ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAJUAN TERAPI ANAK AUTIS DI KOTA PADANG TAHUN 2013.

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEMAJUAN TERAPI ANAK AUTIS
DI KOTA PADANG
TAHUN 2013

TESIS
Diajukan ke Program Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas sebagai Pemenuhan Syarat untuk Mendapatkan

d

Gelar Magister Kesehatan

re

Oleh :

AIDA MINROPA

U
nR

eg

is

te

No. BP. 1121219022

PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

1

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
TESIS, JANUARI 2014
AIDA MINROPA, BP 1121219022

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAJUAN
TERAPIANAK AUTIS DI KOTA PADANG TAHUN 2013.
vii + 91 halaman + 16 tabel + 9 gambar + 7 lampiran
ABSTRAK

U
nR
eg

is

te

re

d

Autis merupakan gangguan perkembangan neurobiologis yang ditandai dengan
gangguan intereksi sosial, komunikasi dan bahasa serta perilaku. Jumlah kasus autis
mengalami peningkatan di Indonesia, tahun 2008 rasio anak autis 1 dari 100 anak, tahun

2012 menjadi 1 dari 88 orang anak yang mengalami autis Keberhasilan terapi
tergantung beberapa faktor berikut derajat autis, usia mulai terapi, kecerdasan,
kemampuan anak bicara, intensitas terapi, lama terapi serta dukungan orang tua.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor dominan yang mempengaruhi
kemajuan terapi anak autis di kota Padang tahun 2013.
Penelitian dilaksanakan di Kota Padang pada bulan April 2013 sampai dengan
Januari 2014 dengan desain crossectional studi, Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh orang tua dan anak menjalani terapi yang sudah didiagnosa autis saja 109 orang
dan sampel diambil dengan proporsional stratified random sampling yang berjumlah 51
orang. Teknik pengolahan data bivariat dengan uji chi-square dengan tingkat
kepercayaan α ═ 0,05 dan multivariat dengan uji regresi logistik.
Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara derajat
autis, intensitas terapi, dukungan orang tua dengan kemajuan terapi anak autis di Kota
Padang tahun 2013. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia mulai terapi,
lama terapi dengan kemajuan terapi anak autis di Kota Padang tahun 2013. Variabel
yang paling dominan pada penelitian ini adalah variabel dukungan orang tua dengan OR
27, 03 dan nilai ρ 0,000.
Saran yang dapat disampaikan pada penelitian ini antara lain kepada orang tua
diharapkan mengikuti kelompok orang tua dengan anak autis serta mengikuti seminar
tentang anak autis. Kepada pemerintah diharapkan melakukan pemantauan terhadap

pelaksanaan program Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) di
tingkat pelayanan kesehatan dasar.

Daftar Kepustakaan : 34 (1983-2010)
Kata kunci
: Faktor Kemajuan terapi, anak autis

15

STUDY PUBLIC HEALTH MASTER OF SCIENCE FAKULTY OF MEDICINE
UNIVERCITY GRADUATE PROGRAM ANDALAS
Thesis, February 2014
AIDA MINROPA
ANALYSIS OF THE FACTORS AFFECTING THE IMPLEMENTATION
PROGRESS OF THERAPY TREATMEN FOR AUTISTIC CHILD IN THE CITY OF
PADANG IN THE YEAR 2013
vii + 91 pages +16 tables + 9 pictures + 7 enclures
ABSTRACT

te


re

d

Autism is a neurobiological developmental disorder that is very complex and
that last for a long time which covering aspects of social interaction, communication,
language and also behavior. Case of autism improvement in Indonesia, in 2008 ratio of
autism 1 from 100 children, in 2012 becoming 1 from 88 children of autism. The
success of these therapy depends much on the following factors such as the degrees of
autism, the age of initiation, the intelligence, the child’s ability to speak, the intensity,
the duration time and the real supports from their parents. The purpose of this study is to
see and to find the dominant factors which affecting the implementation progress of
therapy for autistic child in the city of Padang in the year 2013.

