Studi komparasi usaha tani melon dan padi : studi kasus usaha tani melon dan padi di desa Tawangharjo, kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STUDI KOMPARASI USAHA TANI MELON DAN PADI Studi Kasus: Usaha Tani Melon dan Padi di Desa Tawangharjo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh: Rosalia Candra Kristiyani 041324007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i STUDI KOMPARASI USAHA TANI MELON DAN PADI Studi Kasus: Usaha Tani Melon dan Padi di Desa Tawangharjo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh: Rosalia Candra Kristiyani 041324007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Hidup bukanlah masalah untuk dipecahkan tetapi kenyataan untuk dialami(Soren Kierkegaard)
Bila ingin memperkaya kawan Anda, jangan memberi uang kepadanya,
Melainkan ajarilah dia, membatasi hawa nafsunya
(Seneca) Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu
(Amsal, 16: 3) Bersama Tuhan kita menentukan masa depan
(R. C. K)
\
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Karya kecilku ini kupersembahkan untuk: Jesus Christ Sang Juru Selamatku dan Bunda Maria yang penuh kasih
Bapak dan Ibu yang sangat ku sayang De’ Dion sayang My Honey ’mas F.A.S’ v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
STUDI KOMPARASI USAHA TANI MELON DAN PADI
Rosalia Candra Kristiyani
041324007
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui apakah ada perbedaan
pendapatan kotor antara petani melon dengan petani padi/200 meter/masa tanam; (2)
mengetahui apakah ada perbedaan biaya untuk usaha tani melon dengan usaha tani
padi/200 meter/masa tanam; (3) mengetahui apakah ada perbedaan kesempatan kerja
(pencurahan jam kerja) antara petani melon dengan petani padi/ bulan; dan (4)
mengetahui apakah ada perbedaan keuntungan bersih antara petani melon dengan
petani padi/200 meter/masa tanam di Desa Tawangharjo. Penelitian ini merupakan
penelitian studi kasus yang dilaksanakan di Desa Tawangharjo, Kecamatan Giriwoyo,
Kabupaten Wonogiri pada bulan Maret 2008.Sampel dalam penelitian ini adalah petani melon dan petani padi di Dusun
Pangkah, Wonokriyo dan Jatiharjo. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan metode disproportionate stratified random sampling. Sampel petani
melon sebanyak 12 petani (diambil 100%) sedangkan sampel petani padi sebanyak 30
petani (diambil 25%). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu uji beda
mean dengan teknik t test (independent sample t test).Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan pendapatan kotor
antara petani melon dengan petani padi/200 meter/masa tanam, di mana rata-rata
pendapatan kotor petani melon lebih besar dari rata-rata pendapatan kotor petani padi;
(2) ada perbedaan biaya antara usaha tani melon dengan usaha tani padi/200
meter/masa tanam, di mana rata-rata biaya usaha tani melon lebih besar dari rata-rata
biaya usaha tani padi; ada perbedaan kesempatan kerja (pencurahan jam kerja) antara
petani melon dengan petani padi/bulan, di mana rata-rata kesempatan kerja
(pencurahan jam kerja) petani melon lebih besar dari rata-rata kesempatan kerja
(pencurahan jam kerja) petani padi; dan (4) ada perbedaan keuntungan bersih antara
petani melon dengan petani padi/200 meter/masa tanam, di mana rata-rata
keuntungan bersih petani melon lebih besar dari rata-rata keuntungan bersih petani
padi.viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
COMPARATIVE STUDY BETWEEN MELON AND PADDY FARMING
Rosalia Candra Kristiyani
041324007
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
This research aims to know whether there are: (1) different gross incomebetween melon and paddy farmers/ 200 metres/ planting period; (2) different cost
between melon and paddy farming/ 200 metres/ planting period; (3) different job
opportunity (based on working hours) between melon and paddy farmers/ month; (4)
different netto income between melon and paddy farmers/ 200 metres/ planting period
in Tawangharjo Village, Giriwoyo District, Wonogiri Regency in March 2008.The samples in this research were melon and paddy farmers in Pangkah,
Wonokriyo and Jatiharjo Villages. The sampling done by using dispropotionate
stratified random sampling method. The samples of melon farmers were 12 farmers
(taken 100%) while the samples of paddy farmers were 30 farmers (taken 25%). The
technique of gathering the data were interview and documentation. The technique for
analyzing the data was the mean differences by using T-test technique (Independent
sample T-test).The result of this research shows that: (1) there is a different gross income
between melon and paddy farmers/ 200 metres/ planting period; the average of gross
income of melon farmers is higher than paddy farmers; (2) there is different cost
between melon and paddy farming/ 200 metres/ planting period; cost average of
melon farming was higher than paddy farming; (3) there is a job opportunity (based
of working hours) between melon and paddy farmers/ month; the average of job
opportunity (based on working hours) melon farmers is higher than paddy farmers;
and (4) there is different netto income between melon and paddy farmers/ 200 metres/
planting period; the average of netto income of melon farmers is higher than paddy
farmers.ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia yang telah
diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Studi Komparasi Usaha Tani Melon dan Padi”. Studi kasus di Desa
Tawangharjo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan, semangat
dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian
skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa
syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk mendampingi di setiap proses serta memberikan bimbingan, pengarahan, masukan dan saran yang membangun kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan masukan, pengarahan dan saran kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan.
