TATA CARA PENYEMBELIHAN HEWAN SESUAI SYARIAT ISLAM.
MAJELIS ULAMA INDONESIA
PROVINSI BALI
WADAI{ MUSYA\VARAH PARA ULAMA, ZU'AMA DAN CENDIIilAWAN MUSLIM
Jl. Pulau Menjangan 28, Telepon (0361) 238079, Denpasar 80114 - Bali
SURAT TUGAS
Nomor : OA2NIIII-B ALI/X/201 5
Bismillahir Rahmanir Rahim
Berdasarkan Surat Dinas Peternakan
Pemerintah Provinsi
Bali,
dan Kesehatan
Hewan
Nomor
:
perihal :
Permohonan sebagai Narasumber, dengan ini kami memberikan tugas
kepada:
524 .3 / 17 A7 7 IKSW /DisnakKeswan, tanggal 26 Oktob er 20 I 5,
Nama
Jabatan
Keperluan
Drh. Mas Djoko Rudiyanto, MS
Anggota Kajian dan Auditing LPPOM MUI Bali
Menjadi narasumber pada Bimbingan Teknis
(Bimtek) Restrukturisasi Manajemen RPH
Ruminansia Kota Denpasar
Tanggal
30 Oktober 2015
Tempat
Kantor Dinas Petemakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Bali
Demikianlah Surat Tugas
dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Denpasar, 29 Oktober 20 1 5
DEWAN PIMPII}AN
$etua Smum, p ,
aufik As'adi, S.Ag
Disampaikan Pada Restrukturisasi Manajemen RPH Ruminansia Kota Denpasar
SERTIFIKAT KOMPETENSI
INSTRUKTUR JURU SEMBELIH HALAL
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
PERSYARATAN JULEHA
1. Melakukan Ibadah Wajib
2. Menerapkan Persyaratan Syari’at Islam
3. Menerapkan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
4. Melakukan Komunikasi Efektif
5. Mengkoordinasikan Pekerjaan
6. Menerapkan Hygiene Sanitasi
7. Menerapkan Prinsip Kesejahteraan Hewan
8. Menyiapkan Peralatan Penyembelihan
9. Melakukan Pemeriksaan Fisik Hewan
10. Menetapkan Kesiapan Hewan Untuk Disembelih
11. Menerapkan Teknik Penyembelihan Hewan
12. Memeriksa Kelayakan Proses Penyembelihan
16/02/2016
Djoko Rudyanto Hewan
13. Menetapkan StatusMasKematian
MENERAPKAN KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
1.Topi / Helm
2.Celemek
3.Masker
4.Sepatu boot
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
PERLENGKAPAN
Steel (baja perata ketajaman pisau)
Tempat pisau
Fasilitas cuci tangan dan cuci/sterilisasi pisau
Killing area (area penyembelihan)
Safety guard (pelindung diri)
Fasilitas blood tank(bak penampung darah)
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
UKURAN PISAU
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
KESEJAHTERAAN HEWAN
“Kesejahteraan hewan adalah segala urusan
yang berhubungan dengan keadaan fisik
dan mental hewan menurut ukuran
perilaku alami hewan yang perlu
diterapkan dan ditegakkan untuk
melindungi hewan dari perlakuan setiap
orang yang tidak layak terhadap hewan
yang dimanfaatkan manusia”
(UU. 18/2009)
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
5 Prinsip Kesrawan (5 Freedom)
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
PARAMETER PEMINGSANAN SECARA ELEKTRIK
NO
SPESIES
LAMA (DETIK)
KUAT ARUS (AMPERE)
1
Kambing muda (lamb)
0,8-3,0
0,5-0,9
2
Domba (sheep)
1,0-3,0
0,7-1,2
3
Kambing (gout)
2,0-3,0
0,7-1,0
4
Sapi (cow)
2,5-3,5
2,0-3,0
5
Anak sapi (babby calf)
1,0-3,0
0,5-1,5
6
Sapi jantan (steer)
2,0-3,0
1,5-2,5
7
Kerbau (buffalo)
3,0-4,0
2,0-3,0
8
Banteng (bulls)
3,0-4,0
2,5-3,5
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
METODE CASTING
METODE ROPE
16/02/2016
METODE BURLEY
Mas Djoko Rudyanto