U
nR
eg

is


This study was conducted in Padang from April 2013 until Januari 20114 by
using the cross-sectional design method of study. Population of this study is all of the
parents and children who had been diagnosed with autism treatment by a physician
psychiatrist with total number 109 people. Samples were taken with a proportional
stratified random sampling that is 51 people in numbers. Data is processed by using
bivariate data processing techniques with chi-square test with a confidence Level a =
0.05 and multivariate with logistic regression test.
The results of this study are there are significant relationships between the
degree of autism, the intensity of the therapy, the support of parents and the progress of
the therapies implementation for autistic children in Padang in the year 2013. Beside,
this study also find that the absence of a significant relationship between age and length
of therapy, the age of initiation of therapy the progress of the therapies implementation
for autistic children in Padang. The most dominant variable found in this study is the
parent’s supports that shows OR = 27,03 and p 0,000.
Based on this study, it is suggested to all parents to join the group of parent with
autistic children, as well as attending various seminars and discussions on children with
autism. To government, it is greatly expected that they can play their important roles to
intensely keep an eye for the implementation of early stimulation and early stimulation
programs of growth and development ( SDIDTK ) at The basic level of health services.

References : 34 (1983-2010)
Keywords : Advances factor therapy, children with autisms

16

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.
Anak merupakan sumber kebahagiaan dan penerus dari suatu keluarga. Setiap
orang tua mempunyai keinginan untuk selalu mencurahkan segenap perhatian dan
kasih sayang kepada anak-anaknya. Orang tua berharap anak bisa tumbuh dan
berkembang dengan baik, kelak dapat menjadi anak yang membanggakan.

d

Pertumbuhan dan perkembangan dapat menjadi masalah sehingga perkembangan

re


anak tidak sesuai dengan harapan, anak hidup dalam dunianya sendiri bahkan anak

te

menjauh jika didekati orang lain termasuk orang tuanya. Anak juga tidak mau
menatap lawan bicaranya apalagi untuk menyatakan atau mengekpresikan

U
nR
eg

2003).

is

perasaannya. Gejala-gejala inilah dalam dunia kedokteran disebut autis (Hadiyanto,

Autis merupakan gangguan perkembangan neurobiologis yang sangat

komplek/berat dalam kehidupan yang panjang. Gangguan ini terjadi pada aspek

interaksi sosial, komunikasi dan bahasa, dan perilaku serta gangguan emosi dan
persepsi sensori bahkan pada aspek motoriknya (Yuwono, 2009).
Penyebab dari autis secara pasti belum diketahui, tetapi dapat diduga karena

gangguan susunan saraf pusat, gangguan sistem pencernaan, peradangan pada usus,
faktor genetik, dan keracunan logam berat, faktor perinatal (Kaplan & Shaddock,
2010).

17

Menegakan diagnosis autis tidak mudah karena butuh kecermatan, pengamatan
dan waktu. Banyak tanda dan gejala perilaku yang sama dengan autis yang
disebabkan gangguan lain. Untuk menetapkan diagnosis autis digunakan standar
internasional yang dikeluarkan oleh American Psychiatric Association ( APA )
yaitu Diagnostic and Statistic Manual IV ( DSM IV ), yang berisikan kriteria
gangguan kualitatif bidang interaksi, komunikasi, dan perilaku (APA, 1994).
Penatalaksanaan anak autis dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
Applied Behavior Analisis (ABA), biomedical intervention, speech therapy,

d


occupation therapy, dolphin therapy, Picture Exchange Communikation System

re

(PECS), son rice, music therapy, hyperbaric oxygen therapy. Di Indonesia terapi

(Sutadi, 2004).

