PENGARUHMODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAININGBERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJARSISWA PADA SUB MATERI POKOK BESARAN DANSATUAN DI KELAS X SEMESTER GANJIL SMAN 11MEDAN T.A 2013/2014.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING
BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA SUB MATERI POKOK BESARAN DAN
SATUAN DI KELAS X SEMESTER GANJIL
SMAN 11 MEDAN T.A 2013/2014

Oleh:
Rayu Rista Uly Ritonga
NIM 409121067
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


RIWAYAT HIDUP
Rayu Rista Uly Ritonga dilahirkan di Kefamenanu, kabupaten Timur
Tengah Utara, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 24 Mei 1991. Ayah
bernama Ramses Ritonga dan Ibu bernama Serliana Siagian, merupakan anak
kedua dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk di SD Negeri Maol
Kefamenanu selanjutnya pada tahun 2002 penulis pindah ke SD Negeri No.
112136 dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah
di SMP Negeri 2 Rantau Utara dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Rantau Utara dan lulus pada tahun
2009. Pada tahun 2009 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan
lulus pada tanggal 18 Maret 2014. Selama menjadi mahasiswa penulis bergabung
dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Protestan (UKMKP) Unimed.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasih karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training
Berbasis Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok

Besaran dan Satuan di Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 11 Medan
T.A.2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
Bapak Drs. Abd. Hakim S,M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak pengajuan
judul proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga disampaikan pada Bapak Prof.Dr. Mara Bangun Harahap, M.S,
Ibu Dr. Derlina, M.Si, Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd, dan Bapak Drs. Nurdin
Siregar M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saransaran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dra. Ida Wahyuni, M.Pd selaku
dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta
Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Ucapan terimakasih disampaikan juga pada Bapak Kepala Sekolah serta
Bapak dan Ibu Guru Fisika SMA Negeri 11 Medan terkhusus kepada Bapak Drs.
Karapan Lumbantoruan, M.Pd dan Bapak Drs. Thomson Gultom yang telah
banyak membantu selama penelitian dilaksanakan.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ibunda tercinta S.
Siagian atas kasih sayang, nasehat, doa, perhatian dan dorongan yang diberikan
kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Ucapan terimakasih juga

penulis sampaikan kepada Abang dan adik penulis, Rio Asiando Ritonga dan
Elvira Artha Uly Ritonga atas canda tawa, kasih sayang, dan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada K’Novariana Sinaga, K’Fitri
Silalahi, B’Kimura Tamba, K’ Rohani Sirait dan K’Christina Hutabarat sebagai
orang-orang yang selama ini telah berdoa serta mengajarkan jalan kebenaran
kepada penulis. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman
seKTB Raffael (Mariana Lumbantobing, Juli Saragih, Misi Manalu, Nholie
Manihuruk, Adi Surbakti) atas doa, pertolongan, dan perhatiannya, kepada adikadikku tersayang KK Dorothy & NN (Evi Mungkur, Mia Manik, Leni, Yenni
Manurung)

kepada teman-teman sepelayanan Koordinasi 2011 (K’ Novalina

Sinaga, Ayu LG, K’Valensi Kacaribu, K’ Romanti LG, K’ Sari Tarigan, K’Lusi
Sihotang, K’Masdon, K’Eka, B’Risya, K’Sari Ayu, K’Lamtio) dan 2013 ( Debora
Siregar, Hethy Tamba, Jelita Purba, Meyta Ginting, Fretty Sinaga, Orivha
Sitohang, Sinta Siagian, Mosarina Hutabarat, Hia Pakpahan, Riris Simbolon,
Herna Sianipar, Apri Simanjuntak, Era Ginting, Asrida Manullang) atas
kebersamaan, kesediaan mendengarkan, serta motivasi yang diberikan. Penulis

juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis, B’Leybert Purba,
Berton Siahaan, Julius Simbolon, Sinta Simbolon atas kebersamaan, canda tawa,
dan motivasi ketika penulis sedang membutuhkannya.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

