Inas Sausan 22010112130185 Lap.KTI Bab7
52
DAFTAR PUSTAKA
1.
Purwaningsih E, Triandriyani R. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini terhadap
Kecepatan Pengeluaran Colostrum di Wilayah Puskesmas Polanharjo Klaten.
Jurnal Involusi Kebidanan. 2012;2(3):46-57
2.
Roesli. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta: Pustaka Bunda;
2008. p. 5-26.
3.
Kementerian
Kesehatan
RI.
Kesehatan
dalam
Rangka
Sustainable
Development Goals (SDGs) [Internet]. [cited 2016 Jun 23]. Available from:
http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wpcontent/uploads/2015/1
2/SDGs-Ditjen-BGKIA.pdf
4.
Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia. 2010.
5.
BkkbN. Angka Kematian Bayi (IMR) Nasional [Internet]. [cited 2015 Dec 2].
Available
from:
http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/Pages/DataSurvey/SDKI/Mortalitas/I
MR/Nasional.aspx
6.
Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang 2014.
2014.
7.
Santi MY. Implementasi Kebijakan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
Melalui Konseling Oleh Bidan Konselor. Kesehatan Masyarakat Nasional.
2014;8(8):1–7.
8.
Sari NK. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Perilaku Pemberian
ASI Eksklusif pada Bayi Umur 6-12 Bulan di Puskesmas Tegalrejo
Jogjakarta 2014 [skripsi]. Yogjakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Aisiyah; 2014.
9.
Andriani, Nova Husni Nasution. Efektivitas Media Promosi Kesehatan
(Leaflet) dalam Perubahan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) dan Asi Ekslusif di kecamatan Padangsidimpuan
53
Selatan Kota Padangsidimpuan [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara;
2010.
10. Edmond KM. Delayed Breastfeeding Initiation Increases Risk of Neonatal
Mortality. Pediatrics [Internet]. c2006. [cited 2015 Dec 5];117(3):380–6.
Available
from:
http://pediatrics.aappublications.org/cgi/doi/10.1542/peds.2005-1496
11. Ni’mah S. Hubungan Inisasi Menyusu Dini (IMD) dengan Kepatuhan Praktik
IMD pada Ibu Bersalin di BMP Endang Murniati Bulustalan Kota Semarang
Tahun 2012 [skripsi]. Semarang: Unimus; 2012.
12. Melaniwat. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Inisiasi
Menyusu Dini dengan Sikap Ibu Terhadap Inisiasi Menyusu Dini di RS
Bhakti Ibu Semarang [skripsi]. Semarang: Unimus; 2011.
13. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. In: Notoatmodjo S, editors.
Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p.
131-46
14. Konsep Promosi Kesehatan. In: Notoatmodjo S, editors. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p. 17-23.
15. Faswita W. Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tantang Inisiasi Menyusu Dini
di Poliklinik Ibu Hamil RSUD dr.R.M Djoelham Binjai [skripsi]. Medan:
Universitas Sumatra Utara; 2010.
16. Ramlan S, Hadju V, Sirajuddin S. Edukasi Inisiasi Menyusu Dini Terhadap
Pengetahuan Sikap Ibu Hamil di RSIA Pertiwi Makassar. Makassar; 2014.
17. Bohari, A Asriani. Perubahan Pengetahuan, Sikap Ibu Hamil Setelah Edukasi
dan Praktek Inisiasi Menyusu Dini di RSIA Siti Fatimah Kota Makassar
Tahun 2011. 2011.
18. Goma MS. Pengaruh Pemberian Pamflet Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Mengenai Inisiasi Menyusu Dini [skripsi]. Semarang: Universitas
Diponegoro; 2012.
19. Virarisca S, Dasuki D, Sofoewan S. Metode Persalinan dan Hubungannya
dengan Inisiasi Menyusu Dini. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2010;7(2):92–8.
54
20. Alive & Thrive. Impact of Early Initiation of Exclusive Breastfeeding on
Newborn Deaths. A&T Technical Brief. 2010;1:1–6.
21. Chaturved P. “Breast Crawl” to Initiate Breast Feeding Within Half An Hour
After Birth. J MGIMS. 2008;13(2):9–14.
22. Fikawati S, Syafiq A. Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu
Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia. Makara Kesehatan.
14(1):17–24.
23. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
[Internet].
[cited
2015
Dec
5].
Available
from:
http://idai.or.id/artikel/klinik/asi/10-langkah-menuju-keberhasilan-menyusui
24. Hidayat KA. Perbandingan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Berdasarkan
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil [skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro;
2012.
25. Chertok IRA, Raz I, Shoham I, Haddad H WA. Breastfeeding on Neonatal
Glucose Levels of Term Infants Born to Women with Gestational Diabetes.
Journal of Human Nutrition and Dietetics. 2009;22(2):166–9.
26. American Pregnancy Association. Breastfeeding and Jaundice [Internet].
[cited
2015
Dec
6].
Available
from:
http://americanpregnancy.org/breastfeeding/breastfeeding-and-jaundice/
27. Anne Smith. Jaundice In The Breastfed Baby [Internet]. c2013 [cited 2015
Dec
6].
Available
from:
https://www.breastfeedingbasics.com/articles/jaundice-in-the-breastfed-baby
28. Lucas Ruth. Maternal Breastfeeding Experiences and Neonatal Breastfeeding
Behaviors of Children later Diagnosed with Autism [Internet]. c2011. [cited
2015 Dec 6]. Available from: http://indigo.uic.edu/handle/10027/8129
29. Budiman, Riyanto A. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2013. p. 1-18
30. Maulana HDJ. Promosi Kesehatan [Internet]. c2007. [cited 2015 Dec 4].
Available from: https://books.google.co.id/books?id=sDKnWExH6tQC
31. Metode dan Media Promosi. In: Notoatmodjo S, editors. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p. 17-23.
55
32. Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 5. Jakarta:
Sagung Seto; 2014. p. 357-76.
33. Djaali Muljono. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo;
2000. p. 28-30
34. Anggraini. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Ibu Hamil dalam
Melakukan Inisasi Menyusu Dini. Kesehatan prima. 2010;3(1):1–13.
35. Anjasmara J, Dwi Henny S, Dwi Indah P. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Partisipasi Ibu Melakukan
IMD. Surya. 2015;7(1):1-10
36. Salca, Sungkar. Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat Pengetahuan
Masyarakat tetang ASI Eksklusif. Makara kesehatan. 2008; 14(2)
56
Lampiran 1. Ethical clearance
57
Lampiran 2. Surat ijin penelitian
58
59
60
61
62
Lampiran 3. Informed consent
63
:
64
Lampiran 4. Surat pernyataan validasi kuesioner
65
66
67
Lampiran 5. Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN
DAN SIKAP IBU HAMIL MENGENAI INISIASI MENYUSU DINI
1. Data Umum Responden
Petunjuk pengisian : isilah pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda
silang (X) pada jawaban yang dipilih
1. Nama
:
2. Usia ibu
:
3. Alamat
:
4. No.telp/HP
:
5. Usia kehamilan
:
6. Jumlah anak
:
7. Pendidikan terakhir
:
a. Tidak sekolah
e. SMA
b. SD
f. Diploma (D1,D3)
c. SMP
g. Sarjana (S1,S2,S3)
8. Pekerjaan
a. Ibu rumah tangga
b. Wiraswasta
c. PNS
d. Lain-lain
:
68
9. Penghasilan
:
a. < Rp. 2.000.000,00
b. Rp. 2.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00
c. Rp. 5.000.000,00 – Rp. 10.000.000,00
d. > Rp. 10.000.000,00
2. Paparan Informasi
1.
