BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen - MANAJEMEN SUMBER BELAJAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SDUT BUMI KARTINI KUWASEN JEPARA - UNISNU Repository

  1. Pengertian Manajemen dan fungsi manajemen (a) Pengertian Manajemen

  Adapun pengertian dari manajemen adalahpengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. (Malayu S.P Hasibuan, 2014:01)

  Manusia merupakan unsur yang terpenting dalam seluruh proses administrasi dan manajemen. Yang pada hakekatnya analisis administrasi mempunyai empat sudut pandang yaitu:

  (1) Administrasi dan manejemen dengan berbagai unsurnya (2) Administrasi dengan komponennya (3) Administrasi dilihat dari segi prosesnya (4) Administrasi dengan analisis alur pemikiran yang logis. (Sondang

  P. Siagian, 2012:vii) Sebenarnya pengertian antara administrasi dengan manajemen sangat luas administrasi, sebab manajemen merupakan bagian dan bahkan menjadi inti administrasi. Tetapi ada pula yang mengatakan bahwa admistrasi pengertiannya lebih sempit dengan alasan hanya mencakup kegiatan-kegiatan ketatausahaan, korespondensi, kearsipan, dan sejenisnya. Dengan kata lain jika menejemen sebagai proses penyelengaraan berbagai jenis aktivitas dalam rangka pencapaian suatu tujuan sedangkan administrasi adalah bagian aktivitas menejernnya.

  Pemimpin menguraikan rencana-rencana menjadi kenyataan, membimbing, memotivasi, mengarahkan karena manajer pada hakekatnya sebagai perencanaan, pengorganesasian, pengarahan dan pengawasan.(George R. Terry, 2013:16.).

  Dengan pengertian lain bahwa manajemen sumber belajar adalah salah satu cara pengelolaan atau pengaturan pada pemanfaatan sumber belajar, bagaimana supaya peserta didik itu sadar mau membaca tanpa harus diperintah, dipaksa, untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

  Reformasi pembelajaran merupakan inti dari reformasi pendidikan, jika dilaksanakan serius oleh para peserta didik pembelajaran itu akan menjadi kuncinya(learner centered) guru harus menjadikan siswa supaya dapat belajar dari pengalaman, lingkungan, dan budaya, yang akan mengarah pada perkembangan siswa baik fisik, psikologi, sosial, dan intelektual serta dijadikan pembelajaran pribadi, organesasi, dan sosial(Departement of Curriculum and Instruction

  Development, 2003). (Anmar Navy, 2013:388)

  Pada dasarnya selama ini sumber belajar dalam pembelajaran yang dimaksud hanyalah sebatas perpustakaan sekolah dan buku- buku pembelajaran, padahal reformasi pembelajaran merupakan inti dari reformasi pendidikan. Yangmana peserta didik dalam belajar tidak tetapi belajar dari pengalaman, lingkungan dan budaya yang berkembang dalam kehidupan peserta didik itu sendiri. Dan pendidikan sendiri tidak dapat lepas dari proses belajar yang membutuhkan waktu lama dan melalui proses, untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dengan metode yang lebih mengutamakan praktik dari pada teori. Secara langsung siswa lebih cenderung mengetahui secara konkrit, sehingga dapat menambah wawasan dan cakrawala yang sangat luas.

  Learning is one of the crucial fields of activity that have

benefited from exponential technological development.

  pembelajaran adalah adalah salah satu aktifitas yang terpenting di lapangan, yangmana mempunyai kemanfaatan yang tergantung dari perkembangan tehnologi. According to the reasons for the increasing

  

interest in virtual education distil down Sesuai dengan alasan-alasan

  untuk peningkatan yang menarik didalamnya sebetulnya ada penyaringan pendidikan sampai kebawah to the achievement of one

  

or more of three basic objectdelivery modes objectives;Untuk prestasi

  yang salah satunya diantara tiga dasar obyek yaitu menyampaikan pola obyek yang salah satunya adalah : one to increase access to

  

learning opportunities by enhancing the flexibility of delivery modes

or by eliminating geographic barriers to participation;satu

  meningkatan masuknya kesempatan belajar dengan mempertinggi flexibelitas dalam menyampaikan cara-cara atau dengan hilangnya

  enhance the quality of the learning experience in terms of content or pedagogy and ; three, to enhance institutional efficiency by reducing costs, increasing productivity or increasing market share. kedua

  mempertinggi kwalitas pengalaman belajar yang termasuk dalam bentuk pedagogik, ketiga mempertinggi lembaga yang tepat untuk mengurangi kerugian, peningkatan produktifitas atau peningkatan bagian pemasaran.(Philip O. Ayoo and Jude T. lubega, 2016:01)

  (b). Prinsip-prinsip manajemen Prinsip–prinsip manajemen dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus para mahasiswa yang hendak mempelajari ilmu manajemen. Prinsip-prinsip manajemen secara cepat dan meyakinkan bentuk pelajaran yang diproramkan membantu seseorang untuk menemukan segala sesuatu yang penting dalam manajemen dengan cara merangsang timbulnya minat untuk belajar dan menguji diri.(George R. Terry, 2013:5)

  (c). Fungsi manajemen Fungsi manajeman untuk meningkatkan perkembangan peserta didik dalam berkomunikasi, berbicara, dan berbahasa tentang masalah mengenai hubungan dengan sumber belajar. Yang tujuannya peserta didik agar terbiasa berlatih untuk mengemukakan pendapat, bercerita, memaparkan hasil diskusi ataupun menjelaskan sesuatu kejadian, yang peserta didik rasakan dilihat, dan didengar. Fungsi Manajemen sumber belajar

  Fungsi manajemen sumber belajar sebagai usaha bersama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan organesasi secara efektif dan efesien dengan menggunakan segala sumber daya yang ada, meliputi perencanaan, pengorganesasian, penyusunan personalia, pengarahan dan pengawasan.(Estu Miyarso, 2016)

  Artinya fungsi manajemen sumber belajar sebagai rujukan referensi, menambah wawasan dan pengalaman, meningkatkan kemandirian belajar peserta didik, memperkaya pengetahuan, kreatif dalam problem solving, memunculkan penemuan–penemuan baru, dan berlatih tanggung jawab terhadap tugas.

