EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN YANG TERUTANG WAJIB PAJAK BADAN DALAM RANGKA PENGHEMATAN PAJAK

  

EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

YANG TERUTANG WAJIB PAJAK BADAN

DALAM RANGKA PENGHEMATAN PAJAK

  Studi Kasus pada Yayasan Tenun Santa Maria Boro

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Theresia Ratnawati

032114057

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

YANG TERUTANG WAJIB PAJAK BADAN

DALAM RANGKA PENGHEMATAN PAJAK

  Studi Kasus pada Yayasan Tenun Santa Maria Boro

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Theresia Ratnawati

032114057

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  30 November 2007 M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si.,Akt. : M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si.,Akt.

  

Persembahan

  Karya yang jauh dari sempurna ini , Saya persembahkan untuk:

  ♦ Tuhan Yesus kristus dan Keluarga kudus Nazaret, Puji Tuhan dan syukur tak terhingga atas perlindungan dan Kasih yang boleh saya terima

  ♦ Santo Antonius, dan Bunda Maria terima kasih atas doa-doa dan terkabulnya Novena kami. Melalui perantaraan Kalian, kami selalu percaya bahwa doa2 kami akan selalu Kau hantarkan kepada Bapa. ♦ Orang tuaku tercinta, Bapak Martinus Tugiman dan Ibu Maria

  Susana Suginah. Terima kasih atas cinta, kasih sayang, pengorbanan dan semangat yang selalu saya terima setiap saat. Terima kasih juga atas pelajaran hidup selama 22 tahun yang boleh saya rasakan bersama.Tuhan memberkati.

  ♦ Keempat kakak tercintaku, Mba Yanti + Alm. Mas Budi, Mba Emilia

  • Mas Aris, Mba Age + Bibiex, Mba Her + Hanna, serta ponakan2ku tersayang Sandra, Sekar, Rollasa.

  ♦ Thanks to my Beloved Brother, Krido Kawoco, Terimakasih atas cinta, perhatian, kasih sayang, kesetiaan, pengorbanan, dan kebersamaan ini…

  ♦ Terima kasih untuk Keluarga Besar Bapak/Ibu Drs. Sudarta, Ibu Mien,Terima kasih atas nasehat dan bantuan serta motivasi selama ini

  

MOTTO

  Lakukan yang baik yang aku bisa, Dengan cara yang aku bisa,

  Di semua jalan yang aku bisa, Pada semua waktu yang aku bisa,

  Kepada semua orang yang aku bisa, Sepanjang aku bisa.

  Ketika aku sedih menyesali masa lampauku serta memikirkan masa depan dengan penuh kecemasan, Tuhan berfirman: “ AKU SEKALI-

KALI TIDAK AKAN MEMBIARKAN ENGKAU DAN AKU SEKALI-KALI

  TIDAK AKAN MENINGGALKAN ENGKAU “ (Ibrani 13: 5) Kita tidak selalu dapat mengerti, mengapa sesuatu terjadi begitu adanya, Tetapi aku yakin akan satu hal, Tuhanku selalu besertaku.

  Jarak terdekat antara masalah dan pemecahannya adalah jarak antara lututmu dan lantai. Seseorang yang berlutut pada Tuhan, dapat menghadapi segalanya

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan berkatnya kepada penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar. Adapun judul penulisan skripsi ini adalah

  

“EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK YANG TERUTANG WAJIB

PAJAK BADAN DALAM RANGKA PENGHEMATAN PAJAK” Studi

  Kasus pada Yayasan Tenun Santa Maria Boro. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Rama Dr. Ir. P. Wiryono P., S. J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan belajar kepada penulis.

  2. Drs. Alex Kahu Lantum M. S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan belajar kepada penulis.

  3. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, Akt., M. Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan belajar kepada penulis.

  4. Drs. Edi Kustanto, MM selaku Dosen Wali Kelas yang telah memberikan pengarahan dan membantu penulis dalam melaksanakan studi di Kampus Universitas Sanata Dharma.

  5. Firma Sulistiyowati, S.E. M.Si. selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  6. Drs. Y.P Supardiyono, M.Si. Akt. selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas kesabaran dan bimbingan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  7. Bruder Thomas Fic dan Bruder Sutimin Fic selaku pimpinan Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  8. Seluruh staf dan karyawan, terutama bagian keuangan Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro (Bu Ani dan Pak Anto) yang telah meluangkan waktu serta tenaga untuk mencarikan data-data yang dibutuhkan oleh penulis.

  9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis menerima saran, kritik dan masukan yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap bahwa skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang memerlukan.

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv HALAMAN MOTTO ........................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................... vi KATA PENGANTAR ........................................................................... vii DAFTAR ISI.......................................................................................... ix DAFTAR TABEL.................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvi ABSTRAK ............................................................................................. xvii

  ABSTRACT ............................................................................................. xviii

  BAB I PENDAHULUAN .............................................................……

  1 A.Latar Belakang Masalah ........................................................

  1 B. Perumusan Masalah ..............................................................

  4 C. Batasan Masalah ...................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian .................................................................

  5 E. Manfaat Penelitian ................................................................

  5 F. Sistematika Penelitian ...........................................................

  6

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................

  15 2) Contoh Pajak Final ..................................................

  25 1. Hal Pokok yang harus Diperhatikan dalam mengelola Manajemen Pajak ............................................................

  25 E. Manajemen Pajak ..................................................................

  24 b. Definisi Biaya ...............................................................

  24 a. Definisi Pengasilan .......................................................

  b. Pengurang yang Tidak Dapat Dibebankan Sebagai Biaya 21 3. Penghasilan dan biaya menurut PSAK .............................

  16

  a. Contoh Pengeluaran yang Dapat Dibebankan Sebagai Biaya ............................................................................

  16

  15 2. Biaya Menurut UU PPh pasal 6 ayat 1..............................

  16 1) Pengertian Pajak Final .............................................

  8 A. Definisi Pajak .......................................................................

  11 c. Penghasilan yang Dikenakan Pajak Final ....................

  9 c. Penghasilan Tidak Termasuk Objek Pajak ...................

  9 b. Penghasilan yang Termasuk Objek Pajak ....................

  9 a. Definisi Penghasilan .....................................................

  9 1. Penghasilan Menurut UU yang berlaku ............................

  8 D. Definisi Penghasilan dan Biaya ............................................

  8 C. Definisi Badan ......................................................................

  8 C. Definisi Wajib Pajak ...........................................................

  8 B. Definisi Wajib Pajak ............................................................

  26

  2. Menetapkan Sasaran/Tujuan Manajemen Pajak .............

  27 3. Mengidentifikasi Faktor Pendukung dan Penghambat Tujuan ............................................................................

  28 4. Pengembangan rencana/perangkat tindakan untuk Mencapai Tujuan ............................................................

  29 E. Pajak dan Pengambilan Keputusan .......................................

  29 G. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal atas Laporan Keuangan Perusahaan ..........................................................

  30 1. Pengertian Rekonsiliasi Fiskal ........................................

  32

  2. Perbedaan Laporan Keuangan Komersial Dengan Laporan Keuangan Fiskal ...............................................

  33 a.

  33 Perbedaan Waktu ....................................................... 1) Perbedaan Waktu Positif ........................................

  33 2) Perbedaan Waktu Negatif ......................................

  33 b.

  34 Perbedaan Tetap.......................................................... 1) Perbedaan Positif ...................................................

  34 2) Perbedaan Tetap Negatif ........................................

  34 3. Rivew Penelitian Terdahulu ............................................

  34 BAB III METODE PENELITIAN .......................................................

  36 A. Teknik Penelitian .................................................................

  36 B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................

  36 1. Subjek Penelitian ..............................................................

  36

  2. Objek Penelitian ...............................................................

  36 C. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................

  37 1. Tempat Penelitian .............................................................

  37 2. Waktu Penelitian ..............................................................

  37 D. Data yang Diperlukan ..........................................................

  37 1. Data Primer ......................................................................

  37 2. Data Sekunder ..................................................................

  38 E. Variabel-variabel yang Perlu Dijelaskan ..............................

  39 F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................

  40 1. Wawancara .......................................................................

  40 2. Dokumentasi ....................................................................

  41 3. Observasi ..........................................................................

  41 G. Teknik Analisis Data ............................................................

  41 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...............................

  44 A. Gambaran dan Perkembangan Perusahaan ..........................

  44 B. Lokasi Perusahaan ................................................................

  48 C. Permodalan ...........................................................................

  48 D. Struktur Organisasi ...............................................................

  48 E. Produksi ................................................................................

  52 F. Personalia ..............................................................................

  59 G. Pemasaran ............................................................................

  62

  BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN ..........................................

