Pengaruh Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Return on Assets, Quick Assets to Inventory dan Debt to Total Assets terhadap Harga Saham Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperole

  

Pengaruh Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Return on

Assets, Quick Assets to Inventory dan Debt to Total Assets terhadap

  

Harga Saham

Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang

  Listing di BEI

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Stefiana Cornelya Kusumadewi

NIM: 052114109

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

Pengaruh Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Return on

Assets, Quick Assets to Inventory, dan Debt to Total Assets terhadap

  

Harga Saham

Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang

  Listing di BEI

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Stefiana Cornelya Kusumadewi

NIM: 052114109

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus, Penyelamatku, Raja-ku dan Bapa ku.

  Keluarga ku yang sangat ku cintai, Terima kasih atas setiap doa dan dukungannya yah Sahabat-sahabatku, Tengkyu untuk kebersamaannya selama ini.

  Koko Steqen Makasih untuk dukungannya selama ini.

  

MOTTO

KITA TAHU SEKARANG BAHWA ALLAH TURUT BEKERJA DALAM SEGALA

SESUATU UNTUK MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGI MEREKA YANG

MENGASIHI DIA, YAITU BAGI MEREKA YANG TERPANGGIL SESUAI

DENGAN RENCANA ALLAH

  

(Roma 8 : 28)

SERAHKANLAH KUATIRMU KEPADA TUHAN, MAKA IA AKAN

MEMELIHARA ENGKAU!

TIDAK UNTUK SELAMA-LAMANYA DIBIARKAN-NYA ORANG BENAR ITU

  

GOYAH

(Mazmur 55 : 23)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: a.

  Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  b.

  Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  c.

  Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si.,Akt selaku ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  d.

  Lisia Apriani, S.E.,M.Si.,Akt.,QIA selaku dosen pembimbing yang telah memberikan semangat, membantu serta sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  e.

  Firma Sulistiyowati, S.E.,M.Si.,QIA selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan mengarahkan penulis.

    f.

  Keluarga ku yang tercinta: Papa, Mama, K’ Noni dan Nina yang selalu mendukung kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

  g.

  Koko Steqen, buat dukungannya selama ini sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

  h.

  Sahabat-sahabat ku yang tersayang: Maria Puspasari, Crescentiana Handsome Tyasivone, Gisilowati Dian Purnamasari, Maria Pauline Agrippina dan Nikolus Karyadi. i.

  Teman-teman di Gereja Generasi Baru: Bang Eko, Bang Sam, Ina, Tasya, Ko’ Fery, Dian, teman-teman Purity Cell Group (Samuel, Mita, Ichan, Krista, Yenny, Evi), juga anak-anak Humility Center (Kris, Tin, Windy dan Dahlia). j.

  Teman-teman angkatan 2005. k.

  Juga untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

  Yogyakarta, September 2010

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………..... ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. iii HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… ... iv HALAMAN MOTTO……………………………………………………... ... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS……………... vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………. vii KATA PENGANTAR……………………………………………………….. viii HALAMAN DAFTAR ISI………………………………………………….. x HALAMAN DAFTAR TABEL…………………………………………...... xiii ABSTRAK………………………………………………………………….... xiv ABSTRACT………………………………………………………………….. xv BAB I PENDAHULUAN……………………………...........................

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah…………………………………… B.

  5 Rumusan Masalah………………………………………….

  C. Tujuan Penulisan……………………………………………

  6 D.

  6 Manfaat Penelitian…………………………………………

  E. Sistematika Penulisan………………………………………

  7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………..

  9 A. L 9 aporan Keuangan…………………………………………

  B.

  15 Laporan Laba Rugi………………………………………… C. Analisis Rasio Keuangan…………………………………..

  22 D. Saham……………………………………………………… 28 E. Harga Saham……………………………………………….

  31 F. Pengaruh Net Profit Margin, Return on Assets, Quick Assets to

   Inventory , Debt to Total Assets dan Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham…………………………………….

