PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA BENALU MANGGA (Dendrophthoe petandra L. Miq.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 11229 SECARA INVITRO.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia merupakan salah satu negara mega biodiversity dengan
kekayaan alam yang melimpah dan beraneka ragam (Darmawan et al., 2004).
Hal ini patut disyukuri, karena alam semesta ini diserahkan kepada manusia
untuk diambil hikmahnya, diolah, dimanfaatkan secara lestari keberadaannya.
Hal ini disebutkan dalam Al-Quran.

“Dan kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung
yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuhan yang
indah dipandang mata.” (QS. Qaaf: 7).

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapa banyaknya Kami
tumbuhkan di bumi itu pelbagai pasangan dari tumbuh-tumbuhan yang
baik?” (QS. Asy-Syu’ara: 7).
Sejak jaman dahulu, masyarakat Indonesia telah memanfaatkan
tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat sebagai pengobatan tradisional (Sari,
2006). Menurut SK Kepala BPOM No. HK.00.05.4.1380 tanggal 02 Maret
2005, obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran
bahan-bahan tersebut yang berkhasiat atau diperkirakan berkhasiat sebagai
obat, khasiat dan kegunaannya diketahui berdasarkan pengalaman turuntemurun, tetapi belum dibuktikan secara ilmiah.
Obat tradisional masih banyak digunakan oleh masyarakat, terutama
dari kalangan menengah bawah terutama dalam upaya preventif, promotif,

1

2

dan rehabilitatif. Bahkan dari masa ke masa obat tradisional mengalami
perkembangan yang semakin meningkat, terlebih dalam munculnya selogan
kembali ke alam (back to nature) serta krisis yang berkepanjangan yang
mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat terhadap obat sintesis (Katno
dan Pramono, 2010).
Organisasi kesehatan dunia atau WHO juga merekomendasikan
penggunaan obat tradisional, termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit
kronis, penyakit degeneratif dan kanker. WHO juga mendukung upaya-upaya
dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat tradisional (WHO, 2003).

Menurut SK Kepala BPOM No. HK.00.05.4.2411 tanggal 17 Mei
2004, obat bahan alam Indonesia dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu jamu
yang merupakan ramuan tradisional yang belum teruji secara klinis, obat
herbal yaitu obat bahan alam yang sudah melewati tahap uji praklinis,
sedangkan fitofarmaka adalah obat bahan alam yang sudah melewati uji
praklinis dan klinis.
Keadaan negara indonesia yang masih terpuruk pada saat ini,
mengakibatkan terjadinya beberapa perubahan di setiap segi kehidupan.
Rendahnya tingkat ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan lingkungan serta
kondisi nutrisi yang buruk memicu terjangkitnya berbagai macam penyakit.
Penyakit yang paling banyak ditemukan adalah penyakit infeksi (Wulandari,
2009). Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya
mikroorganisme patogen pada jaringan tubuh, terutama yang menyebabkan
cedera selular lokal akibat kompetisi metabolisme, toksin, replikasi
intraselular, atau respon antigen-antibodi, salah satunya adalah infeksi karena
bakteri (Dorland, 2002).
Penelusuran khasiat antibakteri tumbuhan merupakan salah satu
pemecahan permasalahan obat dan bahan baku obat modern yang mahal,
karena masih merupakan produk impor. Penelusuran senyawa aktif
antibakteri dalam tumbuhan dilakukan untuk membuktikan khasiat dari

tumbuhan yang diteliti, sehingga menaikkan nilai tambah dari tumbuhan

3

tersebut sebagai obat penanggulangan infeksi dalam bentuk fitofarmaka
(Endarjo, 1996).
Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai obat adalah
tanaman benalu mangga (Dendrophthoe petandra L. Miq.) (Artanti et al.,
2006), yang dikenal dengan nama daerah kemladean, mladeh (Jawa) atau
jejontok (Sasak). Hutapea (1999) mengungkapkan bahwa tanaman yang
termasuk ke dalam famili Loranthaceae mengandung senyawa-senyawa
bioaktif yang berpotensi sebagai antibakteri, antitoksin dan antikanker.
Osadebe dan Akabogu (2005), membuktikan bahwa ekstrak etanol dan
petroleum

eter

benalu

jenis


Loranthus

micranthus

dengan

famili

Loranthaceae telah terbukti memiliki aktivitas antimikroba. Ekstrak etanol
Loranthus micranthus memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia
coli dan Bacillus subtilis sedangkan ekstrak petroleum eter memiliki aktivitas
antijamur yang baik.
Jamilah (2003) menemukan bahwa ekstrak etanol benalu dari spesies
Dendrophthoe petandra mempunyai senyawa utama kuersetin yaitu suatu
senyawa flavonol glikosida. Senyawa flavonol glikosida adalah suatu
kelompok senyawa fenol (Lenny, 2006). Menurut Pelczar dan Chan (1988)
dan Katzung (2004), Senyawa fenol memiliki efek korosif, dapat
mendenaturasi protein, merusak dinding dan membran sel mikroba dan
menonaktifkan enzim-enzim. Senyawa ini bersifat bakterisid (termasuk