Apakah pernah mendapatkan informasi mengenai inisiasi menyusu dini
sebelumnya (media cetak atau elektronik)?
a. Pernah
b. Belum pernah
2.
Apakah pernah mendapatkan penyuluhan mengenai inisiasi menyusu dini
sebelumnya?
a. Pernah
b. Belum pernah
3.
Jika pernah, kapan mendapatkan penyuluhan tersebut?
a. ≤ 6 bulan yang lalu
b. > 6 bulan yang lalu
4.
Apakah pernah melakukan inisiasi menyusu dini pada kehamilan
sebelumnya?
a. Pernah
b. Belum pernah
69
3. Kuesioner Pengetahuan
Petunjuk pengisian : isilah pertanyaan dibawah ini secara tepat dan benar dengan
memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dipilih
1.
Apa yang dimaksud inisiasi menyusu dini?
a. Bayi dibiarkan meyusu sendiri setelah lahir
b. Bayi diberi susu formula
c. Bayi disusukan setelah lahir
d. Bayi menyusu sampai 6 bulan
2.
Kapan inisiasi menyusu dini sebaiknya dianjurkan?
a. Setelah dibersihkan dan dimandikan
b. Segera setelah lahir
c. Setelah bayi dibedong
d. Setelah ibu cukup kuat
3.
Berapa lama sebaiknya inisiasi menyusu dini dilakukan?
a. 1 jam
b. 10 menit
c. 100 menit
d. > 100 menit
4.
Apa alasaan utama dilaksanakan inisiasi menyusu dini?
a. Menurunkan angka kematian bayi
b. Menurunkan angka kematian balita
c. Menurunkan angka kesakitan bayi
d. Menurunkan angka kesakitan balita
70
5.
Apa manfaat inisiasi meyusu dini bagi bayi?
a. Menurunkan daya tahan tubuh
b. Mencegah bayi dari risiko kedinginan
c. Menurunkan berat badan bayi
d. Mencegah bayi menangis kuat
6.
Apa manfaat inisiasi menyusu dini bagi ibu?
a. Mencegah payudara ibu menjadi bengkak
b. Mengurangi pendarahan setelah melahirkan
c. Mencegah infeksi pada daerah payudara
d. Mengurangi efek kelelahan setelah melahirkan
7.
Bagaimana tata laksana inisiasi menyusu dini?
a. Setelah dibersihkan kemudian dibedong baru disusukan kepada ibu
b. Setelah dimandikan kemudian beri kesempatan bayi kontak kulit dengan
ibu
c. Segera setelah lahir, bayi langsung diletakan di dada ibu tanpa dikeringkan
d. Segera setelah lahir, bayi segera keringkan kulitnya kecuali telapak tangan
kemudian ditelungkupkan di dada ibu
8.
Apa hubungan inisiasi menyusu dini dengan ASI eksklusif?
a. Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif sampai
6 bulan
b. Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan makanan bayi
c. Tidak ada hubungan antara inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif
d. Hubungannya sama-sama disusukan
71
9.
Berikut ini hal yang dianjurkan selama melakukan inisiasi menyusu dini?
a. Mulut bayi dipaksa mendekati puting susu ibu
b. Memasukan puting susu ibu ke mulut bayi hingga menutupi hidung
c. Bayi dibiarkan sendiri mencari puting susu ibu
d. Mulut bayi langsung dimasukan ke puting susu ibu
10. Apakah kerugian penundaan inisiasi menyusu dini?
a. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat mengakibatkan berkurangnya
reflek bayi dalam menyusu
b. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat mengakibatkan ibu tidak siap
menyusu
c. Penundaan inisiasi menyusu dini tidak menyebabkan kerugian bagi ibu
dan bayi
d. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan cakupan ASI
4. Kuesioner Sikap
Petunjuk pengisian : berikan tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan kecenderungan sikap anda terhadap pertanyaan itu
Keterangan :
SS
= Sangat Setuju
TS
= Tidak Setuju
S
= Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
KS
= Kurang setuju
72
No
1.
Pertanyaan
SS
Setelah melahirkan ibu terlalu lelah
untuk
segera
menyusui
bayinya,
sehingga inisiasi menyusu dini tidak
perlu segera dilakukan.
2.
Bayi yang baru lahir akan merasa
kedinginan sehingga bayi harus segera
diberikan pakaian terlebih dahulu dan
pemberian ASI pertama kali dapat
ditunda sementara.
3.
Ibu yang melahirkan dengan jalan
operasi tidak memiliki masalah dalam
melakukan inisiasi menyusu dini.
4.
Obat dan vitamin untuk bayi baru lahir
lebih penting dilakukan terlebih dahulu
daripada melakukan inisiasi menyusu
dini.
5.
Pada saat setelah bayi lahir, bayi harus
segera dimandikan sehingga inisiasi
menyusu dini dapat ditunda terlebih
dahulu.
6.
ASI yang pertama kali keluar dari
payudara ibu berbahaya bagi bayinya
sehingga inisiasi menyusu dini tidak
baik untuk bayi.
7.
Dalam melakukan inisiasi menyusu
dini, dukungan dari suami diperlukan
dalam memotivasi ibu.
8.
Ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi
akan lebih baik dilakukan saat 1 jam
S
KS
TS
STS
73
pertama setelah bayi lahir sehingga
inisiasi menyusu dini sangat penting
untuk dilakukan.
9.
Menurut saya, tidak perlu melakukan
inisiasi menyusu dini karena tanpa
melakukan inisiasi menyusu dini bayi
pun akan tetap sehat.
10.
Saya akan melakukan inisiasi menyusu
dini pada setiap bayi baru lahir karena
inisiasi
menyusu
dini
dapat
meningkatkan keberhasilan pemberian
ASI eksklusif.
74
Lampiran 6. Hasil analisis statistik
1. Karakteristik responden
usia ibu
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1,00
14
43,8
43,8
43,8
2,00
6
18,8
18,8
62,5
3,00
12
37,5
37,5
100,0
Total
32
100,0
100,0
Valid
umur trimester
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
trimester 1
2
6,3
6,3
6,3
trimester 2
15
46,9
46,9
53,1
trimester 3
15
46,9
46,9
100,0
Total
32
100,0
100,0
Valid
jumlah anak
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
0
14
43,8
43,8
43,8
1
13
40,6
40,6
84,4
2
3
9,4
9,4
93,8
3
2
6,3
6,3
100,0
32
100,0
100,0
Total
Pendidikan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
SD
3
9,4
9,4
9,4
SMP
7
21,9
21,9
31,3
SMA
18
56,3
56,3
87,5
Diploma
2
6,3
6,3
93,8
Sarjana
2
6,3
6,3
100,0
32
100,0
100,0
Valid
Total
75
Pekerjaan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
ibu rumah tangga
21
65,6
65,6
65,6
wiraswasta
6
18,8
18,8
84,4
lain-lain
5
15,6
15,6
100,0
32
100,0
100,0
Valid
Total
Penghasilan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
< Rp 2.000.000,00
23
71,9
71,9
71,9
8
25,0
25,0
96,9
1
3,1
3,1
100,0
32
100,0
100,0
Valid Percent
Cumulative
Rp 2.000.000,00 - Rp
Valid
5.000.000,00
> Rp 10.000.000,00
Total
Informasi
Frequency
Percent
Percent
Valid
belum pernah
19
59,4
59,4
59,4
pernah
13
40,6
40,6
100,0
Total
32
100,0
100,0
2. Pengetahuan
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
pre pengetahuan
32
2,00
9,00
6,5000
1,90076
post pengetahuan
32
7,00
10,00
9,0625
,91361
Valid N (listwise)
32
76
ppengetahuan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
1,00
19
59,4
59,4
59,4
2,00
13
40,6
40,6
100,0
Total
32
100,0
100,0
pspengetahuan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
1,00
28
87,5
87,5
87,5
2,00
4
12,5
12,5
100,0
Total
32
100,0
100,0
Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk sebelum transformasi data
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
pre pengetahuan
32
100,0%
0
0,0%
32
100,0%
post pengetahuan
32
100,0%
0
0,0%
32
100,0%
Descriptives
Statistic
Mean
95% Confidence Interval for
Lower Bound
5,8147
Mean
Upper Bound
7,1853
5% Trimmed Mean
6,5903
Median
7,0000
Variance
pre pengetahuan
6,5000
Std. Deviation
Std. Error
,33601
3,613
1,90076
Minimum
2,00
Maximum
9,00
Range
7,00
Interquartile Range
3,00
Skewness
-,601
,414
Kurtosis
-,512
,809
77
Mean
9,0625
95% Confidence Interval for
Lower Bound
8,7331
Mean
Upper Bound
9,3919
5% Trimmed Mean
9,1250
Median
9,0000
Variance
post pengetahuan
,16150
,835
Std. Deviation
,91361
Minimum
7,00
Maximum
10,00
Range
3,00
Interquartile Range
1,00
Skewness
Kurtosis
-1,212
,414
1,188
,809
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
Df
Sig.
pre pengetahuan
,197
32
,003
,921
32
,022
post pengetahuan
,348
32
,000
,729
32
,000
a. Lilliefors Significance Correction
Uji normalitas data setelah dilakukan transformasi data
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
trans_prep
32
100,0%
0
0,0%
32
100,0%
trans_postp
32
100,0%
0
0,0%
32
100,0%
Descriptives
Statistic
Mean
trans_prep
,7898
95% Confidence Interval for
Lower Bound
,7340
Mean
Upper Bound
,8456
5% Trimmed Mean
,8042
Median
,8451
Std. Error
,02737
78
Variance
,024
Std. Deviation
,15485
Minimum
,30
Maximum
,95
Range
,65
Interquartile Range
,20
Skewness
-1,355
,414
Kurtosis
1,875
,809
Mean
,9549
,00831
95% Confidence Interval for
Lower Bound
,9379
Mean
Upper Bound
,9719
5% Trimmed Mean
,9585
Median
,9542
Variance
trans_postp
,002
Std. Deviation
,04703
Minimum
,85
Maximum
1,00
Range
,15
Interquartile Range
,05
Skewness
Kurtosis
-1,448
,414
1,670
,809
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
trans_prep
,233
32
,000
,856
32
,001
trans_postp
,369
32
,000
,702
32
,000
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Wilcoxon untuk pengetahuan
Ranks
N
post pengetahuan - pre
pengetahuan
Mean Rank
Sum of Ranks
a
,00
,00
b
16,50
528,00
Negative Ranks
0
Positive Ranks
32
c
Ties
0
Total
32
79
a. post pengetahuan < pre pengetahuan
b. post pengetahuan > pre pengetahuan
c. post pengetahuan = pre pengetahuan
a
Test Statistics
post
pengetahuan pre
pengetahuan
b
Z
-4,973
Asymp. Sig. (2-tailed)
,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
3. Sikap
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
pre sikap
32
25,00
46,00
36,7188
5,63534
post sikap
32
30,00
50,00
41,7813
5,00796
Valid N (listwise)
32
tingkatan s_pre * tingkatan s_post Crosstabulation
tingkatan s_post
negatif
Count
Total
positif
1
6
7
3,1%
18,8%
21,9%
0
25
25
0,0%
78,1%
78,1%
1
31
32
3,1%
96,9%
100,0%
negatif
% of Total
tingkatan s_pre
Count
positif
% of Total
Count
Total
% of Total
Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
pre sikap
32
100,0%
0
0,0%
32
100,0%
post sikap
32
100,0%
0
0,0%
32
100,0%
80
Descriptives
Statistic
Mean
36,7188
95% Confidence Interval for
Lower Bound
34,6870
Mean
Upper Bound
38,7505
5% Trimmed Mean
36,8125
Median
37,5000
Variance
pre sikap
,99620
31,757
Std. Deviation
5,63534
Minimum
25,00
Maximum
46,00
Range
21,00
Interquartile Range
8,75
Skewness
-,197
,414
Kurtosis
-,935
,809
41,7813
,88529
Mean
95% Confidence Interval for
Lower Bound
39,9757
Mean
Upper Bound
43,5868
5% Trimmed Mean
41,9167
Median
41,0000
Variance
post sikap
Std. Error
25,080
Std. Deviation
5,00796
Minimum
30,00
Maximum
50,00
Range
20,00
Interquartile Range
6,00
Skewness
-,278
,414
Kurtosis
-,425
,809
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
pre sikap
post sikap
Df
,102
,109
Shapiro-Wilk
Sig.
32
32
df
Sig.
,200
,964
32
,358
,200
*
,970
32
,506
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Statistic
*
81
Uji Paired T-Test untuk sikap
Paired Samples Statistics
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
pre sikap
36,7188
32
5,63534
,99620
post sikap
41,7813
32
5,00796
,88529
Pair 1
Paired Samples Correlations
N
Pair 1
Correlation
pre sikap & post sikap
32
Sig.
,764
,000
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
pre sikap
Pair 1
-5,06250
t
Std.
Std.
