S IND 1008988 Chapter5

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa abreviasi yang digunakan
pada acara Indonesia Lawak Klub (ILK) banyak menggunakan pola pembentukan
yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Adapun simpulan peneliti
sebagai berikut:
1. Bentuk lingual yang terdapat dalam acara ILK ditemukan berupa kata, frasa,
dan klausa. Bentuk kata ditemukan 39 kata nomina, 3 kata adjektiva, dan 2
kata verba. Pada data ini tidak ditemukan bentuk kalimat. Pada bentuk frasa
ditemukan 29 data frasa eksosentrik dan 20 frasa endosentrik. Bentuk klausa
ditemukan 25data.
2. Data abreviasi dengan bentuk singkatan berjumlah 3 dengan 1 macam pola
pembentukan, bentuk akronim berjumlah 20 data dengan 17 pola
pembentukan kata, dan bentuk kontraksi berjumlah 105 data dengan 105 pola
pembentukan kata.
3. Terdapat 4 data dengan jenis pelesetan grafis (huruf) yaitu BKKBN (Barisan
Korban Kegelapan Banyak Nanya), IKIP (Institut Keguruan Ilmu Penghulu),
APJP (Asosiasi Pemulung Jalanan Protokol), dan BUMP (Badan Usaha Milik
Pelawak). Terdapat 37 data dengan jenis pelesetan morfemis (leksikon).

Terdapat 37 data dengan jenis pelesetan morfemis (leksikon) dan terdapat 87
data dengan jenis pelesetan frasal. Pada pelesetan ini didominasi oleh
pelesetan jenis frasal (kelompok kata) karena abreviasi yang digunakan
merupakan nama untuk sebuah perwakilan lembaga, lembaga ini yang
kemudian dipelesetkan menjadi kumpulan kalimat yang dirasa tidak logis dan
maknanya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
4. Adanya kekhasan bentuk pola abreviasi pada acara ILK. Pola kontraksi yang
paling banyak mendominasi. Hal ini bertujuan hanya untuk membutuhkan

Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

176

pelafalan saja dan ketidaklogisan pada singkatan berpotensi untuk
membangun sebuah humor.
5. Data yang mengalami perubahan makna berjumlah 117 data dan yang tidak
mengalami perubahan makna berjumlah 11 data, diantaraya Euis Dangdang

Besbes Taktak, Akademitis, Persikat, Persibolot, Persekong, BUMP, Kang
Pareman, Cireng Gobang Gocer, M. Peran Got, Menbud, dan Menbanbud.

6.

Data dari abreviasi acara Indonesia Lawak Klub (ILK) berjumlah 128 data
yang diambil dari 19 Episode periode April-Mei 2014. Data berupa bentuk
singkatan, akronim, dan kontraksi. Pada abreviasi ILK tidak ditemukan data
dalam bentuk penggalan dan lambang huruf.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikemukankan beberapa saran
sebagai sumbangan pemikiran. Adapun saran-saran yang penulis sampaikan
sebagai berikut.
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneliti abreviasi dengan
objek yang berbeda, abreviasi dengan bentuk kontraksi seperti acara ILK juga
dapat berpotensi menggunakan pisau analisis semantik kognitif agar makna
yang terkandung dapat diteliti lebih dalam lagi.
2. Bagi tim kreatif dapat membuat abreviasi-abreviasi lainnya yang lebih kreatif
untuk sebuah acara hiburan untuk meningkatkan kualitas acaranya.


Tiara Rahayu Solihat, 2014
Pelesetan abreviasi dalam tuturan panelis
Acara indonesia lawak klub (ilk) trans7(suatu kajian morfosemantik)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu