PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI KELAS VIII
SMP NEGERI SATAP 2 CIBUAYA-KARAWANG JAWA BARAT
TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Birgitta Fitri Kurniasari
091114004
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI KELAS VIII
SMP NEGERI SATAP 2 CIBUAYA-KARAWANG JAWA BARAT
TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Birgitta Fitri Kurniasari
091114004
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Orangtuaku: Bapak P. Sukijo dan Ibu Valentina Sakem
Kakakku: E. Ratna Yuni Astuti
Kasihku: Antonius Yuniarto
Almamaterku: Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah
tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada
barangsiapa yang mengasihi Dia.
(Yakobus 1:2)
Tuhan mendengar lebih dari yang kamu ucapkan,
menjawab lebih dari yang kamu pinta,
memberi lebih dari yang kamu bayangkan dengan waktu dan cara-Nya.
(anonim)
Tidak hanya dengan kata-kata, tapi tunjukkanlah cinta kepada
orang-orang yang anda kasihi dengan tindakan-tindakan, yang paling kecil
sekalipun (ciuman, kasih, senyum, waktu, perhatian dan kesabaran).
(Lois Ho)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Juli 2014
Penulis
Birgitta Fitri Kurniasari
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Birgitta Fitri Kurniasari
Nomor Mahasiswa : 091114004
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI KELAS VIII SMP
NEGERI SATAP 2 CIBUAYA-KARAWANG JAWA BARAT TAHUN
AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
PROGRAM PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 21 Juli 2014
Yang menyatakan
Birgitta Fitri Kurniasari
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
DEKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI KELAS VIII
SMP N SATAP 2 CIBUAYA-KARAWANG JAWA BARAT
TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
PROGRAM PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR
Birgitta Fitri Kurniasari
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang motivasi belajar
siswa-siswi kelas VIII SMP N SATAP 2 Cibuaya tahun pelajaran 2013/2014 dan
membuat usulan program bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa-siswi kelas VIII SMP N SATAP 2 Cibuaya.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek
penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP N SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran
2013/2014 yang berjumlah 78 orang siswa. Instrumen penelitian berupa kuesioner
yang mengungkap motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII. Jenis kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner tertutup. Teknik analisis data yang digunakan adalah
pengkategorisasian motivasi belajar berdasarkan kriteria Azwar. Kategorisasi
disusun dengan model kategorisasi jenjang (ordinal) dengan lima jenjang, yaitu
sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, sangat rendah.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: tidak ada siswa (0%) yang memiliki
motivasi belajar yang sangat tinggi, 46 orang siswa (59%) memiliki motivasi belajar
yang tinggi, 27 orang siswa (34.6%) memiliki motivasi belajar yang cukup tinggi, 5
orang siswa (6.4%) memiliki motivasi belajar yang rendah, dan tidak ada siswa (0%)
yang memiliki motivasi belajar yang sangat rendah. Peneliti menyimpulkan bahwa
sebagian besar siswa-siswi kelas VIII SMP N SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran
2013/2014 memiliki motivasi belajar yang tinggi. Untuk menindak-lanjuti hasil
penelitian, peneliti membuat usulan program pengembangan motivasi belajar.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE DESCRIPTION OF LEARNING MOTIVATION
OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP STATE OF SATAP 2
CIBUAYA-KARAWANG WEST JAVA ACADEMIC YEAR 2013/2014
AND ITS IMPLICATIONS TO RECOMMENDED LEARNING
MOTIVATION DEVELOPMENT PROGRAM
By:
Birgitta Fitri Kurniasari
Sanata Dharma University
2014
This research aims to obtain a description of learning motivation of the eighth
grade students of SMP State SATAP 2 Cibuaya academic year 2013/2014 and make
recommendations of appropriate guidance program to develop learning motivation of
the eighth grade students of SMP State of SATAP 2 Cibuaya.
This study belongs to a descriptive research with survey method. The subject
of this research is the eighth grade students of SMP State of SATAP 2 Cibuaya
academic year 2013/2014 which consists of 78 students. The research instrument is
in the form of questionnaire that describes the learning motivation of the eighth grade
students. The type of the questionnaire is direct-close questionnaire. The data
analysis technique is learning motivation categorization of the eighth grade students
of SMP State of SATAP 2 Cibuaya academic year 2013/2014 based on Azwar’s
criteria. The categorization is arranged with five different levels, namely very high,
high, moderate, low, and very low.
The results of this research showed that: no student (0%) has very high
learning motivation, 46 students (59%) have high learning motivation, 27 students
(34.6%) have moderate learning motivation, 5 students (6.4%) have low learning
motivation, and no student (0%) has very low learning motivation. The researcher
concluded that most of the eighth grade students of SMP State of SATAP 2 Cibuaya
academic year 2013/2014 have high learning motivation. To respond the results of
the research, the researcher made some recommendation programs of learning
motivation development.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkah yang
dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini dengan baik.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling,
Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan mendampingi
penulis. Oleh karena itu, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang membantu dan
memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
2. A. Setyandari, S.Pd.,S.Psi.,Psi.,M.A., selaku Wakaprodi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang membantu dan
memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
3. Drs. R. H. Dj. Sinurat, M.A., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh
kesabaran
telah
memberikan
dukungan,
meluangkan
waktu
untuk
mendampingi penulis selama proses penulisan skripsi.
4. Prias Hayu Purbaning Tyas, M. Pd., yang telah memberikan kritik dan saran
kepada penulis ketika ujian pendadaran.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5. A. Somad, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP N SATAP 2 Cibuaya yang
telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan uji
coba dan penelitian.
6. Anastasia Dwi Astutiningsih, S.Pd., selaku guru SMP N SATAP 2 Cibuaya
yang telah bersedia memberikan kesempatan dan memperlancar proses
pengumpulan data.
7. Siswa kelas VIII SMP N SATAP 2 Cibuaya yang telah bersedia meluangkan
waktu dan kesediaannya sebagai responden dalam melaksanakan penelitian
dan uji coba kuesioner.
8. Dosen-dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberi
ilmu kepada penulis.
9. Keluargaku: Philipus Sukijo, Valentina Sakem, dan E. Ratna Yuni Astuti
yang selalu memberikan semangat, nasihat, kasih sayang dan doa pada
penulis.
10. Yang terkasih, Antonius Yuniarto (Chuii) dengan cinta dan kasih sayangnya
mendukung, mendoakan dan memberi semangat kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabatku (C. Esti Setyaningsih, E. Herni Aprilyasari, Sonia
Marlangen, Devi Yiska Polly) yang selalu memberikan perhatian, semangat,
bantuan dan doa kepada penulis.
12. Teman seperjuanganku, Ninda Hapsari Putri dan Arista Abriawati atas
dukungan, kebersamaan, kerjasama, perhatian, bombongan, kesabaran,
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
kegembiraan dan kesedihan yang kita lalui bersama. Tetap semangat
kawan!!!
13. Teman-temanku terkasih mahasiswa BK angkatan 2009 yang telah
memberikan perhatian dan dukungan serta doa pada penulis.
14. Mas Moko, yang telah membantu kelengkapan administrasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
15. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan bidang
Bimbingan dan Konseling.
Yogyakarta, 21 Juli 2014
Birgitta Fitri Kurniasari
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................... vii
ABSTRAK .............................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan ..................................................................................... 3
D. Manfaat ................................................................................... 3
E. Definisi Operasional ................................................................ 4
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 5
A. Motivasi Belajar............................................................................ 5
1. Pengertian belajar ...................................................................... 5
2. Pengertian motivasi belajar ....................................................... 6
B. Motivasi Belajar Siswa (Remaja) ................................................ 16
C. Program Pengembangan Motivasi Belajar ................................... 17
1. Bimbingan belajar ................................................................... 17
2. Tujuan bimbingan belajar ........................................................ 19
3. Program pengembangan motivasi belajar................................. 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 22
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 22
B. Subjek Penelitian......................................................................... 22
C. Instrumen Penelitian.................................................................... 23
D. Uji Coba Alat .............................................................................. 25
1. Validitas instrumen ................................................................. 25
2. Reliabilitas instrumen .............................................................. 28
E. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................ 29
1. Tahap persiapan ...................................................................... 29
2. Tahap pelaksanaan pengumpulan data ..................................... 30
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN
PROGRAM PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR .......... 33
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 33
B. Pembahasan ................................................................................ 34
C. Usulan Program Pengembangan Motivasi Belajar ....................... 41
BAB V PENUTUP ................................................................................... 49
A. Kesimpulan ................................................................................. 49
B. Saran ........................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 51
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Rincian Jumlah Siswa Kelas VIII SMP N SATAP 2
Cibuaya Tahun Ajaran 2013/2014 ............................................. 23
Tabel 2 : Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII
SMP N SATAP 2 Cibuaya Tahun Ajaran 2013/2014 ................ 24
Tabel 3 : Jumlah Item-Item yang Valid dan Tidak Valid .......................... 27
Tabel 4 : Kriteria Guildford ..................................................................... 29
Tabel 5 : Kategori Skor Motivasi Belajar Siswa-Siswi Kelas VIII SMP N
SATAP 2 Cibuaya Tahun Ajaran 2013/2014 ............................. 31
Tabel 6 : Kategori Motivasi Belajar Siswa-Siswi Kelas VIII SMP N
SATAP 2 Cibuaya Tahun Ajaran 2013/2014 ............................. 33
Tabel 7 : Usulan Program Pengembangan Motivasi Belajar Siswa-Siswi
SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya ................................................. 42
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Motivasi Belajar (Uji Coba) ................................ 54
Lampiran 2 : Hasil Perhitungan Taraf Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Uji Coba ............................................................................... 58
Lampiran 3 : Kuesioner Motivasi Belajar (Pengambilan Data) .................. 62
Lampiran 4 : Tabulasi Data Uji Coba ....................................................... 66
Lampiran 5 : Tabulasi Data Penelitian....................................................... 67
Lampiran 6 : Surat Ijin Uji Coba ............................................................... 70
Lampiran 7 : Surat Ijin Melakukan Penelitian ........................................... 71
Lampiran 8 : Surat Keterangan melakukan Uji Coba dan Penelitian .......... 72
Lampiran 9 : Satuan Pelayanan Bimbingan ............................................... 73
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan
Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, dan (5) Definisi Operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya, usia siswa SMP berkisar antara 13 sampai 15 tahun. Usia
ini termasuk usia remaja, yaitu berada pada rentang usia 10-20 tahun. Salah satu
tugas perkembangan remaja yang perlu dikuasai adalah mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan
melanjutkan pendidikannya.
