Inas Sausan 22010112130185 Lap.KTI Bab7

52

DAFTAR PUSTAKA

1.

Purwaningsih E, Triandriyani R. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini terhadap
Kecepatan Pengeluaran Colostrum di Wilayah Puskesmas Polanharjo Klaten.
Jurnal Involusi Kebidanan. 2012;2(3):46-57

2.

Roesli. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta: Pustaka Bunda;
2008. p. 5-26.

3.

Kementerian

Kesehatan


RI.

Kesehatan

dalam

Rangka

Sustainable

Development Goals (SDGs) [Internet]. [cited 2016 Jun 23]. Available from:

http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wpcontent/uploads/2015/1
2/SDGs-Ditjen-BGKIA.pdf
4.

Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia. 2010.

5.


BkkbN. Angka Kematian Bayi (IMR) Nasional [Internet]. [cited 2015 Dec 2].
Available

from:

http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/Pages/DataSurvey/SDKI/Mortalitas/I
MR/Nasional.aspx
6.

Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang 2014.
2014.

7.

Santi MY. Implementasi Kebijakan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
Melalui Konseling Oleh Bidan Konselor. Kesehatan Masyarakat Nasional.
2014;8(8):1–7.

8.


Sari NK. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Perilaku Pemberian
ASI Eksklusif pada Bayi Umur 6-12 Bulan di Puskesmas Tegalrejo
Jogjakarta 2014 [skripsi]. Yogjakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Aisiyah; 2014.

9.

Andriani, Nova Husni Nasution. Efektivitas Media Promosi Kesehatan
(Leaflet) dalam Perubahan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) dan Asi Ekslusif di kecamatan Padangsidimpuan

53

Selatan Kota Padangsidimpuan [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara;
2010.
10. Edmond KM. Delayed Breastfeeding Initiation Increases Risk of Neonatal
Mortality. Pediatrics [Internet]. c2006. [cited 2015 Dec 5];117(3):380–6.
Available

from:


http://pediatrics.aappublications.org/cgi/doi/10.1542/peds.2005-1496
11. Ni’mah S. Hubungan Inisasi Menyusu Dini (IMD) dengan Kepatuhan Praktik
IMD pada Ibu Bersalin di BMP Endang Murniati Bulustalan Kota Semarang
Tahun 2012 [skripsi]. Semarang: Unimus; 2012.
12. Melaniwat. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Inisiasi
Menyusu Dini dengan Sikap Ibu Terhadap Inisiasi Menyusu Dini di RS
Bhakti Ibu Semarang [skripsi]. Semarang: Unimus; 2011.
13. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. In: Notoatmodjo S, editors.
Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p.
131-46
14. Konsep Promosi Kesehatan. In: Notoatmodjo S, editors. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p. 17-23.
15. Faswita W. Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tantang Inisiasi Menyusu Dini
di Poliklinik Ibu Hamil RSUD dr.R.M Djoelham Binjai [skripsi]. Medan:
Universitas Sumatra Utara; 2010.
16. Ramlan S, Hadju V, Sirajuddin S. Edukasi Inisiasi Menyusu Dini Terhadap
Pengetahuan Sikap Ibu Hamil di RSIA Pertiwi Makassar. Makassar; 2014.
17. Bohari, A Asriani. Perubahan Pengetahuan, Sikap Ibu Hamil Setelah Edukasi
dan Praktek Inisiasi Menyusu Dini di RSIA Siti Fatimah Kota Makassar

Tahun 2011. 2011.
18. Goma MS. Pengaruh Pemberian Pamflet Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Mengenai Inisiasi Menyusu Dini [skripsi]. Semarang: Universitas
Diponegoro; 2012.
19. Virarisca S, Dasuki D, Sofoewan S. Metode Persalinan dan Hubungannya
dengan Inisiasi Menyusu Dini. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2010;7(2):92–8.

54

20. Alive & Thrive. Impact of Early Initiation of Exclusive Breastfeeding on
Newborn Deaths. A&T Technical Brief. 2010;1:1–6.
21. Chaturved P. “Breast Crawl” to Initiate Breast Feeding Within Half An Hour
After Birth. J MGIMS. 2008;13(2):9–14.
22. Fikawati S, Syafiq A. Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu
Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia. Makara Kesehatan.
14(1):17–24.
23. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
[Internet].