April 2014

Penulis,

Rayu Rista Uly Ritonga
NIM. 409121067

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING
BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA SUB MATERI POKOK BESARAN DAN
SATUAN DI KELAS X SEMESTER GANJIL SMAN 11
MEDAN T.A 2013/2014
RAYU RISTA ULY RITONGA
(409121067)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Inquiry Training berbasis peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada sub materi
Besaran dan Satuan di SMAN 11 Medan T.A 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian
adalah Two Group Pretest-postest. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas
X SMAN 11 Medan yang terdiri dari 10 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas
dengan teknik cluster random sampling yaitu kelas X-10 sebagai kelas
eksperimen dan kelas X-9 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berbentuk
tes pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan 5 option, angket, dan lembar observasi
aktivitas belajar siswa. Untuk menguji hipotesis digunakan uji t setelah prasyarat
dilakukan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
Dari hasil penelitian nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 25 dan
kelas kontrol adalah 23,75. Untuk data pretes, pada pengujian normalitas di kelas
eksperimen dengan Lhitung = 0,1344 dan Ltabel = 0,156, kelas kontrol dengan Lhitung

= 0,0829 dan Ltabel = 0,156, diperoleh Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas
berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,1989 dan Ftabel =
1,8215 sehingga Fhitung < Ftabel, maka sampel berasal dari kelompok yang
homogen. Setelah diberikan perlakuan diperoleh rata-rata nilai postes kelas
eksperimen 70,31 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 62,34.
Hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,52 > 1,5597 dengan α =
0,05 dan dk = 62, maka Ha diterima yang berarti ada pengaruh model
pembelajaran inquiry training berbasis peta konsep terhadap hasil belajar siswa
pada sub materi pokok besaran dan satuan di kelas X semester ganjil SMAN 11
Medan T.A 2013/2014.

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Batasan Masalah
1.4.

Rumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian

1
1
3
3
4
4
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka teoritis
2.1.1.
Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
2.1.2.

Pengertian Model pembelajaran
2.1.3.
Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Inquiry Training
2.1.3.1 Pelaksanaan Model Pembelajaran Inquiry Training
2.1.3.2. Sintaks Pembelajaran Inquiry Training
2.1.3.3. Sistem Sosial
2.1.3.4. Sistem Pendukung
2.1.4.
Pengertian Aktivitas
2.1.5.
Peta Konsep
2.1.6.
Pembelajaran konvensional
2.2.
Materi Pembelajaran
2.2.1
Besaran dan Satuan
2.2.1.1. Besaran Pokok
2.2.1.1.1. Sistem Internasional
2.2.1.2. Besaran Turunan

2.2.1.3 Dimensi
2.2.2.
Pengukuran
2.2.2.1. Alat Ukur Panjang dan Ketelitiannya
2.2.2.2. Aspek-Aspek Pengukuran
2.2.2.3. Sumber Ketidakpastian
2.2.2.4. Melaporkan Hasil Pengukuran
2.2.2.5. Angka Penting
2.3.
Kerangka Konseptual
2.4.
Hipotesis Penelitian

6
6
6
9
10
10
12

12
13
13
14
15
16
16
16
16
17
18
19
19
21
22
23
24
25
27

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1.
Populasi
3.2.2
Sampel
3.3.
Variabel Penelitian
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1.
Jenis Penelitian
3.4.2.
Desain Penelitian
3.5
Instrumen Penelitian
3.5.1.
Instrumen Tes Hasil Belajar
3.5.2.
Validitas Tes
3.5.3.
Instrumen Tentang Aktivitas Siswa
3.6
Prosedur Penelitian
3.7.
Teknik Analisa Data
3.7.1.
Menghitung Mean dan Standar Deviasi
3.7.2.
Uji Normalitas
3.7.3.
Uji Homogenitas
3.7.4.
Uji Hipotesis

28
28
28
28
28
28
29
29
29
29
29
31
31
31
33
33
33
34
35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1.
Data Pretes dan Postes
4.1.2.
Pengujian Analisis Data
4.1.2.1. Uji Normalitas
4.1.2.2. Uji Homogenitas
4.1.2.3. Pengujian Hipotesis
4.1.3.
Observasi
4.2.
Pembahasan Hasil Penelitian

36
36
36
36
39
39
40
41
49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran

52
52
53

DAFTAR PUSTAKA

54

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 2.3.
Tabel 2.4.
Tabel 2.5
Tabel 2.6.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.5.

perbaikan Struktur Ranah Kognitif
Tahap-Tahap Model Pembelajaran Inquiry Training
Tujuh Besaran Pokok Dalam SI
Dua Besaran Tambahan Dalam SI
Tujuh Besaran Pokok Berdimensi
Beberapa Besaran Turunan, Dimensi, dan Satuannya
Desain Penelitian
Kisi-kisi Tes Materi Pokok Besaran dan Satuan
Rata-Rata Nilai Pretes dan Postes Kelas
Eksperimen dan Kontrol
Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Pretes
Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji Hipotesis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Nilai Pretes, Nilai Aktivitas Belajar dan Nilai Postes Siswa

8
12
17
17
18
18
29
30
36
39
40
41
41
43

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 2.3.
Gambar 4.1.
Gambar 4.2.
Gambar 4.3.
Gambar 4.4.
Gambar 4.5.
Gambar 4.6.

Gambar 4.7.

Gambar 4.8.

Pengukuran dengan menggunakan mistar
Jangka sorong dan bagian-bagiannya
Micrometer sekrup dan bagian-bagiannya
Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Diagram Batang Kemampuan Kognitif
Siswa Pada Pretes
Diagram Batang Kemampuan Kognitif
Siswa Pada Postes
Diagram Batang Kategori Nilai Pretes,
Aktivitas dan Postes
Grafik Hubungan Nilai Pretes, Aktivitas
dan Postes Siswa Pada Kelas Eksperimen
Berdasarkan Urutan Nilai Aktivitas
Grafik Hubungan Nilai Pretes, Aktivitas
dan Postes Siswa Pada Kelas Eksperimen
Berdasarkan Urutan Nilai Pretes
Grafik Hubungan Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes
Siswa Pada Kelas Eksperimen Berdasarkan
Urutan Nilai Rata-Rata Kelompok

19
20
21
37
37
38
38
45

46

47

48

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-1)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-2)
Lembar Kerja Siswa (LKS) I
Lembar Kerja Siswa (LKS) II
Tabel Spesifikasi Hasil Belajar Siswa
Soal-Soal Tes Hasil Belajar
Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Tabulasi Hasil Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Tabulasi Hasil Nilai Postes Kelas Eksperimen
Tabulasi Hasil Nilai Pretes Kelas Kontrol
Tabulasi Hasil Nilai Postes Kelas Kontrol
Uji Normalitas Data
Uji Homogenitas
Pengujian Hipotesis
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen (I)
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen(II)
Dokumentasi Penelitian
Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
Nilai-Nilai Distribusi F
Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t

56
69
86
89
93
104
109
111
113
115
117
119
122
124
128
130
132
135
136
137
140

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dari hasil observasi peneliti dan angket yang disebarkan kepada siswa di
SMAN 11 Medan diperoleh siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran fisika.
Kebanyakan siswa mengatakan Fisika adalah pelajaran yang sulit dimengerti,
membosankan serta dianggap sebagai pelajaran yang mengandung banyak rumus,
konsep dan teori yang dianggap rumit. Hal ini juga dibuktikan dengan rendahnya
aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran fisika. Selain itu soal-soal yang
disajikan guru dalam tes pembelajaran serta contoh-contoh yang diberikan kepada
siswa kebanyakan hanya menitikberatkan pada rumus-rumus tanpa menjelaskan
secara terperinci terlebih dahulu konsep-konsep yang terdapat pada setiap rumus
yang diajarkan, hal ini menyebabkan siswa sulit untuk menggunakan rumus yang
tepat pada soal-soal yang diberikan guru, jika soal yang dijumpai sedikit berbeda
dengan contoh soal yang diberikan maka siswa menjadi bingung bagaimana cara
menyelesaikan soal tersebut.
Hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi fisika mengenai hasil
belajar fisika yang dilihat dari nilai ulangan harian juga cukup rendah dibuktikan
dengan nilai rata-rata ulangan harian siswa pada SMAN 11 yang hanya mencapai
nilai

67. Hal ini disebabkan oleh model pembelajaran yang digunakan guru

kurang bervariasi. Guru hanya menggunakan model pembelajaran Direct
Instruction (DI) dimana pembelajaran yang terjadi hanya terpusat pada guru,
siswa hanya dituntut mendengarkan dan mengerjakan apa yang disuruh oleh guru
tidak dituntut untuk menyatakan pendapat, berdiskusi atau menyelidiki ilmu yang
diperolehnya sehingga pembelajaran yang dilakukan seperti suatu rutinitas yang
kurang bermakna, selain itu kekurangmampuan siswa untuk menghubungkan
konsep fisika yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari juga menjadi penyebab
kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika.
Berdasarkan hal yang terjadi diatas maka diperlukan suatu suasana belajar
yang menitikberatkan pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa
lebih mengerti tentang materi yang diajarkan dan menjadi lebih aktif karena pada

hakikatnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Maka peneliti
mengusulkan model pembelajaran Inquiry Training sebagai solusi untuk
mengatasi masalah tersebut.
Melalui model pembelajaran inquiry training siswa dilibatkan langsung
dalam memperoleh konsep, prinsip, teori, hukum dan persamaan sehingga
meningkatkan pemahaman ilmu pengetahuan. Model ini memotivasi siswa untuk
melakukan sebuah penemuan yang memanfaatkan eksplorasi rasa keingintahuan
siswa, sehingga siswa yang aktif dalam memperoleh pengetahuan tersebut melalui
bertanya mengapa sesuatu terjadi, menyelidikinya, memperoleh dan memproses
data secara logis, serta mengembangkan strategi-strategi intelektual umum yang
dapat digunakan untuk mencari jawaban mengenai fenomena atau peristiwa
tersebut. Melalui inquiry training siswa dapat mengembangkan konsepnya sendiri
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik, serta
mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri, berpikir lebih
intuitif, mengembangkan bakat dan kecakapan individu, serta dapat merumuskan
hipotesisnya sendiri.
Menurut hasil penelitian sebelumnya dari Nasution, H metode inquiry
training mampu meningkatkan hasil belajar pada kelas 8 SMPN 17 Medan yang
mula-mula rata-rata hasil belajar konvensional hanya bernilai 60,5 menjadi 81,35.
Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan setiap pertemuan. Pertemuan
pertama aktivitas siswa bernilai 71,6, pada pertemuan kedua menjadi 76,9. Ratarata nilai aktivitas siswa 74,0 sedangkan kelas yang menggunakan metode
konvensional memiliki nilai rata-rata aktivitas yang lebih rendah yaitu 71,7.
Tetapi dalam penelitian ini peneliti mendapat berbagai kendala dalam hal
pengorganisasian kelompok , penggunaan waktu yang kurang maksimal,
kurangnya perhatian dalam kegiatan siswa, serta jenis pertanyaan yang diambil
untuk merangsang rasa ingin tahu siswa.
Metode pembelajaran yang dapat digunakan sebagai solusi dari
permasalahan di atas adalah metode pembelajaran peta konsep. Peta konsep

digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep
dalam bentuk proposisi-proposisi. Dengan menggunakan peta konsep, guru dapat
mengetahui sejauh mana konsep yang telah diketahui siswa. Selain itu peta
konsep juga dapat mengungkapkan konsepsi salah yang mungkin dimiliki siswa
ketika belajar sehingga dapat diperbaiki oleh guru.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengadakan
penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry
Training Berbasis Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub
Materi Pokok Besaran dan Satuan Di Kelas X Semester Ganjil SMAN 11
Medan T.A 2013/2014.”
1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. hasil belajar fisika siswa yang masih rendah.
2. model pembelajaran yang kurang bervariasi.
3. kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.
4. kurangnya penggunaan media pembelajaran.

1.3

Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam

penelitian ini sebagai berikut.
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Inquiry
Training berbasis Peta Konsep.
2. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X semester ganjil T.A 2013/2014
di SMAN 11 Medan.
3. Hasil belajar siswa pada sub materi pokok besaran dan satuan.
4. Aktivitas belajar siswa pada sub materi pokok besaran dan satuan.
5. Perangkat pembelajaran meliputi, buku guru, buku siswa, RPP, kisi – kisi
tes hasil belajar, dan LKS.

