ANALISIS ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAWASAN TAKARAN DAN TIMBANGAN (STUDI PASAR LAKESSI KOTA PAREPARE)

  

ANALISIS ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP

PENGAWASAN TAKARAN DAN TIMBANGAN

(STUDI PASAR LAKESSI KOTA PAREPARE)

  

Oleh

SUHESTI

NIM 13.2200.130

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

PAREPARE

  

2017

ANALISIS ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP

PENGAWASAN TAKARAN DAN TIMBANGAN

  

(STUDI PEDAGANG PASAR LAKESSI KOTA PAREPARE)

Oleh

SUHESTI

  

NIM 13.2200.130

  Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Jurusan Syariah Dan Ekonomi

  Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Parepare

  

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

PAREPARE

  

2017

  

ANALISIS ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP

PENGAWASAN TAKARAN DAN TIMBANGAN

(STUDI PEDAGANG PASAR LAKESSI KOTA PAREPARE)

Skripsi

  

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai

Gelar Sarjana Hukum

Program Studi

Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

  

Disusun dan diajukan oleh

SUHESTI

NIM 13.2200.130

Kepada

  

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

PAREPARE

  

2017

PENGESAHAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas semua limpahan rahmat serta hidayahnya yang diberikan kepada peneliti sehingga bisa menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Tak lupa pula penulis kirimkan salawat serta salam kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW. Nabi yang menjadi panutan bagi kita semua. Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik guna menyelesaikan studi pada Program Studi Muamalah Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibunda Dihara yang merupakan orang tua penulis yang telah memberi semangat, do’a dan nasihat-nasihat yang tiada henti-hentinya. Penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih atas dukungannya, baik berupa moril maupun materil yang belum tentu penulis dapat membalasnya.

  Selain itu, penulis ingin pula mengucapkan terima kasih terkhusus kepada Drs. Yasin Soumena, M.pd selaku pembimbing I atas segala bimbingan dan arahan yang diberikan kepada saya serta motivasi untuk bergerak lebih cepat dalam penyelesaian studi peneliti, dan kepada Wahidin M.Hi selaku pembimbing II atas segala bimbingan, arahan, bantuan, dan motivasinya.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis juga mendapatkan banyak bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu. Untuk itu perkenankan penulis untuk mengucapkan terima kasih pula yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si, selaku ketua STAIN Parepare yang telah bekerja keras mengelola pendidikan di STAIN Parepare

  2. Budiman, M.HI, selaku Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam atas pengabdiannya telah menciptakan suasana pendidikan yang positif bagi mahasiswa 3. Seluruh bapak dan ibu dosen pada Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam yang selama ini telah mendidik penulis hingga dapat menyelesaikan studinya 4. Kepala perpustakaan dan jajaran pegawai perpustakaan STAIN Parepare yang telah membantu dalam pencarian referensi skripsi ini

5. Kepala sekolah, guru, dan staf Sekolah Dasar Negeri (SDN) 144

  Pangbarani, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Baraka, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Parepare tempat penulis pernah mendapatkan pendidikan dan bimbingan di bangku sekolah.

  6. Kepala dinas Perinrag dan Metropologi Legal beserta jajarannya atas izin dan datanya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

  7. Keluarga tercinta Supriadi, Sopyan, Susi, Indara, Suriani, Wati yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan pendidikan S1

  8. Sahabat-sahabat Sarina, Riskayanti, Citrah, Nurifkah, St qadariah kalian telah mengajarkan arti kebersamaan dan terima kasih untuk hari-hari bahagia yang telah kalian ciptakan 9. Teman-teman dan segenap kerabat yang tidak sempat disebutkan satu persatu.

  Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun dengan sangat terbuka dan lapang dada mengharapkan adanya berbagai masukan dari berbagai pihak yang sifatnya membangun guna kesempurnaan skripsi ini.

  Semoga segala bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak mendapat balasan yang pantas dan sesuai dari Allah SWT. Peneliti juga berharap semoga skripsi ini dinilai ibadah di sisi-Nya dan bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya, khususnya pada lingkungan Program Studi Muamalah Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam STAIN Parepare. Akhirnya, semoga aktivitas yang kita lakukan mendapat bimbingan dan ridho dari-Nya. Amin

  Parepare,

  07 Agustus 2017 Penulis SUHESTI NIM. 13.2200.130

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Suhesti Tempat/Tgl.Lahir : Lo,kok/14 Maret 1995 Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah Jurusan : Syariah dan Ekonomi Islam

  Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka penulis bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

  Parepare, 07 Agustus 201 Penulis SUHESTI NIM.13.2200.130

  