  Sedangkan fungsi manajemen sendiri menurut George R. Terry(POAC) adalah:( Malayu S.P. Hasibuan, 2014:20)

  (1) Planning (perencanaan):

  Manajer menggunakan logika dan metode untuk memikirkan sasaran dan tindakan.

  (2) Organizing( pengorganesasian):

  dan sumber daya untuk mencapai sasaran organesasi

  (3) Actuating( penggerakan):

  Manajer memastikan bahwa organesasi bergerak mencapai tujuan organisasi.

  (4) Controlling( pengendalian):

  Manajer mengarahkan, mempengaruhi dan memotifasi karyawan untuk melaksanakan tugas yang penting.

  Dalam proses berasosiasi kepada peserta didik untuk untuk mendapatkan pengalaman dan memperbanyak bahkan memperkaya pengetahuan dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar, baik itu pesan, alat, metode atau tehnik, orang ataupun lingkungan.

  Sebab dalam penggunaan sumber belajar disesuaikan dengan tingkat kebutuhan peserta didik, contoh peserta didik menginginkan bahan dari sumber belajar yang sama, hal ini disebabkan adanya kebutuhan peserta didik untuk menguasai kemampuan ataupun ketrampilan dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar akan menambah wawasan yang ilmiah, memperdalam kajian permasalahan, menambah kreatif, dan motivasi yang positif.

  Dengan kata lain bahwa fungsi manajemen sumber belajar adalah kegiatan mengelola, mengatur, memanage tiap orang untuk belajar menampilkan kompetensinya.(Estu Miyarso, 2016)

  Bahwa keberhasilan suatu organesasi untuk mencapai suatu tujuan dan berbagai sasarannya dan efektifitas manajeriial setiap orang yang menduduki jabatan pimpinan sangat tergantung pada kemampuannya berperan selaku motivator yang aktif.

  Agar belajar lebih terarah, manusia membutuhkan sumber belajar yang benar dan tepat sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu tidak sesat dan tidak menyesatkan dengan landasan Al Qur‟an dalam QS.An Nisa‟ 36 yang bunyinya:

  

               

           

             

  

         

     

            

           

      

    

           36. sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan- Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil, dan hamba sahayamu. ( Depag RI,

  2008:145) Sejak bermulaan surah, pembicaraan berputar sekitar wasiat dan nasehat, seperti menguji anak-anak yatim sebelum menyerahkan harta mereka, larangan memberikan harta kepada anak-anak yang belum sempurna akalnya, larangan membunuh diri, petunjuk bagaimana memperlakukan istri, dan cara mendidik istri dengan yang baik atau kekerasan, sambil selalu ingat „Azza wajalla.

  (Ahmad Mustafa Al Maraghi, 2010:39) Beribadah kepada Allah ialah tunduk kepada-Nya, menetapkan kewibawaan dan keagungan–Nya didalam jiwa, takluk kepada maupun perbuatan akan menjadi baik.

  Ibadah ialah ketaklukan kepada sesuatu kekuatan gaib di balik sebab sebab yang kita ketahui, yang kebaikannya kita harapkan dan kejahatannya ditakuti.Kekuasaan ini tidak lain adalah milik Allah, Oleh karena itu, selain Dia bersekutu dengan-Nya didalam kekuasaan itu, berarti orang itu telah menyekutukan-Nya. Jika Allah melarang mempersekutukan sesuatu dengan-Nya, maka larangan mengingkari ada-Nya, maka larangan mengingkari ada-Nya dan ketuhanan-Nya lebih utama. (Ahmad Mustafa Al Maraghi, 2010:40)

  2. Manajemen Sumber Belajar dan Fungsinya Pengertian dari manajemen sumber belajar adalah segala aktifitas perencanaan, pengorganesian, pelaksanaan, pengontrolan, yang mengandung pesan, baik sengaja dikembangkan atau yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau praktik yang memungkinkanterjadinya belajar.(Permendiknas, Tentang S tanda r

  Proses , No. 41:2007)

  Menurut Mudhoffir (1992:9) yang dimaksud dengan manajemen sumber belajar adalah pengembangan instruksional (pesan, lingkungan, orang, alat, media, dan buku cetak/modul) menurut peningkatan efektifitas kegiatan siswa dimana kegiatan belajar di kelas dan pada pusat sumber belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terpadu. Dalam manajemen sumber belajar dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar siswa disini meliputi: (1) Perencanaan pemanfaatan sumber belajar di SDUT Bumi Kartini Jepara.

  Perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan datang. Kegiatan terencana dan terkontrol yang dikerjakan akan memberikan fasilitas untuk mengarahkan instruksional sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif. Definisi yang kedua adalah hubungan antara apa yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas program, dan alokasi sumber.

  Bagaimana seharusnya mengacu padamasa yang akan datang.Perencanaan disini menekankan pada usaha mengisi kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan yang akan datang. Disesuaikan dengan apa yang dicita-citakan pada masa yang akan datang.(Hamzah B. Uno, 2011:1).