6. Bapak Drs. P. A. Rubiyanto, selaku Dosen tamu yang telah memberikan
saran dan pengarahan dalam skripsi ini.
7. Semua Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah
memberikan ilmunya dan setia mendampingi di setiap proses perkuliahan.8. Mba’ Titin yang telah melayani dan membantu dalam segala urusan administrasi penulis dengan penuh kesabaran.
9. Bapak dan Ibuku tersayang yang telah merawat, membimbing, menasehati,
memberikan perhatian, dukungan, pengorbanan dan selalu menyebut namaku dalam di dalam doanya. Kasih sayangmu tak akan tergantikan oleh apa pun dan siapa pun, terima kasih sudah menjadi bapak ibu yang terbaik bagiku.
10. Ade’ku Dionisius Age Ferdianto yang telah memberikan semangat dan setia
mengantarku ke mana pun. Kau adalah ade’ku yang paling kusayang, terima kasih ade’......
11. Alm. Mbah Heru, Mbah Kakung Sukiyo dan Mbah Rati yang sudah mulia di
surga yang semasa hidupnya telah memberikan kasih sayang, perhatian, nasehat dan doa. Segala cerita dan nasehatmu kan kuingat selalu dan kujadikan kisah klasik ‘tuk masa depan. xiPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Keluarga besar Mbah Heru yang masih dalam peziarah hidup terutama
Mbah Heru Putri yang selalu memperhatikan, mendukung dan memberikan kekuatan padaku. Terima kasih atas semuanya.....
13. Pakde Larno sekeluarga, Pakde Larto sekeluarga, Om Prapto sekeluarga dan
Om Joko sekeluarga serta sanak saudara semua dari keluarga Ibu yang selalu mendukung dan memberikan motivasi. Terima kasih atas semuanya.....
14. Petani melon dan petai padi di Dusun Pangkah, Dusun Jatiharjo dan Dusun
Wonokriyo sebagai responden yang bersedia meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan informasi untuk pengumpulan data dalam kegiatan penelitian di Desa Tawangharjo.15. Sahabat yang selalu membantu, memberikan semangat dan selalu menemaniku di saat aku lagi tertawa maupun menangis “Hayu, Tante, Ari, Ratna ‘n’ Mba’ Dyas sahabatku dari kecil”. Semoga persahabatan kita tidak hanya sampai saat ini ya.....
16. Someone yang sekarang telah mengisi hatiku “F.A.S”. Terima kasih atas
waktu, rasa sayang, perhatian, semangat, saran dan doa yang telah kau berikan untukku.
17. Teman-teman seperjuangan PE’ 04 terutama Sari, Ria dan Puji terima kasih
atas dukungan dan kebersamaannya. Tetap semangat ya......
18. Teman-teman kos Dahlia (Mba’ Wiwid, Mba’ Dyas, Ika, Rika, Mba’ Woro,
Mba Elis, Ratih, Mba’ Hayu, Anggun, Tiwi, Mba’ Dewi, Nana Mba’ Lanny, xiiPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mba’ Eva dan Mba Amel) yang selalu menemaniku siang dan malam,
membantu, memberikan semangat dan perhatian. Terima kasih atas canda,
kebersamaan, suka duka kita semoga bermakna dan menjadi kenangan
dalam hidup kita.
