PENDAHULUAN PENGARUH AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN KUPING GAJAH (Anthurium crystallianum) PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permintaan tanaman hias dan bunga di pasar dunia cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, ekspor bunga
potong di Indonesia masih didominasi oleh anggrek. Jenis bunga potong selain
Anggrek yang berpotensi diekspor antara lain Anthurium. Masyarakat
Indonesia pada mulanya hanya mengenal tanaman Anthurium dengan sebutan
tanaman kuping gajah sebagai hiasan dalam pot dan untuk penghias ruangan,
karena mempunyai bentuk daun dan bunga yang sangat menarik. Istilah
kuping gajah merupakan penafsiran dari jenis A. crystallianum. Jadi
Anthurium yang dibudidayakan di dunia terdiri atas Anthurium daun dan
Anthurium bunga (Rukmana,1997).
Nama Anthurium berasal dari bahasa Yunani, artinya bunga ekor,
bunga Anthurium terdiri dari dua bagian utama, yaitu bunga sebenarnya dan
seludang bunga. Bunga sebenarnya berukuran kecil-kecil, berjejal dan rapat.
Sementara seludang bunga berbentuk jantung atau bulat telur, dengan ujung
runcing. Seludang bunga berekor menjadi ciri khas Anthurium.
Pemeliharaan tanaman Anthurium ini membutuhkan perhatian,
perawatan dan pemeliharaan yang intensif supaya pertumbuhannya lebih cepat

dan bagus. Yang paling utama cara pemeliharaan dengan

melakukan

penyiraman secara teratur, tetapi penyiraman jangan terlalu berlebihan

1

2

usahakan penyiraman tanaman dilakukan 1-2 kali sehari terutama pada musim
kemarau.
Penyiraman Anthurium ini dapat menggunakan air ledeng dan air
sumur. Selain itu

air kelapa juga dapat dimanfaatkan untuk penyiraman,

karena menurut Suhardiman (1991) air kelapa selain mengandung kalori,
protein dan mineral juga mengandung zat yang disebut sitokinin yang dapat
menumbuhkan mata / tunas yang masih tidur pada beberapa tumbuhan

tertentu, misalnya siraman air kelapa pada anggrek. Air kelapa merupakan
bahan yang dapat memberikan pengaruh yang baik jika diberikan pada suatu
tanaman.
Sedangkan menurut Dwidjoseputro (1994) fosfor dan kinetin juga
merupakan kandungan yang terdapat pada air kelapa. Zat tersebut mempergiat
pembelahan sel dan mempunyai pengaruh terhadap perkecambahan dan
pertumbuhan diantaranya perkecambahan dan pertumbuhan tunas dan akar.
Ampas teh juga dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman.
Sebab ampas teh mengandung karbohidrat yang berperan untuk pembentukan
klorofil pada daun-daun yang mengalami pertumbuhan di tempat yang gelap
(Dwidjoseputro, 1994). Menurut Henry (1989) cara lain yang bisa digunakan
untuk meningkatkan efisiensi nutrisi tanaman apabila tanah dilindungi atau
ditutup dengan bahan organik. Keuntungan penutupan tanah (pemakaian
mulsa) bahan organik paling tidak memperbaiki kelembaban, menjaga
pemadatan, dan menambah humus tanah. Salah satu contoh pemberian mulsa
atau penutup tanah adalah ampas teh.

3

Menurut Anonim (2005) bahwa tanin juga merupakan kandungan

yang terdapat dalam ampas teh manfaat bisa untuk menolak kehadiran semut
pada tanaman dan juga untuk menumbuhkan tunas yang masih muda.
Tanaman Anthurium tidak memilih media tanam yang khusus, namun
yang pasti media harus gembur, subur, mengandung bahan organik, dan dapat
menjaga kelembaban. Media tanam yang digunakan untuk menanam
Anthurium adalah arang sekam dan pasir. Untuk

mendapatkan hasil

pertumbuhan Anthurium yang baik media tanam arang sekam dan pasir yang
sudah dicampur harus terjaga kelembabanya.
Berdasarkan penelitian Sulistyowati (2005), bahwa air kelapa
berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah daun pada tanaman
Kamboja Jepang (Adenium sp).
Berdasarkan penelitian Fatimah Nur Isnaeni (2006) bahwa pemberian
ampas teh seduh dan kotoran ayam sebagai kompos berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata) pada media tanah
liat dan perlakuan yang paling optimal adalah pada konsentrasi 400 g/900 g
media.
Berdasarkan penelitian Sri Rahayuningsih (2005), bahwa media tanam

kompos, pasir, dan arang sekam berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah
daun kamboja jepang.

