STRATEGI ORANGTUA DALAM MENGATASI PERGAULAN BEBAS REMAJA DI DESA PARAILI KECAMATAN TOPOYO KABUPATEN MAMUJU TENGAH

  STRATEGI ORANGTUA DALAM MENGATASI PERGAULAN BEBAS REMAJA DI DESA PARAILI KECAMATAN TOPOYO KABUPATEN MAMUJU TENGAH Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

  UIN Alauddin Makassar Oleh :

NINING MIRSANTI NIM. 50200114104 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2018

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Nining Mirsanti NIM : 50200114104 Tempat/Tgl. Lahir : Budong-Budong, 27 Mei 1997 Jur/Prodi : Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Alamat : Jl. H.M. Yasin Limpo No.38 Romangpolong, Gowa.

  Judul :“Strategi Orangtua dalam Mengatasi Pergaulan Bebas Remaja di Desa Paraili Kecamata Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah

  ” Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Gowa, 12 Maret 2018 Penyusun,

  Nining Mirsanti NIM. 50200114104

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Skripsi yang berjudul, “Strategi Orangtua dalam Mengatasi Pergaulan Bebas Remaja di Desa Paraili Kecamata Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah

  ” yang disusun oleh Nining Mirsanti, NIM: 50200114104, mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Rabu, 28 Maret 2018, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (dengan beberapa perbaikan).

  Gowa, 03 April 2018 DEWAN PENGUJI :

  Ketua sidang : Dr. H. Muh. Ilham, M.Pd (......................................) Sekretaris : St. Rahmatiah, S.Ag., M.Sos.I (......................................) Munaqisy I : Dr. A. Syahraeni, M.Ag (......................................) Munaqisy II : Dr. Tasbih, M.Ag (......................................) Pembimbing I : Prof. Dr. H. M. Sattu Alang , MA (......................................) Pembimbing II: Dr. Syamsidar, M.Ag (......................................)

  Diketahui oleh : Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar,

  Dr.H.Abd Rasyid Masri, S.Ag.,M, Pd.M,Si.MM

  NIP. 19690827199603 1 004

  

iii

KATA PENGANTAR

  ُهُدَمْحَن ِللهِ َدْمَحْلا ّنِإ ُالله ِهِدْهَي ْنَم اَنِلاَمْعَأ ِتاَئّيَسَو اَنِسُفْنَأ ِرْوُرُش ْنِم ِللهاِب ُذْوُعَنَو ُهُرِفْغَتْسَنَو ُهُنْيِعَتْسَنَو اّمَأ ُهُل ْوُسَر َو ُهُدْبَع اًدّمَحُم ّنَأ ُدَهْشَأَو ُالله ّلاِإ َهلِإ َلا ْنَأ ُدَهْشَأ ُهَل َيِداَه َلاَف ْلِلْضُي ْنَمَو ُهَل ّلِضُم َلاَف

  ... ُدْعَب

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt., karena dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta salam penulis haturkan kepada baginda Nabi Muhammad saw., serta segenap keluarga dan para sahabatnya hingga akhir nanti.

  Penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis banyak menghadapi hambatan dan kendala, tetapi dengan pertolongan-Nya dan motivasi serta dukungan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si sebagai Rektor serta Prof. Dr. H. Mardan,

  M.Ag sebagai Wakil Rektor I, Prof. Dr. H. Lomba Sultan, M.A. sebagai Wakil Rektor II, Prof. Hj. Siti Aisyah, M.A. PhD sebagai Wakil Rektor III, Serta Prof.

  Hamdan Juhannis, M.A. PhD sebagai Wakil Rektor IV UIN Alauddin

  

iv Makassar yang telah menyediakan fasilitas belajar sehingga penulis dapat mengikuti kuliah dengan baik.

  2. Dr. H. Abd Rasyid Masri, S.Pd., M.Pd., M.Si, M.M. selaku Dekan, beserta Wakil Dekan I Dr. H. Misbahuddin, M.Ag., Wakil Dekan II Dr. H.

