S IKOR 1000099 Chapter3

(1)

Leona Susma Zikastira, 2014

Hubungan Konsentrasi D engan Hasil Shooting Pada Olahraga Permainan Bolabasket

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi penelitian

Lokasi untuk melakukan penelitian ini yaitu di Kampus FPOK UPI Padasuka yang beralamat di Jl. PHH Mustopha No.200, Cicaheum, Kota Bandung. Lokasi ini mendukung peneliti untuk melakukan penelitian karena memiliki fasilitas yang memadai dan juga merupakan tempat latihan yang digunakan oleh atlet UKM bola basket Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Populasi dan Sampel

Menurut Hamid Darmadi (2013: 48) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti guna dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya untuk dijadikan sebagai sumber data dalam suatu penelitian. Sedangkan sampel menurutnya adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jadi, populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah atlet UKM bolabasket Universitas Pendidikan Indonesia, dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 atlet putra dan 10 atlet putri bola basket Universitas Pendidikan Indonesia dengan jumlah keseluruhan 20 orang, diambil dengan cara simple random sampling.

Simple random sampling adalah sebuah metode untuk memilih anggota sampel dari anggota populasi yang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel, tidak ada deskriminasi terhadap anggota populasi (Masyhurin dkk, 2008: 174). Pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara acak sehingga semua populasi mempunyai peluang yang sama. Adapun kelebihan metode ini adalah sederhana dan cara analisnya mudah. Sedangkan kelemahannya, semua persyaratan sampel tersebut harus dipenuhi.


(2)

B. Desain Penelitian

Dalam sebuah penelitian perlu adanya suatu desain penelitian yang sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan dan hipotesis yang akan di uji kebenarannya. Fokus penelitian yang dikaji adalah hubungan antara konsentrasi dengan hasil shooting pada permainan bola basket. penelitian ini adalah penelitian korelatif yang akan menyelidiki ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah konsentrasi dan variabel terikatnya (Y) adalah hasil shooting bola basket. Sebagai gambaran berikut adalah bentuk desain penelitian yang digunakan:

Bagan 3.1 Paradigma Sederhana (Sumber: Sugiyono 2007: hlm.4) Keterangan:

X : Konsentrasi Y : Hasil Shooting R : Korelasi

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian yaitu untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah sesuai prosedur yang digunakan. Sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode korelatif. Menurut Hamid Darmadi (2012 : 7) menjelaskan :


(3)

Metode penelitian korelatif bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan, dan seberapa jauh adanya hubungan antara dua variabel (yang dapat diukur) atau lebih. Tujuan dari suatu penyelidikan korelasi adalah untuk menetapkan atau mengungkapkan suatu hubungan atau menggunakan hubungan-hubungan dalam membuat prediksi (prakiraan). Jadi, metode korelatif adalah metode yang cocok untuk digunakan dalam melakukan penelitian guna mengetahui ada tidaknya hubungan antara konsentrasi dengan hasil shooting pada permainan bola basket.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya interpretasi yang salah dalam penelitian ini, ada beberapa istilah yang harus dijelaskan :

1. Menurut Weinberg dan Gould (dalam Yusup Hidayat (2009 : 223) mengartikan konsentrasi sebagai kemampuan atlet untuk memelihara fokus perhatiannya pada lingkungan pertandingan yang relevan. Maka, yang dimaksud dengan konsentrasi dalam penelitian ini adalah pemusatan perhatian, pikiran, dan jiwa dan fisik altet bola basket pada saat melakukan shooting.

2. Bola basket menurut Peraturan Bola Basket (2006: 27) adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri atas 5 orang pemain. Tiap regu berusaha memasukkan bola ke keranjang lawan, dan mencegah lawan memasukkan bola atau membuat angka. Selama permainan, bola boleh dioper, dilempar, ditepis, digelindingkan, atau dipantulkan atau di-drible ke segala arah, sesuai kebutuhan atau teknik yang diterapkan. 3. Shooting adalah usaha memasukkan bola kedalam keranjang atau

ring basket lawan untuk meraih poin.

(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bola_basket) [diakses 24 april 2014 pukul 12.01]. Shooting yang dilakukan yaitu free trhow. Shooting freethrow (tembakan bebas) menurut Peraturan Bola Basket (2006: 50) adalah kesempatan yang diberikan kepada seorang pemain untuk mencetak 1 (satu) angka, tidak dijaga, dari


(4)

suatu posisi dibelakang garis tembakan hukuman atau bebas dan di dalam setengah lingkaran.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian secara fungsional dibutuhkan untuk memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian ketika peneliti menginjak pada pengumpulan informasi dan data di lapangan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu tes tingkat konsentrasi dan tes shooting bola basket.

1. Tes Konsentrasi

Tes yang terlebih dahulu diberikan yaitu tes konsentrasi. Adapun langkah-langkah melakukan tes ini adalah :

a. Tes ini memiliki 10 x 10 kotak yang setiap kotak berisi dua digit angka mulai dari 00 hingga 99.

b. Instruksi yang diberikan menghubungkan angka-angka secara berurutan dan tersusun dari angka 00 sampai 99. Sampel hanya perlu menghubungkan setiap angka dari yang terkecil hingga terbesar dengan garis baik secara horizontal maupun vertikal pada kotak angka yang mereka temukan dalam waktu satu menit.

c. Penilaian diambil dari angka yang terhubung yang dicapai oleh sampel.


(5)

Gambar 3.1 Tes Grid Konsentrasi

Sumber : Harris and Bette L. Harris p. 189.

Dalam melakukan tes ini, ada fasilitas dan perlengkapan yang diperlukan, antara lain :

a. Ruangan b. Alat tulis c. Lembar tes

d. Stopwatch

Dalam pelaksanaan tes ini, sampel duduk di tempat yang sudah disediakan dengan jarak masing-masing sampel 1 meter. Selanjutnya sampel mengerjakan soal yang terdapat pada lembaran soal yang telah tersedia dengan mengisinya sesuai dengan instruksi yang diberikan . Waktu yang diberikan untuk melaksanakan tes ini yaitu satu menit. Diadopsi dari:

18 70 49 86 80 77 39 65 96 32

24 09 50 83 64 08 38 30 36 45

33 52 04 60 92 61 31 57 28 29

34 48 62 82 42 89 47 35 17 10

40 20 66 41 15 26 75 99 68 06

53 79 05 22 74 07 58 14 02 91

56 69 94 72 84 43 93 11 67 44

63 03 12 73 19 25 21 23 37 16

81 88 46 01 95 98 71 87 00 76

54 27 51 97 78 13 90 85 55 59


(6)

www.sportnz.org.nz/documents/officials/improving-your-concentration.pdf [2 maret 2014 pukul 21.52].

2. Tes Shooting

Test shooting adalah salah satu tes keterampilan bola basket yang harus dilakukan. Karena shooting merupakan keterampilan yang harus di miliki untuk memasukan bola baik dari jarak jauh dan dekat dengan cara di shooting. Untuk pedoman pelaksanaan tes shooting sebagai berikut:

Indikator : Menunjukkan keterampilan dasar bola basket shooting

Penjelasan: Indikator tersebut menunjukkan keterampilan shooting free throw.

Pelaksanaan :

1. Shooting dilakukan sesuai dengan urutan barisan pemain.

2. Shooting di mulai di tengah lingkaran (daerah tembakan Free throw)

3. Perserta di berikan kesempatan shooting 5 kali kesempatan. Diskriptor :

1. Shooting dilakukan dengan teknik dan cara yang benar 2. Bola harus masuk kedalam keranjang

3. Penyekoran dilakukan ketika bola masuk ke dalam ring.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji validitas

Menurut sugiyono (2007: 348 ) “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur”.

a. Uji validitas isi

Validitas isi ini bertujuan untuk mengetahui apakah alat ukur atau tes yang dibuat telah memenuhi validitas isi, maka dapat dilakukan dengan meminta penilaian dari orang yang kompeten (Nisfiannoor, 2008: 213).