Motivasi sangat diperlukan dalam belajar. Orang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar, tidak akan melakukan kegiatan belajar dengan baik.
Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan dapat mencapai prestasi
yang memuaskan. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan menunjukkan
minat yang tinggi terhadap pelajaran, tekun dalam belajar, tidak cepat puas
dengan prestasi yang diperoleh, memperhatikan penjelasan dari guru, dan lain
sebagainya. Siswa yang memiliki motivasi rendah cenderung cepat bosan,
berusaha menghindar dari kegiatan belajar, kurang minatnya untuk membaca,
kurang memusatkan perhatian pada saat pelajaran berlangsung, tidak suka
bertanya sekalipun ada yang tidak jelas baginya, mudah putus asa dan akhirnya
mengalami kesulitan belajar.
Menurut Winkel (2004: 197), faktor-faktor yang mendasari adanya
penurunan motivasi belajar siswa, adalah: (1) Kehidupan di luar sekolah
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
menawarkan banyak bentuk rekreasi yang dapat membuat orang merasa
puas, meskipun rasa puas itu tidak dapat bertahan lama, (2) Adanya pengaruh
dari teman-teman yang tidak menghargai prestasi tinggi dalam belajar di sekolah
dan prestasi di bidang lain, (3) Adanya kekaburan mengenai cita-cita sesudah
tamat sekolah, (4) Keadaan keluarga kurang menguntungkan karena sejak kecil
anak kurang ditantang untuk memberikan prestasi yang patut dibanggakan atas
dasar usahanya sendiri.
Peneliti mendapatkan informasi bahwa cukup banyak siswa-siswi kelas
VIII SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran 2013/2014 yang memiliki
motivasi belajar yang rendah. Hal ini antara lain tampak dari cukup banyaknya
siswa yang cenderung malas untuk mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) yang
diberikan oleh guru, banyak yang kurang memperhatikan ketika guru
menjelaskan, berusaha menghindar dari kegiatan belajar, dan kurang
mempersiapkan diri untuk menghadapi ulangan/ ujian.
Kesan di atas peneliti dapatkan ketika melakukan wawancara dengan
kepala sekolah SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya dan dengan salah seorang guru
yang mengungkapkan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya
cenderung memiliki motivasi belajar yang rendah. Mengingat pentingnya
motivasi belajar yang tinggi, perlu diketahui seberapa tinggi motivasi siswasiswi kelas VIII SMP Negeri SATAP Cibuaya tahun ajaran 2013/2014 dalam
belajar. Kalau betul bahwa motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri
SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran 2013/2014 rendah, dapatlah disusun sebuah
program untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini adalah
1. Seberapa tinggi motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri SATAP
2 Cibuaya tahun ajaran 2013/2014?
2. Usulan program bimbingan manakah yang sesuai untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya
dalam meningkatkan motivasi belajarnya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk:
1. Memperoleh gambaran tentang motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII SMP
Negeri SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran 2013/2014.
2. Membuat usulan program bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak:
1. Manfaat teoritis
Memberikan gambaran mengenai tingkat motivasi belajar siswa pada
salah satu SMP sebagai bahan kajian bagi para pendidik, khususnya caloncalon konselor.
2. Manfaat praktis
a. Bagi pihak sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam usaha
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
b. Bagi peneliti sebagai calon konselor
Peneliti memperoleh pengetahuan mengenai motivasi belajar siswa pada
jenjang SMP dan kemampuan dalam melakukan penelitian, khususnya
dalam hal motivasi belajar.
c. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain
dengan harapan hasil penelitian akan lebih sempurna.
E. Definisi Operasional
Motivasi belajar ialah daya penggerak yang mendorong, mengarahkan,
dan mempertahankan kegiatan siswa dalam belajar demi mencapai tujuan
belajarnya, seperti yang dimaksudkan dalam butir-butir kuesioner yang
digunakan.
Program pengembangan motivasi belajar adalah serangkaian topik yang
direncanakan untuk disajikan kepada siswa yang bertujuan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Motivasi Belajar (2) Motivasi Belajar
Siswa, dan (3) Program Pengembangan Motivasi Belajar.
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam
tingkah laku individu sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan.
Slameto (2003: 2) mengungkapkan bahwa belajar adalah usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru.
Siregar dan Hartini (2011: 3) menyatakan bahwa belajar merupakan
sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan)
hingga liang lahat. Belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif
menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari
pembelajaran yang bertujuan/ direncanakan (Gagne, 1977 dalam Siregar dan
Hartini, 2011: 4). Belajar merupakan suatu aktivitas mental (psikis) yang
berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya yang menghasilkan
perubahan yang bersifat relatif konstan (Siregar dan Hartini, 2011: 5).
Winkel (2004: 59) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu
aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Cronbach (Djamarah, 2011:
13) mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan yang berlangsung
seumur hidup.
2. Pengertian motivasi belajar
a. Pengertian motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan
sebagai
kekuatan
yang
terdapat
dalam
diri
individu,
yang
menyebabkan individu yang bersangkutan bertindak dan berbuat.
Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu
yang bersangkutan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna
mencapai tujuan yang diinginkan. Tiap aktivitas yang dilakukan oleh
orang didorong oleh suatu kekuatan dari dalam diri orang itu.
Kekuatan pendorong inilah yang disebut motif (Suryabrata, 2004: 70).
Winkel (2004: 169) menyatakan bahwa motif adalah daya penggerak
dalam diri orang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai
suatu tujuan tertentu. Motif merupakan suatu kondisi internal
(kesiapsiagaan).
Berbeda dengan motif, motivasi menurut Winkel (2004: 169)
merupakan motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
Misal siswa memiliki cita-cita menjadi penari. Siswa selalu siap siaga
(motif) untuk berusaha menguasai semua bidang studi yang berkaitan
dengan cita-cita yang ingin diraih, namun kesiapsiagaan itu akan
menjadi aktif ketika siswa melakukan latihan menjelang perlombaan
dan pada saat sedang berpartisipasi penuh dalam perlombaan itu di
panggung (motivasi).
Menurut Slavin (2011: 99) motivasi merupakan proses internal
yang mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari
waktu ke waktu. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam
diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku
yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Uno, 2007: 3).
Santrock (2009) menyatakan bahwa motivasi melibatkan proses
yang memberikan energi, mengarahkan, dan mempertahankan
perilaku. Menurut Sardiman (2005: 75), dalam kegiatan belajar,
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar
itu dapat tercapai.
Motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri
seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya.
Dapat diartikan bahwa tujuan adalah sesuatu yang berada di luar diri
manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena seseorang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
akan berusaha lebih semangat dan giat dalam berbuat sesuatu
(Wahosumidjo, 1992 dalam Uno, 2007: 8). King (2010: 64)
mendefinisikan motivasi sebagai dorongan atau kekuatan yang
menggerakkan seseorang untuk bertindak demi mencapai tujuan.
Perilaku
yang
termotivasi
diberi
kekuatan,
diarahkan,
dan
dipertahankan.
Sardiman (2005: 75) menyatakan bahwa motivasi belajar
berperan dalam hal penumbuhan gairah, perasaan senang, dan
semangat dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan
mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Uno
(2007: 23) mendefinisikan motivasi belajar sebagai dorongan internal
dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku.
Winkel (2004: 169) menyatakan bahwa motivasi belajar ialah
keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai
suatu tujuan. Motivasi belajar di sekolah lazim dibedakan atas dua
bentuk, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak yang mendorong,
mengarahkan, dan mempertahankan kegiatan siswa dalam belajar
demi mencapai tujuan belajarnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
b. Macam-macam motivasi belajar
Djamarah (2011: 149) menyatakan bahwa ada dua macam
motivasi, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang
yang disebut motivasi intrinsik, dan motivasi yang berasal dari luar
diri seseorang yang disebut motivasi ekstrinsik.
1) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam
setiap diri individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan
sesuatu. Motivasi itu intrinsik bila anak didik termotivasi untuk
belajar, semata-mata untuk menguasai nilai yang terkandung
dalam bahan pelajaran, bukan karena keinginan lain, seperti
ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi, dan hadiah. Bila
seseorang telah memiliki motivasi intrinsik, secara sadar ia akan
melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari
luar dirinya, selalu ingin maju dalam belajar, memiliki minat
yang tinggi terhadap suatu mata pelajaran, belajar dalam waktu
yang lama, gemar belajar, serta suka membaca. Sebaliknya,
orang yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali
melakukan aktivitas belajar secara terus-menerus.