  34 G. Penelitian Terdahulu..………………………………………

  38 BAB III METODE PENELITIAN………………………………………

  40 A.

  40 Jenis Penelitian……………………………………………… B.

  40 Waktu dan Tempat Penelitian……………………………….

  C.

  40 Objek dan Subjek Penelitian………………………………… D. eknik Pengumpulan Data…………………………………..

  41 T E.

  41 Jenis Data…………………………………………………....

  F.

  41 Populasi dan Sampel Data…………………………………… G.

  42 Teknik Analisis Data………………………………………… BAB IV GA MBARAN UMUM PERUSAHAAN…………………........

  51 A.

  51 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia………………………

  B. Gambaran Umum Perusahaan Sampel………………………

  52

   

  BAB V AN ALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………

  54 A.

  54 Deskripsi Data………………………………………………

  B. Analisis dan Pembahasan……………………………………

  55 1.

  55 Pengukuran Variabel Penelitian………………………… 2.

  57 Pengujian Asumsi Klasik………………………………..

  3.

  61 Regresi Linier Berganda………………………………… 4.

  61 Pengujian Hipotesis……………………………………… 5.

  68 Pembahasan Hasil Persamaan Linier Berganda…………

  BAB VI PEN UTUP…………………………………………………… …

  76 A. Kesimpulan…………………………………………………. 76 B.

  78 Keterbatasan Penelitian……………………………………..

  C. Saran………………………………………………………… 78 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………

  80 LAMPIRAN………………………………………………………………….. 82

  DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 Hasil Uji multikolinearitas………………………………………….

  60 Tabel 2 Coefficient (a)………………………………………………………

  61 Tabel 3 ANOVA (b)…………………………………………………………

  63 Tabel 4 Coefficient (a)………………………………………………………

  66

  

ABSTRAK

PENGARUH NET PROFIT MARGIN, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN

ON ASSETS, QUICK ASSETS TO INVENTORY DAN DEBT TO TOTAL

ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM

  

Studi Empiris di Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek

Indonesia

Stefiana Cornelya Kusumadewi

NIM: 052114109

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh net profit

  

margin, debt to equity ratio, return on assets, quick assets to inventory dan debt to

total assets terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang listing di

  Bursa Efek Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 13 perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2001- 2007.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa return on assets dan quick assets to

  

inventory berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan net profit margin,

debt to equity ratio dan debt to total assets tidak berpengaruh terhadap harga

  saham.

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF NET PROFIT MARGIN, DEBT TO EQUITY

RATIO, RETURN ON ASSETS, QUICK ASSETS TO INVENTORY AND

DEBT TO TOTAL ASSETS

  

ON THE STOCK PRICE

An Empirical Study at Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock

Exchange

Stefiana Cornelya Kusumadewi

  

NIM: 052114109

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2010

  The aim of this research was to find out the influence of net profit margin, debt to equity ratio, return on assets, quick assets to inventory and debt to total assets on the stock price of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange.

  This was an empirical study. This research obtained the data by documentation. The technique of sampling was purposive sampling method. The data analysis technique of this research was Multiple Linier Regression Analysis. The sample of this research was 13 manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during 2001 – 2007 period.

  The result of this research showed that there was positive influence of return on assets and quick assets to inventory on the stock price, while the net profit margin, debt to equity ratio and debt total assets did not influence the stock price.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai fungsi sebagai sarana untuk memobilisasi

  dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor untuk melakukan investasi. Syarat utama yang diharapkan oleh seorang investor jika bersedia menanamkan modalnya adalah perasaan aman dalam berinvestasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini diperoleh karena investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya.

  Pasar modal mempunyai sifat khas apabila dibandingkan dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas dari pasar modal adalah ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan, misalnya suatu perusahaan yang mengeluarkan obligasi beberapa saat kemudian gagal membayar bunga dan hutang pokoknya atau perusahaan yang semula tidak diperhitungkan ternyata memiliki tingkat laba yang tinggi sehingga mampu membayar bunga obligasi, pokok pinjaman, bahkan mampu memberikan deviden yang cukup tinggi bagi para pemegang saham (Hastuti, Ambar Woro dan Bambang Subidyo: 1998).

