TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI KAIN GELONDONGAN (Studi Kasus di Toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

  

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI

KAIN GELONDONGAN

(Studi Kasus di Toko Warna Agung Jl

Soekarno Hatta Bandar Lampung)

  

Skripsi

  Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan memenuhi Syarat- syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) dalam Ilmu

  Syari’ah dan Hukum

  

Oleh :

ALI MUCHTAROM

NPM : 1321030130

Program Studi : Mu

  ’amalah

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

  

LAMPUNG

1438/2017

  

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI

KAIN GELONDONGAN

(Studi Kasus di Toko Warna Agung Jl

Soekarno Hatta Bandar Lampung)

  

Skripsi

  Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan memenuhi Syarat- syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) dalam

  Ilmu Syari’ah dan Hukum

  

Oleh :

ALI MUCHTAROM

NPM : 1321030130

Program Studi : Mu

  ’amalah Pembimbing I : Dr. Iskandar Syukur, M.A. Pembimbing II : Khoiruddin, M.S.I.

  

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

  

ABSTRAK

  Jual beli merupakan salah satu bentuk adanya interaksi sesama manusia, sebagai usaha bagi manusia tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam ajaran Islam jual beli harus sesuai dengan syariat Islam, baik dari segi syarat dan rukunya. Jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukun jual beli akan berakibat tidak sahnya jua beli yang dilakukan. Jual beli kain gelondongan merupakan jual beli yang dilakukan pengusaha konveksi yang membutuhkan kain untuk produksi pakaian. Jual beli ini dilakukan dengan cara membeli kain dengan berbentuk gelondongan, disetiap gelondongan kain seringkali terdapat cacat dibagian dalam, seperti cacat ringan dengan cacat berlubang, rusak serat dan kotor permanen dan cacat berat dengan jumlah banyak. Hal ini bisa terjadi karena pada saat jual beli berlangsung penjual tidak bisa menunjukan keadaan kain dengan keseluruhan, karena objek yang dijual berbentuk gelondongan. Karena tidak memungkinkan jika kain harus dibuka terlebih dahulu di toko.

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pelaksanaan jual beli kain gelondongan di toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung menyalahi ketentuan jual beli? Dan bagimana pandangan hukum Islam tentang pelaksanaan jual beli kain gelondongan di toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan jual beli kain gelondongan di toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung? Dan untuk mengetahui pandangan hukum Islam tentang pelaksanaan jual beli kain gelondongan di toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung?

  Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (fiel

  

research) dengan terjun langsung ke lokasi penelitian yaitu di

  toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung dan data primer dikumpulkan melalui interview dan dokumentasi, yang diperoleh dari penjual (pemilik kain) dan pembeli. Pengolahan data dilakukan melalui editing dan coding. Analisis secara kaulitatif dengan metode berfikir deduktif dan induktif.

  Hasil penelitian di lapangan bahwa pelaksanaan jual beli kain gelondongan di toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung dilakukan dengan cukup baik. Penjual menawarkan kain kepada penjual dengan warna dan merk serta jenis kain, setelah pembeli merasa cocok dengan kain yang dibutuhkan dan sesuai dengan keinginan kemudian melakukan negoisasi dan ditimbang dengan harga yang telah disepakati. Pelaksanaan jual beli kain gelondongan di toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung ditinjau dalam hukum Islam, jual beli ini diperbolehkan karena telah memenuhi rukun dan syarat jual beli. adapun terdapat unsur gharar atau ketidak jelasan pada syarat objek karena tidak dapat melihat kain dengan secara keseluruhan sehingga pembeli seringkali menemukan cacat pada kain dibagian dalam, tetapi ada opsi untuk pembeli yang diberikan penjual jika ditemukan cacat berat dan hak return untuk pembeli menukar kain yang rusak berat.

FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

  

Alamat : Jl. LetkolH.Endro Suratmin Sukarame 1 Telp.(0721) 703289 Bandar Lampung 35131

PERSETUJUAN

  Judul Skripsi : TINJAUAN HUKUM

  ISLAM TENTANG JUAL BELI KAIN DENGAN SISTEM GELONDONGAN (Studi Kasus di Toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung)

  Nama : Ali Muchtarom NPM : 1321030130 Jurusan : Muamalah Fakultas : Syariah

  MENYETUJUI

  Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. Iskandar Syukur, M.A. Khoiruddin, M.S.I.

  NIP. 196603301992031002 NIP. 197807252009121002 Ketua Jurusan Muamalah,

H. A. Khumedi Ja’far, S.Ag., M.H

  NIP. 197208262003121002

FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

  

Alamat : Jl. LetkolH.Endro Suratmin Sukarame 1 Telp.(0721) 703289 Bandar Lampung 35131

PENGESAHAN

  Skripsi dengan judul: TINJAUAN HUKUM

  ISLAM TENTANG JUAL BELI KAIN GELONDONGAN (Studi Kasus di Toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung), disusun oleh Nama: Ali Muchtarom, NPM.

