PENDAHULUAN Pembelajaran Kelas Olympiade di SMPSMA Negeri Sragen Bilingual Boarding School (SBBS) Gemolong Kabupaten Sragen.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Krisis pendidikan yang melanda Bangsa Indonesia saat ini membua t
kekha wati ran tersendiri ba gi orang tua dan pihak sekolah yang telah
diperca ya sebagai lemba ga pendidi kan. Lemahnya tingka t berfiki r siswa
menjadi sebuah tanta ngan besar bagi pendidi k. Oleh ka rena i tu guru sebagai
pendidik di tuntut ha rus ma mpu merancang dan melaksanakan progra m
pembela jaran dengan tepa t, aga r siswa memperoleh pengetahuan seca ra
utuh sehingga pembela ja ran menjadi bermakna . Bermakna di sini bera rti
bahwa siswa mampu memahami konsep‐konsep ya ng mereka pelaja ri
melalui pengalaman langsung dan nya ta . Salah satu sistem yang dapa t
di terapkan yaitu siswa belaja r dan mengalami apa yang di pelaja rinya .
SDM
yang berkualitas
merupakan subyek
yang
mampu
mengaktualisasikan potensi kemanusiaannya seca ra opti mal. Seca ra
mendasa r dimensi kemanusiaan tersebut dijaba rkan dalam tujuan
pendidikan nasional , yai tu mengembangkan potensi peserta di dik a ga r
menjadi manusia ya ng beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,
bera khlak mulia, sehat, beril mu, cakap, krea tif, da n menjadi wa rga nega ra
yang demokra tis serta bertanggung jawab.
1
2
Tujuan pendidikan pada haki katnya menyentuh ra nah afektif, kognitif,
dan psikomotorik. Ranah afektif yang tercermin pada kualitas kei manan,
ketaqwaan, akhlak mulia (termasuk budi pekerti luhur, kepribadian unggul ),
serta kompetensi es tetis. Ranah kognitif tercermin pada kapasitas piki r dan
da ya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai
ilmu pengetahua n dan teknologi . Ranah psikomotorik tercermin pada
kemampuan keterampilan teknis, kecakapan pra ktis, dan kompetensi
ki nestetis .
Tugas guru adalah mema hami faktor‐faktor i ns trinsik yang a da dalam
di ri siswa. Dengan demi kian tugas guru bukan sema ta‐mata menci ptakan
situasi pembela ja ran yang mena rik dan kondusi f. Pada pa radi gma
behavioristik, tugas guru adalah mencipta kan lingkungan belaja r yang
kondusif. Guru ha rus menciptakan alat reinforcement yang bagus . Sebaliknya ,
dalam pa radi gma kontruktivistik, siswa juga memiliki potensi ins tinsik dalam
menciptakan lingkungan bela ja r ya ng kondusif (Maliki , 2008: 26).
Pendidikan merupakan s uatu sistem yang di dalamnya terdapa t
beberapa komponen yang menjadi sa tu kesatuan fungsional yang saling
beri nteraksi, bergantung, dan berguna untuk mencapai tujuan. Komponen i tu
adalah tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, lingkungan pendidikan,
dan ala t pendidi k. Dengan demikian kelima komponen pendidika n tersebut,
akan teri mplementasikan dalam proses pembelaja ran, yai tu akti vi tas belaja r
mengaja r. Seseorang dika takan telah belaja r a pabila dalam di rinya telah
3
terjadi perubaha n perilaku da ri tidak tahu menjadi tahu ya ng meliputi aspek
kogni tif, afekti f, dan psikomotori k.
Sei ring dengan perkembangan za man, masalah moral , etika ,
ta takra ma dan nilai‐nilai luhur bangsa sediki t demi sediki t mulai terkikis. Hal
ini di tandai denga n semakin meningkatnya kasus perkelahian anta r pela ja r,
sex bebas, penyalahgunaan narkoba dan tinda k kriminal di kalangan pela ja r.
Oleh ka rena i tu sekolah di tuntut tidak hanya mampu mencipta kan siswa yang
pandai seca ra a kademik namun sekolah juga ha rus mampu mencipta kan
siswa yang bermoral dan berbudi pekerti l uhur. Maka seka rang banya k
bermunculan sekolah‐sekolah yang menerapkan model asra ma a tau
boarding. Tujuanya tidak lain adalah untuk mendidik generasi muda yang
tidak hanya unggul dibidang a kademik tetapi juga unggul budi pekerti nya .