4

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian
dengan judul “PENGARUH AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP
PERTUMBUHAN KUPING GAJAH (Anthurium crystallianum) PADA
MEDIA TANAM YANG BERBEDA”.

B. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya lingkup masalah seperti yang diuraikan diatas,
maka dalam penelitian ini perlu diadakan pembatasan masalah. Adapun
pembatasan masalah adalah sebagai berikut:
1. Subyek penelitian: Air kelapa muda yang diperoleh di Pasar dan Ampas
teh Cap Gopek yang sudah direndam selama 1 malam tanpa diberi gula.
Media tanam yang digunakan adalah media arang sekam dan media pasir.
2. Obyek penelitian : Pertumbuhan tanaman Anthurium daun jenis
A. crystallianum.
3. Parameter dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tinggi tanaman dan

jumlah daun setelah 2 bulan penelitian.

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh penyiraman air kelapa dan ampas teh terhadap
pertumbuhan A. crystallianum?
2. Bagaimanakah pengaruh media tanam arang sekam dan media pasir
terhadap pertumbuhan A. crystallianum?

5

3. Bagaimanakah pengaruh interaksi antara

penyiraman air kelapa dan

ampas teh dengan media tanam arang sekam dan media pasir terhadap
pertumbuhan A. crystallianum?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh penyiraman air kelapa dan ampas teh
terhadap pertumbuhan A. crystallianum.
2. Untuk mengetahui pengaruh media tanam arang sekam dan media pasir
terhadap pertumbuhan A. crystallianum.
3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara penyiraman air kelapa dan
ampas teh dengan media tanam arang sekam dan media pasir terhadap
pertumbuhan A. crystallianum.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:
1. Menambah wacana keilmuan bahwa dengan penyiraman air kelapa dan
ampas teh berpengaruh terhadap pertumbuhan A. crystallianum.
2. Memberikan masukan bagi peneliti yang lain untuk mendukung penelitian
lain yang sejenis.
3. Hasil penelitian ini diharapkan pada akhirnya dapat memberikan manfaat
mengenai budidaya A. crystallianum.


Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Pertumbuhan Dan Produktifitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Pada Komposisi Media Tanam Ampas Kopi Dan Daun Pisang Kering Yang Berbeda.

0 3 5

PEMANFAATAN AMPAS TEBU DAN AMPAS TEH SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN Pemanfaatan Ampas Tebu Dan Ampas Teh Sebagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) Ditinjau Dari Intensitas Penyiraman Air

7 24 14

PENDAHULUAN Pemanfaatan Ampas Tebu Dan Ampas Teh Sebagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) Ditinjau Dari Intensitas Penyiraman Air Teh.

5 36 6

PEMANFAATAN AMPAS TEBU DAN AMPAS TEH SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN Pemanfaatan Ampas Tebu Dan Ampas Teh Sebagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) Ditinjau Dari Intensitas Penyiraman Air

0 2 15

EFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA.

0 0 9

EFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN Aglaonema donna carmen PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA.

2 15 7

EFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SRI REJEKI (Aglonema donna carmen) PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA.

3 10 7

PENGARUH AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN KUPING GAJAH (Anthurium crystallianum) PENGARUH AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN KUPING GAJAH (Anthurium crystallianum) PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA.

1 3 16

PENGARUH AIR LERI DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN Aglaonema golden bay PENGARUH AIR LERI DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN Aglaonema golden bay PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA.

0 2 14

PENDAHULUAN PENGARUH AIR LERI DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN Aglaonema golden bay PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA.

0 1 6