  

1321030130, Jurusan Muamalah, telah diujikan dalam

sidang munaqasyah Fakultas Syari’ah UIN RadenIntan Lampung pada Hari/Tanggal: Rabu, 02 Agustus 2017.

  

TIM DEWAN PENGUJI :

Ketua Sidang : Marwin, S.H., M.H.

  (……………………) Sekretaris : Muslim, S.H.I., M.H.I (……………………) Penguji I : Drs. H. Haryanto H, M.H. (……………………) Penguji II : Khoiruddin, M.S.I. (……………………)

Mengetahui,

Dekan

  Fakultas Syari’ah

Dr. Alamsyah, S.Ag.,M.Ag.

  NIP. 197009011997031002

  

PERSEMBAHAN

  Puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa kebenaran, maka dengan segala kerendahan hati saya persembahan skripsi ini kepada orang-orang yang sangat berarti dalam perjalanan hidupku. Dengan segenap jiwa dan ketulusan hati saya pesembahkan skripsi ini kepada:

  1. Kepada Ayahanda Haryoto dan Ibunda Siti Asiah tercinta yang telah melindungi, mengasuh, menyayangi dan mendidik saya sejak dari kandungan hingga dewasa, serta senantiasa mendo’akan dan sangat mengharapkan keberhasilan saya. Dan berkat do’a restu keduanyalah sehingga penulis dapat menyelasaikan kuliah ini. Semoga semua ini merupakan hadiah terindah untuk kedua orang tua saya.

  2. Kepada adiku Fiqi Andriansyah Dan Siti Fitriah (Alm), buat sepupuku Imam Mukholid S.Pd, Aris Munandar S.E terimakasih atas dukungan dan semangatnya dengan kalian aku lalui hari-hari penuh keceriaan.

  

MOTTO

       

            

  ٩٢     ) : ءاسنلا(

  

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka

sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh

dirimu, sesungguhnya Allah adalah maha penyayang

  1 kepadamu.(Q.S. Annisa [4] Ayat 29)

1 Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an Karim, Jakarta, Hidakarya Agung, Cet. Ke-22, 1982 M-1402 H, h. 112.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  Nama : Ali Muchtarom Npm : 1321030130 Fakultas

  : Syari’ah Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat, Tanggal Lahir : Mataram Baru 05-06-1995 Agama : Islam Alamat : Desa Mandalasari Kecamatan

  Mataram Baru Pendidikan

  1. SD Negeri Mandalasari, Mataram Baru, Lampung Timur dan lulus pada tahun 2007.

  2. SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono, Bandar Sribhawono, Lampung Timur dan lulus pada tahun 2010.

  3. SMA Kosgoro, Bandar Sribhawono, Lampung Timur dan lulus pada tahun 2013.

  4. Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, program strata satu (S1) Fakultas Syari’ah pada Jurusan Mu’amalah.

  Lampung Timur, 08 Agustus 2017

  Ali Muchtarom

  NPM 1321030130

KATA PENGANTAR

  Assalamu’amalaikum Wr. Wb

  Puji dan sukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kenikmatan berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan hidayah-Nya. Tidak lupa shalawat serta sala semoga selalu tercurah kepada souri tauladan kita, Nabi besar Muhammad SAW, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul tinjauan hukum Islam

  

“TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI

KAIN GELONDONGAN (studi kasus di toko warna agung

jl soekarno hatta Bandar lampung)” shalawat dan salam

  seomoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikutnya.

  Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat dan memperoleh gelar sarjana hukum (S.H) dalam bidang ilmu syari’ah, jurusan mua’amalah, pada fakultas syari’ah IAIN Raden Intan Lampung, dalam penyusunan ini saya tak luput dari berbagai kesulitan, untuk itu saya menyadari bahwa penulisan dan penyajian skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Keadaan ini semata-mata karena keterbatasan saya, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun, demi penyempurnaan karya tulis ini.

  Skripsi ini tersusun sesuai dengan rencana dan tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun tidak lupa menganturkan terimakasih yang sedalam-dalamnya:

  1. Bapak Prof. Dr. Moh. Mukri, M.Ag. selaku rektor UIN Raden Intan Lampung.

  2. Bapak Dr. Alamsyah, S.Ag., M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Syaria’ah UIN Raden Intan Lampung.

  3. Bapak H. A. Khumedi Ja’far, S.Ag., M.H dan Bapak Kharirudin, M.S.I. Selaku Sekertaris Jurusan Muamalah, para staf Jurusan yang telah memberi motifasi dan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

  4. Bapak Drs. Iskandar Syukur M.Ag dan bapak Kharirudin, M.S.I Selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dalam membimbing, mengarahkan dan memotofasi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  5. Bapak dan Ibu dosen di Fakultas S yari’ah yang telah memberikan pengetahuan guna bekal di hari nanti.

  6. Segenap guru SD, SMP dan SMA yang telah mendidik dan memberikan ilmunya.

  7. Terimakasih kepada pemilik toko dan 8 narasumber yang telah membantu memberi informasi guna untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.

8. Karyawan dan karyawati Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan

  Lampung yang telah melayani dan mempermudah proses penulisan skirpsi ini.

  9. Almamater tercinta Universitas Islam Negeri UIN Raden Intan Lampung tempatku menimba ilmu pengetahuan.

  Bandar Lampung , 08 Agustus 2016

  Ali Muchtarom

  NPM : 1321030130

  DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................ v

PERSEMBAHAN ............................................................... vi

MOTTO ............................................................................... vii

RIWAYAT HIDUP ............................................................ viii

KATA PENGANTAR ........................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ................................................. 1 B. Alasan Memilih Judul ........................................ 2 C. Latar Belakang Masalah ..................................... 3 D. Rumusan Masalah .............................................. 5 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................ 5 F. Metode Penelitian ............................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Jual Beli Dalam Hukum Islam ........................... 11

  1. Pengertian Jual Beli ........................................ 11

  2. Dasar Hukum Jual Beli .................................. 14

  3. Rukun dan Syarat Jual Beli ........................... 18

  4. Macam-macam Jual Beli. ............................... 23

  5. Khiyar Dalam Jual Beli. ................................. 27

  B. Transaksi Yang Diperbolehkan Dan Dilarang Dalam Hukum Islam ............................................ 28

  1. Jual Beli Yang Diperbolehkan Dalam Hukum Islam ................................................ 28

  2. Jual Beli Yang Dilarang Dalam Hukum Islam ............................................................. 29

  C. Ruang Lingkup Muamalah .................................. 40

  1. Pengertian Muamalah ................................... 40

  2. Tujuan Muamalah ......................................... 41

  3. Prinsip Dasar Muamalah............................... 41

  D. Jual Beli Menurut Hukum Positif ........................ 45

  1. Pengertian Jual Beli Menurut Hukum Positif .............................................................. 45

  2. Dasar Hukum Jual Beli Menurut Hukum Positif .............................................................. 46

  3. Syarat-syarat Perjanjian Jual Beli Menurut Hukum Positif ................................................. 49

  4. Macam-Macam Jual Beli Menurut Hukum Positif ............................................................. 53

  BAB III HASIL PENELITIAN A. Sejarah singkat berdirinya toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung ................... 59 B. Praktek Jual Beli Kain gelondongan di toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung ............................................................. 61 C. Tanggapan Konsumen Tentang Jual Beli Kain Gelondongan Di Toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung ...................... 65 BAB IV ANALISA DATA A. Praktik Jual Beli Kain Gelondongan Di Toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung Tidak Menyalahi Ketentuan Jual Beli Secara Umum ............................................. 69 B. Pandangan Hukum Islam Tentang Jual Beli Kain Gelondongan di Toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung ...................... 71 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................... 75 B. Saran ................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Pada sub bab ini penulis akan menjelaskan

  maksud dari judul skripsi ini, Tinjauan Hukum Islam

  Tentang Jual Beli Kain Gelondongan (Studi kasus di Toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung) guna untuk menghindari kesalahpahaman bagi pembaca dalam memahami judul tersebut.

  istilah-istilah yang perlu dijelaskan itu antara lain: Tinjauan yaitu hasil meninjau; pandangan pendapat

  1 (sesudah, menyelidiki, mempelajari dan sebagainya).

  Hukum Islam merupakan rangkaian dari kata “Hukum” dan kata “Islam”. Kedua kata itu secara terpisah merupakan kata yang digunakan dalam Bahasa Arab dan banyak terdapat dalam Al-

  Qur‟an dan juga dalam Bahasa Indonesia baku. Hukum Islam yaitu seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan atau Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan diyakini

  2 mengikat untuk semua yang beragama Islam.

  Hukum Islam adalah agama yang kmprehensip

  (rah matal lil’alamin) yang mengatur semua aspek kehidupan

  manusia yang telah disampaikan oleh Rosulullah, Muhammad saw. Salah satu bidang yang diatur adalah masalah aturan atau hukum, baik yang berlaku secara individual maupun sosial, atau lebih tepatnya, Islam

  3 mengatur kehidupan bermasrakat.

  1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Edisi kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h. 1060. 2 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqh (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 9. 3 Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer (Bogor:

  Hukum Islam dalam arti fiqih adalah koleksi daya upaya oleh para ahli hukum untuk menerapkan syari‟at atas

  4 kebutuhan masyarakat.