te

yang dipakai adalah terapi wicara, terapi okupasi, terapi sensori dan terapi perilaku

is

Anak yang mendapatkan intervensi atau terapi yang tepat dan benar akan

U
nR
eg


mengalami 20 % peningkatan potensi dan kemampuan yang tinggi pada suatu
bidang (Sutadi, 2003). Anak yang mendapatkan penanganan yang tepat akan lebih
besar persentasenya mengalami kemajuan perkembangan dari pada anak yang tidak
mendapatkan penenganan atau terapi (Mangunsong, 2009). Hal ini diperkuat oleh
penelitian Rika Sabri, dkk (2006) bahwa 83 % anak autis megalami kemajuan
setelah menjalani terapi perilaku, 96,6 % mengalami kemajuan setelah menjalani
terapi okupasi dan 88 % mengalami kemajuan setelah menjalani terapi bicara. Akan
tetapi tidak sama dengan penelitian yang dilakukan Rita (2009) bahwa hanya 37 %
anak autis yang mengalami kemajuan setelah mendapatkan terapi bicara.

18

Jika penanganan anak autis tidak di lakukan dengan maksimal maka akan
mengganggu perkembangan selanjutnya, pada saat dewasa nanti cenderung akan
menjadi anak yang kurang percaya diri dan ini akan mengakibatkan perkembangan
jiwanya terganggu dan tidak menutup kemungkinan anak Autis nantinya menjadi
anak yang berperilaku menarik diri (Handojo, 2004)
Keberhasilan terapi tergantung beberapa faktor berikut : derajat autis, usia
mulai terapi, kecerdasan, kemampuan anak bicara, intensitas terapi, lama terapi
(Handojo, 2004). Dukungan orang tua juga memegang peranan penting dalam

d

kemajuan terapi anak autis. Hal tersebut dikarenakan orang tua adalah orang yang

re

terdekat dengan anak dan kebersamaan orang tua lebih banyak dengan anak di

te

bandingkan dengan kebersamaan terapis di sekolah yang hanya selama 6 jam
sehari. Bentuk dukungan orang tua terhadap kemajuan terapi anak salah satunya

is

adalah bekerjasama dengan terapis dengan cara melanjutkan program terapi di

U
nR
eg

rumah. Orang tua adalah orang yang paling kenal dengan anak, jadi guru, dokter,
dan terapis harus mendengar informasi dari orang tua anak autis. Orang tua harus
mempunyai pemahaman tentang anak autis. Selain harus melakukan pengobatan
secara medis, orang tua juga dituntut bijak dan sabar menghadapi kondisi anak
(Milza, 2007).Anak autis dapat mengalami penurunan atau berkurangnya gejala
setelah mendapatkan intervensi yang sesuai. Seorang anak autis memulai terapi
pada usia yang sudah besar (9 tahun) dan melaksanakan terapi selama 2 tahun
sudah menampakan kemajuan terapi dengan dapat berkomunikasi dan bermain
dengan beberapa teman. Sebaliknya ada anak autis yang melaksanakan terapi pada

19

yang lebih muda (2 tahun) dan melaksanakan terapi pada waktu yang lama tetapi
belum menampakan kemajuan (Priyatna,2010).
Anak autis sama dengan anak yang lain, tetapi mereka membutuhkan bimbingan
dan dukungan yang lebih dari orang tua dan lingkungan untuk tumbuh dan
berkembang agar dapat hidup mandiri, mampu berkomunikasi, bersosialisasi dan
memiliki pengelolaan perilaku yang positif (Ginanjar, 2001).
Menurut H.L Blum (1974) ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan
individu atau masyarakat yaitu keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan

d

kesehatan. Keempat faktor tersebut berpengaruh secara langsung kepada kesehatan,

re

juga saling berpengaruh satu sama lainnya. Selanjutnya menurut Azwar, 2001

te

status kesehatan akan tercapai secara optimal, bilamana keempat faktor tersebut
secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu faktor saja

is

berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal) maka status kesehatan akan

U
nR
eg

bergeser ke arah di bawah optimal. Terhadap kesehatan anak autis faktor
lingkungan sangat memegang peranan penting karena penerimaan lingkungan dan
masyarakat terhadap anak autis sangat membantu dalam kemajuan terapi anak.
Menurur Nurdin (2009) jumlah anak autis di dunia 500 sampai 1000 anak.

Nasional Center for Health Statistics mencatat bahwa di Amerrika Serikat dalam
satu dasawarsa hampir 10 kali lipat peningkatan kasus autis pada populasi berusia 622 tahun, dan dalam 3 tahun terjadi 2 kali lipat peningkatan pada populasi berusia 322 tahun (Rutter, 2005)

20

Jumlah kasus autis mengalami peningkatan, tahun 2008 rasio anak autis 1 dari
100 anak, tahun 2012 menjadi 1 dari 88 orang anak yang mengalami autis
(Harnowo, 2012). Jumlah anak berkebutuhan khusus termasuk autis di Provinsi
Sumatera Barat adalah 112.000.000 orang dan kota di Padang tercatat 531 orang
yang anak autis ( Dinas Pendidikan kota Padang, 2013).
Tempat terapi autis yang ada di kota Padang sudah menggunakan kriteria DSM
IV untuk mendeteksi anak autis sebelum mendapatkan terapi seperti Mitra Ananda,
Buah Hati Ibu, Yayasan Pengembangan Potensi Anak (YPPA), Yayasan Bina

d

Mandiri (Bima), Harapan Bunda.

re

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

Autis di Kota Padang Tahun 2013.

is

1.2.Rumusan Masalah.

te

dengan judul Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kemajuan Terapi Anak

U
nR
eg

Pada penelitian ini rumusan masalahnya adalah faktor apakah yang paling
dominan yang mempengaruhi kemajuan terapi anak autis di kota Padang ?
1.3.Tujuan.

1.3.1. Tujuan umum.
Tujuan

penelitian

ini

adalah

untuk

mengetahui

faktor-faktor

yang

mempengaruhi kemajuan terapi anak autis di Kota Padang Tahun 2013.

1.3.2. Tujuan khusus.

a. Diketahuinya distribusi frekuensi derajat autis di Kota Padang Tahun 2013 .

21

b. Diketahuinya distribusi frekuensi usia mulai terapi di Kota Padang Tahun
2013.
c. Diketahuinya distribusi frekuensi intensitas tarapi di Kota Padang Tahun
2013.
d. Diketahuinya distribusi frekuensi lama terapi di Kota Padang Tahun 2013.
e. Diketahuinya distribusi frekuensi dukungan orang tua di Kota Padang Tahun
2013.
f. Diketahui hubungan derajat autis dengan kemajuan terapi anak autis di Kota

d

Padang Tahun 2013.

re

g. Diketahui hubungan usia mulai terapi dengan kemajuan terapi anak autis di

te

Kota Padang Tahun 2013.

Kota Padang Tahun 2013.

is

h. Diketahui hubungan intensitas terapi dengan kemajuan terapi anak autis di

U
nR
eg

i. Diketahui hubungan lamanya terapi dengan kemajuan terapi anak autis di
Kota Padang Tahun 2013.

j. Diketahui hubungan dukungan orang tua dengan kemajuan terapi anak autis
di Kota Padang Tahun 2013.

k. Menentukan faktor dominan yang mempengaruhi kemajuan terapi anak autis
di Kota Padang Tahun 2013.

22

1.4.Manfaat.
1.4.1. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam melakukan penelitian
khususnya tentang analisis faktor – faktor yang mempengaruhi kemajuan terapi
anak autis di kota Padang tahun 2013.
1.4.2. Untuk tempat penelitian
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi tempat penelitian dalam

d

pemberian terapi pada anak autis.

re

1.4.3. Untuk orang tua.

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor – faktor yang

U
nR
eg

is

te

mempengaruhi kemajuan terapi anak autis

23