Desain Kamar Anak.

(1)

6

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...1 LEMBAR PERNYATAAN...3 KATA PENGANTAR...4 DAFTAR ISI...6

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah...8

1.2Tujuan Penulisan...8

1.3Metode Penulisan...9

BAB II COMPANY PROFILE 2.1 Profil CV Abednego Rancangdisain...10

2.2 Bidang Usaha...10

2.3 Proyek Interior yang Pernah Digarap...11

2.4 Data Peralatan yang Dimiliki...11

2.5 Struktur Organisasi...12

2.6 Pembagian Tugas...12

2.7 Sistem Pemasaran...14

BAB III PEMBAHASAN KARYA Deskripsi Pekerjaan...15

Pembahasan Karya...15

3.1 User Requirements...………...……..16

3.2 Bentuk Ruangan dan Bukaan....……….…..16

3.3 Menentukan Tema Berdasarkan Karakter Anak……….…...17

3.4 Warna………...18

3.5 Skema Warna………...………….……...19


(2)

7

3.7 Pola...………...…21

3.8 Furnitur...……….21

3.9 Pencahayaan………...22

3.10 Dinding……….23

3.11 Lantai………25

3.12 Plafon………....……25

3.13 Tipe Furnitur……….26

3.14 Aksesori………26

3.15 Zoning………...28

3.16 Rekomendasi Desain………29

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1Kesimpulan...32

4.2Saran untuk pihak perusahaan...32


(3)

(4)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Bentuk Ruangan dan Bukaan ... ...17

Gambar 3.2 Skema Warna...20

Gambar 3.3 Downlight...22

Gambar 3.4 Night Lamp...23

Gambar 3.5 Wallpaper...24

Gambar 3.6 Curtain...27

Gambar 3.7 Noticeboards...27

Gambar 3.8 Zoning Alternatif 1...28

Gambar 3.9 Zoning Alternatif 2...29

Gambar 3.10 Perspektif 1 (Alternatif 1)...29

Gambar 3.11 Perspektif 2 (Alternatif 1)...30

Gambar 3.12 Perspektif 1 (Alternatif 2)...30


(5)

(6)

8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti saat ini, seorang desainer interior harus mampu bersaing dalam dunia industri. Oleh karena itu, studi untuk pembekalan di dunia industri sangatlah diperlukan. Khususnya dalam bidang interior arsitektur.

Proses studi ini sangat menunjang para mahasiswa desain interior untuk masa mendatang. Oleh karena itu, biasanya mahasiswa dituntut untuk belajar lebih banyak pada sebuah perusahaan.

Peran perusahaan disini sangatlah penting. Selain sebagai motivator untuk kemajuan pendidikan dalam dunia interior arsitektur, juga sangat mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri. Sehingga para mahasiswa memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap perusahaan maupun dirinya sendiri.

Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk melaporkan segala sesuatu yang dia kerjakan selama proses pembelajaran tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan keberhasilan seorang mahasiswa menempuh studi tersebut. Secara tidak langsung, mahasiswa dituntut untuk lebih cermat dalam mengerjakan segala sesuatu.

1.2

Tujuan

Tujuan saya mengambil mata kuliah keja praktek, antara lain: 1. Memenuhi tuntutan akademis dari Universitas Kristen Maranatha

Fakultas Seni Rupa dan Desain.

2. Menambah pengalaman di bidang interior. Mungkin selama ini saya hanya belajar teori dan kelas studio. Dalam kerja praktek saya bisa langsung praktekdi lapangan.


(7)

9 3. Belajar bertanggung jawab, baik kepada atasan saya atau kepada klien

saya karena saya dituntut untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah saya desain.

4. Belajar bekerja dalam satu tim. Saya dapat belajar menerima kritik dan saran dari orang lain dan menyatukan berbagai pemikiran yang ada menjadi satu konsep.

1.3

Metode Penulisan

Metode pendekatan penulisan yang saya pakai adalah metode empiris. Metode empiris ialah metode pendekatan ilmiah yang menggunakan pola berpikir induktif, yaitu penelitian dimulai dari fakta yang diperoleh di lapangan dan bersifat spesifik/khusus.

Datanya disebut data primer. Cara memperoleh data dengan melakukan observasi, wawancara, studi kasus, survei lapangan, dan sebagainya. Sumber data berupa: data, fakta, peristiwa, gejala, atau bukti yang sifatnya konkret, objektif, logis, akurat, dan faktual.


(8)

32

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah melihat secara langsung sistem kerja sebuah perusahaan dalam bidang interior arsitektur, kita harus pandai-pandai berbicara dengan klien, meyakinkan supaya mereka tertarik pada perusahaan kita.

Selain itu, semua proses perencanaan juga harus benar-benar teroraganisir dan dipikirkan dengan baik. Hal ini untuk menjaga kepercayaan yang diberikan oleh klien dan demi menjaga nama baik perusahaan. Setiap proses perencanaan yang kita buat, pada akhirnya harus disetujui oleh klien.

Pada kenyataannya, mendapatkan sebuah desain yang langsung disukai oleh klien adalah sesuatu yang tidak mudah. Kita biasanya membuat alternatif desain lebih dari satu. Tetapi justru hal inilah yang dapat melatih kita untuk lebih peka terhadap kemauan klien dan melatih kesabaran kita dalam menghadapi kemauan klien.

4.2

Saran

4.2.1 Ke Pihak Perusahaan

Kedisiplinan staff baik dalam kehadiran maupun membuat proses perencanaan sesuai dengan deadline sudah cukup baik. Kinerja mereka juga sudah cukup baik. Hanya saja masih ada beberapa staff yang kurang disiplin dalam menyelesaikan tugasnya.