  Mahmuddin, M.Ag dan Wakil Dekan III Dr. Nur Syamsiah, M.Pd.I Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan berbagai fasilitas kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.

  3. Dr. Andi Syahraeni, M.Ag dan Dr. Muh. Ilham, M.Pd sebagai ketua Jurusan dan sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam serta bapak dan ibu dosen yang telah memberikan bimbingan dan wawasan selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

  4. Prof. Dr. H. M. Sattu Alang, MA dan Dr. Syamsidar, M.Ag sebagai pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan, bimbingan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik seperti saat ini.

  5. Dr. Andi Syahraeni, M.Ag dan Dr. Tasbih, M.Ag sebagai munaqisy I dan munaqisy II yang telah menguji dengan penuh kesungguhan demi kesempurnaan skripsi ini.

  6. Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar dan seluruh stafnya.

  7. Kepala Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan seluruh stafnya.

  v

  8.

  masyarakat yang telah memberi

  Keluarga besar Kantor Desa Paraili dan

  dukungan dan bantuan kepada penulis dalam melakukan penelitian yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

  9. Terkhusus untuk kakak dan adik penulis, Niki Afriansyah, Digma Destriansyah, dan Rifki Maulana yang selalu memberikan semangat dan motivasi agar penulis cepat wisudah.

  10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2014 Jurusan BPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar “Psyche 014”, tetap semangat.

  11. Seluruh angkatan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar yang telah menjadi keluarga bagi penulis.

  12. Keluarga dan sahabat-sahabat penulis yang telah menjadi tempat berbagi di

  kala suka maupun duka selama proses awal penyusunan skripsi ini hingga selesai.

  13. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

  14. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya, Ayah Basuki Marsida dan Ibu Husniah, yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, dukungan materi dan doa yang selalu dipanjatkan setiap saat untuk penulis dengan tulus dan ikhlas, sehingga penulis bisa menjadi manusia yang berharga dan bermanfaat buat orang lain.

  

vi Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari semua pihak, penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya, sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

  Gowa, 12 Maret 2018 Penyusun,

  Nining Mirsanti

  NIM. 50200114104

  

vii

  

viii

DAFTAR ISI

  JUDUL ................................................................................................................. i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii PENGESAHAN SKRIPSI . .................................................................................. iii KATA PENGANTAR . ........................................................................................ iv DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii DAFTAR TABEL . ............................................................................................... x PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN . ................................................ xi ABSTRAK . .......................................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ................................................. 7 C. Rumusan Masalah ............................................................................... 8 D. Kajian Pustaka ..................................................................................... 8 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 11 BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Pergaulan Bebas Remaja ..................................................................... 13 B. Orangtua .............................................................................................. 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian .................................................................. 33 B. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 35 C. Sumber Data ........................................................................................ 35 D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 37 E. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 37

  

ix

F.

  Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 40

  BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Paraili ............................................................ 44 B. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Pergaulan Bebas Remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah ................................................................................................. 57 C. Upaya Orangtua dalam Mengatasi Pergaulan Bebas Remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah .................... 66 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 74 B. Implikasi Penelitian ............................................................................. 75 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76 LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 79 DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 97

  

x

DAFTAR TABEL

Tabel I

  : Pedoman Literasi Arab-Latin.................................................... xi Tabel II : Batas Wilayah Desa .................................................................

