Faktor-Faktor Sukses Wirausahawan Wanita di Kota Bandung.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Wanita yang mempunyai peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wirausahawan memiliki beban dua kali lipat dibandingkan seorang wirausahawan pria yang berfokus pada pekerjaan dan tidak harus mengurus urusan rumah tang-ga. Namun ternyata di sisi lain, para wanita yang memiliki peran ganda tersebut juga bisa meraih sukses dalam usahanya dan bahkan kesuksesannya bisa melebihi para wirausahawan pria. Dengan demikian, dilakukan sebuah penelitian yang ber-tujuan untuk mengetahui apa sajakah yang menjadi faktor sukses dari wirausaha-wan wirausaha-wanita tersebut khususnya yang telah berumah tangga dan memiliki peran ganda. Data dikumpulkan melalui survei langsung kepada 127 orang responden, dengan tingkat pengembalian 100%. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa di-mensi karakteristik personal dan bisnis berkontribusi tinggi, didi-mensi dukungan pemerintah dan pengetahuan bisnis berkontribusi tinggi, serta dimensi keterlibatan sosial berkontribusi sedang terhadap kesuksesan wirausahawan wanita. Hasil penelitian lainnya menunjukan bahwa indikator yang memberikan distribusi terbesar terhadap kesuksesan yaitu keahlian mengelola karyawan. Implikasi mana-jerial yang dapat diajukan berdasarkan hasil penelitian adalah pelatihan/seminar yang dibuka oleh pemerintah dan non-pemerintah dalam hal leadership dan se-bagainya untuk perkembangan usaha para wirausahawan wanita.
Kata kunci: Faktor sukses, wirausahawan wanita, karakteristik personal dan
(2)
viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Women who have multiple roles as a housewives and as an entrepreneur have double responsible than male entrepreneurs which focuses only on job and doesn’t have to take care of the home affairs. But apparently on the other hand, women who have multiple roles can also be successful in their busines and their success can exceed male entrepreneurs. Thus, conducted a study that aims to find out what is the success factors of entrepreneurs, especially women who have been married and have a multiple roles. Data were collected through direct surveys of the 127 respondents with a return of 100%. Results from the study showed that the dimension of personal and business attributes contributes high,dimension of the support and knowledge contributes high, and dimension of social involvement contributes mediumto the success of women entrepreneurs. Other results show that the indicators that provide the largest contributor to the success that is exper-tise to manage employees. Managerial implications which may be filed based on the results of the study is a training / seminar that was opened by the government and non-government in terms of leadership and so on for the business develop-ment of women entrepreneurs.
Key words: success factors, women entrepreneurs, personal and business attrib-utes, support and knowledge, social involvement
(3)
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ...iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ...viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ...xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR DIAGRAM ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1 Kewirausahaan ... 8
2.1.1 Esensi Kewirausahaan ... 9
2.1.2 Hakikat Kewirausahaan... 10
2.1.3 Proses Kewirausahaan ... 13
2.2 Wirausahawan ... 14
2.2.1 Karakteristik Wirausahawan ... 17
2.2.2 Sifat Wirausahawan... 19
(4)
x Universitas Kristen Maranatha
2.2.4 Kompetensi Wirausahawan ... 23
2.3 Bisnis ... 25
2.3.1 Ide Bisnis ... 26
2.3.2 Kategori Bisnis ... 26
2.3.3 Bentuk Bisnis ... 28
2.4 Peran Gender ... 29
2.4.1 Perbedaan Wanita dan Pria ... 29
2.4.2 Perbedaan Wanita dan Pria dalam Berwirausaha ... 30
2.5 Wirausahawan Wanita ... 32
2.5.1 Motivasi Wirausahawan Wanita ... 33
2.5.2 Hambatan Wirausahawan Wanita ... 33
2.6 Kesuksesan Usaha ... 34
2.6.1 Karakteristik Personal dan Bisnis. ... 35
2.6.2 Dukungan Pemerintah dan Pengetahuan Bisnis ... 36
2.6.3 Keterlibatan Sosial ... 36
2.7 Penelitian Terdahulu ... 37
2.8 Rerangka Teoritis ... 40
2.9 Rerangka Pemikiran ... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 44
3.1 Jenis Penelitian ... 44
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 44
3.2.1 Populasi ... 44
3.2.2 Sampel ... 45
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 46
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 48
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 51
3.5 Teknik Analisis Data ... 51
(5)
xi Universitas Kristen Maranatha
3.5.2 Uji Reliabilitas... 53
3.5.3 Uji Normalitas ... 54
3.5.4 Analisis Kuantitatif Deskriptif ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
4.1 Hasil Uji Validitas ... 58
4.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 61
4.3 Hasil Uji Normalitas ... 62
4.4 Hasil Penelitian Berdasarkan Analisis Kuantitatif Deskriptif ... 63
4.4.1 Profil Responden ... 63
4.4.2 Analisis Dimensi Karakteristik Personal dan Bisnis ... 70
4.4.3 Analisis Dimensi Dukungan Pemerintah dan Pengetahuan Bisnis ... 72
4.4.4 Analisis Dimensi Keterlibatan Sosial ... 72
4.5 Pembahasan ... 73
4.5.1 Dimensi Karakteristik Personal dan Bisnis ... 73
4.5.2 Dimensi Dukungan Pemerintah dan Pengetahuan Bisnis ... 74
4.5.3 Dimensi Keterlibatan Sosial ... 75
BAB V PENUTUP ... 76
5.1 Simpulan ... 76
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 77
5.3 Implikasi Penelitian ... 78
5.4 Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 83
LAMPIRAN ... 86
(6)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Tentang Kewirausahaan.. ... 12 Gambar 2.2 Rerangka Teoritis ... 40 Gambar 2.3 Rerangka Pemikiran ... 41
(7)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Pria dan Wanita.. ...29
Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu. ...37
Tabel 3.1 Penentuan Jumlah Sampel Dari Populasi Tertentu Dengan Taraf Kesalahan 1%, 5%, dan 10% .. ...46
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel. ...48
Tabel 3.3 Kategori Skala Interval.. ...56
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas untuk Dimensi Karakteristik Personal dan Bisnis ...59
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas untuk Dimensi Dukungan Pemerintah dan Pengetahuan Bisnis...60
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas untuk Dimensi Keterlibatan Sosial. ...61
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas. ...62
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas. ...63
Tabel 4.6 Profil Wirausahawan Wanita Berdasarkan Umur. ...64
Tabel 4.7 Profil Wirausahawan Wanita Berdasarkan Status ...65
Tabel 4.8 Profil Wirausahawan Wanita Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...66
Tabel 4.9 Profil Wirausahawan Wanita Berdasarkan Kepemilikan Usaha ...67
Tabel 4.10 Profil Wirausahawan Wanita Berdasarkan Jenis Usaha ...69
Tabel 4.11 Hasil Dimensi Karakteristik Personal dan Bisnis ...70
Tabel 4.12 Hasil Dimensi Dukungan Pemerintah dan Pengetahuan Bisnis...72
(8)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik 4.1 Profil Wirausahawan Wanita Berdasarkan Umur ...64 Grafik 4.2 Profil Wirausahawan Wanita Berdasarkan Status ...65 Grafik 4.3 Profil Wirausahawan Wanita Berdasarkan
Pendidikan Terakhir ...66 Grafik 4.4 Profil Wirausahawan Wanita Berdasarkan
Kepemilikan Usaha ...68 Grafik 4.5 Profil Wirausahawan Wanita Berdasarkan
(9)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan yang tidak akan ada habisnya, dimana kebutuhan tersebut harus bisa terpenuhi. Seperti teori hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow yang terdiri dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri (Robbins & Judge, 2014:223). Hasrat untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut lah yang menjadi dasar bagi setiap insan manusia untuk berusaha guna mencapai suatu hasil keuntungan yang berujung pada terpenuhinya kebutuhan tersebut dari keuntungan yang didapat.
Cara untuk mendapatkan keuntungan guna memenuhi kebutuhan bisa dilakukan dengan bekerja kepada orang lain atau biasa disebut karyawan. Namun di masa moderen ini tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan, baik itu kalangan berpendidikan seperti sarjana dan juga golongan yang kurang berpendidikan yang hanya menempuh sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas atau bahkan tidak bersekolah sama sekali.
Menurut data BPS (2014) pada pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, pada tahun 2014 di bulan februari total pengangguran yang ada berjumlah 7.147.079 orang dan angka tersebut terus bertambah sehingga pada tahun yang sama di bulan agustus jumlah pengangguran di Indonesia mencapai total 7.244.905 orang, dari data tersebut juga bisa menjadi bukti bahwa
(10)
B a b 1 P e n d a h u l u a n| 2
Universitas Kristen Maranatha pengangguran di Indonesia terus bertambah dan bisa menjadi faktor yang berpengaruh negatif terhadap perekonomian Indonesia.
Terdapat cara lain untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut yaitu dengan cara membuka usaha sendiri dan membuat lapangan kerja bagi orang lain atau biasa disebut berwirausaha, pelaku wirausahanya disebut wirausahawan dimana wirausahawan didefinisikan sebagai seseorang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk maksud memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan mengombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut (Scarborough & Zimmerer, 1993:5 dalam Suryana, 2013:13).
Dengan berwirausaha seorang individu bisa mendapat banyak sekali keuntungan, yaitu: (Suharyadi dkk., 2007:9)
1. Bisa memiliki kebebasan mencapai tujuan yang dikehendaki,
2. Mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan potensi diri secara penuh
3. Memperoleh manfaat dan laba yang maksimal 4. Terbuka kesempatan untuk melakukan perubahan
5. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam menciptakan kesempatan kerja
6. Terbuka peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha mereka
Berwirausaha bisa dilakukan dengan cara membuka usaha dengan sektor mikro, kecil, menengah, ataupun besar. Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia pada tahun 2013, Indonesia
(11)
B a b 1 P e n d a h u l u a n| 3
Universitas Kristen Maranatha memiliki jumlah usaha besar sekitar 5.066 unit (0,01%) yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.537.162 orang (3,01%) , usaha menengah sekitar 52.106 unit (0,09%) yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.949.385 orang (3,36%), usaha kecil sebesar 654.222 unit (1,13%) yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 5.570.231 orang (4,73%) dan usaha mikro sebesar 57.189.393 unit (98,77%) yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 104.624.466 orang (88,90%). Menurut data tersebut bisa disimpulkan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga usaha mikro, kecil, dan menengah tersebut memegang peranan penting dalam perekonomian di Indonesia.