Selain itu, staff terkadang kurang cermat dalam mengamati kemauan klien, sehingga proses perencanaan yang telah dibuat harus diubah secara mendadak karena klien menolaknya. Sehingga secara tidak langsung, semua staff harus bekerja ekstra untuk memperbaikinya.


(9)

33

4.2.2 Ke FSRD U. K. Maranatha

Selama ini sistem yng diberikan oleh FSRD sudah cukup baik. Hanya saja masih kurangnya informasi mengenai informasi perusahaan yang menjadi tempat untuk kerja praktek, menjadi kendala dalam pelaksanaannya. Banyak mahasiswa yang tidak mengetahui harus kemana mereka mencari tempat untuk kerja praktek terutama bagi yang tidak berdomisili di Bandung.


(1)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Bentuk Ruangan dan Bukaan ... ...17

Gambar 3.2 Skema Warna...20

Gambar 3.3 Downlight...22

Gambar 3.4 Night Lamp...23

Gambar 3.5 Wallpaper...24

Gambar 3.6 Curtain...27

Gambar 3.7 Noticeboards...27

Gambar 3.8 Zoning Alternatif 1...28

Gambar 3.9 Zoning Alternatif 2...29

Gambar 3.10 Perspektif 1 (Alternatif 1)...29

Gambar 3.11 Perspektif 2 (Alternatif 1)...30

Gambar 3.12 Perspektif 1 (Alternatif 2)...30


(2)

(3)

8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti saat ini, seorang desainer interior harus mampu bersaing dalam dunia industri. Oleh karena itu, studi untuk pembekalan di dunia industri sangatlah diperlukan. Khususnya dalam bidang interior arsitektur.

Proses studi ini sangat menunjang para mahasiswa desain interior untuk masa mendatang. Oleh karena itu, biasanya mahasiswa dituntut untuk belajar lebih banyak pada sebuah perusahaan.

Peran perusahaan disini sangatlah penting. Selain sebagai motivator untuk kemajuan pendidikan dalam dunia interior arsitektur, juga sangat mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri. Sehingga para mahasiswa memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap perusahaan maupun dirinya sendiri.

Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk melaporkan segala sesuatu yang dia kerjakan selama proses pembelajaran tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan keberhasilan seorang mahasiswa menempuh studi tersebut. Secara tidak langsung, mahasiswa dituntut untuk lebih cermat dalam mengerjakan segala sesuatu.

1.2 Tujuan

Tujuan saya mengambil mata kuliah keja praktek, antara lain: 1. Memenuhi tuntutan akademis dari Universitas Kristen Maranatha

Fakultas Seni Rupa dan Desain.

2. Menambah pengalaman di bidang interior. Mungkin selama ini saya hanya belajar teori dan kelas studio. Dalam kerja praktek saya bisa langsung praktekdi lapangan.


(4)

3. Belajar bertanggung jawab, baik kepada atasan saya atau kepada klien saya karena saya dituntut untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah saya desain.

4. Belajar bekerja dalam satu tim. Saya dapat belajar menerima kritik dan saran dari orang lain dan menyatukan berbagai pemikiran yang ada menjadi satu konsep.

1.3 Metode Penulisan

Metode pendekatan penulisan yang saya pakai adalah metode empiris. Metode empiris ialah metode pendekatan ilmiah yang menggunakan pola berpikir induktif, yaitu penelitian dimulai dari fakta yang diperoleh di lapangan dan bersifat spesifik/khusus.

Datanya disebut data primer. Cara memperoleh data dengan melakukan observasi, wawancara, studi kasus, survei lapangan, dan sebagainya. Sumber data berupa: data, fakta, peristiwa, gejala, atau bukti yang sifatnya konkret, objektif, logis, akurat, dan faktual.


(5)

32

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah melihat secara langsung sistem kerja sebuah perusahaan dalam bidang interior arsitektur, kita harus pandai-pandai berbicara dengan klien, meyakinkan supaya mereka tertarik pada perusahaan kita.

Selain itu, semua proses perencanaan juga harus benar-benar teroraganisir dan dipikirkan dengan baik. Hal ini untuk menjaga kepercayaan yang diberikan oleh klien dan demi menjaga nama baik perusahaan. Setiap proses perencanaan yang kita buat, pada akhirnya harus disetujui oleh klien.

Pada kenyataannya, mendapatkan sebuah desain yang langsung disukai oleh klien adalah sesuatu yang tidak mudah. Kita biasanya membuat alternatif desain lebih dari satu. Tetapi justru hal inilah yang dapat melatih kita untuk lebih peka terhadap kemauan klien dan melatih kesabaran kita dalam menghadapi kemauan klien.

4.2

Saran

4.2.1 Ke Pihak Perusahaan

Kedisiplinan staff baik dalam kehadiran maupun membuat proses perencanaan sesuai dengan deadline sudah cukup baik. Kinerja mereka juga sudah cukup baik. Hanya saja masih ada beberapa staff yang kurang disiplin dalam menyelesaikan tugasnya.

Selain itu, staff terkadang kurang cermat dalam mengamati kemauan klien, sehingga proses perencanaan yang telah dibuat harus diubah secara mendadak karena klien menolaknya. Sehingga secara tidak langsung, semua staff harus bekerja ekstra untuk memperbaikinya.


(6)

4.2.2 Ke FSRD U. K. Maranatha

Selama ini sistem yng diberikan oleh FSRD sudah cukup baik. Hanya saja masih kurangnya informasi mengenai informasi perusahaan yang menjadi tempat untuk kerja praktek, menjadi kendala dalam pelaksanaannya. Banyak mahasiswa yang tidak mengetahui harus kemana mereka mencari tempat untuk kerja praktek terutama bagi yang tidak berdomisili di Bandung.