(7)

Uji validitas tes grid konsentrasi ini diadopsi dari penelitian Qodriannisa puspaningrum (2013).

Hasil validitas yang ditemukan yaitu pengujian analisis daya pembeda yang menggunakan T-test. Bila t hitung lebih besar datri t tabel (t hitung > t tabel), maka perbedaan itu signifikan dan instrument itu valid. Berdasarkan perhitungan t tabel dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 0,05 dengan nilai dk 8, maka harga t tabel adalah 1, 86. Sehingga harga t hitung 8,771 > t tabel 1,86. Maka dapat dinyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok skor tinggi dan kelompok skor rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa instrrumen valid.

Selain itu, uji validitas tes grid konsentrasi ini juga dilakukan pada penelitian tentang penggunaan “metode hypnotherapy untuk meningkatkan konsentrasi saat start dalam renang” yang dilakukan oleh Agus Supriyanto dan Lismadiana dalam Jurnal IPTEK olahraga. Hasil validitas yang ditemukan yaitu menggunakan content validity (validitas isi). Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian analisis normal atau professional judgment. Untuk melakukan proses validitas yaitu dengan cara menunjukkan alat ukur Grid Concentration Exercise kepada kedua orang ahli yaitu seorang psikologi kognitif yang membuat alat ukur konsentrasi dan seorang ahli psikologi olahraga.

Kesimpulan dari kedua ahli tersebut bahwa pada dasarnya alat tersebut dapat digunakan untuk mengukur tingkat konsentrasi atlet dengan catatan instruksi harus jelas, dan alat ukur dianggap valid. Hasil dari keputusan ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Jannah (2004) menurut agus supriyatno dan lismadiana (2013: 119). Selain itu Grid concentration test juga dilakukan dalam penelitian yang bersumber dari Athlete’s guide to Sports Psychology (leisure Press, 1984) by Dorothy V dalam Improving Your Concentration: hlm.2 (Harris and Bette L. Harris p. 189.)


(8)

Keterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukuran atau tes dikatakan variabel jika alat pengukur itu menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya. Jika alat ukur itu reliabel, maka pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan memakai alat yang sama terhadap objek dan subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama. (Nurhasan, 2007: 42).

Cara untuk memperoleh reliabilitas tes konsentrasi, peneliti mengadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Qodriannisa Puspaningrum (2013). Dari hasil perhitungan korelasi diperoleh r hitung sebesar 0,96 sedangkan pada r tabel product moment diketahui bahwa n (dalam hal ini yaitu jumlah responden) = 10 responden dengan harga taraf signifikan 0,05 adalah sebesar 0,63 maka r hitung lebih besar dari r tabel. Apabila merujuk pada tabel koefisien reliabilitas maka nila r hitung = 0,96 berada dikisaran 0,800-1,00 yang berarti bahwa reliabilitas sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa instrument penelitian yang digunakan dapat dipercaya dan reliabel.

Berikut untuk memperoleh reliabilitas (keterandalan) tes shooting dengan cara melakukan tes free trhow melalui cara pengukuran ulang (test-retest). Menurut nurhasan (2007: 42) untuk mengetahui besarnya derajat keterandalan suatu alat pengukur dapat dilakukan dengan dua kali pengukuran yaitu pengukuran pertama dan ulangnya. Untuk pelaksanaannya pengukuran ini harus diperhatikan bahwa proses pengukuran pertama hendaknya tidak mewarnai hasil pengukuran kedua, kondisi pelaksanaan pengukuran yang kedua (ulangannya) harus benar-benar dalam keadaan yang tetap sama.