19. Teman-teman seperjuangan dalam kegiatan organisasi dan kepanitiaan
(HMJPIPS dan PPKM) yang telah bersama-sama mengukir kenangan.Semoga kerjasama kita dapat dijadikan bekal untuk masa depan kita.
20. Guru-guru SD Kanisius Serenan II Tawangharjo, SMP PL Giwoyo dan
SMA PL Giriwoyo Wonogiri yang telah memberikan bekal dan pengalaman
sebelum menjadi mahasiswi.21. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih untuk bantuannya.
Penulis Rosalia Candra Kristiyani xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................. vii
ABSTRAK ..........................................................................................................viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………….1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………4 C. Tujuan Penelitian ……………………………………………….4 D. Manfaat Penelitian .......................................................................5 BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Usaha Tani .....................................................................6 xiv
xv
D. Diversifikasi Tanaman dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan
.............................................................................17
E. Kesempatan Kerja pada Lapangan Kerja Usaha Tani ................20I. Hipotesis ………………………………………………………29
H. Kerangka Berpikir ……………………………………………..28
G. Hasil Penelitian Terdahulu …………………………………….28
2. Usaha Tani Padi …………………………………………...26
1. Usaha Tani Melon …………………………………………23
F. Analisis Usaha Tani Padi dan Usaha Tani Melon ......................22
4. Pertanian di Indonesia pada Masa Reformasi ......................16
1. Konsep Usaha Tani dalam Kehidupan Masyarakat ...............6
3. Pertanian di Indonesia pada Masa Orde Baru ..................... 15
2. Pertanian di Indonesia pada Masa Orde Lama .................... 14
1. Pertanian di Indonesia pada Masa Penjajahan .....................13
C. Dinamika Perkembangan Pertanian di Indonesia .......................13
B. Sistem Pertanian di Indonesia ....................................................11
3. Manajemen Usaha Tani ........................................................10
2. Klasifikasi Usaha Tani ...........................................................8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………………………………………………...30 B. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………30 C. Subjek Penelitian ........................................................................30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................31
1. Sampel Daerah .....................................................................31
2. Sampel Petani .......................................................................32
E. Variabel, Definisi dan Pengukuran Variabel ..............................33
1. Variabel Penelitian................................................................33
2. Definisi dan Pengukuran variabel ........................................33
F. Teknik Pengumpulan Data .........................................................34
1. Data Primer .........................................................................35
2. Data Sekunder ......................................................................35
G. Analisis Data ..............................................................................35
1. Pendapatan Kotor .................................................................35
2. Biaya .....................................................................................37
3. Kesempatan Kerja ................................................................41
4. Keuntungan Bersih ...............................................................43
BAB IV. GAMBARAN UMUM DESA PENELITIAN A. Sejarah Desa ...............................................................................46 B. Letak dan Keadaan Geografi ......................................................46
1. Batas Wilayah Desa Tawangharjo .......................................46
2. Ukuran Jarak Kedudukan Tempat ........................................47
3. Luas Wilayah .......................................................................47
4. Pembagian Wilayah ..............................................................48 xvi
xvii
3. Kesempatan Kerja ................................................................66
4. Keuntungan Bersih ...............................................................79
3. Kesempatan Kerja ................................................................77
2. Biaya .....................................................................................74
1. Pendapatan Kotor .................................................................71
B. Pembahasan ................................................................................70
4. Keuntungan Bersih ...............................................................68
2. Biaya .....................................................................................61
5. Keadaan Iklim dan Tanah ....................................................49
1. Pendapatan Kotor .................................................................59
BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data ..............................................................................59
2. Responden Petani Padi .........................................................57
1. Responden Petani Melon ......................................................56
E. Deskripsi Responden ..................................................................56
D. Komoditas Pertanian Desa .........................................................54
C. Keadaan Sosial Ekonomi ...........................................................50
BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................85 B. Saran ...........................................................................................86
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................87
LAMPIRANPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
HalamanTabel II. 1. Struktur Biaya Usaha Tani Melon per 1 ha .........................................25
Tabel II. 2. Struktur Biaya Usaha Tani Padi per 1 ha .............................................27
Tabel III. 1. Struktur Biaya Usaha Tani Melon per 200 meter ................................37
Tabel III. 2. Struktur Biaya Usaha Tani Padi per 200 meter ....................................39
Tabel IV. 1. Luas Tanah Menurut Penggunaannya di Desa TawangharjoTahun 2007 ...........................................................................................47
Tabel IV. 2. Pembagian Wilayah Desa Tawangharjo BerdasarkanDusun, RT dan RW ..............................................................................49
Tabel IV. 3. Jumlah dan Perkembangan Penduduk Desa Tawangharjo ..................50
Tabel IV. 4. Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umur dan JenisKelamin di Desa Tawangharjo Tahun 2007 ..........................................51
Tabel IV. 5. Angkatan Kerja Berdasarkan Mata Pencahariannya di DesaTawangharjo Tahun 2007 .......................................................................53
Tabel IV. 6. Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di DesaTawangharjo Tahun 2007 .......................................................................54
Tabel IV. 7. Komoditas Pertanian dalam Sektor Tanaman Pangan diDesa Tawangharjo Tahun 2007 .............................................................55
Tabel IV. 8. Data Responden Petani Melon ...............................................................56
Tabel IV. 9. Data Responden Petani Padi ...................................................................57
Tabel V. 1. Deskriptif Pendapatan Kotor Seluruh Sampel ........................................60
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. 2. Hasil Uji t Pendapatan Kotor ..................................................................60
Tabel V. 3. Struktur Biaya Rata-Rata Biaya Usaha Tani Melon per 200 meter ........62
Tabel V. 4. Struktur Biaya Rata-Rata Biaya Usaha Tani Padi per 200 meter ...........63
Tabel V. 5. Deskriptif Biaya Seluruh Sampel ...........................................................64
Tabel V. 6. Hasil Uji t Biaya .................................................................................... 64
Tabel V. 7. Deskriptif Kesempatan Kerja (Pencurahan Jam Kerja) SeluruhSampel ....................................................................................................66
Tabel V. 8. Hasil Uji t Kesempatan Kerja .................................................................66
Tabel V. 9. Deskriptif Keuntungan Bersih Seluruh Sampel .....................................69
Tabel V. 10. Hasil Uji t Keuntungan Bersih ..............................................................69
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran Lampiran 1. Pedoman Wawancara Lampiran 2. Data Pendapatan, Biaya, Pencurahan Jam Kerja dan Keuntungan Petani Melon dan Petani Padi Lampiran 3. Deskriptif Petani Melon dan Petani Padi Lampiran 4. Uji t Lampiran 5. Data Responden Petani Melon dan Petani Padi Lampiran 6. Tabel t Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian Lampiran 8. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 9. Gambar (Foto) Tanaman Melon dan Tanaman Padi xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan hal yang sangat penting dalam perekonomian
suatu negara. Kegiatan pertanian yang meliputi budaya bercocok tanam dan memelihara ternak merupakan kebudayaan manusia yang paling tua
(http://www.lablink.or.id/Agro/pertanian.htm ). Oleh karena itu sampai saat
ini, pertanian selalu dikembangkan agar dapat tetap berjalan lancar dan mencapai kesejahteraan rakyat. Bagian terbesar penduduk dunia bermatapencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, meskipun pertanian hanya menyumbang 4 % dari PDB dunia (Sartono, 2006).
Begitu pula di Indonesia, pertanian sudah menjadi suatu tradisi masyarakat. Hal ini disebabkan karena negara Indonesia sampai saat ini masih dianggap sebagai negara agraris dan rakyat Indonesia sebagian besar juga masih bermatapencaharian sebagai petani. Berdasarkan sensus pertanian tahun 2003, total jumlah petani sebanyak 24.869 juta KK. Sebagian besar merupakan petani yang hanya memiliki luas garapan kurang dari 0,5 hektar atau 13.253 juta KK merupakan petani gurem (Menko Perekonomian, 2006). Menurut BPS tahun 2005, hampir 50% (43,97%) rumah tangga Indonesia sebagai rumah tangga tani dan hampir 50% dari rumah tangga tani tersebut merupakan rumah tangga tani padi (Nazami, 2006). Oleh karena itu pada beberapa tahun yang lalu pertanian lebih difokuskan pada pertanian padi saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 dan itu pun hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Masyarakat juga belum mengenal atau mengetahui cara menggarap tanahnya selain dengan cara ditanami padi. Padahal jika ditelusuri lebih teliti, suatu masyarakat terutama petani bisa makmur tidak hanya dengan menanam padi saja. Banyak jenis komoditas baru yang bisa memajukan pertanian, terutama di daerah pedesaan.
Seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya jaman, maka masyarakat mulai mengenal adanya intensifikasi pertanian. Intensifikasi maksudnya bahwa petani hendaknya menggunakan faktor produksi tenaga kerja dan modal yang lebih banyak atas sebidang tanah tertentu untuk mencapai hasil produksi yang lebih besar. Kemudian intensifikasi pertanian tersebut berkembang menjadi diversifikasi pertanian. Diversifikasi pertanian bukan merupakan hal baru pada saat ini. Salah satu penyebab timbulnya diversifikasi pertanian yaitu semakin minimnya kondisi pertanian di Indonesia. Maksudnya bahwa pertanian di Indonesia hanya berfokus pada pertanian padi. Dengan dilakukannya diversifikasi, masyarakat dapat mengetahui lebih luas dan menyadari bahwa pertanian bisa berkembang dan berhasil dapat dilakukan dengan menanam tanaman selain padi. Pada umumnya untuk melakukan diversifikasi pertanian dibutuhkan banyak sumber daya baik tenaga kerja, uang, lahan dan sebagainya. Namun walaupun demikian demi kemajuan dan kemakmuran petani, maka hal tersebut tetap dilakukan. Jadi, masyarakat (petani) berusaha menggunakan faktor produksi tenaga kerja dan modal yang relatif banyak untuk dapat mencapai hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 pertanian yang tidak hanya dapat dikonsumsi sendiri, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan pasar. Hal tersebut pastinya juga didukung oleh kebijakan pemerintah terhadap para petani.
Dengan semakin semaraknya diversifikasi, maka sekarang ini banyak petani yang memanfaatkan lahannya dengan berbagai menanam berbagai tanaman selain padi. Misalnya, menanam buah-buahan, menanam sayur- sayuran, menanam palawija, dan sebagainya. Hal tersebut dilakukan petani pada umumya karena bertujuan untuk meningkatkan penghasilan petani dalam bidang pertanian demi mencapai kemakmuran. Contohnya di Bali diversifikasi pertanian perlu dilakukan karena Bali menyimpan beragam jenis sumber pangan, misalnya sekitar 30 jenis umbi-umbian dan 90 jenis pisang (Suprapta, 2002). Contoh lain yaitu seperti yang telah dialami oleh masyarakat Kendel. Kepala desa Kendel mengatakan bahwa buah melon memang menjadi salah satu komoditas andalan warga
(http://www.boyolali.go.id/isi/isi.asp?isi=berita&kode=00655 ). Harga jual
melon sampai saat ini mencapai sekitar Rp 3.000/kg sampai Rp 4.000/kg. Satu . buah melon memiliki berat 2 kg sampai 3 kg Sedangkan harga beras bersih sekarang sekitar Rp 4.000/kg sampai 5.000/kg. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk, meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total PDB (Sartono, 2006). Dari data tersebut maka dapat dikatakan bahwa bidang pertanian dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas dan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak. Selain itu, masyarakat menjadi semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 kreatif dalam menjalankan kegiatan pertaniannya untuk mencapai kemakmuran hidupnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan pendapatan kotor antara petani melon dengan petani padi per 200 meter?
2. Apakah ada perbedaan biaya produksi antara usaha tani melon dengan usaha tani padi per 200 meter?
3. Apakah ada perbedaan kesempatan kerja antara petani melon dengan petani padi per 1 bulan?
4. Apakah ada perbedaan keuntungan bersih antara petani melon dengan petani padi per 200 meter?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pendapatan kotor antara petani melon dengan petani padi per 200 meter
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan biaya produksi antara usaha tani melon dengan usaha tani padi per 200 meter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kesempatan kerja antara petani melon dengan petani padi per 1 bulan
4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan keuntungan bersih antara petani melon dengan petani padi per 200 meter
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
1. Bagi Petani dan Masyarakat Sekitar Bagi petani melon dan masyarakat sekitar dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan pilihan yang tepat dalam mengusahakan tanamannya. Pilihan dalam hal ini antara tanaman padi dan tanaman melon.
2. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi dinas pertanian dalam menentukan kebijakan dan strategi pengembangan pertanian yang bertujuan meningkatkan usaha pertanian dan kemakmuran masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Usaha Tani
1. Konsep Usaha Tani dalam Kehidupan Masyarakat
Menurut A.T. Mosher (1987: 66), usaha tani merupakan sebagian dari permukaan bumi di mana seorang petani, sebuah keluarga tani atau badan usaha lainnya bercocok tanam atau memelihara ternak. Peranan sektor pertanian yang meliputi pertanian pangan (rakyat), perkebunan, peternakan dan perikanan dalam pembangunan perekonomian selama ini masih dominan dan cukup strategis.
Pertanian rakyat merupakan usaha pertanian keluarga di mana tanaman yang ditanam seperti beras, palawija (jagung, kedelai dan umbi-umbian) dan tanaman holtikultura (sayur-sayuran dan buah-buahan). Pada umumnya hasil yang diperoleh masyarakat dari pertanian rakyat ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan individu (keluarganya) saja. Masyarakat yang menjalankan pertanian rakyat biasanya tidak hanya memproduksi satu jenis tanaman saja. Dalam satu tahun mereka dapat menanam paling tidak dua jenis tanaman. Tanaman pertama ditekankan pada padi karena padi merupakan tanaman yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kedua tanaman yang ditanam dengan tujuan untuk diperdagangkan misalnya jagung, kacang, kelapa, kedelai, sayur atau buah. Hasil dari tanaman tersebut diharapkan dapat menambah
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 modal dalam menjalankan kegiatan pertaniannya. Jadi mereka mengharapkan penghasilan dari harga tanaman yang dihasilkan itu.
Perkebunan biasanya dilakukan oleh masyarakat yang berada di daerah yang bermusim panas (dekat khatulistiwa). Hasil dari perkebunan tersebut dapat digunakan sebagai awal dari timbulnya industri pertanian atau perkebunan dengan menggunakan teknologi yang semakin maju.
Sedangkan dalam sub bidang kehutanan pada umumnya produksi kehutanan membutuhkan jangka waktu yang cukup panjang. Kegiatan pemungutan hasil hutan sendiri pada hakikatnya merupakan bagian dari pengelolaan hutan. Di satu sisi pemungutan hutan yang kurang teratur dapat berdampak negatif bagi masyarakat tetapi di sisi lain hasilnnya juga dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan. Peternakan dan perikanan merupakan hal penting juga dalam kehidupan manusia. Peternakan rakyat dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan cara tradisional, dengan pemeliharaan yang semi komersial dan komersial. Di mana perbedaan yang mencolok dari ketiganya yaitu berasal dari modal yang digunakan. Sedangkan yang dimaksud perikanan adalah segala usaha penangkapan budidaya ikan serta pengolahan sampai pemasarannya.
Perikanan biasanya dilakukan oleh masyarakat yang berada di sekitar pantai atau bisa saja sungai.
Jadi sektor pertanian sebagai sektor utama, dapat mempengaruhi sektor-sektor lainnya. Misalnya pengaruh sektor pertanian terhadap sektor industri. Contoh konkritnya yaitu industri karet. Industri karet tercipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 karena berawal dari adanya pertanian karet. Indutri gula atau teh juga berasal dari tanaman perkebunan tebu dan teh.
Dalam ilmu usaha tani, pertanian dapat diartikan menjadi dua (2) yaitu: (1) dalam arti sempit (kehidupan sehari-hari), pertanian sebagai kegiatan bercocok tanam; (2) dalam arti luas, pertanian diartikan sebagai kegiatan yang menyangkut proses produksi menghasilkan bahan-bahan kebutuhan manusia yang dapat berasal dari tumbuhan maupun hewan yang disertai dengan usaha untuk memperbaharui, memperbanyak (reproduksi) dan mempertimbangkan faktor ekonomi (Soekartawi, 1995: 5).
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pertanian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manusia pada suatu lahan tertentu, dalam hubungan tertentu antara manusia dengan lahannya yang disertai berbagai pertimbangan tertentu pula.
