PENGARUH STRATEGI INSIDE OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS 5 Pengaruh Strategi Inside Outside Circle Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Muhammadiyah Baturan Tahun Ajaran 2013/2014.

PENGARUH STRATEGI INSIDE OUTSIDE CIRCLE
TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS 5
SD MUHAMMADIYAH BATURAN
TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

AGUNG SETIAWAN
A510100254

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

UI{IVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAIY DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos l-Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 7174717 fax: 715448 Surakarta 57102

Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir:
Nama

: Drs. Rubino Rubiyanto, M.Pd

NIPA{IK

: 19480203 198012 I

001

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa:
Nama

Agung Setiawan


NIM

A510100254

Program Studi

PGSD

Judul Skripsi

"Pengaruh Strategi Inside Outside Circle Terhadap Hasil Belajar IPS

Siswa Kelas

5 SD

Muhammadiyah Baturan Tahun Ajaran

2013/2014."


Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 22

F

ebwan 20 I 4

SURAT PERIVYATAAN

PT]BLIKASI

ILMIAII

Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya


Nama

NIMA{IKA{IP
Fakultasl Jurusan
Jenis
Judul

AGLTNG SETIAWAN
A510100254
KIPI Pendidikan Guru Sekolah Dasar
SKRIPSI
PENGARUH STRATEGI INSIDE OUTSIDE CIRCLE

TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS
5 SD MUHAMMADIYAH BATURAN TAHLIN
AJARAN 2OI3I2OI4

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1.


Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan

2.

Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk data (database), mendistribusikannya, serta
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta

ijin dari saya selama

tetap mencantumkan fiama saya sebagai penulislpencipta.

3.

Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.


Demikian pernyataan

ini

saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 6Maret2A14
Yang Menyatakan

@
AGUNG SETIAWAN

4

A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang selalu ada dalam
kehidupan manusia. Pendidikan menjadi kebutuhan manusia yang harus
dipenuhi. Dalam prinsip pembangunan Nasional Indonesia yang diatur dalam

TAP MPR No.IV tahun 1978, pendidikan menjadi program yang sangat
diperhatikan dalam pembangunan Nasional Indonesia, karena pendidikan
menjadi faktor utama yang mempengaruhi perkembangan sumber daya
manusia yang harus selalu di-upgrade sesuai dengan perkembangan jaman.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan dalam rangka memproses
manusia agar dapat berkembang secara optimal. Pernyataan tersebut sejalan
dengan pemikiran Pemerintah Indonesia pada saat ini.
Pemerintah Indonesia mulai mengubah paradigma pendidikan lama
yang menekankan pada hasil/output menjadi paradigma pendidikan baru yang
menekankan pada proses dengan mengeluarkan dan mengesahkan berbagai
kebijakan yang menggiring Sistem Pendidikan Nasional ke arah student
centered. Namun keadaan di lapangan masih belum mewujudkan keinginan

Pemerintah. Pendidikan di berbagai daerah Indonesia masih menekankan
pada substansi materi dan output yang diharapkan dengan strategi
pembelajaran yang masih konvensional. Dalam buku yang ditulis oleh
Mubiar Agustin (2011: 82) disebutkan bahwa pendekatan konvensional masih
sangat banyak diminati oleh kalangan guru. Padahal proses pembelajaran ini
dapat mengakibatkan proses belajar yang tidak berjalan secara kreatif, efektif,
dan menyenangkan. Proses pembelajaran konvensional hanya mengasah

kemampuan mendengarkan dan mencatat, siswa hanya cenderung menyerap
informasi dengan otak kiri saja yang hanya memiliki daya serap sebesar 20
persen. Padahal belajar dapat dikatakan berhasil bila otak kanan dan kiri
difungsikan secara optimal.
Perlu diketahui bahwa seluruh mata pelajaran memerlukan
keseimbangan yang optimal antara otak kanan dan otak kiri. Keseimbangan
tersebut mempengaruhi daya serap siswa ketika menerima informasi dari
guru. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

5

yang pokok dalam pendidikan jenjang sekolah dasar. Materi pelajaran IPS
sangat luas cakupannya, dan banyak ditemukan materi yang bersifat hafalan,
maka dari itu perlu adanya daya serap yang tinggi agar cakupan materi IPS
dapat tersampaikan secara optimal. Penggunaan strategi pembelajaran yang
berbasis active learning dapat mengasah otak kanan dan otak kiri siswa,
sehingga materi yang banyak sekalipun dapat diserap oleh siswa dengan baik,
maka dari itu penggunaan strategi konvensional harus dihindari.
Pernyataan yang telah dikaji tersebut perlu diuji kebenarannya
dengan


melakukan

pengamatan

di

lapangan.

Setelah

dilakukannya

pengamatan proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Muhammadiyah Baturan,
diketahui bahwa SD tersebut masih menggunakan strategi konvensional
dalam proses pembelajaran. Penerapan strategi konvensional menghasilkan
output nilai siswa yang masih rendah, khususnya nilai IPS siswa kelas 5 SD

Muhammadiyah Baturan yang masih rendah. Berdasarkan wawancara dengan
Supartinah, S.Pd.SD., sebagai wali kelas 5 SD Muhammadiyah Baturan pada

tanggal 4 November 2013, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab
mengapa hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Baturan masih
rendah, yaitu sebagai berikut:
1. Jam pelajaran IPS yang terlalu sedikit yaitu hanya 3 jam dalam satu
menggu.
2. Terlalu banyak materi hafalan dalam mata pelajaran IPS.
3. Ruang lingkup mata pelajaran IPS yang sangat luas.
4. Mata pelajaran IPS bukan mata pelajaran yang diujikan dalam Ujuan
Nasional, sedangkan guru lebih fokus terhadap mata pelajaran yang
diujikan dalam Ujian Nasional, maka dari itu pendalaman dan penekanan
materi IPS yang disampaikan masih kurang.
5. Materi IPS yang banyak menyebabkan guru cenderung menggunakaan
metode ceramah saja.
Berdasarkan pernyataan tersebut, perlu adanya proses pembelajaran
yang lebih efektif dan efisien untuk memudahkan siswa memahami materi
IPS. Guru kelas 5 SD Muhammadiyah Baturan memang sudah menggunakan

6

strategi pembelajaran “cepat-tepat” untuk merangsang keaktifan siswa,

namun penerapan strategi pembelajaran lain yang berbasis active learning
masih diabaikan, sehingga pelaksanaan proses pembelajaran terkesan
monoton, maka dari itu perlu adanya penerapan strategi pembelajaran yang
bervariasi khususnya pada saat proses pembelajaran IPS.
Dalam Isjoni (2013: 79) disebutkan bahwa strategi inside outside
circle yang diciptakan oleh Spencer Kagan, merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang berbasis active learning. Strategi pembelajaran tersebut
menekankan pada kegiatan siswa yang saling membagi informasi pada saat
yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.
Strategi ini dapat digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami
materi pelajaran yang banyak dan luas cakupannya.
Berdasarkan uraian di atas penelitian yang berjudul “Pengaruh
Strategi Inside Outside Circle Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5
SD Muhammadiyah Baturan Tahun Ajaran 2013/2014” relevan untuk
dilakukan.

B. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini
dilakukan di SD Muhammadiyah Baturan sebagai kelas eksperimen, yang
terletak di Griyan RT 04 RW 01 Desa Baturan, Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar, dan di SD Negeri 2 Blulukan sebagai kelas kontrol
yang terletak di Cangkringmalang RT 01 RW 08, Desa Blulukan, Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Kedua SD tersebut merupakan sekolah
yang sedang berkembang dan masih dalam satu gugus. Penelitian ini dimulai
pada akhir semester gasal sampai awal semester genap tahun ajaran
2013/2014, yaitu pada bulan November 2013 sampai bulan Februari tahun
2013.
Penelitian ini terdiri dari 3 variabel, yakni variabel treatment, variabel
dependent, dan variabel control. Variabel Treatment dalam penelitian ini

7

adalah strategi pembelajaran inside outside circle. Variabel dependent dalam
penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Muhammadiyah
Baturan. Sedangkan variabel control dalam penelitian ini terdiri dari jumlah
siswa, cakupan materi, sumber dan alat belajar.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, observasi, wawancara
dan dokumentasi. Teknik tes dilakukan dengan memberikan soal post-test
untuk mengetahui hasil belajar setelah dikenai perlakuan. Soal post-test
sebelumnya diberikan pada siswa kelas 5 SD N Sibela Barat sebagai kelas try
out untuk diuji validitas dan reliabilitasnya. Sedangkan dokumentasi,

