actinomycetes termofilik. Pada suhu > 65oC
muncul bakteri pembentuk spora yang
mengurangi aktivitas mikroba
menurunkan suhu. Bila suhu turun
:
dan
lagi
menjadi 65oC. dan menurut Pelczar
dan Chan (1988) koliform
merupakan
kelompok bakteri yang dicirikan
sebagai
gram negative, tidak
organik f0 cm' (Pi) menghasilkan jumlah bakteri berbebtuk batang
dan anaerobic
aerobic
spora,
koliform terendah (umlah koliform 8,67 x membenfuk
lactose
yang
memfermentasikan
103cfi1g.), hal ini diduga disebabkan oleh fakultatif
jam
48
waktu
gas dalam
temperatur yang terbentuk pada perlakuan (P1) dengan asam dan
cukup tinggi sehingga mempengaruhi
pertumbuhan koliform. Hal
pada suhu 35oC.
ini sejalan dengan
",8
Benito, dlck. : Pengaruh Tingi Pengomposan
Tinggi pengomposan feses sapi potong dan
sampah organik berpengaruh
nyata
terhadap jumlah bakteri dan koliform pada
kompos
2. Tinggi
pengomposan feses sapi potong
dan sampah organik -f0 cm' Gf)
jumlah
menghasilkan
bakteri dan koliform
terendatr (umlah bakteri 6,77 x lOe dan
8,67 x 103 ).
ElvingJ.,Ottoso,JR.,Vinneras,P.y', lbihn,A.
2010. Growth potential of faecal bacteria
in stimulated psychrophilidmesophilic
zones during composting of organic waste.
Journal of Applied Microbiolory. Vol 108
Issue 6, p 1974-1981, 8p"
Eulis T,M., R.L.Balia dan Yuli AeH. 200S.
Reduksi Bakteri Total
I
I
i
I
r
I
i
i
f-
E
dan
Enterobacteriaceae Pada Campuran
Lumpur Susu dan Onggok TerGrmentasi
OIeh Aspergillus niger
Puslitbangnak- Bogor.
Industri Peternakan.
Limbah
UNPAD
PRESS.Bandung.
IngraqD.T., Millner,P.D. 2007.
Factors
affecting compost tea as a potential source
of escherichia coli and salmonella on fresh
produce. Journal of Food Protection, Vol
70 Issue 4, p828-834,7p.
MarkelJ.A. I 981. Managfug Livestock Wastes.
AVI Publishing Company, [NC, Westporl
Connecticut.
Yuli A.H., Ellin H., dan Irdrard H.,
DATTAR PUSTAKA
F
Sryi potong
Eulis T.M., 2009. Biokonverei
KESIMPUI,AN
l.
Feses
Semnas
2003,
Ideutifikasi jamur dan bakteri pada proses
pengomposan kotoran sapi perah, Jurnal
IImu Tornak Vol 3, No2 Bulan Desember
Yuli A,H.,Ellin H., Eulis T,M.,. 2008. Deteksi
jumlah bakteri total dan kolifonn pada
lumpur hasil ikutan pembuatan Gasbio
Dari Feses Sapi Peratr, PERMI
Purwokerto
Agustus 2010
ISSN 0852-8344
PENGARUH TINGGI PENGOMPOSAN F'ESES SAPI POTONG
DAN SAMPAH ORGANIK TERIIAI}AP JUMLAH BAKTERI DAIY
KOLIFORM PADA KOMPOS
Tb.Benitol.
I
A.Krr@
Eulis Tanti Marlinar
Fokulto, Peternakan (Jniversitas Padiadiaran Bandung
*Alamat Kontak: Tb. Benito, Fakultos Peternakan Universitas Padjadjaran Bandung
e-m a il : yul i _tj ipto@y ahoo. con
Abstract
This study aims to determine the effect of high-composting beef cattle manure and organic waste in
the composting of total bacteria and coliform in compost The method used in this study is the
experimental method in the laboratory using a completely randomized design with three treatments
t.
3
3
and six replicates , ie Pl = 50 cm high-composting, Y2 = 6O cm and P3 = 70 cm To determine
the effect of treatment, the data obtained were analyzed by variance and Duncan test The results
showed that the height of composting beef cattle manure and organic waste significantly affect the
number of coliform bacteria and high in compost and composted beef cattle manure and organic
waste$ cm 3 (pl) yields the lowest number oi hacteria and coliform (bacteria number 6.77 x tLe
and 8.67 x 10
3)
I
!
Keywords: beef cafrle manure, orgonie waste, compasting, bacteda and eo$otm
PENDAETJLUAN
Aktivitas atau kegiatan manusia
selalu
menghasilkan limbah, apakah kegiatan dalam
di pasar tradisionil
atau kegiatan bertani, beternak dan berkebun
semuanya menghasilkan limbah. Limbah yang
dihasilkan salah satunya berupa limbah
organik, yang merupakan media pertumbuhan
mikroorganisme baik yang pathogen maupun
rumah tngga, kegiatan
yang tidak pathogen. Limbah
tersebut
selayaknya ditangani dan diolah agar tidak
menjadi sumber pencemaran lingkungan.
Salah satu metode pengolahan limbah adalah
dengan proses pengomposan.
Proses
Pengomposan merupakan proses penguraian
limbah/ sampah organik yang mudah terurai
menjadi kompos yang dilakukan oleh
mikroorganisme. Beberapa faktor yang
mempengaruhi proses pengomposan adalah :
25-35, mikroorganisme, kadar
nisbah CA.{
ab 5A-55%, temperatur 30-55oC , pH 5,5-8,
aerasi (udara) (Markel, I 98 I ).
Selama proses pengomposan terjadi
perubahan populasi milaoba, pada tahap awal
=
jamur dan bakteri meshofilik
proses dekomposisi bahan
dalam
berperan
pengomposan,
4
I
a
organik dan mengakibatkan kenaikan suhu.
K&tika suhu mencapai >40oC, mikroba
tersebut digantikan oleh balcteri, jamur dan
actinomycetes termofilik. Pada suhu > 65oC
muncul bakteri pembentuk spora yang
mengurangi aktivitas mikroba
menurunkan suhu. Bila suhu turun
:
dan
lagi
menjadi 65oC. dan menurut Pelczar
dan Chan (1988) koliform
merupakan
kelompok bakteri yang dicirikan
sebagai
gram negative, tidak
organik f0 cm' (Pi) menghasilkan jumlah bakteri berbebtuk batang
dan anaerobic
aerobic
spora,
koliform terendah (umlah koliform 8,67 x membenfuk
lactose
yang
memfermentasikan
103cfi1g.), hal ini diduga disebabkan oleh fakultatif
jam
48
waktu
gas dalam
temperatur yang terbentuk pada perlakuan (P1) dengan asam dan
cukup tinggi sehingga mempengaruhi
pertumbuhan koliform. Hal
pada suhu 35oC.
ini sejalan dengan
",8
Benito, dlck. : Pengaruh Tingi Pengomposan
Tinggi pengomposan feses sapi potong dan
sampah organik berpengaruh
nyata
terhadap jumlah bakteri dan koliform pada
kompos
2. Tinggi
pengomposan feses sapi potong
dan sampah organik -f0 cm' Gf)
jumlah
menghasilkan
bakteri dan koliform
terendatr (umlah bakteri 6,77 x lOe dan
8,67 x 103 ).
ElvingJ.,Ottoso,JR.,Vinneras,P.y', lbihn,A.
2010. Growth potential of faecal bacteria
in stimulated psychrophilidmesophilic
zones during composting of organic waste.
Journal of Applied Microbiolory. Vol 108
Issue 6, p 1974-1981, 8p"
Eulis T,M., R.L.Balia dan Yuli AeH. 200S.
Reduksi Bakteri Total
I
I
i
I
r
I
i
i
f-
E
dan
Enterobacteriaceae Pada Campuran
Lumpur Susu dan Onggok TerGrmentasi
OIeh Aspergillus niger
Puslitbangnak- Bogor.
Industri Peternakan.
Limbah
UNPAD
PRESS.Bandung.
IngraqD.T., Millner,P.D. 2007.
Factors
affecting compost tea as a potential source
of escherichia coli and salmonella on fresh
produce. Journal of Food Protection, Vol
70 Issue 4, p828-834,7p.
MarkelJ.A. I 981. Managfug Livestock Wastes.
AVI Publishing Company, [NC, Westporl
Connecticut.
Yuli A.H., Ellin H., dan Irdrard H.,
DATTAR PUSTAKA
F
Sryi potong
Eulis T.M., 2009. Biokonverei
KESIMPUI,AN
l.
Feses
Semnas
2003,
Ideutifikasi jamur dan bakteri pada proses
pengomposan kotoran sapi perah, Jurnal
IImu Tornak Vol 3, No2 Bulan Desember
Yuli A,H.,Ellin H., Eulis T,M.,. 2008. Deteksi
jumlah bakteri total dan kolifonn pada
lumpur hasil ikutan pembuatan Gasbio
Dari Feses Sapi Peratr, PERMI
Purwokerto