ABSTRAK

Suhesti. Analisis Etika Bisnis Islam Terhadap Pengawasan Takaran Dan

  Timbangan (Studi Pasar Lakessi Kota Parepare) . (dibimbing oleh Yasi Soumena dan Wahidin) Sebagai makhluk sosial manusia saling membutuhkan satu sama lain. Salah satu cara yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan kegiatan berupa jual beli menggunakan takaran dan timbangan. Mereka melakukan kegitan jual beli tersebut bertujuan untuk mencari keuntungan. Sebagian pedagang menawarkan harga yang sangat murah sedangkan barang yang ditawarkan sama kualitasnya dengan pedagang lain. Sehingga perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai analisis etika bisnis Islam terhadap pengawasan takaran dan timbangan di pasar Lakessi kota Parepare.

  Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif kualitatif, data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara. Adapun teknik analisis datanya yaitu dengan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan.

  Hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa 1) Praktik penggunaan takaran dan timbangan pedagang pasar Lakessi kota Parepare dengan menggunakan dua macam bentuk takaran yakni takaran kering dan takaran basah, dan tiga bentuk timbangan yakni timbangan meja, timbangan dacin, dan timbangan pegas. Dalam perilakunya ada pedagang yang jujur dan tidak jujur. Jika dikaitkan dengan etika bisnis Islam maka dianggap tidak sesuai, terutama dalam prinsip kejujuran. 2) Bentuk pengawasan penggunaan takaran timbangan di pasar Lakessi kota Parepare dilakukan dalam dua bentuk yakni pertama Pengawasan langsung dilakukan secara rutin dan terjun kelapangan untuk mentera dan tera ulang UTTP setiap pedangang. Kedua Pengawasan tidak langsung dilakukan dengan memberikan pembinanan, punyuluhan tentang tata cara penggunaan takaran dan timbangan sesuai dengan aturan yang ada. Apabila dikaitkan dengan etika bisnis Islam, maka dianggap sesuai karena bentuk pengawasannya sesuai dengan salah satu prinsip etika bisnis Islam yakni, prinsip keseimbangan dan tanggung jawab. 3) Tujuan pengawasan takaran dan timbangan di pasar Lakessi kota Parepare dapat memberikan pemahaman kepada pedagang untuk mentaati peraturan dan melindungi konsumen dari penipuan. Tujuan pengawasan ini dianggap sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam yakni, prinsip kejujuran.

  Kata kunci : Pengawasan, Takaran dan timbangan, Analisis etika bisnis Islam

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... ii HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PEMBIMBING ............................................ v HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ..................................................... vi KATA PENGANTAR.......... .................................................................................... ..vii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................................... x ABSTRAK................................................................................................................. xi DAFTAR ISI .............................................................................................................. ....xii DAFTAR TABEL..................................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah. ................................................................................. 5

  1.3 Tujuan Penelitian. .................................................................................. 5

  1.4 Manfaat Penelitian. ................................................................................ 5

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu. ............................................................. 7

  2.2 Tinjauan Teoritis. .................................................................................. 9

  2.2.1 Etika bisnis Islam....................................................................... 9

  2.2.2 Teori Takaran dan timbangan ................................................… 21

  2.2.3 Teori Jual beli .............................................................. ……27

  2.3 Tinjauan Konseptual. .............................................................. ……31

  2.4 Kerangka Pikir. ................................................................................ ...

  ......................................................................................................... 34

  BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian. .................................................................................. 35

  3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian. ............................................................. 35

  3.3 Fokus Penelitian. ................................................................................ 36

  3.4 Jenis dan Sumber Data yang digunakan. ............................................ 36

  3.5 Teknik Pengumpulan Data. ................................................................ 37

  3.6 Teknik Analisis Data. ......................................................................... 38

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 GambaranUmumLokasiPenelitian….. .................................... … 39

  4.2 Hasil PenelitiandanPembahasan......................................................... 43

  4.2.1 Praktek penggunaan takaran dan timbangan di pasar Lakessi kota Parepare ................................................................ 43

  4.2.2 Bentuk pengawasan takaran dam timbangan di pasar Lakessi kota Parepare .................................................. ......