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi belajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
dikatakan ekstrinsik apabila anak didik menetapkan tujuan
belajarnya, misal mencapai nilai yang tinggi, mendapat gelar
diploma, dan memperoleh kehormatan.
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak baik
dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik sering digunakan bila
bahan pelajaran kurang menarik perhatian anak didik. Hal itu
dilakukan supaya anak didik mau belajar, misalnya dengan cara
pemberian
hadiah,
adanya
kompetisi,
adanya
ulangan,
pemberian pujian, dan pemberian hukuman. Baik motivasi
ekstrinsik yang positif (diakui, ijazah, pujian, hadiah), maupun
yang negatif (ejekan, celaan, hukuman yang menghina, sindiran
kasar), sama-sama mempengaruhi sikap dan perilaku anak didik.
c. Fungsi motivasi
Sardiman (2005: 85) mengungkapkan ada empat fungsi
motivasi, yaitu mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah
perbuatan, menyeleksi perbuatan, serta mendorong usaha pencapaian
prestasi.
1) Mendorong manusia untuk berbuat
Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2) Menentukan arah perbuatan
Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan tujuan yang mau dicapai.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
3) Menyeleksi perbuatan
Motivasi dapat menentukan perbuatan-perbuatan mana yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
4) Mendorong usaha pencapaian prestasi
Seseorang melakukan suatu usaha karena ada motivasi. Kalau
orang tekun dalam belajar dan terutama didasari adanya motivasi,
maka orang yang belajar itu akan menghasilkan prestasi yang baik.
d. Faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Ada lima unsur atau faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
(Ali Imron, 1996 dalam Siregar dan Hartini, 2011: 53). Kelima faktor
tersebut yaitu: cita-cita pembelajar, kemampuan pembelajar, kondisi
pembelajar, kondisi lingkungan pembelajar dan metode guru
mengajar.
1) Cita-cita pembelajar
Cita-cita merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
motivasi belajar seseorang. Orang yang sudah memiliki cita-cita,
biasanya motivasi belajarnya meningkat. Berbeda dengan orang
yang belum memiliki cita-cita. Kebanyakan dari mereka yang
belum memiliki cita-cita dalam hidupnya memiliki motivasi
yang rendah.
2) Kemampuan pembelajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Kemampuan manusia berbeda-beda. Begitu juga dengan
kemampuan masing-masing siswa pada bidang-bidang tertentu.
Siswa yang sudah menyadari dan mengerti kemampuan yang
mereka miliki dan mau untuk mengembangkan kemampuan itu,
mereka akan memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar supaya
kemampuan itu bisa berkembang dan dapat berguna untuk masa
depannya kelak.
3) Kondisi pembelajar
Kondisi siswa dapat terlihat dari kondisi fisik maupun
kondisi psikis. Jika kondisi fisik sedang kelelahan, motivasi
untuk belajar atau melakukan berbagai aktivitas cenderung
rendah. Apabila kondisi psikis orang kurang baik, misalnya
sedang
stres,
motivasi
belajarnya
juga
akan
menurun.
Sebaliknya, jika kondisi psikologisnya baik, motivasi belajarnya
cenderung tinggi.
4) Kondisi lingkungan pembelajar
Kondisi lingkungan terlihat pada lingkungan fisik dan
lingkungan sosial di sekitar pembelajar. Lingkungan fisik yang
tidak nyaman untuk belajar akan berakibat menurunnya motivasi
belajar. Lingkungan sosial yang kebiasaan belajarnya tidak baik,
akan
berpengaruh
terhadap
rendahnya
motivasi
belajar.
Lingkungan sosial yang ada di sekitar pembelajar, antara lain
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
teman sepermainannya, lingkungan keluarga, atau teman
sekelasnya.
5) Metode guru mengajar
Siswa kemungkinan akan memiliki motivasi yang tinggi
dalam belajar ketika guru menjelaskan pelajaran dengan metode
yang bervariasi dan menyenangkan. Tidak hanya sekedar
ceramah, tetapi juga melibatkan siswa supaya siswa aktif dalam
mengikuti pelajaran. Jika metode yang diterapkan monoton,
misalnya ceramah, kemungkinan siswa akan merasa jenuh dan
motivasi belajar mereka menjadi cenderung rendah.
e. Karakteristik siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
Karakteristik siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi
adalah sebagai berikut (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 30-31 dan
Sardiman, 2005: 83):
1)
Memiliki dorongan untuk melaksanakan kegiatan belajar
Ciri-ciri siswa yang memiliki dorongan untuk melaksanakan
kegiatan belajar, antara lain:
a) Tertarik kepada cara mengajar guru.
b) Tertarik pada semua mata pelajaran yang diajarkan.
c) Mempunyai semangat yang tinggi dalam belajar.
d) Berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu.
e) Berusaha menyelesaikan tugas secara benar.
f) Ingin diakui sebagai siswa yang pintar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
2) Memiliki arah dalam melaksanakan kegiatan belajar
Ciri-ciri siswa yang memunyai arah dalam melaksanakan kegiatan
belajar, antara lain:
a) Membina hubungan yang akrab dengan teman satu kelas.
b) Mempunyai tujuan untuk berhasil dalam belajar.
c) Melaksanakan kegiatan belajar tanpa tergantung bimbingan
guru.
d) Memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah untuk belajar.
3) Mampu bertahan saat melaksanakan kegiatan belajar
Ciri-ciri siswa yang mampu bertahan saat melaksanakan kegiatan
belajar adalah:
a) Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali.
b) Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara
terus-menerus dalam waktu lama.
c) Tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh.
d) Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.
e) Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini.
Ciri-ciri inilah yang dijadikan dasar kisi-kisi alat.
f. Karakteristik siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
Winkel (2004: 196-197) menyatakan ciri-ciri siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah, antara lain:
1) Berkurangnya perhatian siswa ketika mengikuti pelajaran
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Siswa yang kurang memperhatikan ketika mengikuti
pelajaran boleh jadi memiliki motivasi belajar yang rendah. Siswa
tersebut kurang konsentrasi sehingga kemungkinan dia akan
melewatkan apa yang diajarkan oleh gurunya.
2) Lalai dalam mengerjakan tugas/ PR
Siswa yang lalai dalam mengerjakan tugas/ PR bisa
diartikan bahwa siswa tersebut meremehkan tugas/ PR yang
diberikan oleh guru. Jika siswa lalai mengerjakan tugas/ PR yang
sudah menjadi tanggung jawabnya, bisa jadi siswa tersebut
memiliki motivasi belajar yang rendah.
3) Kurang persiapan belajar ketika menjelang ujian
Siswa yang kurang mempersiapkan diri dalam belajar
menjelang ujian dapat diperkirakan bahwa siswa tersebut memiliki
motivasi belajar yang rendah. Siswa menunda persiapan
belajarnya sampai tiba waktunya ujian. Dapat dipastikan siswa
tersebut akan mengalami kesulitan ketika mengerjakan ujian
karena dia kurang mempersiapkan diri untuk belajar.
4) Pandangan “asal lulus, asal cukup”.
Siswa yang berpandangan “asal lulus, asal cukup” boleh
dikatakan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah karena
siswa kurang termotivasi untuk memberikan hasil yang terbaik.
Siswa hanya menginginkan lulus tanpa memikirkan hasil yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
dicapai. Asalkan nilai mereka cukup dan lulus, mereka sudah
senang.
B. Motivasi Belajar Siswa (Remaja)
Widyansari (2013) mengadakan penelitian mengenai motivasi belajar
siswa-siswi kelas VIII SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2011/2012 dan
implikasinya
terhadap
usulan
topik-topik
bimbingan
belajar.
Jenis
penelitiannya termasuk penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah siswasiswi kelas VIII SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2011/2012. Jumlah
populasi penelitian ini adalah 67 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan
adalah skala motivasi belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan
adalah perhitungan persentase dan berdasarkan rumus Penilaian Acuan
Patokan Tipe I. Hasil penelitian ini adalah (1) tidak ada siswa yang memiliki
motivasi belajar yang tinggi, (2) 26,87% siswa memiliki motivasi belajar
yang rendah, (3) 68,66% siswa memiliki motivasi belajar yang cukup, (4)
4,48% siswa memiliki motivasi belajar yang rendah, dan (5) tidak ada siswa
yang memiliki motivasi belajar yang sangat rendah.
Suratno (2011) melakukan penelitian tentang tingkat motivasi belajar
siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun pelajaran 2010/2011 dan
implikasinya pada topik bimbingan belajar. Penelitiannya termasuk penelitian
deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII
SMP Aloysius Turi berjumlah 46 siswa. Alat yang digunakan adalah
kuesioner motivasi belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah
Penilaian Acuan Patokan Tipe I. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
bahwa: (1) 3 orang (6,5%) memiliki motivasi belajar sangat yang tinggi, (2) 6
orang (13%) memiliki motivasi belajar tinggi, (3) 27 orang (58,7%) memiliki
kualifikasi tingkat motivasi belajar yang cukup tinggi, (4) 9 orang (19,6%)
memiliki motivasi belajar yang rendah, dan (5) 1 orang (2,2%) memiliki
motivasi belajar yang sangat rendah.
Gracetine (2011) mengadakan penelitian mengenai motivasi belajar
siswa kelas VIII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun pelajaran
2010/2011. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode
survei. Subjek penelitian adalah seluruh siswa-siswi kelas VIII SMP Kanisius
Gayam Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 50 siswa.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner motivasi belajar siswa.
Teknik analisis data yang digunakan, yaitu teknik kuartil. Hasil penelitian
menunjukkkan bahwa motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius
Gayam Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 adalah sebagai berikut: (1) 1
siswa memiliki motivasi belajar yang agak rendah, (2) 20 siswa memiliki
motivasi belajar yang cukup tinggi, (3) 29 siswa memiliki motivasi belajar
yang tinggi, (4) tidak ada siswa memiliki motivasi belajar yang rendah.
C. Program Pengembangan Motivasi Belajar
1. Bimbingan belajar
a.
Pengertian bimbingan
Winkel & Sri Hastuti (2006: 27) menyatakan bahwa bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat
pilihan-pilihan dan penyesuaian-penyesuaian yang bijaksana. Menurut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Walgito (2004: 5) bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada
individu atau sekumpulan individu dalam mengatasi kesulitankesulitan dalam hidupnya agar individu tersebut dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya. Crow & Crow (Prayitno & Erman, 2004: 94)
berpendapat bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan
oleh orang yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih
kepada individu-individu di setiap usia untuk membantunya mengatur
kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya
sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menanggung bebannya
sendiri.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan oleh orang yang
sudah terlatih dan memiliki pengetahuan yang memadai kepada
individu-individu dalam mengatasi permasalahan yang ada dalam diri
individu itu sendiri.
b.
Pengertian bimbingan belajar
Bimbingan belajar menurut Hamalik (2004: 195) adalah
bimbingan yang ditujukan kepada siswa untuk mendapat pendidikan
yang sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kemampuannya serta
membantu siswa untuk menentukan cara-cara yang efektif dan efisien
dalam mengatasi masalah belajar yang dialami oleh siswa. Winkel &
Sri Hastuti (2006: 115) menyatakan bahwa bimbingan belajar
merupakan bimbingan dalam hal menemukan cara-cara belajar yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
tepat, memilih program studi yang sesuai, dan mengatasi kesukaran
yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu
institusi pendidikan. Menurut Juntika (2006: 20) bimbingan belajar
merupakan bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu
dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik.
Dari beberapa pengertian bimbingan belajar, dapat disimpulkan
bahwa bimbingan belajar adalah bantuan yang ditujukan kepada siswa
untuk merencanakan masa depan, mengembangkan prestasi akademik,
dan mengatasi masalah-masalah akademik yang dihadapi.
2. Tujuan bimbingan belajar
Menurut Yusuf & Juntika (2008: 15) tujuan bimbingan belajar antara
lain:
a. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif. Misal kebiasaan
membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian
terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar
yang diprogramkan.
b. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
c. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti
keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat
pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
d. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan. Misal membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas,
memantapkan diri untuk memperdalam pelajaran tertentu, dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka
mengembangkan wawasan yang lebih luas.
e. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
Berdasarkan beberapa tujuan bimbingan belajar, dapat disimpulkan
bahwa bimbingan belajar bertujuan supaya siswa memiliki kebiasaan
belajar yang positif, memunyai perencanaan untuk masa depan, dan
memiliki kesiapan mental ketika menghadapi ujian.
3. Program pengembangan motivasi belajar
Menurut Ali (1999: 324), program adalah rancangan mengenai asasasas serta usaha-usaha yang akan dilakukan/ dijalankan. Tohirin (2007:
259) mengemukakan bahwa program bimbingan dan konseling adalah
suatu rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu
tertentu. Sukardi (1995: 2) berpendapat bahwa penyusunan program
bimbingan hendaknya berdasarkan kebutuhan atau masalah-masalah yang
dialami oleh siswa demi mencapai tujuan hidupnya.
Tujuan program bimbingan dan konseling (Sukardi, 2008: 2), antara
lain:
a.
Tujuan umum
1) Siswa dapat mengembangkan pemahaman dirinya demi kemajuan
di sekolah.
2) Siswa dapat mengembangkan pengetahuan tentang dunia kerja,
kesempatan kerja serta bertanggung jawab dalam memilih
kesempatan kerja.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
3) Siswa dapat mengembangkan kemampuan dalam mencari
informasi mengenai kesempatan kerja secara tepat.
4) Siswa dapat menghargai kepentingan orang lain.
b.
Tujuan khusus
1) Siswa memiliki kemampuan mengatasi kesulitan dalam memahami
dirinya sendiri.
2) Siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam
memahami lingkungannya.
3) Siswa memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memecahkan
permasalahan yang dihadapi.
4) Siswa memiliki kemampuan untuk menyalurkan potensi-potensi
yang dimiliki dalam pendidikan dan dunia kerja secara tepat.
Dari beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa program
pengembangan
motivasi
belajar
adalah
serangkaian
topik
yang
direncanakan untuk disajikan kepada siswa yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa. Program pengembangan motivasi
belajar bertujuan untuk membantu siswa supaya mampu memelihara,
meningkatkan dan mengembangkan motivasi belajarnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Jenis penelitian, (2) Subjek penelitian,
(3) Instrumen Penelitian, (4) Rencana Pengujian Instrumen, dan (5) Teknik
Analisis Data yang Digunakan dalam Penelitian.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan survei. Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi
tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan (Furchan, 2007: 447).
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi
belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran
2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan program pengembangan
motivasi belajar.
B. Subjek Penelitian
Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri
SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran 2013/2014. Semua anggota populasi
dijadikan subjek penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini termasuk penelitian
populasi. Rincian jumlah siswa tiap kelas adalah seperti yang disajikan dalam
tabel 1.
22
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
Tabel 1
Rincian Jumlah Siswa Kelas VIII
SMP N SATAP 2 Cibuaya
Tahun Ajaran 2013/2014
No.
Kelas
1.
2.
A
B
Jumlah Siswa
Laki-laki
Perempuan
31
19
28
21
TOTAL
Jumlah
50
49
99
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengungkap motivasi
belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran
2013/2014. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung
tertutup, artinya responden menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan
dirinya dan sudah disediakan alternatif jawaban sehingga responden tinggal
memilih alternatif jawaban yang sesuai baginya dengan memberikan tanda
check (√). Peneliti menyusun kuesioner dengan berpedoman pada teknik
penyusunan skala Likert yang dimodifikasi sehingga alternatif jawaban hanya
empat yaitu, “sangat sesuai”, “sesuai”, “tidak sesuai”, “sangat tidak sesuai”.
Peneliti membuat hanya empat alternatif jawaban dengan maksud untuk
menghilangkan kecenderungan responden memilih alternatif jawaban yang
berada di tengah. Apabila terdapat lima alternatif jawaban, pemilihan
alternatif yang di tengah menunjukkan bahwa responden masih merasa raguragu atau belum dapat menentukan pilihan jawaban yang sesuai dengan
pengalamannya. Jika kebanyakan responden memilih alternatif yang di
tengah-tengah, maka peneliti tidak akan mendapatkan jawaban yang pasti
(Sukardi, 2003: 147).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
Item-item yang digunakan untuk mengungkap motivasi belajar subjek
adalah berupa ungkapan-ungkapan yang bersifat favourable (ungkapan
positif) dan unfavourable (ungkapan negatif). Ungkapan yang bersifat
favourable adalah ungkapan yang menunjukkan adanya motivasi belajar.
Ungkapan unfavourable adalah ungkapan yang menunjukkan tidak adanya
motivasi belajar. Dalam tabel 2 disajikan kisi-kisi kuesioner.
Tabel 2
Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
Kelas VIII SMP N SATAP 2 Cibuaya
Tahun Ajaran 2013/2014
No.
Aspek
1.
2.
3.
4.
5.
Memiliki
dorongan
untuk
melaksanakan kegiatan
belajar
6.
7.
8.
9.
10.
Mempunyai
arah dalam
melaksanakan kegiatan
belajar
11.
12.
13.
14.
Mampu
bertahan saat
melaksanakan kegiatan
belajar
15.
TOTAL
Indikator
Tertarik kepada cara mengajar
guru
Tertarik pada semua mata
pelajaran yang diajarkan
Mempunyai semangat yang
tinggi dalam belaja
Berusaha menyelesaikan tugas
tepat waktu
Ingin diakui sebagai siswa yang
pintar
Berusaha menyelesaikan tugas
secara benar
Tekun dalam menghadapi tugas
atau dapat bekerja secara terus
menerus dalam waktu lama
Tidak cepat puas atas prestasi
yang diperoleh
Tidak cepat bosan dengan
tugas-tugas rutin
Tidak mudah melepas apa yang
diyakini
Selalu mengingat pelajaran dan
mempelajarinya kembali
Membina hubungan yang akrab
dengan teman satu kelas
Mempunyai tujuan untuk
berhasil dalam belajar
Melaksanakan kegiatan belajar
tanpa tergantung bimbingan
guru
Memanfaatkan fasilitas yang
ada di sekolah untuk belajar
Favourable
Item
unfavourable
Jumlah
8, 17
57
3
18, 19, 41, 53
36, 42
6
10, 43, 44,
45, 21
50, 32
7
35
16
2
47, 11
-
2
-
20, 28
2
12, 29, 30,
56, 58
6
6
3, 31, 54
55
4
1, 14, 33, 34,
24
5
2
9
2
26, 27, 48
13, 49
5
22, 23, 40, 46
-
4
7, 15, 25, 51
-
4
52, 37
39
3
5, 38
4
3
58
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
Penentuan skor untuk masing-masing jawaban adalah se
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI KELAS VIII
SMP NEGERI SATAP 2 CIBUAYA-KARAWANG JAWA BARAT
TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Birgitta Fitri Kurniasari
091114004
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI KELAS VIII
SMP NEGERI SATAP 2 CIBUAYA-KARAWANG JAWA BARAT
TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Birgitta Fitri Kurniasari
091114004
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Orangtuaku: Bapak P. Sukijo dan Ibu Valentina Sakem
Kakakku: E. Ratna Yuni Astuti
Kasihku: Antonius Yuniarto
Almamaterku: Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah
tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada
barangsiapa yang mengasihi Dia.
(Yakobus 1:2)
Tuhan mendengar lebih dari yang kamu ucapkan,
menjawab lebih dari yang kamu pinta,
memberi lebih dari yang kamu bayangkan dengan waktu dan cara-Nya.
(anonim)
Tidak hanya dengan kata-kata, tapi tunjukkanlah cinta kepada
orang-orang yang anda kasihi dengan tindakan-tindakan, yang paling kecil
sekalipun (ciuman, kasih, senyum, waktu, perhatian dan kesabaran).
(Lois Ho)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Juli 2014
Penulis
Birgitta Fitri Kurniasari
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Birgitta Fitri Kurniasari
Nomor Mahasiswa : 091114004
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI KELAS VIII SMP
NEGERI SATAP 2 CIBUAYA-KARAWANG JAWA BARAT TAHUN
AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
PROGRAM PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 21 Juli 2014
Yang menyatakan
Birgitta Fitri Kurniasari
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
DEKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI KELAS VIII
SMP N SATAP 2 CIBUAYA-KARAWANG JAWA BARAT
TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
PROGRAM PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR
Birgitta Fitri Kurniasari
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang motivasi belajar
siswa-siswi kelas VIII SMP N SATAP 2 Cibuaya tahun pelajaran 2013/2014 dan
membuat usulan program bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa-siswi kelas VIII SMP N SATAP 2 Cibuaya.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek
penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP N SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran
2013/2014 yang berjumlah 78 orang siswa. Instrumen penelitian berupa kuesioner
yang mengungkap motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII. Jenis kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner tertutup. Teknik analisis data yang digunakan adalah
pengkategorisasian motivasi belajar berdasarkan kriteria Azwar. Kategorisasi
disusun dengan model kategorisasi jenjang (ordinal) dengan lima jenjang, yaitu
sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, sangat rendah.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: tidak ada siswa (0%) yang memiliki
motivasi belajar yang sangat tinggi, 46 orang siswa (59%) memiliki motivasi belajar
yang tinggi, 27 orang siswa (34.6%) memiliki motivasi belajar yang cukup tinggi, 5
orang siswa (6.4%) memiliki motivasi belajar yang rendah, dan tidak ada siswa (0%)
yang memiliki motivasi belajar yang sangat rendah. Peneliti menyimpulkan bahwa
sebagian besar siswa-siswi kelas VIII SMP N SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran
2013/2014 memiliki motivasi belajar yang tinggi. Untuk menindak-lanjuti hasil
penelitian, peneliti membuat usulan program pengembangan motivasi belajar.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE DESCRIPTION OF LEARNING MOTIVATION
OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP STATE OF SATAP 2
CIBUAYA-KARAWANG WEST JAVA ACADEMIC YEAR 2013/2014
AND ITS IMPLICATIONS TO RECOMMENDED LEARNING
MOTIVATION DEVELOPMENT PROGRAM
By:
Birgitta Fitri Kurniasari
Sanata Dharma University
2014
This research aims to obtain a description of learning motivation of the eighth
grade students of SMP State SATAP 2 Cibuaya academic year 2013/2014 and make
recommendations of appropriate guidance program to develop learning motivation of
the eighth grade students of SMP State of SATAP 2 Cibuaya.
This study belongs to a descriptive research with survey method. The subject
of this research is the eighth grade students of SMP State of SATAP 2 Cibuaya
academic year 2013/2014 which consists of 78 students. The research instrument is
in the form of questionnaire that describes the learning motivation of the eighth grade
students. The type of the questionnaire is direct-close questionnaire. The data
analysis technique is learning motivation categorization of the eighth grade students
of SMP State of SATAP 2 Cibuaya academic year 2013/2014 based on Azwar’s
criteria. The categorization is arranged with five different levels, namely very high,
high, moderate, low, and very low.
The results of this research showed that: no student (0%) has very high
learning motivation, 46 students (59%) have high learning motivation, 27 students
(34.6%) have moderate learning motivation, 5 students (6.4%) have low learning
motivation, and no student (0%) has very low learning motivation. The researcher
concluded that most of the eighth grade students of SMP State of SATAP 2 Cibuaya
academic year 2013/2014 have high learning motivation. To respond the results of
the research, the researcher made some recommendation programs of learning
motivation development.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkah yang
dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini dengan baik.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling,
Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan mendampingi
penulis. Oleh karena itu, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang membantu dan
memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
2. A. Setyandari, S.Pd.,S.Psi.,Psi.,M.A., selaku Wakaprodi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang membantu dan
memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
3. Drs. R. H. Dj. Sinurat, M.A., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh
kesabaran
telah
memberikan
dukungan,
meluangkan
waktu
untuk
mendampingi penulis selama proses penulisan skripsi.
4. Prias Hayu Purbaning Tyas, M. Pd., yang telah memberikan kritik dan saran
kepada penulis ketika ujian pendadaran.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5. A. Somad, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP N SATAP 2 Cibuaya yang
telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan uji
coba dan penelitian.
6. Anastasia Dwi Astutiningsih, S.Pd., selaku guru SMP N SATAP 2 Cibuaya
yang telah bersedia memberikan kesempatan dan memperlancar proses
pengumpulan data.
7. Siswa kelas VIII SMP N SATAP 2 Cibuaya yang telah bersedia meluangkan
waktu dan kesediaannya sebagai responden dalam melaksanakan penelitian
dan uji coba kuesioner.
8. Dosen-dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberi
ilmu kepada penulis.
9. Keluargaku: Philipus Sukijo, Valentina Sakem, dan E. Ratna Yuni Astuti
yang selalu memberikan semangat, nasihat, kasih sayang dan doa pada
penulis.
10. Yang terkasih, Antonius Yuniarto (Chuii) dengan cinta dan kasih sayangnya
mendukung, mendoakan dan memberi semangat kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabatku (C. Esti Setyaningsih, E. Herni Aprilyasari, Sonia
Marlangen, Devi Yiska Polly) yang selalu memberikan perhatian, semangat,
bantuan dan doa kepada penulis.
12. Teman seperjuanganku, Ninda Hapsari Putri dan Arista Abriawati atas
dukungan, kebersamaan, kerjasama, perhatian, bombongan, kesabaran,
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
kegembiraan dan kesedihan yang kita lalui bersama. Tetap semangat
kawan!!!
13. Teman-temanku terkasih mahasiswa BK angkatan 2009 yang telah
memberikan perhatian dan dukungan serta doa pada penulis.
14. Mas Moko, yang telah membantu kelengkapan administrasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
15. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan bidang
Bimbingan dan Konseling.
Yogyakarta, 21 Juli 2014
Birgitta Fitri Kurniasari
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................... vii
ABSTRAK .............................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan ..................................................................................... 3
D. Manfaat ................................................................................... 3
E. Definisi Operasional ................................................................ 4
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 5
A. Motivasi Belajar............................................................................ 5
1. Pengertian belajar ...................................................................... 5
2. Pengertian motivasi belajar ....................................................... 6
B. Motivasi Belajar Siswa (Remaja) ................................................ 16
C. Program Pengembangan Motivasi Belajar ................................... 17
1. Bimbingan belajar ................................................................... 17
2. Tujuan bimbingan belajar ........................................................ 19
3. Program pengembangan motivasi belajar................................. 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 22
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 22
B. Subjek Penelitian......................................................................... 22
C. Instrumen Penelitian.................................................................... 23
D. Uji Coba Alat .............................................................................. 25
1. Validitas instrumen ................................................................. 25
2. Reliabilitas instrumen .............................................................. 28
E. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................ 29
1. Tahap persiapan ...................................................................... 29
2. Tahap pelaksanaan pengumpulan data ..................................... 30
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN
PROGRAM PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR .......... 33
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 33
B. Pembahasan ................................................................................ 34
C. Usulan Program Pengembangan Motivasi Belajar ....................... 41
BAB V PENUTUP ................................................................................... 49
A. Kesimpulan ................................................................................. 49
B. Saran ........................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 51
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Rincian Jumlah Siswa Kelas VIII SMP N SATAP 2
Cibuaya Tahun Ajaran 2013/2014 ............................................. 23
Tabel 2 : Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII
SMP N SATAP 2 Cibuaya Tahun Ajaran 2013/2014 ................ 24
Tabel 3 : Jumlah Item-Item yang Valid dan Tidak Valid .......................... 27
Tabel 4 : Kriteria Guildford ..................................................................... 29
Tabel 5 : Kategori Skor Motivasi Belajar Siswa-Siswi Kelas VIII SMP N
SATAP 2 Cibuaya Tahun Ajaran 2013/2014 ............................. 31
Tabel 6 : Kategori Motivasi Belajar Siswa-Siswi Kelas VIII SMP N
SATAP 2 Cibuaya Tahun Ajaran 2013/2014 ............................. 33
Tabel 7 : Usulan Program Pengembangan Motivasi Belajar Siswa-Siswi
SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya ................................................. 42
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Motivasi Belajar (Uji Coba) ................................ 54
Lampiran 2 : Hasil Perhitungan Taraf Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Uji Coba ............................................................................... 58
Lampiran 3 : Kuesioner Motivasi Belajar (Pengambilan Data) .................. 62
Lampiran 4 : Tabulasi Data Uji Coba ....................................................... 66
Lampiran 5 : Tabulasi Data Penelitian....................................................... 67
Lampiran 6 : Surat Ijin Uji Coba ............................................................... 70
Lampiran 7 : Surat Ijin Melakukan Penelitian ........................................... 71
Lampiran 8 : Surat Keterangan melakukan Uji Coba dan Penelitian .......... 72
Lampiran 9 : Satuan Pelayanan Bimbingan ............................................... 73
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan
Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, dan (5) Definisi Operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya, usia siswa SMP berkisar antara 13 sampai 15 tahun. Usia
ini termasuk usia remaja, yaitu berada pada rentang usia 10-20 tahun. Salah satu
tugas perkembangan remaja yang perlu dikuasai adalah mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan
melanjutkan pendidikannya.
Motivasi sangat diperlukan dalam belajar. Orang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar, tidak akan melakukan kegiatan belajar dengan baik.
Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan dapat mencapai prestasi
yang memuaskan. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan menunjukkan
minat yang tinggi terhadap pelajaran, tekun dalam belajar, tidak cepat puas
dengan prestasi yang diperoleh, memperhatikan penjelasan dari guru, dan lain
sebagainya. Siswa yang memiliki motivasi rendah cenderung cepat bosan,
berusaha menghindar dari kegiatan belajar, kurang minatnya untuk membaca,
kurang memusatkan perhatian pada saat pelajaran berlangsung, tidak suka
bertanya sekalipun ada yang tidak jelas baginya, mudah putus asa dan akhirnya
mengalami kesulitan belajar.
Menurut Winkel (2004: 197), faktor-faktor yang mendasari adanya
penurunan motivasi belajar siswa, adalah: (1) Kehidupan di luar sekolah
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
menawarkan banyak bentuk rekreasi yang dapat membuat orang merasa
puas, meskipun rasa puas itu tidak dapat bertahan lama, (2) Adanya pengaruh
dari teman-teman yang tidak menghargai prestasi tinggi dalam belajar di sekolah
dan prestasi di bidang lain, (3) Adanya kekaburan mengenai cita-cita sesudah
tamat sekolah, (4) Keadaan keluarga kurang menguntungkan karena sejak kecil
anak kurang ditantang untuk memberikan prestasi yang patut dibanggakan atas
dasar usahanya sendiri.
Peneliti mendapatkan informasi bahwa cukup banyak siswa-siswi kelas
VIII SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran 2013/2014 yang memiliki
motivasi belajar yang rendah. Hal ini antara lain tampak dari cukup banyaknya
siswa yang cenderung malas untuk mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) yang
diberikan oleh guru, banyak yang kurang memperhatikan ketika guru
menjelaskan, berusaha menghindar dari kegiatan belajar, dan kurang
mempersiapkan diri untuk menghadapi ulangan/ ujian.
Kesan di atas peneliti dapatkan ketika melakukan wawancara dengan
kepala sekolah SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya dan dengan salah seorang guru
yang mengungkapkan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya
cenderung memiliki motivasi belajar yang rendah. Mengingat pentingnya
motivasi belajar yang tinggi, perlu diketahui seberapa tinggi motivasi siswasiswi kelas VIII SMP Negeri SATAP Cibuaya tahun ajaran 2013/2014 dalam
belajar. Kalau betul bahwa motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri
SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran 2013/2014 rendah, dapatlah disusun sebuah
program untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini adalah
1. Seberapa tinggi motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri SATAP
2 Cibuaya tahun ajaran 2013/2014?
2. Usulan program bimbingan manakah yang sesuai untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya
dalam meningkatkan motivasi belajarnya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk:
1. Memperoleh gambaran tentang motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII SMP
Negeri SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran 2013/2014.
2. Membuat usulan program bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak:
1. Manfaat teoritis
Memberikan gambaran mengenai tingkat motivasi belajar siswa pada
salah satu SMP sebagai bahan kajian bagi para pendidik, khususnya caloncalon konselor.
2. Manfaat praktis
a. Bagi pihak sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam usaha
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
b. Bagi peneliti sebagai calon konselor
Peneliti memperoleh pengetahuan mengenai motivasi belajar siswa pada
jenjang SMP dan kemampuan dalam melakukan penelitian, khususnya
dalam hal motivasi belajar.
c. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain
dengan harapan hasil penelitian akan lebih sempurna.
E. Definisi Operasional
Motivasi belajar ialah daya penggerak yang mendorong, mengarahkan,
dan mempertahankan kegiatan siswa dalam belajar demi mencapai tujuan
belajarnya, seperti yang dimaksudkan dalam butir-butir kuesioner yang
digunakan.
Program pengembangan motivasi belajar adalah serangkaian topik yang
direncanakan untuk disajikan kepada siswa yang bertujuan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Motivasi Belajar (2) Motivasi Belajar
Siswa, dan (3) Program Pengembangan Motivasi Belajar.
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam
tingkah laku individu sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan.
Slameto (2003: 2) mengungkapkan bahwa belajar adalah usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru.
Siregar dan Hartini (2011: 3) menyatakan bahwa belajar merupakan
sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan)
hingga liang lahat. Belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif
menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari
pembelajaran yang bertujuan/ direncanakan (Gagne, 1977 dalam Siregar dan
Hartini, 2011: 4). Belajar merupakan suatu aktivitas mental (psikis) yang
berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya yang menghasilkan
perubahan yang bersifat relatif konstan (Siregar dan Hartini, 2011: 5).
Winkel (2004: 59) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu
aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Cronbach (Djamarah, 2011:
13) mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan yang berlangsung
seumur hidup.
2. Pengertian motivasi belajar
a. Pengertian motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan
sebagai
kekuatan
yang
terdapat
dalam
diri
individu,
yang
menyebabkan individu yang bersangkutan bertindak dan berbuat.
Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu
yang bersangkutan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna
mencapai tujuan yang diinginkan. Tiap aktivitas yang dilakukan oleh
orang didorong oleh suatu kekuatan dari dalam diri orang itu.
Kekuatan pendorong inilah yang disebut motif (Suryabrata, 2004: 70).
Winkel (2004: 169) menyatakan bahwa motif adalah daya penggerak
dalam diri orang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai
suatu tujuan tertentu. Motif merupakan suatu kondisi internal
(kesiapsiagaan).
Berbeda dengan motif, motivasi menurut Winkel (2004: 169)
merupakan motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
Misal siswa memiliki cita-cita menjadi penari. Siswa selalu siap siaga
(motif) untuk berusaha menguasai semua bidang studi yang berkaitan
dengan cita-cita yang ingin diraih, namun kesiapsiagaan itu akan
menjadi aktif ketika siswa melakukan latihan menjelang perlombaan
dan pada saat sedang berpartisipasi penuh dalam perlombaan itu di
panggung (motivasi).
Menurut Slavin (2011: 99) motivasi merupakan proses internal
yang mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari
waktu ke waktu. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam
diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku
yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Uno, 2007: 3).
Santrock (2009) menyatakan bahwa motivasi melibatkan proses
yang memberikan energi, mengarahkan, dan mempertahankan
perilaku. Menurut Sardiman (2005: 75), dalam kegiatan belajar,
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar
itu dapat tercapai.
Motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri
seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya.
Dapat diartikan bahwa tujuan adalah sesuatu yang berada di luar diri
manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena seseorang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
akan berusaha lebih semangat dan giat dalam berbuat sesuatu
(Wahosumidjo, 1992 dalam Uno, 2007: 8). King (2010: 64)
mendefinisikan motivasi sebagai dorongan atau kekuatan yang
menggerakkan seseorang untuk bertindak demi mencapai tujuan.
Perilaku
yang
termotivasi
diberi
kekuatan,
diarahkan,
dan
dipertahankan.
Sardiman (2005: 75) menyatakan bahwa motivasi belajar
berperan dalam hal penumbuhan gairah, perasaan senang, dan
semangat dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan
mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Uno
(2007: 23) mendefinisikan motivasi belajar sebagai dorongan internal
dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku.
Winkel (2004: 169) menyatakan bahwa motivasi belajar ialah
keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai
suatu tujuan. Motivasi belajar di sekolah lazim dibedakan atas dua
bentuk, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak yang mendorong,
mengarahkan, dan mempertahankan kegiatan siswa dalam belajar
demi mencapai tujuan belajarnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
b. Macam-macam motivasi belajar
Djamarah (2011: 149) menyatakan bahwa ada dua macam
motivasi, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang
yang disebut motivasi intrinsik, dan motivasi yang berasal dari luar
diri seseorang yang disebut motivasi ekstrinsik.
1) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam
setiap diri individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan
sesuatu. Motivasi itu intrinsik bila anak didik termotivasi untuk
belajar, semata-mata untuk menguasai nilai yang terkandung
dalam bahan pelajaran, bukan karena keinginan lain, seperti
ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi, dan hadiah. Bila
seseorang telah memiliki motivasi intrinsik, secara sadar ia akan
melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari
luar dirinya, selalu ingin maju dalam belajar, memiliki minat
yang tinggi terhadap suatu mata pelajaran, belajar dalam waktu
yang lama, gemar belajar, serta suka membaca. Sebaliknya,
orang yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali
melakukan aktivitas belajar secara terus-menerus.