  46 Tabel III : Demografi Desa Salemba .........................................................

  48 Tabel IV : Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur ....................

  48 Tabel V : Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur Sekolah ........................

  49 Tabel VI : Jenis Tanaman Pangan .............................................................

  50 Tabel VII : Jenis Tanaman Perkebunan dan Buah-Buahan ........................

  50 Tabel VIII : Pendidikan Formal di Desa Paraili ..........................................

  52 Tabel IX : Jumlah Pemeluk Agama Di Desa Paraili .................................

  53

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

  Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf latin dapat dilihat pada tabel berikut:

1. Konsonan Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

  alif tidak tidak dilambangkan ا dilambangkan ba B Be

  ب ta t Te ت tsa es (dengan titik di atas) ث ṡ jim J Je

  ج ha ha (dengan titik di bawah) ح Ḥ kha Kh ka dan ha خ dal D De

  د zal zet (dengan titik di atas) ذ Ż ra R Er ر za Z Zet ز sin S

  س

  se

xi

  

xii

  ف fa F Ef ق qaf Q Qi ك kaf K Ka ل lam L Ei

  Tanda Nama Haruf Latin Nama ــَـ

   Vokal

  ي ya’ Y Ye 2.

  ’ Apostrof

  و wawu W We ه ha H Ha أ hamzah

  م mim M Em ن nun N En

  se

  ش syin Sy

  ع ‘ain ‘ apostrof terbaik غ gain G

  ظ dza Ẓ zet (dengan titik di bawah)

  ط tha Ṭ te (dengan titik di bawah)

  ض dhad Ḍ de (dengan titik di bawah)

  ص shad Ṣ es (dengan titik di bawah)

  se nad ss

  FAT ḤAH a A

  KASRAH i

  I

  ــِـ

  u U

  ḌAMMAH ــُـ 3.

   Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat atau huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

  Harakat dan Huruf Nama Huruf dan Tanda Nama Fathah dan alif A a dan garis di atau ya atas

  Kasrah dan ya I i dan garis di atas Dammah dan U u dan garis di wau atas

  4. Ta’Marbutah Transliterasi untuk ta marbutahada dua, yaitu: ta marbutah yang hidup atau

mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah, yang transliterasinya adalah [t].

sedangkan ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun transliterasinya

adalah [n].

  5. Syaddah (Tasydid) Syaddah atau tasydid yang dalam system tulisan Arab dilambangkan dengan

sebuah tanda tasydid, dalam transliterasinya ini dilambangkan dengan perulangan

xiii huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah. Jika huruf ( ﻲ), maka ia ditransliterasikan seperti huruf maddah (i).

  6. Kata Sandang

Kata sandang dalam system tulisan Arab dilambangkan dengan huruf

(alif lam ma’arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi seperti

biasa, al-, baik ketika ia di ikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf qamariyah. Kata

sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang

ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar

(-).

  7. Hamzah Aturan translitersi huruf hamzah menjadi apostrop hanya berlaku bagi

hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletk di awal

kata, ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

  8. Penelitian Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau

kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia

atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis menurut

cara transliterasi di atas. Misalnya kata Alquran (dari Alquran), sunnah, khusus dan

umum. Namun bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab,

maka mereka harus ditransliterasi secara utuh.

xiv

  9. Lafz al-Jalalah (الله) Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau

berkedudukan sebagai mudaf ilaih (frase nominal), ditransliterasi tanpa huruf

hamzah.

  Adapun ta marbutah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz al-Jalalah, ditransliterasi dengan huruf [t].

  10. Huruf Kapital Walau system tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All caps), dalam

transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf

kapital berdasarkan pedomaan ejaan bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf

capital, misalnya digunakan untuk menuliskan huruf awal nama dari (orang, tempat,

bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata

sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri

tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka

huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (AL-). Ketentuan

yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh

kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK

DP, CDK dan DR).

xv

  

ABSTRAK

Nama Peneliti : Nining Mirsanti NIM : 50200114104

Judul Skripsi : Strategi Orangtua dalam Mengatasi Pergaulan Bebas

Remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten

  Mamuju Tengah Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana strategi orangtua dalam

  mengatasi pergaulan bebas remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah . Pokok masalah tersebut dirumuskan ke dalam beberapa sub

  

masalah, yaitu: 1) Faktor apa yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas remaja

  di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah? 2) Bagaimana upaya orangtua dalam mengatasi pergaulan bebas remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah?