  2 teoritis berbanding lurus. Semakin besar expected return maka tingkat risiko juga semakin besar. Gambaran mengenai risiko dan expected return dari suatu saham dapat dinilai berdasarkan informasi baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif (Kurniawan, Heribertus dan Nur Indriantoro: 2000). Suatu informasi dikatakan informatif apabila informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan (beliefs) para pengambil keputusan.

  Adanya informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan yang baru di kalangan para investor. Kepercayaan ini akan mengubah harga melalui perubahan demand dan supply surat-surat berharga (Hastuti, Ambar Woro dan Bambang Sudibyo: 1998). Maka dengan kata lain, suatu informasi dikatakan memiliki kandungan informasi apabila pasar menyerap informasi dengan cepat dan terefleksikan pada perubahan harga pasar.

  Laporan keuangan memiliki kandungan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh investor dalam berinvestasi, salah satunya yaitu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur dan menilai kemampuan kinerja keuangan serta risiko perusahaan oleh para investor dalam pengambilan keputusan. Analisis rasio keuangan yang dilakukan dapat menghasilkan informasi yang kemampuan kinerja perusahaan yang mengalami kenaikan ataupun penurunan. Rasio keuangan dikelompokkan dalam lima jenis, yaitu (1) rasio likuiditas, yaitu rasio yang menyatakan

  3 memanfaatkan asset yang dimilikinya, (3) rasio solvabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang, (4) rasio profitabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, dan (5) rasio pasar, menunjukkan informasi penting perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham.

  Rasio aktivitas terdiri dari sebelas rasio yaitu: inventory to working

  

capital, cost of goods sold to inventory, sales to quick assets, sales to cash,

sales to account receivable, cash flow to total assets, current assets to

total assets, quick assets to inventory, inventory to sales, sales to total

assets, dan working capital to total assets (Machfoedz, 1994:118). Dari

  kesebelas rasio tersebut, peneliti memilih quick assets to inventory (QAI) dengan alasan bahwa QAI terbukti secara signifikan dapat memprediksi laba perusahaan untuk satu tahun ke depan (Machfoedz, 1994:129). Peneliti mencoba untuk memperluas pengaruh QAI terhadap expected

  

return . Meningkatnya QAI akan meningkatkan kepercayaan kreditor dan

  investor dalam menanamkan modalnya ke perusahaan. Meningkatnya kepercayaan kreditor dan investor terhadap perusahaan akan membuat harga saham juga diprediksikan akan meningkat.

  Rasio solvabilitas yang sering juga disebut leverage ratio terdiri dari delapan rasio, yaitu debt ratio, debt to equity ratio, long-term to debt

  

equity ratio, long-term debt to capitalization ratio, times interest earned,

  4 ketergantungan perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak luar. Hal ini membawa dampak pada menurunnya kinerja perusahaan terutama berkurangnya laba bersih yang diperoleh karena sebagian penghasilan tersebut harus dibayarkan kepada kreditor dalam bentuk biaya bunga pinjaman. Semakin besarnya ketergantungan perusahaan, maka tingkat kembalian (return) yang diterima oleh investor akan semakin kecil. Dan peneliti memilih debt to total assets (DTA) dan debt to equity ratio (DER), karena kedua rasio ini sering digunakan untuk memprediksi return.

  Semakin tinggi DTA dan DER berdampak buruk karena tingkat hutang akan semakin meningkat berarti beban bunga akan semakin meningkat yang berarti mengurangi keuntungan perusahaan. Apabila DTA dan DER suatu perusahaan semakin kecil, berarti keuntungan yang diperoleh perusahaan semakin besar dan harga saham akan meningkat (Pribawanti:2007).

  Rasio profitabilitas terdiri dari enam rasio, yaitu gross profit

  

margin (GPM), net profit margin (NPM), operating return on assets

  (OPROA), return on assets (ROA) yang sering juga disebut return on

investment (ROI), return on equity (ROE) dan operating ratio (OPR).