[cited


2015

Dec

5].

Available

from:

http://idai.or.id/artikel/klinik/asi/10-langkah-menuju-keberhasilan-menyusui
24. Hidayat KA. Perbandingan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Berdasarkan
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil [skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro;
2012.
25. Chertok IRA, Raz I, Shoham I, Haddad H WA. Breastfeeding on Neonatal
Glucose Levels of Term Infants Born to Women with Gestational Diabetes.
Journal of Human Nutrition and Dietetics. 2009;22(2):166–9.
26. American Pregnancy Association. Breastfeeding and Jaundice [Internet].
[cited


2015

Dec

6].

Available

from:

http://americanpregnancy.org/breastfeeding/breastfeeding-and-jaundice/
27. Anne Smith. Jaundice In The Breastfed Baby [Internet]. c2013 [cited 2015
Dec

6].

Available

from:


https://www.breastfeedingbasics.com/articles/jaundice-in-the-breastfed-baby
28. Lucas Ruth. Maternal Breastfeeding Experiences and Neonatal Breastfeeding
Behaviors of Children later Diagnosed with Autism [Internet]. c2011. [cited
2015 Dec 6]. Available from: http://indigo.uic.edu/handle/10027/8129
29. Budiman, Riyanto A. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2013. p. 1-18
30. Maulana HDJ. Promosi Kesehatan [Internet]. c2007. [cited 2015 Dec 4].
Available from: https://books.google.co.id/books?id=sDKnWExH6tQC
31. Metode dan Media Promosi. In: Notoatmodjo S, editors. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p. 17-23.

55

32. Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 5. Jakarta:
Sagung Seto; 2014. p. 357-76.
33. Djaali Muljono. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo;
2000. p. 28-30
34. Anggraini. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Ibu Hamil dalam
Melakukan Inisasi Menyusu Dini. Kesehatan prima. 2010;3(1):1–13.

35. Anjasmara J, Dwi Henny S, Dwi Indah P. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Partisipasi Ibu Melakukan
IMD. Surya. 2015;7(1):1-10
36. Salca, Sungkar. Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat Pengetahuan
Masyarakat tetang ASI Eksklusif. Makara kesehatan. 2008; 14(2)

56

Lampiran 1. Ethical clearance

57

Lampiran 2. Surat ijin penelitian

58

59

60


61

62

Lampiran 3. Informed consent

63

:

64

Lampiran 4. Surat pernyataan validasi kuesioner

65

66

67


Lampiran 5. Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN
DAN SIKAP IBU HAMIL MENGENAI INISIASI MENYUSU DINI

1. Data Umum Responden
Petunjuk pengisian : isilah pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda
silang (X) pada jawaban yang dipilih
1. Nama

:

2. Usia ibu

:

3. Alamat

:

4. No.telp/HP

:

5. Usia kehamilan

:

6. Jumlah anak

:

7. Pendidikan terakhir

:

a. Tidak sekolah

e. SMA

b. SD

f. Diploma (D1,D3)

c. SMP

g. Sarjana (S1,S2,S3)

8. Pekerjaan
a. Ibu rumah tangga
b. Wiraswasta
c. PNS
d. Lain-lain

:

68

9. Penghasilan

:

a. < Rp. 2.000.000,00
b. Rp. 2.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00
c. Rp. 5.000.000,00 – Rp. 10.000.000,00
d. > Rp. 10.000.000,00

2. Paparan Informasi
1.

Apakah pernah mendapatkan informasi mengenai inisiasi menyusu dini
sebelumnya (media cetak atau elektronik)?
a. Pernah
b. Belum pernah

2.

Apakah pernah mendapatkan penyuluhan mengenai inisiasi menyusu dini
sebelumnya?
a. Pernah
b. Belum pernah

3.

Jika pernah, kapan mendapatkan penyuluhan tersebut?
a. ≤ 6 bulan yang lalu
b. > 6 bulan yang lalu

4.

Apakah pernah melakukan inisiasi menyusu dini pada kehamilan
sebelumnya?
a. Pernah
b. Belum pernah

69

3. Kuesioner Pengetahuan
Petunjuk pengisian : isilah pertanyaan dibawah ini secara tepat dan benar dengan
memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dipilih
1.