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan berlokasi di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah pendekatan bimbingan dan pendekatan psikologi. Adapaun sumber

  

data penelitian ini adalah Guru SD, orangtua dan remaja yang terjerumus dalam

pergaulan bebas . Peneliti terlebih dahulu mengobservasi, melakukan wawancara

  mendalam kepada informan dan mengambil dokumentasi. Kemudian peneliti menganalisis data atau informasi yang dibutuhkan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya pergaulan

  

bebas terdiri dari dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal ialah

faktor yang bersumber dari individu itu sendiri seperti kurangnya pemahaman agama

  dan remaja yang memiliki mental yang lemah . Adapun faktor eksternal ialah faktor

  

yang bersumber dari luar yaitu lingkungan yang tidak kondusif seperti kurangnya

perhatian orangtua, keadaan keluarga yang kurang harmonis (broken home),

  pengaruh lingkungan setempat, dan pengaruh media sosial. Upaya orangtua dalam

  

mengatasi pergaulan bebas remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten

Mamuju Tengah adalah memberikan bimbingan individu dan bimbingan kelompok.

  Bimbingan individu yang diberikan seperti memberikan perhatian dan kasih sayang,

  

memberikan contoh yang baik dan menanamkan kedisiplinan pada remaja. Adapun

  bimbingan kelompok yang diberikan seperti memberikan pendidikan agama dan mendorong remaja untuk mengisi waktu kosong dengan kegiatan yang bernilai positif seperti mengikuti pengajian rutin.

  Implikasi dari penelitian ini adalah dengan mengetahui penyebab terjadinya

pergaulan bebas diharapkan kedepannya angka pergaulan bebas semakin berkurang

serta adanya upaya yang dilakukan oleh orangtua dalam mengatasi pergaulan bebas

diharapkan pergaulan setiap remaja menjadi lebih baik dari sebelumnya guna untuk

mencetak generasi muda yang lebih baik.

xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang sarat dengan masalah tata krama, budi

  pekerti dan peradaban yang tinggi. Islam menyeru kepada jalan yang ideal dalam masalah tingkah laku dan pergaulan sesama orang lain dalam kehidupan

  1 bermasyarakat.

  Perjalanan hidup setiap manusia oleh para ahli psikologi dibagi dalam beberapa tahapan kehidupan yaitu masa pra kelahiran, masa bayi, masa kanak- kanak, masa remaja, dan masa dewasa. Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, kemungkinan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya. Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan

  2 selanjutnya.

  Pada masa remaja ada kebanggaan, karena sebagai remaja, status sosial mereka berubah dari anak-anak menjadi remaja. Tetapi, ada juga kebingungan, kegelisahan, karena remaja belum siap untuk terjun langsung ke tengah-tengah

1 Lihat Khaulah binti Abdul Kadir Darwis, Bagaimana Muslimah Bergaul (Cet. III; Jakarta: Pustaka Al-Khautsar, 1993), h. 140.

  2 masayarakat.

3 Pergaulan para remaja belum sepenuhnya bisa menganalisa dengan baik,

  apakah itu benar atau tidak dalam pergaulan. Para remaja ini mengalami berbagai masalah dalam pergaulan. Seperti remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas.

  Allah swt. sudah menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab orang tua terhadap anak dalam QS At-Tahrim/66: 6.

  

          

          

  Terjemahnya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

4 Ayat di atas mengajarkan untuk menjaga diri serta keluarga dari siksa api

  neraka. Tugas dan tanggung jawab orangtua agar selalu menjaga diri sendiri dan keluarga dari segala hal yang buruk. Keharmonisan dan keselamatan keluarga ada pada tanggung jawab semua anggota keluarga.

  Orangtua memiliki berbagai peranan dalam perkembangan anaknya, menurut Sabri Alisuf bahwa: Orangtua berperan dalam menentukan hari depan anaknya. Secara fisik supaya anaknya bertumbuh sehat dan berpostur tubuh yang lebih baik, maka anak remaja harus diberi makanan yang bergizi dan seimbang. Secara mental anak remaja tumbuh cerdas dan cemerlang, maka selain kelengkapan gizi perlu juga diberi motivasi belajar disertai sarana dan prasarana yang memadai. Sedangkan secara sosial supaya remaja dapat mengembangkan 3 Lihat Sabri, Alisuf, Konseling Keluarga (Jawa Barat: Alfabeta, 1995), h. 24. 4

  3 jiwa sosial dan budi pekerti yang baik mereka harus diberi peluang untuk bergaul mengaktualisasikan diri, memupuk kepercayaan diri seluas-luasnya. Bila belum juga terpenuhi biasanya karena soal teknis seperti hambatan

  5 ekonomi atau kondisi sosial orang tua.

  Menurut Abu Ahmadi bahwa ada beberapa hal yang perlu diberikan oleh orang tua terhadap anaknya, yaitu: Respek dan kebebasan pribadi, jadikan rumah tangga nyaman dan menarik, hargai kemandiriannya, diskusikan tentang berbagai masalah, berikan rasa aman, kasih sayang, dan perhatian, remaja dan anak-anak yang lain perlu

  6 dimengerti dan beri contoh perkawinan yang bahagia.

  Uraian di atas dapat dipahami bahwa banyak hal yang mesti dilakukan oleh orangtua dalam melakukan tugas serta peran mereka, yaitu orangtua sebagai pembina dan sebagai pembimbing bagi anaknya. Di antaranya orangtua selalu tanggap terhadap perilaku yang ditampilkan oleh anaknya, serta memberikan kesempatan pada anaknya dalam mengembangkan kepribadian, bakat serta menggali potensi yang ada pada dirinya, tetapi orangtua tetap mengontrolnya.

  Masalah pokok yang sangat menonjol dewasa ini adalah nilai-nilai moral di mata generasi muda (remaja). Mereka dihadapkan dengan berbagai kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral, yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih yang baik untuk mereka. Hal ini tampak jelas pada mereka yang sedang berada pada usia remaja, yang mencoba mengembangkan diri ke arah kehidupan yang disangka maju dan modern, dimana berkecamuk aneka agama kebudayaan

  7 asing yang masuk tanpa saringan.

  5 6 Sabri Alisuf, Konseling Keluarga, h. 24. 7 Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 44.

  4 Masyarakat yang menggunakan sistem etika, pada suatu waktu tertentu akan membenarkan pelaksanaan suatu nilai tata cara hidup tertentu yang pada waktu dan tempat yang lain tidak dibenarkan. Umpamanya di dunia Barat (permissive society) dipandang sebagai suatu hal yang wajar dan bahkan merupakan hak asasi masing-masing orang untuk hidup bersama secara bebas

  8 antara pria dan wanita meski belum diikat dengan pernikahan.

  Saat ini sudah mulai banyak remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas, salah satu faktornya yaitu karena semakin canggihnya teknologi. Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung diketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Kalau dahulu mengenai kata pepatah dunia tak selebar daun kelor, sekarang pepatah itu selayaknya berganti; dunia saat ini selebar daun kelor, karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia membuat dunia ini seolah semakin sempit dikarenakan dapat melihat apa yang terjadi di Amerika misalnya, meskipun berada di Indonesia.

  Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya.

  Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat disaksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dianut masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Kemajuan teknologi 8

  5 seperti telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa seperti yang ada di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah.

  Akibatnya segala informasi baik bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Dan diakui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka.

