ANALISIS RANTAI NILAI JAMUR TIRAM DI KOTA DENPASAR.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2015), Kuta, Bali, INDONESIA, 29 – 30 Oktober 2015

PNL-40

ANALISIS RANTAI NILAI JAMUR TIRAM
DI KOTA DENPASAR
I G.A.A. Ambarawati, I D.A. Sri Yudhari, N.W.P. Artini
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana
Corresponding author: [email protected]

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jamur tiram banyak diminati masyarakat karena dapat dikonsumsi
dalam bentuk segar maupun olahan. Pengembangan usaha jamur
tiram dapat dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi di Bali karena
usaha ini dapat dijalankan dengan modal yang relatif kecil dan dapat
dikerjakan dengan melibatkan tenaga kerja keluarga. Kesempatan ini
membuka peluang bisnis budidaya jamur tiram dan olahan yang
berbahan baku jamur tiram. Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura memanfaatkan peluang
bisnis jamur tiram dengan melakukan pembinaan dan pengembangan

komoditas jamur tiram namun belum ada evaluasi terhadap
pengembangan kegiatan tersebut secara menyeluruh. Bagaimanakah
rantai nilai (value chain) jamur tiram di Kota Denpasar? Siapa saja
pemangku kepentingan dalam rantai nila tersebut? Potensi apa yang
bisa dikembangkan dalam rantai nilai jamur tiram tersebut? Menurut
Vermeulen et al. (2008), rantai nilai terbentuk ketika semua pelaku
dalam rantai tersebut bekerja sedemikian rupa sehingga
memaksimalkan terbentuknya nilai sepanjang rantai tersebut.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui mekanisme rantai nilai jamur tiram di Kota
Denpasar.
2. Untuk mengetahui kinerja rantai nilai jamur tiram di Kota
Denpasar.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di seluruh lokasi yang menjadi komponen
terkait dengan rantai nilai jamur tiram di Kota Denpasar. Metode
penentuan responden ditentukan secara purposive dan snow balling.
Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Mekanisme Rantai Nilai Jamur Tiram
Rantai nilai jamur tiram di Kota Denpasar terbentuk dari
adanya hubungan antar pemangku kepentingan yang terdiri atas
lembaga atau pihak yang terlibat dalam aliran produk, aliran
finansial, dan aliran informasi yang dimulai dari pemasok baglog
selaku penyedia input hingga konsumen akhir. Pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pendistribusian jamur tiram di Kota
Denpasar terdiri atas pemasok baglog, petani jamur tiram,
pedagang pengumpul yang juga merupakan petani jamur tiram,
pedagang pengecer, supermarket dan konsumen akhir. Pola aliran
dalam rantai nilai jamur tiram di Kota Denpasar dapat dilihat pada
Gambar 1.
Enam pola rantai pasok jamur tiram di Kota Denpasar yaitu:
a. Pola I: pemasok baglog – petani jamur – pedagang pengumpul –
pedagang pengecer di pasar tradisional – konsumen akhir
b. Pola II: pemasok baglog – petani jamur – pedagang pengumpul –
pedagang olahan jamur
c. Pola III: pemasok baglog – petani jamur – pedagang pengecer –
konsumen akhir


d. Pola IV: pemasok baglog – petani jamur – pedagang olahan
e. Pola V: pemasok baglog – petani jamur – konsumen akhir
f. Pola VI: pemasok baglog – petani jamur/pedagang pengumpul –
supermarket

Gambar 1. Contoh Grafik

KESIMPULAN
1. Mekanisme rantai nilai jamur tiram di Kota Denpasar
melibatkan berbagai pemangku kepentingan sudah
berjalan cukup baik, mulai dari aliran produk, finansial
dan informasi terkait dengan baglog, budidaya, jumlah
persediaan jamur tiram, dan informasi pasar.
2. Kinerja yang tertinggi pada rantai nilai jamur segar terlihat
pada pola petani-pedagang pengecer-konsumen akhir.
Famer’s share mencapai 76% dan keuntungan atas biaya
sebesar 6.6.
Kegiatan pengolahan jamur tiram segar menjadi crispy dapat
menjadi pertimbangan dalam pengembangan rantai nilai ini

karena menunjukkan adanya nilai tambah yang cukup tinggi.

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dana Hibah
Unggulan Program Studi Universitas Udayana tahun 2015.

DAFTAR PUSTAKA
Pujawan, I.N. 2005. Supply Chain Management. Guna Widya, Surabaya.
Siagian, Y. M. 2005. Aplikasi Supply Chain Management dalam Dunia
Usaha. Grasinfo, Jakarta.
Vermeulen, S., Woodhill, J., Proctor, F. and Delnoye, R. 2008. Chain-wide
learning for inclusive agrifood market development. IIED and Wageningen
International, London.
Wibawa, M.S. 2015. Analisis Rantai Pasok Jamur Tiram di Kota Denpasar.
(tesis). Program Studi Magister Agribisnis, Universitas Udayana, Denpasar.