KEMASAN UNTUK KERAJINAN DARI BAHAN BAKU ANYAMAN SERAT ALAM NON TEKSTIL ( SANT ).

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012

KEM
MASAN UNTUK
U
K
KERAJINA
AN DARI BAHAN BAKU AN
NYAMAN
N
SERAT ALAM NON
N
TEKS
STIL ( SA

ANT )
 

Lies Susilaaning Sri Hastuti
H
Balai Besar Kerajinan dan
d Batik
Jl.. Kusumaneggara No 7 Yogyakarta
E
E-mail
: hasttuti2121@gm
mail.com
 
 
Abstrak
Di sebagian daerah wisatta di Indonesiia banyak sekaali menjajakann produk – prroduk kerajinaan.
d
Namun demikian caraa pengemasan yang dilakukaan oleh para peenjual maupunn perajin bersiffat seadanya dan
a
acakan. Berdasarkan hal tersebut diatas,

d
maka dilakukan
d
suattu penelitian tentang
t
kemasan
masih acakyang beertujuan untukk mengembang
gkan desain keemasan produkk kerajinan yang mampu meelindungi prodduk
kerajinaan yang dikem
mas selama perjalanan,
p
muudah untuk diibawa dan meencirikan daerrah asal prodduk
kerajinaan yang dikem
mas. Selain ittu penelitian ini juga dihaarapkan dapatt memberikan manfaat dalaam
membanntu meningkattkan penjualann terhadap prooduk kerajinan
n yang selamaa ini hanya dippandang sebaggai
barang murahan olehh sebagian konnsumen. Bahann yang digunakkan adalah Serrat Alam Non Tekstil ( SANT
T)
d dapat meny
nyeimbangkan dengan produ

uk kerajinan yaang dikemasnyya. Metode yanng
karena lebih alami dan
dipilih untuk melakukkan adalah deesain tepat guuna (designed)). Untuk kemaasan yang dideefinisikan dalaam
kategorri plain structuure. Antara lain dengan kayuu lembaran, keertas, pelat loggam, lembarann kaca, lembarran
strerofo
oam dan bahann – bahan lain yang masuk kaategori tersebuut. Kemudian hhasil dari uji cooba ini diikutka
kan
dalam pameran
p
untukk mendapatkann masukkan daan hasilnya ku
ualitas kemasann tersebut mem
mpunyai nilai 60
artinya kemasan terssebut belum baagus masih kuurang kuat, belum cukup maampu melindunngi produk yanng
dikemassnya, belum daapat meningkaatkan harga juaal produknya dan
d masih sulit jika harus dibawa dalam arti
dijinjingg.
unci : kemasan
n, SANT
Kata ku


 
 
1.PEND
DAHULUAN
g tersebar di seeluruh Indonessia dan banyakk pula pusat penjualan souvennir
Banyak daerrah wisata yang
yang beerada di sekitaar wilayah wissata tersebut. C
Cukup menarikk souvenir yanng dijajakan, namun
n
pada saaat
dilakukkan pengemasaan souvenir teersebut nampaak terkesan seadanya sebab seringkali hanya
h
dibungkkus
dengan kertas koran atau
a
kertas lainn yang tidak teerpakai kemud
dian diikat denngan tali rafia. Ada yang suddah
bungkus koran kemudian dim
masukkan dalaam kreneng ( bbhs Jawa ) aggar mudah untuuk
lebih baaik, yaitu dib

membaawanya. Sehing
gga sebagus appapun souvenirr yang dijual ak
kan tetap terkeesan murahan. Berbeda denggan
kemasaan yang dipakaai untuk beberaapa produk makkanan tradision
nal, sudah ada yang memakaai kemasan baggus
dan meenarik misalnyaa telur asin darri Bali sudah ddikemas dengaan anyaman dauun lontar berbentuk keranjanng,
sirup markisa
m
dari Meedan atau Makaasar juga sudahh digunakan keemasan berupaa anyaman berbbentuk keranjanng
yang mampu
m
menamppung minimal 2 botol dengaan keamanan yang
y
cukup arrtinya botol tid
dak mudah jatuuh
sehinggga kekhawatiraan pecah dalam
m perjalanan ddapat dihindarii. Atau tempatt botol bir darii Bali yang juuga
sudah menggunakan
m
anyaman beru

