PENUTUP Analisis Kesalahan Dalam Penyelesaian Soal Matematika Berbasis Timss Konten Geometri Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Mojosongo Tahun 2015/2016.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta mengacu pada rumusan
penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kesalahan-keslahan yang dilakukan siswa dalam menyelesiakan soal matematika
berbasis TIMSS pada konten geometri adalah:
a. Kesalahan konsep
Kesalahan konsep dalam menyelesaikan soal matematika berbasis TIMSS
konten geometri meliputi kesalahan mengidendifikasi bangun ruang,
kesalahan mengidentifikasi bangun datar, kesalahan dalam mengidentifikasi
jenis-jenis dan sifat sudut, siswa tidak dapat memahami aplikasi bangun dan
ruang dalam kehidupan sehari-hari, siswa kurang memahami soal dengan
baik.
b. Kesalahan Prosedur
Kesalahan prosedur dalam meneyelesaikan soal matematika berbasis TIMSS
konten geometri meliputi kesalahan Siswa salah dalam menuliskan tanda
atau

simbol


matematika,

kesalahan

dalam

mengerjakan

runtutan

penyelesaian soal.
c. Keslahan perhitungan
Kesalahan perhitungan dalam menyelesaikan soal matematika berbasis
TIMSS konten geometri meliputi siswa salah dalam melakukan perhitungan
sehingga berdampak pada kesalahan pada hasil akhir
2. Berdasarkan persentase pada setiap jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal matematika berbasis TIMSS pada konten geometri adalah :
a. Kesalahan konsep
Persentase kesalahan konsep sebesar 67,77% dan termasuk tingkat

kesalahan yang tinggi.
63

64

b. Kesalahan prosedur
Persentase kesalahan prosedur sebesar 17,27% dan termasuk tingkat
kesalahan yang rendah.
c. Kesalahan perhitungan
Persentasi kesalahan perhitungan sebesar 13,95% dan termasuk tingkat
kesalahan yang rendah.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan 55
kesalahan siswa menyelesaikan soal
matematika berbasis TIMSS konten geometri adalah:
a. Kesalahan konsep
1) Kemampuan penalaran siswa yang rendah
2) Lemahnya kemampuan siswa dalam mengidentifikasi bangun ruang dan
datar, sehingga sulitnya menentukan prosedur penyeleaian yang tepat
3) Kreatifitas siswa yang rendah dalam memeunculkan ide untuk
menyelesaikan masalah

4) Kurangnya minat siswa dalam berlatih soal serta membaca buku teks
pelajaran.
5) Kurangnya materi dan ilustrasi yang menarik dalam buku teks siswa.
6) Kurangnya perhatian guru terhadap latihan soal yang diberikan kepada
siswa.
b. Kesalahan Prosedur
1) Siswa tidak memperhatikan proses penyelesaian soal dengan benar.
2) Kurangnya rasa percaya diri pada siswa sehinga tidak yakin dengan
pekerjaannya.
3) Kurangnya penguasaan materi pada siswa karena jarang melatih diri
mengerjakan soal.
4) Lingkungan siswa yang kurang kondusif.
c. Kesalahan Perhitungan
1) Kurangnya ketelitian siswa saat mengerjakan soal

65

2) Ketrampilan hitung siswa yang rendah
3) Tidak terbiasa mengecek hasil pekerjaan setelah selesai
4) Keterbatasan waktu yang membuat siswa terburu-buru dalam

mengerjakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akumululasi persentase soal yang
dijawab salah dan tidak dikerjakan adalah 61% lebih besar dibandingkan dengan soal
jawban benar yaitu 39%. Kesalahan pemahaman dan prosedur adalah kesalahan yang
paling banyak dilakuakan oleh siswa. Faktor penyebab kesalahan adalah kurangnya
berlatih siswa dalam mengerjakan soal matematika serta kurangnya perhatian guru
terhadap tugas dan latihan soal siswa agar terbiasa menyelesaikan soal matematika.
Faktor yang paling berpengaruh adalah kurangnya penguasaan materi pada siswa dan
cakupan materi dalam buku teks siswa yang masih minim.

B. Implikasi
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah bisa mengetahui jenis-jenis
dan persentase kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berbasis
TIMSS konten geometri beserta penyebab terjadinya kesalahan-kesalahan tersebut.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa tersebut dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi guru dalam merencanakan kegitan belajar mengajar yang lebih
baik. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa, guru dapat
melakukan antisipasi agar keslahan-kesalahan tersebut dapat dihindari atau
diminimalisir.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa juga menjadi gambaran tetang

tingkat pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi geometri TIMSS yang
mungkin tergolong baru bagi siswa. Dengan demikian guru mengetahui apa yang
dibutuhkan siswa untuk meningkatkan kemampuannya dlam menyelesaikan soal-soal
TIMSS konten geometri.
Hasil ini juga dapat dijadikan tolak ukur apakah siswa pada usia tersebut telah
menguasai apa yang seharusnya mampu dicapai pada rentang usianya dan dapatkah

66

siswa

mengaplikasikan

pengetahuannya

pada

situasi

dunia


nyata

dalam

mempersiapkan siswa untuk bergabung dengan kehidupan masyarakat sosial.
Kesalahan-kesalahan tersebut juga dapat menjadi pembelajaran kedepannya agar
siswa lebih baik lagi dalam mengerjakan soal matematika berbasisi TIMSS konten
geometri.
Bagi siswa, kesalahan-kesalahan yang dilakukan dapat dijadikan sebagai
bahan koreksi apakah usahanya dalam belajar sudah maksimal atau belum. Selain itu,
dapat digunakan sebagai acuan untuk melanjutkan kegiatan belajarnya agar menjadi
lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang sama khususnya pada materi
geometri. Serta meningkatkan semangat siswa untuk lebih giat melatih diri dalam
mengerjakan soal matematika kususnya soal matematika berbasis TIMSS konten
geometri agar dapat meminimalisir kesalahan yang sebelumnya dilakuakan.

C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, dikemukakan saran untuk
mengatasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal

matematika berbasis TIMSS konten geometri sebagai berikut.
1. Bagi sekolah
a. Memperbaiki proses belajar di sekolah dengan memperbanyak materi dan
metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran,
memecahkan masalah, berargumentasi dan berkomunikasi.
b. Mendukung terwujudnya kurikulum 2013 yang berbasis sains yang serupa
dengan TIMSS untuk dapat mewujudkan generasi yang berperan nyata
dalam membangun negara.
c. Meningkatkan profesionalitas dan kompetensi guru, baik dalam hal
penguasaan

materi

berkesinambungan.

maupun

metodologi

pembelajaran


secara

67

2. Bagi guru
a. Proses pembelajaran matematika perlu lebih banyak soal pengaplikasian
atau pengembangan soal terbuka.
b. Menginternalisasi konteks budaya dalam pembelajaran agar meningkatkan
wawasan, kosakata siswa, sehingga siswa mudah menyelesaikan berbagai
masalah dalam dunia nyata.
c.

Membuat soal yang bervariasi, misalnya isian singkat, uraian dan pilihan
ganda dengan 4 pilihan jawaban yang berkualitas yang dapat mengukur
kemampuan menalar, memecahkan masalah dan mengkomunikasikan
gagasan.

d. Pembelajaran matematika hendaknya dipicu dengan soal-soal matematika
yang membutuhkan penalaran, cara penyelesaian tak tunggal, dan jawaban

tak tunggal yang memicu keingintahuan siswa.
e. Proses pembelajaran matematika harus membiasakan siswa untuk belajar
sambil berfikir dan bekerja, agar dapat memahami informasi penting dan
kreatif dalam menuangkan pikiran ke dalam strategi yang tepat untuk
pemecahan masalah.
3. Bagi siswa
a. Membiasakan untuk melakukan proses pemecahan masalah dengan langkah
yang runtut dan benar.
b. Dalam belajar, hendaknya siswa tidak hanya menghafal rumus tetapi lebih
berusaha memahami.
c. Siswa harus melatih diri mengerjakan soal yang memunculkan kreatifitas
dengan mengkorelasikan beberapa kemampuan matematika dan berhati-hati
dalam membaca soal serta menghitung.
d. Siswa harus banyak membaca dan mencari tahu tentang agar lebih
menguasai materi geometri TIMSS.

Dokumen yang terkait

Analisis Buku Siswa Matematika Kelas VIII Semester 1

0 27 5

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Berdasarkan Kategori Kesalahan Newman di Kelas VIII A SMP Negeri 10 Jember

0 25 5

Analisis Keterampilan Geometri Siswa dalam Menyelesaikan Soal Geometri Pokok Bahasan Segiempat Pada Siswa Kelas IX-A SMP Negeri 1 Cermee Bondowoso Tahun Ajaran 2014/2015;

2 24 210

Analisis Kesalahan Penggunaan Kosakata Pada Karangan Narasi Siswa Yang Berlatar Belakang Bahasa Betawi Kelas Vii Mts Negeri Parung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013

0 8 114

Soal UAS SMP Kelas VIII Semester 1

0 22 12

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Metro Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

2 8 23

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Uraian Berbentuk Soal Cerita pada Pembelajaran Matematika (Studi pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 18 52

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TIPE GI DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Seputih Banyak Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 15 137

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Sribhawono Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 19 132

Pemahaman Konseptual Dan Pengetahuan Prosedural Siswa Kelas VIII Dalam Penyelesaian Soal Matematika Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

0 2 6