Berdasarkan studi terbaru yang dilakukan oleh Asia Foundation, menunjukkan bahwa sekitar 23 persen adalah pengusaha wanita. Jumlahnya, tumbuh 8 persen setiap tahunnya (Lukihardianti, 2015). Di Indonesia sendiri perkembangan wanita pengusaha bisa berpotensi meningkatkan perekonomian Negara seperti hal nya disebutkan oleh Suryana (2013:59) bahwa wirausahawan memiliki fungsi makro dimana wirausahawan berperan dalam ekonomi nasional sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu Negara. Pada akhirnya dari perkembangan tersebut bisa berdampak positif terhadap menurunnya tingkat kemiskinan.
Data dari Kementrian Koperasi dan UKM pada 2015 tercatat, dari sekitar 52 juta pelaku UKM yang ada di seluruh Indonesia, sebanyak 60 persen usaha dijalankan oleh perempuan (Lukihardianti, 2015). Dari data tersebut juga sudah jelas bahwa wanita sebagai wirausahawan (entrepreneur) tidak bisa dianggap
(12)
B a b 1 P e n d a h u l u a n| 4
Universitas Kristen Maranatha sebelah mata atau lebih direndahkan dibanding para pria yang sama-sama berperan sebagai wirausahawan.
Sebagai wanita pengusaha sudah pasti terdapat hambatan-hambatan dalam menjalankan usahanya, dalam makalah Tulus Tambunan (2012) disebutkan bahwa hambatan yang dialami oleh wanita pengusaha di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Pertama yaitu tingkat pendidikan rendah dan tidak ada atau sedikit sekali akses ke pelatihan-pelatihan.
2. Kedua yaitu beban rumah tangga yang besar.
3. Ketiga yaitu di Indonesia juga masih banyak daerah dimana wanita terhalang untuk membuka usaha sendiri oleh hambatan-hambatan baik yang beralasan tradisi, kebiasaan, budaya, agama, maupun yang bersifat legal.
4. Keempat yaitu kurang akses ke kredit dari lembaga-lembaga keuangan normal.
Hambatan-hambatan yang disebutkan diatas seperti pendidikan, kurangnya pelatihan, dan kurangnya akses kredit pun dapat dirasakan juga oleh para pengusaha pria, namun dalam hal kodrat wanita itu berbeda dari para pria. Kodrat wanita sebagai seorang ibu rumah tangga yang harus tinggal dirumah dan mengurus suami dan anak-anaknya menjadi hambatan utama seorang wanita pengusaha.
Wanita yang mempunyai peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wirausahawan tersebut sudah pasti memiliki beban dua kali lipat dibandingkan seorang wirausahawan pria yang berfokus pada pekerjaan dan tidak
(13)
B a b 1 P e n d a h u l u a n| 5
Universitas Kristen Maranatha harus mengurus urusan rumah tangga. Namun ternyata di sisi lain, para wanita yang memiliki peran ganda tersebut juga bisa meraih sukses pada usahanya dan bahkan kesuksesannya bisa melebihi para wirausahawan pria.
Sebagai contoh nyata dari kesuksesan wanita pengusaha yang memiliki peran ganda sebagai seorang ibu rumah tangga yaitu diambil dari 5 Ibu Rumah Tangga yang Sukses Jadi Miliuner (Kusuma, 2014):
1. Sara Blakely (US$ 1 miliar) 2. Sheri Schmelzer (US$ 300 juta) 3. Stephenie Meyer (US$ 125 juta) 4. Sandy Stein (US$ 25 juta) 5. Debra Cohen (US$ 3,5 juta)
Di Indonesia sendiri sudah terdapat banyak pengusaha wanita sukses, sebagai contoh yaitu Hanifa Ambadar, seorang co-founder Female Daily Network (Freischlad, 2015). Lalu ada juga Ella V.Brizadly, seorang full time mother dan pendiri label PRibuMI (Ngantung, 2014). Yang terakhir dari pengusaha nasional dan mancanegara yaitu ibu Moeryati Soedibyo yang merupakan pemilik PT Mustika Ratu yang terkenal karena jamu Mustika Ratu-nya (Soegoto, 2014:14).
Kota Bandung, berdasarkan data yang diperoleh dari DISPERINDAG Kota Bandung pada tahun 2015 jumlah usaha mikro yang ada yaitu 4.506 unit, usaha kecil 390 unit dan usaha menengah sebanyak 281 unit. Kota Bandung juga terkenal akan wisata kulinernya, berdasarkan data BPS Kota Bandung (2015), potensi Kota bandung sebagai salah satu tujuan wisata sangat di topang oleh kekayaan wisata kuliner yang dimiliki Kota Bandung, mulai dari restoran berkelas hingga penyedia makan minum yang berjualan menggunakan gerobak atau
(14)
B a b 1 P e n d a h u l u a n| 6
Universitas Kristen Maranatha keliling. Kuliner merupakan salah satu potensi sektor ekonomi kreatif yang dimiliki Kota Bandung. Penyediaan akomodasi dan makan minum di Kota Bandung menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cenderung terus meningkat setiap tahunnya .
Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui apa saja yang menjadi faktor sukses dari para wirausahawan wanita UMKM bidang makanan dan minuman di Kota Bandung tersebut dalam membangun usaha-usaha mereka, meskipun disisi lain mereka adalah wanita dengan kodratnya yang membatasi kebebasan para wanita pengusaha tersebut dalam berwirausaha dan mengembangkan usahanya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar tingkat kontribusi setiap dimensi faktor sukses terhadap kesuksesan wirausahawan wanita di Kota Bandung?
2. Faktor sukses apa yang paling dominan dari semua dimensi dalam kontribusinya terhadap kesuksesan wirausahawan wanita di kota Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kontribusi setiap dimensi faktor sukses terhadap kesuksesan wirausahawan wanita di Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui faktor sukses apa yang paling dominan dari semua dimensi dalam kontribusinya terhadap kesuksesan wirausahawan wanita di kota Bandung.
(15)
B a b 1 P e n d a h u l u a n| 7
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan kegunaan, baik itu bagi penulis sendiri, bagi pemerintah, maupun bagi pihak lain. Manfaatnya adalah:
1. Manfaat Bagi Pemerintah
Sebagai sumber pembuatan kebijakan mengenai para pengusaha perempuan sehingga kebijakan yang berlaku adil bagi seluruh pengusaha baik pria dan wanita.
2. Manfaat Bagi Akademisi
Bisa menjadi acuan bagi para peneliti yang akan datang yang akan meneliti para pengusaha perempuan.
3. Manfaat Bagi Responden
Memberikan masukan dan saran untuk kemajuan usaha yang dijalani dan para pengusaha wanita tersebut bisa memahami bagaimana cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan usaha.
(16)
76 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, pada bab ini peneliti menarik kesimpulan, menjelaskan keterbatasan penelitian, implikasi penelitian serta memberikan saran terhadap instansi maupun pribadi yang terkait penelitian ini. Kesimpulan dan saran dari pembahasan tentang “Analisis Faktor -Faktor Sukses Wirausahawan Wanita di Kota Bandung” yang dapat dilihat di bawah ini:
5.1 Simpulan
1. Berdasarkan dari hasil analisis deskriptif yang telah diperoleh, bisa disimpulkan bahwa tingkat kontribusi pada dimensi pertama, yaitu karakteristik personal dan bisnis terhadap kesuksesan wirausahawan wanita di Kota Bandung masuk kedalam kategori tinggi. Hal ini ditunjukan melalui nilai mean keseluruhan sebesar 4,35. Untuk tingkat kontribusi pada dimensi kedua, yaitu dukungan pemerintah dan pengetahuan bisnis terhadap kesuksesan wirausahawan wanita di Kota Bandung masuk kedalam kategori tinggi dengan nilai keseluruhan sebesar 4,13. Selanjutnya untuk tingkat kontribusi pada dimensi ketiga, yaitu keterlibatan sosial terhadap kesuksesan wirausahawan wanita di Kota Bandung masuk kedalam kategori sedang dengan nilai keseluruhan sebesar 3,57.
(17)
B a b 5 P e n u t u p| 77
Universitas Kristen Maranatha 2. Dari hasil penelitian yang diperoleh, bisa disimpulkan bahwa faktor sukses
yang paling dominan kontribusinya pada kesuksesan para wirausahawan wanita di Kota Bandung dan pada dimensi karakteristik personal dan bisnis adalah mengenai keahlian dalam mengelola karyawan, yaitu sebesar 4,81 dengan kategori tinggi. Pada dimensi dukungan pemerintah dan pengetahuan bisnis, faktor yang paling dominan yaitu mengenai dukungan pemerintah yang memuaskan dengan nilai mean sebesar 4,79 dengan kategori tinggi. Pada dimensi keterlibatan sosial diperoleh faktor yang paling dominan yaitu jaringan sosial yang kuat dengan nilai mean sebesar 4,43 dalam kategori tinggi. Terakhir, faktor sukses paling dominan secara keseluruhan yaitu keahlian dalam mengelola karyawan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengalami beberapa keterbatasan. Keterbatasan tersebut diantaranya adalah:
1. Populasi dan sampel yang digunakan terbatas hanya bersumber dari UMKM dalam bidang makanan dan minuman sehingga data yang dihasilkan tidak sempurna karena tidak mewakili semua sisi pengusaha wanita di Kota Bandung.
2. Dalam variabel faktor-faktor sukses hanya terdapat 3 dimensi, yaitu dimensi karakteristik personal dan bisnis, dimensi dukungan pemerintah dan pengetahuan bisnis, dimensi keterlibatan sosial dan terdapat 31 indikator. Hanya terdapat 3 dimensi dan 31 indikator dikarenakan sumber penelitian ini berasal dari penelitian sebelumnya, dan sumber dari 3
(18)
B a b 5 P e n u t u p| 78
Universitas Kristen Maranatha dimensi ini berasal dari penelitian Zhu dan Chu (2010), sedangkan 31 indikator tersebut berasal dari 3 penelitian sebelumnya, yaitu milik Zhu & Chu (2010), Sanker & Palit (2014), dan Lee & Yang (2013).
5.3 Implikasi Penelitian
Dari analisis penelitian yang dilakukan memperoleh hasil penelitian yang baru berupa keahlian dalam mengelola karyawan sebagai faktor sukses paling dominan pada wirausahawan wanita yang menjadi responden penelitian yang dilakukan di Kota Bandung. Hasil penelitian tersebut juga didasarkan dari kenyataan yang ada, bahwa seorang ibu rumah tangga sudah pasti atau rata-rata menjadi pengelola urusan dan kebutuhan keluarga atau istilahnya merupakan manajer keluarga, jadi dalam urusan mengelola karyawan pun mereka sudah memiliki dasar (basic). Sehingga dari keluwesan dalam mengelola karyawan tersebut, karyawan akan menjadi karyawan yang baik (excellent) dan bisa membantu dalam keberhasilan usaha. Hasil penelitian yang didapatkan tersebut berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zhu & Chu (2010) dimana yang menjadi faktor sukses paling dominan yaitu reputasi untuk kejujuran. Penelitian lain yang dilakukan oleh Lee & Yang (2013) memperoleh hasil yaitu dimensi sumber daya lah yang memiliki nilai terbesar, sehingga disebutkan bahwa modal awal dari pemerintah sangat membantu bagi para wirausahawan. Hasil penelitian menurut Alam & Omar (2011) menunjukkan bahwa dukungan keluarga, hubungan sosial, serta motivasi internal berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan wirausahawan wanita dan tidak berpengaruh signifikan pada teknologi komunikasi dan informasi. Pada penelitian Sarker & Palit (2014) pun tidak ditemukan keahlian dalam mengelola karyawan sebagai salah satu faktor sukses.
(19)
B a b 5 P e n u t u p| 79
Universitas Kristen Maranatha Hasil penelitian baru tersebut bisa memberikan implikasi manajerial terhadap para responden berupa wirausahawan wanita pada bidang makanan dan minuman yang terdaftar dalam data DISPERINDAG Kota Bandung (2015). Dalam hal ini juga, mengenai dihasilkannya faktor mengelola karyawan menjadi faktor sukses dominan, maka bisa disimpulkan bahwa sebagai wirausahawan wanita harus bisa memperkuat fungsi kepemimpinan.
Seorang wanita yang pada dasarnya lemah lembut juga harus bisa menjadi kuat dan tegas kepada orang lain, dalam hal ini khususnya karyawan perusahaan. Tidak hanya laki-laki yang bisa memimpin namun wanita juga bisa. Tidak hanya memimpin seorang karyawan wanita, namun para wirausahawan wanita tersebut juga harus bisa memimpin dan mengelola karyawan pria. Para wirausahawan wanita tersebut harus bisa memiliki visi untuk menjadikan karyawan-nya sebagai bagian dari keluarga, sehingga para karyawan bisa memberikan loyalitas kepada perusahaan dan akan menjaga perusahaan seperti milik dari para karyawan itu sendiri.
Namun dalam mengelola karyawan itu tidak semudah yang dipikirkan, semua butuh proses pendekatan, pembelajaran, dan pengalaman. Oleh karena itu akan lebih baik jika para wirausahawan wanita tersebut banyak mengikuti seminar dan pelatihan-pelatihan mengenai leadership, mengenai cara berwirausaha yang lebih baik, dan lainnya.
Selain dari kegiatan-kegiatan pelatihan dan seminar yang dilakukan oleh badan non-pemerintah, akan lebih baik juga bila pemerintah mendukung program-program kewirausahaan perempuan, baik itu untuk ibu rumah tangga maupun para
(20)
B a b 5 P e n u t u p| 80
Universitas Kristen Maranatha remaja. Dengan dilakukannya seminar dan pelatihan dari pemerintah akan lebih diharapkan partisipasinya dari para wirausahawan wanita tersebut.
Sedangkan implikasi metodologi yang ditunjukan untuk penelitian lanjutan maupun peneliti lainnya, yaitu sebaiknya responden yang diteliti tidak hanya berdasar pada bidang makanan dan minuman saja. Akan lebih baik jika mencari responden pada bidang lain dan lebih luas lagi untuk membandingkan pada penelitian ini, dimana respondennya memiliki usaha pada bidang makanan dan minuman. Selain dari sisi responden juga diharapkan wilayah penelitian tidak hanya di wilayah Kota Bandung, namun bisa dilakukan di wilayah-wilayah pedesaan dimana banyak sekali hambatan yang dirasakan oleh para wirausahawan wanita di pedesaan di bandingkan dengan di kota. Jadi intinya akan lebih baik bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan profil respondennya.
Selain dari sisi profil responden, pada bidang gender pun akan lebih baik jika diperluas. Penelitian tidak hanya dilakukan dengan objek wanita namun melakukan perbandingan antara wanita dengan pria, sehingga penelitian akan lebih menarik.
Dalam hal dimensi dari faktor sukses tersebut juga bisa dikembangkan dari tiga dimensi, yaitu karakteristik personal dan bisnis, dukungan pemerintah dan pengetahuan bisnis, serta keterlibatan sosial. Lebih baik lagi dari indikator yang ada dibagi menjadi beberapa dimensi.