upa keranjang dan tidak mud
dah jatuh. Denngan kemasan tersebut bahkkan
sudah dapat
d
mencerm
minkan ciri khhas dari suatu daerah dimanna makanan terrsebut berasal.. Selain dari hal
h
tersebutt diatas, kemassan juga meruppakan suatu dayya tarik bagi prroduk yang dikkemasnya.
Berdasarkan permasalahann yang telah disebutkan diatas, dilakukaan penelitian membuat
m
desaain
kemasaan yang cocokk untuk souven
nir berupa barrang kerajinan
n dengan bahaan yang juga alami yaitu daari
anyamaan serat alam non
n tekstil ( SANT
S
). Denggan kemasan yang
y
berbahan baku SANT diharapkan akkan

mampuu meningkatkan
n daya tarik konsumen
k
untuuk membeli prroduk yang beerada dalam keemasan tersebuut.
Tujuan dari penelitiaan ini adalah untuk
u
mengem
mbangkan desaain kemasan pproduk kerajinaan yang mamppu
ungi produk keerajinan yang dikemas selam
ma perjalanan, mudah untuk dibawa
d
dan mencirikan daerrah
melindu
asal pro
oduk kerajinan
n yang dikemaas. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah nillai

C.7-1

SEMINAR NASIONAL

L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012
tambah
h serta diharapkkan dapat mem
mbantu meninggkatkan penjuualan terhadap produk kerajin
nan yang selam
ma
ini hany
ya dipandang sebagai
s
barang murahan oleh sebagian konssumen.
Kemasan addalah pola penggemasan produuk yang memiiliki fungsi utaama sebagai perlindungan
p
d
dan

atau sabbagai wadah. Dalam
D
perkemb
bangannya kem
masan memilik
ki beragam funngsi, selain fun
ngsi terapan, juuga
memilikki fungsi artisttik, dan imagee sebuah produuk. Kemasan yang
y
baik mem
miliki 3 ( tigaa ) langkah yanng
berulanng. Pertama adaalah dibangun dan disusun deengan sederhanna, kedua digunnakan ( ergonoomi pakai ) harrus
sederhaana, dan ketigaa dibongkar/ diibuka ke bentuuk kemasan aw
wal juga dengann pola sederhanna. Aspek utam
ma
kemasaan antara lain adalah : 1) perlindungan,
p
aatas kemungkinan pecahnya produk, dapatt disebut sebaggai
broke absorbtion
a

/ penyerap
p
henttakan yang daapat membuat kerusakan ataas produk han
nya dalam levvel
tertentu
u. 2) Supportinng atau fungsi dukungan, yaitu untuk menddukung produkk dalam hal dissplay dan visuaal.
Kemasaan wajib mem
miliki display yang
y
baik dan mampu menduukung penamppilan visual prooduk. Untuk ittu,
biasany
ya kemasan pro
oduk juga ditam
mbah marka ggrafis.3) Aspek
k struktur atau aspek kekuataan kemasan serrta
penyusuunannya. Yang
g dimaksud strruktur disini aadalah metode untuk membaangun pengemaasan atas produuk
dengan menggunakan
n jenis materiall tertentu ( missal : kertas ), sehingga dihasiilkan kemasan yang kokoh dan
d