METODE BURLEY DAN ROPE SQUEEZE
Hanya direkomendasikan untuk sapi yang sudah
terbiasa berinteraksi dengan manusia
Tidak direkomendasikan untuk sapi yang
dipelihara ekstensif dan agresif
Panjang tali yang cukup : minimal 15 meter
Operator yang terlatih
Jenis tali yang tidak licin(bukan terbuat dari tali
nylon)
Arah perebahan ditentukan oleh operator yang
ada di belakang sapi
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
MENERAPKAN TEKNIK PENYEMBELIHAN
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
Perhatikan supplai
air
Pastikan sisi tajam
pisau mengarah
keluar (tidak
mengahadap tubuh
kita)
Proses menggerinda sebuah pisau
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
Jagalah dengan konsisten
sudut antara bilah dan batu
Terdapat dua hal :
Sudut antara bilah dan sisi
tajam dengan batu
Sudut antara bilah dengan
permukaan batu
Mengasah dengan batu
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
LOKASI PENYAYATAN PENYEMBELIHAN
Lokasi sayatan yang terlalu ke atas akan
menyebabkan pisau mengenai jakun
Lokasi sayatan yang terlalu ke atas akan memotong
arteri carotis communis yang sudah bercabang
sehingga rawan mengalami sumbatan
Lokasi yang terlalu ke belakang menyebabkan arteri
carotis communis berada dibawah otot-otot yang
tebal serta terpengaruh oleh denyut jantung sehingga
rawan mengalami penyumbatan
Penyayatan saat hewan mengeluarkan nafas
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
MENGIDENTIFIKASI ORGAN-ORGAN YANG
MENGINDIKASIKAN TANDA-TANDA KEMATIAN.
Organ utama yang mengindikasikan kematian adalah
: mata , organ pernafasan dan organ sirkulasi/aliran
darah
Organ lain yang dapat digunakan untuk menentukan
kematian adalah : ekor, alat kelamin, lidah dan anus
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
MATA
Organ mata diperiksa dengan cara melihat reflek kornea
Reflek kornea adalah respon mengedipkan kelopak mata
jika terdapat rangsangan dari luar
Reflek kornea dapat diperiksa dengan cara mendekatkan
tangan/jari mendekati mata, tidak perlu sampai
menyentuh, menekan atau bahkan mencolok mata
Reflek kornea hilang pada sapi yang terstunning, sapi yang
terbius dalam dan sapi yang telah kehilangan kesadaran
Hilangnya reflek kornea adalah tanda-tanda paling awal
dari hilangnya kesadaran hewan setelah disembelih
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
ORGAN PERNAFASAN
Organ pernafasan dapat diperiksa dengan cara
mendekatkan telapak tangan di depan hidung untuk
merasakan hembusan udara pernafasan dan/atau
dengan melihat gerakan rongga dada dan perut
Aspek yang dinilai adalah ada dan tidaknya
hembusan atau gerakan nafas serta teratur atau
tidaknya gerakan nafas
Organ ini penting dinilai pada hewan yang di
stunning serta hewan yang sudah disembelih
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
ORGAN PERNAFASAN
Pada hewan yang sudah disembelih
Pernafasan yang teratur menunjukkan hewan masih
hidup, masih sadar dan sepenuhnya merasakan
kesakitan
Pernafasan yang tidak teratur intensitas dan
frekuensinya menunjukkan sapi sudah mulai kehilangan
kesadaran
Hilangnya pernafasan menunjukkan hewan telah
mengalami kematian dan boleh dilakukan proses
selanjutnya.