  Jual beli menurut bahasa adalah menukar suatu barang dengan barang yang lain dengan cara yang tetentu

  5

  (akad). Secara singkat pengertian jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar barang atau barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan sesuai dengan

  6 ketentuan yang dibenarkan syara‟ (hukum Islam).

  Kain gelondongan adalah sebuah kain yang masih utuh dan berbentuk gulungan dalam ukuran besar yang belum

  7 dipotong menjadi beberapa bagian.

  Maksud dari judul skripsi ini adalah jual beli yang merupakan tukar menukar secara mutlak, yang ditinjau dari hukum Islam. Dengan demikian yang penulis teliti pelaksanaan jual beli kain gelondongan yang terjadi di toko Warna Agung Bandar Lampung.

B. Alasan Memilih judul

  Ada beberapa alasan yang mendasari di lakukanya penelitian ini adalah:

  1. Alasan Objektif Di toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar

  Lampung yang menjadi objek penelitian, jual beli kain gelondongan masih adanya kesamaran dalam objek atau barang disetiap gelondongan kain yang sering terdapat 4 cacat.

  Amir Syarifudin, Ushul Fiqh, jilid I (Jakarta: Logos Wacana Ilmu , 1997), h. 5. 5 Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2014), h. 278. 6 Khumedi Ja‟far, Hukum Perdata Islam Di Indonesia (Aspek

Hukum Keluarga dan Bisnis ), (Bandar Lampung: Pusat Penelitian dan

Penerbit IAIN Raden Intan Lampung, 2015, h. 140. 7 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia

  2. Alasan Subjektif Pembahasan judul ini sangat relevan dengan disiplin ilmu yang penyusun pelajari d i jurusan Mu‟amalah Fakultas Syari‟ah Iain Raden Intan Lampung.

C. Latar Belakang Masalah

  Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain untuk kelangsungan hidupnya. Hubungan manusia sebagai makhluk sosial ini dikenal dengan istilah

8 Adapun sal

  mu‟amalah. ah satu bentuk mu‟amalah dalam Islam ialah jual beli, yaitu persetujuan dimana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu benda dan pihak lain membayar harga yang telah disepakati keduanya. Dengan kata lain jual beli terjadi apabila dilakukan oleh dua orang atau lebih yang telah rela dan didasari rasa suka sama suka antara masing-masing pihak yang melakukan transaksi tersebut. Tata aturan semacam ini telah lebih dahulu dijelaskan didalam Al-

  Qur‟an Surah An- Nisa ayat 29 :

                 

  Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka

  9 sama suka di antara kamu.

  Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT memperbolehkan jual beli dengan cara yang baik dan tidak bertentangan dengan hukum Islam, dan agama memberi peraturan yang sebaik-baiknya. Yakni jual beli yang terhindar dari unsur gharar, riba, pemaksaan, dan lain 8 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Muamalat (Yogyakarta: UII Press, 2000, h. 11. 9 Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim, Cet. Ke-22 (Jakarta:

  sebagainya. Serta harus didasari rasa suka sama suka antara

  10 masing-masing pihak.

  Dalam hal jual beli, Islam juga telah menetapkan aturan-aturan hukumnya seperti yang telah diajarkan oleh Nabi SAW, baik mengenai rukun, syarat, maupun jual beli yang diperbolehkan ataupun yang tidak diperbolehkan. Dengan perkembangan jual beli yang semakin berkembang ini tentunya pembeli harus lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi jual beli.

  Karena dalam pertukaran tersebut melibatkan dua orang yang berbeda, maka dalam praktiknya penukaran tersebut diharuskan adanya transparansi barang, karena pembeli harus mengetahui harga, barang yang hendak dibelinya. Ada banyak sekali jenis jual beli maupun jenis barang yang diperjualbelikan, salah satunya yaitu jual beli kain di toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung yang berbentuk gelondongan.

  Adapaun praktik yang terjadi pada penjualan kain gelondongan dengan sistem gelondongan pada Toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung pada umumnya dilakukan oleh konsumen sebagai pengusaha konveksi, setelah membeli kain gelondongan tersebut kemudian dibuka bungkusnya dan digelar untuk kemudian dipotong berdasarkan ukuran kaos yang ada. Apabila konsumen tersebut mendapat cacat ringan pada kain maka kaos yang diproduksi oleh konsumen berkurang dan terpaksa membeli

  11 kain eceran sebagai ganti dari kain yang cacat tersebut.