  Dalam penelitian ini peneliti memilih NPM dan ROA. Peneliti memilih rasio NPM dengan alasan bahwa NPM merupakan rasio laba bersih (net

  

profit ) terhadap penjualan (sales), disamping itu juga didasarkan pada

  5 kembalian yang akan diterima. Untuk ROA sendiri merupakan rasio laba bersih terhadap total aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan.

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul “Pengaruh Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Return on Assets,

  Quick Assets to Inventory , dan Debt to Total Asstes terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia”.

  B.

  Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:

  1. Apakah net profit margin berpengaruh positif terhadap harga saham? 2.

  Apakah debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap harga saham?

  3. Apakah return on assets berpengaruh positif terhadap harga saham? 4.

  Apakah quick assets to inventory berpengaruh positif terhadap harga saham?

  5. Apakah debt to total assets berpengaruh negatif terhadap harga saham?

  6 C.

  Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dan batasan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui apakah net profit margin berpengaruh positif terhadap harga saham.

  2. Untuk mengetahui apakah debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap harga saham.

  3. Untuk mengetahui apakah return on assets berpengaruh positif terhadap harga saham.

  4. Untuk mengetahui apakah quick assets to inventory berpengaruh positif terhadap harga saham.

  5. Untuk mengetahui apakah debt to total assets berpengaruh terhadap harga saham.

  D.

  Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti, penelitian ini merupakan sarana untuk mempraktekkan semua teori yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan dan menambah pengetahuan.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma, penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan sehingga dapat dimanfaatkan oleh semua

  7

3. Bagi Perusahaan, diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu nilai kinerja perusahaan dan pembuatan keputusan yang tepat.

  E.

  Sistematika Penulisan Pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari enam bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

  Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II : Tinjauan Pustaka Bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang mendasari masalah yang akan diteliti antara lain berkaitan dengan laporan keuangan dan rasio- rasio keuangan perusahaan kemudian melihat pengaruhnya dengan harga saham.

  Bab III : Metode Penelitian Bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, data yang diperlukan, teknik pengambilan data dan teknik analisa data.

  8

  Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum Bursa Efek Indonesia dan juga mengenai gambaran umum perusahaan yang akan menjadi sampel dalam penelitian.

  Bab V : Analisa Data dan Pembahasan Bab ini menjelaskan perhitungan-perhitungan bagaimana menjawab masalah yang dirumuskan, menguraikan data hasil penelitian, langkah- langkah perlakuan pengujian dan pembahasan hasil pengujian dengan metoda yang telah ditetapkan.

  Bab

  VI : Penutup

  Bab ini berisikan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran dari hasil penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan yaitu kemampuan perusahaan

  untuk mendapatkan laba atau keuntungan dalam satu periode tertentu. Menurut IAI dalam PSAK mengenai kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan akuntansi. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan aliran kas atau laporan aliran dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dari informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

  Menurut Munawir (2002: 41), pada dasarnya laporan keuangan berisi dua elemen, yaitu untuk melaporkan jumlah aliran masuk aktivitas kas atau piutang yang merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa kepada pelanggan dan untuk melaporkan jumlah

  10 Adapun unsur-unsur dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1.

  Pendapatan Arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan.

  2. Beban Arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau penambahan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan.

  3. Keuntungan Kenaikan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil, kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.

  4. Kerugian Penurunan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi

  11 Pada dasarnya laporan keuangan bisa dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:

  1. Kelompok pertama Kelompok pertama adalah laporan keuangan utama yang terdiri dari: a.

  Neraca, yaitu laporan posisi keuangan perusahaan yang terdiri dari harta (aktiva), hutang, dan modal pada suatu tanggal tertentu.

  b.

  Laporan laba-rugi, yaitu laporan hasil usaha perusahaan dalam jangka waktu tertentu, yang terdiri dari penghasilan dari penjualan utama sampingan, luar biasa, dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapat penghasilan-penghasilan tersebut.

  c.