wawancara dan observasi merupakan teknik pendukung yang dilakukan
sebelum penelitian berlangsung untuk mengetahui keadaan siswa dan sekolah
yang diteliti. Teknik dokumentasi untuk mengetahui data nama siswa kelas 5
dan nilai UTS/UAS semester gasal sebelum penelitian berlangsung. Teknik
observasi dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran di dalam kelas
yang diteliti. Sedangkan teknik wawancara dilakukan kepada guru kelas 5 SD
Muhammadiyah Baturan untuk lebih mengetahui masalah-masalah khususnya
dalam mata pelajaran IPS. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t,
namun sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu yang
terdiri dari dua tes yaitu uji keseimbangan dengan uji F, dan uji normalitas
dengan metode Lilliefors.

C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
analisis. Dalam penelitian ini untuk uji prasyarat analisis digunakan uji
keseimbangan, uji normalitas dan uji homogenitas. Uji keseimbangan
dilakukan dengan uji F, dan uji normalitas dilakukan dengan metode
Lilliefors.

Hasil uji keseimbangan adalah sebagai berikut:

8

Tabel 1 Uji Keseimbangan
Kelas
Eksperimen
Kontrol

N
13
13

Mean
67
73

s2
19,33
7,91

Fhitung

F0,05; 12,12

Keterangan

2,44

2,69

Seimbang

Berdasarkan uji keseimbangan diperoleh nilai Fhitung < Ftabel, yaitu 2,44 <
2,69, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan
awal yang sama atau dalam kondisi seimbang.
Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut:
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar IPS (post-test)
Kelas
Eksperimen
Kontrol

Lhitung
0,09
0,17

Ltabel
0,234
0,234

Keterangan
Normal
Normal

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Lhitung dari masing-masing kelas
lebih kecil daripada Ltabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil tabulasi data kelas ekperimen diperoleh skor hasil
belajar tertinggi 10 dan terendah 3. Nilai rata-rata (mean) sebesar 7,38 dan
standar deviasi sebesar 2,02. Hasil pengelompokkan dengan interval yang
dilakukan terhadap data hasil belajar IPS siswa kelas eksperimen dipaparkan
pada tabel berikut ini:
Tabel 3 Hasil Pengelompokkan Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelas
Eksperimen
Interval
3-4
5-6
7-8
9-10
Jumlah

Xi
3,5
5,5
7,5
9,5

Fi
1
3
5
4
13

Fk
1
4
9
13

Frekuensi Relatif
7,7 %
23,07 %
38,46 %
30,77 %
100 %

Untuk lebih jelasnya data tersebut dapat disajikan dalam bentuk
histogram seperti pada gambar 1 berikut:

9

Kelas Eksperimen
Frekuensi

6
4
2
0
3,0-4,0

5,0-6,0

7,0-8,0

9,0-10,0

Interval

Gambar 1 Grafik histogram hasil belajar IPS
kelas eksperimen
Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh skor hasil belajar tertinggi 9
dan terendah 2. Nilai rata-rata (mean) sebesar 5,53 dan standar deviasi
sebesar 1,8. Hasil pengelompokkan dengan interval yang dilakukan terhadap
data hasil belajar IPS siswa kelas kontrol dipaparkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4 Hasil Pengelompokkan Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelas
Kontrol
Interval
2-3
4-5
6-7
8-9
Jumlah

Xi
2,5
4,5
6,5
8,5

Fi
1
6
4
2
13

Fk
1
5
11
13

Frekuensi Relatif
7,69 %
46,15 %
30,76 %
15,4%
100 %

Untuk lebih jelasnya data tersebut dapat disajikan dalam bentuk
histogram seperti pada gambar 1 berikut:

Kelas Kontrol
Frekuensi

8
6
4
2
0
2,0-3,0

4,0-5,0

6,0-7,0

8,0-9,0

Interval

Gambar 2 Grafik histogram hasil belajar IPS
kelas kontrol

10

Sebelum instrumen soal post-test diberikan pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol, soal post-test diberikan pada kelas try out untuk menguji
validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan
metode korelasi product moment angka kasar. Berikut ini merupakan hasil uji
validitas soal post test:
Tabel 5 Hasil Uji Validitas Soal Post-test
Nomor Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

rhitung
0,485
0,150
0,537
0,249
0,495
0,377
0,462
0,357
0,381
0,349
0,633
0,469
0,361
0,688
0,346

rtabel
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325

Keterangan
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 15 butir soal terdapat 13 butir soal
yang valid, yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15.
Melihat dan mempertimbangkan besarnya rhitung, penelitian ini mengggunakan
10 soal yang sudah mempresentasikan indikator pencapaian sebagai soal posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8,