d
membuaat struktur yangg kokoh dalam
m membangun kemasan kertaas.
protektiif. Terdapat duua titik berat dalam
Pertamaa : kuncian sessuai dengan karrakter kertas addalah salah sattu konsep mem
mbangun struktuur kemasan yanng
kokoh. Kedua : adalahh membangun metode lipat yyang tepat.
gun kemasan yyang umum :
Terdapaat 3 ( tiga ) meetode membang
1) Diddesain tepat guna
g
(designed
d). Untuk kem
masan yang diidefinisikan daalam kategori plain structurre.
Anntara lain dengaan kayu lembarran, kertas, pellat logam, lembbaran kaca, lem
mbaran strerofo
oam dan bahann –
bah
han lain yang masuk
m
kategorii tersebut.
2) Diccetak dalam juumlah masal (m
moulded). Untuuk kemasan tippikal khusus. Biasanya
B
digunakan untuk maass
prooduction yang memiliki fraggilitas tinggi aatau khusus. Kemasan
K
yang dicetak paling
g banyak beruupa
sterrofoam, tetapi ada pula yangg berasal dari bubur
b
kertas attau bubur kayuu dan kemasann tipe ini menjaadi
stanndar yang dipaakai dalam indu
ustri.
3) Dissusun sesuai dengan
d
kondisi (defined). Adaalah metode pengemasan yanng disesuaikann dengan konddisi
prooduk. Kadangkkala melakukann modifikasi daalam proses inii hanya ditentuukan dari satu faktor
f
saja.
Prooses konstruksii kemasan yanng selayaknya ddijalankan terddiri dari 3 (tigaa) tahap. Setiapp tahap memiliiki
obyektiif untuk menguuraikan permassalahan terkait dengan kemasan.
Tahap 1. Menentukaan dimensi prroduk, desain, material, dann tujuan penggemasan. Dalaam hal ini yanng
p
meliputti : material daan kerentanan (f
(fragile-level), dimensi produuk,
diperlukkan adalah studdi teknis atas produk
bobot berbanding
b
stru
uktur, penyediaaan atau pemapparan spedifikaasi teknis produuk.
Tahap 2.
2 Tahap ini adalah
a
proses desain
d
atau perrancangan kem
masan. Termassuk proses yanng kompleks dan
d
melelah
hkan karena menghabiskan
m
sumberdaya dan waktu untuk
u
melakukkan eksperimeen atas struktuur.
Prosesnnya : setelah seeluruh data tek
knis produk dirriset, maka akan dilakukan ppenentuan valuue produk.Prosses
penaksiiran nilai atau valuability inii dimaksudkann untuk menenntukan material kemasan. Bila produk cukuup
kecil teetapi berat dan rapuh sertta memiliki hharga jual yaang tinggi, maka
m
material kemasan dappat
mengguunakan beragam
m material, darri kertas sampaai spons atau kayu
k
berukir. Yang
Y
pada intinnya, kemasannnya
sendiri merupakan pro
oduk kerajinann yang bernilai..
3 Tahap ini addalah optimisinng desain. Yang dimaksud deengan optimisinng adalah menndefinisikan haasil
Tahap 3.
desain kemasan deng
gan proses produksi, yang inntinya adalah menekan
m
ongkkos dan waktuu konstruksi aggar
dicapai efisiensi material, serta efisiensi waktu pem
mbuatan.
Dalam prosesnya, kad
dangkala bila desain tidak m
memenuhi syarrat, maka akann dilakukan perancangan ulanng
atau billa tidak memennuhi syarat, maka
m
akan dilakkukan perancanngan ulang ataau bila tidak teerlalu parah akkan
didefiniisikan lagi prosses perbaikannnya saja.
Dari 3 (tiga)) metode peran
ncangan desainn tersebut diataas, maka yang paling sesuai dengan souvennir
yang paada umumnya adalah produk kerajinan adallah metode 1 karena
k
untuk m
mengemas kerajjinan dibutuhkkan
beberap
pa material anntara lain kerttas, kayu, atauu bahan lain untuk menjagga agar produkk yang dikem
mas
terlinduungi selama dallam perjalanann.
2. MET
TODOLOGI
Pada penelitiian ini metodee yang dilakukkan adalah dengan melakukann studi literatuur untuk mencaari
teknik pengemasan yang
y
paling teepat bagi prodduk kerajinan yang sebagiann mempunyai sifat antara laain
mudah rusak, mudah pecah, sulit unntuk dibawa daan memakan teempat ( terlalu besar ) serta beerat. Selanjutnnya
m
surrvei ke beberappa tempat wisatta,pusat pembuuatan kerajinann dan toko – toko yang menjuual
adalah melakukan
barang – barang keraajinan. Tujuan dari langkah ini adalah unttuk mengetahuui jenis produk
k kerajinan yanng
buat di beberaapa
dijajakaan atau dijual di beberapa teempat wisata, toko-toko dann produk kerajjinan yang dib
pusat peembuatan prod
duk kerajinan. Langkah selannjutnya adalah menentukan ddesain kemasann dan bahan yanng
akan diigunakan. Dan
n akhirnya dilakkukan ujicobaa pembuatan prroduk di laborratorium Anyam
man Balai Bessar