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
ORGAN SIRKULASI/ALIRAN DARAH
Pemeriksaan aliran darah dapat dilakukan dengan
melihat irama dan intensitas pancaran aliran darah
Jantung memiliki pace maker otonom sehingga tetap
dapat berdenyut meskipun hewan sudah tidak sadar
atau bahkan sudah mati
Jika tidak ada sumbatan dan darah sudah tidak
memancar seirama denyut jantung merupakan tandatanda kematian
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
ORGAN SIRKULASI/ALIRAN DARAH
Stress pada hewan akan mempengaruhi pengeluaran
darah
Pada hewan yang stress buluh darah akan mengecil
sehingga mudah tersumbat
Pada hewan yang tidak stress, hewan akan tidak
sadar setelah kehilangan 30% darah sedangkan
hewan yang stress akan tetap sadar meskipun sudah
kehilangan 50% darah
Volume darah sembelihan hanya sekitar 55%-60%
dari total volume darah, artinya hewan akan tetap
sadar meskipun darah sudah berhenti/hanya sedikit
mengalir
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
PEMERIKSAAN ORGAN TAMBAHAN
Dilakukan hanya untuk lebih meyakinkan bahwa
hewan sudah mati :
Gerakan ekor yang bergetar/memutar kemudian
berhenti.
Rahang bawah relaksasi dan lidah yang menjulur
(juga pada sapi yang distunning dengan benar)
Relaksasi anus dan spinchter alat kelamin sehingga
dapat dijumpai pengeluaran urin dan feses
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
MENGANALISIS KONDISI ORGAN-ORGAN YANG
MENGINDIKASIKAN TANDA-TANDA KEMATIAN
Kapan Hewan Sembelihan Sudah Dinyatakan Mati?
Hewan dinyatakan mati setelah semua tanda tanda
kematian pada organ utama muncul yaitu hilangnya reflek
kornea, hilangnya gerakan nafas dan berhentinya pancaran
aliran darah
Jika salah satu organ masih menunjukkan tanda tanda
kehidupan maka hewan masih dinyatakan hidup
Pemeriksaan organ tambahan hanya digunakan untuk
meyakinkan proses kematian dan tidak boleh menjadi
dasar untuk menentukan status kematian
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
MENETAPKAN STATUS KEMATIAN HEWAN
BERDASARKAN STATUS FISIOLOGIS
Setelah semua organ yang mengindikasikan kematian telah
menunjukkan tanda tanda kematian maka status kematian
hewan dapat diputuskan
Juru sembelih adalah orang yang paling berhak dan
berwenang untuk menetapkan status kematian
Juru sembelih wajib melarang perlakuan apapun selama
hewan masih menunjukkan tanda tanda kehidupan
Juru sembelih dapat mempersilahkan petugas yang akan
menangani hewan yang sudah disembelih setelah hewan
dinyatakan mati sempurna
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
Fatwa Nomor 12 tahun 2009 Standar
Penyembelihan Halal
Standar hewan yang disembelih:
Hewan yang disembelih adalah hewan yang
boleh dimakan.
Hewan harus dalam keadaan hidup ketika
disembelih.
Kondisi hewan harus memenuhi standar
kesehatan hewan yang ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan.
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
Standar penyembelih:
◦ Beragama Islam dan sudah akil baligh berumur minimal 18
tahun (dewasa).
◦ Berbadan dan berjiwa sehat.
◦ Taat dalam menjalankan ibadah wajib.
◦ Dapat membedakan halal dan haram.
◦ Memahami tata cara penyembelihan secara syar’i.
◦ Memiliki keahlian dalam penyembelihan.
◦ Lulus pelatihan penyembelihan halal yang dilakukan oleh
Lembaga Islam/Lembaga Sertifikasi Halal yang bekerjasama
dengan Instansi teknis terkait dan memiliki SIP (Surat Identitas
Penyembelih).
Standar alat penyembelih:
◦ Alat penyembelihan harus tajam.
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
◦ Alat dimaksud bukan kuku,
gigi/taring atau tulang.
Standar proses penyembelihan:
◦ Penyembelihan dilaksanakan dengan niat menyembelih dan
menyebut asma Allah:
◦ Bismillah wallahu akbar
◦ Bismillah hadza minka wa laka
◦ Bismillah Allahumma taqabbal min…….wa ali……..