9, 11, 12, dan 14. Sedangkan uji reliabilitas dengan rumus KR.20 dengan
koefisien reliabilitas sebesar 0,62 dan rtabel 0,325, sehingga soal yang diuji
tersebut reliabel.
Setelah mengetahui bahwa kedua kelas baik kelas eksperimen maupun
kelas kontrol dalam keadaan seimbang, normal dan homogen, kemudian
dilakukan analisis data. Analisis data berupa pengujian hipotesis dengan uji t.

11

Rangkuman hasil perhitungan analisis dengan uji t disajikan pada tabel 7
berikut:
Tabel 6 Hasil Uji Hipotesis
Kelas
Eksperimen
Kontrol

Rata-rata
7,38
5,53

thitung

t0,025;24

Keterangan

2,5

2,06

H0 ditolak

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa thitung > ttabel sehingga H0 ditolak.
Hal ini membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan “Strategi Inside
Outside Circle berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD

Muhammadiyah Baturan tahun ajaran 2013/2014.” dapat diterima.
Dari nilai rata-rata dapat dilihat bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih
besar daripada rata-rata kelas kontrol, yaitu 7,38 > 5,53. Sehingga dapat
disimpulkan juga bahwa penggunaan strategi Inside Outside Circle lebih baik
dibandingkan dengan strategi konvensional dalam meningkatkan hasil belajar
IPS siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Baturan tahun ajaran 2013/2014.
Hasil analisis data dengan uji t menunjukkan adanya perbedaan
signifikan dari kedua strategi tersebut. Diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,5 >
2,06. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar IPS melalui strategi
strategi Inside Outside Circle dan konvensional pada siswa kelas kontrol dan
eksperimen. Perbedaan ini dikarenakan penggunaan strategi Inside Outside
Circle membuat siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Baturan lebih aktif
sehingga pemahaman materi lebih berkesan dan menancap lama dalam
memori siswa. Strategi Inside Outside Circle merupakan salah satu strategi
pembelajaran berbasis cooperative learning yang dikembangkan oleh Spencer
Kagan (1994). Isjoni (2013: 79) menyebutkan bahwa “strategi inside outside
circle atau lingkaran kecil-lingkaran besar dapat memberi kesempatan bagi

siswa untuk saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan.” Dalam
waktu yang bersamaa dua kelompok besar berbagi informasi yang
cakupannya luas. Strategi ini sangat cocok untuk materi IPS yang terlalu
banyak. Strategi ini mempunyai keunggulan untuk mendorong siswa selalu
aktif berbicara, dan tidak ada siswa yang pasif.

12

Pada dasarnya strategi inside outside circle membagi siswa dalam dua
kelompok besar, masing-masing siswa sudah diberi pertanyaan dan
jawabannya yang telah dipersiapkan oleh guru. Pertanyaan dan jawabannya
tersebut merupakan garis besar dari materi yang disampaikan. Masing-masing
siswa diatur untuk selalu berganti pasangan dalam menjawab pertanyaan.
Pertanyaan yang dijawab oleh siswa langsung dikonfirmasi oleh temannya
dengan memberitahu jawaban yang benar. Hal ini memudahkan siswa untuk
mempelajari materi yang tidak sedikit. Pembelajaran yang aktif ini terbukti
lebih menancapkan kesan pada memori siswa kelas 5 SD Muhammadiyah
Baturan, sehingga informasi yang diterima oleh siswa tidak mudah hilang.

D. Kesimpulan
Strategi pembelajaran inside outside circle dapat mempengaruhi hasil
belajar IPS siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Baturan tahun ajaran
2013/2014. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,5 > 2,06.

E. Daftar Pustaka
Agustin, Mubiar. 2011. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama.
Chatib, Munif. 2013. Gurunya Manusia . Bandung: Kaifa.
Darmaningtyas. 2013. “Bercermin pada Pendidikan di Finlandia”. (online),
(http://darmaningtyas.blogspot.com/2013/09/bercermin-padapendidikan-di-finlandia.html, diakses pada tanggal 4 November 2013
pukul 08:47 WIB).
Isjoni. 2013. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.