Apa yang dimaksud inisiasi menyusu dini?
a. Bayi dibiarkan meyusu sendiri setelah lahir
b. Bayi diberi susu formula
c. Bayi disusukan setelah lahir
d. Bayi menyusu sampai 6 bulan

2.

Kapan inisiasi menyusu dini sebaiknya dianjurkan?
a. Setelah dibersihkan dan dimandikan
b. Segera setelah lahir
c. Setelah bayi dibedong
d. Setelah ibu cukup kuat

3.

Berapa lama sebaiknya inisiasi menyusu dini dilakukan?
a. 1 jam
b. 10 menit
c. 100 menit
d. > 100 menit

4.

Apa alasaan utama dilaksanakan inisiasi menyusu dini?
a. Menurunkan angka kematian bayi
b. Menurunkan angka kematian balita
c. Menurunkan angka kesakitan bayi
d. Menurunkan angka kesakitan balita

70

5.

Apa manfaat inisiasi meyusu dini bagi bayi?
a. Menurunkan daya tahan tubuh
b. Mencegah bayi dari risiko kedinginan
c. Menurunkan berat badan bayi
d. Mencegah bayi menangis kuat

6.

Apa manfaat inisiasi menyusu dini bagi ibu?
a. Mencegah payudara ibu menjadi bengkak
b. Mengurangi pendarahan setelah melahirkan
c. Mencegah infeksi pada daerah payudara
d. Mengurangi efek kelelahan setelah melahirkan

7.

Bagaimana tata laksana inisiasi menyusu dini?
a. Setelah dibersihkan kemudian dibedong baru disusukan kepada ibu
b. Setelah dimandikan kemudian beri kesempatan bayi kontak kulit dengan
ibu
c. Segera setelah lahir, bayi langsung diletakan di dada ibu tanpa dikeringkan
d. Segera setelah lahir, bayi segera keringkan kulitnya kecuali telapak tangan
kemudian ditelungkupkan di dada ibu

8.

Apa hubungan inisiasi menyusu dini dengan ASI eksklusif?
a. Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif sampai
6 bulan
b. Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan makanan bayi
c. Tidak ada hubungan antara inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif
d. Hubungannya sama-sama disusukan

71

9.

Berikut ini hal yang dianjurkan selama melakukan inisiasi menyusu dini?
a. Mulut bayi dipaksa mendekati puting susu ibu
b. Memasukan puting susu ibu ke mulut bayi hingga menutupi hidung
c. Bayi dibiarkan sendiri mencari puting susu ibu
d. Mulut bayi langsung dimasukan ke puting susu ibu

10. Apakah kerugian penundaan inisiasi menyusu dini?
a. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat mengakibatkan berkurangnya
reflek bayi dalam menyusu
b. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat mengakibatkan ibu tidak siap
menyusu
c. Penundaan inisiasi menyusu dini tidak menyebabkan kerugian bagi ibu
dan bayi
d. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan cakupan ASI

4. Kuesioner Sikap
Petunjuk pengisian : berikan tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan kecenderungan sikap anda terhadap pertanyaan itu
Keterangan :
SS

= Sangat Setuju

TS

= Tidak Setuju

S

= Setuju

STS

= Sangat Tidak Setuju

KS

= Kurang setuju

72

No
1.

Pertanyaan

SS

Setelah melahirkan ibu terlalu lelah
untuk

segera

menyusui

bayinya,

sehingga inisiasi menyusu dini tidak
perlu segera dilakukan.
2.

Bayi yang baru lahir akan merasa
kedinginan sehingga bayi harus segera
diberikan pakaian terlebih dahulu dan
pemberian ASI pertama kali dapat
ditunda sementara.

3.

Ibu yang melahirkan dengan jalan
operasi tidak memiliki masalah dalam
melakukan inisiasi menyusu dini.

4.

Obat dan vitamin untuk bayi baru lahir
lebih penting dilakukan terlebih dahulu
daripada melakukan inisiasi menyusu
dini.

5.

Pada saat setelah bayi lahir, bayi harus
segera dimandikan sehingga inisiasi
menyusu dini dapat ditunda terlebih
dahulu.

6.