1.4

Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan Pembelajaran Konvensional
pada sub materi pokok Besaran dan Satuan di kelas X SMAN 11 Medan
T.A 2013/2014?
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran
Inquiry Training berbasis Peta Konsep pada sub materi pokok Besaran
dan Satuan di kelas X semester ganjil SMAN 11 Medan T.A 2013/2014?
3. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Inquiry
Training berbasis Peta Konsep pada sub materi pokok Besaran dan Satuan
di kelas X semester ganjil SMAN 11 Medan T.A 2013/2014?
4. Apakah terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa yang diajar melalui
model pembelajaran Inquiry Training berbasis Peta Konsep dengan model
pembelajaran konvensional pada sub materi pokok besaran dan satuan di
kelas X semester ganjil SMAN 11 Medan T.A 2013/2014?

1.5

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model Pembelajaran
Konvensional

pada sub materi pokok besaran dan satuan di kelas X

semester ganjil SMAN 11 Medan T.A 2013/2014.
2. Untuk

mengetahui

aktivitas

belajar

siswa

menggunakan

model

pembelajaran Inquiry Training berbasis Peta Konsep pada sub materi
pokok besaran dan satuan di kelas X semester ganjil SMAN 11 Medan
T.A 2013/2014
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
Inquiry Training berbasis Peta Konsep pada sub materi pokok Besaran
dan Satuan di kelas X semester ganjil SMAN 11 Medan T.A 2013/2014.
4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
Model Pembelajaran Inquiry Training berbasis

Peta Konsep dengan

model pembelajaran konvensional pada sub materi pokok besaran dan
satuan di kelas X semester ganjil SMAN 11 Medan T.A 2013/2013

1.6
1.

Manfaat Penelitian
Sebagai bahan masukan bagi guru dan calon guru dalam memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.

2.

Sebagai bahan masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dan minat belajar siswa.

3.

Bahan informasi tentang penerapan pembelajaran dengan model Inquiry
Training berbasis Peta Konsep dalam kegiatan belajar mengajar.

4.

Bahan referensi bagi guru dan calon guru fisika dalam merencanakan
pembelajaran fisika.

Daftar Pustaka
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, jakarta
Dahar, Ratna Wilis., (1988), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Bandung
Davies, ivor K., Pengelolaan Belajar, Rajawali Pers, Jakarta
Dimyati dan Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah, Syaiful Bahri., Guru dan Anak Didik,Rineka Cipta, Jakarta
Gulo, W., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT Gravindo, Jakarta
Hamalik, Oemar., (2009), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung.
Hasibuan, L., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadapa
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton dan Gaya Gesek di
Kelas XI Semester I SMAN 1 Pahae Julu T.A 2012/2013, Skripsi FMIPA
Unimed, Medan.
Joyce, B dan Weil, M., (2009), Model Of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Kanginan, Marthin., (2007), Fisika SMA Jilid IA, Erlangga, Jakarta.
Matondang, Zulkifli., (2009). Evaluasi Pembelajaran. Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan, Medan.
Mawar, T., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII
semester I SMPN 6 Medan T.A 2011/2012, Skripsi FMIPA Unimed, Medan.
Nasution, H., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan Dengan
Model Pembelajaran Inquiry Training dan Konvesional Pada Materi Pokok
Gaya dan Hukum Newton di Kelas 8 SMPN 17 Medan T.A 2011/2012,
Skripsi FMIPA Unimed, Medan.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran, Penerbit Kencana, Bandung
Sardiman, (2006), Interaksi Belajar Mengajar, Grafindo persada, Jakarta
Siregar, M., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Latihan Inkuiri (Inquiry
Training Model) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Submateri
Pemantulan Cahaya di Kelas X Semester II SMA Teladan Indrapura Medan
T.P 2011/2012, Skripsi FMIPA Unimed, Medan.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Gramedia,
Jakarta
Sudjana., (2008), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta
Yulaelawati, Ella., (2007), Kurikulum dan Pembelajaran, Pakar Raya, Jakarta