PENDAHULUAN Pendidikan Perkaderan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kafilan Penuntun Moh. Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam Menyiapkan Kader Militan Muhammadiyah Tahun 2016.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma‟ruf
nahi munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al–Qur‟an dan AsSunnah yang didirikan oleh Kiai H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah
memiliki amal usaha dan organisasi otonom sebagai ujung tombak
perjuangan.
Organisasi otonom (ortom) adalah organisasi atau badan yang
dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan
pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga
sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam
bidang-bidang tertentu pula dalam mencapai maksud dan tujuan
Persyarikatan Muhammadiyah.1
Ortom Muhammadiyah ada dua kategori yaitu ortom khusus dan
ortom umum, yang khusus adalah „Aisyiyah sedangkan ortom umum
adalah Hizbul Wathan, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Nasyiatul „Aisyiyah, dan
Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Ortom yang umum sering disebut
dengan Angkatan Muda Muhammadiyah yaitu pewaris, penerus, pelopor,
dan penyempurna cita–cita amal usaha Muhammadiyah. 2


1

www.muhammadiyah.or.id/id/content-48-det-organisasi-otonom.html diunduh 22 Maret
2016 pada pukul 13.35 WIB.
2
MPKPPM, Sistem Perkaderan Muhammadiyah (Yogyakarta: Majelis Pendidikan Kader
Pimpinan Pusat Muhammadiyah,2015), hlm. 39.

1

2

Kaderisasi sangat penting karena ketersediaan kaderlah yang
menjadi motor penggerak organisasi Muhammadiyah berjalan terus dari
masa ke masa. Maka dari itu perlu adanya perbaikan kaderisasi agar nasib
Muhammadiyah tidak seperti organisasi lain di dunia yang hancur karena
ketidaktersediaan kader yang mumpuni.
Muhammadiyah membutuhkan kader yang militan, karena itu
kader Muhammadiyah harus selalu siap menerima tongkat kepemimpinan.
Dalam hal membangun militansi bermuhammadiyah, yakni sebagai

berikut. Pertama , kesungguhan dalam berjuang. Kedua , tidak menduakan
Muhammadiyah. Ketiga , bukan menjadikan Muhammadiyah sebagai batu
loncatan. Keempat, memajukan gerakan Muhammadiyah.
Melihat latar belakang yang dijelaskan diatas, maka penulis
memandang penting untuk meneliti Pendidikan Perkaderan Gerakan
Kepanduan Hizbul Wathan Kafilah Penuntun Moh. Djazman Universitas
Muhammadiyah

Surakarta

Muhammadiyah.

Karena,

dalam
Hizbul

Menyiapkan
Wathan


di

Kader

Militan

Perguruan

Tinggi

Muhammadiyah yang pertama kali berdiri yakni adalah Hizbul Wathan
Kafilah Penuntun Moh. Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta
yang juga sekaligus pertama kali memiliki sistem pengkaderan sendiri,
karena dari Kwartir Pusat belum membuat sistem pengkaderan Hizbul
Wathan untuk Tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
Hizbul Wathan yang biasa disingkat HW yakni merupakan gerakan
kepanduan dalam Muhammadiyah, dan Hizbul Wathan sendiri berstatus

3


sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak khusus
dibidang kepanduan. Pandu Hizbul Wathan didirikan oleh Kiai H. Ahmad
Dahlan pada tahun 1918. Dengan nama Padvinder Muhammadiyah. Tokoh
perintisnya adalah Siraj Dahlan dan Sarbini, atas usul K.H Agus Salim.3
Istilah

belanda

’Padvinder’

diubah

menjadi

“Kepanduan

Muhammadiyah” pada tahun 1920, atas usul K.H.R Hajid. Kepanduan
Muhammadiyah ini kemudian dinamakan Pandu Hizbul Wathan yang
artinya pembela tanah air. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan merupakan
pendidikan bagi orang dewasa dengan tidak meninggalkan prinsip dasar

kepanduan dan berpedoman kepada Al-Qur‟an dan As-Sunnah, serta tidak
meninggalkan aqidah Islam.4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem perkaderan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Kafilah Penuntun Moh. Djazman Universitas Muhammadiyah
Surakarta dapat menyiapkan kader militan Muhammadiyah?
2. Apa yang menjadi faktor pendukung serta faktor penghambat Gerakan
kepanduan Hizbul Wathan Kafilah Penuntun Moh. Djazman
Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam pelaksanaan sistem
perkaderan menyiapkan kader militan Muhammadiyah?