95% Confidence
Deviation
Error
Interval of the
Mean
Difference
3,70647
,65522
Lower
Upper
-6,39882
-3,72618
- post
sikap
3. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
Correlations
selisih_p
Pearson Correlation
selisih_p
1
Sig. (2-tailed)
N
selisih_s
selisih_s
*
,044
32
32
*
1
Pearson Correlation
,359
Sig. (2-tailed)
,044
N
,359
32
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
32
df
Sig. (2tailed)
-7,726
31
,000
82
4. Variabel perancu
normalitas data paparan informasi- tingkat pengetahuan
Case Processing Summary
informasi
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
belum pernah
19
100,0%
0
0,0%
19
100,0%
pernah
13
100,0%
0
0,0%
13
100,0%
selisih_p
Descriptives
Informasi
Statistic
Mean
3,0526
95% Confidence Interval for
Lower Bound
2,3621
Mean
Upper Bound
3,7432
5% Trimmed Mean
3,0029
Median
3,0000
Variance
belum pernah
Std. Error
,32868
2,053
Std. Deviation
1,43270
Minimum
1,00
Maximum
6,00
Range
5,00
Interquartile Range
2,00
Skewness
,025
,524
-,476
1,014
1,7692
,28088
Kurtosis
selisih_p
Mean
95% Confidence Interval for
Lower Bound
1,1572
Mean
Upper Bound
2,3812
5% Trimmed Mean
1,6880
Median
1,0000
Variance
pernah
Std. Deviation
1,026
1,01274
Minimum
1,00
Maximum
4,00
Range
3,00
Interquartile Range
1,50
Skewness
Kurtosis
1,107
,616
,242
1,191
83
Tests of Normality
a
informasi
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
belum pernah
,170
19
,153
,917
19
,098
pernah
,315
13
,001
,776
13
,004
selisih_p
a. Lilliefors Significance Correction
Normalitas data paparan informasi- sikap
Case Processing Summary
informasi
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
belum pernah
19
100,0%
0
0,0%
19
100,0%
pernah
13
100,0%
0
0,0%
13
100,0%
selisih_s
Descriptives
Informasi
Statistic
Mean
belum pernah
selisih_s
5,0000
95% Confidence Interval for
Lower Bound
3,1333
Mean
Upper Bound
6,8667
5% Trimmed Mean
4,5556
Median
4,0000
Variance
15,000
Std. Deviation
Std. Error
,88852
3,87298
Minimum
1,00
Maximum
17,00
Range
16,00
Interquartile Range
3,00
Skewness
1,969
,524
Kurtosis
4,720
1,014
4,5385
,73043
Mean
95% Confidence Interval for
Lower Bound
2,9470
Mean
Upper Bound
6,1299
pernah
5% Trimmed Mean
4,3761
Median
5,0000
Variance
6,936
84
Std. Deviation
2,63361
Minimum
1,00
Maximum
11,00
Range
10,00
Interquartile Range
3,50
Skewness
,919
,616
2,143
1,191
Kurtosis
Tests of Normality
a
informasi
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
belum pernah
,240
19
,005
,794
19
,001
pernah
,213
13
,111
,901
13
,140
selisih_s
a. Lilliefors Significance Correction
Normalitas data yang sudah ditransformasi
Case Processing Summary
informasi
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
belum pernah
19
100,0%
0
0,0%
19
100,0%
pernah
13
100,0%
0
0,0%
13
100,0%
belum pernah
19
100,0%
0
0,0%
19
100,0%
pernah
13
100,0%
0
0,0%
13
100,0%
trans_selisihp
trans_selisihs
Descriptives
Informasi
Statistic
Mean
trans_selisihp
belum pernah
,4251
95% Confidence Interval for
Lower Bound
,3030
Mean
Upper Bound
,5472
5% Trimmed Mean
,4291
Median
,4771
Variance
Std. Deviation
,064
,25328
Minimum
,00
Maximum
,78
Std. Error
,05811
85
Range
,78
Interquartile Range
,30
Skewness
-,813
,524
Kurtosis
-,590
1,014
Mean
,1892
,06326
95% Confidence Interval for
Lower Bound
,0513
Mean
Upper Bound
,3270
5% Trimmed Mean
,1768
Median
,0000
Variance
pernah
,052
Std. Deviation
,22810
Minimum
,00
Maximum
,60
Range
,60
Interquartile Range
,39
Skewness
Kurtosis
Mean
,616
-1,266
1,191
,5870
,07644
95% Confidence Interval for
Lower Bound
,4264
Mean
Upper Bound
,7476
5% Trimmed Mean
,5838
Median
,6021
Variance
belum pernah
,622
,111
Std. Deviation
,33320
Minimum
,00
Maximum
1,23
Range
1,23
trans_selisihs
Interquartile Range
,30
Skewness
Kurtosis
Mean
pernah
-,346
,524
,217
1,014
,5735
,08529
95% Confidence Interval for
Lower Bound
,3876
Mean
Upper Bound
,7593
5% Trimmed Mean
,5793
Median
,6990
86
Variance
,095
Std. Deviation
,30751
Minimum
,00
Maximum
1,04
Range
1,04
Interquartile Range
,39
Skewness
Kurtosis
-,895
,616
,326
1,191
Tests of Normality
a
informasi
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
belum pernah
,266
19
,001
,840
19
,005
pernah
,335
13
,000
,778
13
,004
belum pernah
,202
19
,040
,922
19
,125
pernah
,229
13
,060
,880
13
,071
trans_selisihp
trans_selisihs
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Mann Whitney untuk paparan informasi dan pengetahuan
Ranks
informasi
selisih_p
N
Mean Rank
Sum of Ranks
belum pernah
19
19,84
377,00
pernah
13
11,62
151,00
Total
32
Test Statistics
a
selisih_p
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
a. Grouping Variable: informasi
b. Not corrected for ties.
60,000
151,000
-2,519
,012
,014
b
87
Uji Unpaired T-test untuk paparan informasi dan sikap
Group Statistics
informasi
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
belum pernah
19
5,0000
3,87298
,88852
pernah
13
4,5385
2,63361
,73043
selisih_s
Independent Samples Test
Levene's Test
t-test for Equality of Means
for Equality of
Variances
F
Equal
,518
Sig.
,477
t
,374
Df
Sig.
Mean
Std.
95% Confidence
(2-
Difference
Error
Interval of the
taile
Differen
Difference
d)
ce
Lower
Upper
30
,711
,46154
1,23508
-2,06083
2,98391
,401 29,999
,691
,46154
1,15022
-1,88753
2,81060
variances
assumed
selisih_s
Equal
variances not
assumed
88
Lampiran 7. Dokumentasi penelitian
89
Lampiran 8. Biodata mahasiswa
Identitas
Nama
: Inas Sausan
NIM
: 22010112130185
Tempat/tanggal lahir : Batang, 28 April 1994
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jalan Banjarsari 3 Tembalang, Semarang
Nomor telepon
:-
Nomor HP
: 085865353934
Email
: inas.sausan@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan Formal
1. SD
: SD N Keputran 6 Pekalongan
Lulus tahun : 2006
2. SMP
: SMP N 6 Pekalongan
Lulus tahun : 2009
3. SMA
: SMA N 1 Pekalongan
Lulus tahun : 2012
4. FK UNDIP
: Masuk tahun : 2012
Keanggotaan Organisasi
1. Rohis bidang KSKI tahun 2012 s/d 2014
2. KSM tahun 2012 s/d 2014
DAFTAR PUSTAKA
1.