  Selain HP kemajuan teknologi di Desa Paraili juga ditandai dengan masuknya akses internet. Internet saat ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Lewat internet, mereka bisa mengakses segala informasi dari seluruh dunia. Tentu tak semua informasi yang disajikan adalah informasi yang layak diakses oleh remaja. Islam mengajarkan perlunya menyaring semua informasi agar kita tidak langsung menerimanya, sebagaimana firman Allah swt. dalam QS Al-Hujurat/49: 6

  

           

    

  Terjemahnya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah (kebenarannya) dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui

  9 keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

  Besar kemungkinan lewat internet mereka dapat dengan bebas menyaksikan segala hal yang berbau pornografi dan pornoaksi yang memang

  6 dapat diakses dengan mudah di dunia maya (internet). Hal ini tentu menimbulkan efek yang kurang baik bagi perkembangan kepribadian remaja. Dari yang semula mereka merasa tabu tentang seks, sampai akhirnya mereka melihat seksualitas yang diobral di internet tanpa pengarahan serta bimbingan yang tepat dan mereka merasa penasaran bahkan mencobanya.

  Televisi juga merupakan produk modernisasi yang memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan dan perubahan nilai-nilai di masyarakat, khususnya masyarakat di Desa Paraili. Banyak orang meniru gaya hidup dan perilaku yang mereka saksikan lewat televisi. Model baju selebritis terbaru, model potongan rambut terbaru, bahkan gaya pacaran para artis yang mereka saksikan lewat televisi.

  Ada juga faktor lain yang menyebabkan remaja di Desa Paraili terjerumus dalam pergaulan bebas yaitu faktor lingkungan dan kurangnya perhatian atau tanggung jawab orang tua. Sehingga budaya santun dan lugu yang juga menjadi ciri khas masyarakat di Desa Paraili perlahan mulai pudar dan berganti dengan budaya urakan yang dengan bangga mereka sebut dengan istilah gaul. Oleh karena itu, dalam rencana laporan penelitian ini, penulis akan berusaha mengungkap tentang upaya orangtua dalam mengatasi pergaulan bebas pada remaja di Desa Paraili agar remaja tidak salah dalam bergaul sesuai dengan tuntunan agama dan nilai-nilai moral yang ada dalam masyarakat, karena sebagai anak wajib menghargai dan menaati perintah orangtua selama perintah itu tidak bertentangan dengan apa yang diperintahkan Allah swt.

  7 Permasalahan dan fenomena yang telah diuraikan di atas penulis merasa tertarik untuk mengkaji hal ini lebih dalam lagi tentang bagaimana upaya orangtua dalam mengatasi pergaulan bebas pada remaja, penulis tertarik mewujudkannya dalam bentuk skripsi dengan judul: Strategi Orangtua dalam

  

Mengatasi Pergaulan Bebas Remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo

Kabupaten Mamuju Tengah.

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus 1. Fokus Penelitian

  Fokus penelitian ini merupakan batasan penulis agar jelas ruang lingkup yang akan diteliti. Penelitian ini berjudul “Strategi Orangtua dalam Mengatasi

  Pergaulan Bebas Remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah

  ”, maka penelitian ini akan difokuskan pada faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah dan upaya yang dilakukan orangtua dalam mengatasi pergaulan bebas remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah.

2. Deskripsi Fokus

  Penelitian ini berjudul Strategi Orangtua dalam Mengatasi Pergaulan Bebas Remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah.

  Berdasarkan judul tersebut maka deskripsi fokus penelitian ini adalah sebagai berikut: a.

  Faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah adalah kurangnya pemahaman agama remaja yang memiliki mental yang lemah , kurangnya perhatian

  8

  orangtua, keadaan keluarga yang kurang harmonis (broken home), pengaruh lingkungan setempat, dan pengaruh media sosial.

  b. Upaya orangtua dalam mengatasi pergaulan bebas remaja di Desa Paraili

  Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah adalah memberikan perhatian dan kasih sayang, memberikan contoh yang baik dan menanamkan kedisiplinan

  pada remaja memberikan pendidikan agama dan mendorong remaja untuk mengisi waktu kosong dengan kegiatan yang bernilai positif.