  Laporan perubahan posisi keuangan, yaitu laporan tentang aliran kas atau aliran dana yang biasanya diartikan sebagai modal kerja dan pos-pos penggunaan dana tersebut selama jangka waktu tertentu.

  2. Kelompok kedua Kelompok kedua adalah laporan keuangan tambahan yang berupa laporan perubahan laba ditahan, yaitu laporan tentang perubahan modal selama jangka waktu tertentu, yang meliputi

  12 Adapun tujuan penyusunan laporan keuangan, yaitu:

  a) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

  b) Untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai atau pengguna laporan keuangan.

  c) Untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen

  (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang telah dipercayakan kepadanya.

  Oleh karena itu, laporan keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan sebagai berikut:

1. Dapat dipahami

  Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi komplek yang dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat

  13

  2. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.

  Informasi mempunyai kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.

  3. Materialitas Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat. Karenanya meterialitas lebih merupakan suatu ambang batas atau titik pemisah daripada suatu karakteristik kualitatif pokok yang dimiliki agar informasi dipandang berguna.

  4. Keandalan Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian

  14 pemakaiannya sebagai penyajian yang jujur atau tulus dari yang disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

  5. Penyajian jujur Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Jadi, misalnya neraca menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan.

  6. Netralitas Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung kepada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu, tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.

  7. Kelengkapan Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan

  15

8. Dapat dibandingkan

  Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda. Dan berhubung pemakai ingin membandingkan posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan antar periode, maka perusahaan perlu menyajikan informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan.

  B.

  Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi (income statement), yang juga sering disebut

  

statement of income atau statement of earnings, adalah laporan yang

  mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan laba rugi menyediakan infomasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk membantu mereka

  16 Laporan laba rugi membantu pemakai laporan keuangan memprediksi arus kas masa depan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, investor dan kreditor dapat menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi untuk:

  1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan Dengan mengkaji pendapatan dan beban bisa diketahui bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan para pesaing.

  2. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan Informasi mengenai kinerja masa lalu dapat digunakan untuk menentukan kecenderungan penting yang jika berlanjut, menyediakan informasi tentang kinerja masa depan. Walaupun kesuksesan di masa lalu tidak menjamin kesuksesan di masa depan, namun prediksi pendapatan masa depan, serta laba dan arus kas, dapat dilakukan dengan keyakinan yang memadai jika terdapat kolerasi yang cukup kuat antara kinerja masa lalu dengan kinerja masa depan.

  3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan Informasi tentang berbagai komponen laba (pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian), memperlihatkan hubungan di antara

  17 tertentu di masa depan (Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield,2002: 150-151).

  Menurut Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield (2002: 157-158), adapun unsur-unsur laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

  1) Bagian Operasi

  Merupakan bagian yang melaporkan pendapatan dan beban dari operasi utama perusahaan.

  a) Bagian Penjualan atau Pendapatan

  Subbagian yang menyajikan penjualan, diskon, retur penjualan, harga, dan informasi lainnya yang berhubungan. Tujuannya adalah untuk memperoleh jumlah bersih pendapatan penjualan.

  b) Bagian Harga Pokok Penjualan

  Subbagian yang memperlihatkan harga pokok barang yang dijual untuk mendapatkan penjualan.

  c) Beban Penjualan

  Subbagian yang mencantumkan daftar beban-beban yang berasal dari upaya perusahaan untuk melakukan penjualan.

  18 d)

  Beban Administrasi dan Umum Subbagian yang melaporkan beban-beban administrasi umum.

  2) Bagian Nonoperasi

  Laporan pendapatan dan beban yang berasal dari aktivitas sekunder atau tambahan dari perusahaan. Selain itu, keuntungan dan kerugian khusus yang jarang muncul atau tidak biasa, tetapi tidak keduanya, biasanya juga dilaporkan dalam bagian ini. Umumnya pos-pos ini dibagi menjadi dua subbagian utama, yaitu: a)

  Pendapatan dan Keuntungan Lain Daftar pendapatan yang dihasilkan atau keuntungan yang terjadi dari transaksi nonoperasi, yang umumnya berupa nilai bersih dari beban yang terkait.

  b) Beban dan Kerugian Lain

  Daftar beban atau kerugian yang terjadi dari transaksi nonoperasi, yang umumnya berupa nilai bersih dari pendapatan yang terkait.