  Hal itu bisa terjadi karena saat jual beli berlangsung penjual tidak bisa memberitahukan secara jelas dengan keseluruhan keadaan kain tersebut apakah terdapat cacat di dalamnya. Karena akan memakan waktu dan biaya bila kain itu harus digelar terlebih dahulu untuk mengetahui keadaan yang di dalamnya. 10 Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1994), h. 278. 11 Juwita, Wawancara dengan penulis, Bandar Lampung 08

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah skripsi ini adalah :

  1. Apakah pelaksanaan jual beli kain gelondongan di toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung menyalahi ketentuan jual beli?

  2. Bagimana pandangan hukum Islam tentang pelaksanaan jual beli kain gelondongan di toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung? E.

   Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui pelaksanaan jual beli kain gelondongan di toko Warna Agung Jl Soekarno

  Hatta Bandar Lampung?

  b. Untuk mengetahui pandangan hukum Islam tentang pelaksanaan jual beli kain gelondongan di toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung? 2.

   Kegunaan Penelitian

  a. Secara teoritis, penelitian ini sangat bermanfaat, karena dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai sistem jual beli yang terus berkembang di masyarakat, serta diharapkan mampu memberikan pemahaman mengenai praktik jual beli yang sesuai dengan hukum Islam.

  b. Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk dipraktikan oleh masyarakat, khususnya bagi toko Warna Agung.

F. Metode Penelitian

  Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara bertahap dimulai dengan penentuan topik, pengumpulan data dan menganalisis data, sehingga nantinya diperoleh suatu pemahaman dan pengertian atas isu

  12 tertentu.

  1. Jenis dan Sifat Penelitian

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research). Dinamakan studi lapangan karena tempat penelitian ini di lapangan kehidupan. Karena itu data yang dianggap sebagai data primer adalah data yang

  13 diperoleh dari lapangan penelitian.

  Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secermat mungkin tentang sesuatu yang menjadi objek,

  14

  gejala atau kelompok tertentu. Dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai kain gelondongan yang dijual dengan sistem borongan, dengan dijelaskan pula pandangan hukum Islam tentang kejadian konteks tersebut.

  2. Data dan Sumber Data

  a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh

  15 langsung dari responden atau objek yang diteliti.

  Dalam hal ini data tersebut diperoleh dari pemilik toko dan pembeli kain pada toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung.

  b. Data Sekunder Data sekunder adalah

  “data yang diperoleh 12 atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada.

  J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif, Jenis Karakteristik dan Keunggulanya (Jakarta: Grasindo, 2008), h. 2-3. 13 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 3. 14 Moh. Nazir, Metode Peneltian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), h. 54. 15 Muhammad Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis (Jakarta:

  Data tersebut diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan penelitian terdahulu yang berbentuk

16 Data sekunder dalam penelitian ini tulisan”.

  diperoleh dari buku-buku yang mempunyai relevansi dengan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini.

3. Populasi dan Sampel a. Populasi

  17 Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

  Karena dalam peenelitian ini pepulasi yang ada yaitu di bawah 100, yang berjumlah 8 orang. Maka sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi yaitu berjumlah 12 orang. Adapun populasi dalam penelitian adalah penjual dan pembeli berjumlah 12 orang, Yang terdiri dari 1 sebagai pemilik, 2 karyawan dan 9 sebagai pembeli.

b. Sampel

   Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

  diteliti. Apabila populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian yang dilakukan merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah populasinya besar, dapat diambil antara 10-15% atau

  18

  15-20% atau lebih. Karena populasinya kurang dari 100 orang maka semua populasi dijadikan sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 orang.

4. Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  1. Observasi Observasi adalah cara dan tekhnik pengumpulan data primer dengan melakukan 16 pengamatan dan pencatatan secara sistematik

  Kaelan, M. S, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat (Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 68. 17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 108. 18

  terhadap gejala atau fenomena yang ada pada

  

19

  objek penelitian. Observasi yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengamatan-pengamatan terhadap pelaksanaan jual beli di Toko Warna Agung Jl Soekarno Hatta Bandar Lampung.

  2. Wawancara (interview) Wawancara adalah kegiatan pengumpulan data primer yang bersumber langsung dari

  20

  respoden penelitian di lapangan (lokasi). Dalam wawancara ini peneliti akan melakukan wawancara dengan responden 1 pemilik toko sebagai penjual, 2 karyawan toko dan 7 pembeli kain sebagai konsumen berdasarkan pada masalah yang dibahas atau di teliti.

  3. Dokumentasi Dokumetasi adalah tekhnik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada objek dalam penelitian ini berupa buku, analisis, yang

  21

  mendukung dalam penelitian. Dokumentasi diperoleh dari pemilik toko.

5. Metode Pengolahan Data 1. Pemeriksaan data (editing).

  Pemeriksaan data atau editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan, karena kemungkinan data yang

  22 masuk terkumpul itu tidak logis dan meragukan.