  65 A. Deskripsi Data ......................................................................

  65 1. Laporan Keuangan Beserta Penghitungan PPh yang

  Terutang WP Badan Yayasan tenun Santa Maria Boro untuk Tahun 2004 .......................................

  65 2. Laporan Keuangan Beserta Penghitungan PPh yang

  Terutang WP Badan Yayasan Tenun Santa Maria Boro untuk Tahun 2005 ......................................

  68 3. Laporan Keuangan Beserta Penghitungan PPh yang

  Terutang WP Badan Yayasan Tenun Santa Maria Boro untuk Tahun 2006 .......................................

  70 B. Penyelesaian Masalah Pertama .............................................

  73 1. Penghitungan PPh Wajib Pajak Badan Yayasan Tenun Santa Maria Berdasarkan Teori untuk ...............

  Tahun 2004 ................................................................

  73 2. Penghitungan PPh Wajib Pajak Badan Yayasan Tenun Santa Maria Berdasarkan Teori untuk .................

  Tahun 2005 ................................................................

  77 3. Penghitungan PPh Wajib Pajak Badan Yayasan Tenun Santa Maria Berdasarkan Teori untuk .................

  Tahun 2006 ................................................................

  81 4. Perbandingan Penghitungan PPh yang Terutang

  WP Badan Yayasan dengan yang Dihitung

  Berdasarkan Teori untuk Tahun 2004 ........................

  84 5. Perbandingan Penghitungan PPh yang Terutang

  WP Badan Yayasan dengan yang Dihitung Berdasarkan Teori untuk Tahun 2005 ........................

  89

  6. Perbandingan Penghitungan PPh yang Terutang WP Badan Yayasan dengan yang Dihitung ..

  Berdasarkan Teori untuk Tahun 2006 ........................

  94 C. Penyelesaian Permasalahan Kedua ..................................

  96 1. Penghitungan PPh yang Terutang Yayasan Untuk Tahun 2004 .....................................................

  96 2. Penghitungan PPh yang Terutang Yayasan Untuk Tahun 2005 .....................................................

  97 3. Penghitungan PPh yang Terutang Yayasan Untuk Tahun 2006 .....................................................

  98 4. Evaluasi Transaksi Keuangan Yayasan untuk Tahun 2004 ............................................................................

  98 5. Evaluasi Transaksi Keuangan Yaysan untuk Tahun 2005 ............................................................................ 101

  6. Evaluasi Transaksi Keuangan Yayasan untuk Tahun 2006 ............................................................................ 103

  BAB VI PENUTUP .............................................................................. 107 A. Kesimpulan .......................................................................... 107 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 109 C. Saran ..................................................................................... 109 DAFTAR PUSTAKA

  DAFTAR TABEL Halaman

  Tabel 1.1: Penghitungan penghasilan neto fiskal tahun 2004 .............. 75 Tabel 1.2: Penghitungan penghasilan neto fiskal tahun 2005 .............. 78 Tabel 1.3: Penghitungan penghasilan neto fiskal tahun 2006 ............. 82 Tabel 1.4: Penyusutan alat kelos .......................................................... lampiran Tabel 1.5: Penyusutan alat palet ............................................................ lampiran Tabel 1.6: Penyusutan onderdil dan alat tenun ..................................... lampiran Tabel 1.7: Penyusutan alat streng .......................................................... lampiran Tabel 1.8: Penyusutan alat tenun .......................................................... lampiran

  DAFTAR GAMBAR Halaman

  Gambar I: Proses produksiTenun Santa Maria Boro............................ .............. 58

  

ABSTRAK

EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

YANG TERUTANG WAJIB PAJAK BADAN

DALAM RANGKA PENGHEMATAN PAJAK

  Studi Kasus Pada Yayasan Tenun Santa Maria Boro

  

Theresia Ratnawati

  NIM: 032114057 Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2007

  Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah penghitungan pajak penghasilan yang terutang wajib pajak badan Yayasan Tenun Santa Maria Boro untuk tahun 2004, 2005, 2006 sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku, serta untuk mengetahui apakah penghitungan pajak penghasilan terutang Yayasan Tenun Santa Maria Boro untuk tahun pajak 2004, 2005, 2006 telah dilakukan dalam rangka penghematan pajak.

  Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan terlebih dahulu mendiskripsikan PPh yang terutang Perusahaan tahun 2004-2006, kemudian penulis menghitung sendiri PPh yang terutang berdasarkan teori yang ada dan kemudian melakukan perbandingan keduanya. Teknik lainnya adalah secara langsung mengevaluasi transaksi- transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan untuk kemudian dihubungkan dengan dampak pajak yang harus dibayar.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penghitungan jumlah pajak yang terutang Wajib Pajak Badan Yayasan Tenun Tenun Santa Maria Boro untuk tahun 2004-2006 belum sesuai dengan peraturan perpajakan, terdapat pula selisih penghitungan pajak yang terutang WP Badan yang dihitung oleh Yayasan dengan yang dihitung oleh penulis berdasarkan teori sebesar Rp 954.400,00 untuk tahun 2004, Rp 1.169.450,00 untuk tahun 2005, Rp 1.315.710,00 untuk tahun 2006. Dapat diketahui juga bahwa Yayasan Tenun Santa Maria Boro belum melakukan penghitungan PPh Badan dalam rangka penghematan pajak.

  

ABSTRACT

AN EVALUATION OF CREDITED-REVENUE TAX CALCULATION OF

  

INSTITUTIONAL TAX PAYER FOR TAX SAVING

A Case Study at Santa Maria Weaving Foundation

Boro, Kulon Progo, Yogyakarta

Theresia Ratnawati

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

  This research aimed to know whether the calculations of credited-revenue of institutional tax payer of Santa Maria Weaving foundation in 2004 until 2006 waas already in accordance with the tax regulation and also to know whether the calculations of credited-revenue tax of Santa Maria Weaving foundationswas done for tax saving.

  The kind of the research was case study. The Data collections methods were interview, observations, and documentations.The Data analysis technique used by describing the credited-revenue tax calculated by the company in 2004- 2006 and then the writer calculated the credited-revenue tax based on teory, after that the writer compared both of them. Another technique was by directly evaluating the moneteary transactions by the foundationand then connected it with tax impact from the tax should be paid.

  The result of this research showed that total calculations of credited- revenue tax of institutional tax payer of that foundation in 2004-2006 was not yet in accordance whit the tax regulation. There were differences between the calculation by the writer based on teory and the calculation by the foundation, they were Rp954.400,00 in 2004, Rp1.169.450,00 in 2005, and the last Rp1.315.710,00 in 2006. And also the result showed that this foundation did not yet calculate the revenue tax for tax saving.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan pungutan berdasarkan undang-undang oleh pemerintah,

  yang sebagian dipakai untuk penyediaan barang dan jasa publik. Besar pajak dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Secara administratif pungutan pajak dapat dikelompokkan menjadi pajak langsung (direct tax) dan pajak tidak langsung (indirect tax). Dari aliran sumber daya (flow

  

of resources ), pajak dapat dipungut dari aliran masuknya (income) atau aliran

keluarnya sumber daya (expenditure).

  Pajak langsung dikenakan atas masuknya aliran sumber daya yaitu penghasilan, sedangkan pajak tidak langsung dikenakan terhadap keluarnya sumber daya seperti untuk konsumsi atas barang ataupun jasa. Beban pajak (tax

  

incidence ) langsung umumnya ditanggung oleh orang atau badan yang menerima

  atau memperoleh penghasilan, sedangkan beban pajak tidak langsung ditanggung oleh masyarakat. Bagi perusahaan pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diterima atau diperoleh dapat dianggap sebagai biaya/beban (expense) dalam menjalankan usaha atau melakukan kegiatan maupun distribusi laba kepada pemerintah.

  Asumsi pajak sebagai biaya akan mempengaruhi laba (profit margin), sedangkan asumsi pajak sebagai distribusi laba akan mempengaruhi rate of return

  

on investment . Status perusahaan yang go public atau belum akan mempengaruhi kebijakan pembagian dividen. Perusahaan yang sudah go public umumnya cenderung high profile daripada perusahaan yang belum go public. Para manajer perusahaan akan berusaha tampil sebaik mungkin, demikian juga dengan pembayaran pajaknya akan diusahakan sebaik mungkin. Namun apapun asumsinya, secara ekonomis pajak merupakan unsur pengurang laba yang tersedia untuk dibagi atau diinvestasikan kembali oleh perusahaan.