◦ Penyembelihan dilakukan dengan mengalirkan darah melalui
pemotongan saluran makanan (mar’i/esofagus), saluran pernafasan
(hulqum/trakhea) dan dua pembuluh darah (wadaja’in/vena
jugularis dan arteri karotis)
◦ Penyembelihan dilakukan dengan satu kali irisan dan secara cepat.
◦ Memastikan adanya aliran darah dan/atau gerakan hewan sebagai
tanda hidupnya hewan (hayah mustaqirrah).
◦ Memastikan matinya hewan disebabkan oleh penyembelihan
tersebut.
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
UU NO. 18/2009
!
"
#
$%&
()(# "(#
'(#) *
,. / !
!
!
! !
1
!
2
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
'(#) * %)
%) %+%+
!
!
0
!
!
! "#$ %&
'( $! ")* '
+
, )
.
/
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
0
Hadits Nabi SAW. :
Syaddad bin Aus berkata : bersabda Rasulullah SAW. :
“Sesungguhnya Allah menetapkan kebaikan (ihsan) pada
segala sesuatu, maka jika kalian membunuh hendaklah
kalian berbuat ihsan dalam membunuh, dan apabila
kalian menyembelih maka hendaklah berbuat ihsan dalam
menyembelih, (yaitu) hendaklah salah seorang dari kalian
menajamkan pisaunya agar meringankan binatang yang
disembelihnya”
(HR. Ahmad, Muslim, Nasa’i, dan Ibnu Majjah )
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
2 %&
!
1
'( $! ")* '
1
#
/
!
2
+
!
3
, $
4
2
+
-
◦ Bismillah wallahu akbar
◦ Bismillah hadza minka wa laka
◦ Bismillah Allahumma taqabbal min…….wa ali……..
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
2
6
'( $! ")* '
* 3
+
+
5
5
3
/
!
-
, 7
#
- +
-
16/02/2016
3
/% *
- Mas Djoko Rudyanto
. !
0
8
3
'
9 !
+
#
4
0
16/02/2016
+
+
Mas Djoko Rudyanto
8
PROVINSI BALI
WADAI{ MUSYA\VARAH PARA ULAMA, ZU'AMA DAN CENDIIilAWAN MUSLIM
Jl. Pulau Menjangan 28, Telepon (0361) 238079, Denpasar 80114 - Bali
SURAT TUGAS
Nomor : OA2NIIII-B ALI/X/201 5
Bismillahir Rahmanir Rahim
Berdasarkan Surat Dinas Peternakan
Pemerintah Provinsi
Bali,
dan Kesehatan
Hewan
Nomor
:
perihal :
Permohonan sebagai Narasumber, dengan ini kami memberikan tugas
kepada:
524 .3 / 17 A7 7 IKSW /DisnakKeswan, tanggal 26 Oktob er 20 I 5,
Nama
Jabatan
Keperluan
Drh. Mas Djoko Rudiyanto, MS
Anggota Kajian dan Auditing LPPOM MUI Bali
Menjadi narasumber pada Bimbingan Teknis
(Bimtek) Restrukturisasi Manajemen RPH
Ruminansia Kota Denpasar
Tanggal
30 Oktober 2015
Tempat
Kantor Dinas Petemakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Bali
Demikianlah Surat Tugas
dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Denpasar, 29 Oktober 20 1 5
DEWAN PIMPII}AN
$etua Smum, p ,
aufik As'adi, S.Ag
Disampaikan Pada Restrukturisasi Manajemen RPH Ruminansia Kota Denpasar
SERTIFIKAT KOMPETENSI
INSTRUKTUR JURU SEMBELIH HALAL
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
PERSYARATAN JULEHA
1. Melakukan Ibadah Wajib
2. Menerapkan Persyaratan Syari’at Islam
3. Menerapkan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
4. Melakukan Komunikasi Efektif
5. Mengkoordinasikan Pekerjaan
6. Menerapkan Hygiene Sanitasi
7. Menerapkan Prinsip Kesejahteraan Hewan
8. Menyiapkan Peralatan Penyembelihan
9. Melakukan Pemeriksaan Fisik Hewan
10. Menetapkan Kesiapan Hewan Untuk Disembelih