  Tujuanya yaitu untuk menghilangkan kesalahan- kesalahan yang terdapat pada pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi, sehingga 19 kekuranganya dapat dilengkapi dan diperbaiki. 20 Muhammad Pabundu Tika, Op. Cit. h. 7.

  Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004), h. 86. 21 Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis , (Jakarta: 2014, h. 41-43. 22 Susiadi, Metodologi Penelitian (Bandar Lampung: Pusat

Penelitian dan Penerbitan LP2M Institut Agama Islam Negeri Raden Intan

  2. Sistematika Data (sistemstizing).

  Bertujuan menempatkan data menurut kerangka sistematika bahasan berdasarkan urutan masalah, dengan cara melakukan pengelompokan data yang telah diedit dan kemudian diberi tanda

  23 menurut kategori-kategori dan urutan masalah.

  6. Analisa Data

  Setelah data terhimpun, selanjutnya data dianalisa secara kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, tulisan atau lisan dari orang-orang yang

  24 telah telah diinterview.

  Setelah analisa data selesai maka hasilnya akan disajikan secara deskriptif, yaitu suatu penjelasan dan penginterpretasian secara logis, sistematis. Dari hasil tersebut kemudian ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dengan menggunakan cara berfikir induktif. Cara berfikir induktif adalah metode analisa data dengan cara bermula dari data yang bersifat khusus tersebut, kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum.

  23 24 Abdul Kadir Muhammad, Op Cit. h. 9.

BAB II LANDASAN TEORI A. Jual Beli Menurut Hukum Islam

1. Pengertian Jual Beli

  Perdagangan atau jual beli menurut bahasa berarti

  25 al-

  Hal ini

bai’, al-tijarah, dan al-mudabalah.

sebagaimana firman Allah Swt dalam Q.S. Fathir [35] ayat 29, sebagai berikut:

      …

  Artinya: Mereka mengaharapkan tijarah (perdagangan)

  26 yang tidak akan rugi.

  Jual beli terdiri dari dua kata, yaitu jual dan beli. Kata jual dan beli memiliki arti tolak belakang. Kata jual menunjukkan bahwa adanya perbuatan menjual sedangkan beli adalah perbuatan membeli. Dengan demikian kata jual beli menunjukan adanya dua perbuatan dalam satu peristiwa yaitu satu pihak menjual dan pihak lain membeli, maka dalam hal ini terjadilah hukum jual beli.

  Secara terminologi, terdapat beberapa definisi jual beli yang dikemukakan ulama fiqh, sekalipun substansi dan tujuan masing-masing definisi adalah

  27

  sama. Para ulama memberi definisi tentang jual beli

  28

  sebagai berikut:

  a. Menurut ulama Hanafiyah membagi definisi jual beli ke dalam dua macam, yaitu:

  25 Hendi Suhendi, Fiqh Mu’amalah (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 67. 26 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya , Cet ke-2 (Bandung: Mizan Buaya Kreativa, 2012), h. 438. 27 Nasroen Haroen, Fiqh Mu’amalah (Jakarta: Gaya Media

  Pratama, 2007), h. 111. 28

29 Artinya: Tukar menukar sesuatu yang diinginkan

  ِب ِلاَمْلاُةَل َد اَبُم َوُىَو ٍصْوُصَْمَ ِوْجَو ىَلَع ِلاَمْلا .

  dengan yang sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat.

30 Artinya: Tukar menukar sesuatu yang diinginkan

  صْوُصَْمَ ٍدَّيَقُم ِوْجَو ىَلَع ِلْثِِبِ ِوْيِف ٍبْوُغْرَم ٍءْيَش ُةَلَداَبُم

  dengan yang sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat.

  Dua definisi di atas diambil pengertian bahwa cara khusus yang dimaksud fuqaha Hanafiyah adalah melalui ijab, yaitu ungkapan dari pembeli, dan qabul, yaitu pernyataan menjual dari penjual.

  b. Menurut ulama Malikiyah membagi definisi jual beli menjadi dua macam, yaitu: 1) Jual beli dalam arti umum, yaitu:

31 Artinya: Jual beli adalah akad

  ِةَّذَل ِةَعْ تُم َلاَو َعِف اَنَم ِْيَْغ ىَلَع ِةَض َو اَعُم ُدْقَع َوُهَ ف .

  mu’awadhah

  (timbal balik) atas selain manfaat dan bukan pula untuk menikmati kesenangan.

  Jual beli dalam arti umum ialah suatu perikatan tukar menukar suatu yang bukan kemanfaatan atau kenikmatan. Perikatan adalah akad yang mengikat kedua belah pihak. Sesuatu yang bukan manfaat ialah bahwa benda yang ditukarkan adalah dzat (berbentuk), ia berfungsi sebagai objek penjualan, jadi bukan manfaatnya atau hasilnya.