Purwaningsih E, Triandriyani R. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini terhadap
Kecepatan Pengeluaran Colostrum di Wilayah Puskesmas Polanharjo Klaten.
Jurnal Involusi Kebidanan. 2012;2(3):46-57
2.
Roesli. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta: Pustaka Bunda;
2008. p. 5-26.
3.
Kementerian
Kesehatan
RI.
Kesehatan
dalam
Rangka
Sustainable
Development Goals (SDGs) [Internet]. [cited 2016 Jun 23]. Available from:
http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wpcontent/uploads/2015/1
2/SDGs-Ditjen-BGKIA.pdf
4.
Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia. 2010.
5.
BkkbN. Angka Kematian Bayi (IMR) Nasional [Internet]. [cited 2015 Dec 2].
Available
from:
http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/Pages/DataSurvey/SDKI/Mortalitas/I
MR/Nasional.aspx
6.
Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang 2014.
2014.
7.
Santi MY. Implementasi Kebijakan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
Melalui Konseling Oleh Bidan Konselor. Kesehatan Masyarakat Nasional.
2014;8(8):1–7.
8.
Sari NK. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Perilaku Pemberian
ASI Eksklusif pada Bayi Umur 6-12 Bulan di Puskesmas Tegalrejo
Jogjakarta 2014 [skripsi]. Yogjakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Aisiyah; 2014.
9.
Andriani, Nova Husni Nasution. Efektivitas Media Promosi Kesehatan
(Leaflet) dalam Perubahan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) dan Asi Ekslusif di kecamatan Padangsidimpuan
53
Selatan Kota Padangsidimpuan [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara;
2010.
10. Edmond KM. Delayed Breastfeeding Initiation Increases Risk of Neonatal
Mortality. Pediatrics [Internet]. c2006. [cited 2015 Dec 5];117(3):380–6.
Available
from:
http://pediatrics.aappublications.org/cgi/doi/10.1542/peds.2005-1496
11. Ni’mah S. Hubungan Inisasi Menyusu Dini (IMD) dengan Kepatuhan Praktik
IMD pada Ibu Bersalin di BMP Endang Murniati Bulustalan Kota Semarang
Tahun 2012 [skripsi]. Semarang: Unimus; 2012.
12. Melaniwat. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Inisiasi
Menyusu Dini dengan Sikap Ibu Terhadap Inisiasi Menyusu Dini di RS
Bhakti Ibu Semarang [skripsi]. Semarang: Unimus; 2011.
13. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. In: Notoatmodjo S, editors.
Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p.
131-46
14. Konsep Promosi Kesehatan. In: Notoatmodjo S, editors. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p. 17-23.
15. Faswita W. Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tantang Inisiasi Menyusu Dini
di Poliklinik Ibu Hamil RSUD dr.R.M Djoelham Binjai [skripsi]. Medan:
Universitas Sumatra Utara; 2010.
16. Ramlan S, Hadju V, Sirajuddin S. Edukasi Inisiasi Menyusu Dini Terhadap
Pengetahuan Sikap Ibu Hamil di RSIA Pertiwi Makassar. Makassar; 2014.
17. Bohari, A Asriani. Perubahan Pengetahuan, Sikap Ibu Hamil Setelah Edukasi
dan Praktek Inisiasi Menyusu Dini di RSIA Siti Fatimah Kota Makassar
Tahun 2011. 2011.
18. Goma MS. Pengaruh Pemberian Pamflet Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Mengenai Inisiasi Menyusu Dini [skripsi]. Semarang: Universitas
Diponegoro; 2012.
19. Virarisca S, Dasuki D, Sofoewan S. Metode Persalinan dan Hubungannya
dengan Inisiasi Menyusu Dini. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2010;7(2):92–8.
54
20. Alive & Thrive. Impact of Early Initiation of Exclusive Breastfeeding on
Newborn Deaths. A&T Technical Brief. 2010;1:1–6.
21. Chaturved P. “Breast Crawl” to Initiate Breast Feeding Within Half An Hour
After Birth. J MGIMS. 2008;13(2):9–14.
22. Fikawati S, Syafiq A. Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu
Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia. Makara Kesehatan.
14(1):17–24.
23. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
[Internet].
[cited
2015
Dec
5].
Available
from:
http://idai.or.id/artikel/klinik/asi/10-langkah-menuju-keberhasilan-menyusui
24. Hidayat KA. Perbandingan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Berdasarkan
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil [skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro;
2012.
25. Chertok IRA, Raz I, Shoham I, Haddad H WA. Breastfeeding on Neonatal
Glucose Levels of Term Infants Born to Women with Gestational Diabetes.
Journal of Human Nutrition and Dietetics. 2009;22(2):166–9.
26. American Pregnancy Association. Breastfeeding and Jaundice [Internet].
[cited
2015
Dec
6].
Available
from:
http://americanpregnancy.org/breastfeeding/breastfeeding-and-jaundice/
27. Anne Smith. Jaundice In The Breastfed Baby [Internet]. c2013 [cited 2015
Dec
6].
Available
from:
https://www.breastfeedingbasics.com/articles/jaundice-in-the-breastfed-baby
28. Lucas Ruth. Maternal Breastfeeding Experiences and Neonatal Breastfeeding
Behaviors of Children later Diagnosed with Autism [Internet]. c2011. [cited
2015 Dec 6]. Available from: http://indigo.uic.edu/handle/10027/8129
29. Budiman, Riyanto A. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2013. p. 1-18
30. Maulana HDJ. Promosi Kesehatan [Internet]. c2007. [cited 2015 Dec 4].
Available from: https://books.google.co.id/books?id=sDKnWExH6tQC
31. Metode dan Media Promosi. In: Notoatmodjo S, editors. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p. 17-23.
55
32. Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 5. Jakarta:
Sagung Seto; 2014. p. 357-76.
33. Djaali Muljono. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo;
2000. p. 28-30
34. Anggraini. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Ibu Hamil dalam
Melakukan Inisasi Menyusu Dini. Kesehatan prima. 2010;3(1):1–13.
35. Anjasmara J, Dwi Henny S, Dwi Indah P. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Partisipasi Ibu Melakukan
IMD. Surya. 2015;7(1):1-10
36. Salca, Sungkar. Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat Pengetahuan
Masyarakat tetang ASI Eksklusif. Makara kesehatan. 2008; 14(2)
56
Lampiran 1. Ethical clearance
57
Lampiran 2. Surat ijin penelitian
58
59
60
61
62
Lampiran 3. Informed consent
63
:
64
Lampiran 4. Surat pernyataan validasi kuesioner
65
66
67
Lampiran 5. Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN
DAN SIKAP IBU HAMIL MENGENAI INISIASI MENYUSU DINI
1. Data Umum Responden
Petunjuk pengisian : isilah pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda
silang (X) pada jawaban yang dipilih
1. Nama
:
2. Usia ibu
:
3. Alamat
:
4. No.telp/HP
:
5. Usia kehamilan
:
6. Jumlah anak
:
7. Pendidikan terakhir
:
a. Tidak sekolah
e. SMA
b. SD
f. Diploma (D1,D3)
c. SMP
g. Sarjana (S1,S2,S3)
8. Pekerjaan
a. Ibu rumah tangga
b. Wiraswasta
c. PNS
d. Lain-lain
:
68
9. Penghasilan
:
a. < Rp. 2.000.000,00
b. Rp. 2.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00
c. Rp. 5.000.000,00 – Rp. 10.000.000,00
d. > Rp. 10.000.000,00
2. Paparan Informasi
1.