  Sedangkan pemanfaatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya proses. cara atau berfaedah untuk orang lain atau pada sesuatu yang menjadi tujuan pembelajaran.(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2012:873). Perencanaan pemanfaatan sumber belajar berarti proses menyeleksi dan menghubungkan antara pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang yang berkaitan dengan sumber belajar. Kawasan pengelolaan untuk perencanaan menurutSeels and Richey(1994:49)dapat digambarkan menjadi 4 kategori yaitu : 1) pengelolaan proyek, 2) pengelolaan sumber, 3) pengelolaan system penyampaian, dan 4) pengelolaan informasi.(Supriyanto, Situni Ibrahim,Syahwani Umar, 2014)

  Perencanaan merupakan suatu pendekatan yang teroganiser untuk memberi uraian bahwa planning mengembangkan rancangan kegiatan hari ini untuk tindakan-tindakan di masa mendatang. (George R. Terry, 2013:46)

  Proyek pembangunan sumber belajar bagi para guru, siswa, orang tua, Planning yang efektif didasarkan pada fakta dan informasi, bukan atas dasar emosi atau keinginan, Fakta-fakta yang relevan dengan situasi yang sedang dihadapi berhubungan erat dengan pengalaman dan pengetahuan seorang manajer. Dibutuhkan cara berfikir yang berefleksi, juga dapat dibantu oleh imaginasi dan forecast.Seorang perencana harus mampu untuk menggambarkan pola kegiatan yang diusulkan itu secara jelas dan gamblang. Sebelum melakukan tindakan, harus siap dahulu dengan rencana yang sudah matang.(George R. Terry, 2013:47)

  Program pelatihan yang baik adalah yang mampu memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik sekaligus menjadi kegiatan keorganesasian yang direncanakan dan dirancang sebagai jawaban atas kebutuhan organesasi yang spesifik.(Agustinus Hermino, 2013;96)

  Perencanaan yang dilakukan merupakan suatu aktifitas yang terstruktur dan melalui upaya pengendalian dan fasilitas pendukung yang memberikan jaminan bahwa aktivitas operasional yang dilakukan telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang ditentukan. Upaya untuk mendukung proses pencapaian perencanaan yang telah ditetapkan oleh SDUT Bumi Kartini Jepara adalah; 1) Penentuan kebijakan pengelolaan dan pengembangan penggunaan sumber belajar dengan memahami pemanfaatan sumber belajar oleh para guru, 2) dibentuk sebuah komite untuk mengexplorasi, menganalisis kondisi dan ketersediaan dalam pengembangan sumber belajar di sekolah dan dimasyarakat, 3)Sekolah mempromosikan proyek-komite sekolah .(Ammar Navy, 2016: 391)

  Pada hakekatnya belajar adalah sebagai proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Belajar sendiri dimulai sejak manusia lahir dari kandungan seorang ibu sampai akhirul hayat.Disamping itu kemampuan manusia untuk belajar merupakan karekteristik yang pentingyang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Pendidikan awal ketika bayi bisa pegang botol, kertas, dapat mengenal orang-orang yang disekelilingnya, orang yang selalu memberikan kasih sayang dan perhatian, setelah dewasa pendidikan itu akan berubah menurut jenjang usia anak.

  Menurut Cronbach (1954),” Learning is shown by change in

  

behavior as result of experience” .(Baharuddin.dan Esa Nur Wahyuni,

  2009:13) Belajar yang baik adalah melalui pengalaman.Sebab pengalaman adalah guru yang paling terbaik.

  Perencanaan yang matang dalam pembelajaran akan menghasilkan pendidikan yang optimal belajar peserta didik.

  Perencanaan pembelajaran dengan menyiapkan segala sesuatunya baik sebelum pembelajaran dimulai sampai pembelajaran selesai jika terprogram maka hasilnya akan baik dan untuk kedepannya akan bertambah baik, sebab kepala sekolah sudah mempersiapkan untuk para pendidik lebih bertangung jawab atas segala usaha dan upayanya dalam persiapan mengajar di kelas.

  Secara Implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang telah diinginkan. Kemauan yang tinggi rasa ingin tahu terhadap pengetahuan akan membangkitkan belajar mandiri. Dengan hasil pembelajaran yang masih belum terpenuhi maka kaca bercermin untuk kegiatan perencanaan yang sudah terlaksana atau yang belum terlaksana adalah memperbaiki perencanaan program yang lalu untuk program yang akan datang.

  Dasar perlunya perencanaan pembelajaran dengan asumsi: 1 untuk memperbaiki kualitas pembelajaran

  2 Untuk merancang suatu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem

  3 Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar 4 pembelajaran diarahkan pada suatu kemudahan 5 pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan 6 sasaran akhir dari perencanaan pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar.(Hamzah B. Uno, 2011:1). (2) pelaksanaan pemanfaatan sumber belajar di SDUT Bumi Kartini Jepara.

  Pelaksanaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012:783) pembelajaran. Sedangkan pemanfaatan artinya berfaedah, jadi arti pelaksanaan pemanfaatan sumber belajar adalah faedah melakukan sesuatu pekerjaan pembelajaran yang dirancang yang berkaitan dengan sumber belajar. Dalam pelaksanaan pemanfaatan sumber belajar pada hakekatnya adalah seorang pendidik atau guru yang sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya. Menurut George R. Terry (2013:17)

  actuating

  pelaksanaan atau yang disebut adalah gerakan aksi yang mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganesasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Kemajuan dan kemunduran suatu pendidikan dipengaruhi oleh beberapa komponen diantaranya adalah :