  Berdasarkan definisi di atas dapat dipahami bahwa inti jual beli adalah suatu perjanjian tukar 29 Adurrahman Al-Jazairy,

  Khitabul Fiqh ‘Alal Madzahib Al- Arba’ah, Juz II (Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiah, 1990), h. 135. 30 Ibid. 31 Syamsudin Muhammad Ar-Raml, Nihayah Al-Muhtaj , Juz III menukar benda atau barang yang mempunyai nilai sukarela di antara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah di benarkan syara‟ dan

  32 disepakati.

  2) Jual beli dalam arti khusus, yaitu:

  ُهَ ف ْوَأ ِةَّذَل ِةَعْ تُم َلاَو َعِف اَنَم ِْيَْغ ىَلَع ِةَض َو اَعُم ُدْقَع َو ُرْ يَغ ٌَّيََّعُم ، ٍةَّضِف َلاَو ٍبَىَذ ُرْ يَغ ِةْيَض َوِع ُدَحَأ ِةَسَي اَكُم

  33 ِوْيِف ِْيََّعْلا

  Artinya: Jual beli adalah akad mu‟awadhah (timbal balik) atas selain manfaat dan bukan pula untuk menikmati kesenangan, bersifat mengalahkan salah satu imbalannya bukan emas dan bukan perak, objeknya jelas bukan utang.

  Jual beli dalam arti khusus ialah ikatan tukar menukar sesuatu yang bukan kemanfaatan dan bukan pula kelezatan yang mempunyai daya tarik, penukaran bukan emas bukan pula perak, benda yang

  34 dapat direalisir dan ada sertifikat (tidak diragukan).

  tidak merupakan utang baik barang itu ada dihadapan pembali mapun tidak, barang yang sudah diketahui

  35 sifat-sifatnya atau sudah di ketahui terlebih dahulu.

  c. Menurut ulama Hanbali jual beli ialah saling menukarkan suatu harta dengan harta dalam bentuk

  36 pemindahan milik dan kepemilikan.

  d. Menurut ulama Imam Syafi‟i memberikan definisi jual beli, yaitu pada prinsipnya, praktik jual beli itu 32 diperbolehkan apabila dilandasi dengan keridhaan 33 Hendi Suhendi, Op. Cit. h. 69. 34 Syamsudin Muhammad ar-Ramli, Op. Cit. h. 372. 35 Hendi Suhendi, Op. Cit. h. 70. 36 Ibid .

  (kerelaan) dua orang yang diperbolehkan mengadakan jual beli barang yang diperbolehkan.

  37 2.

   Dasar Hukum Jual Beli

  Jual beli merupakan akad yang dibolehkan berdasarkan Al- Qur‟an, Sunnah dan Ijma‟ para ulama. Dilihat dari aspek hukum, jual beli hukumnya mubah kecuali jual beli yang dilarang oleh syara‟. Adapun dasar hukum jual beli adalah:

  1. Al- Qur‟an

  a. Surat An-Nisa [4] ayat 29:       

          

  Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.

  38 Ayat ini memberikan penegasan bahwa Allah

  SWT melarang manusia dari memakan harta sesama mereka secara batil, seperti dengan cara menipu, menyuap, berjudi, menimbun barang-barang kebutuhan pokokuntuk menaikan harganya, da beberapa perbuatan lain yang dilarang adalah termasuk diantaranya adalah riba.

  39

  37 Syafi‟I Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan kitab Al

Umm, Terjemahan oleh Imron Rosadi, Amiruddin dan Imam Awaliddin, Jilid II (Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), h. 1. 38 Mahmud Yunus, Op Cit. h. 112. 39 Sayyid Qutbh, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Jilid II (Jakarta: Gema b. Q. S. AL-Baqarah [2] ayat 275:

            

  Artinya :Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

  40 mengharamkan riba.

  Riba adalah mengambil kelebihan kelebihan dari atas modal dari yang butuh dengan mengeksploitasi kebutuhanya. Orang

  • –orang yang makan, yakni bertransaksi dengan riba, baik dalam bentuk memberi ataupun mengambil, tidak dapat berdiri yakni melakukan aktivitas, melainkan seperti berdirinya orang yang dibingungkan oleh setan, sehingga ia tidak tahu arah disebabkan oleh sentuhanya (setan). Orang –orang yang melakukan praktek riba akan hidup dalam situasi gelisah, tidak tentram, sealalu bingung dan berada kepada ketidak pastian, disebabkan karena pikiran mereka yang

  41 tertuju kepada metrei dan penambahanya.

  c. Surat Al-Baqarah [2] ayat 282:

                       

     

  Artinya: Dan ambillah saksi apabila kamu berjual beli, dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi. 40 Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sungguh, hal