Selanjutnya hasil pengukuran yang pertama dan yang kedua dikorelasikan dibantu program SPSS 17 for Windows dengan menggunakan Korelasi Pearson dan hasilnya menunjukkan kenyataan


(9)

reliabilitas (derajat keterandalan) alat pengukur tersebut. Berikut adalah tabel uji reliabilitas tes free throw:

Tabel 3.1

Reliabilitas Tes Free Throw Seri I

No Nama

Tembakan masuk

Jumlah

1 2 3 4 5

1 A - v - - v 2

2 B - - - v v 2

3 C v v v - v 4

4 D - - v v v 3

5 E - v v v - 3

6 F - - - v v 2

7 G v v - - - 2

8 H - - v - v 2

9 I v - - - - 1

10 J v v v v - 4

11 K - v v v v 4

12 L v v v v v 5

13 M - v v v v 4

14 N - v v - v 3

15 O - - v - v 2

16 P - - v v - 2

17 Q v v v - v 4

18 R v - v - - 2

19 S v - v v - 3

20 T v - - v v 3


(10)

Tabel 3.2

Reliabilitas Tes Free Throw Seri II

No Nama

Tembakan masuk

Jumlah

1 2 3 4 5

1 A v - v v - 3

2 B - v v v v 4

3 C - v v - v 3

4 D v - v v - 3

5 E - - v v v 3

6 F - v - v - 2

7 G - v v v v 4

8 H - v - v v 3

9 I v - v - v 3

10 J - v v v v 4

11 K v v v - - 3

12 L - v v v - 3

13 M - v v v v 4

14 N - - - v v 2

15 O - v v v v 4

16 P - - v - v 2

17 Q - v - - - 1

18 R v - v v - 3

19 S - - v v v 3

20 T - - - - v 1


(11)

Tabel 3.3

Hasil reliabilitas tes free throw Correlations

TES I TES II TES I Pearson Correlation 1 .033

Sig. (2-tailed) .891

N 20 20

TES II Pearson Correlation .033 1 Sig. (2-tailed) .891

N 20 20

Sumber: penelitian 2014

Dari tabel diatas dapat diketahui nilai sig (2-tailed) antara tes I dan tes II yaitu 0,891. Dari hasil perhitungan instrumen tes free throw diperoleh nilai sig (2-tailed) = 0,891 bila dilihat dengan indeks koefisien reliabilitas, akan didapat bahwa instrumen ini memiliki interpretasi sangat tinggi karena 0,891>0,2 maka tes pengukuran tersebut dapat dilanjutkan untuk tes penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes konsentrasi dan tes shooting (free throw). Langkah pertama yang dilakukan yaitu, sampel duduk di kursi yang telah disediakan untuk melakukan tes konsentrasi. Kemudian, sampel bersiap-siap mendengarkan perintah dari peneliti untuk dapat memulai tes tersebut. Didalam tes tersebut sampel mengisi lembaran tes dengan cara menghubungkan angka-angka yang terdapat didalam kotak yang berjumlah 10x10 kotak. Setiap kotak berisi dua digit angka dari 00 hingga 99. Selanjutnya sampel menghubungkan setiap angka dari angka terkecil hingga


(12)

terbesar dengan cara menghubungkan dengan garis baik vertikal maupun horizontal. Waktu yang diberikan yaitu satu menit. Setelah melakukan tes konsentrasi. Langkah kedua, setelah sampel selesai melakukan tes konsentrasi dan mengumpulkan lembaran tes, semua sampel melakukan tes free throw sebanyak lima kali kesempatan.

H. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program spss versi 17 for windows. Berikut analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini :

1. Setelah data dari tes konsentrasi dan tes free throw terkumpul, langkah pertama adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik. Analisis pertama yaitu analisis deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui nilai Mean, Median, Maximum dan Minimum dari masing- masing variabel. 2. Analisis uji Normalitas untuk melihat apakah data yang digunakan dalam

penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, dengan pengambilan keputusan apabila nilai signifikassi atau nilai probalilitas <0,05, maka data tersebut berdistribusi tidak normal, dan sebaliknya apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas >0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas, data yang diperoleh berdistribusi normal maka di olah menggunakan rumus Pearson Korelasi atau produc Moment. Alasan penulis menggunakan korelasi Product momen adalah koefisien ini mengukur keeratan hubungan diantara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (bivariate). 4. Setelah angka korelasi didapat, maka bagian kedua dari output SPSS

adalah menguji apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan kedua variabel.

5. Setelah prosedur diatas telah ditempuh maka dilanjutkan dengan penghitungan regresi yaitu dengan menggunakan Regresi Linear Sederhana untuk mengetahui prediksi seberapa besar pengaruh yang


(13)

diberikan konsentrasi terhadap hasil shooting pada permainan bola basket pada atlet bola basket Universitas Pendidikan Indonesia.

6. Selanjutnya menyimpulkan hasil penelitian dari semua data yang diolah menggunakan program SPSS.


(1)

Keterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukuran atau tes dikatakan variabel jika alat pengukur itu menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya. Jika alat ukur itu reliabel, maka pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan memakai alat yang sama terhadap objek dan subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama. (Nurhasan, 2007: 42).

Cara untuk memperoleh reliabilitas tes konsentrasi, peneliti mengadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Qodriannisa Puspaningrum (2013). Dari hasil perhitungan korelasi diperoleh r hitung sebesar 0,96 sedangkan pada r tabel product moment diketahui bahwa n (dalam hal ini yaitu jumlah responden) = 10 responden dengan harga taraf signifikan 0,05 adalah sebesar 0,63 maka r hitung lebih besar dari r tabel. Apabila merujuk pada tabel koefisien reliabilitas maka nila r hitung = 0,96 berada dikisaran 0,800-1,00 yang berarti bahwa reliabilitas sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa instrument penelitian yang digunakan dapat dipercaya dan reliabel.

Berikut untuk memperoleh reliabilitas (keterandalan) tes shooting

dengan cara melakukan tes free trhow melalui cara pengukuran ulang (test-retest). Menurut nurhasan (2007: 42) untuk mengetahui besarnya derajat keterandalan suatu alat pengukur dapat dilakukan dengan dua kali pengukuran yaitu pengukuran pertama dan ulangnya. Untuk pelaksanaannya pengukuran ini harus diperhatikan bahwa proses pengukuran pertama hendaknya tidak mewarnai hasil pengukuran kedua, kondisi pelaksanaan pengukuran yang kedua (ulangannya) harus benar-benar dalam keadaan yang tetap sama.

Selanjutnya hasil pengukuran yang pertama dan yang kedua dikorelasikan dibantu program SPSS 17 for Windows dengan menggunakan Korelasi Pearson dan hasilnya menunjukkan kenyataan


(2)

reliabilitas (derajat keterandalan) alat pengukur tersebut. Berikut adalah tabel uji reliabilitas tes free throw:

Tabel 3.1

Reliabilitas Tes Free Throw Seri I

No Nama

Tembakan masuk

Jumlah

1 2 3 4 5

1 A - v - - v 2

2 B - - - v v 2

3 C v v v - v 4

4 D - - v v v 3

5 E - v v v - 3

6 F - - - v v 2

7 G v v - - - 2

8 H - - v - v 2

9 I v - - - - 1

10 J v v v v - 4

11 K - v v v v 4

12 L v v v v v 5

13 M - v v v v 4

14 N - v v - v 3

15 O - - v - v 2

16 P - - v v - 2

17 Q v v v - v 4

18 R v - v - - 2

19 S v - v v - 3

20 T v - - v v 3


(3)

Tabel 3.2

Reliabilitas Tes Free Throw Seri II

No Nama

Tembakan masuk

Jumlah

1 2 3 4 5

1 A v - v v - 3

2 B - v v v v 4

3 C - v v - v 3

4 D v - v v - 3

5 E - - v v v 3

6 F - v - v - 2

7 G - v v v v 4

8 H - v - v v 3

9 I v - v - v 3

10 J - v v v v 4

11 K v v v - - 3

12 L - v v v - 3

13 M - v v v v 4

14 N - - - v v 2

15 O - v v v v 4

16 P - - v - v 2

17 Q - v - - - 1

18 R v - v v - 3

19 S - - v v v 3

20 T - - - - v 1


(4)

Tabel 3.3

Hasil reliabilitas tes free throw

Correlations

TES I TES II TES I Pearson Correlation 1 .033

Sig. (2-tailed) .891

N 20 20

TES II Pearson Correlation .033 1 Sig. (2-tailed) .891

N 20 20

Sumber: penelitian 2014

Dari tabel diatas dapat diketahui nilai sig (2-tailed) antara tes I dan tes II yaitu 0,891. Dari hasil perhitungan instrumen tes free throw

diperoleh nilai sig (2-tailed) = 0,891 bila dilihat dengan indeks koefisien reliabilitas, akan didapat bahwa instrumen ini memiliki interpretasi sangat tinggi karena 0,891>0,2 maka tes pengukuran tersebut dapat dilanjutkan untuk tes penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes konsentrasi dan tes shooting (free throw). Langkah pertama yang dilakukan yaitu, sampel duduk di kursi yang telah disediakan untuk melakukan tes konsentrasi. Kemudian, sampel bersiap-siap mendengarkan perintah dari peneliti untuk dapat memulai tes tersebut. Didalam tes tersebut sampel mengisi lembaran tes dengan cara menghubungkan angka-angka yang terdapat didalam kotak yang berjumlah 10x10 kotak. Setiap kotak berisi dua digit angka dari 00 hingga 99. Selanjutnya sampel menghubungkan setiap angka dari angka terkecil hingga


(5)

terbesar dengan cara menghubungkan dengan garis baik vertikal maupun horizontal. Waktu yang diberikan yaitu satu menit. Setelah melakukan tes konsentrasi. Langkah kedua, setelah sampel selesai melakukan tes konsentrasi dan mengumpulkan lembaran tes, semua sampel melakukan tes free throw sebanyak lima kali kesempatan.

H. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program spss versi 17 for windows. Berikut analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini :

1. Setelah data dari tes konsentrasi dan tes free throw terkumpul, langkah pertama adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik. Analisis pertama yaitu analisis deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui nilai Mean, Median, Maximum dan Minimum dari masing- masing variabel. 2. Analisis uji Normalitas untuk melihat apakah data yang digunakan dalam

penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, dengan pengambilan keputusan apabila nilai signifikassi atau nilai probalilitas <0,05, maka data tersebut berdistribusi tidak normal, dan sebaliknya apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas >0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas, data yang diperoleh berdistribusi normal maka di olah menggunakan rumus Pearson Korelasi

atau produc Moment. Alasan penulis menggunakan korelasi Product momen adalah koefisien ini mengukur keeratan hubungan diantara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (bivariate). 4. Setelah angka korelasi didapat, maka bagian kedua dari output SPSS

adalah menguji apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan kedua variabel.

5. Setelah prosedur diatas telah ditempuh maka dilanjutkan dengan penghitungan regresi yaitu dengan menggunakan Regresi Linear Sederhana untuk mengetahui prediksi seberapa besar pengaruh yang


(6)

diberikan konsentrasi terhadap hasil shooting pada permainan bola basket pada atlet bola basket Universitas Pendidikan Indonesia.

6. Selanjutnya menyimpulkan hasil penelitian dari semua data yang diolah menggunakan program SPSS.