Adanya fasilitas as rama akan mempermudah sekolah dalam mengontrol
kegia tan bela ja r siswa dan perilaku keseha rian siswa sehingga upa ya
pembinanaan yang dilakukan akan lebih efektif (PASIAD Indonesia, 2010: 88)
Da ri berba gai lata r belakang masalah di a tas membuat peneli ti
merasa terta ri k dan memiliki rasa keingintahuan yang mendalam berkai tan
dengan pengelolaan pembelaja ran kelas ol ympiade di sekolah beras rama
(Boarding School). Ma ka da ri itu penulis mencoba untuk meneli ti dalam
bentuk tesis dengan judul ”Pembelaja ran Kelas Ol ympiade di SMP‐SMA
Negeri SBBS (Sragen Bilingual Boarding School) Gemolong Kabupaten
Sra gen”.
4
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan lata r belakang peneli tian di a tas, maka peneli tian ini ,
di fokuskan pada pembahasan ”Bagaimana ka ra kteristik Pembela ja ran kelas
Ol ympiade di SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong Kabupa ten Sragen”. Fokus
tersebut di jaba rkan menjadi 3 sub fokus .
1. Ba gaimana Ka rakteris tik Pola Pembela ja ran Kelas Ol ympiade di SMP‐SMA
Negeri SBBS Gemolong Kabupa ten Sra gen?
2. Ba gaimana Ka rakteris tik Pengaruh Pembelaja ran Kelas Ol ympiade
terha dap Pres tasi Siswa di SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong Kabuapten
Sra gen?
3. Apa kendala‐kendala dan solusi dalam penera pan Pembela ja ran Kelas
Ol ympiade di SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong Ka buapten Sragen?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan fokus peneli tian di a tas , ada ti ga tujuan yang ingin
di capai .
1. Mendeskripsikan Ka rakteris tik Pola Pembelaja ran Kelas Ol ympiade di
SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong Kabupa ten Sra gen.
2. Mendeskripsikan Ka rakteris tik Penga ruh Pembelaja ran Kelas Ol ympiade
terha dap Pres tasi siswa di SMP‐SMA Negeri SBBS Gemol ong Kabuapten
Sra gen.
5
3. Mendeskripsikan Kendala‐kendala dan solusi dalam Penera pan
Pembelaja ran Kelas Ol ympiade di SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong
Kabuapten Sra gen.
D. Manfaat Penelitian
Peneli tian ini diha rapka n ma mpu memberikan manfaat, baik
akademis dan pra ktis.
1. Manfaat Akademis
1) Memberika n sumbangan kepus takaan terhadap pengembangan il mu
yang berkaitan dengan kepengelolaan pendidikan.
2) Melengkapi kajian yang lebih mendalam mengenai Pola
Pembelaja ran kelas Ol ympiade di Sekolah Model As rama (Boarding
School).
3) Menjadi bahan kajian dan a cuan untuk peneli tian sejenis selanjutnya .
2. Manfaat praktis
1) Ba gi Kepala Dinas, hasil peneli tian ini bermanfaat sebagai bahan
perti mbangan dalam pengawasan dan pengelolaan pendidikan.
2) Ba gi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini bermanfaat seba gai bahan
informasi a tau referensi dalam usaha pengembangan i klim kerja yang
kondusif dan kompeti tif, mengopti malkan pelaksanaan peran, fungsi
dan tugas pengelola , serta memberda ya kan potensi guru untuk
mencapai tujuan yang diha rapkan dan meningka tkan mutu sekolah.
6
3) Ba gi guru, hasil peneli tian ini diha rapkan bermanfaat sebagai sesuatu
yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan menggali potensi
guru guna meningka tkan kualitas pengelolaan penga ja ran dan
pembela jaran sehingga tujua n pendidikan da pat di capai .
4) Ba gi Dewan Sekolah (Komi te Sekolah), hasil penelitian ini dapa t
di jadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penga mbilan kebija kan
teruta ma ya ng berkaitan dengan upa ya peningka tan kualitas
pengelolaan sekolah.
E. Daftar Istilah
1. Pembelaja ran adalah proses, ca ra , perbua tan menjadikan orang belaja r
dan terjadinya intera ksi anta ra pendidik dan peserta didik.
2. Sekolah As ra ma (Boarding School) a dalah suatu tempa t penginapan yang
di tujukan untuk anak‐anak sekolah. Tujuanya a ga r sekolah dapa t
memantau selama 24 jam perkembangan anak sehingga sekolah dapa t
dengan mudah menanamkan kepribadian dan disilplin.
3. Kelas Ol ympiade adalah kelas khusus ba gi siswa‐siswa yang mempunyai
ba kat pada ma ta pelaja ran Ma tema tika , Sains , Bahasa Inggris, Seni serta
Ma ta pelaja ran lainya untuk dipersiapkan guna mengikuti lomba‐lomba
ol ympiade di tingka t nasional maupun internasional.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Krisis pendidikan yang melanda Bangsa Indonesia saat ini membua t
kekha wati ran tersendiri ba gi orang tua dan pihak sekolah yang telah
diperca ya sebagai lemba ga pendidi kan. Lemahnya tingka t berfiki r siswa
menjadi sebuah tanta ngan besar bagi pendidi k. Oleh ka rena i tu guru sebagai
pendidik di tuntut ha rus ma mpu merancang dan melaksanakan progra m
pembela jaran dengan tepa t, aga r siswa memperoleh pengetahuan seca ra
utuh sehingga pembela ja ran menjadi bermakna . Bermakna di sini bera rti
bahwa siswa mampu memahami konsep‐konsep ya ng mereka pelaja ri
melalui pengalaman langsung dan nya ta . Salah satu sistem yang dapa t
di terapkan yaitu siswa belaja r dan mengalami apa yang di pelaja rinya .
SDM
yang berkualitas
merupakan subyek
yang
mampu
mengaktualisasikan potensi kemanusiaannya seca ra opti mal. Seca ra
mendasa r dimensi kemanusiaan tersebut dijaba rkan dalam tujuan
pendidikan nasional , yai tu mengembangkan potensi peserta di dik a ga r
menjadi manusia ya ng beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,
bera khlak mulia, sehat, beril mu, cakap, krea tif, da n menjadi wa rga nega ra
yang demokra tis serta bertanggung jawab.
1
2
Tujuan pendidikan pada haki katnya menyentuh ra nah afektif, kognitif,
dan psikomotorik. Ranah afektif yang tercermin pada kualitas kei manan,
ketaqwaan, akhlak mulia (termasuk budi pekerti luhur, kepribadian unggul ),
serta kompetensi es tetis. Ranah kognitif tercermin pada kapasitas piki r dan
da ya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai
ilmu pengetahua n dan teknologi . Ranah psikomotorik tercermin pada
kemampuan keterampilan teknis, kecakapan pra ktis, dan kompetensi
ki nestetis .
Tugas guru adalah mema hami faktor‐faktor i ns trinsik yang a da dalam
di ri siswa. Dengan demi kian tugas guru bukan sema ta‐mata menci ptakan
situasi pembela ja ran yang mena rik dan kondusi f. Pada pa radi gma
behavioristik, tugas guru adalah mencipta kan lingkungan belaja r yang
kondusif. Guru ha rus menciptakan alat reinforcement yang bagus . Sebaliknya ,
dalam pa radi gma kontruktivistik, siswa juga memiliki potensi ins tinsik dalam
menciptakan lingkungan bela ja r ya ng kondusif (Maliki , 2008: 26).
Pendidikan merupakan s uatu sistem yang di dalamnya terdapa t
beberapa komponen yang menjadi sa tu kesatuan fungsional yang saling
beri nteraksi, bergantung, dan berguna untuk mencapai tujuan. Komponen i tu
adalah tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, lingkungan pendidikan,
dan ala t pendidi k. Dengan demikian kelima komponen pendidika n tersebut,
akan teri mplementasikan dalam proses pembelaja ran, yai tu akti vi tas belaja r
mengaja r. Seseorang dika takan telah belaja r a pabila dalam di rinya telah
3
terjadi perubaha n perilaku da ri tidak tahu menjadi tahu ya ng meliputi aspek
kogni tif, afekti f, dan psikomotori k.
Sei ring dengan perkembangan za man, masalah moral , etika ,
ta takra ma dan nilai‐nilai luhur bangsa sediki t demi sediki t mulai terkikis. Hal
ini di tandai denga n semakin meningkatnya kasus perkelahian anta r pela ja r,
sex bebas, penyalahgunaan narkoba dan tinda k kriminal di kalangan pela ja r.
Oleh ka rena i tu sekolah di tuntut tidak hanya mampu mencipta kan siswa yang
pandai seca ra a kademik namun sekolah juga ha rus mampu mencipta kan
siswa yang bermoral dan berbudi pekerti l uhur. Maka seka rang banya k
bermunculan sekolah‐sekolah yang menerapkan model asra ma a tau
boarding. Tujuanya tidak lain adalah untuk mendidik generasi muda yang
tidak hanya unggul dibidang a kademik tetapi juga unggul budi pekerti nya .
