BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Diri a. Pengertian Percaya Diri - PENINGKATAN PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR MATERI PERJUANGAN PARA TOKOH PEJUANG MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DI KE
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Percaya Diri a. Pengertian Percaya Diri Percaya diri merupakan salah satu dari 18 karakter yang sedang
dibangun di setiap jenjang sekolah. Desmita (2009: 164) percaya diri adalah konsep diri. Konsep diri yang dimaksud adalah gagasan,tentang diri sendiri yang mencakup keyakinan, dan penilaian seseorang terhadap diri sendiri sebagai pribadi, cara merasa diri sendiri, cara menginginkan diri sendiri menjadi manusia yang diharapkan. Aunurrahnan (2011: 184) percaya diri merupakan salah satu kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan mental dalam proses pembelajaran.
Rasa percaya diri muncul ketika seseorang akan melakukan atau terlibat di dalam suatu aktivitas tertentu dimana pikiranya terarah untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkanya. Adywibowo (2010: 40) menyatakan bahwa rasa percaya diri (self confidence) adalah keyakinan seseorang akan kemampuan yang dimiliki untuk menampilkan perlaku tertentu atau untuk mencapai target tertentu. Kepercayaan diri adalah bagaimana kita merasakan tentang diri kita sendiri, dan perilaku kita akan merefleksikannya tanpa kita sadari.
7 Purwanto (2010: 122) percaya diri adalah the self, adalah individu sebagaimana dipandang atau diketahui dan dirasakan oleh individu itu sendiri. The self berarti meliputi semua penghayatan, anggapan, sikap dan perasaan-perasaan baik yang disadari maupun yang tidak disadari, yang ada pada seseorang tentang dirinya sendiri. The self yang ada pada tiap-tiap manusia mengandung dua hal yaitu:
1) Self picture, yakni menghayati; dan perasaan-perasaan seseorang tentang dirinya sendiri yang disadari 2) Perasaan-perasaan dan sikap-sikap seseorang tentang dirinya sendiri yang tidak disadari. Tentu saja di antara keduanya terdapat tingkatan-tingkatan yaitu benar-benar disadari, agak disadari, kurang disadari, dan tidak disadari.
Berdasarkan pengertian menurut pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa percaya diri adalah sikap positif serta keyakinan pada kemampuan diri sendiri yang dimiliki oleh seorang individu untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan dan merasa puas terhadap dirinya.
b. Ciri-ciri Percaya Diri
Percaya diri dimiliki oleh setiap orang, tak terkecuali anak- anak. Ciri-ciri anak yang percaya menurut Adywibowo (2010: 40) yakni:
1) Tidak terlalu bergantung dengan orang lain, artinya bahwa pada saat siswa mengerjakan soal atau tugas yang diberikan oleh guru maka siswa tersebut mampu menyelesaikanya secara mandiri. 2) Mudah berkomunikasi, artinya seorang siswa dikatakan percaya diri ketika siswa tersebut mampu bersosialisasi dengan siswa yang lain dan mudah untuk bergaul. 3) Membantu orang lain, ketika seorang siswa membantu siswa yang lain maka dapat dikatakan siswa tersebut mempunyai sikap percaya diri karena mampu dan yakin dengan kemampuanya.
c. Karakteristik Individu yang Memiliki Kepercayaan Diri
Fatimah (Rosita, 2007:7) individu yang memiliki kepercayaan diri yang proporsional, diantaranya adalah: 1) Percaya akan kemampuan diri sendiri, sehingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun rasa hormat dari orang lain. 2) Tidak terdorong untuk menunjukan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok.
3) Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain. 4) Punya kendali diri yang baik (tidak moody dan emosi stabil).
5) Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung pada bantuan orang lain).
6) Mempunyai cara pandang positif terhadap orang lain, diri sendiri, dan situasi diluar dirinya.
7) Memiliki harapan-harapan yang realistik, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud mampu untuk melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.