  1. Dalam membuat tujuan instruksional

  2. Ketika memberikan tujuan pembelajaran 3. mengembangkan strategi pembelajaran 4. penyajian informasi 5. mendorong peserta didik untuk kreatif dalam berfikir Program yang telah dirancang kemudian dilaksanakan dan diterapkan dalam pembelajaran di sekolah akan mampu mendorong peserta didik untuk melaksanakan tugasnya dengan mudah dengan tersedianya sumber belajar yang ada, sehinga dapat memanfaatkannya dengan kriteria yang ada sesuai dengan jenjang pendidikan dan usia peserta didik. Mengajar sambil mendalami karakter peserta didik tidaklah pekerjaan yang mudah ditempuh oleh pendidik. Pada dasarnya mendalami karakter peserta didik tidak hanya menhafal namanya saja akan tetapi latar belakang pendidikan orang tuanya, keadaan ekonomimya, dan sebagainya. Secara otomatis seorang pendidik menggunakan sumber belajar yang mudah diperoleh, harganya terjangkau/murah, dan dapat dimanfaatkan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran.

  Suatu tindakan yang mengacu pada aplikasi atau penerapan ilmu didalam pembelajaran guru baik itu diluar maupun di kelas, sehingga akan terwujud pendidikan yang layak dan konduktif bagi peserta didik itu sendiri. Dalam hal ini, George R. Terry(1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut.Jadi actuating artinya menggerakkan orang- orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif.

  Pelaksanaan/actuating sumber belajar dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar peserta didik pada dasarnya bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa aktifitas operasional sekolah telah sesuai dengan tujuan pelaksanaan yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan peningkatan kemandirian belajar peserta didik SDUT Bumi Kartini Jepara. Pelaksanaan mengacu pada kurikulum

  (3) Evaluasi pemanfaatan sumber belajar di SDUT Bumi Kartini Jepara.

  Berkaitan dengan evaluasi pemanfaatan sumber belajar disini mempunyai arti bahwa akhir dari pembelajaran adalah evaluasi. Jadi evaluasi menurut Michael Scriven ( Aunurahman, 2012:206) adalah penetapan nilai sehubungan dengan fenomena pendidikan yang dimaksudkan untuk penentuan manfaat atau kebaikan relatif dari segala sesuatu yang kita evaluasi, maka makna evaluasi pemanfaatan sumber belajar adalah penetapan nilai dari pemanfaatan sumber belajar itu sendiri.

  Sedangkan menurut Anas Sudijono (1995:1) evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Maka arti evaluasi pemanfaatan sumber belajar adalah suatu tindakan untuk menentukan nilai kemanfaatan sumber belajar sebagai hasil dari pembelajaran.

  Secara khusus dalam pembelajaran dikelas penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik, proses belajar mengajar dan penentuan kenaikan kelas yang ada kaitannya dengan pemanfaatan sumber belajar. Secara langsung penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan apalagi dalam memanfaatkan sumber belajar,pendidik harus dapat memilih sumber belajar yang sesuai dengan mata pelajarannya.

  Evaluasi dalam pendidikan adalah proses atau kegiatan untuk telah ditentukan, atau usaha memperoleh informasi berupa umpan balik/feed back bagi penyempurnaan pendidikan. (Anas Sudijono, 2012:01). Dan fungsi evaluasi secara umum adalah proses setidak- tidaknya memiliki tiga macam fungsi yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan rencana, (3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.(Anas Sudijono, 2012:01).

  Bagi pendidik, secara diktatik evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki lima macam fungsi yaitu : (a) Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha yang telah dicapai oleh peserta didiknya.

  (b) Memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui posisi masing-masing peserta didik ditengah- tengahkelompoknya. (c) Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik.

  (d) Memberikanpedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya (e) Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah

  Programpengajaran yang telah ditentukan telah dapatdicapai.(Anas Sudijono, 2012:12).

  Dengan adanya tindakan kebiasaan yang dilakukan setiap hari, peserta didik akan muncul minat membaca yang termotivasi dengan support guru/pendidik, rasa percaya diri, respon terhadap tugas, metode lingkungan mendukung, maka akan nampak belajar mandiri atau yang disebut independent learning. Belajar tidak harus dikomando, atau diperintah, tidak ada paksaan atau tekanan, namun kesadaran diri pribadi dari peserta didik.

  Evaluasi hasil belajar peserta didik berarti kegiatan menilai proses dari hasil belajar siswa, baik yang berupa kegiatan kurikuler, kokulikuler, maupun ekstra kurikuler. Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta didik dalam menguasai materi ajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah

  

,

  ditetapkan.(Agustinus Hermino 2013:172)) Berdasarkan tujuan penilaian hasil belajar, ada beberapa fungsi penilaian yang dapat dikemukakan antara lain adalah:(1) fungsi selektif,

  (2) Fungsi Diagnostik, (3) fungsi penempatan, (4) fungsi pengukur

  2013:17)

  keberhasilan program.(Agustinus Hermino Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa aktifitas pendidik atau guru adalah sebagai perencana, pelaksana, pengevaluasi yang akan muncul peserta didik/siswa akan memiliki kemandirian belajar yang didukung oleh : 1) belajar kelas penuh. 2) belajar kelas kolaboratif, 3) aktifitas belajar mandiri.

  Pengertian sumber belajar, fungsi sumber belajar dan macam–macam sumber belajar.

  Sumber belajar adalah: segala sesuatu yang mengandung pesan, baik sengaja dikembangkan atau yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau praktik yang memungkinkan terjadinya belajar.(Permendiknas No. 41:2007)

  Sedangkan sumber belajar menurut Sudjana (1989) dapat dimaknai secara sempit dan luas, secara sempit sumber belajar terfokus pada bahan- bahan cetak, sedangkan secara luas mencakup berbagai macam sumber daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung.(Abdul Muis, 2012: 20)

  Sumber belajar dikemukakan oleh Association for Educational

  

Communication and Technology , AECT, (1997) yaitu berbagai sumber

  baik berupa data, orang, dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. AECT mengelompokkan komponen pada pesan, orang, bahan, alat, prosedur dan lingkungan.(B.P.Sitepu, 2014:19) Sumber belajar dalam pendidikan Islam yang pertama berupa pesan.