Adanya fasilitas as rama akan mempermudah sekolah dalam mengontrol
kegia tan bela ja r siswa dan perilaku keseha rian siswa sehingga upa ya
pembinanaan yang dilakukan akan lebih efektif (PASIAD Indonesia, 2010: 88)
Da ri berba gai lata r belakang masalah di a tas membuat peneli ti
merasa terta ri k dan memiliki rasa keingintahuan yang mendalam berkai tan
dengan pengelolaan pembelaja ran kelas ol ympiade di sekolah beras rama
(Boarding School). Ma ka da ri itu penulis mencoba untuk meneli ti dalam
bentuk tesis dengan judul ”Pembelaja ran Kelas Ol ympiade di SMP‐SMA
Negeri SBBS (Sragen Bilingual Boarding School) Gemolong Kabupaten
Sra gen”.
4
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan lata r belakang peneli tian di a tas, maka peneli tian ini ,
di fokuskan pada pembahasan ”Bagaimana ka ra kteristik Pembela ja ran kelas
Ol ympiade di SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong Kabupa ten Sragen”. Fokus
tersebut di jaba rkan menjadi 3 sub fokus .
1. Ba gaimana Ka rakteris tik Pola Pembela ja ran Kelas Ol ympiade di SMP‐SMA
Negeri SBBS Gemolong Kabupa ten Sra gen?
2. Ba gaimana Ka rakteris tik Pengaruh Pembelaja ran Kelas Ol ympiade
terha dap Pres tasi Siswa di SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong Kabuapten
Sra gen?
3. Apa kendala‐kendala dan solusi dalam penera pan Pembela ja ran Kelas
Ol ympiade di SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong Ka buapten Sragen?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan fokus peneli tian di a tas , ada ti ga tujuan yang ingin
di capai .
1. Mendeskripsikan Ka rakteris tik Pola Pembelaja ran Kelas Ol ympiade di
SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong Kabupa ten Sra gen.
2. Mendeskripsikan Ka rakteris tik Penga ruh Pembelaja ran Kelas Ol ympiade
terha dap Pres tasi siswa di SMP‐SMA Negeri SBBS Gemol ong Kabuapten
Sra gen.
5
3. Mendeskripsikan Kendala‐kendala dan solusi dalam Penera pan
Pembelaja ran Kelas Ol ympiade di SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong
Kabuapten Sra gen.
D. Manfaat Penelitian
Peneli tian ini diha rapka n ma mpu memberikan manfaat, baik
akademis dan pra ktis.
1. Manfaat Akademis
1) Memberika n sumbangan kepus takaan terhadap pengembangan il mu
yang berkaitan dengan kepengelolaan pendidikan.
2) Melengkapi kajian yang lebih mendalam mengenai Pola
Pembelaja ran kelas Ol ympiade di Sekolah Model As rama (Boarding
School).
3) Menjadi bahan kajian dan a cuan untuk peneli tian sejenis selanjutnya .
2. Manfaat praktis
1) Ba gi Kepala Dinas, hasil peneli tian ini bermanfaat sebagai bahan
perti mbangan dalam pengawasan dan pengelolaan pendidikan.
2) Ba gi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini bermanfaat seba gai bahan
informasi a tau referensi dalam usaha pengembangan i klim kerja yang
kondusif dan kompeti tif, mengopti malkan pelaksanaan peran, fungsi
dan tugas pengelola , serta memberda ya kan potensi guru untuk
mencapai tujuan yang diha rapkan dan meningka tkan mutu sekolah.
6
3) Ba gi guru, hasil peneli tian ini diha rapkan bermanfaat sebagai sesuatu
yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan menggali potensi
guru guna meningka tkan kualitas pengelolaan penga ja ran dan
pembela jaran sehingga tujua n pendidikan da pat di capai .
4) Ba gi Dewan Sekolah (Komi te Sekolah), hasil penelitian ini dapa t
di jadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penga mbilan kebija kan
teruta ma ya ng berkaitan dengan upa ya peningka tan kualitas
pengelolaan sekolah.
E. Daftar Istilah
1. Pembelaja ran adalah proses, ca ra , perbua tan menjadikan orang belaja r
dan terjadinya intera ksi anta ra pendidik dan peserta didik.
2. Sekolah As ra ma (Boarding School) a dalah suatu tempa t penginapan yang
di tujukan untuk anak‐anak sekolah. Tujuanya a ga r sekolah dapa t
memantau selama 24 jam perkembangan anak sehingga sekolah dapa t
dengan mudah menanamkan kepribadian dan disilplin.
3. Kelas Ol ympiade adalah kelas khusus ba gi siswa‐siswa yang mempunyai
ba kat pada ma ta pelaja ran Ma tema tika , Sains , Bahasa Inggris, Seni serta
Ma ta pelaja ran lainya untuk dipersiapkan guna mengikuti lomba‐lomba
ol ympiade di tingka t nasional maupun internasional.