  Dalam praktek bisnis, umumnya pengusaha mengidentikkan pembayaran pajak sebagai beban sehingga akan berusaha meminimalkan beban tersebut guna mengoptimalkan laba. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan daya saing maka manajer wajib menekan biaya seoptimal mungkin. Demikian pula dengan kewajiban membayar pajak, karena biaya pajak akan menurunkan after tax cost, rate of return, cash flows.

  Manajemen pajak merupakan bagian dari manajemen keuangan. Upaya dalam melakukan penghematan pajak secara legal dapat dilakukan melalui manajemen pajak. Namun perlu diingat bahwa legalitas manajemen pajak tergantung dari instrumen yang dipakai. Legalitas baru dapat diketahui secara pasti setelah ada putusan pengadilan. Secara umum manajemen pajak dapat didefinisikan sebagai sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan.

  Tujuan manajemen pajak dapat dibagi menjadi dua yaitu menerapkan peraturan perpajakan secara benar, dan merupakan usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang seharusnya. Adapun tujuan manajemen pajak dapat dicapai melalui fungsi-fungsi manajemen pajak yang terdiri dari perencanaan pajak, pelaksanaan kewajiban perpajakan, dan pengendalian pajak (Early, 2006: 7).

  Peraturan perundang-undangan perpajakan yang mengatur tentang Pajak Penghasilan yang berlaku sejak 1 Januari 1984 adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang- undang Nomor 17 Tahun 2000 yang telah diperbaharui dengan UU Nomor 28 tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan. Undang-undang Pajak Penghasilan ini dilandasi falsafah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang didalamnya tertuang ketentuan yang menjujung tinggi hak warga negara dan menempatkan kewajiban perpajakan sebagai kewajiban kenegaraan dan merupakan sarana peran serta rakyat dalam pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

  Evaluasi penghitungan pajak penghasilan yang Terutang Wajib Pajak Badan pada Yayasan Tenunn Santa Maria Yogyakarta dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya salah hitung, salah tulis, ataupun salah dalam menentukan mana yang diakui sebagai pendapatan dan biaya menurut Peraturan Perpajakan. Apabila hal ini diketahui sejak dini, maka kemungkinan terkena sanksi administrasi perpajakan semakin kecil, selain itu Yayasan Tenun Santa Maria dapat juga mengetahui cara-cara penghematan pajak yang bisa dilakukan dan tidak melanggar peraturan perpajakan yang berlaku.

  B. Perumusan Masalah

  1. Apakah penghitungan pajak penghasilan yang terutang Wajib Pajak Badan Yayasan Tenun Santa Maria untuk tahun pajak 2004, 2005, dan 2006 sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku?

  2. Apakah penghitungan pajak penghasilan terutang Yayasan Tenun Santa Maria untuk tahun pajak 2004, 2005, dan 2006 telah dilakukan dalam rangka penghematan pajak?

  C. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pada evaluasi penghitungan Pajak Penghasilan yang terutang Tahun 2004, 2005, 2006 berdasarkan Laporan Keuangan Yayasan Tenun Santa Maria Tahun 2004, 2005, 2006 dengan mengacu pada peraturan-peraturan perundang-undangan, surat-surat edaran, dan keputusan-keputusan yang berlaku Tahun 2004, 2005, 2006 serta mengevaluasi apakah Yayasan telah melakukan penghematan pajak. Penghematan pajak yang dimaksud adalah usaha memperkecil jumlah utang pajak yang tidak termasuk dalam ruang lingkup pemajakan yang dicapai melalui fungsi-fungsi manajemen pajak antara lain perencanaan pajak, pelaksanaan kewajiban pajak, dan pengendalian pajak.

D. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui apakah penghitungan besarnya pajak penghasilan yang terutang Wajib Pajak Badan Yayasan Tenun Santa Maria tahun pajak 2004, 2005, dan 2006 sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

2. Untuk mengetahui apakah penghitungan pajak penghasilan terutang

  Yayasan Tenun Santa Maria untuk tahun pajak 2004, 2005, dan 2006 telah dilakukan dalam rangka penghematan pajak.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Pertenunan Santa Maria

  Yayasan Tenun Santa Maria dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan dan menyelesaikan masalah perpajakan.

  2. Bagi Penulis

  Dengan mengadakan penelitian ini, penulis memperoleh kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan yang diperoleh selama studi, serta untuk menerapkannya ke dalam praktek yang sesungguhnya.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma

  Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan khususnya masalah di bidang perpajakan.