C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, maka berikut ini penulis dapat mengajukan pokok permasalahan bagaimana strategi orangtua dalam mengatasi pergaulan bebas remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah dapat dirumuskan sub masalah sebagai berikut: 1.

  Faktor apa yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah? 2. Bagaimana upaya orangtua dalam mengatasi pergaulan bebas remaja di

  Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah? D.

   Kajian Pustaka

  Judul yang penulis akan teliti, belum pernah diteliti oleh orang lain sebelumnya. Karya ini merupakan karya ilmiah yang pertama dilakukan di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah mengenai upaya orang tua dalam mengatasi pergaulan bebas pada remaja. Ada beberapa buku yang dianggap relevan dengan penelitian ini antara lain:

  9 1.

  Buku karya Chaeruddin, B. dengan judul Pendidikan Agama Islam dalam Rumah Tangga, yang diterbitkan di Makassar. Buku ini menjelaskan bahwa orang tua memiliki banyak tugas dan tanggung jawab dalam pendidikan agama Islam, salah satunya yaitu membahagiakan anak baik dunia maupun

  10 akhirat sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim.

  2. Buku karya Muhammad Nur Abduh dengan judul Anak Saleh, yang diterbitkan di Makassar. Buku ini membahas tentang pokok-pokok dasar ajaran sunnah Rasul yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam mendidik anak, antara lain; akidah dan agama, ketaatan, kejujuran, amanah, sifat

  11 qana’ah dan ridha.

  3. Buku karya Musdalifa dengan judul Kestabilan Keluarga, yang diterbitkan di Makassar. Buku ini membahas tentang peran dan fungsi keluarga seperti fungsi keagamaan, cinta kasih, perlindungan, sosialisasi dan pendidikan,

  12 ekonomi, dan pembinaan lingkungan.

  Ada beberapa penelitian sebelumnya yang dianggap relevan dengan penelitian ini antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh: Nurul Arifiyani jurusan Pendidikan Agama

  Islam pada tahun 2015 dengan judul Penanggulangan Kenakalan Remaja Menurut Konsep Kartini Kartono ditinjau dari Perspektif Pendidikan Islam. 10 Lihat Chaeruddin B, Pendidikan Agama Islam dalam Rumah Tangga (Cet. I; Makassar: Alauddin University Press, 2011), h. 87. 11 Lihat Muhammad Nur Abduh, Anak Shaleh, Merencanakan, Membentuk, dan

  Memberdayakan (Cet. I; Makassar: Alauddin University Press, 2011), h. 88-94 12

  10 Dari hasil penelitian yang dilakukan Nurul Arifiyani dijelaskan, faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja seperti penyakit mental dan lingkungan sekitar. Adapun cara menanggulanginya antara lain pengawasan

  13

  dan bimbingan.s 2. Tesis karya Ika Untari Wibawati jurusan Pendidikan Islam pada tahun 2015 dengan judul Bimbingan Konseling dalam Menangani Masalah Pergaulan

  Bebas. Tesis ini menggunakan pendekatan Pendidikan Islam. Tesis ini menjelaskan pergaulan bebas dan remaja merupakan persoalan yang sangat kompleks dan disebabkan oleh bermacam-macam faktor. Maka dalam penanggulangannya diperlukan bermacam-macam usaha, antara lain yang terpenting adalah usaha preventif, agar pergaulan itu dapat dibendung dan tidak menular pada anak yang masih baik. Tentu saja usaha represif dan rehabilitasi pun perlu diperhatikan agar anak yang terjerumus dalam pergaulan bebas dapat diperbaiki dan kembali hidup dalam anggota

  14 masyarakat.