  Dan pesan tersebut ada pada isi Al-Qur‟an. Sebab Al-Qur‟an merupakan pesan Allah Swt. secara langsung dan dibawa oleh rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad Saw. lantaran malaikat Jibril. Sebagaimana telah dijelaskan dalam QS. An Nisa‟ 105 yang berbunyi:

  

           

                   

  105."Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat". Ayat ini kembali kepada persoalan semula yang berbicara tentang orang- orang munafik, yang diselingi dengan berbagai persoalan yang berkaitan dengan mereka, sampai pada uraian tentang kewajiban menindak tegas, bahkan memerangi mereka yang terang–terangan keluar dari Islam, hingga ancaman bagi mereka yang berdalih tertindas karena enggan hijrah dan berjihat.(M Qurash Shihab, 2011:698)

  Selain itu ada lagi salah satu pesan Nabi Musa kepada kaumnya yang terdapat pada QS. Ibrahim 6 yakni:

       

                 

                             

                

  6. dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Fir'aun dan) pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu; dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari Tuhanmu".

  Ayat ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan perintah Allah ingatkanlah mereka tentang “hari–hari Allah”. Sebagaimana Musa

melakukannya dan ingatkanlah umatmu bahwa apa yang dialami oleh Bani Israel jauh lebih berat daripada apa yang dialami umat Islam alami.(M Qurash Shihab, 2011:326)

  Sumber belajar yang kedua berupa orang/manusia. Manusia atau orang adalah salah satu sumber daya yang digunakan untuk kemanfaatan pembelajaran. Bukti orang atau manusia bahkan kita sebut nara sumber adalah faktor yang dominan dalam pendidikan. Pengetahuan yang dimiliki seseorang walaupun sedikit atau sepatah kata yang diajarkan pada orang lain akan lebih bermanfaat dan bisa berkembang jika diamalkan, sebab ilmu tidak hanya sekedar sebagai pajangan, namun sebagai aplikasinya kehidupan untuk mencapai kebahagiaan dunia maupun akherat, sesuai dengan Hadits Nabi yang bunyinya adalah:

  

ا د م ع ت م ب ذ ك ا ي ى ب ه ع ا و ث د ﻮ ﺣ ت ي ا و ل و ي ى ع ا و غ ل ب

ﻮﻤھ ح ﺰ ﺟ و ﻻ ل ا ء و ب ت ي ل ف ا )ى خ ا ر ب ﻻ و ر (ر ا ى ل ا ه م ي د

  Sampaikanlah dariku, walaupun satu ayat dan ceritakan tentang kaum Bani Israil karena yang demikian itu tiada dosa. Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka bersiaplah tempatnya di Neraka. (Syarah An Nawawi, 784 H:529).

  Yang menjadi ukuran pendidikan itu berkwalitas atau tidak tergantung sumber daya manusianya dalam mentransfer ilmu pengetahuannya kepada peserta didik. Sehingga tidak berat tugas guru karena dibantu oleh orang tua dan masyarakat.Sehingga orang/manusia dapat menjadikan peserta didik menjadi insan yang kamil dengan berbobot ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Selain menjadi pendidik, orang/manusia juga sekaligus menjadi pemimpin bagi umat Islam yang berkewajiban mendidik, didik terarah dan terkontrol sampai ke jenjang keberhasilan dalam kehidupannya.

  Sumber Belajar yang ketiga adalah media. Media adalah salah satu sumber belajar yang sangat mempengaruhi jalannya pembelajaran. Sebab media adalah sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa gambar, tayangan film, foto dan lain-lain. Dalam pembelajaran ini sebagai contoh yang peneliti ambil adalah gambar untuk menciptakan peserta didik mandiri dalam sholat berjama‟ah, peserta didik mampu menyerap penjelasan gurunya tentang gambar pembelajaran sholat berjama‟ah lewat penayangan film untuk peserta didik yang usianya Sekolah Dasar. Hal ini dijelaskan dalam salah satu Hadits yang berbunyi: ا

  ء ز ج ﻲھ ت س ﺐ ﺨ ﻣ ح ا ص ﻻ ة ه م ل ا ﻼ ﺠ ﻣ ة ص ﻻ

  Artinya:”Shalat jamaah itu lebih utama 25 kali lipat daripada salat seorang sendirian”.(Ringkasan Shahih Muslim yang diriwayatkan Al Bukhori nomor hadits 648, 2003:189)

  Bahwa melaksanakan sholat jama‟ah pahalanya sangat besar dan merasakan kebersamaan dalam beribadah suatu bukti umat Islam syiar.

  Ibadah, sebagaimana dikemukakan ketika menafsirkan al- Fatihah, bukan hanya sekedar ketaatan dan ketundukan, tetapi juga suatu bentuk ketundukan dan ketaatan yang mencapai puncaknya karena adanya rasa keagungan dalam jiwa seseorang terhadap siapa yang kepadany dia mengabdi, serta sebagai dampak dari keyakinan bahwa pengabdian itu tertuju kepada yang memiliki kekuasaan yang arti hakikatnya tidak terjangkau. Begitu lebih kurang tulis Syaikh Muhammad Abduh.