C.7-2

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012
Kerajinnan dan Batik. Pada tahap in
ni pertama dibbuat kemasan dengan cara ddianyam namun
n karena kuranng
sempurrna maka diubaah desain kem
masannya dengaan cara menam
mbah bahan keemasan dengann karton. Hal ini
i
dilakukkan agar produuk yang dikem
mas dapat lebihh terlindungi. Selanjutnya pproduk yang teelah dikemas ini
i
diikutkaan dalam pameeran agar dapaat diketahui sam
mpai sejauh mana
m
kemasan ttersebut memp
pengaruhi produuk
yang diikemas sehingga mampu meenarik pembelii. Pada pameraan tersebut dibberikan kuesiooner kepada paara
pengunj
njung untuk memberikan
m
pennilaian terhadaap kemasan yang
y
telah dibuuat, namun menemui
m
kendaala
karena sebagian penggunjung kurangg berminat unttuk mengisiny
ya. Untuk menddapatkan data maka dilakukkan
wawanccara yang berppanduan pada kuesioner
k
sehinngga dapat dipeeroleh data sesuuai yang diinginkan.
Kuesionner yang dibuaat adalah sebaggai berikut :
1. Bagaimana tangg
gapan Bapak/Ibbu terhadap dessain kemasan yang
y
dibuat
urut Bapak/ Ibuu kualitas dari kkemasan tersebbut
2. Bagaimana menu
urut Bapak/ Ibuu bahan yang dipakai
d
untuk kemasan
k
tersebuut
3. Bagaimana menu
4. Bagaimana menu
urut Bapak/ Ibuu kemasan terseebut dalam meelindungi produuk yang dikem
mas
5. Bagaimana menu
urut Bapak/ Ibuu perkiraan kekkuatan dari kem
masan tersebut
urut Bapak/ Ibuu tentang penerrimaan masyarakat dari kemaasan tersebut
6. Bagaimana menu
7. Bagaimana menu
urut Bapak/ Ibuu perkiraan harrga jual dari pro
oduk yang dikemas tersebut (setelah dikem
mas
)
urut Bapak/ Ibuu kesesuaian kemasan
k
tersebu
ut terhadap prooduk yang dikeemas
8. Bagaimana menu
urut Bapak/ Ibuu tentang bahann bantu (bahann lain yang diguunakan ) dari kemasan
k
tersebuut
9. Bagaimana menu
urut Bapak/ Ibuu dilihat dari sisi kemudahan untuk dibawa bbentuk kemasaan tersebut
10. Bagaimana menu
Penilaiaan terhadap peertanyaan tersebbut menggunakkan skala Likeert sebagai beriikut. Arti angkka pada skor nilai
4 = sanggat bagus, 3 = bagus, 2 = tidaak bagus, 1 = ssangat tidak baagus.
SIL DAN PEM
MBAHASAN
3. HAS
Pada awalnyya ujicoba dibuuat dengan keemasan dari annyaman langsuung seperti yan
ng sudah ada di
pasar, namun
n
dalam kenyataannyaa produk – prooduk tertentu sulit untuk dikkemas dengan
n cara demikiaan,
misalny
ya seperti produk gerabah, prroduk kayu yanng besar. Disam
mping belum m
menemukan tek
knik anyam yanng
tepat juuga dikhawatirkkan kekuatan kemasan
k
yang demikian itu sangat
s
rendah. Kemudian diccoba dengan caara
lain , daari hasil yang diperoleh
d
dalam
m studi literatuur adalah bahw
wa metode yanng paling cocokk unutk kemasan
produk kerajinan adallah metode yanng 1 yaitu desaain tepat guna (designed) karrena dari hasill survei lapanggan
bahwa sebagian besaar kemasan pro
oduk kerajinann dibuat dari kombinasi
k
bebeerapa macam bahan, misalnnya
kombin
nasi antara kayyu dengan kertas, kertas denggan tali dari SANT dan lain – lain. Uji cooba ini dilakukkan
dengan menggunakann anyaman yanng dilapisi denngan kertas karrton kemudiann dipilih cara penguncian
p
yanng
t
agar tidakk mudah terbuk
ka. Adapun lanngkahnya adalaah sebagai beriikut :
paling tepat
1). Dilihhat terlebih dahhulu produk appa yang akan ddikemas.
2). Dibuuat desain kem
masan yang dibuutuhkan agar ssesuai dan dapaat melindungi produknya.
p
3). Tenttukan cara pem
motongan dan pelipatan
p
yang benar
4). Dibu
uat polanya daan kemudian poola ini dipotonng, kemudian pola
p diletakkan diatas lembar anyaman SAN
NT
yang telah siap kemud
dian dipotong sesuai
s
pola.
ongan lembar anyaman
a
dan kertas
k
karton diilekatkan baru kemudian dilaakukan pelipataan.
5). Poto
Dari haasil ujicoba diperoleh kemasaan sebagai berikkut :