  Haji Abdul Malik Karim Amrullah, HAMKA, Tafsir Al-Azhar, Juz V (Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1984), h. 35-36. 41 M. Qurais Shihab. Tafsir Al-Mishbah, Juz. I (Jakarta: Lentera

  itu suatu kafasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan

  42 Allah Maha Mengetahui segala sesuatu

  2. As-Sunnah Sunnah merupakan istilah

  syara’ adalah sesuatu

  dari Rasul Saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, atau

  43

  pengakuan (taqrir). Umat islam telah sepakat bahwasannya apa yang keluar dari Rasul Saw. baik berupa perbuatan, perkataan, atau pengakuan dan hal itu dimaksudkan sebagai pembentukan hukum Islam dan sebagai tuntutan. Serta diriwayatkan kepada kita dengan sanad yang shahih yang menunjukan kepastian atau dugaan yang kuat tentang kebenarannya, maka ia

  44 menjadi hujjah atas kaum muslim.

  Dalam hadist Rasulullah Saw juga disebutkan tentang diperbolehkannya jual beli, sebagaimana hadist Rasulullah yang menyatakan:

  ْنَع

َو ِوْيَلَع ُللها ىَلَص َِّبَِّنلا َّنَا ُوْنَع ُللها َىِضَر ٍعِفاَر ُنْبا ِةَعاَفِر

َّلَس َو ِهِدَيِب ِلُجَّرلا ُلَمَع :َلاَق ؟ ُبِّيَّطلَا ِبْسَكْلا ُّيَا :َلِئُس َم

  45

)مكالحا وحّحصو راّزبلا

هاور(. ٍرْوُرْ بَم ٍعْيَ ب ُّلُك

  Artinya: “Dari Rifa‟ah bin Rafi‟I RA bahwasannya Nabi SAW pernah ditanya, “pekerjaan apa yang paling baik?”, maka beliau menjawab: “pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang baik.” (HR.

  Al-Bazzar dan dianggap shahih menurut Makim).

  Berdasarkan hadist-hadist di atas dapat dilihat 42 bahwa jual beli merupakan pekerjaan yang paling baik, 43 Ibid. h. 598.

  Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh (Jakarta: Pustaka Amam, 2003), h. 18. 44 45 Ibid. h. 42.

  Al Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani, Bulughul Maram Min Adillatil

Ahkam , Terjemahan Achmad Sunarto, Cet. Ke-1 (Jakarata: Pustaka Amani, dengan ketentuan bahwa dalam transaksi jual beli harus diikuti dengan sifat jujur, amanah, dan juga saling ridha.

3. Ijma‟

  Ijma‟ adalah kesepakatan mayoritas mujtahidin diantara umat islam pada suatu masa setelah wafatnya Rasulullah SAW atau hukum syar‟i mengenai suatu kejadian atau kasus.

  Berdasarkan kandungan ayat-ayat Al- Qur‟an dan berdasarkan sabda Rasulullah diatas maka jual beli dan penekunanya sudah berlaku

  46

Dokumen yang terkait

v MOTTO - TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP JUAL BELI BARANG TIRUAN SEPATU MEREK INTERNASIONAL ADIDAS (Studi Kasus Pada Toko Sepatu Feetland Bandar Lampung dan Toko Adidas Mall Boemi Kedaton Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 124

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG RESIKO JUAL BELI SISTEM DROPSHIPPING (Studi di Desa Waringinsari Barat, Kec. Sukoharjo, Kab. Pringsewu) SKRIPSI - Raden Intan Repository

1 1 73

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI BUMBU DAPUR DENGAN CARA COMOT (Studi di Pasar Tugu Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 89

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SEPEDA MOTOR DENGAN CARA DITANGGUHKAN (Studi Pada Masyarakat Desa Pringkumpul Kabupaten Pringsewu) - Raden Intan Repository

0 0 89

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PRAKTIK PENGELOLAAN HOTEL SYARIAH (Studi di G Hotel Syariah Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 103

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI POHON KARET DENGAN SISTEM TANGGUH (Studi Kasus di Desa Tunggal Warga Kec. Banjar Agung Kab. Tulang Bawang) - Raden Intan Repository

0 2 91

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI IKAN DENGAN CARA MEMANCING (Studi Di Pemancingan Flobamora Desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Lampung) - Raden Intan Repository

0 1 102

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI MAKANAN YANG MENGANDUNG ZAT BERBAHAYA (Studi Kasus di Pasar Simpang Pematang Kabupaten Mesuji) - Raden Intan Repository

0 0 89

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG POTONGAN TIMBANGAN DALAM SISTEM JUAL BELI GETAH KARET (Studi Kasus di Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintang) - Raden Intan Repository

0 1 114

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PELAKSANAAN JUAL BELI BENIH PADI SIAP TANAM DENGAN CARA KEPAL (Studi Kasus di Desa Krawangsari Kecamatan Natar) - Raden Intan Repository

0 0 77