3. Skripsi karya Ramadhan dengan judul Strategi Bimbingan Penyuluhan

  Islam (BPI) dalam Menangani Masalah Sosial di Desa Doridungga Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Skripsi ini menjelaskan tentang upaya Bimbingan Penyuluhan Islam dalam menangani masalah sosial dalam 13 Lihat Nurul Arifiyani,

  “Penanggulangan Kenakalan Remaja Menurut Konsep Kartini Kartono Ditinjau dari Perspektif Pendidikan Islam ”, Skripsi, (Oktober 2015), (Diakses 9 Desember 2016). 14 Lihat Ika Untari Wibawati, “Bimbingan Konseling dalam Menangani Masalah

  Tesis , (Desember 2015), Pergaulan Bebas di SMA X”,

  11 masyarakat dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, debat, pendidikan/pengajaran agama dan silaturrahmi.

  15 E.

   Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini dimaksudkan: a. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah.

  b.

  Untuk mengetahui upaya orangtua dalam mengatasi pergaulan bebas remaja di Desa Paraili Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah.

2. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh dalam penulisan skripsi ini mencakup dua hal, yaitu: a.

  Kegunaan Ilmiah 1)

  Sebagai langkah awal penulis bagi penerapan dan pengembangan khazanah keilmuan, khususnya dalam upaya mengatasi pergaulan bebas masih sangat memerlukan bimbingan dan pembinaan. 2)

  Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya pada bidang ilmu keislaman dalam rangka mewujudkan insan akademis yang cerdas dan berpengetahuan luas.

15 Lihat Ramadhan,

  “Strategi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) dalam Menangani

  12 b. Kegunaan Praktis

  1) Penelitian ini diharapkan dapat berfungsi sebagai upaya investigasi

  (penyidikan dan pengungkapan fakta) dan antisipasi (bersikap tanggap terhadap sesuatu yang akan atau sedang terjadi) terhadap berbagai fenomena sosial yang berpotensi dapat merusak akhlak dan pemahaman keberagamaan kelak.

  2) Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangsi yang bernilai edukatif dan praktik guna pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi para orang tua, pendidik maupun bagi masyarakat luas pada umumnya dalam upaya pemeliharaan dan penanganan pada usia perkembangan anak yang masih sangat memerlukan bimbingan dan pembinaan dalam menanggapi berbagai potret tatanan kehidupan sosial yang cenderung menyimpang dari ajaran dan tuntunan Islam.

BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Pergaulan Bebas Remaja 1. Pergaulan Bebas a. Pengertian Pergaulan Bebas Pergaulan bebas merupakan suatu proses interaksi mahluk dengan mahluk

  lainnya, hubungan seseorang dengan yang lainnya. Dalam proses ini seseorang akan memainkan peran sesuai dengan jenis kelaminnya. Dalam proses ini pulalah seseorang mulai tertarik dengan lawan jenisnya. Sisi negatif yang muncul dari adanya hubungan heteroseksual antara lain adalah munculnya perilaku eksesif,

  1 yaitu suatu bentuk perilaku yang sangat berlebihan dalam satu hal.

  Arti lain dari pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu. Atau pergaulan bebas dapat diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan. Pengertian pergaulan bebas diambil karena arti dari pergaulan dan bebas. Pergaulan merupakan proses interaksi antar individu atau individu dengan kelompok.

  Sedangkan bebas adalah terlepas dari kewajiban, aturan, tuntutan, norma agama dan norma kesusilaan. Pergaulan berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian

  2

  seorang individu baik pergaulan positif atau negatif. Pergaulan positif berupa kerja sama antara individu atau kelompok yang bermanfaat. Sedangkan pergaulan 1 Lihat Ika Untari Wibawati,

  “Bimbingan Konseling dalam Menangani Masalah Pergaulan

  14

  negatif mengarah pada pergaulan bebas yang harus dihindari oleh setiap masyarakat khususnya bagi remaja yang masih labil atau masih mencari jati dirinya dan di usia remaja lebih mudah terpengaruh serta belum dapat mengetahui baik atau tidaknya perbuatan tersebut. Pengertian pergaulan bebas menurut agama adalah proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan. Pergaulan bebas tertuang dalam QS An-Nur/24: 30-31

  

             

,

         

             

         

           

             

            

             