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi belajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
dikatakan ekstrinsik apabila anak didik menetapkan tujuan
belajarnya, misal mencapai nilai yang tinggi, mendapat gelar
diploma, dan memperoleh kehormatan.
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak baik
dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik sering digunakan bila
bahan pelajaran kurang menarik perhatian anak didik. Hal itu
dilakukan supaya anak didik mau belajar, misalnya dengan cara
pemberian
hadiah,
adanya
kompetisi,
adanya
ulangan,
pemberian pujian, dan pemberian hukuman. Baik motivasi
ekstrinsik yang positif (diakui, ijazah, pujian, hadiah), maupun
yang negatif (ejekan, celaan, hukuman yang menghina, sindiran
kasar), sama-sama mempengaruhi sikap dan perilaku anak didik.
c. Fungsi motivasi
Sardiman (2005: 85) mengungkapkan ada empat fungsi
motivasi, yaitu mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah
perbuatan, menyeleksi perbuatan, serta mendorong usaha pencapaian
prestasi.
1) Mendorong manusia untuk berbuat
Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2) Menentukan arah perbuatan
Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan tujuan yang mau dicapai.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
3) Menyeleksi perbuatan
Motivasi dapat menentukan perbuatan-perbuatan mana yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
4) Mendorong usaha pencapaian prestasi
Seseorang melakukan suatu usaha karena ada motivasi. Kalau
orang tekun dalam belajar dan terutama didasari adanya motivasi,
maka orang yang belajar itu akan menghasilkan prestasi yang baik.
d. Faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Ada lima unsur atau faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
(Ali Imron, 1996 dalam Siregar dan Hartini, 2011: 53). Kelima faktor
tersebut yaitu: cita-cita pembelajar, kemampuan pembelajar, kondisi
pembelajar, kondisi lingkungan pembelajar dan metode guru
mengajar.
1) Cita-cita pembelajar
Cita-cita merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
motivasi belajar seseorang. Orang yang sudah memiliki cita-cita,
biasanya motivasi belajarnya meningkat. Berbeda dengan orang
yang belum memiliki cita-cita. Kebanyakan dari mereka yang
belum memiliki cita-cita dalam hidupnya memiliki motivasi
yang rendah.
2) Kemampuan pembelajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Kemampuan manusia berbeda-beda. Begitu juga dengan
kemampuan masing-masing siswa pada bidang-bidang tertentu.
Siswa yang sudah menyadari dan mengerti kemampuan yang
mereka miliki dan mau untuk mengembangkan kemampuan itu,
mereka akan memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar supaya
kemampuan itu bisa berkembang dan dapat berguna untuk masa
depannya kelak.
3) Kondisi pembelajar
Kondisi siswa dapat terlihat dari kondisi fisik maupun
kondisi psikis. Jika kondisi fisik sedang kelelahan, motivasi
untuk belajar atau melakukan berbagai aktivitas cenderung
rendah. Apabila kondisi psikis orang kurang baik, misalnya
sedang
stres,
motivasi
belajarnya
juga
akan
menurun.
Sebaliknya, jika kondisi psikologisnya baik, motivasi belajarnya
cenderung tinggi.
4) Kondisi lingkungan pembelajar
Kondisi lingkungan terlihat pada lingkungan fisik dan
lingkungan sosial di sekitar pembelajar. Lingkungan fisik yang
tidak nyaman untuk belajar akan berakibat menurunnya motivasi
belajar. Lingkungan sosial yang kebiasaan belajarnya tidak baik,
akan
berpengaruh
terhadap
rendahnya
motivasi
belajar.
Lingkungan sosial yang ada di sekitar pembelajar, antara lain
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
teman sepermainannya, lingkungan keluarga, atau teman
sekelasnya.
5) Metode guru mengajar
Siswa kemungkinan akan memiliki motivasi yang tinggi
dalam belajar ketika guru menjelaskan pelajaran dengan metode
yang bervariasi dan menyenangkan. Tidak hanya sekedar
ceramah, tetapi juga melibatkan siswa supaya siswa aktif dalam
mengikuti pelajaran. Jika metode yang diterapkan monoton,
misalnya ceramah, kemungkinan siswa akan merasa jenuh dan
motivasi belajar mereka menjadi cenderung rendah.
e. Karakteristik siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
Karakteristik siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi
adalah sebagai berikut (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 30-31 dan
Sardiman, 2005: 83):
1)
Memiliki dorongan untuk melaksanakan kegiatan belajar
Ciri-ciri siswa yang memiliki dorongan untuk melaksanakan
kegiatan belajar, antara lain:
a) Tertarik kepada cara mengajar guru.
b) Tertarik pada semua mata pelajaran yang diajarkan.
c) Mempunyai semangat yang tinggi dalam belajar.
d) Berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu.
e) Berusaha menyelesaikan tugas secara benar.
f) Ingin diakui sebagai siswa yang pintar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
2) Memiliki arah dalam melaksanakan kegiatan belajar
Ciri-ciri siswa yang memunyai arah dalam melaksanakan kegiatan
belajar, antara lain:
a) Membina hubungan yang akrab dengan teman satu kelas.
b) Mempunyai tujuan untuk berhasil dalam belajar.
c) Melaksanakan kegiatan belajar tanpa tergantung bimbingan
guru.
d) Memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah untuk belajar.
3) Mampu bertahan saat melaksanakan kegiatan belajar
Ciri-ciri siswa yang mampu bertahan saat melaksanakan kegiatan
belajar adalah:
a) Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali.
b) Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara
terus-menerus dalam waktu lama.
c) Tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh.
d) Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.
e) Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini.
Ciri-ciri inilah yang dijadikan dasar kisi-kisi alat.
f. Karakteristik siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
Winkel (2004: 196-197) menyatakan ciri-ciri siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah, antara lain:
1) Berkurangnya perhatian siswa ketika mengikuti pelajaran
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Siswa yang kurang memperhatikan ketika mengikuti
pelajaran boleh jadi memiliki motivasi belajar yang rendah. Siswa
tersebut kurang konsentrasi sehingga kemungkinan dia akan
melewatkan apa yang diajarkan oleh gurunya.
2) Lalai dalam mengerjakan tugas/ PR
Siswa yang lalai dalam mengerjakan tugas/ PR bisa
diartikan bahwa siswa tersebut meremehkan tugas/ PR yang
diberikan oleh guru. Jika siswa lalai mengerjakan tugas/ PR yang
sudah menjadi tanggung jawabnya, bisa jadi siswa tersebut
memiliki motivasi belajar yang rendah.
3) Kurang persiapan belajar ketika menjelang ujian
Siswa yang kurang mempersiapkan diri dalam belajar
menjelang ujian dapat diperkirakan bahwa siswa tersebut memiliki
motivasi belajar yang rendah. Siswa menunda persiapan
belajarnya sampai tiba waktunya ujian. Dapat dipastikan siswa
tersebut akan mengalami kesulitan ketika mengerjakan ujian
karena dia kurang mempersiapkan diri untuk belajar.
4) Pandangan “asal lulus, asal cukup”.
Siswa yang berpandangan “asal lulus, asal cukup” boleh
dikatakan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah karena
siswa kurang termotivasi untuk memberikan hasil yang terbaik.
Siswa hanya menginginkan lulus tanpa memikirkan hasil yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
dicapai. Asalkan nilai mereka cukup dan lulus, mereka sudah
senang.
B. Motivasi Belajar Siswa (Remaja)
Widyansari (2013) mengadakan penelitian mengenai motivasi belajar
siswa-siswi kelas VIII SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2011/2012 dan
implikasinya
terhadap
usulan
topik-topik
bimbingan
belajar.
Jenis
penelitiannya termasuk penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah siswasiswi kelas VIII SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2011/2012. Jumlah
populasi penelitian ini adalah 67 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan
adalah skala motivasi belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan
adalah perhitungan persentase dan berdasarkan rumus Penilaian Acuan
Patokan Tipe I. Hasil penelitian ini adalah (1) tidak ada siswa yang memiliki
motivasi belajar yang tinggi, (2) 26,87% siswa memiliki motivasi belajar
yang rendah, (3) 68,66% siswa memiliki motivasi belajar yang cukup, (4)
4,48% siswa memiliki motivasi belajar yang rendah, dan (5) tidak ada siswa
yang memiliki motivasi belajar yang sangat rendah.
Suratno (2011) melakukan penelitian tentang tingkat motivasi belajar
siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun pelajaran 2010/2011 dan
implikasinya pada topik bimbingan belajar. Penelitiannya termasuk penelitian
deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII
SMP Aloysius Turi berjumlah 46 siswa. Alat yang digunakan adalah
kuesioner motivasi belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah
Penilaian Acuan Patokan Tipe I. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
bahwa: (1) 3 orang (6,5%) memiliki motivasi belajar sangat yang tinggi, (2) 6
orang (13%) memiliki motivasi belajar tinggi, (3) 27 orang (58,7%) memiliki
kualifikasi tingkat motivasi belajar yang cukup tinggi, (4) 9 orang (19,6%)
memiliki motivasi belajar yang rendah, dan (5) 1 orang (2,2%) memiliki
motivasi belajar yang sangat rendah.
Gracetine (2011) mengadakan penelitian mengenai motivasi belajar
siswa kelas VIII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun pelajaran
2010/2011. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode
survei. Subjek penelitian adalah seluruh siswa-siswi kelas VIII SMP Kanisius
Gayam Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 50 siswa.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner motivasi belajar siswa.