mikobakteri), fungisid, dan mampu menonaktifkan virus-virus lipofilik.
Pada uji aktivitas antimikroba, digunakan bakteri Staphylococcus
aureus yang merupakan bakteri kokus gram positif (+) dan Escherichia coli
yang merupakan bakteri basil gram negatif (-) (Jawetz et al., 2008). Bakteri
Staphylococcus aureus merupakan flora normal kulit dan selaput lendir pada
manusia, namun terdapat pula strain Staphylococcus aureus yang bersifat
patogen yang dapat menyebabkan infeksi kulit (seperti: impetigo, furunkel,
karbunkel, paronikia, selulitis, folikulitis, hidradenitis supuratif) blepharitis,
mastitis, endokarditis, osteomielitis, arthritis, food poisoning, sindrom syok
toksik, pneumonia, septikemia (sepsis), infeksi pasca bedah, meningitis,

4

emphiema, pernanahan, dan abses (Hart and Shears, 1997; Levinson and
Jawetz, 2002; Jawetz et al., 2008).
Bakteri Eschericia coli sebagai anggota flora normal usus manusia,
namun terdapat pula strain dari bakteri ini dengan struktur antigen tertentu
yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, diare,
septikemia (sepsis), luka infeksi, meningitis pada neonatus dan gastroenteritis
(Kelly dan Hite, 1955; Smith et al, 1964; Hart and Shears, 1997; Jawetz et al.,

2008).
Adanya indikasi senyawa aktif antibakteri dalam tumbuhan benalu
mangga, serta belum adanya laporan penelitian tentang efek antimikroba dari
hasil ekstraksi herba benalu mangga terhadap pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara invitro, mendasari
dilakukannya penelitian ini sehingga dapat memberikan informasi dan
landasan ilmiah untuk pengembangan lebih lanjut.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang di atas, perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1.

Apakah ekstrak etanol herba benalu mangga (Dendrophthoe petandra
L.

Miq.)

mempunyai

aktivitas


antimikroba

terhadap

bakteri

Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli ATCC
11229 secara in vitro?
2.

Pada konsentrasi berapakah ekstrak etanol herba benalu mangga
(Dendrophthoe petandra L. Miq.) dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli
ATCC 11229 secara in vitro?

C. TUJUAN PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian, penulis mempunyai tujuan yang saling
berkaitan sehingga tujuan tersebut dapat tercapai, adapun tujuan dapat
diuraikan sebagai berikut:


5

1.

Tujuan Umum
Untuk mengetahui aktivitas daya hambat ekstrak etanol herba benalu
mangga (Dendrophthoe petandra L. Miq.) terhadap pertumbuhan
bakteri secara invitro.

2.

Tujuan Khusus
Untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah ekstrak etanol herba
benalu mangga (Dendrophthoe petandra L. Miq.) dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan
Escherichia coli ATCC 11229 secara in vitro.

D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah:

1.

Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
efek antimikroba ekstrak etanol herba benalu mangga (Dendrophthoe
petandra L. Miq.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus
ATCC 6538 dan bakteri Escherichia coli ATCC 11229 secara in vitro.

2.

Manfaat Praktis
a.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi peneliti lain
untuk meneliti lebih jauh mengenai daya hambat ekstrak etanol
herba benalu mangga (Dendrophthoe petandra L. Miq.) terhadap
strain bakteri flora normal yang lain dan strain bakteri patogen.

b.


Penelitian ini dapat memberikan data ilmiah yang dapat
mendukung penggunaan dan pengembangan herba benalu
mangga (Dendrophthoe petandra L. Miq.) sebagai obat
tradisional yang mempunyai efek antimikroba serta sebagai
alternatif pilihan pengganti obat antibiotik sintetik.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Atcc 6538 dan Escherichia coli Atcc 11229 Secara Invitro

0 6 8

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana l) terhadap Bakteri Escherichia coli ATCC 11229 dan Staphylococcus Aureus ATCC 6538 Secara In Vitro

0 6 6

PENDAHULUAN Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Tanaman Yodium (Jatropha Multifida L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Atcc 6538 Dan Escherichia Coli Atcc 11229 Secara Invitro.

0 5 4

PENDAHULUAN Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit Putih (Curcuma mangga Val.) Terhadap Staphylococcus Aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 11229 Secara In Vitro.

1 4 4

PENDAHULUAN Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229.

0 1 4

PENDAHULUAN Uji efektivitas ekstrak etanol rimpang lengkuas (languas galanga (l.) stuntz.) terhadap bakteri staphylococcus aureus atcc 6538 dan escherichia coli atcc 11229 secara in vitro.

0 3 5

UJI AKTIVITAS DAYA ANTI BAKTERI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sactum L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli ATCC 11229 DAN Staphylococcus aureus ATCC 6538 SECARA INVITRO.

1 2 5

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata) TERHADAP BAKTERI Stapylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 11229 SECARA INVITRO.

1 1 4

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TEH HIJAU ( Camellia sinensis (L.) Kuntze) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 11229 SECARA INVITRO.

0 0 3

DAFTAR PUSTAKA UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA BENALU MANGGA (Dendrophthoe petandra L. Miq.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 11229 SECARA INVITRO.

0 3 5