11. Menerapkan Teknik Penyembelihan Hewan
12. Memeriksa Kelayakan Proses Penyembelihan
16/02/2016
Djoko Rudyanto Hewan
13. Menetapkan StatusMasKematian
MENERAPKAN KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
1.Topi / Helm
2.Celemek
3.Masker
4.Sepatu boot
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
PERLENGKAPAN
Steel (baja perata ketajaman pisau)
Tempat pisau
Fasilitas cuci tangan dan cuci/sterilisasi pisau
Killing area (area penyembelihan)
Safety guard (pelindung diri)
Fasilitas blood tank(bak penampung darah)
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
UKURAN PISAU
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
KESEJAHTERAAN HEWAN
“Kesejahteraan hewan adalah segala urusan
yang berhubungan dengan keadaan fisik
dan mental hewan menurut ukuran
perilaku alami hewan yang perlu
diterapkan dan ditegakkan untuk
melindungi hewan dari perlakuan setiap
orang yang tidak layak terhadap hewan
yang dimanfaatkan manusia”
(UU. 18/2009)
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
5 Prinsip Kesrawan (5 Freedom)
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
PARAMETER PEMINGSANAN SECARA ELEKTRIK
NO
SPESIES
LAMA (DETIK)
KUAT ARUS (AMPERE)
1
Kambing muda (lamb)
0,8-3,0
0,5-0,9
2
Domba (sheep)
1,0-3,0
0,7-1,2
3
Kambing (gout)
2,0-3,0
0,7-1,0
4
Sapi (cow)
2,5-3,5
2,0-3,0
5
Anak sapi (babby calf)
1,0-3,0
0,5-1,5
6
Sapi jantan (steer)
2,0-3,0
1,5-2,5
7
Kerbau (buffalo)
3,0-4,0
2,0-3,0
8
Banteng (bulls)
3,0-4,0
2,5-3,5
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
METODE CASTING
METODE ROPE
16/02/2016
METODE BURLEY
Mas Djoko Rudyanto
METODE BURLEY DAN ROPE SQUEEZE
Hanya direkomendasikan untuk sapi yang sudah
terbiasa berinteraksi dengan manusia
Tidak direkomendasikan untuk sapi yang
dipelihara ekstensif dan agresif
Panjang tali yang cukup : minimal 15 meter
Operator yang terlatih
Jenis tali yang tidak licin(bukan terbuat dari tali
nylon)
Arah perebahan ditentukan oleh operator yang
ada di belakang sapi
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
MENERAPKAN TEKNIK PENYEMBELIHAN
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
Perhatikan supplai
air
Pastikan sisi tajam
pisau mengarah
keluar (tidak
mengahadap tubuh
kita)
Proses menggerinda sebuah pisau
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
Jagalah dengan konsisten
sudut antara bilah dan batu
Terdapat dua hal :
Sudut antara bilah dan sisi
tajam dengan batu
Sudut antara bilah dengan
permukaan batu
Mengasah dengan batu
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
LOKASI PENYAYATAN PENYEMBELIHAN
Lokasi sayatan yang terlalu ke atas akan
menyebabkan pisau mengenai jakun
Lokasi sayatan yang terlalu ke atas akan memotong
arteri carotis communis yang sudah bercabang
sehingga rawan mengalami sumbatan
Lokasi yang terlalu ke belakang menyebabkan arteri
carotis communis berada dibawah otot-otot yang
tebal serta terpengaruh oleh denyut jantung sehingga
rawan mengalami penyumbatan
Penyayatan saat hewan mengeluarkan nafas
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
MENGIDENTIFIKASI ORGAN-ORGAN YANG
MENGINDIKASIKAN TANDA-TANDA KEMATIAN.