  Perintah ibadah dalam ayat bukan saja ibadah ritual atau juga dikenal ibadah mahdhah, yakni ibadah yang cara, kadar waktunya ditetapkan oleh Allah dan Rasul, seperti shalat, zakat, puasa dan haji, tetapi mencakup segala macam aktifitas yang hendaknya dilakukan demi karena Allah Swt. Ibadah yang dimaksud adalah

                         

  162. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.(Depag RI, 2005:119) Sementara ulama‟ memahami perintah ibadah ini dalam arti taukhid praktis, dimana-mana amal kebajikan merupakan buah dari keyakinan kalbu atas keesaan Allah Swt.

  Sumber belajar yang keempat berupa alat. Alat adalah sesuatu yang digunakan untuk proses pembelajaran sehingga meringankan para pendidik untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Ketika Rasulullah diberikan wahyu yang pertama oleh malaikat Jibril, pada awalnya tidak bisa apa–apa, sehingga belum sempat menulis dengan kertas. Itupun Rasulullah awalnya juga tidak dapat membaca, dengan demikian dengan lantaran pena sekarang ilmu pengetahuan dapat dicatat dan dikembangkan, hal ini sesuai dengan ayat Allah Swt surat Al-Alaq 4-5 yang berbunyi:

          

       

  

  Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.( Tafsir Jalalain, 96:4)

  ( م ل ع ى ذ ل ا ) “yang mengajari,”yakni menulis ( م ل ق ل ا ب )”dengan pena”, orang pertama kali menulis pena adalah Nabi Idris.

  Dan kata (م ل ع ) “ Dia mengajari, (ن س ا و ل ا ا ) “manusia yakni jenis manusia (م ل ع ي م ل ا م ) “apa yang tidak diketahuinya,” yaitu sebelum mengajarinya hidayah manusia, membuat kreasi, dan lain sebagainya. (Tafsir Jalalain, 2012:963)

  Yang kelima adalah sumber belajar berupa lingkungan. Lingkungan adalah faktor utama yang menjadikan peserta didik terarah yang positif atau yang negatif bahkan lebih jahat. Lingkungan masyarakat yang dominan baik tidak ada problem, namun lingkungan yang dominan negatif dampaknya akan cepat atau lambat mempengaruhi peserta didik secara langsung. Bahkan ajarannya akan menyesatkan apabila peserta didik tidak mempunyai landasan agama yang kuat. Sesuai dengan hadits yang bunyinya:

  

ملعلا ضبقي نكلو سا ّ◌نلا نم هعزتني اعازتنا ملعلا ضبقي ﻻ ل ّ◌ جو ز ّ◌ع ﻞـــــﻟها

ن ّ◌ ا اولئسف ﻻ اه ّ◌ج اسؤور سا ّ◌نلا ذخ ّ◌تا املاع كرتي مل ااذ ى ّ◌تحﻼـــــــــﻌﻠﻣاء ضﺐــــــــــﻘﺑ(ﻊــــــــــــﻠﻴﻫ قف ّ◌تم(و ّ◌لضاو او ّ◌لضف ملعريغب اوتفاف

  “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla tidak menghilangkan ilmu (keislaman) dengan cara mencabutnya dari dada umat manusia , tetapi Allah menghilangkan ilmu(keislaman) dengan mewafatkan para ulama, sehingga tidak ada ulamapun yang tertinggal . Kemudian orang-orang mengangkat pemimpin – pemimpin yang bodoh, lalu mereka ditanya, lalu mereka berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka tersesat dan menyesatkan.”(HR.Bukhori Muslim, 2003:532)

  Lingkungan yang telah disediakan oleh Allah untuk kemanfaatan manusia di muka bumi, supaya manusia sendiri dapat memanfaatkan dengan sebaik–baiknya, demi kemaslahatan umat Islam di dunia ini.

  Sedangkan sumber belajar yang keenam adalah buku–buku cetak. Buku–buku cetak yang dimaksud disini adalah buku–buku yang dapat menunjang pembelajaran peserta didik dan mampu membantu dalam proses mengajar pendidik untuk peserta didik. Buku–buku cetak adalah penunjang keberhasilan pendidikan secara langsung maupun tidak langsung. Sebab peserta didik usia Sekolah Dasar cenderung senang dengan motif–motif buku yang bergambar warna karena akan muncul stimulus untuk membaca, sehingga peserta didik akan ada minat membaca dengan buku cetak yang berwarna dan bergambar.Ayat yang menunjukkan hal itu sebagai contoh buku cerita adalah kisah Raja Abrahah dengan burung Ababil:

                                    

  1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?

  2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? Yang dimaksud dengan tentara bergajah ialah tentara yang dipimpin oleh Abrahah Gubernur Yaman yang hendak menghancurkan Ka'bah. sebelum masuk ke kota Mekah tentara tersebut diserang burung-burung

  Ia membangun sebuah gereja besar di kota Sari‟a untuk mengalihkan orang-orang yang pergi mengerjakan ibadah haji di kota Mekkah.

  Kemudian ada seseorang yang membuang kotoran di dalamnya., serta melumuri bagian kiblatnya dengan kotoran sebagai penghinaan atas tindakan Abrahah.