  ……61

  4.2.3 Tujuan pengawasan takaran dan timbangan di pasar Lakessi kota Parepare. .............................................................. 68

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan. ........................................................................................ 74

  5.2 Saran. .................................................................................................. 75 DAFTAR PUSTAKA. .............................................................................................. 76 LAMPIRAN

  • – LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

  4.1 Jumlah Kios Di Pasar Lakessi

  40

DAFTAR LAMPIRAN NO JUDUL LAMPIRAN

  1 Daftar Pertanyaan Wawancara Untuk Narasumber

  2 Surat Keterangan Wawancara

  3 Surat Izin Melakukan Penelitian Dari STAIN Parepare

  4

  5

  6

  7 Surat Izin Penelitian dari Bapeda Surat Keterangan Penelitian Dokumentasi Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Etika bisnis Islam mengajarkan bahwa di dalam melaksankan prinsip ekonomi Islam hendaknya setiap manusia memiliki nilai-nilai, jujur, amanah, adil, propesional, saling bekerjasama, sabar, dan tabah. Sesuai dengan misi yang diemban ekonomi Islam, yakni turut berperan dan menjunjung pembangunan ekonomi bangsa Indonesia terutama melalui upaya pengawasan takaran dan timbangan.

  Timbangan dan takaran merupakan jenis alat pengukuran barang yang paling umum dalam perdagangan dan jual beli. Beberapa barang yang biasanya dimeter atau dihitung satuannya juga diperjualbelikan dengan timbangan atau takaran, misalnya kain kiloan, telur kiloan, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain sebagainya.

  Jual beli merupakan suatu bagian muamalah yang biasa dialami oleh manusia sebagai sarana berkomunikasi dalam hal ekonomi. Dari pelaksanaan jual beli itu maka apa yang dibutuhkan manusia dapat diperoleh, bahkan dengan jual beli ini pula manusia dapat memperoleh keuntungan yang akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup perekonomian mereka. Jual beli juga merupakan sebuah transaksi yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yakni penjual dan pembeli dengan cara menukar barang dengan barang, atau barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak milik dari pihak satu kepihak yang lain atas dasar saling

  1 merelakan .

1 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: Raja Gafindo Persada, 2005), h. 67.

  Firman Allah dalam Q.S An-Nisa ayat 29 :

  

          

              الله

  Terjemahannya : Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta kamu di antara kamu dengan jalan yang bathil kecuali dengan jalan perniagaan yang berdasarkan kerelaan di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh diri

  2 kamu, sesungguhnya Allah Maha Penyayang Kepadamu .

  Dalam ayat ini Allah swt memerintahkan manusia untuk melaksanakan perniagaan dengan jalan suka sama suka bukan dengan jalan yang di benci oleh Allah swt atau jalan yang batil, dalam ayat ini juga menunjukkan sebuah jalan

  3 yang harus ditempuh untuk menjalankan sebuah usaha yaitu cara berniaga .

  Namun demikian jalan ini pun masih banyak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Prinsip-prinsip dasar dalam perdagangan tersebut seharusnya dijadikan salah satu pedoman atau landasan utama dalam pembahasan ekonomi lainnya.

  Dalam ayat di atas juga menekankan keharusan mengindahkan peraturan yang ditetapkan dan tidak apa yang diistilahkan oleh ayat dengan kata albatil yakni pelanggaran terhadap ketentuan agama atau persyaratan agama yang disepakati. Dalam dalam konteks ini Nabi saw bersabda kaum muslim harus sesuai dengan harus menepati syarat-syarat yang mereka sepakati selama tidak

  4 mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram .

  Jual beli sudah menjadi suatu hal yang terpenting dalam kehidupan, dengan adanya jual beli masyarakat mampu memenuhi kebutuhan. Islam telah mengatur secara rinci tentang aturan jual beli agar sesuai dengan syariat Islam dan terhindar 2 Departemen Agama RI, Al- Qur’an Dan Terjemahan (Kiaracondong Bandung: Syamil Qur’an, 2012), h. 83. 3 Yusuf Qardawi, Halal Dan Haram Dalam Islam (Surabaya, PT Bima Ilmu 1980), h.

  359. 4 Quraish Shihab,Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan Dan Keserasian Al- Qur’an, Jilid 2 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 413. dari perbuatan yang merugikan orang lain. Dalam jual beli, kejujuran dan kebenaran merupakan nilai yang terpenting. Islam mengharamkan penipuan dalam semua aktivitas manusia termasuk dalam kegiatan bisnis dan jual beli contoh mencampur barang yang baik dangan yang buruk, menunjukkan contoh yang baik dan menyembunyikan yang tidak baik.