Apakah pernah mendapatkan informasi mengenai inisiasi menyusu dini
sebelumnya (media cetak atau elektronik)?
a. Pernah
b. Belum pernah
2.
Apakah pernah mendapatkan penyuluhan mengenai inisiasi menyusu dini
sebelumnya?
a. Pernah
b. Belum pernah
3.
Jika pernah, kapan mendapatkan penyuluhan tersebut?
a. ≤ 6 bulan yang lalu
b. > 6 bulan yang lalu
4.
Apakah pernah melakukan inisiasi menyusu dini pada kehamilan
sebelumnya?
a. Pernah
b. Belum pernah
69
3. Kuesioner Pengetahuan
Petunjuk pengisian : isilah pertanyaan dibawah ini secara tepat dan benar dengan
memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dipilih
1.
Apa yang dimaksud inisiasi menyusu dini?
a. Bayi dibiarkan meyusu sendiri setelah lahir
b. Bayi diberi susu formula
c. Bayi disusukan setelah lahir
d. Bayi menyusu sampai 6 bulan
2.
Kapan inisiasi menyusu dini sebaiknya dianjurkan?
a. Setelah dibersihkan dan dimandikan
b. Segera setelah lahir
c. Setelah bayi dibedong
d. Setelah ibu cukup kuat
3.
Berapa lama sebaiknya inisiasi menyusu dini dilakukan?
a. 1 jam
b. 10 menit
c. 100 menit
d. > 100 menit
4.
Apa alasaan utama dilaksanakan inisiasi menyusu dini?
a. Menurunkan angka kematian bayi
b. Menurunkan angka kematian balita
c. Menurunkan angka kesakitan bayi
d. Menurunkan angka kesakitan balita
70
5.
Apa manfaat inisiasi meyusu dini bagi bayi?
a. Menurunkan daya tahan tubuh
b. Mencegah bayi dari risiko kedinginan
c. Menurunkan berat badan bayi
d. Mencegah bayi menangis kuat
6.
Apa manfaat inisiasi menyusu dini bagi ibu?
a. Mencegah payudara ibu menjadi bengkak
b. Mengurangi pendarahan setelah melahirkan
c. Mencegah infeksi pada daerah payudara
d. Mengurangi efek kelelahan setelah melahirkan
7.
Bagaimana tata laksana inisiasi menyusu dini?
a. Setelah dibersihkan kemudian dibedong baru disusukan kepada ibu
b. Setelah dimandikan kemudian beri kesempatan bayi kontak kulit dengan
ibu
c. Segera setelah lahir, bayi langsung diletakan di dada ibu tanpa dikeringkan
d. Segera setelah lahir, bayi segera keringkan kulitnya kecuali telapak tangan
kemudian ditelungkupkan di dada ibu
8.
Apa hubungan inisiasi menyusu dini dengan ASI eksklusif?
a. Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif sampai
6 bulan
b. Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan makanan bayi
c. Tidak ada hubungan antara inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif
d. Hubungannya sama-sama disusukan
71
9.
Berikut ini hal yang dianjurkan selama melakukan inisiasi menyusu dini?
a. Mulut bayi dipaksa mendekati puting susu ibu
b. Memasukan puting susu ibu ke mulut bayi hingga menutupi hidung
c. Bayi dibiarkan sendiri mencari puting susu ibu
d. Mulut bayi langsung dimasukan ke puting susu ibu
10. Apakah kerugian penundaan inisiasi menyusu dini?
a. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat mengakibatkan berkurangnya
reflek bayi dalam menyusu
b. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat mengakibatkan ibu tidak siap
menyusu
c. Penundaan inisiasi menyusu dini tidak menyebabkan kerugian bagi ibu
dan bayi
d. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan cakupan ASI
4. Kuesioner Sikap
Petunjuk pengisian : berikan tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan kecenderungan sikap anda terhadap pertanyaan itu
Keterangan :
SS
= Sangat Setuju
TS
= Tidak Setuju
S
= Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
KS
= Kurang setuju
72
No
1.
Pertanyaan
SS
Setelah melahirkan ibu terlalu lelah
untuk
segera
menyusui
bayinya,
sehingga inisiasi menyusu dini tidak
perlu segera dilakukan.
2.
Bayi yang baru lahir akan merasa
kedinginan sehingga bayi harus segera
diberikan pakaian terlebih dahulu dan
pemberian ASI pertama kali dapat
ditunda sementara.
3.
Ibu yang melahirkan dengan jalan
operasi tidak memiliki masalah dalam
melakukan inisiasi menyusu dini.
4.
Obat dan vitamin untuk bayi baru lahir
lebih penting dilakukan terlebih dahulu
daripada melakukan inisiasi menyusu
dini.
5.
Pada saat setelah bayi lahir, bayi harus
segera dimandikan sehingga inisiasi
menyusu dini dapat ditunda terlebih
dahulu.
6.
ASI yang pertama kali keluar dari
payudara ibu berbahaya bagi bayinya
sehingga inisiasi menyusu dini tidak
baik untuk bayi.
7.
Dalam melakukan inisiasi menyusu
dini, dukungan dari suami diperlukan
dalam memotivasi ibu.
8.
Ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi
akan lebih baik dilakukan saat 1 jam
S
KS
TS
STS
73
pertama setelah bayi lahir sehingga
inisiasi menyusu dini sangat penting
untuk dilakukan.
9.
Menurut saya, tidak perlu melakukan
inisiasi menyusu dini karena tanpa
melakukan inisiasi menyusu dini bayi
pun akan tetap sehat.
10.
Saya akan melakukan inisiasi menyusu
dini pada setiap bayi baru lahir karena
inisiasi
menyusu
dini
dapat
meningkatkan keberhasilan pemberian
ASI eksklusif.