Organ utama yang mengindikasikan kematian adalah
: mata , organ pernafasan dan organ sirkulasi/aliran
darah
Organ lain yang dapat digunakan untuk menentukan
kematian adalah : ekor, alat kelamin, lidah dan anus
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
MATA
Organ mata diperiksa dengan cara melihat reflek kornea
Reflek kornea adalah respon mengedipkan kelopak mata
jika terdapat rangsangan dari luar
Reflek kornea dapat diperiksa dengan cara mendekatkan
tangan/jari mendekati mata, tidak perlu sampai
menyentuh, menekan atau bahkan mencolok mata
Reflek kornea hilang pada sapi yang terstunning, sapi yang
terbius dalam dan sapi yang telah kehilangan kesadaran
Hilangnya reflek kornea adalah tanda-tanda paling awal
dari hilangnya kesadaran hewan setelah disembelih
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
ORGAN PERNAFASAN
Organ pernafasan dapat diperiksa dengan cara
mendekatkan telapak tangan di depan hidung untuk
merasakan hembusan udara pernafasan dan/atau
dengan melihat gerakan rongga dada dan perut
Aspek yang dinilai adalah ada dan tidaknya
hembusan atau gerakan nafas serta teratur atau
tidaknya gerakan nafas
Organ ini penting dinilai pada hewan yang di
stunning serta hewan yang sudah disembelih
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
ORGAN PERNAFASAN
Pada hewan yang sudah disembelih
Pernafasan yang teratur menunjukkan hewan masih
hidup, masih sadar dan sepenuhnya merasakan
kesakitan
Pernafasan yang tidak teratur intensitas dan
frekuensinya menunjukkan sapi sudah mulai kehilangan
kesadaran
Hilangnya pernafasan menunjukkan hewan telah
mengalami kematian dan boleh dilakukan proses
selanjutnya.
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
ORGAN SIRKULASI/ALIRAN DARAH
Pemeriksaan aliran darah dapat dilakukan dengan
melihat irama dan intensitas pancaran aliran darah
Jantung memiliki pace maker otonom sehingga tetap
dapat berdenyut meskipun hewan sudah tidak sadar
atau bahkan sudah mati
Jika tidak ada sumbatan dan darah sudah tidak
memancar seirama denyut jantung merupakan tandatanda kematian
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
ORGAN SIRKULASI/ALIRAN DARAH
Stress pada hewan akan mempengaruhi pengeluaran
darah
Pada hewan yang stress buluh darah akan mengecil
sehingga mudah tersumbat
Pada hewan yang tidak stress, hewan akan tidak
sadar setelah kehilangan 30% darah sedangkan
hewan yang stress akan tetap sadar meskipun sudah
kehilangan 50% darah
Volume darah sembelihan hanya sekitar 55%-60%
dari total volume darah, artinya hewan akan tetap
sadar meskipun darah sudah berhenti/hanya sedikit
mengalir
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
PEMERIKSAAN ORGAN TAMBAHAN
Dilakukan hanya untuk lebih meyakinkan bahwa
hewan sudah mati :
Gerakan ekor yang bergetar/memutar kemudian
berhenti.
Rahang bawah relaksasi dan lidah yang menjulur
(juga pada sapi yang distunning dengan benar)
Relaksasi anus dan spinchter alat kelamin sehingga
dapat dijumpai pengeluaran urin dan feses
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
MENGANALISIS KONDISI ORGAN-ORGAN YANG
MENGINDIKASIKAN TANDA-TANDA KEMATIAN
Kapan Hewan Sembelihan Sudah Dinyatakan Mati?