  Di setiap pasar terdapat institusi dari pemerintah yang bertugas mengawasi pasar serta tingkah laku masyarakat. Pengawasan ini bertujuan untuk mengawasi masyarakat agar menjalankan kewajibannya dengan baik, memastikan bahwa masyarakat melakukan perintah dan menjauhi larangan syara’ berkaitan dengan takaran dan timbangan yang benar dan mengawasi jalannya jual beli untuk menghilangkan tipuan dan sejenisnya.Tujuan umumnya adalah untuk menjaga lingkungan masyarakat dari kerusakan, menjaga dan memastikan kesejahteraan masyarakat baik dalam hal keagamaan ataupun tingkah laku sehari-hari.

  Dalam pengawasan tersebut tim pengawas menemukan beberapa pedagang melakukan kecurangan dalam proses jual beli seperti mengurangi takaran dan timbangan, menggunakan takaran dan timbangan rusak, menutupi kecacatan barang, bahkan menjual harga barang di atas rata-rata dan di bawah harga modal. Dengan demikian aspek ekonomi Islam disesuaikan dengan tuntas, guna menghindari terjadinya pertikaian dan kejanggalan dalam kehidupan sosial masyarakat dengan tuntutan Syariat Islam, oleh karena itu aspek ekonomi secara islami sangat penting bagi kelangsungan kehidupan sehari-hari, karena ekonomi Indonesia tidak hanya mementingkan kehidupan dunia, melainkan kepentingan akhirat.

  Pasar Lakessi merupakan salah satu pasar tradisional modern yang ada di kota Parepare dan merupakan pusat perbelanjaan masyarakat Parepare. Di pasar Lakessi terdapat beraneka ragam yang diperdagangkan baik berupa primer maupun sekunder, diantaranya adalah barang-barang harian seperti sayuran, beras, ikan dan lain sebagainya. Dari pengamatan sementara, banyak hal yang lakukan oleh pedagang, diantaranya menjual barang di atas harga barang, menutupi kecacatan barang, mengurangi takaran dan timbangan dan lain sebagainya sehingga para pembeli tertipu dengan segala bentuk keindah suatu barang tanpa mengetahui kebenarannya.

  Aktivitas perdagangan pasar Lakessi kota Parepare, setiap melakukan transaksi perdagangan pembeli merasa tidak puas dengan hal-hal yang mereka temui di pasar. Dari ketidakpuasan tersebut muncul keluhan-keluhan dan prasangka buruk. Secara tidak langsung hal tersebut akan mempengaruhi kondisi pasar dan akhirnya dapat mengancam aktivitas perdagangan masyarakat. Berdasarkan latar belakang pemikiran dan pengamatan awal penulis, maka penulis tertarik meneliti praktek perdagangan yang dipraktekkan para pedagang pasar Lakessi kotaParepare maka dari itulah penulis tertarik untuk meneliti dalam bentuk karya ilmiah dengan judul: Analisis Etika Bisnis Islam Terhadap Pengawasan Takaran Dan Timbangan (Studi Pasar Lakessi kota Parepare).

1.2 Rumusan Masalah

  Dari uraian di atas maka masalah pokoknya adalah “Bagaimana Pengawasan Takaran dan Timbangan di Pasar Lakassi, jika di Analisis dari Etika Bisnis Islam”. Dari masalah pokok tersebut akan dirinci menjadi sub-sub sebagai berikut:

  1.2.1 Bagaimana praktik takaran dan timbangan pedagang di pasar Lakessi kota Parepare?

  1.2.2 Bagaimana bentuk pengawasan takaran dan timbangan pedagang di pasar Lakessi kota Parepare?

1.2.3 Bagaimana tujuan pengawasan takaran dan timbangan pedagang di pasar

  Lakessi kota Parepare?

1.3 Tujuan Penelitian

  Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1.3.1 Mengetahui bagaimana Praktik Takaran dan Timbangan Pedagang di Pasar Lakessi kota Parepare.

  1.3.2 Mengetahui bentuk Pengawasan Takaran dan Timbangan Terhadap Pedagang di Pasar Lakessi kota Parepare.

  1.3.3 Mengetahaui Bagaimana Tujuan Pengawasan Takaran dan Timbangan Pedagang di Pasar Lakessi kota Parepare.

1.4 Kegunaan Penelitian

  Adapun kegunaan penelitian yang insyaallah bisa bermanfaat adalah sebagai berikut:

  1.4.1 Sebagai bahan informasi atau referensi bagi mereka yang akan melakukan penelitian yang akan mendatang.

  1.4.2 Sebagai upaya untuk memberikan saran dan masukan kepada masyarakat mengenai penggunaan takaran dan timbangan pedagang.

  1.4.3 Sebagai pelengkap khasanah keilmuan bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya mahasiswa Stain Parepare.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

  Terkait dengan pembahasan mengenai etika bisnis Islam terhadap pengawasan takaran dan timbangan pedagang, telah ada beberapa peneliti yang membahas mengenai etika bisnis dan penggunaan takaran dan timbangan pedagang meski kesemuanya itu memiliki perbedaan spesifikasi objek kajian. Beberapa diantaranya yaitu: skripsi pada tahun 2009 atas nama Harmina Arifin yang berjudul Sistem Penggunaan Takaran Dan Timbangan Pedagang Pasar

  Lakessi Kota Parepare (Suatu Tinjauan Hukum Islam).

  Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah tentang sistem penggunaan takaran dan timbangan pedagang pasar Lakessi kota Parepare. Ketika seorang pembeli membeli suatu barang kebanyakan di antara mereka tidak mengetahui jenis takaran dan timbangan yang digunakan oleh pedagangan.

  Dampak yang muncul kemudian adalah konsumen merasa tertipu atau di curangi dan menganggap penjual tidak bertanggung jawab atas barang yang di jualnya. Kadang kala barang-barang yang diberikan kepada pihak konsumen atau pembeli tidak sesuai dengan apa yang diharapkan .

  Kesimpulan dari peneliti tersebut yakni jenis bentuk takaran dan timbangan yang digunakan pedagang pasar Lakessi kota Parepare dalam kehidupan sehari- hari adalah jenis takaran kaleng basah dan kaleng kering. Takaran basah digunakan untuk barang-barang basah seperti minyak kelapa, dan takaran kering digunakan untuk menakar barang-barang yang kering seperti kacang tanah, beras, dan lain sebagainya. Jenis timbangan yang digunakan antara lain timbangan meja,

  5

  timbangan milligram dan lain sebagainya . Dan perilaku pedagang cenderung melakukan kecurangan untuk mendapatkan keuntungan yang banyak, orang-orang yang melakukan hal tersebut akan mendapatkan siksa yang pedih di hari akhirat kelak.

  Persamaan penelitian di atas yang akan peneliti teliti terletak pada objek kajian yaitu penggunaan takaran dan timbangan. Adapun perbedaannya, yaitu penelitian sebelumnya lebih berfokus pada sistem penggunaan takaran dan timbangan di pasar Lakessi kota Parepare, sedangkan penelitian yang akan diteliti oleh calon peneliti lebih berfokus pada pengawasan penggunaan takaran dan timbangan pedagang pasar Lakessi kota Parepare.

  Skripsi tahun 2012 atas nama Afandi dengan judul Implementasi Etika Dalam Bisnis Islam Dalam Menghadapi Persaingan Usaha Di Pasar Labukkang. penelitiannya menguraikan tentang bagaimana etika dalam menghadapi persaingan usaha yang dilakukan oleh pedagang pasar Labukkang di kota Parepare. Dalam penelitian ini berkesimpulan bahwa pemahaman pedagang dipasar Labukkang terhadap etika bisnis tidak mengerti secara teori, meski demikian para padagang di pasar ini memahami bagaimana cara melaksanakan etika bisnis yang sesuai dengan Islam, ketidakpahaman ini disebabkan oleh beberaapa faktor salah satunya yaitu pendidikan yang masih perlu ditingkatkan meskipun hanya mengetahui bahwa kejujuran merupakan prinsip etika bisnis

6 Islam .

  Dari penelitian sebelumnya lebih fokus mengenai etika bisnis Islam dalam melaksanakan praktek berbisnis. Sedangkan peneliti kali ini membahas mengenai 5 Harminah Arifin, Sistem Penggunaan Takaran Dan Timbangan Pedagang di Pasar

  

Lakessi Kota Parepare (Skripsi Mahasiswa Jurusan Syariah Dan Ekonomi Islam Stain Parepare

2009). 6 Afandi, Implementasi Etika Bisnis Islam Dalam Menghadapi Persaingan Usaha di

Pasar Labukkang Parepare (Skripsi Mahasiswa Jurusan Syariah Dan Ekonomi Islam Stain

Parepare 2012).

  Analisis Etika Bisnis Islam Terhadap Pengawasan Takaran dan Timbangan pedagang di pasar Lakassi kota Perepare. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Etika Bisnis Islam dalam penggunaan takaran dan timbangan pedagang di pasar Lakessi kota Parepare.

2.2. Tinjauan Teoritis

2.2.1 Etika Bisnis

2.2.1.1 Pengertian etika bisnis

  Perkataan etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya (ta etha) berarti “adat istiadat’’ atau “kebiasaan” secara etimologi etika identik dengan moral, karena telah umum diketahui bahwa istilah moral berasal dari kata mos (dalam bentuk tunggal) dan mores (dalam bentuk jamak) dalam

  7 bentuk bahasa latin yang artinya kebiasaan .