  Maka Abrahah itu bersumpah untuk menghancurkan ka‟bah. Ia pun datang ke Mekkah dengan membawa pasukan yang mengendarai gajah, padabagian depan gajah-gajah itu adalah gajah yang bernama Mahmud, Ketika mereka berjalan menuju ka‟bah untuk menghancurkannya lalu Allah mengirimkan kepada mereka burung Ababil untuk menggagalkan tujuan jahat Raja Abrahah.(Jalalain, 2012:999)

  Bahwa makhluk Allah swt bertingkat tingkat. Tingkat terendah dari makhluk yang dapat dijangkau oleh panca indera kita adalah benda tak bernyawa, kemudiantumbuh tumbuhan, kemudian binatang dan terakhir manusia. Tingkat tinggi dari benda tak bernyawa yakni yang dapat tumbuh walau sedikit mendekati tingkat terendah dari tumbuhan, sedang tingkat tertinggi dari tumbuhan yang dapat merasa,mendekati tingkat terendah dari binatan. Manusia adalah tingkat tertinggi dari bunatang karena manusia memiliki rasa, gerqak dan dapat mengetahui. Binatang yang mempunyai kecerdasan adalah binatang yang termulia dan dalam hal ini manusia yang memiliki kecserdasan lagi berfikir dan memanfaatkan potensinya adalah yang termulia.Alat untuk tahu adalah pendengaran penglihatan, akal dan alat untuk merasa adalah hati. (Quraish Syihab,

                                          

            

  78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(Depag RI, 2005:220) Binatang yang tidak memiliki pendengaran, penglihatan dan tidak juga memiliki akal adalah binatang yang paling buruk. Manusia yang tuli atau tidak menggunakan pendengarannya, bisu tidak dapat bertanya atau menyampaikan informasi dan tidak berakal. Dalam arti tidak mampau secara mandiri berfikir dan dan juga tidak mampu menerima hasil pikiran orang lain adalah manusia seburuk-buruknya. Bahkan lebih buruk binatang yang tidak memiliki potensinya sebanyak yang dimiliki manusia.(Quraish Syihab, 2002:415).

  2. Fungsi sumber belajar Fungsi sumber belajar tidak lain diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Sebagai tempat mencari bahan referensi (2) Sebagai pusat membaca guna menambah pengetahuan dan kecakapan.

  (3) Sebagai tempat mendorong, membiasakan siswa belajar secara mandiri.

  (4) Sarana edukatif, informative, riset, dan rekreatif.

  3. Macam-macam sumber belajar

  (software), alat (device/hard ware), tehnik dan sesuatu yang bisa mendukung dengan pembelajaran.(Arief S. Sadiman, 2012:5) Namun jika ditinjau dari jenisnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu; sumber belajar yang dirancang (learning resource by

  design ) yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan

  pembelajaran, contohnya modul, buku pelajaran, sedangkan yang kedua adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resource by utilization) yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, contoh pejabat pemerintah, pemuka agama, olahragawan, museum, dan kebun binatang.

  4. Kriteria memilih sumber belajar antara lain: (1) Ekonomis, tidak harus bernilai mahal (2) Mudah diperoleh, tidak memerlukan pengelolaan yang sulit (3) Praktis, dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instrusional (4) Sesuai dengan tujuan, mendukung proses pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motifasi dan minat belajar siswa.(Estu Miyarso,

  2016) Jenis-jenis sumber belajar menurut Assosiation For Education and

  Technology(AECT) dapat dikategorikan menjadi enam yaitu tempat atau

  lingkungan, benda, manusia, bahan, buku, dan peristiwa (Samsuri, 2012:3). Pendapat lain sumber belajar terdiri atas empat kategori yaitu berupa benda, karya ilmiah, manusia dan lingkungan (Ningrum,

  Sebagaimana telah disebutkan diatas, bahwa pengertian jenis sumber belajar sangat luas tidak hanya berupa buku–buku pembelajaran atau perpustakaan, namun termasuk lingkungan sekolah, masyarakat yang sebenarnya kaya akan ilmu pengetahuan, yang secara langsung dapat dibuktikan sebab dikunjungi langsung, dilihat, dan dianalisis atau dikaji kebenarannya secara mutlak apa adanya. Disitu guru atau pendidik harus dapat memilah-milah dan menentukan sumber belajar yang sesuai.

  5. Prinsip-prinsip sumber belajar dalam pembelajaran Perhatian dan motivasi merupakan dua aktifitas yang dapat dikembangkan oleh seorang pendidik yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran.Sebab untuk menumbuhkan perhatian diperlukan adanya motifasi. Pada hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada dasarnya hasil belajar meningkat apabila peserta didik memiliki motifasi yang kuat untuk belajar.

  Perhatian sangat dibutuhkan para peserta didik akan haknya. Peserta didik akan merasakan kasih sayang seorang pendidik. Beberapa prinsip belajar yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran yaitu:

  a. Prinsip perhatian dan motivasi

  b. Prinsip transfer dan retensi

  c. Prinsip keaktifan

  d. Prinsip keterlibatan langsung

  e. Prinsip pengulangan

  f. Prinsip tantangan h. Prinsip perbedaan individual.(Aunurrahman, 2012:114) Jika sesuatu kegiatan belajar peserta didik diperhatikan. Motivasi sebagai suatu kekuatan yang mampu mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktifitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

  Berhasil tidaknya pembelajaran tergantung nahkodanya, yaitu guru atau pendidik. Hanya dengan motifasi peserta didik dapat tergerak hatinya untuk belajar bersama teman-temannya yang lain (Djamarah (2006:148). Faktor-faktor yang mempengaruhi sumber belajar diantaranya adalah :

  a. Perkembangan tehnologis

  b. Nilai budaya setempat

  c. Keadaan ekonomi

  d. Keadaan pemakai (jumlah kematangan, latar belakang, pengalaman, motivasi, tujuan, menarik dan sebagainya). (Estu Miyarso, 2016)

  1. Kemandirian belajar Kemandirian dalam belajar peserta didik Sekolah Dasar antara

  Pengertian Kemandirian belajar dapat disebut juga belajar mandiri (Independent learning) yaitu belajar kelas penuh (full-class) dan belajar kolaboratif dapat diperkaya dengan aktifitas belajar mandiri.(Mel siberman,2002:182)

  Ada kemungkinan yang lain bahwa konsep belajar aktif itu lebih dari 2400 tahun yang lalu Confucius menyatakan: (1) What I hear, I forget (apa yang saya dengar,saya lupa.)