Hewan dinyatakan mati setelah semua tanda tanda
kematian pada organ utama muncul yaitu hilangnya reflek
kornea, hilangnya gerakan nafas dan berhentinya pancaran
aliran darah
Jika salah satu organ masih menunjukkan tanda tanda
kehidupan maka hewan masih dinyatakan hidup
Pemeriksaan organ tambahan hanya digunakan untuk
meyakinkan proses kematian dan tidak boleh menjadi
dasar untuk menentukan status kematian
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
MENETAPKAN STATUS KEMATIAN HEWAN
BERDASARKAN STATUS FISIOLOGIS
Setelah semua organ yang mengindikasikan kematian telah
menunjukkan tanda tanda kematian maka status kematian
hewan dapat diputuskan
Juru sembelih adalah orang yang paling berhak dan
berwenang untuk menetapkan status kematian
Juru sembelih wajib melarang perlakuan apapun selama
hewan masih menunjukkan tanda tanda kehidupan
Juru sembelih dapat mempersilahkan petugas yang akan
menangani hewan yang sudah disembelih setelah hewan
dinyatakan mati sempurna
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
Fatwa Nomor 12 tahun 2009 Standar
Penyembelihan Halal
Standar hewan yang disembelih:
Hewan yang disembelih adalah hewan yang
boleh dimakan.
Hewan harus dalam keadaan hidup ketika
disembelih.
Kondisi hewan harus memenuhi standar
kesehatan hewan yang ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan.
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
Standar penyembelih:
◦ Beragama Islam dan sudah akil baligh berumur minimal 18
tahun (dewasa).
◦ Berbadan dan berjiwa sehat.
◦ Taat dalam menjalankan ibadah wajib.
◦ Dapat membedakan halal dan haram.
◦ Memahami tata cara penyembelihan secara syar’i.
◦ Memiliki keahlian dalam penyembelihan.
◦ Lulus pelatihan penyembelihan halal yang dilakukan oleh
Lembaga Islam/Lembaga Sertifikasi Halal yang bekerjasama
dengan Instansi teknis terkait dan memiliki SIP (Surat Identitas
Penyembelih).
Standar alat penyembelih:
◦ Alat penyembelihan harus tajam.
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
◦ Alat dimaksud bukan kuku,
gigi/taring atau tulang.
Standar proses penyembelihan:
◦ Penyembelihan dilaksanakan dengan niat menyembelih dan
menyebut asma Allah:
◦ Bismillah wallahu akbar
◦ Bismillah hadza minka wa laka
◦ Bismillah Allahumma taqabbal min…….wa ali……..
◦ Penyembelihan dilakukan dengan mengalirkan darah melalui
pemotongan saluran makanan (mar’i/esofagus), saluran pernafasan
(hulqum/trakhea) dan dua pembuluh darah (wadaja’in/vena
jugularis dan arteri karotis)
◦ Penyembelihan dilakukan dengan satu kali irisan dan secara cepat.
◦ Memastikan adanya aliran darah dan/atau gerakan hewan sebagai
tanda hidupnya hewan (hayah mustaqirrah).
◦ Memastikan matinya hewan disebabkan oleh penyembelihan
tersebut.
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
UU NO. 18/2009
!
"
#
$%&
()(# "(#
'(#) *
,. / !
!
!
! !
1
!
2
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
'(#) * %)
%) %+%+
!
!
0
!
!
! "#$ %&
'( $! ")* '
+
, )
.
/
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
0
Hadits Nabi SAW. :
Syaddad bin Aus berkata : bersabda Rasulullah SAW. :
“Sesungguhnya Allah menetapkan kebaikan (ihsan) pada
segala sesuatu, maka jika kalian membunuh hendaklah
kalian berbuat ihsan dalam membunuh, dan apabila
kalian menyembelih maka hendaklah berbuat ihsan dalam
menyembelih, (yaitu) hendaklah salah seorang dari kalian
menajamkan pisaunya agar meringankan binatang yang
disembelihnya”
(HR. Ahmad, Muslim, Nasa’i, dan Ibnu Majjah )
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
2 %&
!
1
'( $! ")* '
1
#
/
!
2
+
!
3
, $
4
2
+
-
◦ Bismillah wallahu akbar
◦ Bismillah hadza minka wa laka
◦ Bismillah Allahumma taqabbal min…….wa ali……..
16/02/2016
Mas Djoko Rudyanto
2
6
'( $! ")* '
* 3
+
+
5
5
3
/
!
-
, 7
#
- +
-
16/02/2016
3
/% *
- Mas Djoko Rudyanto
. !
0
8
3
'
9 !
+
#
4
0
16/02/2016
+
+
Mas Djoko Rudyanto
8