C.7-3

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012
Kemud
dian hasil ini diikut
d
pameran
n untuk menddapatkan penilaaian dari paraa pengunjung. Karena sulitnnya
pengunj
njung untuk mengisi kuesionnernya, maka dilakukan
d
waw
wancara namuun masih berpeedoman pada isi
kuesionnernya sehingg
ga data dari waw
wancara tadi ddapat diisikan pada
p
kuesioner yang bersangk
kutan.
Hasil daari wawancaraa kepada penguunjung dan telaah diisikan padaa kuesioner adaalah sebagai beerikut :

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
No
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

1
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
1
1
1
1
2
3
3
2
1
1
1
2
2
3
3
3
3
2
2
2
66

Tabel
T
1 : Data Rata- Rata Pennilaian terhadaap Kemasan
Sk
kor untuk pertaanyaan no :
2
3
4
5
6
7
8
9
2
3
2
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
Sk
kor untuk pertaanyaan no :
2
3
4
5
6
7
8
9
2
3
2
2
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
2
1
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
2
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
3
2
3
1
2
3
2
2
3
2
2
1
2
3
2
2
3
2
2
1
3
2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
2
2
3
2
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
71
86
71
67
72
74
71
66

10
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
3
10
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
78

Jlm Sk
kor
25
25
26
27
24
24
22
24
25
26
25
Jlm Sk
kor
20
20
20
23
25
25
25
23
21
21
25
25
27
27
26
25
24
24
23
722
2

Dari Taabel 1 diperoleeh jumlah skorr 722. Jumlah skor ideal (jikka semua respoonden menjawab skor tertingggi
pada seetiap butir ) = 4 x 10 x 30 = 1200 ( 4 = skor tertinggi, 10 = jumlah butir instrumen,
i
30 = ukuran samppel
). Jadi kualitas
k
produk
k kemasan = (7722 : 1200) x 100% = 0,60 atau
a 60 % darii kualitas yangg diharapkan attau
mendap
pat nilai 60 (unntuk skor tertinggi 100).
4. KES
SIMPULAN
Dari data yaang telah diperroleh hasil perrhitungan bahw
wa kualitas kem
masan mempeeroleh hasil 600%
atau 60. Sehingga dap
pat dikatakan bahwa
b
kualitas kemasan belum
m bagus, belum
m dapat melind
dungi produknnya
dengan sempurna, beelum dapat meningkatkan
m
hharga jual produk yang dikemas dan tidaak mudah untuuk
dibawa. Dengan dem
mikian masih perlu dilakukkan penelitian kembali untuuk dapat meneemukan strukttur
kemasaan yang baik.
AR PUSTAKA
A
DAFTA

 
Arie Wibowo
W
S, Benn
ny Yulianes, 20
007, Dasar Metode Pengemassan ( Packaginng ) Produk dan
n Praktek
Pem
mbangunan Konnstruksi Kemassan Berbasis Kertas
K
dan Asessoris, www.ariionwork.com

C.7-4

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012
Asmaraadi,A.W, 2007,, Mengapa Kem
masan perli diD
Desain?, http:///niappa.wordprress.com
nadi, 2000, Perranan Desain K
Kemasan Dalam
m Dunia Pemassaran,
Christinne Suharto Cen
http://puslit.petra.aac.id/journals/ddesign/
yanto, 2007, Strrategi Merancaang Kemasan, K
Kedaulatan Raakyat 18 Juni, 225 Juni, 2 Juli, Yogyakarta.
M. Suy

 
 

C.7-5