3

Syamsul Hidayat, Studi Kemuhammadiyahan (Surakarta: Lembaga Pengembangan Ilmuilmu Dasar Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012), hlm. 169.
4
Dewan Kafilah Penuntun, Sistem Pengkaderan Pandu Penuntun (Surakarta: Divisi
Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan UMS, 2014), hlm. 5.


4

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, selanjutnya tujuan penelitian
ini adalah diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan sistem perkaderan Gerakan Kepanduan
Hizbul Wathan Kafilah Penuntun Moh. Djazman Universitas
Muhammadiyah Surakarta dalam menyiapkan kader militan
Muhammadiyah
2. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung serta faktor penghambat
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kafilah Penuntun Moh.
Djazman

Universitas

Muhammadiyah

Surakarta

dalam


menyiapkan kader militan Muhammadiyah
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yakni sebagai berikut:
1. Secara Teoritik
Hasil penelitian diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan,
khususnya tentang pendidikan perkaderan di Gerakan Kepanduan
Hizbul Wathan Kafilah Penuntun Moh. Djazman Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan
informasi, dan pada akhirnya dapat bermanfaat bagi Persyarikatan
Muhammadiyah khususnya Hizbul Wathan Kafilah Penuntun Moh.
Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dokumen yang terkait

PENDIDIKAN PERKADERAN GERAKAN KEPANDUAN HIZBUL WATHAN KAFILAN PENUNTUN MOH. DJAZMAN UNIVERSITAS Pendidikan Perkaderan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kafilan Penuntun Moh. Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam Menyiapkan Kader Militan Muhammad

0 8 15

PENDIDIKAN PERKADERAN GERAKAN KEPANDUAN HIZBUL WATHAN KAFILAN PENUNTUN MOH. DJAZMAN UNIVERSITAS Pendidikan Perkaderan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kafilan Penuntun Moh. Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam Menyiapkan Kader Militan Muhammad

0 5 19

IMPLEMENTASI NILAI KERJASAMA DALAM KEGIATAN GERAKAN KEPANDUAN HIZBUL WATHAN KAFILAH PENUNTUK MOHAMMAD Implementasi nilai kerjasama dalam kegiatan gerakan kepanduan hizbul wathan kafilah penuntuk mohammad djazman universitas muhammadiyah surakarta.

0 1 17

PENDAHULUAN Implementasi nilai kerjasama dalam kegiatan gerakan kepanduan hizbul wathan kafilah penuntuk mohammad djazman universitas muhammadiyah surakarta.

0 0 4

IMPLEMENTASI NILAI KERJASAMA DALAM KEGIATAN GERAKAN KEPANDUAN HIZBUL WATHAN KAFILAH PENUNTUN MOHAMMAD DJAZMAN Implementasi nilai kerjasama dalam kegiatan gerakan kepanduan hizbul wathan kafilah penuntuk mohammad djazman universitas muhammadiyah surakart

0 1 9

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN PATRIOTISME DALAM GERAKAN KEPANDUAN HIZBUL WATHAN Penanaman Karakter Disiplin Dan Patriotisme Dalam Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014).

0 1 22

PENDAHULUAN Penanaman Karakter Disiplin Dan Patriotisme Dalam Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014).

0 2 7

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN PATRIOTISME DALAM GERAKAN KEPANDUAN HIZBUL WATHAN Penanaman Karakter Disiplin Dan Patriotisme Dalam Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014).

0 1 13

upacara dalam kepanduan hizbul wathan

0 0 8

Upacara dalam kepanduan hizbul wathan

0 0 8