THE COMPARISON OF STUDENTS LEARNING ACHIEVEMENT USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL AND DIRECT INSTRUCTION MODEL IN TOPIC HEATAND TEMPERATURE AT YEAR X SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI ACADEMIC YEAR2012/2013.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
DAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK ENERGI
DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 ULUAN
T.A 2012/2013

Oleh :
Hartono Siregar
NIM 071244210057
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


RIWAYAT HIDUP
Hartono Siregar dilahirkan di Jakarta pada tanggal 27 Oktober 1989. Ayah
bernama Amir Siregar dan Ibu bernama Mariaty Sirait. Pada tahun 1995, penulis
masuk SD Negeri No. 173682 Siregar dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun
2001, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Uluan dan lulus pada tahun
2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Balige dan
lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis diterima di Universitas Negeri
Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Konvensional Pada Materi Pokok Energi
di Kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan T.A 2012/2013”. Adapun skripsi ini disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Drs. Manter Sihotang selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga
akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs.Rahmatsyah, M.Si, Bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si, dan Ibu Dr. Derlina,
M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saransaran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Japiten Banjarnahor, M.Pd,
selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi
penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Dr. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan
FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dasma
Manurung S.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Uluan, Bapak Romulu
Maunurung S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi
yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama
melakukan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda Amir Siregar

dan Ibunda tercinta Maryati Sirait yang terus memberikan motivasi dan doa serta
kasih sayang yang tak pernah henti, serta sanak keluarga yang senantiasa
memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan
studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis Candra Hutagalung, Andil Siregar,
SP.d, Balduin Nainggolan, SP.d, Sanny Silaban, SP.d, serta sahabat-sahabat
lainnya tak bisa disebutkan satu persatu atas motivasi dan dukungannya. Terakhir
penulis ucapkan banyak terimakasih kepada seseorang yang telah menjadi
penyemangat bagi penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam
memrperkaya khasanah ilmu pendidikan
Medan,
Penulis,

Hartono Siregar
NIM. 071244210057

2013


PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
DENGAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK ENERGI
DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 ULUAN
T.A 2012/2013

Hartono Siregar (071244210057)

ABSTRAK
Model pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu pendekatan
pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan
maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri
dan keterampilan berpikir lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya
diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan konvensional
pada materi pokok energi di kelas VIII SMP N 2 Uluan T.A 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa
kelas VIII SMP N 2 Uluan yang terdiri dari dua kelas. Sampel penelitian
ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas VIII-1 dengan

model pembelajaran berbasis masalah dan kelas VIII-2 dengan model
pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan soal tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 4 pilihan
sebanyak 15 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel.
Dari hasil penelitian nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 34,29
dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 30,67. Setelah dilakukan
perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas
dengan model pembelajaran berbasis masalah sebesar 70,48 sedangkan siswa
yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai ratarata postes siswa 56,00. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu
3,546 > 2,023 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk 39. Hal ini berarti Ha
diterima yang berarti ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan model
pembelajaran berbasis masalah dengan konvensional pada materi pokok energi di
kelas VIII SMP N 2 Uluan T.A 2012/2013.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 4.1
Gambar 4.2


Energi Potensial Berhubungan dengan Gaya Tarik Bumi
Energi Kinetik yang Dimiliki oleh Suatu Benda Karena
Geraknya
Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol

20
21
32
33

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan
tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pendidikan
memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat,

namun memerlukan suatu proses pembelajaran sehingga menimbulkan hasil atau
efek yang sesuai dengan proses yang dilalui. Sesuai dengan Undang-undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pada pasal 1 ayat 1
menyatakan bahwa: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Memasuki abad ke-21 ini, keadaan sumber daya manusia Indonesia tidak
kompetitif. Menurut catatan Human Development Report tahun 2003 versi UNDP,
peringkat HDI (Human Development Index) atau kualitas sumber daya manusia
Indonesia berada di urutan 112. Indonesia jauh di bawah Filipina yang berada
pada urutan 85, Thailand pada urutan 74 , Malaysia pada urutan 58, Brunei pada
urutan 31, Korea Selatan pada urutan 30 dan Singapura berada pada urutan 28.
Melihat kenyataan tersebut berarti ada yang harus dibenahi dalam sumber daya
manusia Indonesia. Salah satu yang mempengaruhi rendahnya sumber daya
manusia adalah faktor pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia dianggap
belum mampu menghasilkan sumber daya manusia yang siap bersaing dengan
dunia luar. Sehingga harus ada pembaharuan dalam bidang pendidikan.
Menurut Gunawan (2006:165), guru harus dapat menjadi fasilitator dan

katalisator dalam proses pembelajaran agar dapat mengikuti perkembangan

zaman. Selanjutnya Raka Joni (dalam Gulo 2002:26), guru bertanggung jawab
atas terciptanya hasil belajar yang diinginkan. Apabila guru dapat menerapkan
kedua peran tersebut maka kegiatan belajar mengajar akan terasa menyenangkan
dan bermakna bagi siswa. Hal ini juga seharusnya berlaku untuk mata pelajaran
fisika.
Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang
mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi didalamnya. Pelajaran fisika
bukanlah mata pelajaran yang hanya Menuntut kemampuan menghafal rumusrumus yang diberikan, tetapi juga harus terampil dalam pengaktualisasiannya
dalam menyelesaikan permasalahan fisika di lingkungannya. Hal ini ditekankan
untuk meningkatkan kompetensi siswa untuk berpikir kritis dan sistematis dalam
memahami konsep fisika, sehingga siswa memperoleh pemahaman yang benar
tentang

fisika.

Namun

kenyataannya


dari

pengalaman

penulis

ketika

melaksanakan PPLT di SMP Negeri 1 Babalan, mata pelajaran fisika dianggap
pelajaran yang sulit dan membosankan karena banyak perhitungan dan saling
berkaitan antara pokok bahasan yang satu dengan yang lainnya sehingga hal ini
mengakibatkan siswa kurang berminat mempelajari fisika dan hasil belajar siswa
rendah.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di SMP Negeri 2 Uluan
diketahui bahwa hasil belajar fisika siswa kelas VIII kurang memuaskan. Dari
data diketahui bahwa hasil ujian harian siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Uluan
hanya memperoleh nilai rata-rata 5,00 untuk mata pelajaran IPA, nilai ini masih
berada dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan sebesar
6,50 (Sumber : Daftar Nilai UJian Harian SMP Negeri 2 Uluan).

Faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa tersebut adalah
guru jarang menggunakan metode-metode pembelajaran yang menyenangkan dan
kurang bervariasi. Guru hanya menerangkan di depan kelas dan siswa hanya
mendengar dan mencatat, pembelajaran hanya memfokuskan persamaanpersamaan fisika dan mengutamakan perhitungan daripada menjelaskan konsep

dasar, hubungan fisika dengan kehidupan sehari-hari, dan masalah-masalah fisika
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa menganggap pelajaran fisika
termasuk pelajaran yang susah dan sulit dimengerti.
Permasalahan di atas perlu diupayakan penanggulangannya yaitu dengan
mengembangkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dan mengupayakan siswa aktif sehingga dalam belajar siswa tidak
hanya menerima apa yang disampaikan guru saat proses belajar mengajar
berlangsung dan agar siswa dapat memahami konsep fisika yang sebenarnya dan
tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal. Salah satu upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran
berbasis masalah.
Model Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model
pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa.
Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan
siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah

sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan
masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan
masalah. Model pembelajaran berbasis masalah juga merupakan suatu model
pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan
penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata
dari permasalahan yang nyata.
Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah yang disesuaikan
dengan materi pokok dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Seperti yang
dilakukan oleh Habibah (2010:64) menyimpulkan ada perbedaan yang signifikan
hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan pengukuran di kelas VII SMP
Swasta Ali Imron Medan T.P. 2010/2011. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan
hasil belajar siswa yang diperoleh pada kelas eksperimen sebesar 71,28 lebih
tinggi dari kelas kontrol yaitu 64,74.

Pada penelitian sebelumnya langkah-langkah dari model pembelajaran
berbasis masalah sudah dilakukan sebagaimana yang ditekankan dalam model
tersebut, namun peneliti masih mengalami kendala yang bisa membuat hasil
penelitian kurang maksimal. Kendala tersebut adalah keterbatasan peneliti dalam
mengalokasikan waktu pada saat siswa mengajukan hasil diskusi sehingga tidak
semua kelompok dapat menyajikan hasil diskusi . Kurangnya pengalaman peneliti
dalam mengelola kelas sehingga kondisi siswa yang ribut menyebabkan penelitian
menjadi kurang efisien.
Untuk mengatasi hal ini supaya tidak terulang kembali peneliti harus dapat
memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah dan benar-benar
dapat menyesuaikan alokasi waktu yang ada dengan rencana pembelajaran yang
dibuat. Selain itu, juga melibatkan guru dalam penelitian agar siswa benar-benar
aktif dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan
Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Konvensional Pada Materi
Pokok Energi di Kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan T.A 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa pada bidang studi fisika kurang memuaskan
2. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika
3.

Kurangnya keterlibatan atau keaktifan siswa dalam proses belajar
mengajar

4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi
5. Proses pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centre)
6. Pembelajaran yang berorientasi pada hafalan tanpa memahami konsep
7. Penggunaan sarana dan prasarana yang belum optimal

1.3 Batasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah dan keterbatasan kemampuan peneliti
maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut :
1. Menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok
Energi
2. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan T.A
2012/2013

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa setelah dibelajarkan model pembelajaran
berbasis masalah pada materi pokok Energi di kelas VIII SMP Negeri 2
Uluan T.A 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah dibelajarkan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Energi di kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan
T.A 2012/2013?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan model
pembelajaran berbasis masalah dengan konvensional pada materi pokok
Energi di kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan T.A 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dibelajarkan model
pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok Energi di kelas VIII
SMP Negeri 2 Uluan T.A 2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dibelajarkan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Energi di kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan
T.A 2012/2013.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan model pembelajaran berbasis masalah dengan konvensional
pada materi pokok Energi di kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan T.A
2012/2013?

1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi siswa, diharapkan dapat membantu siswa dalam pembelajaran fisika
dan untuk meningkatkan hasil belajar fisika khususnya pokok bahasan
Energi.
2. Bagi guru, dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai model
pembelajaran

yang

ingin

diterapkan

dalam

menyajikan

suatu

pembelajaran.
3. Bagi peneliti, dapat menjadi masukan kepada peneliti sebagai calon guru
untuk menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam
pembelajaran fisika, khususnya pada pokok bahasan Energi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain:
1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan metode
konvensional pada materi energi sebelum diberikan perlakuan berada di
bawah KKM dimana rata-rata pretest sebesar 30,67 dan setelah diberi
perlakuan nilai siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata postest
siswa sebesar 56,00.
2. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah
pada materi energi sebelum diberi perlakuan berada dibawah KKM
dimana rata-rata pretest sebesar 34,29 dan setelah diberikan perlakuan
nilai siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata postest siswa
sebesar 70,48.
3. Ada

perbedaan

hasil

belajar

siswa

yang

dibelajarkan

model

pembelajaran berbasis masalah dengan konvensional pada materi pokok
Energi di kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan T.A 2012/2013 dengan thitung >
ttabel = 3,546 > 2,023 pada taraf signifikansi α = 0,05

5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian, maka diberikan
beberapa saran antara lain:
1. Tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya membutuhkan waktu
yang lama agar semua siswa dapat menampilkan hasil diskusi, oleh karena
itu kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran berbasis masalah lebih lanjut, disarankan untuk lebih
memperhatikan

efisensi

waktu

sehingga

semua

siswa

bisa

mempersentasikan hasil diskusinya.
2. Siswa yang pintar cenderung menguasai jalannya diskusi sehingga siswa
kurang pintar kurang memiliki kesempatan untuk mengeluarkan
pendapatnya, oleh karena itu kepada peneliti selanjutnya disarankan
sebaiknya

siswa

yang

berkemampuan

kurang

ditunjuk

untuk

mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya supaya berkesempatan
melatih kemampuannya untuk terampil berbicara dan mengeluarkan
pendapat.
3. Pembentukan kelompok terkadang sedikit lebih lama karena ada beberapa
siswa yang sulit diatur, oleh karena itu kepada peneliti selanjutnya
diharapkan agar melibatkan guru sehingga siswa lebih mudah diatur dan
kelas lebih kondusif.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta,
Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program
Studi Pendidikan FMIPA UNIMED, UNIMED, Medan.
Gulo, W., (2002)., Strategi Belajar Mengajar, PT.Gramedia, Jakarta.
Gunawan, Adi W, (2006), genius Learning Strategy, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Habibah, U, (2010), Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Menggunakan
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Model
Pembelajaran Langsung Pada materi Pokok Suhu Dan Pengukuran Di
Kelas VII Semester I SMP Swasta Ali Imron Medan T.P. 2010/2011,
Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED, Medan.
Mikrajuddin., (2006), IPA Terpadu SMP dan MTs, Esis, Jakarta.
Kamajaya., (2007), Cerdas Belajar Fisika, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Rusman., (2011), Model-model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme
Guru, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Sagala, S., (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sardiman., (2001), Interakasi & Motivasi Belajar Mengajar, PT. RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Sugiyono., (2007), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit
Alfabeta, Bandung.
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sumarwan,dkk., (2007), IPA SMP untuk Kelas VII, Erlangga, Jakarta.
Trianto.,
(2007),
Model-model
Pembelajaran
Inovatif
Berorientasi
Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Dokumen yang terkait

THE EFFECT OF ROUNDTABLE MODEL IN COOPERATIVE LEARNING ON THE WRITING ACHIEVEMENT OF THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMAN 1 ARJASA IN THE 2005 / 2006 ACADEMIC YEAR

0 4 92

THE EFFECT OF USING ROUNDTABLE TECHNIQUE IN COOPERATIVE LANGUAGE LEARNING ON TENSE ACHIEVEMENT OF THE EIGHTH YEAR STUDENTS AT SMPN 1 JENGGAWAH IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR YEAR STUDENTS AT SMPN 1 JENGGAWAH IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR YEAR STUDENTS AT

0 4 16

THE EFFECT OF USING STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) IN COOPERATIVE LEARNING ON THE ELEVENTH YEAR STUDENTS’ VOCABULARY ACHIEVEMENT AT SMA NEGERI TEMPEH LUMAJANG

0 5 14

THE EFFECT OF USING STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) IN COOPERATIVE LEARNING ON THE ELEVENTH YEAR STUDENTS’ VOCABULARY ACHIEVEMENT AT SMA NEGERI TEMPEH LUMAJANG

0 2 14

THE EFFECT OF USING STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) IN COOPERATIVE LEARNING ON THE ELEVENTH YEAR STUDENTS’ VOCABULARY ACHIEVEMENT AT SMA NEGERI TEMPEH LUMAJANG

0 2 14

THE EFFECT OF USING STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) IN COOPERATIVE LEARNING ON THE ELEVENTH YEAR STUDENTS’ VOCABULARY ACHIEVEMENT AT SMA NEGERI TEMPEH LUMAJANG

0 4 66

THE INFLUENCE OF STUDENTS MOTIVATION AND ATTITUDE TOWARD ENGLISH LEARNING ACHIEVEMENT AT FIRST GRADE OF SMA NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG IN THE ACADEMIC YEAR OF 2011-2012

0 8 35

THE INFLUENCE OF STUDENTS MOTIVATION AND ATTITUDE TOWARD ENGLISH LEARNING ACHIEVEMENT AT FIRST GRADE OF SMA NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG IN THE ACADEMIC YEAR OF 2011-2012

0 6 50

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL IN DEVELOPING OF SOCIAL AND ENVIRONMENT AWARENESS THROUGH IPS LEARNING

0 34 66

DEVELOPMENT OF STUDENTS WORK SHEET SMA PHYSICS IN TEMPERATURE MATERIAL AND KALOR WITH DISCOVERY LEARNING MODEL BASED ON METAKOGNITIF APPROACH

0 0 15