  19 3)

  Pajak Penghasilan Bagian pendek yang melaporkan pajak penghasilan federal dan Negara bagian yang dikenakan atas laba dari operasi berlanjut. 4)

  Operasi yang Dihentikan Keuntungan atau kerugian material yang berasal dari disposisi segmen bisnis.

  5) Pos-pos Luar Biasa

  Keuntungan dan kerugian material yang bersifat tidak biasa dan jarang terjadi. Misalnya karena banjir atau kebakaran.

  6) Laba per Saham

  Bentuk pelaporan laba rugi ada 2 cara, yaitu: a.

  Bentuk Langsung Laporan laba rugi bentuk langsung sering digunakan.

  Dalam laporan laba rugi bentuk langsung, hanya ada dua pengelompokkan yaitu pendapatan dan beban.

  Pendapatan dikurangkan dengan beban untuk menghitung laba bersih atau rugi bersih. Istilah “langsung” muncul karena perhitungan laba bersih hanya memerlukan satu pengurangan. Keunggulan utama format langsung terletak

  20 bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya.

  Contoh format laporan laba rugi bentuk langsung: DAN DEINES COMPANY

  Laporan Laba-Rugi Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20xx

  Pendapatan Penjualan bersih xxx Pendapatan dividen xxx Pendapatan sewa xxx Total pendapatan xxx

  Beban Harga pokok penjualan xxx Beban penjualan xxx Beban administrasi xxx Beban bunga xxx Beban pajak penghasilan xxx Total beban (xxx)

  Laba bersih xxx (Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield, 2002: 154-155).

  21 b.

  Bentuk Bertahap Laporan laba rugi bertahap (multiple-step income

  

statement ) ini memisahkan transaksi operasi dari non-

  operasi, serta menandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan. Format bertahap menampilkan berbagai komponen laba yang digunakan untuk menghitung rasio yang akan dipakai dalam menilai kinerja perusahaan. Contoh format laporan laba rugi bertahap:

  

DAN DEINES COMPANY

Laporan Laba-Rugi

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20xx

Pendapatan Penjualan

  Penjualan xxx Dikurangi: Diskon penjualan xxx Retur penjualan xxx (xxx) Pendapatan penjualan bersih xxx

  Harga Pokok Penjualan: Persediaan barang dagang awal xxx Pembelian xxx Dikurangi: Diskon pembelian (xxx) Pembelian bersih xxx Biaya pengangkutan barang xxx xxx Total barang tersedia untuk dijual xxx

  22

  Laba kotor atas penjualan xxx Beban Operasi: Beban penjualan Beban iklan xxx Beban telepon dan internet xxx Beban penyusutan peralatan toko xxx xxx Beban administrasi Beban gaji xxx Beban penyusutan bangunan xxx Beban penyusutan peralatan kantor xxx Beban kantor rupa-rupa xxx xxx (xxx) Laba operasi xxx Pendapatan lainnya

Pendapatan dividen xxx

  Pendapatan sewa xxx xxx xxx Beban lainnya Bunga obligasi dan wesel (xxx) Laba sebelum pajak penghasilan xxx Pajak penghasilan (xxx) Laba bersih xxx (

  Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield,2002: 155-156) C.

  Analisis Rasio Keuangan Menurut Muhamad Samsul (2006: 143), analisis rasio

  23 rasio keuangan emiten yang lain. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.

  Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lainnya, dan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan.

  Untuk menganalisis laporan keuangan diperlukan suatu alat analisis yaitu rasio keuangan. Menurut Munawir (1983: 68), berdasarkan sumber datanya maka angka rasio dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  1. Rasio-rasio neraca (balance sheet ratios) Adalah semua rasio yang semua datanya diambil atau bersumber pada neraca, misalnya current ratio, acid test ratio (quick ratio).