(21)
B a b 5 P e n u t u p| 81
Universitas Kristen Maranatha
5.4 Saran
Berdasarkan dari kesimpulan serta keterbatasan penelitian, maka dengan ini peneliti ingin memberikan saran-saran demi kepentingan wirausahawan wanita, pemerintah, serta peneliti selanjutnya. Saran-saran tersebut diantaranya adalah:
1. Responden (Wirausahawan Wanita)
Atas dasar nilai karakteristik personal dan bisnis yang paling tinggi, maka untuk para wirausahawan wanita diharapkan agar bisa mempertegas kembali karakteristik dari diri sendiri dan karakteristik dari usaha yang dimiliki. Para wirausahawan wanita harus bisa mengembangkan sifat dan karakteristiknya yang positif sebagai wirausahawan. Harus bisa mengenali nilai strength, weakness, opportunity, dan threats dari perusahaan mereka agar perusahaan mereka bisa terus berkembang dan sebagai ibu rumah tangga bisa membantu perekonomian keluarga. Akan lebih baik lagi jika para wirausahawan wanita tersebut membuat business plan untuk perusahaan mereka.
Selain dari sisi usaha, para wirausahawan wanita juga harus bisa membagi waktunya antara pekerjaan dan keluarga, dan yang nomor satu adalah keluarga.
2. Pemerintah
Sebagai pemerintah sebaiknya bisa memberikan data-data akurat lagi mengenai wirausahawan, baik itu wanita atau pria. Dengan data yang akurat dan lengkap maka akan memudahkan penelitian terhadap wirausahawan, dan dari hasil penelitian yang baik itu juga akan membantu
(22)
B a b 5 P e n u t u p| 82
Universitas Kristen Maranatha pemerintah dalam mengembangkan program kewirausahaan dan juga pengolahan kembali kebijakan-kebijakan terkait para wirausahawan. 3. Peneliti Selanjutnya
Untuk para peneliti selanjutnya, sebaiknya menggunakan lebih dari 3 dimensi faktor sukses. Tujuannya agar penelitian yang dilakukan bisa menghasilkan data yang lebih fokus dan rinci, sebagai contoh dari penelitian Sarker & Palit (2014) yang membuat 8 dimensi faktor sukses. Kedua, bagi para peneliti selanjutnya diharapkan untuk benar-benar mengerti tiap-tiap dimensi yang ada serta memperluas kembali jumlah dimensi yang ada agar bisa mewakili seluruh indikator faktor sukses yang ada.
(23)
83 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Alam, S.S.,& Omar, N.A. (2011). An Empirical Study of Success Factors of Women Entrepreneurs in Southern Region in Malaysia. International Journal of Economics and Finance. Vol.3. No.2.
Alecchi, B.E.A.,& Markovic, M.R. (2013). Women and Entrepreneurship: Female Durability, Persistance and Intuition at Work.USA: Gower.
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2004-2014. Berbagai Tahun Penerbitan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung. Statistik Daerah Kota Bandung. (2015). BKKBN. (2007). Modul 2: Konsep dan Teori Gender, Jakarta: PUSNA BKKBN
Damayanti, N. ,& Harti.(2013). Perbedaan Jenis Kelamin Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN). Vol 1. No.3.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung. Database UKM Kota Bandung. Berbagai Tahun Penerbitan.
Freischlad, N. 10 entrepreneur wanita di Indonesia yang sukses mendobrak dunia startup. Diakses 4 januari 2016, pukul 13:52 di:https://id.techinasia.com/daftar-founder-startup-wanita-indonesia/
Hadi, S. (2015). Metodologi Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Harianti, A., Veronica, M. S., Nur., Setiawan, S., dan Iskandar, D. (2012). Statistika II. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Hartono, J. (2013). METODOLOGI PENELITIAN BISNIS: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman Edisi 6. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. (2013). Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Dan Usaha Besar (UB) Tahun 2012 – 2013. Indonesia.
Kurniawan, A. (2014). Metode Riset untuk Ekonomi & Bisnis: Teori, Konsep & Praktik Penelitian Bisnis (Dilengkapi Perhitungan Pengolahan Data dengan IBM SPSS 22.0). Bandung: Alfabeta
Kusuma, D. R. Ini Dia 5 Ibu Rumah Tangga yang Sukses Jadi Miliuner. Diakses pada 4
januari 2016, pukul 01:06 di:
http://finance.detik.com/read/2014/03/03/080640/2512981/68/ini-dia-5-ibu-rumah-tangga-yang-sukses-jadi-miliuner
(24)
84 Universitas Kristen Maranatha Lee, L.,& Yang, C.L. (2013). Key Success Factors in Female Micro Entrepreneurship-A
Study of the Catering Business. Service Science and Management Research (SSMR). Volume 2. Issue 3.
Lukihardianti, A. & Sudiaman, M. Jumlah Pengusaha UMKM Perempuan Meningkat. Diakses pada 23 Desember 2015, pukul 20.26 di: http://www.republika.co.id/berita /ekonomi/makro/15/07/13/nrfiur-jumlah-pengusaha-umkm-perempuan-meningkat Ngantung, D. Kisah Inspiratif Ella Sukses jadi Full Time Mother dan Wanita Pengusaha.
Diakses pada 4 januari 2016, pukul 13:57 di: http://batam.tribunnews.com/2014/05/24/kisah-inspiratif-ella-sukses-jadi-full-time-mother-dan-wanita-pengusaha
Robbins, P. S.,& Judge, A. T. (2014). Perilaku Organisasi: Organizational Behaviour Edisi dua belas. Jakarta: Salemba Empat.
Santosa, P. B., & Hamdani, M. (2007). Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sarker, S.,& Palit, M. (2014). Determinants of success factors of women entrepreneurs in Bangladesh – A study based on Khulna region. Business and Economic Research. Vol.4. No.2.
Soegoto, E. S. (2014). ENTREPRENEURSHIP: MENJADI PEBISNIS ULUNG Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sugiyono. (2014). METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF DAN R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharyadi., Nugroho, A., Purwanto,. Dan Faturohman, M. (2007). Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. Jakarta: Salemba Empat.
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Suprapti, S.,& Riyanto, J. (2013). Key Sukses Faktor Entrepreneur Activity Berdasar Gender Dalam Pengembangan Kewirausahaan (Studi UKM di Kabupaten Semarang). Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang. Vol.2. No.3.
Supranto, J. (2008). STATISTIK: Teori dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Suryana. (2013). KEWIRAUSAHAAN: Kiat dan Proses Menuju Sukses Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Suryana, Y., & Bayu, K. (2010). Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Tambunan, T. (2012). Wanita Pengusaha di UMKM di Indonesia: Motivasi dan Kendala. LPFE Universitas Trisakti.
(25)
85 Universitas Kristen Maranatha Zhu, L.,& Chu, H. M. (2010). Motivations, Success Factors and Problems Encountered by
Chinese Women Entrepreneurs: A Factors Analysis. International Review of Business Research Papers. Volume 6. Number 5.164-180.
(1)
B a b 5 P e n u t u p| 80
Universitas Kristen Maranatha remaja. Dengan dilakukannya seminar dan pelatihan dari pemerintah akan lebih diharapkan partisipasinya dari para wirausahawan wanita tersebut.
Sedangkan implikasi metodologi yang ditunjukan untuk penelitian lanjutan maupun peneliti lainnya, yaitu sebaiknya responden yang diteliti tidak hanya berdasar pada bidang makanan dan minuman saja. Akan lebih baik jika mencari responden pada bidang lain dan lebih luas lagi untuk membandingkan pada penelitian ini, dimana respondennya memiliki usaha pada bidang makanan dan minuman. Selain dari sisi responden juga diharapkan wilayah penelitian tidak hanya di wilayah Kota Bandung, namun bisa dilakukan di wilayah-wilayah pedesaan dimana banyak sekali hambatan yang dirasakan oleh para wirausahawan wanita di pedesaan di bandingkan dengan di kota. Jadi intinya akan lebih baik bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan profil respondennya.
Selain dari sisi profil responden, pada bidang gender pun akan lebih baik jika diperluas. Penelitian tidak hanya dilakukan dengan objek wanita namun melakukan perbandingan antara wanita dengan pria, sehingga penelitian akan lebih menarik.
Dalam hal dimensi dari faktor sukses tersebut juga bisa dikembangkan dari tiga dimensi, yaitu karakteristik personal dan bisnis, dukungan pemerintah dan pengetahuan bisnis, serta keterlibatan sosial. Lebih baik lagi dari indikator yang ada dibagi menjadi beberapa dimensi.
(2)
B a b 5 P e n u t u p| 81
Universitas Kristen Maranatha 5.4 Saran
Berdasarkan dari kesimpulan serta keterbatasan penelitian, maka dengan ini peneliti ingin memberikan saran-saran demi kepentingan wirausahawan wanita, pemerintah, serta peneliti selanjutnya. Saran-saran tersebut diantaranya adalah:
1. Responden (Wirausahawan Wanita)
Atas dasar nilai karakteristik personal dan bisnis yang paling tinggi, maka untuk para wirausahawan wanita diharapkan agar bisa mempertegas kembali karakteristik dari diri sendiri dan karakteristik dari usaha yang dimiliki. Para wirausahawan wanita harus bisa mengembangkan sifat dan karakteristiknya yang positif sebagai wirausahawan. Harus bisa mengenali nilai strength, weakness, opportunity, dan threats dari perusahaan mereka agar perusahaan mereka bisa terus berkembang dan sebagai ibu rumah tangga bisa membantu perekonomian keluarga. Akan lebih baik lagi jika para wirausahawan wanita tersebut membuat business plan untuk perusahaan mereka.
Selain dari sisi usaha, para wirausahawan wanita juga harus bisa membagi waktunya antara pekerjaan dan keluarga, dan yang nomor satu adalah keluarga.
2. Pemerintah
Sebagai pemerintah sebaiknya bisa memberikan data-data akurat lagi mengenai wirausahawan, baik itu wanita atau pria. Dengan data yang akurat dan lengkap maka akan memudahkan penelitian terhadap wirausahawan, dan dari hasil penelitian yang baik itu juga akan membantu
(3)
B a b 5 P e n u t u p| 82
Universitas Kristen Maranatha pemerintah dalam mengembangkan program kewirausahaan dan juga pengolahan kembali kebijakan-kebijakan terkait para wirausahawan. 3. Peneliti Selanjutnya
Untuk para peneliti selanjutnya, sebaiknya menggunakan lebih dari 3 dimensi faktor sukses. Tujuannya agar penelitian yang dilakukan bisa menghasilkan data yang lebih fokus dan rinci, sebagai contoh dari penelitian Sarker & Palit (2014) yang membuat 8 dimensi faktor sukses. Kedua, bagi para peneliti selanjutnya diharapkan untuk benar-benar mengerti tiap-tiap dimensi yang ada serta memperluas kembali jumlah dimensi yang ada agar bisa mewakili seluruh indikator faktor sukses yang ada.
(4)
83 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Alam, S.S.,& Omar, N.A. (2011). An Empirical Study of Success Factors of Women Entrepreneurs in Southern Region in Malaysia. International Journal of Economics and Finance. Vol.3. No.2.
Alecchi, B.E.A.,& Markovic, M.R. (2013). Women and Entrepreneurship: Female Durability, Persistance and Intuition at Work.USA: Gower.
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2004-2014. Berbagai Tahun Penerbitan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung. Statistik Daerah Kota Bandung. (2015). BKKBN. (2007). Modul 2: Konsep dan Teori Gender, Jakarta: PUSNA BKKBN
Damayanti, N. ,& Harti.(2013). Perbedaan Jenis Kelamin Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN). Vol 1. No.3.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung. Database UKM Kota Bandung. Berbagai Tahun Penerbitan.
Freischlad, N. 10 entrepreneur wanita di Indonesia yang sukses mendobrak dunia startup. Diakses 4 januari 2016, pukul 13:52 di:https://id.techinasia.com/daftar-founder-startup-wanita-indonesia/
Hadi, S. (2015). Metodologi Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Harianti, A., Veronica, M. S., Nur., Setiawan, S., dan Iskandar, D. (2012). Statistika II. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Hartono, J. (2013). METODOLOGI PENELITIAN BISNIS: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman Edisi 6. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. (2013). Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Dan Usaha Besar (UB) Tahun 2012 – 2013. Indonesia.
Kurniawan, A. (2014). Metode Riset untuk Ekonomi & Bisnis: Teori, Konsep & Praktik Penelitian Bisnis (Dilengkapi Perhitungan Pengolahan Data dengan IBM SPSS 22.0). Bandung: Alfabeta
Kusuma, D. R. Ini Dia 5 Ibu Rumah Tangga yang Sukses Jadi Miliuner. Diakses pada 4
januari 2016, pukul 01:06 di:
http://finance.detik.com/read/2014/03/03/080640/2512981/68/ini-dia-5-ibu-rumah-tangga-yang-sukses-jadi-miliuner
(5)
84 Universitas Kristen Maranatha Lee, L.,& Yang, C.L. (2013). Key Success Factors in Female Micro Entrepreneurship-A
Study of the Catering Business. Service Science and Management Research (SSMR). Volume 2. Issue 3.
Lukihardianti, A. & Sudiaman, M. Jumlah Pengusaha UMKM Perempuan Meningkat. Diakses pada 23 Desember 2015, pukul 20.26 di: http://www.republika.co.id/berita /ekonomi/makro/15/07/13/nrfiur-jumlah-pengusaha-umkm-perempuan-meningkat Ngantung, D. Kisah Inspiratif Ella Sukses jadi Full Time Mother dan Wanita Pengusaha.
Diakses pada 4 januari 2016, pukul 13:57 di:
http://batam.tribunnews.com/2014/05/24/kisah-inspiratif-ella-sukses-jadi-full-time-mother-dan-wanita-pengusaha
Robbins, P. S.,& Judge, A. T. (2014). Perilaku Organisasi: Organizational Behaviour Edisi dua belas. Jakarta: Salemba Empat.
Santosa, P. B., & Hamdani, M. (2007). Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sarker, S.,& Palit, M. (2014). Determinants of success factors of women entrepreneurs in Bangladesh – A study based on Khulna region. Business and Economic Research. Vol.4. No.2.
Soegoto, E. S. (2014). ENTREPRENEURSHIP: MENJADI PEBISNIS ULUNG Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sugiyono. (2014). METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF DAN R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharyadi., Nugroho, A., Purwanto,. Dan Faturohman, M. (2007). Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. Jakarta: Salemba Empat.
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Suprapti, S.,& Riyanto, J. (2013). Key Sukses Faktor Entrepreneur Activity Berdasar Gender Dalam Pengembangan Kewirausahaan (Studi UKM di Kabupaten Semarang). Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang. Vol.2. No.3.
Supranto, J. (2008). STATISTIK: Teori dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Suryana. (2013). KEWIRAUSAHAAN: Kiat dan Proses Menuju Sukses Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Suryana, Y., & Bayu, K. (2010). Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Tambunan, T. (2012). Wanita Pengusaha di UMKM di Indonesia: Motivasi dan Kendala. LPFE Universitas Trisakti.
(6)
85 Universitas Kristen Maranatha Zhu, L.,& Chu, H. M. (2010). Motivations, Success Factors and Problems Encountered by
Chinese Women Entrepreneurs: A Factors Analysis. International Review of Business Research Papers. Volume 6. Number 5.164-180.