2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan salah satu pencapai hasil belajar siswa dalam aspek kognitif. Menurut Arifin (2013: 12), mengemukakan bahwa kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu
prestatie. Kemudian dalam Bahasa Indonesia menjadi prestasi yang
berarti hasil usaha. Istilah prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar adalah hasil yang dapat dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap. Seorang siswa yang telah melakukan kegiatan belajar, dapat diukur prestasinya setelah melakukan kegiatan belajar tersebut dengan menggunakan suatu alat evaluasi.
Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar. Fungsi utama prestasi belajar menurut Arifin (2013: 12), antara lain: 1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa.
2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan (couriosity ) dan merupakan kebutuhan umum manusia”. 3) Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi siswa dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.
4) Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.
Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan.
Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan siswa di masyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat.
5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Pada proses pembelajaran, siswa menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran.
b. Indikator Prestasi Belajar
Prestasi belajar meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa (Syah, 2011: 216). Indikator prestasi belajar ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel 2.1 Jenis dan Indikator Prestasi Belajar Ranah/Jenis Prestasi IndikatorRanah Kognitif:
1. Dapat menunjukkan
1. Pengamatan
2. Dapat membandingkan
3. Dapat menghubungkan
2. Ingatan
1. Dapat menyebutkan
2. Dapat menunjukkan kembali
3. Pemahaman
1. Dapat menjelaskan
2. Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri
4. Aplikasi/penerapan
1. Dapat menjelaskan
2. Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri
5. Analisis (Pemeriksaan
1. Dapat menguraikan dan pemilihan secara
2. Dapat mengklasifikasikan teliti)
6. Sintesis (Membuat
1. Dapat menghubungkan panduan baru dan utuh) materi-materi, sehingga menjadi kesatuan baru
2. Dapat menyimpilkan
3. Dapat menggeneralisasikan
(Syah, 2011: 217)
c. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
Kegiatan belajar memiliki beberapa faktor, diantaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Slameto (2013: 54) yaitu:
1) Faktor Internal
a) Faktor jasmani Faktor jasmani meliputi faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh. Faktor kesehatan berarti keadaan yang sehat, proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Faktor cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.
b) Faktor psikologis Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar antara lain : inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kelelahan. 2) Faktor Eksternal
a) Faktor keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga. b) Faktor sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencangkup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
c) Faktor masyarakat Faktor masyarakat yang mempengaruhi belajar mencangkup kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. (Slameto, 2013:60) 3.
Ilmu Pengetahuan Sosial a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial, disingkat IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional pada kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan dalam jenjang pendidikan dasar dan menengah (Sapriya, 2008:5).
Menurut Somantri dalam Sapriya (2008: 9) pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan gabungan dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,hukum, dan budaya. Ilmu pengetahuan sosial ini mengkaji hubungan manusia dengan lingkungan masyarakat.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa IPS merupakan suatu ilmu yang menjelaskan tentang keadaan sosial yang ada di muka bumi yang mencakup geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi (Trianto, 2010: 171).
b. Tujuan mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental yang positif terhadap segala ketimpangan yang terjadi, dan tampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri, maupun yang menimpa masyarakat (Trianto, 2010: 176). Menurut Depdiknas (2007: 18) mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global.
4. Model Pembelajaran Course Review Horay a. Pengertian Model Pembelajaran Course Review Horay
Course Review Horay adalah model pembelajaran inovatif
yang dikemas dalam bentuk permainan. Shoimin (2014: 54) mengatakan bahwa pembelajaran Course Review Horay merupakan salah satu pembelajaran kooperatif, yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Pembelajaran ini merupakan suatu pengujian terhadap pemahaman konsep siswa menggunakan kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan jawabannya. Huda (2014: 113) Course Review Horay merupakan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak “horee!!” atau yel-yel lainnya yang disukai. Model pembelajaran dapat diterapkan pada pembelajaran IPS. Pada
Course Review Horay
proses pembelajaran guru bertindak sebagai fasilitator sedangkan siswa bekerja dalam kelompok.
Langkah-langkah penerapannya dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2) Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi. 3) Memberikan kesempatan pada siswa untuk tanya jawab. 4) Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/ 16/ 25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa. 5) Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan. Kalau benar (√) dan salah diisi tanda silang (x). 6) Siswa yang sudah mendapat tanda (√) vertikal atau horisontal atau diagonal harus berteriak horay atau yel-yel lainnya. 7) Nilai siswa yang dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh.
8) Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering memperoleh “Horay”.
b. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dari model pembelajaran Course Review Horay adalah : 1) Menarik sehingga mendorong siswa terlibat di dalamnya.
2) Tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak menegangkan.
3) Siswa lebih semangat belajar.
4) Melatih kerja sama.
Kekurangannya adalah : 1) Adanya peluang untuk curang.
2) Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan. (Shoimin, 2014: 55) Kekurangan yang terdapat dalam model pembelajaran CRH dapat guru minimalkan dengan cara mengawasi dan memberi
punishment terhadap siswa yang melakukan kecurangan.
B. Materi Dalam Penelitian
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
.
mempertahankaan kemerdekaan Indonesia Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan
Jepang Siklus I : P.1 Penjajahan masa Belanda
P.2 Perlawanan pejuang terhadap Belanda Siklus II : P.1 Kedatangan bangsa Jepang
P.2 Perlawanan menentang bangsa Jepang
C. Penelitian yang Relevan 1.
Berdasarkan jurnal dari Khozin (2014: 1) yang berjudul “Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Model Course
Review Horay
Pada Siswa SMP” menunjukkan bahwa minat belajar siswa naik dari kondisi awal sebesar 38% menjadi 56% pada siklus I, kemudian meningkat lagi menjadi 81% pada siklus II. Demikian juga dengan prestasi belajar matematika, yaitu dari kondisi awal sebesar 34% menjadi 50% pada siklus I, kemudian meningkat lagi menjadi 78% pada siklus II. Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Course Reviev Horay dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika.
2. Pada skripsi karya Agus Rustomo (2015:1) yang berjudul “Upaya
Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika Materi Sifat- Sifat Bangun Datar Dan Bangun Ruang Melalui Model Pembelajaran
Course Review Horay Pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2014/2015” menunjukkan bahwa penggunaan model CRH mampu meningkatkan prestasi belajar siswa mencapai rata-rata nilai pada siklus kedua 80,16 dengan keberhasilan belajar sampai 92%.
D. Kerangka Pikir
Berdasarkan latar belakang diketahui bahwa kondisi siswa SD Negeri
1 Kejawar sebelum belajar menggunakan model pembelajaran Course Review
Horay prestasi belajarnya masih rendah. Sikap percaya diri siswa rendah sehingga prestasi belajarnya menurun. Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat mendorong siswa agar selalu mencari berbagai hal yang belum diketahui. Guru juga harus dapat membuat suasana pembelajaran di kelas lebih nyaman agar percaya diri siswa meningkat, serta pembelajaran menggunakan model yang menarik dan efisien. Modembelajaran Course Review Horay diharapkan dapat memecahkan masalah dalam proses pembelajaran serta meningkatkan percaya diri siswa dan prestasi belajar IPS materi Perjuangan para tokoh pejuang masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia kelas V SD Negeri 1 Kejawar.
Kondisi Awal Belum menggunakan Rendahnya percaya diri
mdel pembelajaran dan presasi belajar siswa Course Reivew Horray kelas VTindakan siklus I Menggunakan model pembeajaran Course Reivew
Horray Tindakan siklus I I Menggunakan model pembeajaran Course Reivew
Horray Kondisi Akhir
Model pembelajaran Course Review Horray dapat meningkatkan percaya diri dan prestasi belajar
IPS kelas V SD Negeri 1 Kejawar
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir PenelitianE. Hipotesis Tindakan
Berdasakan kajian teoritis dan kerangka berfikir di atas ,maka dalam penelitian tindakan ini diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut :
1. Melalui model pembelajaran Course Review Horay dapat meningkatkan percaya diri siswa tentang materi perjuangan para tokoh pejuang masa penjajahan Belanda dan Jepang kelas V SD Negeri 1 Kejawar.
2. Melalui model pembelajaran Course Review Horay dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi perjuangan para tokoh pejuang masa penjajahan Belanda dan Jepang kelas V SD Negeri 1 Kejawar.