  2. Rasio-rasio laporan laba-rugi (income statement ratios) Adalah angka-angka rasio yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan laba-rugi, misalnya gross profit

  margin, net profit margin, operating ratio .

  3. Rasio-rasio antar laporan (interstatement ratios) Adalah semua angka rasio yang penyusunan datanya berasal

  24

  inventory turnover, account receivable turnover, sales to inventory, sales to fixed asstes .

  Menurut Robert Ang dalam Pribawanti (2007), rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin dicapai, yaitu: a.

  Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan jangka pendek untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Rasio likuiditas ini terdiri dari: current ratio, acid test ratio (quick ratio) dan net working capital .

  b.

  Rasio Aktivitas (Activity Ratio) Rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi suatu perusahaan di dalam memanfaatkan harta-harta yang dimilikinya. Rasio aktivitas ini terdiri dari: total assets turnover,

  fixed assets turnover, account receivable turnover, inventory turnover, average collection period dan day’s sales in inventory.

  c.

  Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) Rasio ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas ini terdiri dari:

  gross profit margin, net profit margin, operating return on

  25 d.

  Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini disebut juga

  leverage ratio , karena merupakan rasio pengungkit yaitu

  menggunakan uang pinjaman (debt) untuk memperoleh keuntungan. Rasio leverage ini terdiri dari: debt ratio, debt to

  equity ratio, long-term debt to equity ratio, long-term debt to capitalization ratio, times interest earned, cash flow interest coverage,cash flow to net income dan cash return on sales.

  e.

  Rasio Pasar (Market Ratio) Rasio ini menunjukkkan informasi penting perusahaan yang ditunjukkan dalam basis per saham. Rasio pasar ini terdiri dari:

  dividend yield, dividend per share, earning per share, dividend payout ratio, price earning ratio, book value per share dan price to book value .

  Dari rasio-rasio tersebut, yang berkaitan langsung dengan penelitian ini adalah:

1. Net Profit Margin (NPM)

  NPM merupakan rasio antara net income after tax (NIAT) dengan net sales (penjualan bersih). Rasio ini menunjukkan

  26 dikeluarkan oleh perusahaan. Jika NPM semakin besar mendekati satu, maka berarti semakin efisiensi biaya yang dikeluarkan berarti semakin besar tingkat kembalian keuntungan bersih. Secara sistematis NPM dirumuskan sebagai berikut:

  (Menurut Robert Ang dalam Pribawanti: 2007) 2.

  Debt to Equity Ratio (DER) DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat (penggunaan hutang) terhadap total

  leverage shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. Rasio ini

  menunjukkan komposisi atau stuktur modal dari total pinjaman (hutang) terhadap total modal yang dimiliki perusahaan.

  Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang (jangka pendek dan jangka panjang) semakin besar dibanding dengan total shareholder’s equity, sehingga berdampak semakin besar ketergantungan perusahaan kepada pihak luar. Secara sistematis DER dirumuskan sebagai berikut: (Menurut Robert Ang dalam Pribawanti: 2007)

  27

Dokumen yang terkait

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Return On Assets, Net Profit Margin, dan Total Assets Turn Over Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI

9 117 89

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Return On Equity, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 68 87

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Quick Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Invetment Debitur terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja pada PT. BNI (Persero) Tbk. Medan

7 109 84

Pengaruh Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price to Book Value (PBV) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2007 2009

2 19 123

Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, dan Net Profit Margin Terhadap Perubahan Laba (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2012).

2 9 12

Pengaruh Return on Asset, Retun on Equity, Net Profit Margin, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio pada Harga Saham Perusahaan-perusahaan terbuka yang terdaftar pada Indeks Syariah di BEI 2009-2012.

0 0 14

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Working Capital to Total Assets, dan Net Profit Margin terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI 2009-2011.

0 0 22

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, Gross Profit Margin dan Return on Equity terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 4 26

Return on Equity , Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Assets Growth, Inflasi dan Return Saham Perusahaan Property dan Real Estate

1 1 14

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Price Earning Ratio, Return On Investment, dan Total Assets Turn Over Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 15