F. Sistematika Penelitian

  Bab I Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, batasan

  masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II Landasan Teori Dalam bab ini akan diuraikan mengenai Wajib Pajak Badan, pajak

  dan pajak penghasilan, manajemen pajak, pendapatan dan biaya, cara penghitungan pajak penghasilan yang terutang badan, serta rekonsiliasi laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal perusahaan, serta review penelitian terdahulu.

  Bab III Metoda Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, subjek

  dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, data yang dikumpulkan, variabel-variabel yang perlu dijelaskan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  Bab IV Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum

  perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan data-data lainnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

  Bab V Analisis Data Dalam bab ini akan diuraikan mengenai diskripsi laporan keuangan Yayasan tahun 2004, 2005, dan 2006 beserta penghitungan pajaknya, Penghitungan PPh yang terutang Yayasan berdasarkan teori, Perbandingan

  antara PPh terutang Yayasan dengan PPh yang dihitung oleh penulis berdasarkan teori. Evaluasi mengenai transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh Yayasan di tahun 2004, 2005, 2006.

  Bab VI Penutup Dalam bab ini penulis menarik kesimpulan dari hasil penelitian dan

  memberikan saran yang relatif penting bagi Yayasan Tenun Santa Maria, serta mengemukakan keterbatasan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Pajak Menurut UU Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah Kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang

  

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

  B. Definisi Wajib Pajak

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan dan Tata Cara

Perpajakan pasal 1 ayat 2, Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi

pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan

kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan.

  C. Definisi Badan

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan dan Tata Cara

Perpajakan Pasal 1 ayat 3, Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang

merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha

yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha

Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun,

firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi

massa, organisasi sosial politik, atau organisasi yang lainnya, lembaga dan bentuk badan

lainnya, termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

D. Definisi Penghasilan dan Biaya 1. Penghasilan dan Biaya Menurut Peraturan Perundang- undangan yang Berlaku a. Definisi Penghasilan

  

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 Tentang Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat

1, penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima dan

diperoleh Wajib Pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang

dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang

bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

b. Pengasilan yang Termasuk Objek Pajak

  1) Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, komisi, bonus, honorarium, tunjangan, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya kecuali ditentukan lain dalam undang-undang, misalnya honor koreksi ujian, uang lembaga dan lain-lain.

  2) Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan.

  3) Laba usaha. 4) Keuntungan karena penjualan atau pengalihan harta. 5)

  Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya.

  6) Bunga termasuk premium, diskonto, imbalan karena jaminan pengembalian utang.

  7) Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk deviden dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.

  8) Royalti. 9)

  Sewa dan penghasilan lainnya sehubungan dengan penggunaan harta.

  10) Penerimaan karena pembayaran berkala. 11)

  Keuntungan karena pembebasan utang kecuali sebagai objek pajakatas keunatungan karena pembebasan utang debitur termasuk Kukesra, KUT, KPRS, KUK, dan kredit kecil (pengertian debitur kecil yaitu utang dengan jumlah tidak lebih dari Rp 350 juta Rupiah) dan hanya satu kali dalam satu tahun pajak.

  12) Keutungan Karena selisih kurs mata uang asing. 13) Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva. 14) Premi asuransi. 15)

  Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari wajib pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.

  16) Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak.

c. Penghasilan yang Tidak Termasuk Objek Pajak

  1) Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh Badan Amil Zakat atau Lembaga

  Amil Zakat dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan para penerima zakat yang berhak. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan Menteri Keuangan sepanjang tidak ada hubungannya dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penugasan antara pihak-pihak yang bersangkutan

  2) Warisan

  3) Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) huruf b UU PPh Tahun 2000 sebagai pengganti penyertaan modal.

  4) Pengganti atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah. Kecuali penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan atau kenikmatan yang dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja dalam hal sebagai berikut:

  − Penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai secara bersama-sama di tempat kerja. − Peengganti atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan atau kenikmatan di daerah tertentu.

  − Pemberian kepada pegawai dalam bentuk natura dan kenikmatan yang merupakan keharusan dalam melaksanakan pekerjaan keamanan, dan keselamatan kerja, atau berkenaan dengan situasi lingkungan kerja. 5)

  Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, asuransi beasiswa.