2. Klasifikasi Usaha Tani
Klasifikasi usaha tani terjadi karena adanya perbedaan faktor fisik, ekonomis dan faktor-faktor lain. Faktor fisik antara lain iklim, ketinggian di atas permukaan laut dan jenis tanah. Sedangkan faktor ekonomis yang mempengaruhi masyarakat dalam bertani misalnya permintaan pasar, pembiayaan, modal yang tersedia, dan risiko yang dihadapi. Selain faktor fisik dan ekonomis juga ada faktor lain yang mempengaruhi antara lain hama penyakit, sosiologis, pilihan pribadi, dan lain sebagainya.
Menurut Ken Suratiyah (2006: 14-15) klasifikasi usaha tani dapat dibedakan menurut corak dan sifat, organisasi, pola serta tipe usaha tani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 a. Menurut corak dan sifatnya
Menurut corak dan sifatnya usaha tani dibagi menjadi dua yaitu komersial dan subsisten. Usaha tani komersial merupakan usaha tani yang lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas produk. Jadi dalam usaha tani komersial, petani bukan hanya orientasi ke dalam tetapi juga ke luar, dalam arti petani berusaha melakukan kegiatan bertani dalam jumlah yang banyak dan kualitas yang baik untuk mendapatkan hasil dan keuntungan serta dapat memenuhi kebutuhan pasar. Sedangkan dalam usaha tani subsisten, hasil pertanian yang dihasilkan petani hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
b. Menurut Organisasinya Usaha tani menurut organisasinya dapat dibagi menjadi tiga yaitu: (1) usaha individual yaitu usaha tani yang seluruh prosesnya dikerjakan oleh petani sendiri beserta keluarganya mulai dari perencanaan, mengolah tanah hingga pemasaran; (2) usaha kolektif ialah usaha tani yang seluruh proses produksinya dikerjakan bersama oleh suatu kelompok kemudian hasilnya dibagi dalam bentuk natura atau keuntungan; (3) usaha kooperatif ialah usaha tani yang tiap prosesnya dikerjakan secara individual, hanya pada beberapa kegiatan yang dianggap penting dikerjakan oleh kelompok, misalnya pemberantasan hama, pemasaran hasil dan pembuatan saluran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 c. Menurut Polanya
Menurut polanya usaha tani dibagi menjadi tiga yaitu: (1) usaha tani khusus yaitu usaha tani yang hanya mengusahakan satu cabang usaha tani saja, misalnya peternakan, perikanan dan tanaman pangan; (2) usaha tidak khusus yaitu yang mengusahakan beberapa cabang usaha bersama-sama; (3) usaha tani campuran merupakan usaha tani yang mengusahkan beberapa cabang secara bersama-sama dalam sebidang lahan tanpa batas yang tegas, contohnya tumpang sari.
d. Menurut Tipenya Usaha tani menurut tipenya dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan komoditas yang diusahakan, misalnya usaha tani ayam, usaha tani kambing dan usaha tani jagung. Jadi setiap jenis ternak dan tanaman dapat dikatakan tipe usaha tani.
3. Manajemen Usaha Tani
Dalam melakukan usaha tani setiap petani berusaha agar hasil yang diperoleh banyak. Terutama jika mereka bertani padi maka petani ingin agar panen padinya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sampai musim panen yang akan datang. Selain itu, mereka juga berharap dengan hasil panenannya dapat dijual dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya seperti membeli pakaian, alat rumah tangga maupun alat-alat pertanian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 Petani akan melakukan manajemen usaha tani dengan tujuan akan memperoleh keuntungan dari apa yang telah diusahakan. Petani akan memilih bibit mana yang akan ditanam, berapa jumlahnya, pupuk apa yang digunakan dan memperhitungkan mana yang lebih menguntungkan.
Oleh karena itu petani akan membandingkan antara hasil yang diharapkan akan diterima pada waktu panen dengan biaya (pengorbanan/cost) yang harus dikeluarkan.
B. Sistem Pertanian di Indonesia
Pertanian di Indonesia merupakan pertanian tropika karena sebagian daerahnya berada di daerah tropik yang langsung dipengaruhi oleh garis khatulistiwa yang memotong Indonesia hampir menjadi dua (Mubyarto, 1989: 6). Corak petanian di Indonesia juga dapat dilihat dari bentuknya yaitu kepulauan dan bergunung-gunung. Di daerah yang curah hujannya rendah biasanya ditandai dengan adanya hutan yang lebat yang persediaan penghijauannya cukup sehingga di daerah tersebut cocok untuk beternak terutama sapi, kerbau, kambing dan sebagainya.
Di Indonesia mengenal empat (4) sistem pertanian yaitu sistem ladang, sistem tegal pekarangan, sistem sawah dan sistem perkebunan (http://www.lablink.or.id/Agro/agr-sis-ind.htm). Sistem ladang merupakan sistem yang paling primitif, yaitu suatu sistem peralihan dari tahap pengumpul ke tahap budaya penanam, pengolahan tanah sangat minimum dan produktivitas masih bergantung pada ketersediaan lapisan humus yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 Tanaman yang ditanam pada sistem ini pada umumnya tanaman pangan seperti umbi-umbian, jagung. Sistem tegal pekarangan biasanya dilakukan orang yang setelah menetap lama di wilayah itu. Tanaman yang diusahakan yaitu tanaman-tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan.
Sedangkan sistem sawah merupakan teknik budidaya yang tinggi terutama dalam pengolahan tanah dan pengelolaan air. Sistem pengelolaan airnya berkesinambungan. Sistem sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun palawija. Sistem yang yang keempat yaitu sistem perkebunan merupakan suatu perkebunan baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar yang dulu milik swasta asing tetapi sekarang dimiliki oleh perusahaan negara. Hal tersebut juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan tanaman ekspor. Misalnya bahan-bahan ekpor seperti karet, kopi, teh dan coklat.
Selain terdapat empat sistem di atas, pembangunan pertanian di Indonesia juga menggunakan beberapa pendekatan seperti pendekatan usaha tani komoditi dan pendekatan usaha tani fungsional. Dalam pendekatan komoditi peranan petani dalam menentukan usaha taninya sangat kecil. Segala sesuatunya telah diatur oleh pemerintah dan petani hanya melaksanakan begitu saja. Semakin lama pendekatan komoditi beralih ke pendekatan fungsional.
Dalam pendekatan fungsional petani diberi kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri. Hal ini dapat dilihat dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 tahun 1993 pasal 6 tentang sistem budidaya tanaman yang berisi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 Ayat (1): Petani memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan jenis tanaman dan pemberdayaannya.
Ayat (2): Dalam menerapkan kebebasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) petani berkewajiban berperan serta dalam mewujudkan rencana pengembangan dan budidaya tanaman.
C. Dinamika Perkembangan Pertanian di Indonesia 1. Pertanian di Indonesia pada Masa Penjajahan
Negara Indonesia sejak dulu pada saat penjajahan hingga sekarang merupakan negara agraris. Oleh karena itu, pada saat penjajahan masyarakat Indonesia banyak yang bekerja dalam bidang pertanian yang dipimpin oleh penjajah tersebut. Sebagai contoh pada saat penjajahan Jepang. Pada tahun 1942 penduduk pribumi mempunyai susunan ekonomi ganda yaitu bersifat tradisional dan bersifat modern bergaya Eropa. Dalam perusahaan modern terutama pertambangan minyak, banyak puluhan ribu orang Indonesia mendapat pekerjaan dan juga pada perkebunan- perkebunan besar seperti gula, teh, kopi, karet, tembakau, kopra dan kelapa sawit (De Jong, 1987: 33).
Dalam hal ini banyak lahan pertanian yang dikuasai oleh penduduk Jepang dan masyarakat Indonesia bekerja di lahan yang telah dikuasainya.
Dengan bekerja pada pimpinan Jepang yang sudah menggunakan cara yang modern, maka masyarakat Indonesia yang bekerja di tempat itu juga menjadi semakin modern pula. Artinya mereka dapat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 pertaniannya dengan cara yang tradisional dan modern. Pertanian di Jepang merupakan pertanian yang bertujuan untuk ekspor. Oleh karena itu orientasi mereka di Indonesia juga untuk keperluan ekspor. Namun mereka dipekerjakan secara paksa yang telah dikenal dengan ”romusha”. Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh dari bekerja dengan Jepang tersebut maka masyarakat Indonesia dapat berlatih dan mencoba sendiri untuk kemajuan pertaniannya.