74
Lampiran 6. Hasil analisis statistik
1. Karakteristik responden
usia ibu
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1,00
14
43,8
43,8
43,8
2,00
6
18,8
18,8
62,5
3,00
12
37,5
37,5
100,0
Total
32
100,0
100,0
Valid
umur trimester
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
trimester 1
2
6,3
6,3
6,3
trimester 2
15
46,9
46,9
53,1
trimester 3
15
46,9
46,9
100,0
Total
32
100,0
100,0
Valid
jumlah anak
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
0
14
43,8
43,8
43,8
1
13
40,6
40,6
84,4
2
3
9,4
9,4
93,8
3
2
6,3
6,3
100,0
32
100,0
100,0
Total
Pendidikan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
SD
3
9,4
9,4
9,4
SMP
7
21,9
21,9
31,3
SMA
18
56,3
56,3
87,5
Diploma
2
6,3
6,3
93,8
Sarjana
2
6,3
6,3
100,0
32
100,0
100,0
Valid
Total
75
Pekerjaan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
ibu rumah tangga
21
65,6
65,6
65,6
wiraswasta
6
18,8
18,8
84,4
lain-lain
5
15,6
15,6
100,0
32
100,0
100,0
Valid
Total
Penghasilan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
< Rp 2.000.000,00
23
71,9
71,9
71,9
8
25,0
25,0
96,9
1
3,1
3,1
100,0
32
100,0
100,0
Valid Percent
Cumulative
Rp 2.000.000,00 - Rp
Valid
5.000.000,00
> Rp 10.000.000,00
Total
Informasi
Frequency
Percent
Percent
Valid
belum pernah
19
59,4
59,4
59,4
pernah
13
40,6
40,6
100,0
Total
32
100,0
100,0
2. Pengetahuan
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
pre pengetahuan
32
2,00
9,00
6,5000
1,90076
post pengetahuan
32
7,00
10,00
9,0625
,91361
Valid N (listwise)
32
76
ppengetahuan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
1,00
19
59,4
59,4
59,4
2,00
13
40,6
40,6
100,0
Total
32
100,0
100,0
pspengetahuan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
1,00
28
87,5
87,5
87,5
2,00
4
12,5
12,5
100,0
Total
32
100,0
100,0
Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk sebelum transformasi data
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
pre pengetahuan
32
100,0%
0
0,0%
32
100,0%
post pengetahuan
32
100,0%
0
0,0%
32
100,0%
Descriptives
Statistic
Mean
95% Confidence Interval for
Lower Bound
5,8147
Mean
Upper Bound
7,1853
5% Trimmed Mean
6,5903
Median
7,0000
Variance
pre pengetahuan
6,5000
Std. Deviation
Std. Error
,33601
3,613
1,90076
Minimum
2,00
Maximum
9,00
Range
7,00
Interquartile Range
3,00
Skewness
-,601
,414
Kurtosis
-,512
,809
77
Mean
9,0625
95% Confidence Interval for
Lower Bound
8,7331
Mean
Upper Bound
9,3919
5% Trimmed Mean
9,1250
Median
9,0000
Variance
post pengetahuan
,16150
,835
Std. Deviation
,91361
Minimum
7,00
Maximum
10,00
Range
3,00
Interquartile Range
1,00
Skewness
Kurtosis
-1,212
,414
1,188
,809
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
Df
Sig.
pre pengetahuan
,197
32
,003
,921
32
,022
post pengetahuan
,348
32
,000
,729
32
,000
a. Lilliefors Significance Correction
Uji normalitas data setelah dilakukan transformasi data
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
trans_prep
32
100,0%
0
0,0%
32
100,0%
trans_postp
32
100,0%
0
0,0%
32
100,0%
Descriptives
Statistic
Mean
trans_prep
,7898
95% Confidence Interval for
Lower Bound
,7340
Mean
Upper Bound
,8456
5% Trimmed Mean
,8042
Median
,8451
Std. Error
,02737
78
Variance
,024
Std. Deviation
,15485
Minimum
,30
Maximum
,95
Range
,65
Interquartile Range
,20
Skewness
-1,355
,414
Kurtosis
1,875
,809
Mean
,9549
,00831
95% Confidence Interval for
Lower Bound
,9379
Mean
Upper Bound
,9719
5% Trimmed Mean
,9585
Median
,9542
Variance
trans_postp
,002
Std. Deviation
,04703
Minimum
,85
Maximum
1,00
Range
,15
Interquartile Range
,05
Skewness
Kurtosis
-1,448
,414
1,670
,809
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
trans_prep
,233
32
,000
,856
32
,001
trans_postp
,369
32
,000
,702
32
,000
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Wilcoxon untuk pengetahuan
Ranks
N
post pengetahuan - pre
pengetahuan
Mean Rank
Sum of Ranks
a
,00
,00
b
16,50
528,00
Negative Ranks
0
Positive Ranks
32
c
Ties
0
Total
32
79
a. post pengetahuan < pre pengetahuan
b. post pengetahuan > pre pengetahuan
c. post pengetahuan = pre pengetahuan
a
Test Statistics
post
pengetahuan pre
pengetahuan
b
Z
-4,973
Asymp. Sig. (2-tailed)
,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
3. Sikap
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
pre sikap
32
25,00
46,00
36,7188
5,63534
post sikap
32
30,00
50,00
41,7813
5,00796
Valid N (listwise)
32
tingkatan s_pre * tingkatan s_post Crosstabulation
tingkatan s_post
negatif
Count
Total
positif
1
6
7
3,1%
18,8%
21,9%
0
25
25
0,0%
78,1%
78,1%
1
31
32
3,1%
96,9%
100,0%
negatif
% of Total
tingkatan s_pre
Count
positif
% of Total
Count
Total
% of Total
Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
pre sikap
32
100,0%
0
0,0%
32
100,0%
post sikap
32
100,0%
0
0,0%
32
100,0%
80
Descriptives
Statistic
Mean
36,7188
95% Confidence Interval for
Lower Bound
34,6870
Mean
Upper Bound
38,7505
5% Trimmed Mean
36,8125
Median
37,5000
Variance
pre sikap
,99620
31,757
Std. Deviation
5,63534
Minimum
25,00
Maximum
46,00
Range
21,00
Interquartile Range
8,75
Skewness
-,197
,414
Kurtosis
-,935
,809
41,7813
,88529
Mean
95% Confidence Interval for
Lower Bound
39,9757
Mean
Upper Bound
43,5868
5% Trimmed Mean
41,9167
Median
41,0000
Variance
post sikap
Std. Error
25,080
Std. Deviation
5,00796
Minimum
30,00
Maximum
50,00
Range
20,00
Interquartile Range
6,00
Skewness
-,278
,414
Kurtosis
-,425
,809
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
pre sikap
post sikap
Df
,102
,109
Shapiro-Wilk
Sig.
32
32
df
Sig.
,200
,964
32
,358
,200
*
,970
32
,506
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Statistic
*
81
Uji Paired T-Test untuk sikap
Paired Samples Statistics
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
pre sikap
36,7188
32
5,63534
,99620
post sikap
41,7813
32
5,00796
,88529
Pair 1
Paired Samples Correlations
N
Pair 1
Correlation
pre sikap & post sikap
32
Sig.
,764
,000
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
pre sikap
Pair 1
-5,06250
t
Std.
Std.