  6) Dividen atau bagian laba yang diterima atau

  Dalam Negeri, Koperasi, BUMN, BUMD, dan penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan berkedudukan di Indonesia dengan syarat: − Deviden berasal dari cadangan laba ditahan.

  − Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah total modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif diluar kepemilikan saham tersebut.

  7) Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar pemberi kerja maupun pegawai.

  8) Penghasilan dari modal yang ditanam dari dana pensiun sebagaimana dimaksud pada angka (7), dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

  9) Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi- bagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi.

  10) Penghasilan yang diterima perusahaan modal ventura berupa bagian laba pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha di Indonesia dengan syarat merupakan perusahaan kecil menengah, atau yang menjalankan kegiatan dalam sektor usaha yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan serta sahamnya tidak diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

  d.

  

Penghasilan yang Dikenakan Pajak yang Bersifat

Final

1) Pengertian Pajak Final

  1) Pajak dipungut oleh pemungut pajak pada saat penghasilan diterima atau diperoleh.

  2) Pajak yang dibayar oleh pemungut pajak pada saat penghasilan diterima atau diperoleh.

  3) PPh Final selalu dikenakan pada penghasilan bruto (nilai penjualan) dengan pertimbangan profit margin rata-rata sektor usaha itu tanpa ada pengurang atas penghasilan bruto.

2) Contoh Pajak yang Penghasilan yang Dikenakan Pajak yang Bersifat Final

  1) Penghasilan dari bunga deposito, tabungan dan diskonto SBI. Yang diperdagangkan dan atau dilaporkan perdagangan di Bursa efek, baik obligasi operasi maupun surat utang negara/obligasi pemerintah.

  2) Penghasilan dari hadiah undian

  3) Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas di bursa efek.

  4) Penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan bangunan.

  5) Penghasilan dari sewa dari harta tak bergerak seperti rumah, ruko, dan lain-lain.

  6) Penghasilan dari jasa kontruksi

  7) Penghasilan pada saat transaksi penjualan obligasi di bursa efek dan atau dilaporkan ke bursa efek atas capital gain, baik obligasi koperasi maupun pemerintah/surat hutang negara dikenakan PPh Final 20%.

  2. Biaya Menurut UU Nomor 17 Tahun 2000 Tentang PPh Pasal 6 ayat 1 a. Pengeluaran yang Dapat Dibebankan Sebagai Biaya

  1) Biaya untuk pembelian bahan

  2) Biaya yang berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang.

  3) Biaya bunga, sewa, royalty. 4)

  Biaya perjalanan yang dapat dibebankan sebagai biaya adalah biaya perjalanan untuk keperluan usaha, dilakukan oleh pegawai wajib pajak, dan didukung bukti-bukti yang sah.

  5) Biaya pengolahan limbah.

  6) Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, yang dapat dibebankan adalah yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat:

  − Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial.

  − Telah diserahkan perkaranya tersebut kepada pengadilan negeri atau badan piutang dan lelang negara (PUPLN) atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang atau pembebasan utang antara kreditur yang bersangkutan.

  − Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus.

  − Wajib pajak menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada DirJen Pajak yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan DirJen Pajak.

  Wajib Pajak telah menyerahkan penagihan tersebut kepada BUPLN atau telah mendapat keputusan pengadilan. Dalam SPT Tahunannya telah dilampirkan: daftar nominatif, nama debitur, alamat debitur, yang dihapuskan. Selain itu debiturnya bukanlah pemegang saham kalau pemegang saham akan dianggap sebagai deviden dan akan dikenakan PPh pasal 23.

  7) Pembayaran premi asuransi untuk kepentingan pegawainya boleh dibebankan sebagai biaya, namun bagi pegawai yang bersangkutan premi tersebut merupakan penghasilan.

  8) Pajak-pajak, yang dapat dibebankan untuk usaha selain PPh adalah seperti PBB, Bea Materai, Pajak

  Pembangunan I (PP I), Pajak Hotel dan restoran. 9)

  Biaya promosi, yang dapat dibebankan sebagai biaya adalah yang benar-benar untuk promosi dan bukan sumbangan. 10)

  Semua pengeluaran diatas harus dilakukan dalam batas-batas yang wajar sesuai dengan adat kebiasaan pedagang yang baik. Bila pengeluaran tersebut melampaui batas kewajaran karena dipengaruhi hubungan istimewa, maka jumlah yang melampaui batas kewajaran tesebut tidak dapat dibebankan sebagai biaya. 11)

  Pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan harta tidak berwujud serta pengeluaran lain yang melampaui masa manfaat lebih dari satu tahun, pembebanannya dilakukan melalui penyusutan atau amortisasi. Pengeluaran yang menurut sifatnya merupakan pembayaran dimuka, misalnya sewa untuk beberapa tahun yang dibayar sekaligus, pembebanannya dapat dilakukan melalui alokasi. 12)

  Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan boleh dibebankan sebagai biaya dan bagi karyawan bukan penghasilan, sedang yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya belum disahkan oleh Menteri Keuangan tidak dapat dibebankan sebagai biaya.

  13) Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang semula tidak dimaksudkan untuk dijual atau dialihkan yang dimiliki dan dipergunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, memelihara dan menagih penghasilan tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto.

  14) Kerugian Karena selisih kurs mata uang asing dapat dibagi menjadi dua:

  − Kerugian selisih kurs yang disebabkan karena fluktuasi sehari-hari, pembebanannya dilakukan bedasarkan sistem pembukuan Wajib Pajak, tetapi harus taat asas.

  − Kerugian selisih kurs karena kebijakan moneter. Rugi selisih kurs dibukukan dalam pekiraan sementara di neraca dan pembebanannya bertahap berdasarkan realisasi dari mata uang asing tersebut. 15)

  Biaya beasiswa, magang, pelatihan, yang boleh dibebankan adalah dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia, dengan memperhatikan kewajaran dan kepentingan perusahaan, baik dilaksanakan di dalam perusahaan atau di luar perusahaan dan di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam rangka rekruitmen maupun anjuran pemerintah, sedang beasiswa harus ada ikatan kontrak kerja dengan perusahaan. Uang saku pemagang, uang beasiswa merupakan objek pajak penghasilan (PPh) pasal 21.

  b.

  

Pengeluaran yang Tidak Dapat Dibebankan Sebagai

Biaya

  Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 Tentang Pajak Penghasilan pasal 9 ayat 1, yang termasuk pengurang yang tidak diperkenankan bagi wajib pajak dalam negeri atau BUT adalah pengeluaran-pengeluaran yang tidak ada hubungannya dengan upaya mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, misalnya untuk keperluan pribadi pemegang saham, bunga atas pinjaman yang dipergunakan untuk keperluan pribadi peminjam serta pembayaran premi asuransi untuk kepentingan pribadi.

  1) Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti deviden, termasuk deviden yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi. Pembagian laba yang tidak boleh dibebankan karena merupakan bagian dari penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan (PPh).

  2) Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota seperti perbaikan rumah pribadi, biaya perjalanan, biaya premi asuransi yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi untuk kepentingan pribadi pemegang saham dan keluarganya.

  3) Pembentukan dana cadangan kecuali cadangan piutang tak untuk usaha bank dan sewa guna usaha dengan tertagih hak opsi, cadangan untuk asuransi, cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan, yang ketentuan dan syarat-syaratnya ditentukan oleh Keputusan Menteri Keuangan,

  4) Premi asurani kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwi guna, dan asuransi beasiswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi, kecuali dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut merupakan penghasilan bagi wajib pajak yang bersangkutan.

  5) Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyelenggaran makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di daerah tertentu atau yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dan situasi lingkungan yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

  6) Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibararkan kepada pemegang saham atau kepada pihak lain yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN

0 7 21

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN

0 27 21

PERENCANAAN PAJAK PENGHASILANSEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PADA WAJIB PAJAK BADAN (Pada Rumah Sakit Kaliwates PTPN XII Jember)

2 7 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PEKERJA BEBAS DALAM MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN

0 12 20

TINJAUAN ATAS KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN DAN PERANANNY A TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TELUK BETUNG

0 6 40

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP - 536PJ.2000 TENTANG NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO BAGI WAJIB PAJAK YANG DAPAT MENGHITUNG PENGHASILAN NETO DENGAN MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN

0 0 9

PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN Dyah Purnamasari, SE. M.Si. Ak Abstrak - View of PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN

0 1 9

PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM NEGERI

0 1 10

PERANAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA CIAMIS

1 2 10

PENERAPAN METODE GROSS BASIS PADA PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN KARYAWAN DALAM UPAYA PENGHEMATAN TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN BADAN : STUDI KASUS PADA PT X DI SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 115