  (3) What I do, I understand (apa yang saya lakukan, saya faham) Mel Silberman telah memodifikasi dan memperluas pernyataan Confusius tersebut menjadi apa yang ia sebut belajar aktif.(Mel siberman, 2002:1)

  2. Karakteristik peserta didik Sekolah Dasar Pengertian karakteristik peserta didik adalah: aspek–aspek atau kwalitas perseorangan siswa seperti bakat, motifasi, dan hasil belajar yang telah dimilikinya.Tujuan dan karakteristik bidang studi biasanya dihipotesiskan memiliki pengaruh utama pada pemilihan strategi , pengorganesasian, pembelajaran, kendala dan karakteristik bidang studi pada pemilihan strategi pengelolahan.(Hamzah B. Uno, 2012:20)

  Landasan yang berguna sekali dalam mempreskripsikan strategi pembelajaran, yang kendalanya adalah keterbatasan sumber-sumber seperti waktu, media, personalia, dan uang.

  3. Faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat kemandirian belajar: a. Faktor-faktor yang mendukung intern pada kemandirian belajar peserta didik adalah : minat, matifasi, sikap dan kebiasaan belajar b. Faktor-faktor ekstern yang mendukung pada kemandirian belajar peserta didik: lingkungan

  (1) Motivasi Pengertian motivasi dan jenisnya.

  Pada pembahasan motifasi, tentunya tidak lepas dengan adanya kebutuhan dan kepentingan individu. Banyak faktor yang turut berpengaruh terhadap pergeseran nilai, diantaranya yang menonjol adalah gerakan emansipasi wanita, pendidikan wanita yang semakin meningkat dan pertimbangan ekonomi. Kesiapan untuk memulai melakukan rangkaian kegiatan dalam suatu perilaku .(Hamzah B. Uno, 2015:63)

  Motivasi menurut Jerald Greenberg adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Dan menurut Arthur Gates, motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu.( Djaali.2013:101)

  Dalam pembelajaran tidak akan lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi sumber belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam belajar itu sendiri. Keduanya saling berhubungan dan berkaitan, karena keduanya sebagai penunjang dalam keberhasilan pendidikan yang sangat optimal.Perubahan sikap dan perilaku seseorang akan mengubah secara langsung karakter manusia, karena adanya perkembangan fisik maupun psikologisnya.

  Motivasi yang berprestasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan dalam belajar. Secara umum kedudukan wanita tidak ada bedanya dengan kaum laki-laki, layak, sama halnya dengan laki-laki yang tidak ada batasnya, diberi kesempatan untuk berkarya, mencipta sesuatu. Persamaan hak sekarang sama, bahkan pendidikan anak ditentukan oleh kemampuan dari seorang ibu, selama di rumah adalah peran wanita sebagai penunjang pendidikan putera-puteri mereka, berhasil tidaknya pendidikan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh karakter dan pendidikan orang tua juga. Wanita karir sekarang sudah banyak, buktinya kepala pemerintahan, perwira, pejabat, lembaga- lembaga pendidikan yang pada hakekatnya sudah mapan dengan keberadaan kemampuan wanita, baik dari segi ketrampilan, kecakapan kedisiplinan. Sekarang didunia modernisasi tidak ada kesenjangan pendidikan antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh pendidikan bagi para warga yang diraih para wanita di bidang pendidikan adalah keinginan memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya dengan berkarya dalam berbagai bidang yang sesuai dengan ketrampilan dan pengetahuan yang dimilikinya. Disini ada faktor nilai sosial budaya yang sangat bersifat situasional yang mutlak perlu perhatian.

  Gardner(1985:10) suggests that motivation :Refers to the effort

  

motivation. The motivated expends effort towards the goak, bahwa

  motifasi mengacu upaya tindakan yang lebih kuat but the

  

individual expending effort is not necessarily motivated tetapi

  individu mengeluarkan usaha yang belum tentu termotivasi. Many

  

attributes of the individual such as compulsiveness, desire to please

  

a teacher or parexaminations, or the parent, a high need to achieve

plus individual keinginan untuk menyenangkan seorang guru

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - IMPLEMENTASI RELIGIOUS CULTURE IN SCHOOL DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD UT BUMI KARTINI JEPARA - STAIN Kudus Repository

0 1 11

IMPLEMENTASI RELIGIOUS CULTURE IN SCHOOL DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD UT BUMI KARTINI JEPARA - STAIN Kudus Repository

1 1 65

IMPLEMENTASI RELIGIOUS CULTURE IN SCHOOL DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD UT BUMI KARTINI JEPARA - STAIN Kudus Repository

0 0 8

IMPLEMENTASI RELIGIOUS CULTURE IN SCHOOL DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD UT BUMI KARTINI JEPARA - STAIN Kudus Repository

0 1 107

BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Bimbingan dan Konseling - MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X MA AL-HIKMAH KAJEN MARGOYOSO PATI - STAIN Kudus Repository

0 0 46

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA PESERTA DIDIK DI SMA KEMALA BAYANGKARI KOTA BUMI LAMPUNG UTARA - Raden Intan Repository

0 1 151

BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan - MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SD ISLAM AZ ZAHRA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 48

BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) - PERAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI JEPARA - STAIN Kudus Repository

0 8 44

BAB II LANDASAN TEORI 1. Konsep Manajeman Strategi A. Definisi Manajemen Strategi - ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI MAN 1 PATI) - STAIN Kudus Repository

0 0 29

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen - BAB II LANDASAN TEORI

0 0 29