95% Confidence
Deviation
Error
Interval of the
Mean
Difference
3,70647
,65522
Lower
Upper
-6,39882
-3,72618
- post
sikap
3. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
Correlations
selisih_p
Pearson Correlation
selisih_p
1
Sig. (2-tailed)
N
selisih_s
selisih_s
*
,044
32
32
*
1
Pearson Correlation
,359
Sig. (2-tailed)
,044
N
,359
32
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
32
df
Sig. (2tailed)
-7,726
31
,000
82
4. Variabel perancu
normalitas data paparan informasi- tingkat pengetahuan
Case Processing Summary
informasi
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
belum pernah
19
100,0%
0
0,0%
19
100,0%
pernah
13
100,0%
0
0,0%
13
100,0%
selisih_p
Descriptives
Informasi
Statistic
Mean
3,0526
95% Confidence Interval for
Lower Bound
2,3621
Mean
Upper Bound
3,7432
5% Trimmed Mean
3,0029
Median
3,0000
Variance
belum pernah
Std. Error
,32868
2,053
Std. Deviation
1,43270
Minimum
1,00
Maximum
6,00
Range
5,00
Interquartile Range
2,00
Skewness
,025
,524
-,476
1,014
1,7692
,28088
Kurtosis
selisih_p
Mean
95% Confidence Interval for
Lower Bound
1,1572
Mean
Upper Bound
2,3812
5% Trimmed Mean
1,6880
Median
1,0000
Variance
pernah
Std. Deviation
1,026
1,01274
Minimum
1,00
Maximum
4,00
Range
3,00
Interquartile Range
1,50
Skewness
Kurtosis
1,107
,616
,242
1,191
83
Tests of Normality
a
informasi
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
belum pernah
,170
19
,153
,917
19
,098
pernah
,315
13
,001
,776
13
,004
selisih_p
a. Lilliefors Significance Correction
Normalitas data paparan informasi- sikap
Case Processing Summary
informasi
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
belum pernah
19
100,0%
0
0,0%
19
100,0%
pernah
13
100,0%
0
0,0%
13
100,0%
selisih_s
Descriptives
Informasi
Statistic
Mean
belum pernah
selisih_s
5,0000
95% Confidence Interval for
Lower Bound
3,1333
Mean
Upper Bound
6,8667
5% Trimmed Mean
4,5556
Median
4,0000
Variance
15,000
Std. Deviation
Std. Error
,88852
3,87298
Minimum
1,00
Maximum
17,00
Range
16,00
Interquartile Range
3,00
Skewness
1,969
,524
Kurtosis
4,720
1,014
4,5385
,73043
Mean
95% Confidence Interval for
Lower Bound
2,9470
Mean
Upper Bound
6,1299
pernah
5% Trimmed Mean
4,3761
Median
5,0000
Variance
6,936
84
Std. Deviation
2,63361
Minimum
1,00
Maximum
11,00
Range
10,00
Interquartile Range
3,50
Skewness
,919
,616
2,143
1,191
Kurtosis
Tests of Normality
a
informasi
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
belum pernah
,240
19
,005
,794
19
,001
pernah
,213
13
,111
,901
13
,140
selisih_s
a. Lilliefors Significance Correction
Normalitas data yang sudah ditransformasi
Case Processing Summary
informasi
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
belum pernah
19
100,0%
0
0,0%
19
100,0%
pernah
13
100,0%
0
0,0%
13
100,0%
belum pernah
19
100,0%
0
0,0%
19
100,0%
pernah
13
100,0%
0
0,0%
13
100,0%
trans_selisihp
trans_selisihs
Descriptives
Informasi
Statistic
Mean
trans_selisihp
belum pernah
,4251
95% Confidence Interval for
Lower Bound
,3030
Mean
Upper Bound
,5472
5% Trimmed Mean
,4291
Median
,4771
Variance
Std. Deviation
,064
,25328
Minimum
,00
Maximum
,78
Std. Error
,05811
85
Range
,78
Interquartile Range
,30
Skewness
-,813
,524
Kurtosis
-,590
1,014
Mean
,1892
,06326
95% Confidence Interval for
Lower Bound
,0513
Mean
Upper Bound
,3270
5% Trimmed Mean
,1768
Median
,0000
Variance
pernah
,052
Std. Deviation
,22810
Minimum
,00
Maximum
,60
Range
,60
Interquartile Range
,39
Skewness
Kurtosis
Mean
,616
-1,266
1,191
,5870
,07644
95% Confidence Interval for
Lower Bound
,4264
Mean
Upper Bound
,7476
5% Trimmed Mean
,5838
Median
,6021
Variance
belum pernah
,622
,111
Std. Deviation
,33320
Minimum
,00
Maximum
1,23
Range
1,23
trans_selisihs
Interquartile Range
,30
Skewness
Kurtosis
Mean
pernah
-,346
,524
,217
1,014
,5735
,08529
95% Confidence Interval for
Lower Bound
,3876
Mean
Upper Bound
,7593
5% Trimmed Mean
,5793
Median
,6990
86
Variance
,095
Std. Deviation
,30751
Minimum
,00
Maximum
1,04
Range
1,04
Interquartile Range
,39
Skewness
Kurtosis
-,895
,616
,326
1,191
Tests of Normality
a
informasi
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
belum pernah
,266
19
,001
,840
19
,005
pernah
,335
13
,000
,778
13
,004
belum pernah
,202
19
,040
,922
19
,125
pernah
,229
13
,060
,880
13
,071
trans_selisihp
trans_selisihs
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Mann Whitney untuk paparan informasi dan pengetahuan
Ranks
informasi
selisih_p
N
Mean Rank
Sum of Ranks
belum pernah
19
19,84
377,00
pernah
13
11,62
151,00
Total
32
Test Statistics
a
selisih_p
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
a. Grouping Variable: informasi
b. Not corrected for ties.
60,000
151,000
-2,519
,012
,014
b
87
Uji Unpaired T-test untuk paparan informasi dan sikap
Group Statistics
informasi
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
belum pernah
19
5,0000
3,87298
,88852
pernah
13
4,5385
2,63361
,73043
selisih_s
Independent Samples Test
Levene's Test
t-test for Equality of Means
for Equality of
Variances
F
Equal
,518
Sig.
,477
t
,374
Df
Sig.
Mean
Std.
95% Confidence
(2-
Difference
Error
Interval of the
taile
Differen
Difference
d)
ce
Lower
Upper
30
,711
,46154
1,23508
-2,06083
2,98391
,401 29,999
,691
,46154
1,15022
-1,88753
2,81060
variances
assumed
selisih_s
Equal
variances not
assumed
88
Lampiran 7. Dokumentasi penelitian
89
Lampiran 8. Biodata mahasiswa
Identitas
Nama
: Inas Sausan
NIM
: 22010112130185
Tempat/tanggal lahir : Batang, 28 April 1994
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jalan Banjarsari 3 Tembalang, Semarang
Nomor telepon
:-
Nomor HP
: 085865353934
: inas.sausan@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan Formal
1. SD
: SD N Keputran 6 Pekalongan
Lulus tahun : 2006
2. SMP
: SMP N 6 Pekalongan
Lulus tahun : 2009
3. SMA
: SMA N 1 Pekalongan
Lulus tahun : 2012
4. FK UNDIP
: Masuk tahun : 2012
Keanggotaan Organisasi
1. Rohis bidang KSKI tahun 2012 s/d 2014
2. KSM tahun 2012 s/d 2014