  Pengertian secara umum etika dan moralitas sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku dan konsisten dan berulang dalam kurung waktu yang lama sebagaimana layaknya sebuah kebiasaan. Selain itu etika juga dipahami dalam pengertian yang sekaligus berbeda dengan moralitas. Etika berisi tentang nilai dan norma-norma yang konkret yang menjadi pedoman dan pegangan hidup manusia

  8 dalam kehidupannya.

  Menurut Issa Rafiq Beekun, etika dapat diartikan sebagai seperangkat prinsip moral yang membedakan yang baik dari yang buruk. Etika adalah bidang ilmu yang bersifat normatif karena etika berperan menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh seorang individu. Etika bisnis, kadang kala 7 8 Faisal Badroena, et al., eds., Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta: Kencana, 2007), h. 5.

  Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis (Jakarta: PT. Raja Grapondo Persada, 2011), h. 5. merujuk pada etika manajemen atau etika organisasi, yang secara sederhana membatasi kerangka acuannya pada kepada konsepsi sebuah organisasi. Dalam Islam, istilah yang paling dekat berhubungan dengan istilah etika di dalam Al- Qur’an adalah khuluq. Al-Qur’an juga mempergunakan sejumlah istilah lain yang menggambarkan tentang konsep kebaikan: khayr (kebaikan), birr (kebenaran),

  

qist (persamaan), adl (kesetaraan dan keadilan), haqq (kebenaran dan kebaikan),

  9 ma’ruf (mengetahui dan menyetujui), dan taqwa (ketakwaan).

  Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan prilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan atau mitra kerja, pemegang saham, dan masyarakat. Perusahaan menyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis yang kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.Menurut Steade etika bisnis adalah standar etika yang berkaaitan dengan dan cara membuat keputusan bisnis, menurut Hill dan Jones (1998) Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan pada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan keputasan strategis yang terkait masalah moral dan

  10 kompleks .

  Etika seharusnya diterapkan dalam bisnis dengan menunjukan bahwa etika mengatur semua aktifitas manusia yang disengaja, etika juga hendaknya berperan dalam bisnis. Argument lain berpandangan bahwa aktivitas bisnis, seperti juga aktivitas manusia lainnya, tidak dapat eksis kecuali orang yang terlibat dalam

  9 Muhammad, Etika Bisnis Islam (Yokyakart: Akademi Manajemen Perusahaan Ykpn, 2004), h. 38. 10 Danir, Ichretain, Definisi Etika Bisnis, blog demirichretail (http// demirichretail.blogs.com. 2014/03/ Definisi-Etika-Bisnis.html ), diakses 10 Desember 2016. bisnis dan komunitas sekitarnya taat terhadap standar minimal etika. Bisnis

  11 merupakan aktifitas kooperatif yang eksistensinya mensyaratkan prilaku eksis.

  Etika bisnis Islam adalah cara-cara yang dilakukan untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan dimasyarakat. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa etika bisnis adalah suatu norma atau aturan dalam Islam yang dijadikan sebagai pedoman bagi setiap individu dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan yang berlandaskan pada ahlak dan moral.

2.2.1.2 Macam Macam Etika Dalam Bisnis

2.2.1.2.1 Etika dalam kegiatan produksi

  Menurut para ahli ekonomi defenisi produksi ialah menciptakan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber kekayaan lingkungan.

  12 Kekayaan alam ini meliputi kekayaan flora dan fauna. kegiatan produksi berarti

  membuat nilai yang bermanfaat atas suatu barang dan jasa, atau dapat diartikan bahwa kegiatan produksi adalah suatu kegiatan menghasilkan barang dan jasa dari barang mentah menjadi barang nilai guna, untuk memenuhi kebutuhan manusia yang takterbatas. Produksi dapat di definisikan sebagai hasil dari suatu proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan (input). Dengan demikian, kegiatan produksi tersebut adalah mengkombinasikan berbagai input

  11 Bembi Agustian, Pengertian Etika, Etika Bisnis, Dan Jenis-Jenis Etika (http://

bembyagus .blogspot.co.id /2012/04/ Pengertian-Etika-Etika-Bisnis-Dan-Jenis.Html ), diakses 10

desember 2016. 12 Muhammad, Etika bisnisi Islam (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademik Manajemen Perusahaan YKPN), h. 103.

  13

  untuk mengasilkan output . Berkenaan dengan etika produksi Allah swt berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 29 :

  

            

       

  Terjemahannya : Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan

  14 dia Maha mengetahui segala sesuatu .

  Pada ayat tersebut Allah menjadikan apa-apa yang ada dalam bumi untuk kamu (kaum muslim), yaitu seperti barang-barang dikeluarkan dan dalam tanah

  15

  umpamanya: emas, perak, batu arang, minyak, dan sebagainya . Oleh sebab itu seharusnya kaum muslimin khususnya dan rakyat Indonesia umumnya berusaha mengeluarkan hasil bumi Indonesia yang kaya sehingga tercapainya kemakmuran bersama. Menurut Qardhawi, tujuan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan

  16 setiap individu dan mewujudkan kemandirian umat.

  Langka-langka yang ditempuh dalam proses produksi harus sesuai dengan kode etik yang mencakup tanggung jawab dan akuntabilitas korporasi yang diawasi ketat oleh asosiasi perusahaan dan masyarakat umum. Hukum harus dijadikan sarana pencegahan bagi pelaku bisnis, pelaku bisnis dapat membahayakan masyarakat dalam produksi barang dan jasa dijerat dengan norma- norma hukum yang berlaku sehingga masyarakat umum tidak dirugikan, dan

  13 I Gusti Ngurah Agung, et al., eds., Teoti Ekonomi Mikro”Suatu Analisis Produksi Terapan ” (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2008), h. 9. 14 Departemen Agama RI, Al- Qur’an Dan Terjemahan, (Kiaracondong Bandung: Syamil Qur’an, 2012), h. 5. 15 16 Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an karim, cet 31 (Jakarta: Hidakarya Agung), h. 7.

  Warda, Analisis Etika Bisnis Islam Terhadap Persaingan Bisnis Pedagang Pakaian di

Pasar Lakessi Kota Parepare ( Skipsi Sarjana: Jurusan Syariah Dan Ekonomi Islam Stain Parepare, 2015), h. 16. peran pemerintah juga sangat dibutuhkan untuk membina pelaku-pelaku bisnis di

  17 Indonesia agar memiliki moral dan etika bisnis yang baik.

2.2.1.2.2 Etika dalam kegiatan pemasaran Semua kegiatan bisnis tidak dapat dipisahkan dari aktifitas pemasaran.

  Sebab pemasaran merupakan aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, atas program-program yang direncanakan untuk menghasilkan pada target pasar, guna untuk memenuhi kebutuhan setiap orang berdasarkan atas asas keuntungan,

  18 mulai pemanfaatan produk, harga, promosi, dan distribusi.

  Orientasi pemasaran adalah pasar, sebab pasar merupakan mitra sasaran dan sumber penghasilan yang dapat menghidupi dan mendukung pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, apapun yang dilakukan oleh aktifitas pemasaran adalah beriorentasi pada kepuasan pasar. Namun aktifitas pemasaran harus selalu mengedepankan prinsip islami yang mengharapkan rahmat dan ridha dari Allah

  19 swt.

  Dalam kerangka Islam, etika dalam pemasaran tentunya perlu didasari pada nilai-nilai yang dikandung Q.S An-Nisa ayat 29 :

  

          

              الله

  Terjemahannya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

  20 kepadamu . 17 Afandi, Implementasi Etika Bisnis Islam Dalam Menghadapi Persaingan Usaha di

pasar Labukkang (Skipsi Sarjana: Jurusan Syariah Dan Ekonomi Islam Stain Parepare, 2012), h.

  10. 18 Muhammad, Etika Bisnis Islami (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2004), h. 99. 19 Muhammad, Etika Bisnis Islami (Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2004), h. 99. 20 Departemen Agama RI, Al- Qur’an Dan Terjemahan (Kiaracondong Bandung: Syamil Qur’an, 2012), h. 83.

2.2.1.3 Prinsip–Prinsip Etika Bisnis Dalam Islam

  Pada umumnya, prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari, dan prinsip- prinsip ini sangat berhubungan erat dengan sistem nilai-nilai yang dianut masyarakat. Ada beberapa prinsip-prinsip yang terdapat dalam etika bisnis Islam yaitu:

  2.2.1.3.1 Kesatuan Adalah kesatuan sebagaimana tereflesikan dalam konsep tauhid yang memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan homogeni, serta meningkatkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.

  Dari konsep ini Islam menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, sosial, demi membentuk kesatuan. Atas dasar pandangan ini pula maka etika dan bisnis menjadi terpadu, vertikal maupun herizontal, membentuk suatu persamaan yang sangat penting dalam sistem Islam.

  2.2.1.3.2 Keseimbangan Keseimbangan Adalah keadilan atau kesetaraan. Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan adil dan sesuai

  21 dengan kriteria yang rasional objektif, serta dapat dipertanggungjawabkan.

  Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Al-Maidah ayat 8 :

  

         

الله

  

              

الله الله

    

  Terjemahannya : Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah swt, menjadi saksi dengan adil. Dan 21 Abdul Azis, Etika Bisnis Perspektif Islam (Bandung: Alpa beta 2013), h. 45. janganlah sekali-sekali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil lebih dekat dengan takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha

  22 mengetahui apa yang kamu kerjakan .

  2.2.1.3.3 Kehendak Bebas Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis Islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar. Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.

  Kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak terbatas dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap individu terhadap masyarakat melalui dari zakat, infak dan sedekah.

  2.2.1.3.4 Tanggung jawab Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak menuntut adanya pertanggung jawaban. Untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertaggungjawabkan tindakannya. Secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan bertanggung jawab atas semua yang dilakukannya.

  2.2.1.3.5 Kebenaran, kebajikan, dan kejujuran Dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari kesalahan, mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagai niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka etika bisnis Islam sangat menjaga 22 Departemen Agama RI, Al-

  Qur’an Dan Terjemahannya (Kiaracondong Bandung: Syamil Qur’an, 2012), h. 108. kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi,

  23 kerjasama atau perjanjian dalam bisnis .

2.2.1.4 Pentingnya Etika Dalam Bisnis

  Konsepsi seseorang atau masyarakat tentang sesuatu, lambat laun akan melahirkan suatu kesadaran mengenai suatu hal tersebut, suatu kesadaran lahir dari suatu pengetahuan atau wawasan dan proses penjang perilaku yang dilakukan terus menerus. Pandangan tentang bisnis sebagai media usaha yang bersifat material untuk mencapai tujuan maksimalisasi laba atau keuntungan, dan tidak ada bisnis kecuali untuk menguntungkan semata, telah lahir suatu kesadaran dalam masyarakat, bahwa bisnis bersifat material dan dilakukan hanya untuk

  24 mencapai masimalisasi keuntungan.

  Dalam konteks perusahaan, bisnis dipahami sebagai suatu proses keseluruhan dari produksi yang mempunyai kedalaman logika, bisnis dirumuskan sebagai memaksimumkan keuntungan perusahaan dan meminimumkan biaya perusahaan. Karena itu bisnis sering kali menetapkan pilihan strategis dari pada pendirian berdasarkan nilai, dimana pilihan srategis didasarkan atas logika subsitem yaitu keuntungan dan kelangsungan hidup bisnis itu sendiri.

  Akibat dari kesadaran demikian maka, upaya-upaya meraih keuntungan dilakukan dengan cara apapun. Walaupun cara-cara yang digunakan mengakibatkan kerugian pihak lain, tetapi bila menguntungkan bagi pelaku bisnis dan perusahaannya, maka dianggap sebagai pilihan bisnis. Adanya pemahaman baru mengenai bisnis dianggap mengada-ngada. Ia dianggap sebagai upaya yang akan mengakibatkan berubahnya sistem dan hukum bisnis. Bisnis dianggap sudah

  23 24 Abdul Azis, Etika Bisnis Perspektif Islam (Bandung: Alpa beta 2013), h. 46.

  Muhammad, Etika Bisnis Islam (Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2004), h. 60. terbentuk secara solid dalam dunia sebagai mana yang dipahami oleh kebanyakan orang.

  Dengan kenyataan itu, pengembangan etika harus menghadapi situasi dan kondisi kedalam logika rasionalitas bisnis yang bersifat material dan karenannya telah menimbulkan ketegangan dan kerugian-kerugian pada masyarakat. Akan tetapi etika bisnis bukan hanya untuk mencari keuntungan melainkan merekomendasi pemahaman tentang bisnis dan sekaligus mengimplementasikan bisnis sebagai media usaha atau perusahaan yang bersifat etis. Etis dengan pengertian sesuai dengan nilai-nilai bisnis pada satu sisi dan tidak bertentangan

  25 dengan nilai-niai kebatilan, kerusakan, dan kezaliman dalam bisnis .

  Etika bisnis bertujuan melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis dengan memberikan suatu pemahaman atau cara pandangan, baru yakni bahwa bisnis tidak terpisah dari etika. Bisnis merupakan aktivitas manusia secara keseluruhan dalam upaya mempertahankan hidup, mencari rasa aman, memenuhi kebutuhan sosial, dan harga diri serta mengupayakan pemenuhan aktualisasi

  26 diri .

2.2.1.5 Etika Bisnis Rasulullah