Teknik analisis data yang digunakan, yaitu teknik kuartil. Hasil penelitian
menunjukkkan bahwa motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius
Gayam Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 adalah sebagai berikut: (1) 1
siswa memiliki motivasi belajar yang agak rendah, (2) 20 siswa memiliki
motivasi belajar yang cukup tinggi, (3) 29 siswa memiliki motivasi belajar
yang tinggi, (4) tidak ada siswa memiliki motivasi belajar yang rendah.
C. Program Pengembangan Motivasi Belajar
1. Bimbingan belajar
a.
Pengertian bimbingan
Winkel & Sri Hastuti (2006: 27) menyatakan bahwa bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat
pilihan-pilihan dan penyesuaian-penyesuaian yang bijaksana. Menurut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Walgito (2004: 5) bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada
individu atau sekumpulan individu dalam mengatasi kesulitankesulitan dalam hidupnya agar individu tersebut dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya. Crow & Crow (Prayitno & Erman, 2004: 94)
berpendapat bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan
oleh orang yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih
kepada individu-individu di setiap usia untuk membantunya mengatur
kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya
sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menanggung bebannya
sendiri.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan oleh orang yang
sudah terlatih dan memiliki pengetahuan yang memadai kepada
individu-individu dalam mengatasi permasalahan yang ada dalam diri
individu itu sendiri.
b.
Pengertian bimbingan belajar
Bimbingan belajar menurut Hamalik (2004: 195) adalah
bimbingan yang ditujukan kepada siswa untuk mendapat pendidikan
yang sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kemampuannya serta
membantu siswa untuk menentukan cara-cara yang efektif dan efisien
dalam mengatasi masalah belajar yang dialami oleh siswa. Winkel &
Sri Hastuti (2006: 115) menyatakan bahwa bimbingan belajar
merupakan bimbingan dalam hal menemukan cara-cara belajar yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
tepat, memilih program studi yang sesuai, dan mengatasi kesukaran
yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu
institusi pendidikan. Menurut Juntika (2006: 20) bimbingan belajar
merupakan bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu
dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik.
Dari beberapa pengertian bimbingan belajar, dapat disimpulkan
bahwa bimbingan belajar adalah bantuan yang ditujukan kepada siswa
untuk merencanakan masa depan, mengembangkan prestasi akademik,
dan mengatasi masalah-masalah akademik yang dihadapi.
2. Tujuan bimbingan belajar
Menurut Yusuf & Juntika (2008: 15) tujuan bimbingan belajar antara
lain:
a. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif. Misal kebiasaan
membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian
terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar
yang diprogramkan.
b. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
c. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti
keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat
pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
d. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan. Misal membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas,
memantapkan diri untuk memperdalam pelajaran tertentu, dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka
mengembangkan wawasan yang lebih luas.
e. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
Berdasarkan beberapa tujuan bimbingan belajar, dapat disimpulkan
bahwa bimbingan belajar bertujuan supaya siswa memiliki kebiasaan
belajar yang positif, memunyai perencanaan untuk masa depan, dan
memiliki kesiapan mental ketika menghadapi ujian.
3. Program pengembangan motivasi belajar
Menurut Ali (1999: 324), program adalah rancangan mengenai asasasas serta usaha-usaha yang akan dilakukan/ dijalankan. Tohirin (2007:
259) mengemukakan bahwa program bimbingan dan konseling adalah
suatu rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu
tertentu. Sukardi (1995: 2) berpendapat bahwa penyusunan program
bimbingan hendaknya berdasarkan kebutuhan atau masalah-masalah yang
dialami oleh siswa demi mencapai tujuan hidupnya.
Tujuan program bimbingan dan konseling (Sukardi, 2008: 2), antara
lain:
a.
Tujuan umum
1) Siswa dapat mengembangkan pemahaman dirinya demi kemajuan
di sekolah.
2) Siswa dapat mengembangkan pengetahuan tentang dunia kerja,
kesempatan kerja serta bertanggung jawab dalam memilih
kesempatan kerja.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
3) Siswa dapat mengembangkan kemampuan dalam mencari
informasi mengenai kesempatan kerja secara tepat.
4) Siswa dapat menghargai kepentingan orang lain.
b.
Tujuan khusus
1) Siswa memiliki kemampuan mengatasi kesulitan dalam memahami
dirinya sendiri.
2) Siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam
memahami lingkungannya.
3) Siswa memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memecahkan
permasalahan yang dihadapi.
4) Siswa memiliki kemampuan untuk menyalurkan potensi-potensi
yang dimiliki dalam pendidikan dan dunia kerja secara tepat.
Dari beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa program
pengembangan
motivasi
belajar
adalah
serangkaian
topik
yang
direncanakan untuk disajikan kepada siswa yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa. Program pengembangan motivasi
belajar bertujuan untuk membantu siswa supaya mampu memelihara,
meningkatkan dan mengembangkan motivasi belajarnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Jenis penelitian, (2) Subjek penelitian,
(3) Instrumen Penelitian, (4) Rencana Pengujian Instrumen, dan (5) Teknik
Analisis Data yang Digunakan dalam Penelitian.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan survei. Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi
tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan (Furchan, 2007: 447).
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi
belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran
2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan program pengembangan
motivasi belajar.
B. Subjek Penelitian
Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri
SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran 2013/2014. Semua anggota populasi
dijadikan subjek penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini termasuk penelitian
populasi. Rincian jumlah siswa tiap kelas adalah seperti yang disajikan dalam
tabel 1.
22
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
Tabel 1
Rincian Jumlah Siswa Kelas VIII
SMP N SATAP 2 Cibuaya
Tahun Ajaran 2013/2014
No.
Kelas
1.
2.
A
B
Jumlah Siswa
Laki-laki
Perempuan
31
19
28
21
TOTAL
Jumlah
50
49
99
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengungkap motivasi
belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri SATAP 2 Cibuaya tahun ajaran
2013/2014. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung
tertutup, artinya responden menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan
dirinya dan sudah disediakan alternatif jawaban sehingga responden tinggal
memilih alternatif jawaban yang sesuai baginya dengan memberikan tanda
check (√). Peneliti menyusun kuesioner dengan berpedoman pada teknik
penyusunan skala Likert yang dimodifikasi sehingga alternatif jawaban hanya
empat yaitu, “sangat sesuai”, “sesuai”, “tidak sesuai”, “sangat tidak sesuai”.
Peneliti membuat hanya empat alternatif jawaban dengan maksud untuk
menghilangkan kecenderungan responden memilih alternatif jawaban yang
berada di tengah. Apabila terdapat lima alternatif jawaban, pemilihan
alternatif yang di tengah menunjukkan bahwa responden masih merasa raguragu atau belum dapat menentukan pilihan jawaban yang sesuai dengan
pengalamannya. Jika kebanyakan responden memilih alternatif yang di
tengah-tengah, maka peneliti tidak akan mendapatkan jawaban yang pasti
(Sukardi, 2003: 147).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
Item-item yang digunakan untuk mengungkap motivasi belajar subjek
adalah berupa ungkapan-ungkapan yang bersifat favourable (ungkapan
positif) dan unfavourable (ungkapan negatif). Ungkapan yang bersifat
favourable adalah ungkapan yang menunjukkan adanya motivasi belajar.
Ungkapan unfavourable adalah ungkapan yang menunjukkan tidak adanya
motivasi belajar. Dalam tabel 2 disajikan kisi-kisi kuesioner.
Tabel 2
Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
Kelas VIII SMP N SATAP 2 Cibuaya
Tahun Ajaran 2013/2014
No.
Aspek
1.
2.
3.
4.
5.
Memiliki
dorongan
untuk
melaksanakan kegiatan
belajar
6.
7.
8.
9.
10.
Mempunyai
arah dalam
melaksanakan kegiatan
belajar
11.
12.
13.
14.
Mampu
bertahan saat
melaksanakan kegiatan
belajar
15.
TOTAL
Indikator
Tertarik kepada cara mengajar
guru
Tertarik pada semua mata
pelajaran yang diajarkan
Mempunyai semangat yang
tinggi dalam belaja
Berusaha menyelesaikan tugas
tepat waktu
Ingin diakui sebagai siswa yang
pintar
Berusaha menyelesaikan tugas
secara benar
Tekun dalam menghadapi tugas
atau dapat bekerja secara terus
menerus dalam waktu lama
Tidak cepat puas atas prestasi
yang diperoleh
Tidak cepat bosan dengan
tugas-tugas rutin
Tidak mudah melepas apa yang
diyakini
Selalu mengingat pelajaran dan
mempelajarinya kembali
Membina hubungan yang akrab
dengan teman satu kelas
Mempunyai tujuan untuk
berhasil dalam belajar
Melaksanakan kegiatan belajar
tanpa tergantung bimbingan
guru
Memanfaatkan fasilitas yang
ada di sekolah untuk belajar
Favourable
Item
unfavourable
Jumlah
8, 17
57
3
18, 19, 41, 53
36, 42
6
10, 43, 44,
45, 21
50, 32
7
35
16
2
47, 11
-
2
-
20, 28
2
12, 29, 30,
56, 58
6
6
3, 31, 54
55
4
1, 14, 33, 34,
24
5
2
9
2
26, 27, 48
13, 49
5
22, 23, 40, 46
-
4
7, 15, 25, 51
-
4
52, 37
39
3
5, 38
4
3
58
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
Penentuan skor untuk masing-masing jawaban adalah se