ASI yang pertama kali keluar dari
payudara ibu berbahaya bagi bayinya
sehingga inisiasi menyusu dini tidak
baik untuk bayi.

7.

Dalam melakukan inisiasi menyusu
dini, dukungan dari suami diperlukan
dalam memotivasi ibu.

8.

Ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi
akan lebih baik dilakukan saat 1 jam

S

KS

TS

STS

73

pertama setelah bayi lahir sehingga
inisiasi menyusu dini sangat penting
untuk dilakukan.
9.

Menurut saya, tidak perlu melakukan
inisiasi menyusu dini karena tanpa
melakukan inisiasi menyusu dini bayi
pun akan tetap sehat.

10.

Saya akan melakukan inisiasi menyusu
dini pada setiap bayi baru lahir karena
inisiasi

menyusu

dini

dapat

meningkatkan keberhasilan pemberian
ASI eksklusif.

74

Lampiran 6. Hasil analisis statistik
1. Karakteristik responden
usia ibu
Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

1,00

14

43,8

43,8

43,8

2,00

6

18,8

18,8

62,5

3,00

12

37,5

37,5

100,0

Total

32

100,0

100,0

Valid

umur trimester
Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

trimester 1

2

6,3

6,3

6,3

trimester 2

15

46,9

46,9

53,1

trimester 3

15

46,9

46,9

100,0

Total

32

100,0

100,0

Valid

jumlah anak
Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

Valid

0

14

43,8

43,8

43,8

1

13

40,6

40,6

84,4

2

3

9,4

9,4

93,8

3

2

6,3

6,3

100,0

32

100,0

100,0

Total

Pendidikan
Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

SD

3

9,4

9,4

9,4

SMP

7

21,9

21,9

31,3

SMA

18

56,3

56,3

87,5

Diploma

2

6,3

6,3

93,8

Sarjana

2

6,3

6,3

100,0

32

100,0

100,0

Valid

Total

75

Pekerjaan
Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

ibu rumah tangga

21

65,6

65,6

65,6

wiraswasta

6

18,8

18,8

84,4

lain-lain

5

15,6

15,6

100,0

32

100,0

100,0

Valid
Total

Penghasilan
Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

< Rp 2.000.000,00

23

71,9

71,9

71,9

8

25,0

25,0

96,9

1

3,1

3,1

100,0

32

100,0

100,0

Valid Percent

Cumulative

Rp 2.000.000,00 - Rp
Valid

5.000.000,00
> Rp 10.000.000,00
Total

Informasi
Frequency

Percent

Percent

Valid

belum pernah

19

59,4

59,4

59,4

pernah

13

40,6

40,6

100,0

Total

32

100,0

100,0

2. Pengetahuan
Descriptive Statistics
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

pre pengetahuan

32

2,00

9,00

6,5000

1,90076

post pengetahuan

32

7,00

10,00

9,0625

,91361

Valid N (listwise)

32

76

ppengetahuan
Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

Valid

1,00

19

59,4

59,4

59,4

2,00

13

40,6

40,6

100,0

Total

32

100,0

100,0

pspengetahuan
Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

Valid

1,00

28

87,5

87,5

87,5

2,00

4

12,5

12,5

100,0

Total

32

100,0

100,0

Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk sebelum transformasi data
Case Processing Summary
Cases
Valid
N

Missing

Percent

N

Total

Percent

N

Percent

pre pengetahuan

32

100,0%

0

0,0%

32

100,0%

post pengetahuan

32

100,0%

0

0,0%

32

100,0%

Descriptives
Statistic
Mean
95% Confidence Interval for

Lower Bound

5,8147

Mean

Upper Bound

7,1853

5% Trimmed Mean

6,5903

Median

7,0000

Variance
pre pengetahuan

6,5000

Std. Deviation

Std. Error
,33601

3,613
1,90076

Minimum

2,00

Maximum

9,00

Range

7,00

Interquartile Range

3,00

Skewness

-,601

,414

Kurtosis

-,512

,809

77

Mean

9,0625

95% Confidence Interval for

Lower Bound

8,7331

Mean

Upper Bound

9,3919

5% Trimmed Mean

9,1250

Median

9,0000

Variance
post pengetahuan

,16150

,835

Std. Deviation

,91361

Minimum

7,00

Maximum

10,00

Range

3,00

Interquartile Range

1,00

Skewness
Kurtosis

-1,212

,414

1,188

,809

Tests of Normality
a

Kolmogorov-Smirnov
Statistic

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

Df

Sig.

pre pengetahuan

,197

32

,003

,921

32

,022

post pengetahuan

,348

32

,000

,729

32

,000

a. Lilliefors Significance Correction
Uji normalitas data setelah dilakukan transformasi data
Case Processing Summary
Cases
Valid
N

Missing

Percent

N

Total

Percent

N

Percent

trans_prep

32

100,0%

0

0,0%

32

100,0%

trans_postp

32

100,0%

0

0,0%

32

100,0%

Descriptives
Statistic
Mean

trans_prep

,7898

95% Confidence Interval for

Lower Bound

,7340

Mean

Upper Bound

,8456

5% Trimmed Mean

,8042

Median

,8451

Std. Error
,02737

78

Variance

,024

Std. Deviation

,15485

Minimum

,30

Maximum

,95

Range

,65

Interquartile Range

,20

Skewness

-1,355

,414

Kurtosis

1,875

,809

Mean

,9549

,00831

95% Confidence Interval for

Lower Bound

,9379

Mean

Upper Bound

,9719

5% Trimmed Mean

,9585

Median

,9542

Variance
trans_postp

,002

Std. Deviation

,04703

Minimum

,85

Maximum

1,00

Range

,15

Interquartile Range

,05

Skewness
Kurtosis

-1,448

,414

1,670

,809

Tests of Normality
a

Kolmogorov-Smirnov
Statistic

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

trans_prep

,233

32

,000

,856

32

,001

trans_postp

,369

32

,000

,702

32

,000

a. Lilliefors Significance Correction
Uji Wilcoxon untuk pengetahuan
Ranks
N

post pengetahuan - pre
pengetahuan

Mean Rank

Sum of Ranks

a

,00

,00

b

16,50

528,00

Negative Ranks

0

Positive Ranks

32

c

Ties

0

Total

32

79

a. post pengetahuan < pre pengetahuan
b. post pengetahuan > pre pengetahuan
c. post pengetahuan = pre pengetahuan

a

Test Statistics

post
pengetahuan pre
pengetahuan
b

Z

-4,973

Asymp. Sig. (2-tailed)

,000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.

3. Sikap
Descriptive Statistics
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

pre sikap

32

25,00

46,00

36,7188

5,63534

post sikap

32

30,00

50,00

41,7813

5,00796

Valid N (listwise)

32

tingkatan s_pre * tingkatan s_post Crosstabulation
tingkatan s_post
negatif
Count

Total

positif
1

6

7

3,1%

18,8%

21,9%

0

25

25

0,0%

78,1%

78,1%

1

31

32

3,1%

96,9%

100,0%

negatif
% of Total
tingkatan s_pre
Count
positif
% of Total
Count
Total
% of Total
Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk
Case Processing Summary
Cases
Valid
N

Missing

Percent

N

Total

Percent

N

Percent

pre sikap

32

100,0%

0

0,0%

32

100,0%

post sikap

32

100,0%

0

0,0%

32

100,0%

80

Descriptives
Statistic
Mean

36,7188

95% Confidence Interval for

Lower Bound

34,6870

Mean

Upper Bound

38,7505

5% Trimmed Mean

36,8125

Median

37,5000

Variance
pre sikap

,99620

31,757

Std. Deviation

5,63534

Minimum

25,00

Maximum

46,00

Range

21,00

Interquartile Range

8,75

Skewness

-,197

,414

Kurtosis

-,935

,809

41,7813

,88529

Mean
95% Confidence Interval for

Lower Bound

39,9757

Mean

Upper Bound

43,5868

5% Trimmed Mean

41,9167

Median

41,0000

Variance
post sikap

Std. Error

25,080

Std. Deviation

5,00796

Minimum

30,00

Maximum

50,00

Range

20,00

Interquartile Range

6,00

Skewness

-,278

,414

Kurtosis

-,425

,809

Tests of Normality
a

Kolmogorov-Smirnov
Statistic
pre sikap
post sikap

Df

,102
,109

Shapiro-Wilk

Sig.
32
32

df

Sig.

,200

,964

32

,358

,200

*

,970

32

,506

*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Statistic
*

81

Uji Paired T-Test untuk sikap
Paired Samples Statistics
Mean

N

Std. Deviation

Std. Error Mean

pre sikap

36,7188

32

5,63534

,99620

post sikap

41,7813

32

5,00796

,88529

Pair 1

Paired Samples Correlations
N
Pair 1

Correlation

pre sikap & post sikap

32

Sig.

,764

,000

Paired Samples Test
Paired Differences
Mean

pre sikap
Pair 1

-5,06250

t

Std.

Std.

95% Confidence

Deviation

Error

Interval of the

Mean

Difference

3,70647

,65522

Lower

Upper

-6,39882

-3,72618

- post
sikap

3. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
Correlations
selisih_p
Pearson Correlation
selisih_p

1

Sig. (2-tailed)
N

selisih_s

selisih_s
*

,044
32

32

*

1

Pearson Correlation

,359

Sig. (2-tailed)

,044

N

,359

32

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

32

df

Sig. (2tailed)

-7,726

31

,000

82

4. Variabel perancu
normalitas data paparan informasi- tingkat pengetahuan
Case Processing Summary
informasi

Cases
Valid
N

Missing

Percent

N

Total

Percent

N

Percent

belum pernah

19

100,0%

0

0,0%

19

100,0%

pernah

13

100,0%

0

0,0%

13

100,0%

selisih_p
Descriptives
Informasi

Statistic
Mean

3,0526

95% Confidence Interval for

Lower Bound

2,3621

Mean

Upper Bound

3,7432

5% Trimmed Mean

3,0029

Median

3,0000

Variance
belum pernah

Std. Error
,32868

2,053

Std. Deviation

1,43270

Minimum

1,00

Maximum

6,00

Range

5,00

Interquartile Range

2,00

Skewness

,025

,524

-,476

1,014

1,7692

,28088

Kurtosis
selisih_p
Mean
95% Confidence Interval for

Lower Bound

1,1572

Mean

Upper Bound

2,3812

5% Trimmed Mean

1,6880

Median

1,0000

Variance
pernah

Std. Deviation

1,026
1,01274

Minimum

1,00

Maximum

4,00

Range

3,00

Interquartile Range

1,50

Skewness
Kurtosis

1,107

,616

,242

1,191

83

Tests of Normality
a

informasi

Kolmogorov-Smirnov
Statistic

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

belum pernah

,170

19

,153

,917

19

,098

pernah

,315

13

,001

,776

13

,004

selisih_p
a. Lilliefors Significance Correction
Normalitas data paparan informasi- sikap
Case Processing Summary
informasi

Cases
Valid
N

Missing

Percent

N

Total

Percent

N

Percent

belum pernah

19

100,0%

0

0,0%

19

100,0%

pernah

13

100,0%

0

0,0%

13

100,0%

selisih_s
Descriptives
Informasi

Statistic
Mean

belum pernah

selisih_s

5,0000

95% Confidence Interval for

Lower Bound

3,1333

Mean

Upper Bound

6,8667

5% Trimmed Mean

4,5556

Median

4,0000

Variance

15,000

Std. Deviation

Std. Error
,88852

3,87298

Minimum

1,00

Maximum

17,00

Range

16,00

Interquartile Range

3,00

Skewness

1,969

,524

Kurtosis

4,720

1,014

4,5385

,73043

Mean
95% Confidence Interval for

Lower Bound

2,9470

Mean

Upper Bound

6,1299

pernah
5% Trimmed Mean

4,3761

Median

5,0000

Variance

6,936

84

Std. Deviation

2,63361

Minimum

1,00

Maximum

11,00

Range

10,00

Interquartile Range

3,50

Skewness

,919

,616

2,143

1,191

Kurtosis

Tests of Normality
a

informasi

Kolmogorov-Smirnov
Statistic

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

belum pernah

,240

19

,005

,794

19

,001

pernah

,213

13

,111

,901

13

,140

selisih_s
a. Lilliefors Significance Correction
Normalitas data yang sudah ditransformasi
Case Processing Summary
informasi

Cases
Valid
N

Missing

Percent

N

Total

Percent

N

Percent

belum pernah

19

100,0%

0

0,0%

19

100,0%

pernah

13

100,0%

0

0,0%

13

100,0%

belum pernah

19

100,0%

0

0,0%

19

100,0%

pernah

13

100,0%

0

0,0%

13

100,0%

trans_selisihp

trans_selisihs

Descriptives
Informasi

Statistic
Mean

trans_selisihp

belum pernah

,4251

95% Confidence Interval for

Lower Bound

,3030

Mean

Upper Bound

,5472

5% Trimmed Mean

,4291

Median

,4771

Variance
Std. Deviation

,064
,25328

Minimum

,00

Maximum

,78

Std. Error
,05811

85

Range

,78

Interquartile Range

,30

Skewness

-,813

,524

Kurtosis

-,590

1,014

Mean

,1892

,06326

95% Confidence Interval for

Lower Bound

,0513

Mean

Upper Bound

,3270

5% Trimmed Mean

,1768

Median

,0000

Variance
pernah

,052

Std. Deviation

,22810

Minimum

,00

Maximum

,60

Range

,60

Interquartile Range

,39

Skewness
Kurtosis
Mean

,616

-1,266

1,191

,5870

,07644

95% Confidence Interval for

Lower Bound

,4264

Mean

Upper Bound

,7476

5% Trimmed Mean

,5838

Median

,6021

Variance
belum pernah

,622

,111

Std. Deviation

,33320

Minimum

,00

Maximum

1,23

Range

1,23

trans_selisihs
Interquartile Range

,30

Skewness
Kurtosis
Mean

pernah

-,346

,524

,217

1,014

,5735

,08529

95% Confidence Interval for

Lower Bound

,3876

Mean

Upper Bound

,7593

5% Trimmed Mean

,5793

Median

,6990

86

Variance

,095

Std. Deviation

,30751

Minimum

,00

Maximum

1,04

Range

1,04

Interquartile Range

,39

Skewness
Kurtosis

-,895

,616

,326

1,191

Tests of Normality
a

informasi

Kolmogorov-Smirnov
Statistic

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

belum pernah

,266

19

,001

,840

19

,005

pernah

,335

13

,000

,778

13

,004

belum pernah

,202

19

,040

,922

19

,125

pernah

,229

13

,060

,880

13

,071

trans_selisihp

trans_selisihs
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Mann Whitney untuk paparan informasi dan pengetahuan
Ranks
informasi

selisih_p

N

Mean Rank

Sum of Ranks

belum pernah

19

19,84

377,00

pernah

13

11,62

151,00

Total

32

Test Statistics

a

selisih_p
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
a. Grouping Variable: informasi
b. Not corrected for ties.

60,000
151,000
-2,519
,012
,014

b

87

Uji Unpaired T-test untuk paparan informasi dan sikap
Group Statistics
informasi

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

belum pernah

19

5,0000

3,87298

,88852

pernah

13

4,5385

2,63361

,73043

selisih_s

Independent Samples Test
Levene's Test

t-test for Equality of Means

for Equality of
Variances
F

Equal

,518

Sig.

,477

t

,374

Df

Sig.

Mean

Std.

95% Confidence

(2-

Difference

Error

Interval of the

taile

Differen

Difference

d)

ce

Lower

Upper

30

,711

,46154

1,23508

-2,06083

2,98391

,401 29,999

,691

,46154

1,15022

-1,88753

2,81060

variances
assumed
selisih_s
Equal
variances not
assumed

88

Lampiran 7. Dokumentasi penelitian

89

Lampiran 8. Biodata mahasiswa
Identitas
Nama

: Inas Sausan

NIM

: 22010112130185

Tempat/tanggal lahir : Batang, 28 April 1994
Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Jalan Banjarsari 3 Tembalang, Semarang

Nomor telepon

:-

Nomor HP

: 085865353934

Email

: inas.sausan@yahoo.co.id

Riwayat Pendidikan Formal
1. SD

: SD N Keputran 6 Pekalongan

Lulus tahun : 2006

2. SMP

: SMP N 6 Pekalongan

Lulus tahun : 2009

3. SMA

: SMA N 1 Pekalongan

Lulus tahun : 2012

4. FK UNDIP

: Masuk tahun : 2012

Keanggotaan Organisasi
1. Rohis bidang KSKI tahun 2012 s/d 2014
2. KSM tahun 2012 s/d 2014