S MTK 0902113 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Konsumsi (consumption) terdiri dari barang dan jasa yang dibeli rumah
tangga. Konsumsi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu barang tidak tahan lama,
barang tahan lama, dan jasa. Barang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah
barang-barang yang habis dipakai dalam waktu pendek, seperti makanan dan
pakaian. Barang tahan lama (dourable goods) adalah barang-barang yang
memiliki usia panjang, seperti mobil dan TV. Jasa (services) meliputi pekerjaan
yang dilakukan untuk konsumen oleh individu dan perusahaan, seperti potong
rambut dan berobat ke dokter (Mankiw, 2007 : 26).
Rumah tangga terdiri dari sekelompok orang yang mempunyai
karakteristik berbeda, baik dalam hal penerimaan maupun pengeluarannya. Dalam
hal pengeluaran konsumsi ada yang dilakukan secara bersama, tetapi ada pula
yang dilakukan oleh masing-masing anggota (Susenas, 2005 : 5). Menurut
Pracoyo (Nurhikmah, 2009 : 1), masing-masing rumah tangga mempunyai
perilaku konsumsi yang berbeda-beda mencakup apa saja yang dikonsumsi,
berapa banyak yang akan dikonsumsi dan bagaimana mengkonsumsinya. Hal
yang sangat wajar bila rumah tangga yang berpendapatan besar akan melakukan
konsumsi lebih banyak dibandingkan dengan yang berpendapatan rendah.

Menurut data Susenas secara umum konsumsi dibagi menjadi dua
kelompok yaitu konsumsi/pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan.
Berdasarkan hasil Susenas untuk persentase konsumsi rata-rata perkapita sebulan
menurut kelompok barang pada dua tahun terakhir Triwulan III dapat diketahui
bahwa persentase konsumsi rumah tangga untuk makanan cenderung menurun
dari 47,71 menjadi 47,19 sedangkan persentase konsumsi rumah tangga untuk
bukan makanan meningkat dari 52,29 menjadi 52,81.
Berdasarkan data monografi Kelurahan Baros Cimahi, Kelurahan Baros
Cimahi memiliki wilayah seluas 225 Ha, dengan jumlah penduduk sebanyak
1
Resti Yuliani, 2014
Pembentukan Pohon Regresi Pada Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Masyarakat Kelurahan
Baros Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

22784 jiwa serta 6864 kepala keluarga. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai
karyawan pegawai negeri sipil (PNS), TNI, POLRI, Wiraswasta dan Swasta. Oleh
karena itu, masing-masing rumah tangga memiliki pendapatan dan konsumsi yang

berbeda-beda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga menurut
(Rahardja dan Manurung, 2008: 264-268), diklasifikasikan menjadi faktor
ekonomi dan faktor demografi, yang termasuk faktor ekonomi diantaranya, yaitu
pendapatan rumah tangga, kekayaan rumah tangga (tabungan rumah tangga),
tingkat bunga, serta yang termasuk faktor demografi, yaitu banyak tanggungan,
pendidikan kepala rumah tangga, pekerjaan, dan usia, sedangkan menurut
Suparmoko (1998) (Esmawati, 2005: 15), faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumsi rumah tangga adalah pendapatan, selera, usia, pendidikan, pekerjaan,
kekayaan, tingkat bunga, ras, dan lokasi tempat tinggal. Faktor-faktor yang diteliti
dalam penelitian ini hanya 6 faktor, yaitu pendapatan rumah tangga, tabungan
rumah tangga, pendidikan tertinggi kepala rumah tangga, banyak tanggungan,
pekerjaan, dan usia kepala rumah tangga. Konsumsi rumah tangga merupakan
variabel respon sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rumah
tangga merupakan variabel penjelas. Oleh karena itu, untuk mengetahui faktorfaktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsumsi rumah tangga akan
digunakan pohon regresi dengan menerapkan metode Classification and
Regression Tree (CART).

Metode Classification and Regression Tree (CART) memiliki beberapa
keunggulan dalam mengeksplorasi struktur data yang berukuran besar dan

kompleks (Lewis, 2000). CART dapat digunakan untuk menganalisis hubungan
antara variabel respon dan variabel penjelas yang meliputi data nominal, ordinal,
dan kontinu. Metode ini menghasilkan pohon klasifikasi saat peubah respon
berupa data kategorik dengan skala pengukurannya nominal atau ordinal,
sedangkan pohon regresi dihasilkan saat peubah respon berupa data kontinu
dengan skala pengukuran interval atau rasio. Tujuan utama CART ialah untuk
menghasilkan kelompok data yang akurat sebagai penciri dari suatu klasifikasi
(Breiman et al, 1993).
Resti Yuliani, 2014
Pembentukan Pohon Regresi Pada Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Masyarakat Kelurahan
Baros Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk menerapkan metode
CART dalam pembentukan pohon regresi konsumsi rumah tangga dan mengetahui

apa saja yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga masyarakat Kelurahan
Baros Cimahi. Untuk penyusunan skripsi ini judul yang akan dikaji adalah

“Pmbentukan Pohon Regresi Pada Tingkat Konsumsi Rumah Tangga
Masyarakat Kelurahan Baros Cimahi ”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian, permasalahan yang akan diangkat dalam skripsi ini
adalah :
1. Bagaimana langkah-langkah metode CART dalam pembentukan pohon
regresi tingkat konsumsi rumah tangga masyarakat Kelurahan Baros
Cimahi?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat konsumsi rumah tangga
masyarakat Kelurahan Baros Cimahi dengan menggunakan metode CART?

1.3 Batasan Masalah
Masalah dalam penulisan skripsi ini dibatasi pada penerapan metode
CART dalam pembentukan pohon regresi tingkat konsumsi rumah tangga di

daerah Kelurahan Baros Cimahi.

1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan skripsi ini adalah

1.

Menjelaskan langkah-langkah metode CART dalam pembentukan pohon
regresi tingkat konsumsi rumah tangga masyarakat Kelurahan Baros Cimahi.

2.

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi rumah
tangga masyarakat Kelurahan Baros Cimahi.

1.5 Manfaat Penulisan
1.5.1Aspek Teoritis
Melalui penulisan skripsi ini diharapkan dapat memperkaya dan
memperluas wawasan serta pengetahuan tentang metode pohon regresi
Resti Yuliani, 2014
Pembentukan Pohon Regresi Pada Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Masyarakat Kelurahan
Baros Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4


menggunakan analisis statistika dengan pendekatan nonparametrik yaitu dengan
metode CART.
1.5.2Aspek Praktis
Mengenali penerapan metode CART pada kasus tingkat konsumsi rumah
tangga masyarakat Kelurahan Baros Cimahi. Semoga skripsi ini dapat dijadikan
bahan pertimbangan dan salah satu sumber informasi yang dapat mendukung
tujuan dari pihak yang berkepentingan.

Resti Yuliani, 2014
Pembentukan Pohon Regresi Pada Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Masyarakat Kelurahan
Baros Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu